HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN
1-1ucI[[Penelltian
iJ.E,lOatlg ililrU ), t'','"'j.-,a -.: ., 'r..a
f'Jamai:
Jenis Kelamin c. PangkaUgolongan/ NIP d. Jabatan Fungsional e. Fakultas f. Jurusan g.Bidang Keahlian h. Alamat i. Telp Kantor/Faks/Email j. Alamat Rumah k. Telp. R./Hp/Email Tim Peneliti Anggota Pelaksana Lokasi Penelitian Lama Penelitian Biaya Penelitiana.
Sumber Biayab.
Jumlah Biaya:
Nilai Pendidikan dan Budaya dalam Sastrallti:1;
leLi:at
D1-,fri \i\Ig -aCCanri:::i1.
rt,lrgiij3lail
l:)ar rirsa oanbastla
icia'"vaii
Garirl.
S Pd., M Pd.Perempuan
Penata
Tk.l/llld
1197 11124 200312 2001 LektorBahasa dan Sastra
Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia Pendidikan Bahasa lndonesia
Kampus UNM, Parangtarnbung 041'1 -861 508,861 51 0,Fax 888860
Graha
Nirwana
Lestari
Blok Bl1,
Romang Polong, Samata, Gowa.081 5431 1 91 91
:
2 Orang 1 Orang FBS, UNM, Makassar4
Bulan PNBP FBS UNM Tahun 201 1Rp 3.500.000 Cliga
juta
lima ratus ribu rupiah) 3. 4. 5. 6. Mengeta!Makassar,
Oktober
2011 ldawati Garim, S.Pd., M.Pd. NIP 1971 1124 200312 2001 KetuaPene(i,
e r
t y-9.,i..::^:":"dW
-;
'a"'+sffiot
drl
\-*{HtB,ntgo9,
M.Pd. 1 198503 1 016-.nnarnhit materi
dari berbar:ai
sumber
Mater"i
oelaiaran tersebut dapat
bersumber
::ir
cerita rakyat atau
tradisi
iisan. Pemiiihan materi se[ragai bahan pelajaran
padasekolah
tingkat dasar,
menengah,
dan perguruan tinggi tentu terlebih dahulu
diadakan
rajian terhadap
karya sastra
tersebut.
Pau-pau Rikadong, Putri
We
Taddampalie
merupakan
salah satu
cerita
rakyat yang ada
di
Sulawesi Selatan. Cerita ini merupakan
:radisi
lisan. Jadi, perlu diperkenalkan cerita
ini
kepada masyarakat khususnya
para
remaja. Pemahaman
cerita
rakyat
kepada
anak-anak
akan
lebih
tinggi
nilainya
cilamana
memperkenalkan
nilai-nilai
pendidikan dan budaya yang ada di dalam
cerita
:ersebut.
Masalah penelitian
ini
adalah nilai-nilai pendidikan
dan
budaya apakah
yang
rerdapat
dalam cerita rakyat Pau-pau
RikadongS"
Penelitian ini bertujuan
memberikan
analisis
dan pemahaman
nilai-nilaipendidikan dan
budaya dalam cerita rakyat Pau-
pauRikadong, Putri
We
Taddampalie dengan pendekatan objektif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.
Metode
Dengumpulan
data studi pustaka. Sumber
data
primer dari buku terjemahan
bebas.
Data
sekunder berupa informasi dari buku
dan
informan.
Nilai
pendidikan
dan
budaya
yang
terdapat
dalam cerita rakyat
Pau-pau
Rikadong,
Putri
We Taddampalie,
yaitu:
Musyawarah Mufakat;
Mengutamakan orang
banyak
daripada
diri
sendiri
atau
keluarga;
Kepatuhan
kepada
orang
tua;
suka
menolong;
kesetiaan;gotong royong; menyerah kepada takdir
Allah;
menghormati tamu;
SUMMARY
lyaclilftg
lirilguags lltOiuuy i€iruillirV
iiitriaiy iti u(,ty
rlrriJuitcrr
r.trr.vi(jpiCi
i-irrill
aitcther
sDui-c{.:Corrtent
ci
ieachin!
i.en
t,r
si-).rrcefrom
folkioie
ii-:i.-ri:rison inateriai
,noice
in primary
school,
secondary school,
arrd
universiy previously there
are
studies
in
deepth
that
story.
The
folklore Pau-pau Rikadong, Putri We Taddampalie which
is*one
of
folklore
in South Sulawesi.
This story
is orally
traditional. Therefore folklore
very
important
to
introduc,e
at
community especially adolescents
or
students.
folklore
comprehence
to
childrens
can
be
most value
if
introduce values educational
andcultures
that
contents
inthe
story.This
research problem is
education
values and
culture what
is
there is
infolklore
Pau-pau
Rikadong?" This research aim to give analysis
and
understanding
of
education
values
and cultural
in
folklore Pau-pau
Rikadong, Putri
We Taddampalie with
objective
approach.
Method applied
in
this
research
is
descriptive qualitative. Book
study
data
collecting
method.
Primary
data source from free translation book. Secondary data
inthe
form
of
information.from
book
and
informan. Education
value
and
culture
which
there
is
in folklore Pau-pau Rikadong, Putri We Taddampalie,
that is:
deliberation of
general
consensus; majors
throng
than
ownself
or
family; compliance
to
old
fellow;
helpful;
faithfulness; mutual assistance
;
yields
to
God
destiny; respects guest;
and
t,-,-, a -t- +^-^^!-,.4
-i',rrri;i;
rers€oui dapat
Jiatasi berkat
ridha Allah
Peneliti
mengucapkan
terima kasih
kepada
pihak yang telah
membantu
terlaksnanya
penelitian
ini.
