1441 H/ 2019 M
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TIM PENYUSUNPengarah : Dekan Fakultas Syariah
Wakil Dekan Bidang Akademik Ketua : Nur Rahmiani, M.Pd.
Anggota : Ardiansyah, M.Hum
Panduan Penulisan
Penelitian Mahasiswa
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
NOMOR: 12.1 TAHUN 2019
TENTANG
PANDUAN PENULISAN PENELITTAN MAHASISWA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEKAN FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA
ISI/.M
NEGERI PONTIANAK,Menimbang
a.
bahwa
untuk
menjamin originalitas
dan
kualitas
penulisan penelitian
mahasiswa
Fakultas
SyariahInstitut
Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak;b. bahwa
berdasarkan pertimbangan
sebagaimanadimaksud
pada
huruf
a, perlu
menetapkan
KeputusanDekan Fakultas Syariah tentang Panduan
Penulisan Penelitian;1.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor
2OTahun
2OO3
tentang Sistem Pendidikan Nasional
(LembaranNegara Republik Indonesia
Tahun
2OO3Nomor
78,Tambahan Lembaran Negara
Republik
Indonesia Nomor a3o 1);2.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor
12
Tahun
2012
tentang
Pendidikan
Tinggr
{Lembaran
NegaraRepublik
IndonesiaTahun
2Ol2
Nomor
158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336h3.
Peraturan Pemerintah
Republik
Indonesia
Nomor
4Tahun
2014tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggidan
PengelolaanPerguruan Tinggr
(Lembaran
NegaraRepublik Indonesia
Tahun
2AA
Nomor
16,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);4.
Peraturan PresidenRepublik
Indonesia Nomor 53Tahun
2013 tentang
Perubahan Sekolah Tinggr Agama
Islam NegeriPontianak
menjadi
Institut
Agama
Islam
NegeriPontianak
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun
2Ol3 Nomor
l23l;
5.
Peraturan
Menteri AgamaRepublik
Indonesia Nomor 51Tahun 2015
tentang
Statuta
Institut
Agama
IslamNegeri,
sebagaimana
telah
diubah
dengan
PeraturanMenteri
Agama
Republik Indonesia Nomor
2O Tahun
20t8;
Mengingat
Memperhatikan
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
Dr.
Muhammad Hasan,
M'Ag
sebagaiDekan
Fakultas
Syariah Masa Jabatan
Tahun
2Ol9-2O22;7.
Pldoman
PenulisanSkripsi
IAIN PontianakHasil kerja
tim
Pand.uan
Penulisan
skripsi
Fakultassv"ri"rr
m"stitut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak-MEMUTUSKAN:KEPUTUSAN
DEKAN
FAKULTAS
SYARI,AH
INSTITUT AGAMAISLAM
NEGERI PONTIANAK TENTANG PANDUAN PENULISAN PENELITIAN MAHASISWA FAKULTAS SYARIAH TAIN PONTIANAK;Panduan
Penulisan Penelitian MahasiswaFakultas
SyariahIAIN
Pontianak
adalah
sebagaimana
tersebut
dalamlampiran,
merupakan
bagran
tidak
terpisahkan
dari
Keputusan
ini.
Panduan
PenulisanPenelitian
MahasiswaFakultas
SyariahIAIN Pontianak
ini
menjadi satu
acuan
yang harus ditaati
dalam
pen1rususnan
skripsi
bagl
mahasiswa
fakultas
Syariah.
Surat
Keputusan
ini
berlaku sejak
tanggal
ditetapkan,dengan
ketentuan
apabilaterdapat kekeliruan
di
dalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.Ditetapkan di
PontianakPada tanggal 20 Maret
2Ol9
,M
320050
toa2
Tembusan:
1.
Wakil
Rektor Bidang Akademikdan
Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak;2.
Wakil
Dekan Bidang Akademik FASYA IAIN Pontianak;3. Ketua Program
Studi
HKI FASYA IAIN Pontianak;4. Ketua Program
Studi
HES FASYA IAIN Pontianak;5. Kasubbag. Akademik, Kemahasiswaan, Kerjasama dan
Alumni
IAINPontianak.
6. Kasubbag. Akademik, Kemahasiswaan dan
Alumni
FASYA IAIN Pontianak;7 . Y ang bersangkutan
untuk
dilaksanakan;Syariah IAIN Pontianak telah dapat diselesaikan. Buku panduan ini adalah sebagai panduan bagi mahasiswa di dalam penulisan outline, proposal skripsi, skripsi, dan artikel ilmiah serta memberikan petunjuk praktis agar mahasiswa mendapatkan gambaran dengan secara jelas dalam penyelesaian ataupun penyusunan penulisan tersebut.
Kami menyadari bahwa mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak perlu dilatih dan dibimbing dalam berbagai aktifitas ilmiah. Aktifitas ilmiah yang berfungsi sebagai wadah untuk membekali dan mengeksplorasi segala potensi berfikir kritis dan sistematis mahasiswa adalah dengan menulis penelitian. Aktivitas ini juga bertujuan agar mahasiswa memiliki kesempatan belajar bertanggung jawab dengan budaya penulisan karya ilmiah melalui sebuah riset atau penelitian. Mahasiswa akan belajar memahami makna alur berfikir kritis dan kreatif dalam mengungkapkan dan mengkaji sebuah permasalahan secara ilmiah dan sistematis sehingga mahasiswa belajar menemukan solusi berdasarkan analisis data yang valid dan akurat dan menuangkannya dalam karya ilmiah yang terstruktur secara sistematis. Maka dari itu, kehadiran buku panduan penulisan penelitian mahasiswa ini adalah sangat penting dan mendesak.
Partisipasi dan sumbang saran dari berbagai pihak telah mendukung proses penyelesaian buku ini. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, dimulai dari tingkat pimpinan fakultas, program studi, dosen, dan tenaga kependidikan Fakultas Syariah IAIN Pontianak. Kami juga menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan buku ini. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa Fakultas Syariah khususnya dan bagi semua pihak dari segala lapisan yang membutuhkan.
Pontianak, Maret 2019 Tim Penyusun
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... v
BAB I TAHAPAN DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN ... 1
A. Tahapan Penelitian Mahasiswa...1
B. Ruang Lingkup Penulisan Karya Ilmiah ...4
BAB II PLAGIASI DAN KODE ETIK DALAM PENELITIAN ... 6
A. Definisi Plagiasi ...6
B. Cara Menghindari Plagiarisme dalam Penelitian ...6
C. Cara Mendeteksi Plagiarisme ...7
D. Kode Etik Penelitian ...7
BAB III SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN MAHASISWA ... 9
A. Outline ...9
B. Proposal ...10
C. Skripsi ...15
D. Artikel ...21
BAB IV ATURAN TEKNIS ... 23
A. Aturan Umum ...23 B. Aturan Khusus ...28 C. Penulisan Abstrak...32 D. Notasi Ilmiah ...32 E. Daftar Referensi ...36 F. Pedoman Transliterasi ...40
BAB VI MANAJEMEN REFERENSI ... 46
A. Pengertian Manajemen Referensi ...46
B. Fungsi Penggunaan Manajemen Referensi ...46
C. Perangkat Lunak Manajemen Referensi ...46
D. Tata Cara Penggunaan Manajemen Referensi...47
DAFTAR PUSTAKA ... 59
Tabel 2 Unsur-Unsur dalam Metode Penelitian……… 18 Tabel 3 Jumlah Mahasiswa Fakultas Syariah dalam Lima Tahun Terakhir…… 29 Tabel 4 Teknis Penulisan Kutipan dengan Menggunakan Format APA………. 33 Tabel 5 Contoh Penulisan Referensi Sumber Buku………. 37 Tabel 6 Contoh Penulisan Referensi Sumber Serial………. 38 Tabel 7 Contoh Penulisan Referensi Sumber Wawancara……….. 38 Tabel 8 Contoh Penulisan Referensi Sumber Dokumen atau Karya………… 39 Tabel 9 Daftar Huruf Bahasa Arab dan Transliterasinya ke Huruf Latin….. 40
Gambar 3 Penomoran Halaman Isi... 24
Gambar 4 Rincian Pemberian Nomor Persubbab... 25
Gambar 5 Contoh Penulisan Judul... 29
Gambar 6 Logo IAIN Pontianak... 35
Gambar 7 Screenshot Download Zotero via Chrome………...…………. 47
Gambar 8 Screenshot Instal Aplikasi Zotero……….….……….. 47
Gambar 9 Screenshot Ekstak Data Aplikasi Zotero……….……… 48
Gambar 10 Screenshot Finalisasi Zotero Setup……….………. 48
Gambar 11 Download Zotero Connector………..……….. 48
Gambar 12 Tampilan Zotero Connector yang Berhasil Diinstal pada Beranda Chrome……….. 49
Gambar 13 Panel Zotero………. 49
Gambar 14 Central Panel……… 50
Gambar 15 Panel Pengisian Metadata File Referensi……….. 50
Gambar 16 Cara Menyimpan Data ke Zotero Langsung dari Halaman Jurnal………... 51
Gambar 17 Cara Menambahkan Referensi dari PDF………..…………. 51
