• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL JILBAB PUTIH KEKASIH KARYA K.USMAN JURNAL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL JILBAB PUTIH KEKASIH KARYA K.USMAN JURNAL ILMIAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL JILBAB PUTIH KEKASIH

KARYA K.USMAN

JURNAL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)

EFRIANI

NPM 12080254

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)
(3)
(4)

RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL JILBAB PUTIH KEKASIH KARYA K.USMAN

Oleh

Efriani1, Zulfitriyani2, Samsiarni3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya nilai religi Islam pada tokoh utama dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman. Nilai religi Islam pada tokoh utama ditinjau dari aspek nilai akidah, nilai syariah, dan nilai akhlak dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai akidah, syariah, dan akhlak dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Data penelitian ini adalah religius tokoh utama dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman meliputi aspek nilai akidah, nilai syariah, dan nilai akhlak yang ada dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman.

Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai akidah yang terdapat dalam novel Jilbab Putih Kekasih Karya K.Usman, yaitu (a) iman kepada Allah Swt (percaya kepada Allah), iman kepada Allah ini harus ditanamkan di setiap jiwa seorang muslim dengan pasti dan tidak ragu-ragu, (b) iman kepada kitab-kitab Allah Swt, Allah menurunkan wahyu kepada para nabi dan rasul, sebagiannya terkumpul dalam sebuah kitab, satu diantaranya Alquran kepada Nabi Muhammad Saw. Nilai syariah yang terdapat dalam novel Jilbab Putih Kekasih Karya K.Usman, yaitu ibadah dalam arti khusus (iabadah mahdhah) yaitu shalat, secara bahasa shalat berarti doa. Selanjutnya, nilai akhlak yang terdapat dalam novel Jilbab Putih Kekasih Karya K.Usman, yaitu (a) akhlak terhadap Allah (khalik), dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk terhadap Allah Swt sebagai khalik. (b) akhlak terhadap manusia, perbuatan akhlak merupakan perbuatan yang telah tertanam kut dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.

(5)

THE RELIGIOUS CHARACTER OF MAIN CHARACTER IN JILBAB PUTIH KEKASIH NOVEL BY K.USMAN

By

Efriani1, Zulfitriyani2, Samsiarni3

1) Student of Language and Literature of STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Lecturers of Language and Literature of STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

The research background showed that there were Islamic religious values on main character of Jilbab Putih Kekasih novel by K.Usman.The Islamic religious values on the main character were reviewed from the aspects of belief, syariah, and attitude values on Jilbab Putih Kekasih novel by K.Usman. The research was aimed at describing the values of belief, syariah, and attitude in Jilbab Putih Kekasih novel by K.Usman.

The research was a qualitative research. The method used was descriptive analysis. The data were the religious character of main character on Jilbab Putih Kekasih novel by K.Usman including the aspects of belief, syariah, and attitude values on Jilbab Putih Kekasih novel by K.Usman. Source of the data was a novel of Jilbab Putih Kekasih by K.Usman.

Based on the data analysis, it is found that there are belief values on the novel of Jilbab Putih Kekasih by K.Usman. They are (a) belief to God, it definitely must be well-established on a moslem (b) belief to the Holly books. God gave revelation to its prophets and apostles where half of it was compiled in a holly book. One of its name is Alquran, which was given into the prophet of Muhammad Saw. Then, the syariah values are praying in a specific definition (iabadah mahdhah) i.e. prayer where it means a praying on a language term. Next, the attitude values are (a) attitude to God where it means that the appropriate behaviors of human to their God as the creator, (b) attitude to human, means that the attitudes should have been well-established into a moslem soul, so that it can be figured out on their personality.