Ucapan
terima kasih
kepada rektor
UNM, ketua
dan
I
sekretaris Lemlit
UNM,
dekan FBS UNM yang telah mendanai penelitian
ini
dalam
bentuk
PNBP. Begitu pula kepada semua pihak yang telah membantu
terlaksananya
penelitian ini.
Semoga
hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan. Khususnya dalam
pengajaran
sastra
yang berbasis muatan
lokal.
Hal yang
tak kala pentingnya adalah
membentuk
manusia
lndonesia yang
berkarakter.
Amin.
Makassar,
Oktober 2011
Ketua Peneliti,
DAFTAR ISI
Halaman
.^1,{/ilt
P EllG ES,1..i-lS,1'.i-lAN t;-\.J1r't il'1i \ l-Irr.tGKASAN $UMMARY PRAKATA DAFTAR lSllns
t
PENDAHULUAN:
A.
Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C.Tujuan PenelitianD.Kontribusi
Penelitian
... .. pABil
TTNJAUAN PUSTAKA...
f
n.Teori/konsep
...B.Penelitian yang Relevan C.Kerangka Pemikiran
pna
rtr
METoDoLocr
PENEL|flAN
I
A.Tujuan Khusus PenelitianB.Tempat dan Waktu Penelitian C.Metode dan Teknik Penelitian D.Sumber Data
E.Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
I ii iii iv v 1 1 3 3 3 4 4 11 11 12 12 12 12 12 13 14 14 18 19 26 26 26 27 A.Ringkasan B. Tema dan Cerita Amanat
C.Nilai Pendidikan dan
Budaya ...
PENUTUP
A.Kesimpulan ...
B.Saran
ii
r'.ir
lrl)i\DA-dU I-L,t\\
A.
Latar
Elelakang MasalahPengajaranbahasayangdidalamnyamencakuppengajaranSastraperlu
mengambil materi dari berbagai sumber.
Materi
pelajaran tersebut dapat bersumberdari
cerita rakyat atautradisi lisan.
Pemilihan materi sebagai bahan pelajaran padasekolah tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi tentu terlebih dahulu diadakan
kajian
terhadapkarya
sastratersebut.
Cerita rakyat perlu
dilestarikan
karenarnemiliki
berbagai manfaat antaralain
sebagai bahan pengajaran, khususnya dalamkornpetensi dasar
pada
pembinaannilai-nilai
pendidikan dan
moral' Jadi'
perluadanya pelestarian
karya
sastra.
Pelestariandapat
berupa peningkatan
tingkatapresiasi masyarakat terhadap cerita rakyat tersebut'
Hat
ini
dapat dilalcukan dengancara pengkajian
nilai-nilai
pendidikan dan budaya yang ada dalam cerita rakyat'Banyak
di
antara karya sastra mengandung ide yang besar, buah pikiran yangluhur,
pengalamanjiwa
yang
berharga,
pertimbangan-pertimbanganyang
luhurtenlin!
iiifat-sifat
bedk danbui'[k,
ftrsa penyesalan tcfhadapdos4
pcfasaan belaskasihan, pandangan kemanusiaan
yang
tinggi,
dan
sebagainya'
oleh
karenaitu'
kandungiur
iSi
yiurg adadi
dalamnyaperlu
dianalisis sehingga dapat dimanfaatkandalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia pada siswa dan mahasiswa'
Hal ini
dimungkinkan
karena
karya sastraitu
mengandungnilai
pendidikan dan budaya'Salah satu manfaat karya sastra adalah sumber pendidikan
moral
yang berisinilai-nilai budaYa.
W.R. Bascom dalam bukunya
Four
Fondation ofFolHore
(1954) mengatakanbahwa
tradisi lisar/folklore
mencerminkan suatu aspek
kebudayaan'baik
yanglangsung maupun yang
tidak langsung.
Tradisi lisanmemiliki
tema-tema mendasardalam kehidupaq seperti kelahiran,
kehidupan
keluarga, penyakit,
kematian' penguburan, malapetaka atau bencanayang
universal sepertiyang
terdapat dalamcerita
Nyai
RoroKidul,
Hansel dan Gretel, serta Pau PauRikadong
(centa rakyat' ,;i':\),r.., ' :l.ii1ll ,,1:',-l
;1fi'.].'i-c'ene!'asi sekarans dan masa mendatans.
Cerita
ir:disi
lisan
vans
beill.sal rla-.i berbagaipulau
di
Indonesia
yang berbedaini
mengandung norma-norrna kehidupan yang patut dijadikan contoh dalam kebiasaan dan kehidupan sehari-hari. Dalamhal
ini
tidak
terbatas pada lingkungansosial tertentu, tetapi dalam lingkungan masyarakat luas pada
umumnya.
Tentu sajaada beberapa aspek kehidupan dalam masyarakat
Indonesia
atau suku tertentu yangsulit diterima dan dimengerti
oleh
suku lain atau bangsalain.
Pengkajian sasha lisansangat membantu pemahaman mengenai perbedaan atau keragaman tersebut. Tradisi
lisan
bisa
berbentuk cerita, teka teki, puisi rakyat, cerita prosa rakyat, dan nyanyianrakyat.
