• Tidak ada hasil yang ditemukan

07 Khairul Fajri 21020110141006 BAB 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "07 Khairul Fajri 21020110141006 BAB 4"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

52

Bab IV

Kesimpulan, Batasan dan Anggapan

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan bab – bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan se agai dasar pokok lapora pere a aa da pera a ga Rusu a i di Jakarta Ti ur yaitu :

1. Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan kota yang dituju oleh pendatang dari daerah di sekitar Provinsi DKI Jakarta untuk bermata pencaharian, terutama di bidang bisnis, jasa dan perdagangan.

2. Jakarta Timur sebagai pintu utama menuju daerah di pusat, selatan dan barat adalah lokasi yang berpotensi untuk didirikan rumah susun milik karena memiliki banyak kemudahan di dalam kota.

3. Selain Jumlah penduduk Jakrta Timur yang memang sudah padat, jumlah pendatang di Jakarta Timur mempengaruhi kebutuhan hunian baik yang horizontal dan vertikal, mengingat luas tanah yang semakin sempit hunian vertikal menjadi solusi agar dapat tinggal di dalam kota. 4. Hunian Vertikal yang disebut sebagai Rumah Susun kini menjadi solusi untuk kebutuhan hunian

masyarakat yang padat dan memerlukan akses cepat menuju tempat bekerja tanpa terganggu dengan kamcetan di pagi dan malam hari.

5. Rumah susun yang lalu dalam pelaksanaan merupakan rumah susun berstatus milik ini perumahan rakyat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta.

4.2. Batasan

Dala pere a aa Rusu a i di Jakarta Ti ur terdapat hal – hal diluar wewenang perencanaan. Maka, untuk mengatasi hal tersebut dan agar mendapatkan hasil yang baik diperlukan beberapa batasan dalam perencanaan dan perancangan, antara lain :

1. Perencanaan dan perancangan hanya menitikberatkan pada aspek – aspek arsitektural, untuk masalah pendaan, investasi dan perawatan bangunan tidak termasuk dalam lingkup pembahasan.

2. Perencanaan Dan perancangan Rusunami di Jakarta Timur ini didirikan dengan backlog kebutuhan perumahan di Jakarta Timur di bandingkan dengan ketersediaan perumahan dan arah dari Kementrian Perumahan Rakyat.

3. Sasaran penghuni Rusunami ini adalah masyarakat golongan menengah dengan rasio penghasilan dari Rp 3.500.000,- hingga Rp 5.500.000,- yang ingin memiliki tempat tinggal di dalam kota Jakarta Timur dan bekerja di sekitar lokasi pembangunan.

(2)

53 perancangan, selain mengacu pula kepada ketetapan luas unit hunian yang di tentukan pemerintah pusat.

5. Kebutuhan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) menjadi prioritas utama dari pembangunan rusunami ini. Namun pembangunan lahan parkir diminimalisir, sehingga setiap unit tidak dapat memiliki kendaraan roda 4 sendiri, berkaitan dengan penurunan jumlah volume kendaraan ibukota.

6. Permasalahan diluar aspek arsitektural, seperti sturktur tanah dan daya dukung tanah tidak di bahas secara detail.

4.3. Anggapan

1. Permasalahan status tanah, lokasi dan tapak terpilih dapat diatasi dan siap pakai

2. Permasalahan lokasi perencanaan rumah susun akan dilihat kembali berdasarkan program kementrian perumahan rakyat.

3. Pembiayaan bangunan fisik dalam batas normal dan dianggap tidak ada masalah 4. Daya dukung tanah dianggap sesuai dengan persyaratan teknis bangunan rumah susun 5. Luas dan dimensi lahan di sesuaikan dengan Lembar Rencana Kota (LRK) yang di susun oleh

Dinas Tata Kota DKI Jakarta beserta aturan di dalamnya.

6. Rusunami Di Jakarta Timur merupakan Bangunan dengan pembiayaan Swasta bekerja sama dengan bank, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk perngadaan dan perwujudan bangunan,

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Semua pelaku pendidikan (siswa, orang tua atau wali dan guru) pasti menginginkan tercapainya sebuah prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi belajar

D. Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian,

Mulai tanggal 21 september hingga 26 september 2004/ bertempat di hotel melia purosani yogyakarta/ diselenggarakan kegiatan Joint Experts Meeting For The

PENGEMBANGAN GREEN BEHAVIOR MELALUI PROGRAM FARMING AND GARDENING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Judul : Jatah raskin ditambah Lokasi : Bulog divre Jogja, Kotabaru. Reporter & Camerawan : Helmi dan Tommy Tanggal Liputan : 29

Dengan adanya motivasi kerja yang baik akan menghasilkan dorongan bagi karyawan untuk bekerja lebih baik namun tanpa adanya pelatihan yang akan meningkatkan

Audit K3 bertujuan untuk menentukan apakah system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan perencanaan dan memenuhi persyaratan dari standar yang telah di terapkan oleh

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) secara keseluruhan terdapat perbedaan keterampilan servis atas bola voli antara siswa