• Tidak ada hasil yang ditemukan

T IND 1303162 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T IND 1303162 Chapter5"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

RANCANGAN PEMANFAATAN HASIL ANALISIS TEKS LEGENDA

NYI MAS GANDASARI SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA

DI SMA

A. Pendahuluan

Sastra memang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Bukan

hanya unsur estetis, filosofis, imajinasi, dan emosionalnya yang memberi asupan

vitamin batin manusia, melainkan juga mampu menjadi media rekaman sekaligus

rujukan literatur yang patut diperhitungkan dalam upaya penelitian sejarah.

Budaya Indonesia memang beragam dan hal itu akan tampak dalam

khazanah sastra Indonesia yang terwujud dalam sastra-sastra daerah di seluruh

Nusantara. Keanekaragaman budaya yang tercermin dalam karya sastra dapat

dipahami secara nasional apabila menggunakan bahasa nasional pula. Oleh sebab

itu, transformasi sastra dari bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia merupakan

suatu keharusan. Hal ini bertujuan agar siswa pada setiap jenjang sekolah telah

sangat mengenal cerita rakyat daerah.

Teks sastra merupakan salah satu bentuk teks yang sangat memungkinkan

untuk diolah sebagai materi ajar untuk memperdalam penguasaan aspek

kebahasaan sekaligus akan memberikan warna dalam proses pembelajaran di

kelas sehingga siswa tidak merasa bosan dengan teks yang sama.

Pada penelitian ini, peneliti menemukan alternatif teks bahan ajar yang

dapat dimanfaatkan oleh pendidik dalam pembelajaran cerita ulang. Jenis cerita

ulang di sini berbentuk jenis cerita ulang nonfiksi, yaitu legenda. Teks legenda

yang peneliti analisis berdasarkan struktur, konteks, nilai, dan fungsi adalah teks

legenda Nyi Mas Gandasari yang berasal dari Kabupaten Cirebon. Inti dari teks

legenda Nyi Mas Gandasari adalah tentang kesaktian seorang wanita. Setelah

dianalisis teks tersebut memiliki nilai-nilai edukatif sehingga menarik untuk

(2)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dengan diangkatnya teks legenda Nyi Mas Gandasari ini, siswa menjadi

tahu khazanah sastra yang berada di daerahnya sendiri. Selama ini siswa hanya

mengetahui cerita rakyat, seperti Sangkuriang atau Malin Kundang. Padahal

masih banyak cerita rakyat yang bisa digali di daerah sekitar karena budaya

Indonesia sangat kaya dan beragam karya sastra. Oleh karena itu, melalui

pembelajaran apresiasi sastra, siswa diharapkan tidak hanya mengetahui cerita

rakyat yang menasional, tetapi juga dapat memunculkan atau menggali karya

sastra yang ada di daserahnya masing-masing.

Dalam dunia pendidikan, teks bacaan yang terdapat dalam buku sering

digunakan menjadi media perantara untuk memasukkan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena

itu, teks bacaan sebagai media perantara untuk mencapai tujuan pendidikan

semestinya memiliki muatan nilai-nilai edukatif atau nilai pendidikan.

Berdasarkan hasil analisis terhadap struktur, konteks, nilai, dan fungsi,

maka teks legenda Nyi Mas Gandasari dipandang dapat dikembangkan sebagai

bahan ajar karena sesuai dengan sasaran yang dituju dan mengandung nilai-nilai

pendidikan yang relevan dan dibutuhkan dalam kehidupan. Pada penelitian ini

peneliti menemukan alternatif sumber bahan ajar yang dapat digunakan dalam

proses pembelajaran atau digunakan secara mandiri oleh siswa dalam pembelajarn

membaca kritis.

B. Rancangan Pemanfaatan Teks Legenda Nyi Mas Gandasari sebagai Bahan

Ajar Apresiasi Sastra

1. Asumsi Teoretis

Teks sastra merupakan salah satu bentuk teks yang sangat memungkinkan

untuk diolah sebagai materi ajar untuk memperdalam penguasaan aspek

kebahasaan sekaligus akan memberikan warna dalam proses pembelajaran di

kelas sehingga siswa tidak merasa bosan dengan teks yang sama.

Dalam pembelajarannya, guru dituntut kreatif dan menyenangkan agar

materi cerita rakyat (cerita ulang) tidak membosankan dan tujuan pembelajaran

(3)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

siswa terhadap pembelajaran sastra dengan memanfaatkan teks cerita sastra

daerah semakin besar.

2. Format Sajian Bahan Ajar

Pada penelitian ini bahan ajar yang akan dirancang adalah bahan ajar

dalam bentuk modul sebagai alternatif bahan ajar berdasarkan hasil analisis

struktur, konteks, nilai dan fungsi terhadap teks legenda Nyi Mas Gandasari untuk

dimanfaatkan sebagai bahan ajar apresiasi sastra di Sekolah Menengah Atas

(SMA). Pembuatan alternatif bahan ajar berupa modul ini berdasarkan petunjuk

pembuatan modul dalam Prastowo (2012, hlm. 103-164) bahwa modul pada

dasarnya adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa

yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia agar

mereka dapat belajar sendiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari

pendidik. Dengan modul, peserta didik juga dapat mengukur sendiri tingkat

kemampuan mereka terhadap materi yang dibahas pada setiap satu satuan modul.

Apabila peserta didik telah menguasainya, mereka dapat melanjutkannya pada

satu satuan modul berikutnya.

