• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi UUDNRI Tahun 1945 RETNO SARASWATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi UUDNRI Tahun 1945 RETNO SARASWATI"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Amandemen UUD 1945

Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI

Penegakan hukum, HAM, dan

pemberantasan KKN

Otonomi Daerah

Kebebasan Pers

Mewujudkan

kehidupan demokrasi

Tuntutan Reformasi

Jumlah:

16 bab

37 pasal

49 ayat

4 pasal A.P

2 ayat A.T

Penjelasan

Sebelum Perubahan

Kekuasaan tertinggi di tangan MPR

Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden

Pasal-pasal multitafsir

Pengaturan lembaga negara oleh Presiden melalui pengajuan UU

Praktek

ketatanegaraan tidak sesuai dengan jiwa Pembukaan UUD 1945 Dasar Pemikiran Perubahan Menyempurnakan aturan dasar:

Tatanan negara

Kedaulatan Rakyat

HAM

Pembagian kekuasaan

Kesejahteraan Sosial

Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum

Sesuai dengan aspirasi dan

kebutuhan bangsa

Tujuan Perubahan

Pasal 3 UUD 1945

Pasal 37 UUD 1945

TAP MPR

No.IX/MPR/1999

TAP MPR

No.IX/MPR/2000

TAP MPR

No.XI/MPR/2001

Dasar Yuridis

Tidak mengubah

Pembukaan UUD 1945

Tetap

mempertahankan NKRI

Mempertegas sistem presidensiil

• Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan

dimasukan ke dalam pasal-pasal (Batang Tubuh)

Kesepakatan Dasar

Sidang Umum MPR

1999

Tgl.14-21 Okt 1999

Sidang Tahunan MPR 2000

Tgl.7-18 Agt 2000

Sidang Tahunan MPR 2001

Tgl.1-9 Nov 2001

Sidang MPR

Jumlah:

21 bab

73 pasal

170 ayat

3 pasal A.P.

2 Pasal A.T.

Tanpa Penjelasan

Hasil Perubahan

HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN

(3)
(4)

NASKAH RESMI

UNDANG-UNDANG

DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945

meliputi

:

Naskah Asli

Naskah Perubahan Pertama

Naskah Perubahan Kedua

Naskah Perubahan Ketiga

Naskah Perubahan Keempat

Naskah yang sudah dikompilasi

(5)

UNDANG-UNDANG DASAR

NEGARA REPUBLIK

INDONESIA TAHUN 1945

terdiri atas

:

PEMBUKAAN

dan

PASAL-PASAL

(6)

ISI PEMBUKAAN memuat

:

Pengakuan bahwa kemerdekaan adalah

hak segala bangsa;

Pernyataan Indonesia sebagai negara

merdeka;

Pengakuan bahwa kemerdekaan adalah

rahmat Tuhan YME;

Tujuan Negara;

Dasar Negara.

(7)

PEMBUKAAN UUDNRI TAHUN 1945

HARUS MENJADI JIWA DARI

PENGATURAN :

PASAL-PASAL

(8)

PASAL-PASAL :

1.

BENTUK DAN KEDAULATAN

2.

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

3.

KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA

4.

DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG DIHAPUS

5.

KEMENTERIAN NEGARA

6.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

7.

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

8.

PEMILIHAN UMUM

9.

HAL KEUANGAN

10.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

(9)

12.

WILAYAH NEGARA

13.

WARGA NEGARA DAN PENDUDUK

14.

HAK ASASI MANUSIA

15.

AGAMA

16.

PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

17.

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

18.

PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN

SOSIAL

19.

BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA

LAGU KEBANGSAAN

20.

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

ATURAN PERALIHAN

ATURAN TAMBAHAN

(10)

BAB BENTUK DAN KEDAULATAN

(Pasal 1)

Negara Kesatuan

Negara Hukum ***)

Berbentuk Republik

Kedaulatan berada di tangan rakyat dan

(11)

Pasal 1 ayat (1)

NEGARA INDONESIA

ADALAH NEGARA

KESATUAN YANG

BERBENTUK REPUBLIK

(12)

NEGARA KESATUAN :

Ditinjau dari segi susunannya, neg.

kesatuan

adl

neg.

yg

tidak

tersusun drpd beberapa neg.,

tetapi sifatnya tunggal artinya

hanya ada satu neg., tidak ada

neg. dalam negara.