(6)

PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan sarana yang digunakan oleh pengarang untuk mengungkapkan perasaan, ide, dan segala permasalahan kehidupan. Karya sastra terkait dengan kemampuan pengarang dalam memanfaatkan ide dan imajinasi dengan menggunakan objek, yaitu seputar kehidupan manusia. Kehidupan manusia yang digambarkan dalam suatu karya oleh pengarang memberikan nilai yang dapat dinikmati dan dipahami serta dimanfaatkan bagi pembaca. Seorang pengarang dalam menciptakan suatu karya memiliki kekhasan tersendiri yang membedakan karyanya dengan orang lain. Karya sastra mengungkapkan bermacam-macam permasalahan kehidupan manusia, di antaranya masalah psikologi, sosiologis, sejarah, agama, dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang memandang sastra sebagai kreasi seni yang menggunakan bahasa yang indah dan memikat. Dalam hal ini, karya sastra dapat memberikan gambaran tentang kehidupan dan konflik tentang perjalanan hidup manusia itu sendiri. Salah satu bentuk karya sastra adalah novel.

Novel merupakan cerita rekaan yang menampilkan tokoh dalam rangkaian peristiwa dan latar secara sistematis dengan berbagai suka serta dukanya. Novel juga merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan. Kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sesamanya, dalam sebuah novel diceritakan melalui unsur intrinsik dan ekstrinsik. Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra diharapkan memberi gambaran tentang kehidupan dan konflik yang dihadapi manusia.

Masalah religi yang diuraikan dalam bentuk pengalaman ajaran agama merupakan dasar yang diyakini pengarang. Persoalan religi saling berkaitan dengan permasalahan kehidupan manusia karena keberadaan manusia diatur oleh agama. Setiap ajaran agama menuntut penganutnya untuk menjalankan semua ajaran agama secara menyeluruh dan baik. Dalam sebuah karya sastra, pengarang dapat mengkaji nilai-nilai dalam ajaran Islam.

Muslim yang baik adalah orang yang memiliki akidah yang lurus dan kuat. Mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang hanya ditujukan pada Allah Swt. sehingga tergambar akhlak yang terpuji pada dirinya. Dengan demikian, seorang mukmin harus mempunyai prinsip dalam hidupnya untuk tidak memisahkan antara akidah, syariah, dan akhlak, karena Islam tidak dapat dipandang sebagai salah satu aspek hidup saja. Akan tetapi, seorang mukmin memandang seluruh hidupnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Islam.

Nilai religi Islam dalam sebuah karya sastra dapat berisi ide-ide kreatif pengarang dalam menciptakan karyanya. Hal tersebut tercermin melalui peristiwa yang terjadi dan perilaku-perilaku tokoh. Satu di antaranya nilai religi Islam yang dapat dikaji pada karya sastra adalah melalui novel Jilbab Putih Kekasih. Novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman ini mengisahkan tentang seorang gadis yang soleha, pintar, dan berpendirian dengan jilbab yang dipakainya.

Dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman tokoh utamanya bernama Olga Alia Khoirunnisa. Ia sangat religius, penurut, dan memegang teguh keyakinannya, terutama soal jilbab yang dikenakannya, meski harus perang argumen dengan Antonius Rewang. Nilai religi Islam dapat dilihat pada sikap Olga sebagai tokoh utama. Olga tidak pernah mau melepaskan jilbab putihnya meskipun banyak teman yang menertawakan, bahkan Bundanya sendiri tidak begitu suka anaknya mengenakan jilbab.

Jilbab bagi Olga tidak menghambat segala aktivitas ataupun pergaulannya. Olga tetap saja banyak mempunyai teman, meskipun di sekolahnya ia siswi yang pertama kali yang memakai jilbab. Olga tetap bisa mengikuti lomba olahraga dan menari dengan jilbabnya, walaupun banyak yang mengatakan Olga lebih pantas bila jadi model yang tidak berjilbab. Sikap religius inilah yang membuatnya selalu mengingat Allah Swt di kala senang dan susah.

K.Usman (Haji Kurnia Usman) pengarang novel Jilbab Putih Kekasih ini dilahirkan di Dusun Tanjung Serian, Muara Enim, Palembang, 11 Agustus 1940. Sejak tahun 1956 menulis puisi, cerpen, esai, dan cerita bersambung di 100 lebih media massa di Indonesia dan Jepang. Buku

(7)

pertamanya Seorang Pendatang (kumpulan dua cerpen, Balai Pustaka, 1963). Kumpulan cerpennya Pengantin Luka (Penerbit Buku Kompas, 2006, nominasi Hadiah Sastra Khatulistiwa 2007).

