• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM KPPN SEMARANG II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM KPPN SEMARANG II"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM KPPN SEMARANG II

1.1 Sejarah Singkat KPPN Semarang II

KPPN Semarang II adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Propinsi Jawa Tengah. KPPN Semarang II dibentuk pada tahun 2005.

Pada tahun 2007 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-172/ PB/2007 tanggal 25 Juli 2007.KPPN Semarang II ditetapkan sebagai KPPN Percontohan melalui Soft Launching pada tanggal 1 Agustus 2007 serta Grand Launching pada tanggal 4 September 2007 oleh Menteri Keuangan melaui media teleconference. Peresmian dihadiri satuan kerja, perbankan, pemerintah daerah serta jajaran Kementerian Keuangan sendiri dan momentum tersebut diharapkan mampu menghembuskan nafas perubahan kepada seluruh pegawai dan mitra kerja KPPN.

KPPN Semarang II termasuk dalam salah satu dari 18 KPPN Percontohan Tahap I yang menjadi perwujudan nyata dari tekad reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan. Sebagai institusi pelayanan di garis terdepan, KPPN menjadi prioritas untuk lebih dulu dibenahi. Menggunakan SOP yang disempurnakan, semangat untuk menciptakan layanan optimal, mereduksi kekurangan-kekurangan masa lampau serta berbekal SDM yang terpilih melaui assesment, KPPN Percontohan menjadi lokomotif perubahan di jajaran Kementerian Keuangan.

Adapun nama-nama Kepala KPPN Semarang II sejak berdiri tahun 2005 adalah sbb :

1) Basuki Utomo (2005-2007) 2) Muldiyono (2007-2009)

(2)

3) Sardjito (2009-2010) 4) Widodo (2010 – 2011) 5) Dedi Soepandi (2011 – 2013 ) 6) Ruth Ida (2013 -2014 )

7) Edy Nuryadi (2014- Sekarang)

1.2 Visi, Misi, Motto, Janji Layanan dan Maskot KPPN Semarang II 1.2.1 Visi

Visi KPPN Semarang II adalah Menjadi pelaksana fungsi bendahara umum negara di daerah yang profesional, transparan, dan akuntabel untuk mewujudkan pelayanan prima.

1.2.2 Misi

1. menjamin kelancaran pencairan dana apbn secara tepat sasaran,tepat waktu dan tepat jumlah

2. mengelola penerimaan negara secara profesional dan akuntabel 3. mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban apbn secara akurat dan

tepat waktu 1.2.3 Motto

Motto KPPN Semaarang II adalah menunjukkan bukti bukan sekedar janji.

1.2.4 Janji Layanan

Janji layanan KPPN Semarang II adalah memberikan pelayanan terbaik, cepat, tepat, transparan, tanpa biaya dan imbalan.

1.2.5 Maskot

Maskot KPPN Semarang II terinspirasi dari WARAK NGENDHOG.WARAK NGENDOG, binatang mitologis ini digambarkan sebagai simbol pemersatu tiga etnis mayoritas yang ada di Semarang. Bagian-bagian tubuhnya terdiri dari Naga (Cina), Buraq (Arab) dan Kambing (Jawa). Hewan imajiner ini biasanya dijadikan

(3)

maskot dalam festival Dugderan yang dilaksanakan beberapa hari sebelum bulan puasa

Dengan adanya maskot KPPN Semarang II tersebut diharapkan nilai-nilai kebaikan yang ada dalam WARAK NGENDHOG dapat menjadi semangat dalam pemersatu kegiatan pelayanan KPPN Semarang II kepada Satuan Kerja, baik itu sebagai instansi di Kementerian Keuangan pada umumnya dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan pada khususnya, disamping itu pelayanan KPPN Semarang II juga tidak lepas dari kelancaran layanan Direktorat Jenderal Anggaran dalam mekanisme pencairan DIPA dan konsultasi revisi DIPA

.Gambar 2.1Maskot KPPN Semarang II Tahun 2016

(4)

1.3 Struktur Organisasi KPPN Semarang II

KPPN Semarang II dipimpin oleh seorang Kepala Kantor eselon III/a dan dibantu oleh lima pejabat eselon IV/a yaitu Kepala Sub Bagian Umum, Kepala Seksi Pencairan Dana, Kepala Seksi Bank, Kepala seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal, Kepala Seksi Verififkasi dan Akuntansi. Setiap seksi berkoordinasi sebagai satu kesatuan pelayanan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II.