Hanya ada satu pemerintahan

yaitu

pemerintah

pusat

yg

(13)

BENTUK REPUBLIK

(

caranya menunjuk kepala negara

dan

lamanya kepala negara menjabat )

KEPALA NEGARA DIPILIH LANGSUNG

OLEH RAKYAT

MASA JABATAN KEPALA NEGARA

TERBATAS (MAK. 2 KALI MASA

JABATAN)

(14)

Negara Demokrasi :

Pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.

Dari, bermakna : Pemerintahan yg sumber

kekuasaannya dari rakyat, rakyatlah yg berwenang

utk memilih (langsung/tidak langsung) para

pemimpin negara termasuk orang2 yg duduk di

lembaga negara.

Oleh, bermakna : bahwa rakyat juga diberi

kesempatan untuk ikut mengisi jabatan2 dalam

negara dan dalam penyelenggaraan pemerintahan

negara.

Untuk, bermakna : bahwa penyelenggaraan

(15)

Negara Demokrasi :

Pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.

Dari, bermakna : Pemerintahan yg sumber

kekuasaannya dari rakyat, rakyatlah yg berwenang

utk memilih (langsung/tidak langsung) para

pemimpin negara termasuk orang2 yg duduk di

lembaga negara.

Oleh, bermakna : bahwa rakyat juga diberi

kesempatan untuk ikut mengisi jabatan2 dalam

negara dan dalam penyelenggaraan pemerintahan

negara.

Untuk, bermakna : bahwa penyelenggaraan

pemerintahan negara ini ditujukan untuk

kepentingan rakyat.

(16)

Negara Hukum :

Negara yang mendasarkan pada

hukum.

Dalam negara hukum, segala

(17)

PRINSIP-PRINSIP

NEGARA HUKUM YANG DEMOKRATIS :

(Jimly Asshiddiqie)

1. Supremasi Hukum;

2. Persamaan dalam Hukum;

3. Asas Legalitas;

4. Pembatasan Kekuasaan;

5. Organ-organ Pemerintahan yang Independen;

6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak;

7. Peradilan Tata Usaha Negara;

8. Peradilan Tata Negara;

9. Perlindungan Hak Asasi Manusia;

10. Bersifat Demokratis;

11. Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan

Bernegara;

12. Transparansi dan Kontrol Sosial.

(18)

badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman

KY

UUD 1945

PUSAT DAERA H TUN Militer Agama Umum Lingkungan Peradilan PEMDA PROVINSI DPRD KPD PEMDA KAB/KOTA DPRD KPD

kp

u

bank sentra l

DPR

MPR

DPD

PERWAKILAN BPK PROVINSI

LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN

menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BPK

MA

MK

(19)

MPR

Pasal 2 (1)

****

ANGGOTA

DPR

dipilih melalui pemilu

ANGGOTA

DPD

dipilih melalui pemilu

1. Mengubah dan menetapkan

Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan

Pasal 37**** ];

2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden

[Pasal 3 ayat (2)***/**** ];

3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil

Presiden dalam masa jabatannya menurut

Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat

(3)***/****];

4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang

diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi

kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat

(2)***];

5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari

dua pasangan calon Presiden dan Wakil

Presiden yang diusulkan oleh partai politik

atau gabungan partai politik yang pasangan

calon Presiden dan Wakil Presidennya

meraih suara terbanyak pertama dan kedua

dalam pemilihan umum sebelumnya sampai

berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan

Wakil

Presiden

mangkat,

berhenti,

diberhentikan, atau tidak dapat melakukan

kewajibannya dalam masa jabatannya

secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].