Dengan demikian, pembuatan modul ini juga telah mempertimbangkan

kompetensi dasar dan kompetensi inti dalam satuan pembelajaran. Pemilihan teks

yang sesuai dengan karya sastra daerah diharapkan para peserta didik dapat

mendukung, menangkap, dan memahami isi bacaan yang ditampilkan di dalam

modul. Selain itu, pemilihan teks yang memuat nilai karakter diharapkan agar

modul ini dapat memberikan kontribusi terhadap penanaman nilai karakter.

Selanjutnya, pembuatan modul harus sesuai dengan panduan pembuatan

modul yang kreatif dan inovatif. Oleh sebab itu, peneliti mencoba beranjak dari

struktur pembuatan modul oleh Surahman (dalam Prastowo, 2012, hlm. 112) yang

meliputi:

a. Judul modul

Bagian ini berisi nama modul dari mata pelajaran tertentu.

(4)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Bagian ini memuat penjelasan tentang langkah-langkah yang akan ditempuh

dalam pembelajaran, meliputi kompetensi dasar, pokok bahasan, indikator

pencapaian, referensi, strategi pembelajaran, lembar kegiatan pembelajaran,

dan evaluasi.

c. Materi modul

Bagian ini berisi penjelasan secara rinci tentang materi yang disampaikan pada

setiap pertemuan.

d. Evaluasi

Evaluasi ini terdiri atas evaluasi pasca-pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran yang disampaikan.

Mengikuti struktur pembuatan modul tersebut, peneliti mencoba untuk

membuat sebuah modul inovatif berdasarkan hasil analisis terhadap teks legenda

Nyi Mas Gandasari yang telah dianalisis pada bab sebelumnya. Pembuatan modul

tersebut juga menyesuaikan format pembuatan modul yang mengandung berbagai

unsur yang dapat melengkapi struktur modul. Adapun unsur-unsur yang dimaksud

adalah judul, kata pengantar, daftar isi, latar belakang, deskripsi singkat, indikator,

tujuan pembelajaran, uraian materi, rangkuman, latihan dan tes formatif, tindak

lanjut, glosarium, daftar pustaka, dan kunci jawaban.

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Cerita Ulang dengan

Memanfaatkan Teks Legenda Nyi Mas Gandasari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/Semester : XI/1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Topik : Menganalisis struktur dan kaidah

teks cerita ulang

(5)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar

KD 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan

menggunakannnya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk

mempersatukan bangsa.

1.1.1 Membaca doa dengan khusyuk menurut kepercayaannya

masing-masing.

KD 2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, dan proaktif dalam

menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami dan

menyampaikan permasalahan sosial, lingkungan, ideologis, dan

kebijakan publik.

(6)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2.1.2 Siswa dapat merespons pertanyaan teman dan/atau guru.

KD 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita ulang baik melalui lisan

maupun tulisan.

KD 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita ulang, baik secara lisan maupun

tulisan.

3. Indikator

a. Siswa dapat menjelaskan hakikat teks cerita ulang.

b. Siswa dapat menyebutkan berbagai jenis teks cerita rakyat.

c. Siswa dapat menyebutkan struktur dan kaidah teks cerita ulang (cerita

rakyat).

d. Siswa dapat menjelaskan bagian-bagian dari struktur dan kaidah cerita

ulang.

4. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menginterpretasikan struktur dan kaidah teks cerita ulang

berbentuk cerita rakyat yang berjudul legenda Nyi Mas Gandasari.

5. Materi Pembelajaran

Pemahaman struktur dan kaidah teks cerita ulang:

 Pengertian/hakikat cerita ulang

 Jenis-jenis cerita ulang

 Jenis-jenis cerita ulang nonfiksi

 Unsur struktur dan kaidah teks cerita ulang a. Penokohan

b. Latar

c. Alur

d. Tema

(7)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Discovery Learning

Model : Jigsaw

7. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2x45 menit)

Menganalisis struktur dan kaidah teks cerita ulang

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan 1. Mengecek kesiapan siswa.

2. Mengecek kehadiran siswa.

3. Memotivasi peserta didik dengan

menyampaikan posisi cerita ulang

dalam kehidupan.

4. Guru memberikan apersepsi terhadap

siswa.

5. Siswa membentuk kelompok dengan

berhitung.

Siswa diberi kesempatan untuk

menanya hal yang berkaitan dengan

kompetensi yang akan dipelajari

(struktur dan kaidah teks cerita

ulang).

3. Menalar

(8)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Berdasarkan pertanyaan dari siswa,

siswa membuat penalaran tentang

hakikat struktur dan kaidah teks

cerita ulang sesuai hasil pengamatan.

4. Mencoba

a. Siswa berkumpul dengan

kelompoknya dan setiap siswa

dalam kelompok itu diberi tugas

mendiskusikan tugas yang

diembankan kepada mereka

sampai tuntas.

d. Secara berkelompok mencoba

menginterpretasi unsur intrinsik teks cerita ulang berjudul “Nyi Mas Gandasari” sesuai dengan

tugasnya.

e. Siswa dari kelompok ahli

berkumpul lagi dalam kelompok

asal/semula.

f. Setiap ahli menjelaskan materi

(9)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

kelompok asal.

g. Siswa kembali ke kolompok ahli.

5. Mengomunikasikan

Setiap kelompok ahli menyampaikan

hasil pekerjaan dalam forum diskusi

ke dalam forum kelas.

Penutup 1. Siswa membuat rumusan simpulan

terhadap butir-butir pembelajaran yang

sudah diikuti.

2. Siswa menyampaikan kesan dengan

menggunakan bahasa yang baik dan

benar terhadap pembelajaran yang

baru berlangsung sebagai kegiatan

refleksi.

3. Guru memberi penguatan terhadap

simpulan yang diberikan oleh siswa.