Gambar 18 Cara Menambahkan File dari PDF………..……….. 52
Gambar 19 Cara Menambahkan File dari Nomor ID Referensi…..………. 52
Gambar 20 Cara Membuat New Collection……….……… 53
Gambar 21 Cara Mencari dan Menemukan Koleksi Referensi…...……….. 53
Gambar 22 Tampilan Template Zotero Pada MS Word……..………. 54
Gambar 23 Tampilan Tools Add-ones………. 54
Gambar 24 Tampilan Add-ones Manager………... 55
Gambar 25 Tampilan Add/Edit Citation………..….. 55
Gambar 26 Tampilan Classic View Zotero Ketika Menambahkan Referensi Kutipan………. 56
Gambar 27 Tampilan Classic View untuk Kutipan Multiple Sources... 56
Gambar 28 Document Preferences………..……. 57
Gambar 29 Tampilan Document Preferences……….……. 57
v
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pernyataan Orisinalitas
Lampiran 2 Surat Keterangan Bebas Plagiasi Lampiran 3 Cover Outline
Lampiran 4 Template Outline Lampiran 5 Cover Proposal Lampiran 6 Cover Skripsi
Lampiran 7 Halaman Cover Skripsi
Lampiran 8 Halaman Persetujuan Pembimbing Lampiran 9 Halaman Pengesahan
Lampiran 10 Contoh Abstrak Bahasa Indonesia Lampiran 11 Contoh Abstrak Bahasa Inggris Lampiran 12 Contoh Abstrak Bahasa Arab
Lampiran 13 Daftar Isi, Tabel, Gambar, dan Lampiran Lampiran 14 Template Artikel
1 BAB I
TAHAPAN DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Mahasiswa
Dalam sub bab ini, mahasiswa akan mempelajari beberapa tahapan penelitian, mulai dari outline, proposal skripsi, skripsi, dan artikel ilmiah. Keempatnya diikat pada hubungan yang erat untuk tujuan akademik. Hubungan erat ini ternyata berimbas pada penafsiran dalam memaknai subtansi dan materi teknis karya ilmiah. Dengan demikian, penguasaan materi dan teknis dari keempatnya diharapkan akan mempermudah mahasiswa menyusun karya ilmiah secara konsisten berdasarkan kaidah yang berlaku dan sekaligus mempercepat mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Hal ini tentunya berimplikasi pada masa studi dan perolehan gelar akademik kesarjanaan Fakultas Syariah IAIN Pontianak yang dapat ditempuh dalam waktu ideal.
Maka dari itu, penting bagi mahasiswa untuk mengetahui tahapan penelitian sebagai berikut:
1. Outline
Outline adalah langkah awal untuk memudahkan mahasiswa
menyusun suatu rencana penelitian. Dengan menyusun outline, mahasiswa akan memaparkan secara singkat rencana garis-garis besar apa dan mengapa penelitian itu akan dilaksanakan. Mahasiswa cukup menyampaikan judul, latar belakang atau masalah penelitian, dan rumusan masalah.
Outline dapat dikembangkan menjadi proposal skripsi jika telah
disetujui oleh Ketua Program Studi (Kaprodi). Kaprodi berhak memberikan catatan penting dalam rangka pengembangan penelitian yang sesuai dengan profil program studi dan kompetensi lulusan. 2. Proposal Skripsi
Proposal skripsi adalah rencana atau desain penelitian berisi data dan fakta perihal permasalahan yang diangkat. Mahasiswa diberikan kesempatan seluas-luasnya dalam memberikan penjelasan detail tentang rencana penelitian tersebut.
Dalam lingkup penelitian hukum, proposal skripsi bisa dikembangkan dengan format-format yang berbeda. Mahasiswa hukum perlu mengetahui jenis-jenis penelitian tersebut untuk menghindari kesalahan selama proses pengambilan data.
Berikut adalah beberapa jenis proposal skripsi dan penjelasannya (Benuf & Azhar, 2020, pp. 23–30):
2 a. Proposal Skripsi Normatif
Rencana penelitian dikembangkan dengan mengacu pada hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Rencana analisis data menggunakan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan relevan dengan permasalahan hukum yang menjadi fokus penelitian. Beberapa tema yang dapat dipilih pada jenis penelitian ini diantaranya adalah:
1) Tema mengenai inventarisasi hukum positif 2) Tema mengenai asas-asas hukum
3) Tema mengenai penemuan hukum in-concreto
4) Tema mengenai sistematika hukum atau sistematika peraturan perundang-undangan, penelitian terhadap taraf sinkronisasi (taraf konsistensinya) dari peraturan perundang-undangan, baik secara vertikal maupun horizontal.
Rencana penelitian dapat menggunakan data-data sekunder melalui metode studi literatur (literature study) atau penelitian perpustakaan (library research). Mahasiswa cukup menggunakan sumber data yang diperoleh dalam bentuk dokumen jadi, bisa berupa publikasi, buku, atau laporan yang bersumber dari Departemen Kehakiman dan HAM, dari Kepolisian (Kapolda, Kapolri), kantor Kejaksaan dan Pengadilan Negeri, kantor pengacara, kantor notaris, dan perpustakaan.
Mahasiswa diarahkan untuk berfikir menggunakan logika deduktif dengan memerinci beberapa aspek norma, yurisprudensi, dan doktrin. Logika ini ditempatkan sebagai premis mayor. Sedangkan data sekunder yang dijelaskan sebelumnya dikumpulkan dan diolah sebagai premis minor. Konklusi dari premis mayor dan minor harus didiskusikan secara logis. Sehingga, pada akhir penelitian nanti, mahasiswa dapat mengambil sebuah keputusan dengan mendasarkan pada hukum positif yang ada.
b. Proposal Skripsi Empiris
Rencana penelitian dikembangkan dengan mengangkat tema atau kasus yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa menemukan fakta-fakta empiris yang diambil dari perilaku masyarakat dengan memanfaatkan data-data bonafide dalam bentuk laporan, berita dari media masa, hasil penelitian sebelumnya.
Mahasiswa boleh memilih tema yang berhubungan dengan proses identifikasi hukum dan penilaian efektifitas hukum, pengujian kepatuhan masyarakat terhadap suatu norma hukum, atau tingkat efektivitas suatu peraturan.
3
lapangan, dapat berupa wawancara maupun observasi. Dalam hal ini, harus ada kesediaan dari responden yang dibuktikan dengan surat pernyataan kesediaan untuk menghindari konflik atau hal-hal yang tidak diinginkan akibat dari penelitian yang dilakukan. Sebagai contoh, mahasiswa melakukan survey terhadap kepercayaan, fakta, pendapat, perilaku masyarakat di kehidupan nyata masyarakat. Pada blanko pertanyaan survey harus didahului dengan pertanyaan kesediaan masyarakat sebagai partisipan. Karena sepenuhnya dokumen dari kegiatan survey menjadi hak mahasiswa sebagai peneliti. Sebagai tambahan, survey ini dapat dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif didukung dengan data sekunder melalui
library research atau literature study.
c. Proposal Skripsi Socio-Legal
Rencana proposal ini mengintegrasikan dua bidang ilmu yakni sosial pada umumnya dan sosiologi pada khususnya dalam mengontraksikan dan menjelaskan permasalahan hukum yang akan diteliti. Perlu diingat bahwa walaupun ada integrasi ilmu di dalamnya, pada akhirnya adalah mahasiswa tetap mengedepankan tujuan dan kepentingan hukum sebagai kesimpulan akhir penelitian. Proposal penelitian Socio-Legal berangkat dari das sein menuju das
solen yang berarti bahwa bukan berlandaskan pada hukum yang
dibuat oleh pemerintah (undang-undang) tetapi pada hukum yang ada dan berlaku pada masyarakat.
Tema yang sesuai dengan pendekatan ini adalah hampir sama dengan proposal skripsi empiris, yaitu kajian terhadap identifikasi hukum, efektifitas hukum yang difokuskan untuk menguji kepatuhan masyarakat terhadap suatu norma hukum dengan tujuan mengukur efektif atau tidak suatu pengaturan/materi hukum yang berlaku. Wawancara mendalam sangat dibutuhkan dalam proses pengumpulan data. Sehingga bisa dikatakan bahwa Socio-Legal sangat spesifik dan mendalam serta dapat dilakukan dengan skema penelitian spesifik dengan menjaring responden tunggal atau dengan jumlah sedikit sesuai kebutuhan penelitian.
3. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa berdasarkan penelitian lapangan dan/atau kepustakaan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar kesarjanaan, sesuai program studi yang ditempuhnya.
Skripsi wajib dihasilkan dari kegiatan meneliti dan menulis yang dilakukan oleh seorang mahasiswa berdasarkan konvensi ilmiah sebagaimana dimaksud dalam Pedoman Penulisan Skripsi IAIN
4
Pontianak dan diperkuat dalam Pedoman Penulisan Penelitian Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak, bukan hasil plagiasi baik sebagian maupun keseluruhan.
Sebagaimana yang telah dipaparkan di dalam jenis-jenis proposal skripsi, mahasiswa melanjutkan rencana penelitian yang telah disetujui oleh pembimbing, kemudian memerincinya dalam bahasa ilmiah yang diatur secara teknis sesuai kaidah yang berlaku.
Ada dua tujuan utama dalam penulisan skripsi. Pertama, sebagai prasyarat untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana di Fakultas Syariah IAIN Pontianak. Kedua, sebagai bentuk dukungan akademik bahwa mahasiswa harus memiliki kemampuan dalam bidang riset yang sesuai dengan bidang keahlian program studinya masing-masing.
4. Artikel
Artikel hasil penelitian atau hasil skripsi adalah hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk ringkas untuk kemudian dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah. Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel diharapkan dapat mengungkapkan hal-hal yang penting dan pokok dari sebuah penelitian, tetapi tetap muatannya tidak lepas dari sistematika penyajian sebuah penelitian yang meliputi; konteks penelitian (latar belakang masalah), tujuan dan kegunaan penelitian, metode yang digunakan, penyajian data hasil penelitian, analisa data atau pembahasan dan kesimpulan.
Fakultas Syariah IAIN Pontianak telah menyiapkan jurnal ilmiah berbasiskan Open Journal System (OJS) yang dapat dipilih mahasiswa sebagai wadah publikasi. Adapun nama-nama jurnal ilmiah online tersebut adalah Al-Maslahah (terakreditasi SINTA), Khatulistiwa Law Review, Al Aqad (jurnal khusus Program Studi Hukum Ekonomi Syariah), dan Al Usroh (jurnal khusus Program Studi Hukum Keluarga Islam). Tata cara konversi dari skripsi ke artikel telah diatur dalam Buku Pedoman Konversi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah IAIN Pontianak Tahun 2020.
B. Ruang Lingkup Penulisan Karya Ilmiah
Ruang lingkup diartikan sebagai batasan-batasan dari kajian keilmuan yang akan diteliti mahasiswa. Berikut adalah penjelasan ruang lingkupnya berdasarkan profil dan kompetensi program studi.
1. Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Mu’amalah) Ruang lingkup penelitian HES adalah sebagai berikut:
a. Hukum-hukum yang berhubungan dengan transaksi bisnis dan ekonomi syariah baik formil maupun materiil, antara lain:
5 2) qardh;
3) mudharabah; 4) musyarakah;
5) muzara’ah dan mukhabarah; 6) ijarah;
7) murabahah; 8) salam dan istisna’; 9) musaqah;
10) wakalah; 11) kafalah; 12) hiwalah; dan 13) ju’alah
b. Hukum-hukum yang berkaitan dengan lembaga keuangan bank dan non bank syariah baik formil maupun materiil, antara lain:
1) Perbankan Syariah;
2) Lembaga Keuangan Mikro Syariah; 3) Asuransi Syariah;
4) Re-asuransi Syariah; 5) Reksadana Syariah;
6) Obligasi Syariah dan Surat Berjangka Menengah Syariah; 7) Sekuritas Syariah;
8) Pembiayaan Syariah; 9) Pegadaian Syariah;
10) Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah; dan 11) Segala sesuatu yang menggunakan label syariah
c. Hukum-hukum yang berkenaan dengan akad/perikatan syariah d. Sengketa ekonomi syariah
2. Program Studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah)
a. Hukum-hukum yang berkaitan dengan munakahat dan waris baik hukum formil maupun materiil.
b. Hukum-hukum yang berkaitan dengan zakat, wakaf, wasiat, dan hibah, baik hukum formil maupun materiil.
c. Hukum-hukum yang terkait dengan hisab dan rukyah baik hukum formil maupun materiil.
6 BAB II
PLAGIASI DAN KODE ETIK DALAM PENELITIAN A. Definisi Plagiasi
Plagiasi atau penjiplakan dapat didefinisikan sebagai pelanggaran akademik serius dengan atau tanpa sengaja menggunakan ide-ide orang lain untuk diakui sebagai hasil karyanya sendiri. Aspek yang dicuri dapat berupa ide, isi atau data penelitian, kalimat, paragraf, dan keseluruhan total penelitian.
Plagiarisme merupakan tindakan melanggar hukum yang di atur dalam beberapa peraturan di bawah ini:
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 2. Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP)
3. Peraturan Perundangan-Undangan Hak Cipta dalam UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
4. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi
6. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Perguruan Tinggi Dalam lingkup perguruan tinggi, IAIN Pontianak telah memberlakukan Pedoman Pencegahan dan Penanganan Plagiasi Karya Ilmiah Dosen dan Mahasiswa yang disahkan dalam Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor 178 Tahun 2016.
B. Cara Menghindari Plagiarisme dalam Penelitian
Mahasiswa dapat melakukan beberapa cara agar terhindar dari plagiarisme, antara lain:
1. Melatih diri untuk sering membaca buku-buku ataupun jurnal-jurnal yang berhubungan dengan tema yang akan diteliti.
2. Melatih kebiasaan menulis mulai sejak awal. Tanpa diawali dengan latihan, menulis skripsi akan terasa sulit.
3. Mengawali proses menulis dengan membaca beberapa teks yang dianggap penting kemudian tuangkan ke dalam tulisan dengan gagasan sendiri.
4. Menulis dengan menggunakan fakta umum sebagai informasi kemudian dikembangkan dengan ide gagasan sendiri.
5. Berikan argumentasi sebagai penguatan dari setiap pernyataan yang dikutip dari orang lain.
6. Mempelajari pedoman atau panduan penulisan karya ilmiah yang berlaku di perguruan tinggi.
7
7. Membuat catatan kecil berisi pernyataan yang diambil dari berbagai referensi. Pastikan catatan tersebut juga memuat identitas sumber referensi.
8. Memperjelas batasan mana yang telah dikutip baik langsung maupun tidak langsung.
9. Meminta bantuan dan koreksi dari dosen pembimbing tentang apa yang sudah mahasiswa tulis ke dalam karya ilmiah.
10. Mencatat dan merekam segala bentuk perbaikan dan koreksian dosen, kemudian memperbaikinya segera mungkin tulisan yang telah dikoreksi.
C. Cara Mendeteksi Plagiarisme
IAIN Pontianak berwenang untuk menetapkan kategori plagiat. Institut dapat memberikan sanksi kepada mahasiswa berupa pencabutan gelar dan segala hak yang ditimbukan oleh gelar kesarjanaanya jika terbukti melakukan plagiat. Maka, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mahasiswa wajib membuat surat pernyataan orisinalitas bermaterai cukup (Lampiran 1) dan surat keterangan bebas plagiasi dari unit yang ditunjuk oleh Fakultas (Lampiran 2). Surat keterangan bebas plagiasi dapat diberikan jika hasil uji Turnitin tidak melebihi batas maksimal yakni dari 40% yang bersumber dari bank data online tugas akhir mahasiswa, sumber internet, publikasi berseri, jurnal, dan segala bentuk publikasi lainnya. Alat uji Turnitin menggunakan pengaturan tingkat level kemiripan sebanyak 5 kata perkalimat. Dengan demikian, kedua surat tersebut secara hukum menyatakan bahwa mahasiswa bertanggungjawab sepenuhnya terhadap penelitian yang telah dilakukan. D. Kode Etik Penelitian
Sesuai dengan SK Rektor Nomor 178 tahun 2016 tentang Pedoman Pencegahan dan Penanganan Plagiasi Karya Ilmiah Dosen dan Mahasiswa IAIN Pontianak, ada beberapa hal subtansif yang harus diperhatikan oleh mahasiswa terkait kode etik penulisan penelitian mahasiswa sebagaimana dirincikan di bawah ini:
1. Isi penelitian mahasiswa dapat dipertanggungjawabkan baik secara individual maupun sosial.
2. Mahasiswa tidak boleh mengeksploitasi bahkan menggunakan penelitian dan hasil penelitian karena konflik kepentingan.
3. Mahasiswa mengungkapkan data dan fakta hasil penelitian dengan sebenar-benarnya dan tanpa rekayasa.
4. Mahasiswa melaksanakan penelitian hasil karya sendiri bukan pesanan orang lain.
8
5. Mahasiswa tidak diperkenankan melakukan tindak plagiasi karya ilmiah meliputi seluruh aktivitas menulis yang memanfaatkan istilah, kata, kalimat, gagasan, ide, pendapat, pandangan, teori, atau data tanpa menyatakan sumber secara memadai.