Wewenang

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

(20)

MPR

berwenang

mengubah dan

menetapkan

[Pasal 3 (1)***]

Pasal-pasal

Perubahan

UUD

Usul perubahan pasal-pasal UUD

dapat diagendakan dalam sidang

MPR apabila diajukan oleh

sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota

MPR [Pasal 37 (1)****]

Setiap usul perubahan pasal-pasal

UUD diajukan secara tertulis dan

ditunjukkan dengan jelas bagian

yang diusulkan untuk diubah beserta

alasannya [Pasal 37 (2)****]

Untuk mengubah pasal-pasal UUD,

sidang MPR dihadiri oleh

sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota

MPR [Pasal 37 (3)****]

Putusan untuk mengubah pasal-pasal

UUD dilakukan dengan persetujuan

sekurang-kurangnya 50% + 1

anggota dari seluruh anggota MPR

[Pasal 37 (4)****]

Khusus mengenai bentuk NKRI tidak

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

(21)

Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil

Presiden

DPR

MK

MPR

Presiden

dan/atau

Wakil Presiden

terus

menjabat

Presiden

dan/atau

Wakil Presiden

diberhentikan

Pasal 7A

1

Pasal 7B (1)

2

Pasal 7B (2)

3

Pasal 7B (3)

4

Pasal 7B (4)

5 6

Pasal 7B (5)

Pasal 7B (6)

Pasal 7B (7)

7 8 Usul tidak diterima Usul diterim a

1. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A ***);

2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi syarat [Pasal 7B (1)***];

3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)***];

4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***];

5. MK wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***];

6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR

menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***]; 7. MPR wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal

7B (6)***];

8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan [Pasal 7B (7)***].

(22)

DPR

Anggota DPR

dipilih melalui

pemilihan

umum

[Pasal 19

(1)**]

Anggota DPR

dapat

diberhentikan

dari

jabatannya,

yang

syarat-syarat dan

tata caranya

diatur dalam

undang-undang

(Pasal 22B**)

Fungsi, Wewenang, dan Hak

1. “…memegang kekuasaan membentuk UU”

[Pasal 20 (1)*] ;

2. “…memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran,

dan fungsi pengawasan” [Pasal 20A (1)**] ;

3. “…mempunyai hak interpelasi, hak angket,

dan hak menyatakan pendapat” [Pasal 20A

(2)**] ;

4. tentang pengajuan usul pemberhentian

Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B

(1)***] ;

5. tentang persetujuan dalam menyatakan

perang, membuat perdamaian dan

perjanjian [Pasal 11 (1) dan (2)****] ;

6. tentang pemberian pertimbangan kepada

Presiden dalam pengangkatan duta [Pasal

13 (2)*] ;

8. tentang pemberian pertimbangan kepada

Presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] ;

9. tentang persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ; 10. tentang pembahasan dan persetujuan atas

RAPBN yang diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ;

11. tentang pemilihan anggota BPK dengan

memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ;

12. tentang persetujuan calon hakim agung yang diusulkan oleh KY [Pasal 24A (3)***] ;

13. tentang persetujuan pengangkatan dan

pemberhentian anggota KY [Pasal 24B (3)***] ; 14. tentang pengajuan tiga orang calon anggota

(23)

KEDUDUKAN DAN FUNGSI DPR

DPR merupakan lembaga perwakilan

rakyat yang berkedudukan sebagai

lembaga negara

DPR mempunyai fungsi:

a. Legislasi;

b. anggaran; dan

c. pengawasan.

(24)

Fungsi

fungsi legislasi

dilaksanakan dalam pembentukan

undang-undang dengan persetujuan bersama Presiden (Badan

Legislasi);

fungsi anggaran

dilaksanakan dalam bentuk pemberian

persetujuan atau tidak memberikan persetujuan atas

undang-undang tentang anggaran pendapatan dan belanja negara

dengan persetujuan bersama Presiden (Badan Anggaran);

fungsi pengawasan

dilaksanakan melalui pengawasan atas

pelaksanaan undang-undang dan anggaran pendapatan dan

(25)

Fungsi Legislasi

YA

DPR

UU

Preside

n

4b

mengesahkan

[Pasal 20 (4)*]

4c

dalam hal RUU

tidak disahkan,

dalam waktu 30

hari, RUU

tersebut sah

menjadi UU dan

wajib

diundangkan

[Pasal 20 (5)**]

1a

memegang

kekuasaan

membentuk UU

[Pasal 20 (1)*]

anggota berhak

mengajukan usul

RUU

(Pasal 21*)