4. Siswa mengisi post tes.

5. Guru memberikan tugas lanjutan.

10 menit

8. Sumber dan Media Pembelajaran

Sumber : Buku pegangan siswa dan guru

Internet

Media : Power point

Lembar cerita Nyi Mas Gandasari

9. Penilaian dan Proses Hasil Belajar

(10)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Lingkup Penilaian

1. Sikap Observasi Daftar cek Guru

Penilaian diri Lembar penilaian diri Siswa

Penilaian

antarsiswa

Lembar penilaian

antarsiswa

Siswa

Jurnal Lembar jurnal Guru

2. Pengetahuan Tes tulis Uraian Guru

Penugasan Pekerjaan rumah (PR) Guru

3. Keterampilan Portofolio Skala penilaian Guru

a. Penilaian proses (penilaian sikap)

No. Aspek

1. Religius Pengamatan Proses Lembar

pengamatan

(11)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No. Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Instrumen Alternatif Jawaban Skor

1. Menyebutkan

1. Satu bait empat baris

2. Dua baris pertama

pada baris ke tiga bait

kedua dan seterusnya.

Sesuai dengan tugas 0-2

(12)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. …

2. …

3. …

4. …

5. …

6. …

7. dst.

D. Pembahasan Hasil Judgment Expert Modul Pembelajaran Apresiasi

Sastra

Pembuatan modul ini telah melalui tahap uji kelayakan/judgment yang

dilakukan dengan cara meminta pertimbangan kepada tiga orang pakar di

bidangnya. Peneliti meminta pertimbangan/penilaian mengenai modul yang

peneliti susun kepada seorang dosen di Universitas Pendidikan Indonesia, seorang

guru bahasa Indonesia yang mengajar di SMAN 10 Bandung yang diasumsikan

sebagai calon pendamping pengguna untuk modul yang peneliti susun, dan

seorang guru di jenjang SMK.

Berdasarkan penilaian dosen dari Universitas Pendidikan Indonesia bahwa

ilustrasi untuk cover modul sudah baik atau sudah memenuhi unsur yang terdapat

dalam modul pembelajaran. Akan tetapi, modul yang peneliti susun ada yang

harus diperbaiki, di antaranya keajegan konsep dalam materi modul harus

diperhatikan dan penggunaan kaidah ejaan harus diperbaiki.

Penilaian dari guru menyatakan bahwa secara umum persyaratan cover

modul sudah memenuhi dalam hal kemenarikan dan kelengkapan. Adapun

unsur-unsur modul secara keseluruhan sudah lengkap, hanya bagian indikator perlu

diperbaiki kembali. Hanya, ada teks cerita di bagian latihan yang kurang lengkap

sehingga tidak dapat mengidentifikasi struktur dan kaida teks legenda Nyi Mas

Gandasari. Secara keseluruhan kelengkapan unsur modul sudah sangat terpenuhi

(13)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bahasa yang digunakan sudah komunikatif sehingga sangat memungkinkan untuk

dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar.

Penilaian dari guru lain menyatakan bahwa secara umum cakupan modul ini

sebagai modul pembelajaran sudah terpenuhi. Kelengkapan unsur modul, cover,

cakupan materi, evaluasi, dan bahan penunjang lainnya sudah memenuhi syarat.

Begitu pun dengan pemilihan bahan ajar sudah baik dan memenuhi syarat. Hal

yang harus diperbaiki adalah redaksi kalimat teks agar disesuaikan dengan tingkat

SMA.

Berdasarkan hasil timbangan para ahli tersebut, peneliti telah melakukan

revisi untuk modul pembelajaran apresiasi sastra ini dengan memanfaatkan teks

legenda Nyi Mas Gandasari. Revisi yang sudah peneliti lakukan, di antaranya

memperbaiki penggunaan bahasa agar lebih komunikatif dan sesuai dengan

sasaran pengguna modul, yaitu siswa SMA. Indikator dan keajegan pada materi

sudah peneliti arahkan sehingga mendekati parameter tahapan pembelajaran

apresiasi sastra.

Peneliti telah melakukan upaya perbaikan untuk modul pembelajaran ini

sesuai arahan para pakar yang memberikan penilaian dari berbagai hal. Oleh

karena itu, secara umum menurut para pakar tersebut menyatakan bahwa modul

pembelajaran ini dapat digunakan sebagai bahan ajar apresiasi sastra.

E. Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

Pembuatan bahan ajar apresiasi sastra ini bersumber dari teks legenda Nyi

Mas Gandasari yang telah dianalisis berdasarkan struktur, konteks, nilai, dan

fungsi. Teks tersebut untuk menambah contoh referensi teks yang dapat

dimanfaatkan sebagai bahan ajar apresiasi sastra pada jenjang SMA. Berikut ini

adalah ancangan bahan ajar yang akan dikemas dalam bentuk modul.

Modul pada dasarnya merupakan bahan ajar yang disusun secara

sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik, mengacu pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada pada kurikulum. Modul ditulis

sebagai panduan bagi peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara mandiri

(14)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

belajar peserta didik. Tujuan penulisan modul adalah (1) agar peserta didik dapat

belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan pendidik, (2) agar peran

pendidik tidak terlalu dalai kegiatan pembelajaran, (3) melatih kemandirian dan

kejujuran peserta didik, (4) mengakomodasi berbagai tingkat dan kecepatan

belajar peserta didik, dan (5) agar peserta didik mampu mengukur sendiri tingkat

(15)
(16)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

KATA PENGANTAR

Modul ini disusun untuk membantu siswa untuk menguasai

kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran bahasa Indonesia di tingkat

SMA dengan memperhatikan jenis teks, serta unsur utama adanya sebuah

teks, yakni sarana bahasa yang digunakan untuk mengemas pesan, pikiran,

gagasan, ide yang disampaikan melalui penyajian teks sastra. Pada modul

ini ditegaskan pentingnya keberadaan sastra Indonesia termasuk di

dalamnya sastra daerah, yang dapat dimanfaatkan sebagai teksalternatif

untuk membangun kesadaran siswa tentang cerita di daerah sekitarnya.