Bentukyang
banyak digunakanadalah
bentuk
ceita
ataufabel
(Pollard,2008 : http ://www. ialf. edu/kipbipa).
Pau-pau Rikadong merupakan salah satu cerita rakyat yang ada
di
SulawesiSelatan.
Cerita
ini
merupakantradisi
lisan yang
secaraturun-temurun
dikenalmasyarakat sehingga masih sangat akrab atau tidak asing bagi masyarakat khususnya para orang tua
di
Sulawesi Selatan. Namun, kenyataannya sekarang paru anak-anakatau remaja
jarang
yang
mengetahuinya padahal banyak pelajaran berharga yangperlu dipetik di dalam karya satra tersebut. Jadi, perlu diperkenalkan cerita
ini
kepadamereka.
Pemahamancerita rakyat
kepada anak-anakakan
lebih
tinggi
nilainyabilamana
diiringi
dengan memperkenalkannilai-nilai
pendidikan dan budaya yangada
di
dalamnya.B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Masalah
dalam penelitian
ini
dapat dirumuskandalam bentuk
pertanyaansebagai
berikut: 'Nilai-nilai
pendidikan dan budaya apakah yang terdapat dalarn cerita rakyat Pau-pau Rikadong?"C.
Tujuan
Memberikan analisis dan pemahaman
nilai-nilai
pendidikan dan budaya yangl I F *' I F,
k
lD.Kontribusi
PenelitianHasil penelitian
ini
ber:kontribusi pada:1.
Pemahamannilai-nilai
pendidikan dan budaya padakarya
sastra khususnya dalam cerita rakyat Pou-Pau Rifuidong;2.
Memberikan tambahan wawasan pengetahuandi
bidang
pengajaran bahasakhususnya pada pengajaran sastra;
3.
Menambah perbendaharaan kepustakaandi
bidang
pengajaran bahasa dani "Trrt t-i,''i;.i i-r' t'i :
l'
Nil*i
trieuxdidikan
,. ---.-r
i^-i
L.
r kataMenurutbahasaYurrani:peneiidikan.berir:;altlarikatapedagogiyafiu
paid
artinya anak sedangkan agogos artinya membimbing sehinggapedagogi
dapatdiartikansebagaiilmudansenimengajaranak.MenurutUUNo.20tahun2003
tentang Sistem PendidikanNasional
pendidikan adalahusaha
sadar dan terencanauntuk
mewujudkan suasanabelajar
dan prosespembelajaran
agar pesedadidik
secaraaklif
mengembangkan potensidirinya
untuk
memiliki kekuatan
spritual keagamaan
dan
pengendaiiandiri.
Selain
itu.
pesertadidik
diharapkanmemiliki
kepribadian, kecerdasan,
akhlak
mulia,
serta keterampilanyang diperlukan
bagidirinya, masyarakat, bangs4 dan negara'
Pendidikan dalam
arti
luas berarti suatu proses untuk mengembangkan semuaaspekkepribadianmanusiayangmencakuppengetahuanny4nilai,dansikapnya,
serta keterampilannya. Pendidikanuntuk
mencapai kepribadianindividu
yang lebih
baik
(Sadulloh,2007:
57). Dari pemyataanini
dapat disimpulkan bahwapendidikan
adalah usaha
sadar
danterencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar pesertadidik
secaraaktif
dapat mengembangkanpotensi
dirinya
supaya
memitiki
kekuatan
spritual
keagamaan'
emosional' pengendaliandiri,
kepribadian, kecerdasan" akhlakmulia
serta keterampilanyang
diperlukan bagi
dirinya
dan masyarakat (Soedijarto,2008:
472)" Pendidikan adalahbagian
dari
kebudayaandan
masyarakat.oteh
karena
itu'
harus
menjadi
alatpelestarian dan pengembangan kebudayaan dan sebagai alat untuk mencapai
tujuan
masyarakat (Barnadib,
1996:
82)'pendidikan yang sasarannya adalah manusia mengandung banyak aspek yang
sifatnya kompleks, antara
lain
pendidikan sebagai proses transfommsi budayadan
prosespembentukanpribadi(TirtarahardjadanS.L.LaSulo,2005:33.34).Pada
hakikatnya pendidikan
merupakan prosesyang tiada henti atau sering
disebut
pendidikan
berkelanjutan 'continuing
education' flvarsrta
2007:
11)'
Henderson mengemukakan
bahwa
pendidikan adalah suatuhal
yang
tidak
dapatdielakkan oleh manusia, suatu perbuatan yang
tidak
bolehtidak terjadi.
Pendidikanmembimbing generasi muda ntencapai suatu generasi yang lebih
baik
(Salam, 2002:5). Tujuan pedidikan adalah perubahan perilaku yang diinginkan terjadi setelah siswa
belajar
(Purwanto,2005:
148).Pendidikan nasional
yang bermoral yaitu
pendidikan
yang bisa
mencetakgenerasi
muda
dari SD sampai Perguruan Tinggi yangbermoral.