4a

tidak boleh

diajukan lagi

dalam

persi-dangan masa

itu

[Pasal 20 (3)*]

4

persetujuan

bersama

1b

berhak

mengajukan RUU

[Pasal 5 (1)*]

(26)

DPR

Presiden

3b

harus dicabut

[Pasal 22 (3)]

1

dalam hal ihwal kegentingan yang

memaksa, berhak menetapkan

peraturan pemerintah sebagai

pengganti undang-undang

[Pasal 22 (1)]

2

peraturan pemerintah

pengganti UU itu harus

mendapat persetujuan

[Pasal 22 (2)]

3a

menjadi

UU

3

persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Peraturan Pemerintah pengganti UU

TIDAK

(27)

HAK DPR

DPR mempunyai hak:

a. Interpelasi;

b. Angket; dan

c. Menyatakan pendapat.

(28)

Hak DPR

Hak DPR untuk meminta keterangan kepada

Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang

penting dan strategis serta berdampak luas pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

Hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap

pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau

kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal

penting, strategis, dan berdampak luas pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara yang diduga bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan

Hak DPR untuk menyatakan pendapat atas:

kebijakan pemerintah atau kejadian luar biasa

di tanah air atau dunia internasional

tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan

hak angket

dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden

Hak Interpelasi

Hak Angket

(29)

Anggota DPD dapat

diberhentikan dari

jabatannya, yang

syarat-syarat dan tata

caranya diatur dalam

undang-undang

[Pasal 22D (4)***]

DPD

Anggota DPD dipilih

dari setiap provinsi

melalui Pemilu.

Anggota DPD dari

setiap provinsi

jumlahnya sama dan

jumlah seluruh anggota

DPD itu tidak lebih 1/3

jumlah anggota DPR.

[Pasal 22C (1)*** dan

(2)***]

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

Wewenang

1.dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***];

2.ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***];

3.memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak,

pendidikan, agama dan RAPBN [Pasal 22D (2)***];

4.memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK

[Pasal 23F (1)***];

5.melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan

APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil

(30)

• Pendidikan

dapat

mengajukan

ikut

membahas

memberi

pertimbanga

n

dapat

melakukan

pengawasan

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

Kewenangan DPD

KEWENANGAN DPD

I.

RUU yang berkaitan

dengan:

• Otonomi daerah

• Hubungan pusat dan

daerah

• Pembentukan dan

pemekaran serta

penggabungan daerah

• Pengelolaan sumber

daya alam dan sumber

daya ekonomi lainnya

• Perimbangan

keuangan pusat dan

daerah

• RAPBN

• Pajak

(31)

Presiden/

Wakil

Presiden

BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA

Presiden/Wakil Presiden

Antara lain:

1. “…memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD “[Pasal 4 (1)]; 2. “…berhak mengajukan RUU kepada DPR” [Pasal 5 (1)*];

3. “…menetapkan peraturan pemerintah” [Pasal 5 (2)*];

4. “…memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”[Pasal 9 (1)*]; 5. “…memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU” (Pasal 10);

6. “…dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain” [Pasal 11 (1)****]; 7. “…membuat perjanjian internasional lainnya… dengan persetujuan DPR” [Pasal 11 (2)***];

8. “…menyatakan keadaan bahaya” (Pasal 12);

9. “…mengangkat duta dan konsul” [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*]; 10. “…menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 13 (3)*];

11. “…memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA” [Pasal 14 (1)*]; 12. “…memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 14 (2)*]; 13. “…memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU” (Pasal 15)*;

14. “…membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden” (Pasal 16)****; 15. Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*];

16. Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*]; 17. Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)];

18. Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***]; 19. Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***]; 20. Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***];

21. Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***];

22. Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***].

Wewenang, Kewajiban, dan

Hak

Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara

Indonesia sejak kelahirannya dan tidak

pernah menerima kewarganegaraan lain

karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani

dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan

kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden. [Pasal 6 (1)***]

Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung

oleh rakyat [Pasal 6A (1)***]

Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya

dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama,

hanya untuk satu kali masa jabatan.