Sesuai dengan kurikulum 2013 di tingkat SMA bahwa hal-hal yang akan

dipelajari dalam modul ini adalah: (a) hakikat cerita ulang, (b) jenis cerita

ulang, (c) jenis cerita ulang nonfiktif, (d) struktur cerita ulang.

Modul ini diawali dengan pendahuluan, kemudian kegiatan

pembelajaran denganulasan materi yang singkat, namun padat, dan diakhiri

dengan penutup. Dalam modul ini disajikan pula teks dari salah satu jenis

cerita ulang, yaitu teks legenda Nyi Mas Gandasari yang telah dianalisis

berdasarkan struktur, konteks, nilai, dan fungsinya. Dengan adanya modul

ini, siswa diharapkan dapat memenuhi tujuan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi inti dan kompetensi dasar. Selain itu juga dapat membantu

siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan

kompetensinya serta mampu memahami dan menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.Siswa juga diharapkan memiliki rasa bangga terhadap

budaya daerah (budaya lokal) dan beragamnya cerita yang ada di daerahnya.

Dengan memenuhi tujuan tersebut, diharapkan para peserta didik dapat

menjadi penerus kehidupan bangsa yang kaya rohani dan intelektual tinggi.

Bandung, Januari 2016

Penyusun

(17)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Deskripsi Singkat ... 2

C.Tujuan Pembelajaran ... 2

D.Manfaat Pembelajaran ... 2

E. Petunjuk Penggunaan Modul ... 3

BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 4

A.Indikator Pencapaian ... 4

B.Uraian Materi ... 4

C.Rangkuman... 10

D.Latihan ... 11

E. Tes Formatif ... 15

BAB III PENUTUP ... 17

Umpan Balik ... 17

Glosarium ... 17

Daftar Pustaka ... 18

Kunci Jawaban ... 19

(18)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Selamat berjumpa dalam modul pembelajaran apresiasi sastra.Modul ini

disusun untuk melatih dan meningkatkan kemampuan apresiasi sastra siswa.

Apresiasi sastra adalah kegiatan menggali karya sastra secara sungguh-sungguh

sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan

kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Kegiatan apresiasi dapat

tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu menumbuhkan rasa akrab dengan

teks sastra yang diapresiasinya, menumbuhkan sikap sungguh-sungguh serta

melaksanakan kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari hidupnya.

Apresiasi sastra secara langsung adalah kegiatan membaca atau menikmati

karya sastra, baik berupa teks maupun performansi secara langsung. Kegiatan

membaca suatu teks sastra secara langsung dapat terwujud dalam perilaku

membaca, memahami, menikmati, serta mengevaluasi teks sastra, baik yang

berupa cerpen, novel, puisi, naskah drama, maupun teks sastra berupa cerita

rakyat.

Melalui modul ini, siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan

disertai pembimbing. Peran guru dalam pembelajaran melalui modul tidaklah

dominan. Pembelajaran melalui modul juga dapat melatih kejujuran karena siswa

mengukur tingkat penguasaan materi yang dipelajari dengan mengerjakan latihan

soal dan mencocokan jawaban dengan kunci jawaban atau pedoman penskoran.

Modul ini memanfaatkan hasil analisis teks legenda Nyi Mas

Gandasariyang sudah dianalisis berdasarkan struktur, konteks, nilai dan fungsi

(19)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

bahan bacaan dalam modul ini memiliki kebermaknaan dan kebergunaan sesuai

dengan siswa SMA sebagai sasaran pengguna modul ini.

B.Deskripsi Singkat

Dalam modul ini kalian akan disuguhi teks legenda Nyi Mas Gandasari

yang diambil dari daerah Cirebon. Dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari juga

terdapat pesan moral dan sosial yang berkaitan dengan pembentukan karakter

siswa.Selain itu, dalam modul ini pun kalian dapat memperoleh pemahaman

tentang:

1. hakikat cerita ulang;

2. jenis-jenis cerita ulang;

3. jenis cerita ulang nofiktif;

4. struktur dan kaidah teks cerita ulang.

C.Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai mempelajari modul ini siswa mampu:

1. memahami hakikat cerita ulang;

2. menyebutkan jenis-jenis teks cerita ulang;

3. menyebutkan dan memahami jenis-jenis teks ulang imajinatif;

4. menganalisis struktur dan kaidah teks cerita ulang;

5. menjawab dengan benar soal-soal tes formatif.

D.Manfaat

Modul ini diharapkan dapat membantu siswa dalam melatih dan

meningkatkan kemampuan mengapresiasi teks karya sastra yang berada di

(20)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

disampaikan, melainkan juga dapat menyikapi informasi yang disampaikan

melalui teks karya sastra tersebut. Untuk itu, siswa diharapkan menginterpretasi

teks cerita ulang yang disajikan dalam modul pembelajaran ini.

E.Petunjuk Penggunaan Modul

1. Bacalah seluruh materi dengan saksama!

2. Silakan kalian pahami dan cermati materi yang disajikan.

3. Untuk melatih pemahamanmu tentang materi yang disajikan, bacalah

rangkuman materi dan kerjakanlah tugas dan latihan soal.

4. Setelah kalian mengerjakan latihan soal, periksalah hasil pekerjaan dengan

mencocokkan jawaban kalian dengan kunci jawaban yang disajikan di

bagian akhir modul ini.

