• Tidak ada hasil yang ditemukan

T JEP 1107282 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T JEP 1107282 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Rekha Della Fitrati, 2014

Ungkapan Ajakan dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAKSI

Ungkapan Ajakan dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia

(Satu Kajian Makna)

Rekha Della Fitrati

1107282

Salah satu cara untuk mempermudah penguasaan ungkapan khususnya ungkapan ajakan dalam bahasa Jepang (BJ) adalah dengan melakukan penelitian kebahasaan dengan cara membandingkan dan mencari kesamaan konsep pada ungkapan tersebut dalam bahasa ibu pembicara, dalam hal ini yaitu bahasa Indonesia (BI).

Berdasarkan analisis makna dari data-data yang telah dilakukan, perbandingan ungkapan ajakan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia dapat disimpulkan bahwa ungkapan ajakan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia dapat ditentukan penggunaan ungkapannya oleh dua kondisi berikut. Kondisi pertama adalah ketika ungkapan yang diutarakan oleh pembicara tersebut merupakan ungkapan yang saat itu dikatakan, dengan kata lain pembicara sama sekali tidak mengetahui informasi sebelumnya mengenai ajakan tersebut dan pembicara juga tidak mengetahui apakah lawan bicara akan menerima atau tidak ajakan tersebut. Yang kedua adalah kondisi ajakan tersebut sebelum disampaikan sudah diketahui oleh lawan bicara mengenai informasi ajakan tersebut, yang bisa saja ajakan tersebut merupakan ajakan yang sudah sering dilakukan bersama-sama oleh pembicara dan lawan bicara. Pada kondisi yang pertama ajakan dalam

bahasa Indonesia ditunjukkan oleh bentuk shinaika dan ajakan dalam

bahasa Indonesia ditunjukkan oleh bentuk gimana kalau, yaitu ungkapan

ajakan yang tidak langsung menunjuk pada ajakan tersebut melainkan ajakan tesebut disampaikan dengan anjuran atau berupa saran. Dalam bahasa Indonesia kondisi pertama juga dapat ditunjukkan dengan bentuk

mau, yaitu bentuk yang secara langsung menunjuk dan menanyakan

langsung keinginan lawan bicara. Dan untuk kondisi yang kedua dalam

ajakan bahasa Jepang ditunjukkan oleh bentuk shiyou dan dalam bahasa

Indonesia ditunjukkan oleh bentuk ayo. Bentuk ini dapat dikatakan sebagai

bentuk yang secara langsung mengajak, yang merupakan kebalikan dari kondisi pertama.

(2)

Rekha Della Fitrati, 2014

Ungkapan Ajakan dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ungkapan yang secara langsung menunjuk dan menanyakan langsung keinginan lawan bicara yang dalam bahasa Jepang, ungkapan yang menanyakan langsung keinginan tidak dapat digunakan dalam ajakan, sedangkan dalam bahasa Indonesia dapat menggunakan ungkapan yang menanyakan langsung keinginan dan merupakan ungkapan yang sering

digunakan dalam ajakan bahasa Indonesia. Selain itu, bentuk mau dalam

ajakan bahasa Indonesia jika diterjemahkan dalam bahasa Jepang akan

menjadi bentuk ~tai, di mana bentuk ini juga tidak dapat digunakan dalam

ajakan bahasa jepang. Namun bentuk mau jika dilihat dari maknanya

memiliki makna yang sama dengan makna yang dimiliki oleh bentuk

ungkapan ~shinaika dalam bahasa Jepang, sehingga dengan demikian

dalam menerjemahkan bentuk mau sebagai ajakan dalam bahasa Jepang,

disarankan untuk tidak terfokus pada kata mau melainkan melihat

keseluruhan makna yang dimiliki oleh bentuk mau, dan lebih tepat jika

diterjemahkan menjadi bentuk ~shinaika dalam ajakan bahasa Jepang.

Referensi

Dokumen terkait

1) Berdasarkan hasil analisis bahwa variabel Return on Investment, Return on Equity dan Debt to Equity Ratio secara simultan berpengaruh tidak signifikan return

Uji ANOVA dari masing-masing kelompok uji baik aktivitas dan kapasitas fagositosis dari variasi konsentrasi logaritma yang diberikan 0,1 – 1000 µg maupun terhadap kontrol (-)

Dan seluruh dosen prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) yang telah memberikan pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya selama penulis mengikuti

Desain penelitian kualitatif studi kasus (case study) berbasis proyek pembuatan layang-layang yang mengintegrasikan keterampilan abad 21 (4C) pada pembelajaran

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Cipocok Jaya 1 menggunakan dua kelas, yaitu kelas VA digunakan untuk kelas kontrol dan VC digunakan untuk kelas eksperimen dimana

2) Coret yang tidak perlu dan/atau diisi nama seksi yang menerbitkan STP serta nama dan NIP Kepala Kantor/Kepala Seksi atau pejabat yang berwenang sesuai dengan Keputusan

[r]

[r]