(Pasal 7 *)

(32)

MPR

KPU

2

diusulkan

sebelum pemilu

[Pasal 6A (2)

***]

4 memperoleh jumlah suara >50% dalam pemilu dengan sedikitnya 20% di setiap Prov. yang tersebar di lebih dari 1/2 jml

Prov.

[Pasal 6A (3)***]

4a

dalam hal tidak ada pasangan calon terpilih,

dua pasangan calon yang mendapat suara terbanyak 1 dan 2 dlm

pemilu dipilih oleh rakyat secara langsung

dan yg memperoleh

5

melantik [Pasal 3 (2)

***/****] sebelum memangku jabatan, bersumpah di hadapan [Pasal 9 (1)*]

Calon

Preside

n dan

Wapres

Presiden/

Wapres

Parpol/ Gab. Parpol

Peserta Pemilu

3

Pemilu

1

Presiden dan

Wakil Presiden

dipilih dalam

satu pasangan

secara langsung

oleh rakyat

[Pasal 6A (1)***]

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara

langsung oleh rakyat

Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

(33)

Presiden

1

memegang kekuasaan

pemerintahan menurut

UUD

[Pasal 4 (1)]

2

dalam melakukan

kewajiban dibantu

oleh satu orang

Wapres

[Pasal 4 (2)]

4

dibantu

menteri negara [Pasal 17

(1)]

yang diangkat dan

diberhentikan oleh

Presiden

[Pasal 17 (2)*]

membidangi urusan

tertentu dalam

pemerintahan

[Pasal 17 (3)*]

3

membentuk

dewan pertimbangan #)

(Pasal 16) ****

#) DPA dihapus

BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA DAN BAB KEMENTERIAN

NEGARA

I

I

(34)

mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan menurut asas otonomi dan

tugas pembantuan [Pasal 18 (2)**]

menjalankan otonomi seluas-luasnya,

kecuali urusan pemerintahan yang oleh

UU ditentukan sebagai urusan Pemerintah

Pusat

[Pasal 18 (5) **]

berhak menetapkan peraturan daerah

dan peraturan-peraturan lain untuk

melaksanakan otonomi dan tugas

NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi

dan daerah provinsi itu dibagi atas

kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,

kabupaten, dan kota itu mempunyai

pemerintahan daerah, yang diatur dengan

undang-undang [Pasal 18 (1)**]

PEMERINTAHAN DAERAH

KEPALA

PEMERINTAH

DAERAH

DPRD

BAB PEMERINTAHAN DAERAH

Anggota

DPRD

dipilih

melalui

pemilu

[Pasal 18 (3)

**]

Gubernur,

Bupati,

Walikota

(35)

KEKUASAAN KEHAKIMAN

Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh

sebuah Mahkamah Agung dan badan

peradilan yang berada dibawahnya

dalam lingkungan peradilan umum,

lingkungan peradilan agama,

lingkungan peradilan militer, lingkungan

peradilan tata usaha negara, dan oleh

sebuah Mahkamah Konstitusi. (Ps 24

Ayat (2) UUDNRI TH 1945)

(36)

BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN

Mahkamah Agung

Hakim agung harus

memiliki integritas

dan kepribadian

yang tidak tercela,

adil, profesional,

dan

berpengalaman di

bidang hukum

[Pasal 24A (2)***]

Calon hakim agung

diusulkan oleh

Komisi Yudisial

kepada DPR untuk

mendapat

per-setujuan dan

ditetap-kan sebagai

hakim agung oleh

Presiden [Pasal 24A

(3)***]

TUN

Militer

Agama

Umum

MA

Pasal 24A ***

Kewajiban dan Wewenang

1.berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan

perundangan di bawah undang terhadap

undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh

undang-undang [Pasal 24A (1)***];

(37)

KEWENANGAN MAHKAMAH

AGUNG :

1.

berwenang mengadili pada tingkat kasasi,

menguji peraturan perundang-undangan di

bawah undang terhadap

undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya

yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A

(1)***];

2.

mengajukan tiga orang anggota hakim

konstitusi [Pasal 24C (3)***];

3.

memberikan pertimbangan dalam hal Presiden

memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].