Proses pendidikanharus bisa
membawapeserta
didik
ke
arah
kedewasaankemandirian,
dan bertanggung jawab, tahu malu,jujur,
sanfun, berakhlak,mulia,
berbudi pekerti yangluhur
sehingga merekatidak lagi bergantung
kepada keluarga" masyarakat, atalubangsa
setelah menyelesaikan pendidikannya. Mereka bisa membangun bangsaini
dengan kekayaan yangkita
miliki
dan dihargaidi
dunia internasional. Kalau perlubangsa
ini
tidak
lagi mengandalkan utang untuk pembangunan sehingga negaralain
tidak
seenaknya mendikte bangsaini
dalam berbagai bidang kehidupan. Bredekamp(1987:
3) mengemukakan bahwa anak berkembang pada semua aspek perkembangan sepertifisik,
emosional, sosial, dankognitif
sehingga guru harusmemiliki
tanggungjawab dan perhatian penuh bagi keutuhan perkembangan anak.
Proses transformasi
ilmu
pengetahuan kepada pesertadidik
harus dilalrukandengan
gaya dan cara yang bermoral pula. Ketika berlangsung proses transformasiilmu
pengetahuandi
SD sampaiPT
sang pendidik harusmemiliki
moralitas yangbisa
dijadikan
panutan oleh pesertadidik.
Seorangpendidik
harusjujur,
bertakwa,berahlak
mulia, tidak
curang,tidak
memaksakankehendak,
berperilaku
santun,disiplin, tidak arogan,
ada rasamaltl
berlakuadil
dan
ramah,
di
dalam
kelas,i
:
I
1l-!',:l;, il,rl Sehanlsrrrra nendjdikan kita rnamnu r-nencintaL3n
1-ih:.li
:]ra!l qenerasi nenenrs vanqbermoral
mandiii,
matang" dan deq.asa-.iujur. b.;rahlaknuiia.
berbudi pekerti iuhur,berperilaku santun,
tahu malu dan
tidak
arogan serta mementingkan kepentinganbangsa bukan
pribadi
atau kelompok (Sudrajat: http:/re-searchengines.com., diakses26 Apnl2010.).
Esensi pendidikanitu
sebenarnya adalah pengalihan atau transmisi kebudayaan(ilmu
pengetahuan,teknologi,
ide-ide, dannilai spritual
serta estetikadari
generasiyang lebih
tua
kepada
generasiyang lebih muda dalam
setiaprnasyarakat atau bangsa
(Silver,
1985:266).
Apabila
kita
ingin
mencetakgenerasi
penerus
yang
mandiri, bermoral,
dewasa,
dan
bertanggung
jawabkonsekuensinya semua yang terlibat dalam dunia pendidikan lndonesia harus mampu
memberikan suri teladan yang bisa menjadi
panutan
generasi muda. Jangan hanyamenuntut generasi muda
untrk
berperilakujujur,
berahlakmuli4
berbudi pekertiyang
luhur,
berperilaku
santun, bermoral,
atau
malu
dan
tidak
arogan
serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok.Sastra yang
berisi
nilai
pendidikan patut dicontoh sebagai kajian humanistikantar
bidang
ilmu (Leitch,
2001:
1527).Bentuk mitos,
jelas
berbeda maknanyadengan subjek, bermakna ganda
(Frye,
1973:
341). Dalam
mengapresiasinyakita
dapat melihat mana yang baik dan mana yang salah
(Frye,
1973:
25).Di
sini
perlukehatian-hatian memaknai
nilai-nilai
yang ada dalam sastratersebut.
Belajar sastraberarti belajar berbagai
aspek ilmu
yang ada datam bacaan karyasastra
tersebut.Jadi, mendalami ajara moral dan
nilai
pendidikan dapatmelalui sastra.2.
Nilai
Budaya
Kebudayaan dapat dipandang sebagai konligurasi tingkah laku yang dipelajari
dan hasil tiogkah laku yang dipelajari, ullsur pembentuknya didukung dan diteruskan
oleh
anggota masyarakatlainnya
@.
Linton).
Jadi,
pembudayaanharus
melaluipendidikan apakatr
itu
pendidikan
melalui
jdur
forrnal
atau
nonforrnal.Koentjaraningrat
(1984: 8-25
dalam
Djamaris, 1994:
17-18)
mengatakannilai
rr.
.,i
:.
,
: .l li ll.: .,;1.t,t..
],:itit
:,:n,::m.rh-^nqe-ri1..1 lr3!--1..!
,.:,"t
-.,1;tI
1.o--:1::i Cr'l:n,.kr:hidril:t
il-r;:-\.,.1r-,ll:.:ti. i_lpayailit'redu],si
nilai
dcnt.i;:
,.,.,t;uisi psikoiogislcrjadi
apabilanilai
dihubungkax dengan sesuatu yang menyenangkan atau kenikmatan,identik
dengan yangdiinginkan,
dan merupakan sasaran perhatian (Setiadi,Kamq
danRidwan,2008:
123).Selanjutnya dikemukakan
oleh
Koentjraningrat, sistemnilai
budayaterdiri
atas
konsepsi-konsepsiyang hidup
dalam
alam
pikiran
sebagianbesar
wargamasyarakat
mengenaihal-hal
yang harusmereka
anggapbemilai
dalam hidup.Oleh
karena
itu.
suatusistem
nilai
budaya biasanyaber{ungsi
sebagai pedomantertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem tatakelakuan manusia
lain
yang tingkatnyalebih konkret seperti aturan-aturan khusus, hukum, dan norma-norrn4 semuanya juga berpedoman
pada
sistemnilai
budayaitu.
Nilai
budaya yang biasanya mendorong pembangunandi
antaranyanilai
budayayang
memuji sifat
tahan penderihan.Kita
wajib
bekerja keras dalamhidup,
toleran terhadap pendirian ataukepercayun
oranglain, dan gotong royong.