Struktur Organisasi KPPN Semarang II berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.169/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Struktur Organisasi KPPN Semarang II Tahun 2016

Sumber : KPPN Semarang II Kepala Kantor

Edy Nuryadi

Kepala SubBag Umum M. Nurul

Hidayatulloh

Kepala Seksi MSKI Mrajak Kepala Seksi

Pencairan Dana Sriyanto

Kepala Seksi Bank Muhamad Muljono

Kepala Seksi Vera Sri Rahayuningsih

(5)

1.3.1 Tugas dan Tanggung Jawab setiap Bagian 1. Sub Bagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga dan kehumasan, penyusunan laporan kepegawaian, keuangan instansi, pembukuan bendahara dan barang milik negara, penyelesaian temuan hasil pemeriksaan dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM).

2. Seksi Pencairan Dana

Pencairan Dana mempunyai tugas melakukan pengelolaan basis data pelaksanaan anggaran, pengujian terhadap dokumen perintah membayar, penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas nama Menteri Keuangan (Bendahara Umum Negara), pengelolaan basis data pembayaran gaji, pengesahan surat keterangan penghentian pembayaran, dan penyusunan laporan realisasi pencairan anggaran, pembagian Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Departemennya diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal.

3. Seksi Bank/Giro Pos

Seksi Bank/Giro Pos mempunyai tugas melakukan pencairan dana dan penatausahaannya, penelitian dan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara, pelaksanaan pengelolaan kas (cash forecasting dan Treasury Single Account), pengiriman dan penerimaan kiriman uang, pembukuan bendahara umum dan penyusunan Laporan Kas Posisi.

4. Seksi Verifikasi dan Akuntansi

Seksi Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi, penelitian, penilaian, rekonsiliasi dan penyusunan LKPP serta melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bendahara instansi.

(6)

5. Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal (MSKI)

Seksi MSKI mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan SOP di internal KPPN dan membantu satuan kerja dalam memahami setiap aturan pencairan dana APBN.

1.4 Tugas Pokok dan Fungsi KPPN Semarang II 1.4.1 Tugas Pokok KPPN Semarang II

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kantor Wilayah Ditjen PBN Jawa Tengah. Selaku instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan, KPPN Semarang II mempunyai tugas melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara beradasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas pokok KPPN Semarang II ada 3 yaitu:

1.4.2 Fungsi KPPN Semarang II

Dalam melaksanakan tugasnya, KPPN Semarang II menyelenggarakan fungsi :

a. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Penerbitan surat perintah pencairan dana dari kas negara atas nama Menteri Keuangan (Bendahara Umum Negara)

c. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN;

d. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan;

e. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara;

(7)

f. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang; penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;

g. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri;

h. Penatausahaan PNBP;

i. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi; j. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan; k. Pelaksanaan kehumasan;

l. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. 1.5 Pencapaian Kinerja

1.5.1 Pencairan Dana

Tugas pokok KPPN terkait dengan pengeluaran negara yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang paling utama berupa penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas Surat Perintah Membayar (SPM) yang diterima dari satuan kerja, penyaluran pembiayaan atas beban APBN, penyusunan laporan realisasi pembayaran yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri. KPPN Percontohan menerapkan layanan satu jam dalam penerbitan SP2D non Belanja Pegawai dimana SPM yang diterima dari satker dapat diterbitkan SP2D nya dalam waktu satu jam sejak diterima di front office dengan catatan SPM yang diterbitkan benar dan disertai data dukung/lampiran yang mencukupi dan benar. Untuk mendukung layanan ini KPPN Semarang II telah dilengkapi dengan layar monitor penyelesaian SPM/SP2D yang akan menampilkan status dokumen yang diajukan, alur penyelesaian SP2D yang jelas, leaflet, brosur mekanisme pembayaran APBN, kotak pengaduan, alur/mekanisme penyelesaian pengaduan masyarakat dan kotak pengukuran kepuasan pelayanan KPPN.