6. Presentase kemiripan (similarity) pada penelitian mahasiswa tidak melebihi 40% dari total keseluruhan teks penelitian.
Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat berdasarkan SK Rektor 178 tahun 2016 adalah:
1. teguran;
2. peringatan tertulis;
3. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
4. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
5. pemberhentian dari status sebagai mahasiswa; atau
6. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program studi.
9 BAB III
SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN MAHASISWA
Fakultas memiliki kewajiban untuk memberikan arahan terkait sistematika karya ilmiah dalam rangka menghasilkan output terbaik dari dokumen karya ilmiah mahasiswa. Dokumen tersebut dirampungkan secara konsisten sesuai dengan kaidah ilmiah yang berlaku. Maka, dalam bab ini akan dijabarkan bagaimana sistematika penulisan sebuah penelitian mulai dari
outline, proposal, skripsi, dan artikel ilmiah ke dalam tulisan ilmiah yang
sistematis, rapi, dan terstruktur. A. Outline
Langkah awal untuk memudahkan mahasiswa menyusun suatu rencana penelitian. Dengan menyusun outline, mahasiswa akan memaparkan secara singkat rencana garis-garis besar apa dan mengapa penelitian itu akan dilaksanakan.
Outline penelitian terdiri dari tiga bagian penting yaitu awal, inti, dan
akhir dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Bagian Awal
Outline hanya memerlukan satu lembar sampul (cover) yang memuat
informasi tentang: a. Judul Outline b. Nama mahasiswa
c. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) d. Logo IAIN Pontianak
e. Nama Program Studi f. Nama Fakultas
g. Nama Perguruan Tinggi (IAIN Pontianak) h. Tahun Penyusunan Outline (Lampiran 3) 2. Bagian Inti
Beberapa poin penting yang wajib dijabarkan pada konten outline terdiri dari:
a. Judul
Judul penelitian menggambarkan pelabelan isi dari keseluruhan penelitian yang mencakup kerangka referensi, objek penelitian, dan setting penelitian. Gunakan bahasa yang lugas, tegas, singkat, dan informatif untuk memenuhi standar judul penelitian.
Contoh:
1. Perlindungan Hukum terhadap Konsumen dalam Transaksi
E-Commerce Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
10
2. Pembagian Warisan Secara Kekeluargaan (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Parit Baru Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas)
b. Latar Belakang atau Masalah Penelitian
Latar belakang merupakan dasar pemikiran yang dibuktikan dengan argumentasi atau alasan rasional tentang permasalahan yang terjadi di lapangan. Latar belakang berisi masalah penelitian yang diuraikan secara ringkas, padat, lugas, dan jelas dengan didukung oleh sumber atau referensi yang terpercaya, laporan resmi, hasil penelitian sebelumnya, bukti empiris, dan lainnya. c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rumusan singkat masalah penelitian dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan berdasarkan hasil identifikasi dan pembatasan masalah penelitian. Contoh:
Fokus tentang kontrak murabahah di Bank Syariah Mandiri (BSM).
Pertanyaan penelitian:
1. Bagaimana proses pembuatan kontrak murabahah di BSM? 2. Bagaimana proses penandatanganan kontrak murabahah di
BSM?
3. Bagaimana proses pelaksanaan kontrak murabahah di BSM? Pertanyaan penelitian harus sesuai dengan fokus penelitian dan merupakan turunan, indikator, atau keyword dari fokus penelitian. Mahasiswa harus mampu menemukan dan menurunkan fokus penelitian atau rumusan penelitian ke dalam pertanyaan penelitian atau sub masalah penelitian. Untuk dapat menurunkan fokus penelitian ke dalam pertanyaan penelitian, dituntut untuk memahami secara teoritik konseptual mengenai judul yang akan diteliti.
Tiga hal tersebut di atas kemudian dijabarkan menggunakan template
outline (Lampiran 4).
3. Bagian Akhir
Outline penelitian tidak memerlukan bagian akhir, cukup cover dan
bagian inti saja. B. Proposal
Setelah outline disetujui oleh Kaprodi, rencana penelitian mahasiswa dikembangkan dalam bentuk proposal penelitian yang meliputi tiga bagian penting sebagai berikut:
1. Bagian Awal a. Sampul
11
Mahasiswa wajib mencantumkan beberapa hal penting secara berurutan sebagai berikut:
1) Judul proposal 2) Nama mahasiswa 3) NIM
4) Logo IAIN Pontianak 5) Nama Program Studi 6) Nama Fakultas
7) Nama Perguruan Tinggi (IAIN Pontianak) 8) Tahun Penyusunan Proposal (Lampiran 5) b. Daftar Isi dan Daftar Lainnya
Halaman berikutnya berisikan: 1) Daftar Isi
2) Daftar Tabel (jika ada) 3) Daftar Gambar (jika ada) 4) Daftar Lampiran (jika ada) 2. Bagian Inti
Beberapa poin penting yang wajib dijabarkan pada bagian inti dari sebuah proposal penelitian yang terdiri dari:
a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah yang telah diuraikan secara jelas, padat, dan lugas pada outline penelitian diuraikan lebih mendetail dalam proposal penelitian.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rumusan singkat masalah penelitian dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan berdasarkan hasil identifikasi dan pembatasan masalah penelitian. Contoh:
Fokus tentang kontrak murabahah di Bank Syariah Mandiri (BSM).
Pertanyaan penelitian:
1. Bagaimana proses pembuatan kontrak murabahah di BSM? 2. Bagaimana proses penandatanganan kontrak murabahah di
BSM?
3. Bagaimana proses pelaksanaan kontrak murabahah di BSM? Pertanyaan penelitian harus sesuai dengan fokus penelitian dan merupakan turunan, indikator, atau keyword dari fokus penelitian. Mahasiswa harus mampu menemukan dan menurunkan fokus penelitian atau rumusan penelitian ke dalam pertanyaan penelitian atau sub masalah penelitian. Untuk dapat menurunkan fokus penelitian ke dalam pertanyaan penelitian, dituntut untuk memahami secara teoritik konseptual mengenai judul yang akan
12 diteliti.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berhubungan langsung dengan rumusan masalah penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan mampu menerangkan apa yang ingin dicapai oleh peneliti. Oleh karena itu, tujuan penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah.
d. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ditulis secara jelas siapa yang secara langsung maupun tidak langsung yang mendapatkan manfaat dari penelitian ini. e. Kajian Pustaka
Kajian pustaka sekurang-kurangnya memuat kajian penelitian sebelumnya yang relevan dan kerangka konseptual penelitian. Kajian pustaka adalah uraian telaah pustaka yang berasal dari penelitian terdahulu. Peneliti harus membandingkan penelitian-penelitian terdahulu dengan penelitian-penelitian yang akan dilaksanakan sehingga peneliti tergiring untuk menemukan kebaharuan (novelty) penelitian. Sedangkan kerangka konseptual merupakan kajian teoritik yang sesuai dengan fokus dan pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, kerangka konseptual memandu peneliti dalam menyelesaikan penelitian.
f. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan bagian vital dalam proses mencari jawaban dari rumusan masalah penelitian. Metode penelitian berisi unsur-unsur ilmiah yang menjadi cara bagaimana penelitian akan dilaksanakan. Unsur-unsur penting yang wajib dijabarkan dalam metode penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Unsur-Unsur dalam Metode Penelitian
No Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dikembangkan harus sesuai dengan penelitian hukum, contohnya penelitian normatif, empiris, dan
socio-legal. Jenis penelitian juga
harus mengacu pada metode yang digunakan, kualitatif atau kuantitatif.
Idem
2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Peneliti perlu menjabarkan lokasi dan waktu penelitian dengan jelas. Pemilihan lokasi penelitian harus
13
No Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
didukung dengan argumentasi rasional dan tidak bernilai subjektif. Selain itu, proses penelitian harus terdokumentasi secara komprehensif. 3 Setting Penelitian
Peneliti merancang secara sistemik keseluruhan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan selama penelitian.