Berdiskusilah

dengan teman atau

langsung bertanya

kepada guru apabila

kalian

menemukan

(21)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

BAB II

KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Indikator Pencapaian

Menginterpretasikan struktur dan kaidah teks cerita ulang.

B. Uraian Materi

1. Hakikat Cerita Ulang

Cerita ulang adalah cerita pengalaman masa lalu secara kronologis

yang diceritakan kembali dengan tujuan untuk memberi informasi atau

menghibur pembaca, atau untuk kedua tujuan tersebut. Teks cerita ulang

menceritakan suatu peristiwa, kegiatan, atau peristiwa yang telah dialami.

Cerita ulang (recount) adalah cerita yang disampaikan secara

berulang. Cerita ulang merupakan sebuah istilah, seperti halnya cerita rakyat

(cerita milik rakyat), cerita daerah (cerita milik/tentang daerah tertentu), cerita

bersambung (cerita yang bersambung), cerita bergambar (cerita yang disertai

gambar), dan sejenisnya.

2. Jenis-jenis Cerita Ulang

Pada dasarnya, teks cerita ulang terbagi atas dua kategori, yaitu cerita fiksi

(22)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

seperti dongeng, legenda, dan mitos. Sementara itu, yang termasuk cerita ulang

nonfiksi mencakup biografi, autobiografi, dan kisah perjalanan.

3. Jenis-jenis Cerita Ulang Nonfiksi

Cerita ulang nonfiksi terbagi dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Dongeng

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 340) dongeng

adalah (1) cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tt kejadian zaman

dulu yang aneh-aneh); (2) perkataan (berita dsb.) yang bukan-bukan atau

tidak benar. Dongeng menurut Danandjaja (1997, hlm. 83) adalah cerita

prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan

terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran,

berisikanpelajaran, atau bahkan sindiran.

Menurut Semi (1984, hlm. 70), dongeng adalah cerita khayal atau

fantasi yang mengisahkan tentang keanehan dan keajaiban sesuatu. Dengan

demikian, dongeng merupakan cerita yang

dihasilkan dari imajinasi pengarang, umumnya

berupa khayalan dan tidak dianggap

benar-benar terjadi. Selain itu, dongeng sarat akan

ajaran moral dan nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya memiliki makna yang bagi

kehidupan sosial bermasyarakat.

b. Legenda

Menurut Danandjaya (1997, hlm. 66) legenda adalah prosa rakyat, yang

dianggap oleh yang empunya cerita sebagai suatu peristiwa yang

sungguh-sungguh pernah terjadi. Legenda bersifat sekuler (keduniawian, terjadinya

pada masa yang belum begitu lampau, dan bertempat di dunia seperti yang

(23)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

Adapun menurut Eddy (1991, hlm. 124), legenda adalah cerita atau

kisah mengenai seorang tokoh, peristiwa atau tempat yang isinya

merupakan perpaduan antara kenyataan

faktual atau khayalan atau mitos.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat

dikatakan bahwa legenda mengandung

rincian-rincian mitologis, khususnya jika

berkaitan dengan masalah supernatural dan

karenanya tidak selalu dapat dibedakan

dengan mitos.

c. Mite

Bascom (dalam Danandjaya, 1997, hlm. 50) menyatakan bahwa mite

adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap

suci oleh yang mempunyai cerita. Mite ditokohi oleh para dewa atau

makhluk setengah dewa. Mite atau biasa juga disebut mitos, yakni cerita

tentang dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan yang dipuji-puja. Mitos adalah

cerita-cerita suci yang mendukung sistem kepercayaan atau agama (religi).

Mite (mitos) adalah prosa rakyat, yang dianggap benar-benar terjadi, serta

dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite adalah peristiwa yang terjadi

di dunia lain, atau di dunia yang bukan kita kenal sekarang, dan terjadi pada

masa lampau (Danandjaja, 1997, hlm. 50). Lebih lanjut, Danandjaja (1997,

hlm. 51) menjelaskan bahwa mite pada umumnya mengisahkan terjadinya

alam semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas

binatang, bentuk topografi, dan gejala alam.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2008, hlm. 922), mitos adalah cerita suatu

bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman

dahulu, mengandung penafsiran tentang

asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa

tersebut, mengandung arti mendalam yang

(24)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa mite merupakan cerita lama yang diangggap suci oleh penceritanya,

dipercayai benar-benar terjadi, bersifat mistis (gaib) dan sakti yang tidak

berdasarkan pikiran logis serta kejadiaannya sudah tidak ada lagi pada

zaman modern ini.

4. Struktur dan Kaidah Cerita Ulang

a. Alur

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 45), alur adalah

jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu

(pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan oleh

hubungan kausal atau sebab-akibat). Adapun menurut Nurgiyantoro (2012,

hlm. 113-114), alur merupakan cerminan atau perjalanan tingkah laku para

tokoh dalam bertindak, berpikir, berasa, dan bersikap dalam menghadapi

berbagai masalah kehidupan.

Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan

peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku

dalam suatu cerita. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya alur, pembaca akan mengetahui peristiwa yang terhubung secara

kausal dalam cerita rakyat ini. Dengan menemukan peristiwa-peristiwa yang

terjadi di dalam cerita rakyat tersebut, harus dilakukan analisis alur.

b. Penokohan

Penokohan adalah cara pencerita menggambarkan dan

mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Menurut Eddy

(1991, hlm. 211), tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam

karya sastra. Tokoh merupakan bagian integral sebuah cerita yang

membentuk alur. Penokohan dalam cerita ulang memiliki kekhasan.

