• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2009

TENTANG

PENGHAPUSAN TUNGGAKAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR BESERTA SANKSI ADMINISTRASINYA DI PROVINSI KEPULAUAN

BANGKA BELITUNG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Menimbang : a .

b .

c .

bahwa krisis ekonomi global yang terjadi saat ini, telah berdampak pada Pendapatan Asli Daerah, khususnya dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

bahwa untuk mengurangi beban masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya sebagai dampak daripada krisis ekonomi global tersebut, perlu menghapus tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor beserta sanksi administrasinya.

bahwa untuk memenuhi maksud tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung tentang Penghapusan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor beserta Sanksi Administrasinya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Mengingat : 1 .

2 .

Undang Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 3685), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 4048);

(2)

3 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor : 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Menjadi Undang Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952)

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138);

Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pajak Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2001 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 5), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 8 Tahun 2008 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 1 Seri B, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 42);

Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2001 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6);

MEMUTUSKAN

Menetapka

n : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNGTENTANG PENGHAPUSAN TUNGGAKAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR BESERTA SANKSI ADMINISTRASINYA DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

(3)

3. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

4. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat dan digerakkan oleh peralatan teknis berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah sesuatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang bergerak;

5. Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat PKB adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor;

6. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat BBN-KB adalah pajak yang dipungut atas setiap penyerahan atau pengalihan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, dan warisan;

7. Sanksi Administrasi adalah ketetapan pajak daerah kurang bayar berupa kenaikan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari Pokok Pajak atau Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditambah bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan, dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak terhutangnya pajak;

8. Pokok PKB adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan kendaraan bermotor, yang besarnya 1,5% (satu koma lima perseratus) dikalikan dasar pengenaan PKB yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri, dan pelaksanaan di daerah diberlakukan secara mutatis mutandis dengan Peraturan Gubernur;

9. Pokok Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak yang dipungut oleh daerah atas setiap penyerahan atau pengalihan hak milik kendaraan bermotor yang besarnya 10% (sepuluh persen) untuk penyerahan atau pengalihan pertama, dan 1% (satu persen) untuk penyerahan atau pengalihan kedua dan seterusnya serta 0,1% (nol koma satu persen) untuk penyerahan atau pengalihan karena warisan dan hibah dikalikan nilai jual kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri, dan pelaksanaan di daerah diberlakukan secara mutatis mutandis dengan Peraturan Gubernur;

10.Penghapusan adalah pembebasan penagihan tunggakan pokok pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Penyerahan II (dua) beserta sanksi administrasi.

BAB II

PENGHAPUSAN PKB DAN BBN-KB Pasal 2

(1) Gubernur memberikan penghapusan tunggakan PKB dan BBN-KB;

(2) Penghapusan tunggakan PKB dan BBN-KB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penghapusan pokok pajak PKB dan/atau Pokok BBN-KB beserta sanksi Administrasinya.

(4)

Pasal 3

Penghapusan PKB dan BBN-KB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah penghapusan PKB dan BBN-KB sampai dengan 31 Desember 2008.

BAB III

PELAKSANAAN PENGHAPUSAN PKB DAN BBN-KB Pasal 4

Pelaksanaan penghapusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan sejak tanggal 01 Agustus sampai dengan tanggal 31 Oktober 2009.

Pasal 5

Pendaftaran dan pembayaran PKB dan BBN-KB sebelum tanggal 01 Agustus 2009 dan sesudah tanggal 31 Oktober 2009 diberlakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 6

(1) Teknis pelaksanaan penghapusan PKB dan BBN-KB lebih lanjut diatur dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah.

(2) Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah wajib menyampaikan laporan pelaksanaan penghapusan PKB dan BBN-KB kepada Gubernur.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 7

Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Peraturan ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah.

Pasal 8 Peraturan ini mulai berlaku sejak diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Diundangkan di Pangkalpinang pada tanggal

Ditetapkan di Pangkalpinang pada tanggal

GUBERNUR

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

(5)

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG,

IMAM MARDI NUGROHO

Referensi

Dokumen terkait

Nilai probabilitas dalam penelitian ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen (kinerja laba tahun sebelumnya, kualitas audit, komite audit,

Mengingat penelitian tentang pengaruh jumlah dan diameter baut pada sambungan yang menggunakan pelat baja pada kayu sengon ( Paraserianthes falcataria ), bintangur

Maka dengan dibuatnya undang-undang tentang jaminan produk halal pemerintah memberikan perhatian besar dan menjamin bahwa semua produk yang beredar di masyarakat

Jika siswa sudah bisa menentukan kata sapaan pada dongeng, maka guru dapat memberikan penugasan membaca buku lain yang sesuai dengan tema atau materi.. Jika siswa sudah bisa

-erawat bertanggung jawab dalam hal !endidikan dan !engajaran ilmu ke!erawatan ke!ada klien, tenaga ke!erawatan mau!un tenaga kesehatan lainya. #alah satu as!ek yang !erlu

Melakukan monitoring peserta pelatihan oleh Pejabat struktural KC Harmoni Telah dilakukannya supervisi baik secara umum maupun intensif terhadap change target, dalam hal

<ahan baku yang digunakan pada penge+oran , Putra Sulung Makmur terdiri dari logam aluminium dan kayu. Pola aluminium digunakan untuk men+etak benda +or dengan

Oleh kerena itu, disarankan kepada guru bahasa Indonesia pada umumnya dan guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 6 Sinagaraja pada khususnya, hendaknya mencoba