Tidak ada
4 Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua kategori, yakni primer dan sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung dihimpun dari pelaku utama atau dokumen utama saat penelitian berlangsung. Sedangkan sumber data sekunder adalah kumpulan data yang sudah ada yang bersumber dari sumber-sumber terdahulu dan digunakan untuk melengkapi sumber data primer namun bukan dari pelaku utama atau dokumen utama.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah total keseluruhan cakupan generalisasi sumber data penelitian. Populasi diambil berdasarkan kriteria dan kualitasnya sebagai wilayah cakupan penelitian. Sedangkan sampel adalah subjek atau objek yang diteliti dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Pengambilan sampel harus menggunakan rumus pengambilan sampel baku. Teknik pengambilan sampel juga perlu disampaikan di sini dengan berbagai pertimbangan penelitian.
5 Tidak ada Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Bersumber dari adanya hipotesis dan harus dibuktikan kebenarannya, menyangkut atribut dari objek penelitian. Atribut tersebut dinamakan dengan variabel penelitian. Sedangkan definisi operasional merupakan batasan atau definisi dari setiap variabel yang dikonstruksi oleh peneliti.
6 Teknik Pengumpulan Data
Ada banyak bentuk teknik pengumpulan data, di antaranya adalah wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan metode penelitian.
Idem
7 Alat Pengumpulan Data
Ada banyak alat pengumpulan data seperti lembar tes, lembar angket (kuisioner), pedoman wawancara,
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas bertujuan
14
No Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
dan pedoman observasi. untuk memastikan kuesioner yang disusun bersifat konsisten, benar, dan dapat menghasilkan data valid. Sebelum alat instrumen digunakan harus diuji validitas dan realibitasnya sehingga dapat diketahui tingkat validitas dan reabilitasnya.
8 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data berfungsi sebagai cara untuk meyakinkan bahwa data penelitian yang telah terkumpul benar dan tanpa rekayasa. Beberapa teknik pemeriksaan keabsahan adalah triangulasi, member check, analisis kasus negatif, perpanjangan pengamatan, dan penggunaan bahan referensi.
Tidak ada
9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data secara kualitatif disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data secara kuantitatif disesuaikan dengan kerangka pikir yang dibangun atau digunakan.
g. Rencana Sistematika Pembahasan Penelitian
Rencana sistematika pembahasan penelitian berisi poin-poin yang akan dimuat pada setiap bab. Pada Bab I berisi penekanan-penekanan apa dan mengapa suatu topik perlu diteliti. Maka dari itu, biasanya Bab II berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat. Bab III berisi kajian pustaka terhadap penelitian terdahulu dan kerangka konseptual peneliti sesuai dengan rumusan masalah yang dibangun. Di dalam Bab III, peneliti menguraikan bagaimana penelitian dilakukan, maka dari itu, biasanya peneliti menguraikan metode penelitian. Bab IV berisi hasil penelitian yang terdiri dari paparan data, temuan, dan pembahasan. Sehingga di dalam Bab IV dapat dimulai dari pernyataan atau pertanyaan dari rumusan masalah.
3. Bagian Akhir
Rencana daftar pustaka dan lampiran adalah dua hal penting yang harus ditampilkan dalam bagian akhir proposal skripsi. Rencana daftar pustaka memuat seluruh referensi yang akan digunakan dalam penelitian. Daftar pustaka hendaknya dirinci secara jelas mengikuti susunan huruf abjad latin dan diletakkan dengan halaman terpisah
15 (lihat sub-bab Daftar Referensi).
Selanjutnya lampiran diletakkan setelah lembar halaman daftar pustaka. Beberapa hal yang harus dilampirkan meliputi Surat Keputusan (SK) Penguji Proposal Skripsi, instrumen penelitian, dan bahan penting lainnya.
C. Skripsi
1. Bagian Awal a. Cover
Pada sebuah sampul depan, mahasiswa wajib mencantumkan beberapa hal penting secara berurutan sebagai berikut:
1) Judul skripsi 2) Nama mahasiswa 3) NIM
4) Logo IAIN Pontianak 5) Nama Program Studi 6) Nama Fakultas
7) Nama Perguruan Tinggi (IAIN Pontianak) 8) Tahun Penyusunan Skripsi
9) Warna Sampul Merah Marun (Colour Code: #800000) (Lampiran 6)
b. Halaman Cover Skripsi
Lembar ini sama seperti cover skripsi, hanya di dalamnya ditambahkan narasi yang berbunyi “Diajukan kepada Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Pontianak untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum” (Lampiran 7).
c. Surat Pernyataan Orisinalitas
Surat pernyataan orisinalitas berisi pernyataan yang ditulis dengan kesadaran dan kejujuran penuh bahwa peneliti bertanggung jawab terhadap skripsi yang ditulisnya dan meyakinkan bahwa skripsi tersebut adalah karyanya sendiri (Lampiran 1)
d. Surat Keterangan Bebas Plagiasi
Surat ini diterbitkan oleh unit yang ditunjuk oleh Fakultas yang menyatakan bahwa skripsi mahasiswa telah diuji tingkat kemiripannya dengan menggunakan alat uji Turnitin. Surat keterangan bebas plagiasi dapat diberikan jika hasil uji Turnitin tidak melebihi batas maksimal yakni dari 40% yang bersumber dari bank data online tugas akhir mahasiswa, sumber internet, publikasi berseri, jurnal, dan segala bentuk publikasi lainnya. Alat uji Turnitin menggunakan pengaturan tingkat level kemiripan sebanyak 5 kata perkalimat.
16
e. Halaman Persembahan atau Motto (jika ada)
Lembar berisi segala ekspresi atas rasa syukur dan persembahan untuk orang-orang yang berharga dan berjasa bagi peneliti. Boleh ditambahkan kalimat-kalimat bijak dan motivasi dalam mengejar impian dan cita-cita.
f. Persetujuan Pembimbing
Lembar ini memuat judul skripsi, nama, dan NIM penulis/penyusun skripsi, tanda tangan persetujuan pembimbing I dan pendamping (nama dan NIP), dan diketahui oleh Kaprodi atas nama Dekan (Lampiran 8).
g. Pengesahan
Lembar ini memuat judul skripsi, nama dan NIM, dan tanda tangan Tim Penguji Skripsi (Ketua dan Anggota Sidang Ujian Skripsi, Dosen Pembimbing Utama dan Pendamping skripsi), serta tanggal persetujuan. Lembar ini harus mencantumkan narasi “Dipertahankan di Depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Tanggal 5 Maret 2020” (tanggal menyesuaikan) (Lampiran 9).
h. Abstrak
Abstrak adalah rangkuman dari seluruh isi skripsi. Abstrak ditulis dalam tiga bahasa yaitu Indonesia, Inggris, dan Arab. Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada bab Aturan Teknis (Lampiran 10, 11, 12).
i. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan halaman awal skripsi yang memuat berbagai ekspresi peneliti seperti rasa syukur, ucapan terima kasih, dan aspek-aspek lainnya yang berhubungan langsung dengan proses penyelesaian skripsi. Kata pengantar diketik dengan 2 spasi, Times New Roman, size 12 pt, dan diberi halaman pada bagian bawah tengah dengan tulisan romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya).
j. Daftar Isi, Tabel, Gambar, dan Lampiran
Sama halnya dengan kata pengantar, daftar isi, tabel, gambar, dan lampiran, diketik dengan 2 spasi, Times New Roman, size 12 pt, dan diberi halaman pada bagian bawah tengah dengan tulisan romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) (Lampiran 13).
2. Bagian Inti
Skripsi adalah paket lengkap dari sebuah proposal skripsi. Jadi, ada kesamaan di antara keduanya terkait unsur-unsur yang harus disajikan dalam bagian inti ini. Beberapa wajib ditambahkan sebagai pembuktian dari hasil penelitian yang dilakukan yang dijabarkan berdasarkan bab-bab khusus, terdiri dari:
17 a. Bab I Pendahuluan
1) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah dasar pemikiran yang dibuktikan dengan argumentasi atau alasan rasional tentang permasalahan yang terjadi di lapangan. Latar belakang masalah harus menyertakan data fakta, kutipan referensi yang mendukung, dan hasil temuan penelitian sebelumnya. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan menjadi dasar pemikiran yang melatarbelakangi masalah penelitian yang akan diteliti.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rumusan singkat masalah penelitian dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan berdasarkan hasil identifikasi dan pembatasan masalah penelitian. Contoh:
Fokus tentang kontrak murabahah di Bank Syariah Mandiri (BSM).
Pertanyaan penelitian:
1. Bagaimana proses pembuatan kontrak murabahah di BSM? 2. Bagaimana proses penandatanganan kontrak murabahah di
BSM?