Selain aktif menjadi wartawan 1960-1999, ia pernah menjadi editor penerbit Balai Pustaka (1962-1970), mengajar bahasa Indonesia di Taman Siswa, Jalan Garuda 25 Jakarta (1963-1968), Pemimpin Redaksi majalah Romansa (1998-1999). Selain ratusan bukunya yang telah diterbitkan, dua novel terbarunya adalah Ziarah yang Terpanjang (Kaki Langit Kencana, Desember 2009), Jilbab Putih Kekasih (Penerbit Buku Republika, April 2010). Puisi Rumah Kami (kumpulan puisi untuk bacaan anak) menerima Hadiah Yayasan Buku Utama 1987. Suri, Cuku Kakek Dulhak dianugerahi Islamic Book Fair Award (novel anak terbaik I versi Islamic Book Fair Tamu Rumah Biru 2007). Menerima Anugerah Kebudayaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata R.I. 2007. Tamu Rumah Biru adalah novelnya yang romantis, paling seru, dan lebih panjang, dikerjakannya selama empat tahun enam bulan (31 Maret 2006-05 September 2010).

Jika dibandingkan dengan novel Pesantren Impian karya Asma Nadia, novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman menceritakan tentang seorang remaja yang sangat berpendirian teguh untuk menjaga prinsipnya dalam mengenakan jilbab. Menurutnya, jilbab adalah simbol dari seorang muslimah. Sementara itu, novel Pesantren Impian karya Asma Nadia menggambarkan kisah lima belas remaja putri dan putra dengan masa lalu kelam, yang menerima undangan untuk menetap di Pesantren Impian. Tokoh utama dalam novel tersebut bernama Rini, gadis ini harus menanggung malu karena kehamilan yang tidak dikehendaki. Pesantren Impianlah yang membuat Rini mencari ketenangan dan arti hidup, disana juga ia mendapatkan banyak teman untuk bertukar fikiran.

Alasan dikaji nilai religi Islam dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman karena, pertama untuk melihat bagaimana akidah, syariah, dan akhlak dalam sebuah karya sastra, kedua dengan adanya nilai religius dapat memberikan kesadaran batin untuk membuat kebaikan, dan ketiga perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman dan penghayatan terhadap nilai religius terutama pada zaman globalisasi sekarang ini. Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut, penelitian ini akan membahas lebih lanjut mengenai nilai religi Islam yang membahas tentang akidah, akhlak, dan syariah tokoh utama dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Semi (2012: 23) menyatakan penelitian kualitatif yang diutamakan bukan berdasarkan angka-angka, tetapi kedalaman penghayatan terhadap

interaksi antar konsep yang sedangdikaji secara empiris.Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif analisis. Menurut Ratna (2010: 53) metode deskriptif analisis adalah metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian dilanjutkan dengan analisis Data penelitian ini adalah teks berupa kutipan yang berkaitan dengan nilai religi Islam dalam novel. Sumber data adalah novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Hasil penelitian ini dilihat dari nilai-nilai religi Islam, nilai-nilai religi Islam tergambar pada sikap tokoh utama yang terdapat pada novel Jilbab Putih Kekasih Karya K.Usman. Dilihat dari nilai akidah, tokoh utama pada novel Jilbab Putih Kekasih Karya K.Usman, yaitu Olga meyakini bahwa Allah itu ada, iman kepada Allah, dan iman kepada kitab-kitab Allah Swt. Dilihat dari nilai syariah, peristiwa yang terdapat pada novel Jilbab Putih Kekasih Karya K.Usman ini menunjukkan bahwa tokoh utama tersebut patuh dan menaati aturan-aturan dari Allah, yaitu shalat. Dilihat dari nilai akhlak, peristiwa-peristiwa yang terdapat pada novel Jilbab Putih Kekasih Karya K.Usman menunjukkan bahwa tokoh utama memiliki akhlak terhadap Allah (khalik), dan akhlak terhadap sesama manusia.