Disamping tugas penerbitan SP2D ini, tentunya masih terdapat tugas pokok lain terkait kelancaran penyaluran dana APBN seperti

(8)

penerbitan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dan Surat Kuasa Pengguna Anggaran (SKPA) serta perencanaan penarikan dana oleh satker.

Produk layanan dan waktu penyelesaiannya dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Produk Layanan dan waktu Penyelesaian SPM dan SKPP Pencairan Dana KPPN Semarang II Tahun 2016

No Jenis Pekerjaan/ SPM Batas Waktu Penyelesaian 1 Belanja Pegawai gaji induk

Paling lambat 5 hari kerja sebelum awal bulan pembayaran

2 Belanja Pegawai non Gaji Induk 2 hari kerja

3 Uang Persediaan 1 jam

4 Tambahan Uang Persediaan 1 jam

5 Penggantian Uang Perediaan 1 jam

6 Belanja LS 1 jam

7 SKPP 1 hari kerja untuk satker

dengan aplikasi GPP Sumber : KPPN Semarang II

Cakupan pelayanan KPPN Semarang II adalah meliputi 25 (dua puluh satu) Kementerian/Lembaga yang berada di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga.Kementerian/ Lembaga tersebut adalah

1. Mahkamah Agung 2. Kejaksaan Agung 3. Kementerian Pertahanan

4. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 5. Kementerian Keuangan (Khusus SPM-PP)

(9)

6. Kementerian Perhubungan 7. Kementerian Kesehatan 8. Kementerian Agama 9. Kementerian Kehutanan

10. Kementerian Kelautan dan Perikanan 11. Kementerian Negara Lingkungan Hidup 12. Badan Pusat Statistik

13. Kementerian Komunikasi dan Informatika

14. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 15. Badan Pengawasan Obat dan Makanan

16. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 17. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 18. Kementerian Pertanian

19. Badan Pertanahan Nasional 20. Komisi Pemilihan Umum 21. Badan Pertanahan Nasional 22. Bendahara Umum Negara 23. TVRI

24. RRI

25. . Badan SAR Nasilonal

1.5.2 Pengelolaan Kas

Tugas pokok dalam hal pengelolaan kas adalah penyediaan dana pada Bank Operasional untuk pengeluaran negara dan penatausahaan penerimaan negara baik penerimaan pajak maupun bukan pajak yang diterima melalui bank persepsi/devisa persepsi dan potongan SPM. Dalam tugas ini KPPN berkewajiban untuk mencatat seluruh

(10)

penerimaan dan menyajikan laporannya. Terkait dengan penatausahaan penerimaan ini KPPN akan menerima dokumen penerimaan berupa surat setoran dan arsip data komputer dari perbankan yang akan diolah dalam aplikasi bendahara umum negara. Disamping menatausahakan penerimaan pajak maupun bukan pajak juga mempunyai tugas pengiriman dan penerimaan kiriman uang.

Mitra kerja KPPN Semarang II dalam penerimaan negara dari pajak dan bukan pajak adalah bank persepsi/devisa persepsi di Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal. Melalui bank persepsi ini pajak dan bukan pajak diterima dari masyarakat dan bendahara sebagai wajib pajak/wajib setor.

Disamping penerimaan pajak dan bukan pajak melalui bank persepsi/devisa KPPN Semarang II juga menatausahakan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang disetor melalui 4 (empat) Bank Persepsi PBB untuk wilayah Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga.Penerimaan Negara dibukukan oleh Seksi Bank/Giro Pos dari 30 bank persepsi mitra kerja KPPN Semarang II terdiri dari Penerimaan Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Jenis-jenis penerimaan negara yang dibukukan pada seksi Bank/Giro Pos KPPN Semarang II adalah penerimaan Pajak dan Penerimaan Non Pajak.

1.5.3 Akuntansi dan Pelaporan

Tugas pokok ketiga dari KPPN adalah menyampaikan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang memuat baik penerimaan maupun pengeluaran secara komprehensif, informatif dan telah melalui proses rekonsialiasi dengan kementerian/lembaga dalam hal ini satuan kerja. LKPP menjadi gambaran yang paling memadai dari transaksi keuangan kementerian/lembaga terkait dengan APBN.