3. Bagaimana proses pelaksanaan kontrak murabahah di BSM? Pertanyaan penelitian harus sesuai dengan fokus penelitian dan merupakan turunan, indikator, atau keyword dari fokus penelitian. Mahasiswa harus mampu menemukan dan menurunkan fokus penelitian atau rumusan penelitian ke dalam pertanyaan penelitian atau sub masalah penelitian. Untuk dapat menurunkan fokus penelitian ke dalam pertanyaan penelitian, dituntut untuk memahami secara teoritik konseptual mengenai judul yang akan diteliti.
3) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berhubungan langsung dengan rumusan masalah penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan mampu menerangkan apa yang ingin dicapai oleh peneliti. Oleh karena itu, tujuan penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah.
4) Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ditulis secara jelas siapa yang secara langsung maupun tidak langsung yang mendapatkan manfaat dari penelitian ini.
b. Bab II Tinjauan Umum Penelitian
18
Kajian pustaka sekurang-kurangnya memuat kajian penelitian sebelumnya yang relevan dan kerangka konseptual penelitian. Kajian pustaka adalah uraian telaah pustaka yang berasal dari penelitian-penelitian terdahulu. Peneliti harus membandingkan penelitian-penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilaksanakan sehingga peneliti tergiring untuk menemukan kebaharuan (novelty) penelitian. Sedangkan kerangka konseptual merupakan kajian teoritik yang sesuai dengan fokus dan pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, kerangka konseptual memandu peneliti dalam menyelesaikan penelitian. Biasanya disampaikan dalam bentuk bagan keterkaitan antar teori.
2) Kajian Teori
Kajian teori adalah paparan teori-teori yang relevan dengan fokus dan pertanyaan penelitian. Kajian teori dikembangkan berdasarkan kerangka konseptual penelitian. Kajian teori dapat bersumber dari teori dari pakar dan kitab atau perundang-undangan, dan diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu sesuai dengan fokus dan pertanyaan penelitian.
3) Kerangka Pikir (jika ada)
Kerangka pikir biasanya ada pada penelitian kuantatif. Kerangka pikir yang telah dipaparkan menjadi dasar dalam menyusun hipotesis.
4) Hipotesis (jika ada)
Hipotesis diperlukan ketika mahasiswa memilih pendekatan penelitian secara kuantitatif. Hipotesis memuat pernyataan taksiran atau dugaan yang akan dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.
c. Bab III Metode Penelitian
Metode penelitian dibedakan menjadi dua kategori yakni kualitatif dan kuantitatif. Unsur-unsur penting yang wajib dijabarkan dalam metode penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Unsur-Unsur dalam Metode Penelitian
No Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dikembangkan harus sesuai dengan penelitian hukum, contohnya penelitian normatif, empiris, dan
socio-legal. Jenis penelitian juga
19
No Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
harus mengacu pada metode yang digunakan, kualitatif atau kuantitatif.
2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Peneliti perlu menjabarkan lokasi dan waktu penelitian dengan jelas. Pemilihan lokasi penelitian harus didukung dengan argumentasi rasional dan tidak bernilai subjektif. Selain itu, proses penelitian harus terdokumentasi secara komprehensif.
Idem
3 Setting Penelitian
Peneliti merancang secara sistemik keseluruhan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan selama penelitian.
Tidak ada
4 Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua kategori, yakni primer dan sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung dihimpun dari pelaku utama atau dokumen utama saat penelitian berlangsung. Sedangkan sumber data sekunder adalah kumpulan data yang sudah ada yang bersumber dari sumber-sumber terdahulu dan digunakan untuk melengkapi sumber data primer namun bukan dari pelaku utama atau dokumen utama.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah total keseluruhan cakupan generalisasi sumber data penelitian. Populasi diambil berdasarkan kriteria dan kualitasnya sebagai wilayah cakupan penelitian. Sedangkan sampel adalah subjek atau objek yang diteliti dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Pengambilan sampel harus menggunakan rumus pengambilan sampel baku. Teknik pengambilan sampel juga perlu disampaikan di sini dengan berbagai pertimbangan penelitian.
5 Tidak ada Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Bersumber dari adanya hipotesis dan harus dibuktikan kebenarannya, menyangkut atribut dari objek penelitian. Atribut tersebut dinamakan dengan variabel penelitian. Sedangkan definisi operasional merupakan batasan atau definisi dari setiap variabel yang dikonstruksi oleh peneliti.
6 Teknik Pengumpulan Data
Ada banyak bentuk teknik pengumpulan data, di antaranya adalah wawancara, observasi, dan
20
No Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
studi dokumen. Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan metode penelitian.
7 Alat Pengumpulan Data
Ada banyak alat pengumpulan data seperti lembar tes, lembar angket (kuisioner), pedoman wawancara, dan pedoman observasi.
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas bertujuan untuk memastikan kuesioner yang disusun bersifat konsisten, benar, dan dapat menghasilkan data valid. Sebelum alat instrumen digunakan harus diuji validitas dan realibitasnya sehingga dapat diketahui tingkat validitas dan reabilitasnya.
8 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data berfungsi sebagai cara untuk meyakinkan bahwa data penelitian yang telah terkumpul benar dan tanpa rekayasa. Beberapa teknik pemeriksaan keabsahan adalah triangulasi, member check, analisis kasus negatif, perpanjangan pengamatan, dan penggunaan bahan referensi.
Tidak ada
9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data secara kualitatif disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data secara kuantitatif disesuaikan dengan kerangka pikir yang dibangun atau digunakan.
d. Bab IV Paparan dan Analisis Data
1) Gambaran Umum
Gambaran umum berisi pernyataan tentang profil dan kondisi umum terkait lokasi penelitian.
2) Paparan Data
Pada bagian ini, peneliti mendeskripsikan data penelitian yang telah dianalisis berdasarkan langkah-langkah pada teknik analisis data sebagaimana diuraikan pada bab III.
3) Temuan Penelitian
Pada bagian ini peneliti menguraikan temuan yang dihasilkan dari hasil analisis data. Temuan diuraikan perpointer.
21
4) Pembahasan Temuan Penelitian
Pembahasan temuan penelitian adalah proses konfirmasi temuan penelitian dengan teori. Pembahasan temuan penelitian dirincikan dalam bentuk hasil analisis data-data lapangan, baik primer maupun sekunder dengan menggunakan pisau analisis (teori) yang sesuai dengan penelitian. Temuan penelitian diulas secara dalam sesuai rumusan masalah dengan membandingkan dan menyandingkan teori-teori yang revelan dengan penelitian. Wawasan peneliti diuji ketajamanannya dalam hal memberikan argumentasi terkait temuan penelitian.
e. Bab V Penutup
1) Kesimpulan
Kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian yang dirumuskan secara singkat, jelas, dan padat, berdasarkan paparan data, temuan penelitian, dan pembahasan.
2) Saran
Peneliti menyampaikan saran dan masukan untuk penelitian mendatang termasuk kepada orang-orang yang terlibat dan terdampak langsung maupun tidak langsung dari penelitian yang telah dilaksanakan. Saran penelitian dirumuskan mengacu pada rumusan manfaat penelitian dan kesimpulan penelitian.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir dari skripsi meliputi: a. Daftar pustaka
Peneliti wajib mencantumkan semua referensi atau literatur yang dirujuk atau dimanfaatkan ke dalam daftar pustaka. Daftar Pustaka disusun secara alfabet mengacu pada sistem sitasi yang digunakan dalam penulisan skripsi, yakni American Psychologycal Association (APA).
b. Lampiran
Lampiran meliputi dokumen penunjang skripsi seperti pedoman observasi atau pedoman wawancara, transkrip wawancara, catatan lapangan, matrik analisis data, reduksi data, atau hasil pengolahan data statistik jika penelitian kuantitatif.
D. Artikel
Artikel ilmiah memuat struktur secara berurutan sebagai berikut: 1. Bagian Awal
a. Judul
b. Identitas Penulis c. Abstrak
22 2. Bagian Inti (Body texts)
a. Pendahuluan memerinci beberapa aspek penting, yakni: (1) latar belakang secara padat dan informatif, (2) kajian pustaka secara ringkas dengan menonjolkan kebaharuan penelitian (3) pernyataan kesenjangan (gap analysis), (4) tujuan, (5) metode dan pendekatan penyelesaian masalah.
b. Temuan dan diskusi memuat hasil data yang telah dianalisa yang dituangkan dalam bentuk deskriptif.
c. Kesimpulan berisikan jawaban atas rumusan masalah atau tujuan penelitian dalam bentuk list atau numbering.
3. Bagian Akhir a. Referensi
Referensi ditulis sesuai dengna format Chicago Manual of Style dan diharuskan menggunakan aplikasi manajemen referensi, seperti Zotero.
b. Suplemen
Suplemen merupakan data tambahan yang diperlukan untuk mendukung penelitian, baik berupa tabel, grafik, peta, atau lainnya.