(38)

mempunyai sembilan

orang anggota hakim

konstitusi yang

ditetapkan oleh

Presiden, yang

diajukan

masing-masing tiga orang oleh

MA, tiga orang oleh

DPR dan tiga orang

oleh Presiden

[Pasal 24C (3)***]

BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN

Mahkamah Konstitusi

MK

Pasal 24C ***

Kewajiban dan Wewenang

1.berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang

putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap

Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga

negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar,

memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan

tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];

2.wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat

Hakim konstitusi harus

memiliki integritas dan

kepribadian yang tidak

tercela, adil,

negarawan yang

menguasai konstitusi

dan ketatanegaraan,

serta tidak merangkap

sebagai pejabat

negara

(39)

KEWENANGAN MAHKAMAH

KONSTITUSI :

( Empat kewenangan ditambah satu

kewajiban )

1.

mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang

putusannya bersifat final untuk menguji

undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar,

2.

memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang

kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar,

3.

memutus pembubaran partai politik, dan

4.

memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum,

5.

wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan

Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh

Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut

Undang-Undang Dasar.

(40)

FUNGSI MAHKAMAH

KONSTITUSI

1. Pengawal Konstitusi (The guardian

of the constitution)

untuk

menjamin agar konstitusi sebagai

hukum tertinggi dapat ditegakkan

sebagaimana mestinya.

2. Penafsir Konstitusi

3. Pengawal Demokrasi

(41)

PERBEDAAN PENGUJIAN

YG DILAKUKAN OLEH MA

dan MK :

1.

OBYEK YG DIUJI

MA : peraturan perundang-undangan

dibawah UU

MK : Undang-Undang

2.

BATU PENGUJI

MA : Undang-Undang (

legal review

)

MK : Undang-Undang Dasar

(

constitutional review of law

)

(42)

BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN

Komisi Yudisial

KY

Pasal 24B ***

Anggota Komisi

Yudisial harus

mempunyai

pengetahuan dan

pengalaman di

bidang hukum serta

memiliki integritas

dan kepribadian

yang tidak tercela

[Pasal 24B (2)***]

Anggota Komisi

Yudisial diangkat

dan

diberhentikan

oleh Presiden

dengan

persetujuan DPR

[Pasal 24B (3)***]

Wewenang

1.mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal

24B (1)***];

(43)

KOMISI YUDISIAL

melakukan pengawasan

terhadap :

Hakim Agung

Hakim pada badan peradilan di

semua lingkungan peradilan yang

berada di bawah Mahkamah Agung

(44)

BPK

BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Keanggotaan Tugas dan Wewenang

Untuk memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara

diadakan satu Badan Pemeriksa

Keuangan yang bebas dan mandiri

[Pasal 23E (1)***]

BPK berkedudukan di ibu kota

negara, dan memiliki perwakilan di

setiap provinsi

Anggota dipilih

oleh DPR dengan

memperhatikan

pertimbangan DPD

dan diresmikan

oleh Presiden

[Pasal 23F (1)***]

menyerahkan hasil

pemeriksaan

keuangan negara

kepada DPR, DPD,

dan DPRD sesuai

dengan

(45)

BPK

2

hasil

pemeriksaan

diserahkan

[Pasal 23E

(2)***]

3

hasil pemeriksaan tersebut

ditindaklanjuti oleh lembaga

perwakilan dan/atau badan sesuai

dengan undang-undang

[Pasal 23E (3)***]

DPD

DPRD

1

memeriksa pengelolaan

dan tanggungjawab

keuangan negara

[Pasal 23E (1)***]

BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Pemeriksaan Keuangan Negara

DPR

(46)

Anggota

BPK terpilih

DPR

Preside

n

DPD

2

memberika

n

pertimbang

an

1

memilih

calon

3

diresmik

an

(47)

Anggota

DPRD

Anggota

DPR

Presiden/

Wapres

Anggota

DPD

3

dipilih dalam satu

pasangan secara langsung

oleh rakyat

[Pasal 6A (1)***]

diusulkan oleh parpol atau

gabungan parpol peserta

pemilu [Pasal 6A (2)***]