(11)

Selain datang langsung ke KPPN Semarang II untuk melakukan rekonsiliasi, satuan kerja juga bisa melakukan rekonsiliasi melalui email yang telah disediakan oleh Seksi Vera yaitu di kppn.semarang2@gmail.com atau di vera. kppnsemarang2@gmail.com.

1.6 Sumber Daya KPPN Semarang II 1.6.1 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan suatu tujuan organisasi, demikian juga dengan KPPN Semarang II. Terdapat 42 pegawai yang tercatat secara administratif dalam daftar pegawai, namun hanya 41 orang yang saat ini aktif melaksanakan tugas di kantor, karena 1 (satu) orang dalam masa tugas belajar. KPPN Semarang II dipimpin oleh satu Kepala Kantor, satu Kasubbag Umum dan empat orang Kepala Seksi serta 36 pelaksana.

1.6.2 Sarana dan Prasarana

KPPN Semarang II yang beralamat di Jl. Ki Mangunsarkoro No 34 Semarang menempati lantai I dan sebagian lantai II di gedung yang pemakaiannya bersamaan dengan KPPN Semarang I. Bangunan KPPN Semarang II seluas 2.465 m2 selain terdiri dari ruang utama atau ruang kerja, ruang rapat dan mini TLC dilengkapi pula dengan fasilitas-fasilitas penunjang seperti ruang tunggu bagi mitra kerja, toilet tamu, kantin kejujuran, musholla, poliklinik, lapangan olah raga, ruang rapat, gudang ATK, Gudang Arsip, Toilet Pegawai, halaman parkir, taman, perpustakaan dan aula. Adapun ruang utama KPPN Semarang II meliputi ruang kepala kantor, ruang kerja pejabat dan pegawai, ruang sekretaris serta ruang server. Masing-masing seksi hanya dipisahkan dengan partisi sehingga mendukung konsep transparansi pelayanan.

(12)

1.6.3 Ruang Kerja

Ruang kerja ditata dengan memperhatikan prinsip transparansi sehingga mitra kerja dapat dengan mudah melihat setiap tahap dalam penyelesaian pekerjaan. Ruang kerja terdiri atas:

1. Ruang Kepala Kantor 2. Empat Ruang kerja pejabat

3. Ruang Kerja Pelaksana yang hanya dipisahkan dengan partisi 4. Ruang Supervisor

Ruang kerja Seksi Pencairan Dana dan Seksi Bank Giro Pos ditempatkan berdampingan untuk memudahkan penyelesaian SP2D sedangkan ruang kerja Seksi Verifikasi dan Akuntansi dan Sub Bagian Umum ada pada back office. Pada masing-masing seksi terdapat front office untuk melayani mitra kerja.

1.6.4 Ruang Pelayanan

Memberikan/melayani kebutuhan mitra kerja sehingga ditata agar dapat memberikan kenyamanan dan bersifat transparan.

1. Satu Counter Pengambilan SP2D, SKPP, Surat 2. Satu Lima Counter Penerimaan SPM

3. Counter Cuntomer Service

4. Tiga Counter Rekonsiliasi SAKPA

5. Satu Counter Penerimaan LHP Bank Persepsi, Legalisir SSP 1.6.5 Ruang Fasilitas Lainnya

Fasilitas penunjang pelayanan sangat diperlukan untuk memberikan kenyamanan bagi mitra kerja selama menunggu giliran untuk dilayani, terdiri dari:

1. Layanan Satpam yang ramah 2. Nomor antrian

(13)

3. Ruang Tunggu bagi mitra kerja 4. Fasilitas Help desk bagi mitra kerja

5. Leaflet, Papan-papan manual, Papan-papan digital, Monitor Penyelesaian SP2D, Banner Anti Korupsi/Gratifikasi

6. Toilet bagi tamu 7. Televisi, Koran

8. Kotak Saran, Kotak Kepuasan Layanan 9. Dispenser dan Kantin kejujuran

1.6.7 Ruang Penunjang Lainnya

Sedangkan untuk menunjang kegiatan sehari-hari dan mendukung para pegawai KPPN Semarang II agar senantiasa dapat menciptakan terobosan baru, memunculkan ide-ide segar dan mampu memberikan solusi kepada mitra kerja, telah disediakan fasilitas-fasilitas penunjang seperti:

1. Perpustakaan 2. Musholla

3. Lapangan dan sarana olah raga 4. Kendaraan dinas

5. Ruang rapat

6. Komputer yang terhubung dengan jaringan di setiap meja kerja 7. Gudang Arsip pada tiap seksi

8. Pantry

1.7 Inovasi dan Prerstasi 1.7.1 Inovasi

KPPN Mobile System diciptakan sebagai Layanan Mobile yang didedikasikan untuk meningkatkan kepuasan pengguna layanan (stakeholders) sehingga pelayanan KPPN lebih mudah dijangkau oleh pengguna layanan, dalam hal ini satuan kerja (satker). Aplikasi Layanan Mobile merupakan aplikasi yang digunakan satuan tugas

(14)

pelayanan bergerak dari KPPN yang melaksanakan kegiatan Front Office (FO) KPPN Semarang II.

1.7.1.1 KPPN Mobile System

Adapun tujuan dari aplikasi KPPN Mobile System yaitu: a. Meningkatkan pelayanan KPPN dalam proses penerbitan

SP2D sehingga dapat mendorong percepatan penyerapan dana oleh satuan kerja;

b. Meningkatkan pelayanan KPPN dalam proses rekonsiliasi sehingga dapat mendorong percepatan penyelesaian Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.

c. Meningkatkan pelayanan KPPN dengan lebih mendekatkan layanan konsultasi dan bimbingan teknis kepada satuan kerja untuk mempercepat peningkatan pemahaman, pengetahuan dan kompetensi satuan kerja

1.7.1.2 Treasury Management Dashboard

Treasury Management Dashboard merupakan sistem aplikasi yang digunakan untuk mengetahui secara real time posisi pagu dan realisasi per Bagian Anggaran, satuan kerja, kode kewenangan, dan jenis belanja serta penyelesaian jumlah SP2D per bulan. Data disajikan dalam bentuk chart/bagan. Apabila data realisasi anggaran per satker pada bagan monitoring pagu dan realisasinya di-klik, maka akan muncul data SP2D satker yang sudah diterbitkan oleh KPPN. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai bahan rapat dan pengambilan keputusan bagi kepala kantor.

1.7.1.3 Arsip Digital

Arsip Digital merupakan sebuah bentuk sistem aplikasi pengelolaan arsip SP2D secara digital beserta lampirannya

(15)

(SPTB, SKTJM, SPM, Resume Kontrak, dan lainnya). Penyimpanan arsip tersebut dilakukan melalui proses scaning hardcopy SP2D beserta lampirannya yang menjadi pertinggal KPPN menggunakan mesin scanner. Tujuan dari aplikasi arsip digital ini adalah untuk mencari/ menulusuri data SP2D secara cepat dan tepat dalam rangka perbaikan data SP2D atau verifikasi/pemeriksaan.

1.7.1.4 Touch Screen Antrian

Touch screen antrian adalah mesin penomoran antrian bagi stakeholders yang hendak mendapat layanan di KPPN secara otomatis dengan sentuhan jari. Touch screen antrian berbasis sistem aplikasi digunakan untuk ketertiban urutan antrian layanan KPPN.

1.7.1.5 Aplikasi Perencanaan KPPN

APK merupakan Program Aplikasi yang dibuat untuk KPPN dalam menghimpun data/file perkiraan penarikan dana dari satker secara periodik untuk dibuat rekapitulasi perencanaan penarikan dana dan selanjutnya dilaporkan secar berjenjang ke Kanwil dan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan. 1.7.2 Prestasi KPPN Semarang II

KPPN Semarang II telah membuktikan hasil dari kinerjanya dengan meraih prestasi dan beberapa piala dan piagam. Berikut adalah prestasi yang diraih oleh KPPN Semarang II.