23 BAB IV ATURAN TEKNIS A. Aturan Umum
1. Lembar Kerja
Outline, proposal, skripsi, dan artikel ilmiah diketik dengan
menggunakan program Microsoft Word (MS Word) dengan memperhatikan beberapa aspek penting di bawah ini:
a. Kertas
Kertas yang digunakan adalah kertas HVS putih 70 gram dengan ukuran A4.
b. Jenis dan Ukuran Huruf
Pengetikan hendaknya menggunakan komputer dengan jenis huruf Times New Roman, dengan ukuran huruf pada umumnya adalah dua belas dan untuk seluruh naskah harus dipakai jenis huruf yang sama.
c. Batas Pengetikan/Marjin
Batas pengetikan/marjin diatur sebagai berikut (Lampiran 15): 1) Empat cm dari tepi kiri (left)
2) Tiga cm dari tepi kanan (right) 3) Empat cm dari tepi atas (top) 4) Tiga cm dari tepi bawah (bottom)
Semua baris yang dimulai dari batas garis lurus ke bawah, kecuali pada permulaan alinea yang menggunakan indentasi satu sentimeter. Pemisahan kata pada batas kanan harus selalu menurut aturan pemenggalan kata, buka Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) (2016).
d. Ukuran Spasi atau Jarak Antar Baris
Jarak antarbaris adalah dua spasi, kecuali pada daftar pustaka, abstrak, judul tabel, dan judul gambar (satu spasi). Untuk memberikan kesan perpindahan antarbab, subbab, anak subbab, digunakan dengan spasi tambahan sepuluh poin.
2. Pengetikan a. Penomoran
Ada tiga aturan khusus pemberian nomor halaman yaitu:
1) Halaman cover, lembar pengesahan, lembar persetujuan sampai pada abstrak diberi nomor dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya) dan diletakkan di sudut kanan atas kertas.
24
2) Halaman judul bab (BAB I, BAB II, dan seterusnya) pencantuman nomor halamannya diletakkan di tengah bawah kertas dengan menggunakan angka Arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
3) Halaman isi setiap bab diberi nomor dengan angka Arab (1, 2, 3, dan seterusnya) dan diletakkan di sudut kanan atas kertas.
Gambar 1
Penomoran Halaman Cover dan Lain-Lain
Gambar 2
Penomoran Halaman Judul Bab
Gambar 3
25
4) Rincian pemberian nomor persub-bab yang ada di setiap bab adalah sebagai berikut:
Pastikan seluruh nomor ditulis dengan menggunakan jenis huruf
Times New Roman ukuran 12.
b. Penulisan Bilangan
1) Bilangan yang berjumlah satu atau dua kata harus ditulis dengan huruf (satu, dua, lima, sembilan belas, dan seterusnya) kecuali penulis bermaksud memerincikan benda atau barang. Contoh:
Salah Benar
Inventaris ruangan kantor berisi tiga meja kerja, tiga kursi beroda,
satu printer, dan satu lemari buku.
Inventaris ruangan kantor berisi 3 meja kerja, 3 kursi beroda, 1
printer, dan 1 lemari buku.
2) Setiap permulaan kata harus menggunakan huruf, maka, ketika di awal kalimat anda akan menyebutkan jumlah tertentu, silahkan rubah menjadi huruf.
A. B. C. dan seterusnya 1. 2. 3. dan seterusnya a. b. c. dan seterusnya 1). 2). 3). dan seterusnya Gambar 4
26
Contoh: Lima belas buah buku disumbangkan kepada pihak yayasan.
Salah Benar
15 buah buku disumbangkan kepada pihak yayasan.
Lima belas buah buku disumbangkan kepada pihak
yayasan.
3) Kalimat dapat diubah ke struktur yang berbeda jika tidak memungkinkan menuliskan angka besar atau persentase yang berada di awal kalimat.
Contoh: 20% pengendara sepeda motor tidak membawa surat izin berkendaraan-diubah menjadi-pengendara sepeda motor tidak membawa surat izin berkendaraan sebanyak 20% dari total pengendara.
Salah Benar
20% pengendara sepeda motor tidak membawa surat izin
berkendaraan.
Pengendara sepeda motor tidak membawa surat izin berkendaraan sebanyak 20%
dari total pengendara.
4) Tanda desimal ditulis dengan koma dan bukan titik. Di depan tanda desimal (tanda koma) harus merupakan angka bulat dan tidak dibenarkan untuk dikosongkan. Contoh:
Salah Benar
50.56 50,56
Waktu yang diperlukan untuk pelayanan pinjam buku per pemakai rata-rata ,50 menit, sedangkan untuk pengembalian diperlukan waktu rata-rata ,75 menit.
Waktu yang diperlukan untuk pelayanan pinjam buku per pemakai rata-rata 0,50 menit sedangkan untuk pengembalian diperlukan waktu rata-rata 0,75 menit.
5) Apabila bilangan desimal ditulis secara berturut-turut, antara
satu bilangan dengan bilangan lain dapat dipisahkan dengan tanda baca koma. Tanda baca koma itu jangan sampai mengacaukan tanda koma untuk desimal. Bilangan desimal satu dengan bilangan desimal berikutnya harus diberi jarak satu ketukan.
27 Contoh:
Salah Benar
Derajat kelembaban ruang koleksi berturut-turut adalah
4,5,5,8,5,5 dan 6,2.
Derajat kelembaban ruang koleksi berturut-turut adalah
4,5, 5,8, 5,5 dan 6,2.
6) Untuk menyatakan kisaran nilai yang berupa angka dapat digunakan kata atau sampai dengan atau dengan tanda pisah (-). Perkiraan tidak boleh ditulis dengan tanda ±, tetapi ditulis dengan kata, misalnya sekitar.
Contoh:
Salah Benar
Proses pengambilan data penelitian bisa memakan waktu satu - empat bulan
tergantung metode yang digunakan.
Proses pengambilan data penelitian bisa memakan waktu 1 - 4 bulan tergantung
metode yang digunakan. Waktu penataan ruangan
diperlukan ± 7 hari.
Waktu penataan ruangan diperlukan sekitar tujuh hari.
c. Penulisan Satuan
Satuan-satuan yang berupa singkatan, ditulis tanpa diikuti dengan tanda titik. Secara internasional, semua satuan mengikuti sistem metrik. Dalam sistem metrik, satuan-satuan seperti Ibs (pounds),
feet, dan inch tidak digunakan dan harus diubah dalam satuan
metrik, misalnya kg, m, dan cm. Contoh:
Salah Benar
kg. kg
cm. cm
m. m
d. Penulisan Kata Asing
Seluruh kata asing yang berasal dari bahasa Asing maupun bahasa daerah harus ditulis miring (italic).
Contoh:
Salah Benar
Tema mengenai penemuan hukum
in-concreto Tema mengenai penemuan hukum in-concreto
28
penelitian yang menggunakan data sekunder dari berbagai
dokumen
penelitian yang menggunakan data sekunder dari berbagai
dokumen Tradisi saprahan adalah budaya
makan bersama pada masyarakat Melayu Kalimantan Barat
Tradisi saprahan adalah budaya makan bersama pada masyarakat
Melayu Kalimantan Barat
e. Singkatan
Singkatan yang boleh digunakan adalah singkatan resmi atau lazim digunakan. Singkatan harus ditulis secara lengkap kemudian diikuti dengan singkatan resminya yang diletakkan di dalam tanda kurung.
Contoh:
Salah Benar
Prodi HES membuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik
2020/2021.
Program Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES) membuka penerimaan mahasiswa
baru tahun akademik 2020/2021.
B. Aturan Khusus
Berikut ini adalah aturan khusus yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa mahasiswa dalam menyusun skripsi.
1. Penulisan Judul
a. Judul skripsi (pada halaman judul dan sampul) ditulis dengan huruf kapital di tengah atas berukuran empat belas dicetak tebal (bold). Jika judul lebih dari satu baris maka dianjurkan diketik berbentuk piramida terbalik selama tidak menyalahi aturan pemenggalan kalimat.
b. Judul bab ditulis dengan huruf kapital diletakkan pada atas tengah halaman.
c. Judul subbab ditulis pada batas kiri dan didahului dengan huruf urutan (kapital). Jarak subbab ialah empat spasi di bawah judul bab, huruf pertama setiap kata dalam judul subbab ditulis dengan huruf kapital kecuali kata sambung.