(8)

1. Akidah

Yusuf (2003:111) mengatakan akidah dalam Islam berarti keimanan atau keyakinan seseorang terhadap Allah Swt. yang menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya dengan segala sifat dan perbuatan-Nya. Akidah merupakan dasar-dasar pokok kepercayaan seseorang yang wajib dimilikinya untuk dijadikan pijakan dalam segala sikap dan tingkah lakunya sehari-hari. Akidah dalam Islam berarti keimanan atau keyakinan seseorang terhadap Allah Swt yang menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya dengan segala sifat dan perbuatan-Nya. Berdasarkan inventarisasi data, nilai-nilai akidah yang ditemukan dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman mencakup Iman kepada Allah, dan Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. Kedua nilai akidah itu terlihat dari peristiwa tokoh-tokoh pada novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman.

Percaya kepada Allah seperti Olga Alia Khoirunnisa yang meyakini bahwa Allah Swt itu ada dan kepada Allah Swt ia memohon petunjuk serta pertolongan dalam keadaan yang sulit. Percaya kepada kitab-kitab Allah Swt seperti Olga Alia Khoirunnisa yang meyakini firman Allah Swt dalam kitab suci Alquran surat Al-Ahzab mengenai kewajiban bagi kaum Muslimah untuk mengenakan jilbab. Nilai akidah tersebut dapat ditemukan dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman.

“Sebelum memakai jilbab, Olga Alia Khoirunissa berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru mengajinya di Masjid Agung Sunda Kelapa, yakni Ustazah Hajjah Maimunah binti Al Mawardi, S.Ag. Secara panjang lebar, Ustazah Hajjah Maimunah binti Al Mawardi menjelaskan jilbab kepada Olga. “Jilbab berasal dari bahasa Arab yang berarti pakaian yang longgar dan yang dapat menutupi aurat wanita, kecuali wajah dan telapak tangan, kata Ustazah Maimunah kepada Olga pada Jumat sore di aula besar Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.” (K.Usman, 2010:3)

Dijelaskan bahwa Olga memiliki nilai akidah yang mencakup Iman kepada kitab-kitab Allah Swt karena berdasarkan kalimat di atas, Olga menanyakan lebih lanjut tentang bagaimana memakai jilbab yang benar kepada guru mengajinya. Ustazah Hajjah Maimunah binti Al Mawardi, S.Ag. selaku guru mengaji Olga menjelaskan panjang lebar kepada Olga bagaimana berjilbab itu sebenarnya. Kewajiban mengenakan jilbab itu ditujukan untuk setiap wanita Muslimah, bukan hanya bagi istri-istri Nabi SAW, bukan pula untuk anak-anak perempuan beliau, dan juga bukan untuk anak-anak perempuan beliau, dan juga bukan untuk istri-istri orang mukmin saja. Ustazah juga mengatakan kepada Olga bahwa hal demikian sesuai firman Allah Swt dalam Alquran surah Al-Ahzab ayat 59, maka dari itu kalimat pada kutipan merujuk kepada nilai akidah berupa Iman kepada kitab-kitab Allah Swt.

2. Syariah

Syariah adalah hukum-hukum atau peraturan yang harus dijalankan oleh manusia yang mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt, manusia dengan manusia lainnya. Berdasarkan inventarisasi data, nilai-nilai syariah yang ditemukan dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman mencakup mendirikan shalat, cara berpakaian, dan berdoa. Nilai syariah berupa mendirikan shalat seperti yang digambarkan pada tokoh utama yang rajin mengerjakan shalat setiap waktunya, nilai syariah berupa cara berpakaian seperti tokoh utama yang menutup auratnya dengan selalu berjilbab, dan nilai syariah berupa berdoa seperti yang dilakukan tokoh utama setiap sesudah shalat. Nilai syariah tersebut dapat ditemukan dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman.

