• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKN 1402191 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKN 1402191 Chapter5"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Pada bab ini akan disampaikan simpulan, implikasi dan rekomendasi berkaitan

dengan pembahasan hasil penelitian mengenai peran Diklatsar kewiraan dalam

membentuk watak kewarganegaraan (Civic Disposition) siswa di SMA Negeri 1 Pacet

Cianjur.

A.Simpulan

1. Simpulan Umum

Komponen-komponen utama dari civic education yang meliputi: pengetahuan

kewarganegaraan (Cvic knowledge), kecakapan-kecakapa Intelektual dan partisipatoris

(Civic Skill) serta watak-watak kewarganegaraan (Civic Disposition) yang meliputi

karakter privat dan karakter publik, semua komponen tersebut merupakan hal yang

harus dimiliki oleh waragnegara. Dalam hal ini siswa harus segera mengetahui dan

memiliki ketiga komponen tersebut agar dapat menjadi sebuah kompetensi bagi

kehidupan pribadi di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah, maupun secara umum

dalam lingkungan masayarakat, bangsa dan negara.

Program Diklatsar kewiraan sebagai sebuah bentuk pembinaan yang dirasakan

sesuai dalam membentuk Watak kewaraganegaraan (Civic Disposition) siswa. Diklatsar

kewiraan sebagai sebuah program yang secara wajib diikuti oleh seluruh siswa SMK

Negeri 1 Pacet Cianjur. Komponen Diklatsar kewiraan meliputi kegiatan perencanaan,

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti hingga kegiatan evaluasi sebagai suatu kesatuan

yang dapat mendukung proses keberhasilan dalam pelaksanaan Diklatsar kewiraan

dalam mebentuk Watak kewarganegraan (Civic Disposition ) siswa.

Peran dewan guru, pelatih maupun peserta Diklatsar kewiraan tidak kalah penting.

Diklatsar kewiraan dalam membentuk lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan

bidang keahlian dan memiliki karakter sehingga memiliki sebuah nilai tambah untuk

bersaing dalam dunia kerja.

SMK Negeri 1 Pacet- Cianjur merupakan lembaga pendidikan formal yang

terdapat di Kabupaten Cianjur, yang merupakan satu-satunya sekolah yang

menyelenggarakan program pembentukan katakter pada siswanya melalui kegiatan

(2)

Adanya kesungguhan dalam membentuk dan melakukkan proses pembinaan

secara berkelanjutan mengenai watak kewraganegaraan (Civic Disposition) pada siswa.

Watak kewaraganegaraan (Civic Disposition ) dalam program kegiatan kewiaraan telah

dibentuk pada siswa melalui kegiatan Diklatsar kewiraan.

2. Simpulan Khusus

Berikut merupakan beberapa simpulan khusus dalam penelitian ini, antara lain

sebagai berikut.

a. Proses perencanaan dalam program Diklatsar kewiraan dalam membentuk watak

kewaragnegaraan (Civic Disposition) siswa di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur terdiri dari

proses mengkaji sebuah latar belakang awal diadakannya Diklatsar kewiraan yaitu

munculnya sebuah keprihatinan mengenai karakter yang dimiliki baik oleh guru dan

siswa dan hal ini justru berbanding terbalik dengan kepentingan untuk mencetak SDM

yang berkompeten, munculah sebuah tujuan pelaksanaan Diklatsar kewiaraan untuk

membentuk karakter, sehingga SMK Negeri 1 Pacet Cianjur dapat menghasilkan sebuah

lulusan yang memiliki hard skill berupa kompetensi sesuai dengan bidang keahlian dan

soft skill merupakan prilaku atau karakter yang baik.

Sehingga dapat bersaing baik dalam dunia kerja maupun dalma masyarakat

secara umum. Dalam proses perencanaan ditentukan pula sebuah kurikulum Diklatsar

kewiraan yang dilakukkan proses sistem block dari kurikulum yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran sekolah dan menghubungkan berbagai mata pelajaran yang dapat

disampaikan pada proses pelaksanaan dengan Diklatsar kewiraan. Seperti mata

pelajaran Agama, PKn, Sejaran, Olahraga, Seni, Bahasa Indonesia, Geografi.