29 2. Pembuatan Tabel
Tabel berupa informasi dalam bentuk angka-angka, kata-kata, atau kalimat-kalimat pendek yang diatur ke dalam kolom dan baris. Teknik penulisan tabel diatur sebagai berikut:
a. Nomor dan Judul Tabel
Penulisan tabel diurutkan secara berkesinambungan mulai dari Bab I. Nomor urut tabel diketik dengan angka Arab diikuti dengan judul tabel tanpa perlu diberi tanba baca titik atau koma. Judul tabel diketik menggunakan huruf kapital kecuali kata depan atau sambung, buka PUEBI (2016). Nomor dan judul tabel dicetak dalam baris yang berbeda.
Contoh:
Sumber: Fakultas Syariah IAIN Pontianak (2020)
Tabel 3
Jumlah Mahasiswa Fakultas Syariah dalam Lima Tahun Terakhir
No. Nama Program Studi Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 1 Hukum Ekonomi Syariah 52 71 66 88 79 2 Hukum Keluarga Islam 39 64 66 83 97 Jumlah 91 135 172 171 176 Gambar 5 Contoh Penulisan Judul
30 b. Garis-garis pada tabel
Semua garis pada tabel, termasuk pada judul kolom, atau garis di atas isi tabel, dan garis penutup tabel berupa garis tunggal.
c. Jarak antar baris dalam Tabel
Jarak antarbaris dalam tabel adalah satu spasi. Apabila diperlukan pengelompokan baris, maka antar baris dapat dipisahkan dengan jarak 1,5 spasi.
d. Judul Kolom
Setiap awal kata pada judul kolom menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata depan, buka PUEBI (2016). Judul pada kolom harus ditulis dengan singkat. Jika menggunakan singkatan yang tidak umum, maka harus diterangkan apa kepanjangannya pada catatan di bawah tabel yang bersangkutan.
e. Ukuran Tabel
Ukuran tabel disesuaikan dengan syarat batas-batas halaman (batas-batas kanan, kiri atas, dan bawah) yang ditentukan. Apabila melebihi batas halaman, tabel dapat diperkecil ukuran hurufnya (font), misalnya menjadi 11 atau 10. Jika tabel terlalu panjang untuk dimuat dalam satu halaman, maka dapat dilanjutkan dengan tabel lanjutan pada halaman berikutnya. Judul tabel tidak perlu dicantumkan lagi pada halaman berikutnya, cukup dengan kata, misalnya Lanjutan Tabel 12. Akan tetapi, judul-judul pada kolom tetap perlu dicantumkan pada tabel lanjutan.
f. Posisi Tabel
Posisi tabel harus diusahakan menggunakan posisi potrait, tetapi jika terlalu lebar dapat menggunakan posisi landscape. Apabila tabel menggunakan posisi landscape, judul tabel (atau bagian atas tabel) berada pada sisi kertas yang dijilid.
g. Sumber Tabel
Pada setiap tabel harus dicantumkan sumbernya, ditulis rata kiri di bawah tabel dengan model tulisan miring (lihat contoh tabel 3). 3. Pembuatan Gambar, Grafik, dan Foto
Pembuatan gambar, grafik, dan foto menyesuaikan kebutuhan karya ilmiah. Keseluruhannya dapat ditampilkan perbab dengan diberi informasi nomor urut gambar, judul, dan sumber jika dikutip dari karya orang lain. Nomor urut diketik dengan angka Arab. Berikut adalah contohnya:
31
Sumber: PMA No. 51 Tahun 2015 tentang STATUTA IAIN Pontianak
4. Penulisan Rumus/Formula
Penulisan rumus yang dibenarkan adalah dengan menggunakan
equation pada MS Office atau signature line yang mendukung penulisan
matematis. Contoh :
5. Penulisan Mata Uang
Penulisan mata uang hendaknya disesuaikan dengan format penulisan yang diakui/dibenarkan dalam kaidah keuangan/akutansi.
Contoh:
Salah Benar
Rp. 25.000.000,- Rp25.000.000,00 (antara Rp dengan angka tidak boleh diberi
spasi dan tanda titik).
6. Cara Penulisan Lampiran
a. Lampiran merupakan data pendukung di dalam pembahasan skripsi, misalnya tentang peraturan, prosedur laboratorium, kuesioner, dan sebagainya yang bersifat melengkapi, apabila dicantumkan pada bagian utama skripsi akan mengganggu sistematika pembahasan. Oleh karena itu, data itu selengkapnya dapat diletakkan pada bagian lampiran.
32
b. Pada setiap lampiran diberikan keterangan nomor urut lampiran dengan menggunakan Angka Arab yang diletakkan pada bagian kiri atas. Setiap lampiran juga harus diberi judul dan ditempatkan setelah daftar pustaka.
C. Penulisan Abstrak
Abstrak adalah bagian pendahuluan dari suatu karya ilmiah yang memuat ringkasan isi penelitian. Abstrak ditulis dengan tujuan untuk memudahkan pembaca memahami tema, latar belakang, tujuan, dan hasil yang diperoleh dari sebuah karya tulis ilmiah. Pada sistematika penulisan karya ilmiah Fakultas Syariah IAIN Pontianak, abstrak ditulis untuk memenuhi kebutuhan skripsi dengan rincian informasi tentang identitas penulis dan rangkaian penelitian. Panjang abstrak dibuat maksimal satu halaman dengan spasi 1 perbaris.
Khusus abstrak dalam bahasa Inggris dan Arab, tata cara penulisannya sama. Mahasiswa perlu meminta bantuan pihak ketiga dalam hal ini, UPT Bahasa IAIN Pontianak, dosen bahasa Inggris, bahasa Arab IAIN Pontianak, atau diterjemahkan sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan. Untuk validasi tata bahasanya, bisa dikonsultasikan ke pembimbing dalam setiap bimbingan.
D. Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah adalah aturan main dalam karya ilmiah yang harus dipatuhi dalam setiap mengutip berbagai sumber referensi atau karya orang lain (Suyatno et al, 2017). Mahasiswa harus mencantumkan nama penulis yang tulisannya dikutip, dapat berupa kutipan langsung dan tidak langsung. Mahasiswa bisa menyesuaikan letak kutipan di permulaan, di tengah, atau di akhir kalimat tergantung kebutuhan tulisan (Hendry AR et al, 2014). Berikut adalah penjelasannya.
1. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah mahasiswa menggunakan kata-kata sendiri dalam menuangkan ide atau gagasan yang dikutip dari orang lain.
2. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah mahasiswa menuangkan ide atau gagasan orang lain langsung sesuai aslinya tanpa mengubah struktur dan bahasanya.
Fakultas Syariah IAIN Pontianak memberlakukan format APA dalam penulisan notasi ilmiah. Berikut adalah penjelasan contohnya (American Psychological Association, n.d.; Fakultas Psikologi UIN Malang, 2014):
33
Tabel 4
Teknis Penulisan Kutipan dengan Menggunakan format APA
Teknis Penulisan Contoh Penulisan
Nama penulis disebutkan dalam kalimat – kutipan tidak langsung
Harun (1998) memerinci ruang lingkup hukum ...
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat – kutipan tidak langsung
Dalam kajian ruang lingkup hukum (Harun, 1998), ...
Nama penulis disebutkan dalam kalimat – kutipan langsung pendek (maksimal 40 kata)
Menurut Darohman (1998), "Mahasiswa sulit memahami Bahasa Arab terutama jika mendengar langsung dari penutur aslinya," (p. 199).
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat – kutipan langsung pendek (maksimal 40 kata)
Dia menjelaskan, "Mahasiswa sulit memahami Bahasa Arab," (Darohman, 1998, p. 199), tetapi mereka tidak mengerti alasan utamanya. Nama penulis disebutkan dalam
kalimat – kutipan langsung panjang (lebih dari 40 kata) - diketik dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari
margin kiri, dan tetap dalam jarak
1,5 spasi (seperti teks).
Peneliti lainnya mendefinisikan: Wawancara, yaitu percakapan yang mempunyai tujuan tertentu. Percakapan seperti ini yang dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengajuan pertanyaan dan terwawancara (interviewer) sebagai orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan. (Moleong, 2018, p. 186). Nama penulis tidak disebutkan
dalam kalimat – kutipan langsung panjang (lebih dari 40 kata) - diketik dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari
margin kiri, dan tetap dalam jarak
1,5 spasi (seperti teks).
Pada tahun 2018, Moleong telah mendefinisikan wawancara sebagai berikut: Wawancara, yaitu percakapan yang mempunyai tujuan tertentu. Percakapan seperti ini yang dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengajuan pertanyaan dan terwawancara (interviewer) sebagai orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan. (p. 186).
Karya dengan 2 sampai 6 penulis Abdurrahman, Hidayat, dan Syaifullah (1998) mengelompokan partisipasi masyarakat sadar hukum sebagai masyarakat dengan kesadaran global karena dianggap sudah mencapai