Sistem
nilai
budaya berfungsi sebagai suatupedoman
orientasibagi
segalatindakan manusia dalam
hidupnya.
Suatu sistemnilai
budaya merupakan sistem tatatindakan
yang lebih
tinggi
daripada sistem-sistem atau tindakanyang
lain
sepertisistem
nonn4
hukum, hukum adat, aturanetik4
afuranmoral,
aturan sopan sanfundan
sebagainya.Sejak
kecil
seorangindividu telah
meresapinilai-nilai
budayamasyarakatnya sehingga konsep-konsep
itu
telah berakar dalam
mentalitasnyakemudian sukar
diganti
denganyang
lain
dalamwaktu
yang singkat
(Tutik
danTrianto,
2008: 31).Menurut Kluchohn
dan
Strodtbeck, soal-soalyang paling
tinggi
nilainyadalam kehidupan manusia adalah:
l.
Humon noture, makna hidup manusia, berkitandengan apakah hidup
ini
baik
atau burulq tujuanhidup; 2. Man-nature,
maknadari
hubungan manusia dengan alam
sekitarny4
manusia harus tunduk padaalarn,
ata'umenjaga dan melestarikannya;3. Time, persepsi manusia mengenai waktu masa lalu, masa
kini
atau masadepan. 4. Activity,
maknadari
pekerjaan,kary4
dan
amalrr:.1
,;l
ll,,'lilit.,
1,l,3l ).
: i.'-,, ]'- .-,r..,1rr:l r': ' 'l::i:1. Stlf l-:.i2
,..
('l::ti1'
1:1i-rTii:.nin,
2008:
,1?--Berdasarkan beberapa pendapat
di
atas dapat disimpulkan bahwanilai
budaya asalah lapisanpaling
abstrakdan luas ru.mg lingkupnya berfungsi
sebagai suatupedoman
orientasibagi
segala tindakan manusia dalam hidupnya yang merupakan pedomantertinggi bagi
kelakuan
manusiauntuk
mencapai kehidupanyang
lebihbaik.
3. Pendekatan
pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah pendekatan objektif.Suatu
pendekatanyang menitikberatkan pada karya
itu
sendiri. Jadi,
tidakberdasarkan
pada
persoalan atau kenyataan yang adadi
luar karya sastr4
seperti sejaralU adat, danagama. Nilai-nilai
budaya yang terdapat dalam karya sastratidak
p€rlu
dihubung-hubungkandengan
nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakatbersangkutan. Hal yang dimaksud
di
sini adalahnilai
yang terdapat dalamadat
atau agama yang dianut oleh masyarakatitu.
Pendekatan objektif merupakan pendekatanyarlg
digunakan
oleh
penganut teori
stnrktural.
Golongan
strukturalismebelpendapat
bahwa
karya
sastraitu
bersifat otonom,
mandfui,yang
tidak
samadengan
kenyata4n
yang ada
di
luar
karya
sast.a-
Pendekatanini
berusahamenjelaskan
gnsursasfi4
seperti: tema danamanat,
lata4
tokoh,alur,
dan sudut pandang. Dalam strukturalisme unsur pembangun karya sastrameliputi
fakta cerita' facts,tema'theme"
dan saranacerita'literary
device' (stanton,1964:
1l).
Dongeng
memitiki
objek yang bukan benda dan merupakan jenis tuturan lisanyang
memiliki
penyampaianmaknq tidak
hanya dalambentuk
wacana tetapijuga
dalam bentuk fotografi, pertunjukaq dan lain-lain @arthes,
l99l:
108). Halini
dapatdilihat
bafuwabanyak cerita rakyat yang
dipentaskandalam
berbagai
bentuk pertunjukan, misalnyafilm,
sinetron, drarna, tari, dan lain-lain."f_'1,'11t;,,1.., 1,;;;.r,r:,i
3.'1 ":n:l
Teina adala-h gagesrili ciasar.
itle
p.r<,r;,. )-angdi
dalarnn;-'a tercermin tujuanpenulis, misalnya
hikayat
Hang
Tuah bertemakan hamba yang amat setia terhadaptuannya
dan
selaluberbakti
kepadanya(Raja Malaka). Tema
biasadibuat
dalambentuk pertanyaan
yaitu
apakah yang akan disampaikann ceritaitu
kepada pembaca(Michell,
2003:
34). Tema biasanya dirumuskan dalam satu kalimat. Tema TambooMinangkabau: menyelaraskan
keadilan
antara adatdan
agarra dalam masyarakatMinangkabau. Tema biasa dibuat dalam bentuk pertanyaan
yaitu
apakah yang ahandisampaikann cerita
itu
kepada saya atau pembacab.Amanat
Amanat
merupakan
pesan yangingin
disampaikan pengarang.Nilai
budayayang menonjol sesuai
dengan
tema dan amanat. Adakalanya suatupokok
persoalandiangkat dalam ajaran
moral. Karya
sastra lama cenderung beramanat,baik
sectuaimplisit
maupun secara eksplisit.Di
dalamhikayat
SriRama
amanat dititikberatkanpada
kode
etik raja
sebagaiunsur yang
dominan
yang
memberikanarti
kepadaseluruh cerita. Amanat utamanya
adalah
Ratuadil. Ada tujuh sifat
raja yang ideal,yaitq
l)
kearifan, 2) keadilan, 3) kasih, 4) sifat lahidah yang menarik, 5) keberanian,6) keahlian perang, dan 7)
pertapa.