Dalam perencanaan juga dirumuskan metode dan media yang digunakan dalam

pelaksanaan adalah metode role play, case study, kegiatan outbond. Dan media

tambahan yang digunakan biasanya berupa proyektor, namun hal ini seseuaikan dengan

keadaan dilapangan dan diserahkan kembali pada dewan guru. Sarana prasaran

menggunakan berbagai fasilitas yang terdapat dalam lingkungan sekolah dan dibantu

pada saat kegiatan berganda fasilitas yang ada di markas besar Yonif 300 Raider.

b. Proses kegiatan Diklatsar kewiraan terdiri dari proses pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup atau evaluasi. Poses kegiatan pendahuluan dilaksanakan

(3)

siswa dengan melakukkan serangkaian tes. Yaitu tes terlutis, tes fisik, tes kesehatan dan

dilakukkan pula pernyataan kesediaan peserta untuk mengikuti kegiatan Diklatsar

kewiraan. Kegiatan inti berisikan pembinaan siswa melalui berbagai kegiatan seperti

apel pagi, siang atau sore di hari senin, rabu dan satu, dan berbagai kegiatan tambahan

yang dilakukkan setiap pulang sekolah secara terus menerus selama 6 bulan bagi kelas

X, dan kegiatan Berganda selama 3 hari di markas besar yonif 300 Raider, serta

penampilan berbagai kreasi seni yang ditampilkan oleh seluruh peserta Diklatsar dalam

proses pelantikan untuk penutupan kegiatan Diklatsar kewiraan dan secara sah menjadi

anggota kewiraan, acara pelantikan yang dihadiri oleh Bupati dan unsur MUSPIDA

kabupaten Cianjur, perwakilan dunia kerja dan industri serta pihak orang tua peserta

Diklatsar Kewiraan.

Sebagai bentuk pembinaan lanjutan bagi kelas XI dan XII diberikan tanggung

jawab menjadi Kaka asuh untuk membantu peserta dalam proses kegaitan Diklatsar

keiwiraan. Serta bagi kelas XII dilakukkan pelepasan pangkat pada upacara terakhir dan

nantinya secara sah menjadi alumni kewiraan.

Proses kegiatan penilaian atau evaluasi dilakukkan secara berkala dan kontinyu,

baik evaluasi program Diklatsar kewiraan ataupun evaluasi peserta Diklatsar kewiraan.

Evaluasi peserta meliputi proses penilaian selama peserta mengikuti kegiatan Diklatsar

di sekolah, hingga kegiatan berganda di markas besar Yonif 300 Raider yang nantinya

dicantumkan dalam sertifikat yang diberikan dalam proses pelantikan. Sebagai bentuk

kegiatan pembinaan lanjutan kewiraan di laksanakan penilaian atau evaluasi dalam

sikap keseharian siswa melalui buku kejar prestasi.

c. Watak kewarganegaraan (Civic Disposition) siswa setelah pelaksanaan kegiatan

Diklatsar dengan fokus karakter SMK Negeri 1 Pacet Cianjur yang menekankan

karakter seperti lebih religius, memiliki semangat kebangsaan, disiplin, tanggung jawab,

jujur, memiliki daya juang, mandiri, kreatif, dan perduli lingkungan. Namun dalam hal

ini watak kewaraganegaraan yng paling menojol yang ditunjukan dalam keseharian

siswa adalah disiplin diri.

Setelah pelaksanaan Diklatasar kewiraan memiliki dampak positif bagi siswa, hal

ini dibuktikan dengan prilaku siswa dalam keseharian, karena proses terbentuknya

(4)

bagus, tawuran yang meibatkan SMK Negeri 1 Pacet Cianjur 0%. Dengan pembinaan

berkelanjutan karakter anak dapat terbentuk sehingga dapat membedakan dan memilih

yang baik dan tidak, hal –hal positif yang dimiliki dalam keseharain menyebabkan anak

tidak mudah tersulut emosi.