Yusuf (2003:153) mengatakan bahwa syariah Islam adalah seluruh hukum dan perundang-undangan yang terdapat dalam Islam, baik hukum yang berhubungan dengan Allah (hablum minallah), maupun hukum yang berhubungan antara manusia sendiri (hablum minannas). Dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman setelah dilakukan inventarisasi data terdapat nilai syariah yang mencakup ibadah dalam arti khusus (ibadah mahdhah) yaitu shalat. Nilai syariah mengenai ibadah dalam arti khusus (ibadah mahdhah) yaitu shalat dapat dilihat dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya

(9)

K.Usman yang terjadi pada tokoh utama yang bernama Olga Alia Khoirunnisa. Olga merupakan permpuan yang selalu mengerjakan shalat wajib, setelah shalat Olga mempunyai kebiasaan menulis catatan harian. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan.

“Olga Ali Khoirunissa menulis catatan harian di buku agendanya pada halaman 1, selesai shalat Maghrib.” (K.Usman, 2010:1)

Dijelaskan bahwa Olga melaksanakan kewajibannya untuk shalat maghrib sebelum menulis catatan harian. Shalat merupakan satu-satunya kewajiban seorang muslim yang tidak pernah gugur sepanjang akalnya sehat (Yusuf, 2003:160). Sikap yang ditunjukan oleh Olga merupakan nilai syariah yang berupa ibadah dalam arti khusus (ibadah mahdhah).

3. Akhlak

Yusuf (2003:176) mengatakan bahwa akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat

dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.Akhlak merupakan perwujudan perilaku

yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta. Perbuatan akhlak merupakan perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. Pada novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman ditemukan nilai-nilai akhlak berupa akhlak terhadap Allah Swt (khalik) dan akhlak terhadap manusia.

Akhlak kepada Allah Swt seperti tokoh utama yang memakai jilbab karena ingin mematuhi perintah Allah Swt untuk menutup aurat bagi kaum Muslimah. Akhlak terhadap manusia atau sesama seperti tokoh utama yang menjelaskan kepada tokoh lain mengenai jilbab yang ia kenakan, karena banyak menerima kritikan ketika mengenakan jilbab. Nilai akhlak tersebut dapat ditemukan dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman.

“Akan tetapi, kritik teman-teman sebayanya tentang jilbab yang dikenakannya sejak kelas tigsa SMP tidak pernah digubrisnya. Jilbab, bagi Olga Alia Khoirunissa, tidak membatasi ruang geraknya dalam pergaulan. Jilbab pun tidak menghalangi kreativitasnya sebagai remaja masa kini yang dinamis di bidang pelajaran, seni, olahraga, mode, dan kegiatan sosial. Dengan jilbab, Olga tidak pernah ketinggalan tren mode, dan kegiatan sosial. Dengan jilbab, Olga tidak pernah ketinggalan tren mode umum ataupun busana Islami yang sedang in.” (K.Usman, 2010:2-3)

Dijelaskan bahwa akhlak yang baik dari Olga dalam menyikapi reaksi teman-temannya ketika ia memutuskan untuk berjilbab. Akhlak terhadap sesama manusia yang dilakoni oleh Olga termasuk pada akhlak terhadap orang lain. Pengetahuan Olga tentang mode cukup memadai karena dia gemar mebaca. Dia tidak peduli kepada teman-temannya yang mengatakan bahwa nama dengan cara Olga berpakaian tidak cocok. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya (Yusuf, 2003:176).

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, pada bagian ini akan disimpulkan nilai religi Islam dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman. Nilai religi Islam itu terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak, ketiga bagian itu akan dijelaskan sebagai berikut: (1) nilai akidah yang terdapat dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman, yaitu (a) iman kepada Allah Swt. (percaya kepada Allah), iman kepada Allah ini harus ditanamkan di setiap jiwa seorang muslim dengan pasti dan tidak ragu-ragu, (b) iman kepada kitab-kitab Allah Swt., Allah menurunkan wahyu kepada para nabi dan rasul, sebagiannya terkumpul dalam sebuah kitab, satu diantaranya Alquran kepada Nabi Muhammad Saw. Kitab-kitab tersebut berisi informasi-informasi, aturan-aturan dan hukum-hukum dari Allah Swt. untuk dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