5

Peserta dari

Perseorangan

[Pasal 22E (4)***]

4

Peserta dari

Partai Politik

[Pasal 22E (3)

***

]

2

‘luber jurdil’ setiap 5 tahun

[Pasal 22E (1)***]

untuk memilih

[Pasal 22E (2)***]

1

diselenggarakan

oleh

komisi

pemilihan

umum

yang bersifat

nasional, tetap,

dan mandiri

[Pasal 22E (5)***]

PEMILIHAN UMUM

PEMILU

(48)

WARGA

NEGARA DAN

PENDUDUK

warga negara

ialah orang-orang

bangsa Indonesia

asli dan

orang-orang bangsa lain

yang disahkan

dengan

undang-undang sebagai

warga negara

[Pasal 26 (1)]

BAB WARGA NEGARA DAN PENDUDUK

Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam

hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]

Penduduk ialah

warga negara

Indonesia dan

orang asing yang

bertempat tinggal

di Indonesia

[Pasal 26 (2)**]

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)]

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan

(49)

H

AK

A

SASI

M

ANUSIA

membentuk keluarga, keturunan

dan perlindungan anak dari

kekerasan dan diskriminasi

(Pasal 28B) **

mengembangkan dan memajukan

diri, serta mendapat pendidikan

dan manfaat dari IPTEK

(Pasal 28C) **

kebebasan beragama, meyakini

kepercayaan, memilih

kewarganegaraan, memilih

tempat tinggal, kebebasan

berserikat, berkumpul dan

berpendapat (Pasal 28E) **

berkomunikasi dan

memperoleh informasi

(Pasal 28F) **

pengakuan yang sama di

hadapan hukum, hak untuk

bekerja dan kesempatan yg sama

dalam pemerintahan

(Pasal 28D) **

hidup sejahtera lahir dan batin,

memperoleh pelayanan

kesehatan, mendapat perlakuan

khusus

(Pasal 28H) **

tidak dituntut atas dasar hukum

yang berlaku surut dan bebas dari

perlakuan diskriminatif

(Pasal 28I) **

berkewajiban menghargai

hak orang dan pihak lain

serta tunduk kepada

pembatasan UU

(Pasal 28J) **

mempertahankan

hidup dan

kehidupan

(Pasal 28A) **

BAB HAK ASASI MANUSIA

perlindungan diri pribadi,

keluarga, kehormatan,

martabat, dan harta benda

serta bebas dari

penyiksaan

(Pasal 28G) **

(50)

Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa

[Pasal 29 (1)]

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk

untuk memeluk agamanya masing-masing dan

untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu [Pasal 29 (2)]

BAB AGAMA

(51)

Usaha hankamneg dilaksanakan melalui

sishankamrata oleh TNI dan POLRI sbg kekuatan utama, dan

rakyat sbg kekuatan pendukung [Pasal 30 (2)**]

Tiap-tiap warga

negara berhak dan

wajib ikut serta

dalam usaha

pertahanan dan

keamanan negara

[Pasal 30 (1)**]

sebagai alat negara

yang menjaga

keamanan dan

ketertiban

masyarakat bertugas

melindungi,

mengayomi, melayani

masyarakat, serta

menegakkan hukum

[Pasal 30 (4)**]

Pertahanan dan

Keamanan Negara

TNI (AD, AL, AU)

POLRI

Tugas

BAB PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

Susunan dan kedudukan TNI, POLRI,

hubungan kewenangan TNI dan

POLRI di dalam menjalankan

tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan

warga negara dalam usaha

hankamneg, serta hal-hal yang terkait

dengan hankam diatur dengan UU

[Pasal 30 (5)**]

sebagai alat

negara bertugas

mempertahankan,

melindungi, dan

memelihara

keutuhan dan

kedaulatan negara

[Pasal 30 (3)**]

(52)

PENDIDIKAN

DAN

KEBUDAYAAN

negara memprioritaskan anggaran

pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari

APBN dan APBD untuk memenuhi

kebutuhan penyelenggaraan pendidikan

nasional [Pasal 31 (4)****]

negara menghormati dan memelihara

bahasa daerah sebagai kekayaan

Pemerintah memajukan ilmu penge-

tahuan dan teknologi dengan men-

junjung tinggi nilai-nilai agama dan

persatuan bangsa untuk kemajuan

peradaban serta kesejahteraan umat

manusia [Pasal 31 (5)****]