Amanat penunjang adalah contoh kerajaan yangbaik dan hamba setia.
5.
Tokoh
Tokoh cerita adalah
individu
rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuandi
dalam berbagai
peristiwa
cerita.
Grimes(1975) tidak
menggunakanistilah
tokoh(choracter)
melainkanpartisipan
Qtarticiponr), sedangkan ShanonAhmad
dalambukunya Gubahon
Novel
(1979) menggunakanistilah
watak. Namun,di
dalam bukuini
istilah
watakdigunakan
denganarti
tabia!
sifat
kepribadian(Sudjiman,
1986: 80)Tokoh pada umumnya berwujud manusi4 tetapi dapat juga berwujud binatang
10
-,'
r.,:
llr,irrta:.
tr:i;-,|irC:rr:1
"lrlanrcc;-ii:
si.rnholil atalr eleqnris.l)i
dalam ceritapeniiek
Tinjuitlah Dunia
S-arucriokoh-tokohnya
adalahikan
yang
hidup
di
dalamakuarium.
Tokoh
binatang atau bendairu
bertingkahlaku
serta dapatberpikir
danberbicara seperti manusia.
Menurut Forster (1982:54) pengarang sendiri adalah manusia.
Di
dalam ceritasecara
simbolis
tokoh binatangitu
melambangkan tokoh manusia. Contoh yang lainadalah
cerita
pendekMegatruh
(Danarto,
l9S2)
tokohnya manusia,kadal,
batu,pisau, danzatasaln.
Karya
sastrayang
baik tenfu
saja menarik
bagi
pembacaflya. Aristotelesmengatakan
plot
sebagai unsur dasar penceritaan. Cerita yang baik bilamanamemiliki
awal, pertengahan, dan akhir
(Culler,
2000:
84). Cerita rakyat "Pau-pau Rikadong"telah memenuhi standard tersebut,
memiliki
unsru dasar penceritaan.B. Penelitian yang Relevan
Djamaris (1994)
Sastra Daerahdi
Sumatra Analisis,
Tem4
Amanat,
danNilai
Budaya. Penelitianini
meneliti sastra daerah Minangkabau dengan pendekatanobjektif,
salah satu aspek kajiannyaadalah nilai
sosial budaya dalam sastra daerahMinangkabau Penelitian yang dilalcukan oleh Atmazaki (2004) tentang Novel-novel
Warna
Lokal
Minangkabau:Dinamika
Genderdalam Konteks
Adat
dan
Agama.Tujuan penelitian
ini
untuk
mendapatkan pemahamanyan
jelas
dan
menyeluruhtentang perkembangan
struktur,
masalahsosial
budayadan
relasi
jender
dalamkonteks
adat
dan agama dalam novel wamalokal
Minangkabau. Hasil penelitianini
memperlihatkan dinamika atau perkembangan yang
positif
baik
dari
segi strukturC. Kerangka Pr:mikiran
Sastra Daerah
Pau-pau Rikadong,
Putri We
Taddampalie
ll4lr
li;
lvII- I
WrJ\-rr-\Jul
f
I-r\ h-Ll Ilrrr\
A."
'fujuam
Khusus PenelitianPenelitian
ini
berusaha mengungkapkanniiai-nilai
Pendidikandan
budaya yang tersirat dalam cerita rakyat "Pau-Pau fukadong Putri We Taddampalie."B.
Tempat
danWaktu
PenelitianPenelitian
ini
merupakan studi pustaka yang dilaksanakandi
Makassar pada bulan Juni hingga Oktober 2011.C. Metode dan
Teknik
PenelitianMetode yang
digunakandalam penelitian
ini
adalahkualitatif.
Metodekualitatif
yang bersifat deskriptif
yaitu
mendesktripsikan
tem4
amanat, dannilai
pendidikan
dan
budaya yang
terdapat
dalam
Pau
-pau
Rikadong,
Putri
We Taddampalie. Untuk lebih meyakinkan kebenaran pernyataan, khususnyapemyataarrmengenai
nilai
budayayang ada
di
dalam
karya
sastraitu
pemtanyaan disertaikutipan teks cerita yang
mengacupada
nilai
budaya
yang
ada pada
Pau-pauRikadong.
Teknik yang
digunakan dalam penelitianini
adalatranalisis
isi
(contentanalysis).
Deskripsi
mengenaitem4
amanat, dannilai
pendidikan danbudaya dimulai
dengan
ringkasan
isi
cerita
dan
inti cerita.
Di
dalam tema
dan
amanat ceritatercermin tujuan
penulisancerita.
Pembahasantema dan
amanatcerita
bertr{uanmenjelaskan
makna cerita
nilai
budaya yang
terdapat
dalarn
sastra
biasanyadigunakan sebagai
alat
pendukung tema dan amanat cerita.Pengumpulan data dalam penelitian
ini
yaitu metode adalah studi pustaka.D.Sumber
Data
Sumber data dalam penelitian
ini
diambil dari
cerita rakyat Pau-pau Rikadong, terjemahan secara bebasdari
naskah yangdimuat di
dalarn B.F. Mathes, Boegensche Chestomothic I,hlm.
l-27;
Ratrim(1992:207-229). Sumber data tersebut merupakan data primer. Data sekunder adalah data pelengkap yang dapat membantu memberikant2
klarillkasi tei'hadrr
data
Driirei-
IJala
.cekunderhen:pa
infbrma^sidari
truku
dan inforrnan \iang mengetahuinilai
pendidikan dan budaya dalam "Pau-pau R.ikadong."E.