(10)

(2) nilai syariah yang terdapat dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman mencakup ibadah dalam arti khusus (ibadah mahdhah) yaitu shalat, secara bahasa shalat berarti doa. Shalat merupakan satu-satunya kewajiban seorang muslim yang tidak pernah gugur sepanjang akal sehat. Shalat yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim adalah sebanyak lima waktu dalam sehari-semalam, yang terdiri atas Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh.

(3) nilai akhlak yang terdapat dalam novel Jilbab Putih Kekasih karya K.Usman ialah (a) akhlak terhadap Allah (khalik), dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk terhadap Allah Swt. sebagai khalik. Allah Swt. telah memberikan berbagai kenikmatan kepada manusia sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Isra ayat 70, bukanlah menjadi suatu alasan bahwa Allah perlu diagungkan dan disembah, (b) akhlak terhadap manusia, perbuatan akhlak merupakan perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. Dalam perkembangan selanjutnya akhlak tumbuh menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri, yaitu ilmu yang memiliki ruang lingkup pokok bahasan, tujuan, rujukan, aliran dan para tokoh yang menggambarkannya.

SARAN

Berdasarkan simpulan yang dikemukakan di atas, saran peneliti adalah sebagai berikut: (1) peneliti atau penulis diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan, terutama dalam mengkaji nilai religi Islam dalam novel sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan karya sastra. (2) pendidik dapat dijadikan bahan pertimbangan dan pedoman oleh guru-guru dalam pembelajaran sastra terutama dalam mengkaji unsur ekstrinsik novel. (3) pembaca khususnya umat Islam agar bisa mempelajari, memahami, serta mempedomani ajaran-ajaran Islam yang terkandung dalam novel ini untuk di amalkan dalam kehidupan sehari-hari. (4) peneliti lain yaitu sebagai penelitian yang relevan dalam melakukan penelitiannya tentang penelitian kualitatif dan menambah ilmu pengetahuan, khususnya dalam menganalisis novel sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan karya sastra.

KEPUSTAKAAN

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Padang: Dian Aksara Prss.

Semi, M.Atar. 2012. Metode Penelitian Sastra. Padang:Angkasa Raya. Yusuf, Ali Anwar. 2003. Studi Agama Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Referensi

Dokumen terkait

Berpijak pada keinginan masyarakat Desa Sanggrahan itulah PPM Tematik bersama mahasiswa KKN Desa Sanggrahan menyatakan kesediannya untuk secara bersama-sama dengan masyarakat

Hasil analisis chi square menunjukkan ada hubungan antara penggunaan gigitiruan penuh dengan status gizi dan kualitas hidup pada lansia yang dilihat pada setiap dimensi

Tanpa pernyataan medik dari para pengunjung atau orang tua atau walinya, tidak boleh dilakukan pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, profilaksis atau tindakan

KPUD juga membuat penyusunan Daftar Pemilih Tetap, dimana dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum harus membuat penyusunan Daftar Pemilih Tetap itu dengan baik, sehingga seluruh

Dengan keluarnya Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Nomor: DJ.II/542 tahun 2013 membuat gerak langkah kursus Pra Nikah semakin jelas, ditambah dengan Surat Edaran

Di Bajawa tidak ada upacara tarik batu seperti yang terjadi di Toraja dan Sumba, namun masyarakat Bajawa memiliki banyak sekali upacara yang berkaitan dengan tradisi

Pengajian Ilmu Antropologi dan Sosiologi di UKM LAMPIRAN 2 Kursus yang ditawarkan pada sesi 1976-1977 SESI 1976-1977 MD121A Pengantar Antropolgi Sosial/Budaya MD122A

Ciri khas dari ordo ini adalah tipe saluran airnya berupa asconoid yang secara permanen serta tidak memiliki membrane dermal atau korteks... Ciri khas dari Ordo ini adalah tipe