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan

satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

dengan undang-undang [Pasal 31 (3)****]

negara memajukan kebudayaan

Nasional Indonesia di tengah

peradaban dunia dengan menjamin

kebebasan masyarakat dalam

Setiap warga negara berhak

mendapatkan pendidikan

[Pasal 31 (1)****]

Setiap warga negara wajib

mengikuti pendidikan dasar

dan pemerintah wajib

membiayainya

[Pasal 31 (2)****]

(53)

BAB PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

disusun sebagai usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan

[Pasal 33 (1)]

Cabang-cabang produksi yang

penting bagi negara dan

menguasai hajat hidup orang

banyak dikuasai oleh negara

[Pasal 33 (2)]

Bumi dan air dan kekayaan

alam yang terkandung di

dalamnya dikuasai oleh negara

dan dipergunakan untuk

sebesar-besar kemakmuran

rakyat [Pasal 33 (3)]

diselenggarakan berdasar atas

demokrasi ekonomi dengan prinsip

kebersamaan, efisiensi

berkeadilan, berkelanjutan,

berwawasan lingkungan,

kemandirian, serta dengan

menjaga keseimbangan kemajuan

dan kesatuan ekonomi nasional

[Pasal 33 (4)****]

PEREKONOMIA

N NASIONAL

DAN

KESEJAHTERA

AN SOSIAL

Fakir miskin dan

anak-anak yang

terlantar dipelihara

oleh negara

[Pasal 34 (1)****]

Negara mengembangkan sistem

jaminan sosial bagi seluruh rakyat

dan mem-berdayakan masyarakat

yang lemah dan tidak mampu

sesuai dengan martabat

kemanusiaan

[Pasal 34 (2)****]

Negara bertanggung

jawab atas penyediaan

fasilitas pelayanan

kesehatan dan fasilitas

pelayanan umum yang

layak [Pasal 34 (3)****]

(54)

BAB BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU

KEBANGSAAN

ATRIBUT KENEGARAAN

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35)

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36)

Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan

Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) **

(55)

Pasal I

Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih

tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut

Undang-Undang Dasar ini ****)

Pasal II

Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi

sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang

Dasar dan belum diadakan yang baru menurut

Undang-Undang Dasar ini ****)

Pasal

III

Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17

Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya

dilakukan oleh Mahkamah Agung ****)

ATURAN PERALIHAN

ATURAN PERALIHAN

(56)

Pasal I

Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan

peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang

Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003 ****)

Pasal II

Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini,

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****)

ATURAN TAMBAHAN

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yuridis normatif merupakan penelitian yang menganalisa tentang ketentuan hukum/norma hukum, yaitu hubungan antara kebijakan ASI eksklusif yang terdapat dalam

Sementara alat lain yang dipakai adalah kecik atau biji buah sawo, sawo manila, srikaya, tanjung, dan sejenisnya. Bisa juga memakai butiran batu krikil yang

 Mengumpulkan informasi ALU  Mengumpulkan informasi Tugas Menyelesaikan masalah tentang Organisasi Processor Observasi Mengamati kegiatan/aktivitas siswa secara individu

Intiqad berasal dari kata intiqada yang berarti mengeritik atau mengoreksi, yang mempunyai bentuk masdar intiqadan yang berarti kritik atau koreksi. Jadi

Simpulan dari penelitian adalah Audience Response System berbasis Wi-Fi dapat berjalan dengan baik dengan jumlah responden yang banyak tergantung dari konfigurasi

638/BPBD/2016 tanggal 26 Agustus 2016 tentang Perpanjangan Penetapan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka disimpulkan bahwa senyawa 2-(4’-N,N-dimetil aminobenzilidena) sikloheksana-1,3- dion tidak dapat terbentuk dari

Dan tujuan dari islamisasi sains adalah berupaya memecahkan masalah-masalah yang timbul karena perjumpaan antara Islam dengan sains modern sebelumnya atau akibat dikotomi