Analisis
DataData yang
telah
dideskripsi dianalisis dengan langkah-langkah analisis datakualitatif
yag merujuk
padaPhilip
Mayring
,,
_,..,,,
,,' .:
r€se&rch.net/fqs-txte/2-00212-00mayring-e-htrn (201812003).
Sebagai
berikut:
(a)
pengajuan pertanyaanpenelitian;
(b)
penentuandefinisi kategori dan tingkat
abstraksi untukkategori
induktif;
(c)
formulasi
langkah
demi
langkah
terhadap
data
denganmempertimbangkan
definisi
kategori, mengurutkan
kategori
yang
ada
ataumenformulasi
kategori yang baru;
(d) revisi
kategori
sebagaibenttrk
pengecekanreliabilitas
secara
formatif
dengan memperhatikan pertanyaan
penelitian;
(e) penyelesaianakhir
proses pengkategorian sebagaibentuk
pengecekan reliabilitassecara sumatif;
(f)
interpretasi hasil. Instnrmen penelitianini
adalahpeneliti
sendiri dibantu oleh tabel-tabel analisis kerja berdasarkan subfokus penelitian.:l
li'
l-lAbtL
uAi\
f
l,illIlAIaAsAi\
A.R.l N GKASAI'{
C E' RtT'3"PadasuatuwakluadaputerirajadiLuwu,arraktunggalyangditimpapenyakit
kulit.
Penyakitnyatidak
dapat disembuhkan otreh siapapun' orang Luwu
bersepakat membuang si Puteri setelah mufakat dengan seluruh penduduk kampung
dengan raia'
Mereka
takut
kerularanpenyakit
si
Puteri Raja yangtidak
ada obatnya'tidak
bisadisembuhkan.
SeisikampungmembuatkanrakitTuanPuterilaluTuanPuteri
mengumpulkansemuabarang-barangnyalaludihanyutkanbersamahambasahayanyadenganperlengkapandanprerbekalansecukupnya.Empatpuluhhariempatpuluh
malam mereka hanyut
tak
tentu tujuarurya keluar muara sungai mengarungi lautan"Hanyalahnasibyangmenentukantujuannyameskipunmatatakbisaterpejam
karena memikirkan suratantakdil
dari Yang MahaMemelihara
yang mesti diterimadi dunia
ini.
Padasuatuketikaterdamparlahrakititudalamsungaiyangagaksempit.
sahayanyalalu
bersama-sama turun, menghelarakit
sampai tepian' Merekapun naik
ke darat. perempuan naik membenah, sedangkan
laki-laki
sama pergimencari tanah
tempatberumah,sebuahnegeriyangbukanlagiwilayahLuwu.Merekalalu
menemukan pohon besar.
Di
dekatnya
ada sungai-sungaiyang
tak kering'
Mereka
sepakat membuat perkampungan
di
situ'
Di
tempat
itulah
semua
laki-laki
pergimembukaataumengolahlahan.Adayangberladangjagung,bersawah,menanam
keladi,
pisang dan sayur
mayur.
Perempuan mengetamhasilnya
lalu
dibawakankepada Tuan
Puti.
Padasuatuwaktumerekamembawapadidanjagung,menjemurnyadidepan
rumah Tuan Puteri.
Bila
pagi telah datanglaki-laki
dan perempuan berangkat'juga
orangtuadananak-anak.TuanPuteritinggalsendiriandirumahdandi
perkampungan itu.
Bila
semua sahayanya pergi maka Tuan Puteriluttyang menjemur
padi itu.
-.:!:
i--.i,.-
' i,::i''
-t'
.
-""'f
i)
1r'l-il-'t''il]l'
:ll!'rlllt]nahi
r-t:idi:'ang
adI
diJcil.I.I 1rJ1ll;1i1i1\1.1. .:Lhir-lil-.:' ':,1,
;ll,:iihai
.jtiiior
!;3;,11:.ubalal
(lllr/ong
mpilefig)
Sedangberacla
di
dekat onggokanpadi.
Dia
pun
menghalaunyatetapi tiba-tiba
kerbau
itu
hendak menyerunduknya bahkan
dikejar
kian
kemari hingga Tuan
Puteri terjatuh'Maka
datanglah kerbautadi
menjilat
dahinyalalu ke
seluruh tubuhnyalalu
sang
kerbau
balik
ke hutan.Anak
raja pun bangkit dengan penuhlumuran air liur
sangKerbau.Laludiapergimandidisungaidekatrumahnya.Selesaimandidiaprrnnaik
ke
rumahnya sambilmemikirkan
nasibtakdir dari
Tuhan Yang
Kuasa'
Dia
lalu
mengambil
cermin
dan
berkaca
memperhatikandahinya
bekas
jilatan
kerbau'Diperhatikannya
wajahnya,
dan
dilihatnya
sudahada
perubahan;demikian
pula
perubahanyangadapadatubuhnya.Diapergiketempattidurnyamembaring-baringkan
dirinya
lalu
tertidtu.