Tokoh baik selalu bersikap baik, dan tokoh jahat selalu bersikap

(25)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

Sementara Aminuddin (2013, hlm. 79) mengungkapkan bahwa pelaku

yang mengemban sehingga peristiwa itu mampu membentuk suatu cerita

disebut tokoh. Adapun cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku itu

disebut penokohan.

c. Latar

Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana

terjadinya lakuan dalam karya sastra. Tempat kejadian atau peristiwa yang

dialami oleh tokoh dalam jalinan ruang, waktu, dan situasi disebut latar

(Eddy, 1991, hlm. 211).

Selanjutnya Semi (1984, hlm. 38) menyatakan bahwa dalam latar ini

adalah tempat atau ruang yang dapat diamati dan waktu, hari, tahun, musim,

atau periode sejarah. Orang atau kerumunan orang yang berada disekitar

tokoh juga dapat dimasukkan ke dalam unsur latar dan biasanya latar juga

muncul pada semua bagian atau penggalan cerita.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa latar dapat ditentukan

melalui tempat, waktu, dan suasana yang terdapat dalam peristiwa cerita

ulang. Latar fisik berkenaan dengan tempat terjadinya peristiwa dalam

cerita, latar waktu menegaskan waktu cerita dikisahkan, dan latar sosial

berkenaan dengan perilaku sosial dan lingkungan yang terdapat dalam

cerita.

d. Tema

Menurut Semi (1984, hlm. 34), tema adalah suatu gagasan sentral yang

menjadi ide dasar penyusunan karangan dan sekaligus menjadi sasaran dari

karangan tersebut. Selanjutnya tema adalah inti atau ide pokok dalam

sebuah cerita. Tema dapat juga ditemukan melalui hubungan peristiwa yang

(26)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

e. Amanat

Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan dalam suatu cerita.

Amanat dapat diungkapkan secara eksplisit dan dapat secara implisit.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 47), amanat adalah

pesan; gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang ingin disampaikan

pengarang kepada pembaca atau pendengar.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa amanat merupakan suatu

hikmah dari permasalahan yang terkandung dalam cerita. Melalui amanat,

pengarang ingin memberikan sesuatu yang positif, dan dari amanat tersebut

diharapkan pembaca dapat mengambil suatu manfaat dari cerita. Suatu

amanat dikatakan baik apabila amanat tersebut berhasil membukakan

kemungkinan-kemungkinan yang luas dan baru bagi manusia dan

kemanusiaan. Begitu juga dalam cerita ulang terkandung amanat yang dapat

(27)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

C. Rangkuman

1. Cerita ulang adalah cerita yang disampaikan secara berulang dengan tujuan untuk memberi informasi atau menghibur pembaca.

2. Cerita ulang dapat diceritakan kembali, diringkas, dan diaptasi ke dalam bentuk lain.

3. Jenis cerita ulang dapat dibagi menjadi dua, yaitu cerita ulang fiksi dan cerita ulang nonfiksi.

4. Fabel adalah cerita yang tokoh-tokohnya berupa binatang dan umumnya berisi ajaran moral dan budi pekerti.

5. Legenda adalah cerita dianggap oleh yang empunya cerita sebagai suatu peristiwa yang sungguh-sungguh pernah terjadi.

6. Mite adalah cerita yang diangggap suci oleh penceritanya, bersifat mistis (gaib) dan tidak berdasarkan pikiran logis.

7. Alur adalah rangkaian peristiwa disajikan secara langsung (berurut) dari orientasi, diikuti krisis, dan diakhiri sebuah reaksi.

8. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan

mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.

9. Latar dapat ditentukan melalui tempat, waktu, dan suasana yang terdapat dalam peristiwa cerita ulang.

10. Tema adalah inti atau ide pokok dalam sebuah cerita.

(28)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

D. Latihan

Untuk menguji pemahamanmu tentang materi cerita ulang, kerjakanlah latihan

berikut ini!

1. Bacalah teks legenda berikut ini dengan saksama!

Nyi Mas Gandasari

Pada abad ke-15, Mbah Kuwu Cerbon berkelana di Negeri Islam,

termasuk juga mendatangi Negeri Paseh. Di Negeri Paseh, Mbah

Kuwu Cerbon menyempatkan singgah di tempat Syekh Datuk Soleh.

Di tempat Syekh Datuk Soleh ada anak bernama Nyi Mutmainah

yang sedang sakit.

Beberapa ahli pengobatan sudah mengobatinya, tetapi sakitnya

semakin parah.Jadi, Syekh Datuk Soleh hanya dapat memasrahkan

kepada Allah Swt.

Syekh Datuk Soleh menceritakan hal tersebut kepada Mbah

Kuwu Cerbon. Mendengar hal tersebut, Mbah Kuwu Cerbon berdoa

secara khusus kepada Gusti Allah. Dengan rahmat Gusti Allah, Nyi

Mutmainah sembuh dari sakitnya.

Melihat putrinya sembuh, Syekh Datuk Soleh dan istrinya senang

dan meminta Mbah Kuwu Cerbon agar menerima Nyi Mutmainah

menjadi muridnya. Mbah Kuwu Cerbon memprediksikan bahwa

suatu saat nanti akan ada suatu perang besar antara Negeri Galuh

dengan Negeri Cirebon.

Prabu Cakraningrat, Raja Negeri Galuh, tidak dapat dikalahkan

siapa pun, selain oleh wanita yang sakti di dunia ini.

Mengingat prediksi itu, Mbah Kuwu Cerbon menerima Nyi Mas

Mutmainah menjadi muridnya yang ketika itu baru berusia satu tahun

setengah.

Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama

(29)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan

larangan.

Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki

ilmu bela diri yang sakti dan cantik. Untuk menjadi wanita yang sakti,

Sunan Gunung Jati memandikan Nyi Mutmainah dengan air dari

kendi pertula agar badannya wangi dan semakin bercahaya. Setelah

itu, Sunan Gunung Jati memberi nama Nyi Mas Gandasari yang

artinya sakti dan wangi.

Karena kecantikan Nyi Mas Gandasari, banyak para bangsawan

di Negeri Cerbon yang ingin mempersunting menjadi istrinya, tetapi

lamaran itu ditolak Nyi Mas Gandasari dengan halus.

Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa banyak yang menyukai

Nyi Mas Gandasari, kemudian Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada

Sunan Gunung Jati. Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut,

diadakanlah sayembara sekaligus menguji kesaktian Nyi Mas

Gandasari.

Sayembara itu diawali oleh Ki Gede Pekandangan dengan golok

saktinya untuk melawan kesaktian Nyi Mas Gandasari. Akan tetapi,

golok pusaka Ki Gede Pekandangan dapat dipatahkan oleh Nyi Mas

Gandasari sehingga Ki Gede Pekandangan kalah.

Selanjutnya banyak Ki Gede lainnya yang melawan, tetapi dapat

dikalahkan secara mutlak oleh Nyi Mas Gandasari. Akhir dari

sayembara itu diikuti oleh Ki Dampu Awang, salah satu kesatria dari

Negeri Cina yang berilmu tinggi dan banyak hartanya, tetapi masih

terkalahkan oleh Nyi Mas Gandasari.

Ki Gede Bangko yang dari tadi hanya melihat hal tersebut

manjadi penasaran dan ingin mengikuti sayembara itu. Dengan

pusakanya, Ki Gede Bungko masuk ke arena sayembara sambil

menari untuk melawan Nyi Mas Gandasari, dan masih dapat

dikalahkan oleh Nyi Mas Gandasari.

Sunan Kalijaga yang menjadi penengah dari sayembara itu ikut

(30)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

Nyi Mas Gandasari adalah seorang wanita, jadi harus ada yang

mengalahkannya. Ada satu orang yang datang dari Negeri Cerbon

bernama Syekh Magelung, putra Sultan Negeri Syam yang diam-diam

menyukai Nyi Mas Gandasari. Hal tersebut diketahui oleh Sunan

Kalijaga.

Sunan Kalijaga meminta Syekh Magelung Sakti untuk ikut

dalam sayembara itu. Pada akhirnya, Syekh Magelung melawan Nyi

Mas Gandasari, tetapi masing-masing memiliki kesaktian yang tidak

dapat dikalahkan. Pertandingan itu berlangsung lama. Sunan Kalijaga

pun ikut membantu Syekh Magelung untuk mengalahkan Nyi Mas

Gandasari.

Pada akhirnya, Syekh Magelung dijodohkan dengan Nyi Mas

Gandasari. Akan tetapi, Nyi Mas Gandasari meminta sidang

sayembara yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati dan meminta restu

dari Syekh Magelung untuk menunda pernikahannya. Ketulusan

Syekh Magelung membuatnya diberi gelar Pangeran Soka.

Bertahun-tahun setelah peristiwa itu, seiring berjalannya syiar

agama Islam di Negeri Cirebon, pada saat itu di batas Negeri Cirebon

terjadi perang besar antara senopati Negeri Cirebon dengan Laskar

Perang Negeri Galuh. Dalam peperangan itu tidak sedikit prajurit

Negeri Galuh yang dibantu Negeri Telaga telah gugur, termasuk juga

Sanghiyang Kontea, Raja Negeri Talaga gugur oleh Dipati Keling.

Akan tetapi, tidak sedikit pula para pembesar Negeri Cerbon yang

gugur membela agama Allah.

Prabu Cakraningrat, Raja Negeri Galuh yang terkenal sakti

berlari kalang kabut dan bersembunyi di gua.

Satu bulan setelah peristiwa itu, di Negeri Cerbon terkena wabah

penyakit. Wabah tersebut mengakibatkan sakit ketika pagi pagi dan

meninggal pada sore harinya.

Setelah Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung

Jati, ternyata wabah tersebut berasal dari Prabu Cakraningrat yang

(31)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk

menghadapi Prabu Cakraningrat karena seperti yang diramalkan

bahwa yang dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat adalah seorang

wanita sakti.

Ketika itu, Prabu Cakraningrat yang sedang bertapa melihat

seorang wanita cantik sehingga pertapaannya batal dan ingin

menggoda wanita tersebut. Padahal wanita itu adalah Nyi Mas

Gandasari. Prabu Cakraningrat tidak mengetahui bahwa Nyi Mas

Gandasari adalah utusan dari Negeri Cerbon.

Melihat hal tersebut, Nyi Mas Gandasari melakukan tipu

muslihat dan dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat, tetapi Prabu

Cakraningrat menghilang ke alam lain.

Akhirnya, Mbah Kuwu Cerbon memberi beberapa hektar tanah

kepada Nyi Mas Gandasari untuk membuat perkampungan yang saat

ini disebut Karang Mas yang berada di Desa Jamblang.

2. Secara berkelompok, berdasarkan teks tersebut identifikasikan tokoh, alur,

latar, tema, dan amanat. Gunakanlah referensi untuk memperjelas

pemahaman Anda tentang hal-hal dalam teks tersebut.

Kelompok Deskripsi Kutipan Cerita Keterangan

Tokoh

Alur

Latar

Tema

(32)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

E. Tes Formatif

Untuk mengukur kemampuanmu dalam kegiatan belajar ini, kerjakanlah

soal-soal berikut kemudian hitunglah skor pencapaian kemampuanmu dengan

mencocokan jawabanmu dengan kunci jawaban.