1. Pemenang pertama dalam kategori penilaian kinerja pelayanan publik KPPN di lingkungan Ditjen Perbendaharaan tahun 2011 2. Pemenang pertama dalam kategori peningkatan pelayanan publik

Kantor pelayanan Percontohan Kementerian Keuangan Tahun 2011.

(16)

3. Pemenang kedua dalam kategori Penilaian kinerja publik KPPN percontohan tahun 2010.

4. Pemenang harapan pertama dalam kategori penilaian kinerja publik KPPN percontohan tahun 2009

5. Pemenang ketiga dalam kategori penilaian kantor pelayanan percontohan di lingkungan Ditjen Perbendaharaan tahun 2007. 6. Peringkat kesepuluh dalam kategori penyusunan LKPP tingkat

Kuasa BUN KPPN tahun 2009.

7. Peringkat terbaik dcalam kategori lomba penghematan daya dan jasa semester I 2009 Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Tengah.

8. KPPN Semarang II sebagai Unit Kerja Berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi tahun 2014.

9. Penghargaan atas partisipasi KPPN Semarang II mengikuti Penilaian Kinerja Pelayanan Publik Tingkat Nasional oleh Kementrifan Keuangan tahun 2013.

10. Pemenang pertama Penilaian Supervisi KPPN tingkat Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013.

1.8 Pengendalian Intern

1.8.1 Manajemen Pengaduan

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, KPPN Semarang II senantiasa mengedepankan layanan prima. Namun demikian, KPPN Semarang II tetap menyediakan sarana pengaduan agar stakeholder dapat menyampaikan keluhan terhadap pelayanan yang diberikan.

Hal tersebut dilakukan guna menjamin qualitas pelayanan yang diberikan. Berbagai sarana disediakan dan ditindaklanjuti sesuai

(17)

ketentuan yang telah ditetapkan berdasarkan sistem pengendalian intern Kementerian Keuangan.

1.8.2 Sistem Pengendalian Intern

KPPN Semarang II telah menerapkan pengendalian intern, baik di tingkat entitas, kegiatan, maupun untuk penerapan teknologi informasi. Pengendalian di tingkat entitas secara pervasif telah dilaksanakan seperti penerapan kode etik, manajemen kinerja, evaluasi pelaksana, dan analisis jabatan, penerapan manajemen risiko, penyusunan SOP, dan pelaporan keuangan dan akuntabilitas kinerja. Di tingkat kegiatan/ transaksi pengendalian intern juga telah diterapkan secara spesifik untuk tiap kegiatan/ transaksi.

Pengendalian intern dilakukan berlandaskan Keputusan Menteri Keuangan terkait pengendalian intern, yaitu: KMK 130 tahun 2011 tentang Kebijakan Pengawasan Intern Kementerian Keuangan, dan KMK-152 tahun 2011 tentang Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Referensi

Dokumen terkait

Surabaya 1.1 Mitenance File Customer 2.1 Maitenance T.Pemesanan Tabung Gas 2.2 Maitenance T.Penjualan 2.3 Maitenance T.Pembayaran Tunai 2.4 Maitenance T.Pembayaran Kredit

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH DENGAN MENGGUNAKAN STABILISASI KAPUR UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DI RUAS JALAN.. GRESIK-LAMONGAN (Sta. 32 + 550) TUGAS AKHIR Diajukan Oleh :

Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil penelitian ini menemukan tanda-tanda eksploitasi anak dalam iklan ini yaitu para pemeran diharuskan untuk bertuturkata

Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja terkadang tanpa kita sadari seperti terkena bahan kimia yang bersifat korosif yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit /

Jumlah penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SD ke bawah ini mengalami penurunan dibanding bulan yang sama di tahun 2014 yang sebesar 1.002.707 orang (42,18 persen),

Fungsi fokus penelitian adalah menjelaskan batasan dan cakupan penelitian yang berkaitan dengan hakikat nilai-nilai ‚maja labo dahu‛ sebagai kearifan lokal

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas penulis memiliki ketertarikan untuk lebih lanjut mengetahui pola pemanfaatan dana BUMDES dengan mengambil

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pertimbangan hukum hakim terkait perlindungan hukum pembeli hak atas tanah bersertipikat yang