Dari segi berbicara lebih tegas dan sopan, mampu menghormati orang lain,

memiliki sikap disiplin dan tepat waktu, disiplin diri tidak hanya dicerminkan dalam

kegiatan sekolah melainkan juga diluar sekolah. Hal ini turut diikuti dengan berbagai

prestasi yang diraih SMK Negeri 1 Pacet Cianjur dalam tingkat Kabupaten, provinsi

maupun tingkat nasional. Dan SMK Negeri 1 Pacet Cianjur mengadakan berbagai kerja

sama dengan pihak asing seperrti China, Jepang Korea, Jerman untuk memberikan

kesempatan lulusan SMK Negeri 1 Pacet untuk bekerja sama dalam pendidikan maupun

pekerjaan.

d. Dalam pelaksanaan Diklatsar Kewiraan terdapat kendala yang dihadapi baik

dalam kegiatan proses peencanaan, proses pelaksnaan hingga proses evaluasi. Kendala

ini bersifat intern dan ekstern. Dimana kendala ekstern berupa pembagian waktu antara

kegiatan Diklatsar kewiraan dengan beban belajar pada siswa, serta tingat

perkembangan pada siswa berbeda. Selain itu kendala ekstern berasal dari tanggapan

dari orang tua peserta Diklatsar kewiran yang merasakan kekhawatiran mengenai

pembinaan yang dilakukan oleh pihak militer. Namun berbagai kendala tersebut oleh

kepala sekolah, ketua pelaksana hingga dewan guru dilakukkan berbagai upaya dalam

mengatasi segala kendala yang dihadapi.

Upaya yang dilakukkan baik dari pihak sekolah maupun pihak dari Yonif 300

Raider sebagai pelatih bekerja sama mengatur jadwal kegiatan, pengaturan jadwal

dalam proses perencanaan diatur oleh ketua pelaksana Diklatsar melalui persetujuan

kepala sekolah,dan bekerja sama dengan wakasek kurikulum dan dewan guru, hingga

kegiatan Diklatsar kewiraan tidak mengurangi beban belajar siswa. Memberikan sebuah

penjelasan mengenai bentuk pelatihan yang dilakukkan dalam Diklatsar kewiaraan

kepada ornag tua siswa oleh pihak sekeolah dan pelatih, hingga mengundang orang tua

siswa dalam proses pelantikan merupakan sebuah upaya untuk mengenalkan program

(5)

B. Implikasi

Berdasarkan temuan penelitian, Pembahasan penelitian, dan Simpulan diatas,

maka penulis mengajukan beberapa implikasi sebagai berikut.

1. Dalam proses perencanaan dirumuskan beberapa komponen dalam Diklatsar

kewiraan seperti latar belakang, tujuan, sasaran kegiatan, pihak yang terlibat,

metode serta pendekatan dalam Diklatsar kewiraan, oleh karena itu diperlukan

proses perencanaan secara matang untuk mendukung proses pelaksanaan

Diklatsar dengan baik

2. Dalam proses pelaksanaan Diklatsar kewiraan diperlukan beberapa hal yang

diperhatikan, seperti halnya dalam kegiatan pendahulauan yang berisikan

idnetifikasi masalah, kegiatan inti yang berisikan mengenai berbagai kegiatan

yang dirancang untuk mencapai sebuah tujuan san kegiatan evaluasi. Ketiga

komponen tersebut memiliki fungsi tersendiri dan perlu dilakukkan suatu

persiapan yang matang dalam pelaksnaannya.

3. Pembentukan watak kewarganegaraan melalui Diklatsar kewiraan

memerlukan sebuah perencanaan yang matang, proses perencanaan termasuk

dalam menentukan latar belakang, tujuan, sasaran. Proses perencanaan ini

diperlukan partisipasi pihak sekolah, pelatih hingga orang tua, hal ini tentunya

untuk mendukung pelaksanaan peran diklatsar dalam membentuk watak

kewarganegaraan siswa.

4. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Diklatsar kewiraan diperlukan

suatu strategi atau alternatif sebagai upaya dalam menghadapi berbagai

kendala, sehingga kendala yang dirasakan tidak menghambat dalam

penacapaian tujuan Diklatsar.