Pilihlah satu alternatif jawaban yang paling tepat!

Bacalah penggalan teks berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor

1.

Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu

kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi

tidak melanggar segala pantangan dan larangan.

1. Jenis latar yang dominan dari penggalan teks tersebut adalah ….

a. waktu

b. suasana

c. kondisi

d. tempat

e. keadaan

2. Nilai apakah yang terkandung dalam kutipan teks cerita ulang berikut ini? “Syekh Datuk Soleh menceritakan hal tersebut kepada Mbah Kuwu Cerbon.

Mendengar hal tersebut, Mbah Kuwu Cerbon berdoa secara khusus kepada

Gusti Allah. Dengan rahmat Gusti Allah, Nyi Mutmainah sembuh dari

sakitnya.” a. Sosial

b. Religius

c. Demokratis

d. Peduli lingkungan

(33)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

3. Tema apakah yang bisa kita dapatkan dari cerita ulang Nyi Mas Gandasari?

a. Perkawinan Nyi Mas Gandasari

b. Kesaktian Nyi Mas Gandasari

c. Pencarian jati diri Nyi Mas Gandasari

d. Percintaan Nyi Mas Gandasari

e. Sejarah Nyi Mas Gandasari

4. Siapakah tokoh antagonis dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari?

a. Syekh Datuk Soleh

b. Mbah Kuwu Cerbon

c. Nyi Mas Gandasari

d. Prabu Cakraningrat

e. Syekh Magelung

5. Simak penggalan teks berikut ini!

Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri

yang sakti dan cantik. Untuk menjadi wanita yang sakti, Sunan Gunung Jati

memandikan Nyi Mutmainah dengan air dari kendi pertula agar badannya

wangi dan semakin bercahaya. Setelah itu, Sunan Gunung Jati memberi nama

Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.

Penjelasan yang dominan pada kutipan teks tersebut adalah …. a. tokoh

b. identitas tokoh

c. alur cerita

d. latar tempat

(34)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

BAB III

PENUTUP

Umpan Balik

Setelah menganalisis dan memahami teks legenda Nyi Mas Gandasari, bagi

siswa yang telah menguasai materi disarankan untuk mengembangkan

pengetahuan yang telah diperoleh. Adapun bagi siswa yang belum tuntas

disarankan untuk mengulangi bagian yang masih terasa sulit dengan cara banyak

berlatih atau bertanya kepada teman atau mempelajari kembali secara mandiri di

rumah.

Semoga modul ini dapat menyajikan materi pelajaran secara menarik dan

menyenangkan sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif

dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu juga, diharapkan siswa

memiliki perilaku percaya diri, kreatif, dan peduli, dan tanggung jawab terhadap

masa depan mereka dengan menggali khazanah sastra daerah.

Glosarium

Faktual : berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran

Hakikat : intisari atau dasar

Kronologis : urutan terjadinya peristiwa atau kejadian

Logis : sesuai dengan logika; masuk akal

Metamorfosis : berubah kedudukan atau tingkatan

Mistis : hal gaib yang tidak mampu dijangkau dengan akal manusia

biasa

Mitologis : bentuk sastra yang mengenai kehidupan dewa dan makhlus

halus dalam suatu kebudayaan

Performansi : hal melakukan; hal menyelenggarakan; penampilan

(35)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

Rasio : mampu berpikir dengan akal sehat; berkemampuan untuk

memahami, menyimpulkan, berpikir secara logis (masuk

akal)

Semihistoris : uraian tentang sebagian dari sejarah atau yang ada

hubungannya dengan masa lampau

Topografi : uraian terperinci tentang keadaan muka bumi di suatu

daerah

Universal : berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia

Daftar Pustaka

Aminuddin. (2013). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Danandjaya, J. (1991). Folklor indonesia: ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Press.

Djamaris, E. (1990). Mengenali karya sastra melayu klasik (sastra Indonesia lama). Jakarta: Balai Pustaka.

Eddy, N. T. (1991). Kamus istilah sastra Indonesia. Flores-NTT: Nusa Indah.

Endraswara, S. (2013). Metodologi Penelitian Sastra: epistemologi, model, teori,

dan aplikasi. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service

(CAPS).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Nurgiyantoro, B. (2012). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

(36)

Modul Pembelajaran Apresiasi Sastra

Kunci Jawaban Tes Formatif

No. Kunci

Jawaban

Skor Skor Ideal Persentase

Ketercapaian

1. C 0 – 1 1 1 = 20%

2 = 40%

3 = 60%

4 = 80%

5 = 100%

2. B 0 – 1 1

3. B 0 – 1 1

4. D 0 – 1 1

Referensi

Dokumen terkait

Strategi bisnis (business strategy) merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau

Kontraktor Sipil Jaya dalam penggunaan komputer adalah username, yang.. dibuat oleh

Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri Se-Kota BAndung1. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang ber judul ” Penerapan Latihan Menulis Permulaan dengan Metode Kata untuk Mengembangkan Keterampilan Menulis Huruf

pembelajaran setelah mengunakan aplikasi JA Sensei dengan sebelum menggunakan aplikasi JA Sensei terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa menulis bahasa Jepang

Muhammad Djumhana, Op. Pasal 26 UU BI, BI juga dapat menentukan perizinan yakni memberikan izin pembukaan, penutupan, dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan

PEMBELAJARAN KANJI DASAR MELALUI APLIKASI JA SENSEI PADA MAHASISWA POLTEKES TNI AU BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dari berbagai definisi perataan laba diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa perataan laba secara keseluruhan merupakan suatu tindakan akuntansi yang dirancang dan dilakukan oleh