C.Rekomendasi

Berdasarkan simpulan diatas, pada bagian ini akan dirumusakan beberapa

rekomendasi yang berkaitan dengan peran Diklatsar kewiraan dalam membentuk watak

kewarganegaraan (Civic Disposition) sisi di SMA Negeri 1 Pacet Cianjur. Rekomendasi

yang dimaksud ditujukan kepada beberapa pihak yang memiliki perhatian besar guna

memaksimalkan peran Diklatsar kewiraan dalam membentuk watak kewarganegaraan

(6)

1. Dinas Pendidikan

Dinas pendidikan seharusnya terlibat dan memperhatikan dalam pengembangan

program Diklatsar Kewiraan, karena melihat berbagai manfaat yang dihasilkan dari

program Diklatsar kewiraan khususnya di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur diharapkan

menjadi sebuah rekomendasi kegiatan untuk Dinas pendidikan agar mengadakan

program yang serupa dalam usaha untuk membentuk karakter khussunya pada

sekolah-sekolah di Kabupaten Cianjur.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah lebih dapat terfokus dalam melanjutkan program kegiatan

Diklatsar kewiaran sebagai progaram utama dalam strategi pembelajaran Di SMK

Negeri 1 Pacet Cianjur.

3. Dewan Guru

Dewan guru seharusnya dapat mendukung secara penuh kegiatan Diklatsar

Kewiraan melihat berbagai manfaat dan kemudahan yang di hasilkan oleh Diklatsar

Kewiraan yang berhubungan dengan karakter atau sikap siswa sehingga hal ini mampu

mendukung dalam kegiatan proses pembelajaran.

4. Peserta Diklatsar

Peserta Diklatsar diharapkan mengikuti berbagai kegiatan dalam program

Diklatsar kewiraan sebagai sebuah kesempatan utuk memebentuk karakter atau watak

kewarganegaraan (Civic Disposition) pada dirinya, mengetahui berbagai manafaat

setelah proses kegiatan Diklatsar ini sehingga dapat lebih bersungguh-sungguh dalam

mengikuti kegiatan Diklatsar Kewiraan.

5. Orang tua peserta

Orang tua peserta hendaknya memberikan dukungan yang penuh untuk mengikuti

kegiatan Diklatsar kewiraan, daalam hal ini dukungan orang tua dapat berupa dukungan

moril yaitu dukurngan atau motivasi agar memacu semangat peserta dalam mengikuti

kegiatan Diklatsar kewiraan dan dukungan materil untuk proses pelaksanaan. Hingga

hal tersebut dapat mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan Diklatsar kewiraan

(7)

6. Peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutanya yang memiliki ketertarikan dan keinginan untuk mengkaji

mengenai peran Diklatsar dalam membentuk watak kewarganegaraan (Civic

Disposition) siswa dapat lebih mengkaji mengenai Diklatsar kewiraan dengan menelaah

konsep Diklat yang dilaksanakan di sekolah dengan menggunakan metode berbeda

seperti halnya penggunaan metode korelasional, untuk melihat dampak Diklatsar

kewiraan terhadap watak kewarganegaraan siswa. Selain itu peneliti selanjutnya dapat

mencoba melakukkan penelitian mengenai pengaruh Diklatsar kewiraan dengan watak

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai kendala dan hambatan dihadapi oleh pengurus UPKD dalam menjalankan roda organisasi, baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi UPKD (Tabel 4).

( 2010) menyatakan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan profesionalisme guru, baik pada segi proses, isi, maupun dukungan

Kendala dan Upaya yang Dihadapi dalam Proses Pembelajaran

Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup bagaimanakah perencanaan pembelajaran, bagaimanakah pelaksanaan proses pembelajaran, apa saja kendala yang dihadapi dan

Ada beberapa kendala yang dihadapi PKBM Citatah Endah, salah satunya adalah berkaitan dengan kendala-kendala belajar yang dominan dihadapi warga belajar Program

Evaluasi dilakukan secara terpadu dalam proses pembelajaran, baik yang bersifat proses maupun produk hasil belajar, dengan mempertimbangkan kemampuan membaca

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perencanaan, pelaksanaan, hasil dari pelaksanaan serta kendala yang dihadapi dari pemanfaatan komputer tersebut dalam proses

Berbagai kendala dan hambatan dihadapi oleh pengurus UPKD dalam menjalankan roda organisasi, baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi UPKD (Tabel 4).