Setelahterjaga
dia
pun
menyaksikan dirinya'
penyakitnya
telah
berubah' Semua
sahayanya
yang telah
kembali
gembira menyaksikan puteri rajanya. Begitulah keadaannya setiap hari' kerbau datang
menjilat
tubuh Tuan Puteri sehingga tuan puteri pulih kembali keadaanya seperti semula'
PadasuatuwaktuPuteraRajaBonepergiberburubersamaparapengiringlYo,
penunggang kuda. Tujuh hari
tujuh malam
dalam perjalanan' Bekalsudah habis rasa
laparpunsudahmulaitimbul.Beliaumerasahibamelihatsemuaomngnya
menanggunglapar.Diamenyuruhanakbuahnyapergimencarimakanandengan
berpencar-Pencar.Atrhirnya,tibalahsuruhannyadiperkampunga[TuanPuteri.Sekonyong.
konyong
tertangkap
matanya
pada
Tuan
Puteri'
Hati
berdebar
menyaksikankecantikannya
lalu
mengutarakan hajatnyaingin
mencarimakanan'
suruhan Tuan
Puteri menyiapkannya
lalu
dibawalah makananitu
kepada putera raja yangsedang
berburu lalu
dimakannya. Setelahmakan
Putera Raja bermaksud menemui TuanPuteri.
SetelatrrombonganPuteraRajaBonesampaididekatrumahTuanPuteri,
mereka terkejutmenampak
sebuatr rumah raja,dikelilingi
rumah-rumah sahayanyq dialfui sungai-sungai yang takkering.
Lalu PuteraRaja
bersama rombongan16
nrntitit.
i-lii;]ulrmereka
S.:rfirLtel-i\ii r:ri'r'r:,rr'rsil,en qerak ]anekah gemula,l'iran
Puteridrrdrrk
di
atastikar
permadani. maka tersimhah perasaan. guncanghatinya
PuteraArumpone. Entah duduk entah
berdiri,
duduk salah, tegak pr.rn salah. Terlenakan diamenyaksikan
kecantikan yangmempesona. Lalu dia
tak
sadarkandiri
lagi,
gelappenglihatannya
dan
rebahjatuh
di
atas
tikar
permadani.Tuan Puteri
langsungmenolongnya.
Setelah sadarkan
dirinya,
bermohondirilah
dia bersama semua pengiringnyaberangkat kembali ke Bone. Begitu dia sampai di tanah dia pun menengadah ke langit
sambil
membisikkan hatinya,"Ya
eitafr
telah
tertambathatiku.
Jika
benar
aku seorang anak yang tidak bolehdidurhakai
danjika
membawa kebaikan bagidiriku
serta kebaikan bagi orang banyak,
tolong
bentengi akuYa! Allah
supaya dapat aku mempersunting puteri dariLuwu
ini.
Tetapijika
sekiranya akan menjadi kebinasaanbagi
diriku
dan bagi
orang banyak,tolong aku
Ya!
Allah,
hindarkan
hati
yangterpukau
ini.
Tiada kemauan yangjadi,
iradat-Mujualah
yang berlaku. Setelahitu
dia pun melompat naik ke kudanya menuju Bone.
Setelah melalui perjalanan tujuh hari tujuh malam sampailah
di Bone.
Begitubeliau
turun
dari kudanya langstrng naik ke istana menujubiliknya
dantidak
pernatrkeluar
lagi. Tak
makan dantak minum
menyelimuti kepala dankakinya
sambilair
mata
tertumpah
dari rintihan bayangan rindu. Masuklah ibundarajanya
menuturkanpada anaknya.
"E
Baso, bangUnkemari
Nak."
"Apa
yang
engkaurintihkan
dankesulitanmu."
Sekiranya ada sesamamu anak pewaris tahta kerajaan yang menggodahatimu, biarlah
kita
meminangnya-
Betapa gembira puteraraja
mendengarkannya lantas dia bangun membenahi pakaiannya laluberkata
"Memang ia telahjatuh
cintapada Puteri Raja Luwu.
Sesudah disampaikan keadaan anaknya,
Arumpone
lalu
menyuruh
utusanmelamar
Puteri
RajaLuwu.
Setelahitu
dilangstmgkanlatr pesta pernikahan antaraPuta
Raja Bone dengan Puteri RajaLuwu.
Setelah itu bersalinlah pengantin baruini.
Para sahayanya
juga
samaberanakpinak. Anak pinak
ini
sama meninggalkan..'',
j:,
,;,;1'r.1;'r,1]1'.:.
t.' l-',-''l'l;.-r''r..rli
,.'t1,,',.-:hidrl$;li,' 'jr-lilQll-lli::j:l
menrlidaphrak. melakukann..a dengan
cara
toro
tenrengvaitu
mema.sang tangga. Kelompokinilah
1'ang ciisebut |,inip,:i-:
ri
"!'a!iotenreng
(kelompok
yang
berdiam
diTallotenreng).
Adakelompok
yang pergi mencari penghidupan dengan menangkapikan
dengan
cara
mottuwa-tuwa
bale yairu yang
menggunakantuba
guna memabukkanikan.
Kelompok
inilah
yangdisebut
limpoe
ritua
(kelompok
yangberdiam
di
Tua). Adapun kelompok lainnya yang pergi
mencari penghidupannyadengan caru mattebbang
alliri
bola
yaitu menebang kayu untuk dibuat tiang rumah, selanjutnya membangun rumah besar. Kelompok inilah yang disebut Bettengpola.Adapun anak anak yang
lahir
dari
perkawinanputeri
Mappajungge denganPutera Arumpone, menjadi
raja
pada
setiap kelompk
tadi.
Dia
yang
ke Tallootenreng digelarlah Arungngeri
Talotenreng;yaigke
Tua digelar arunggngeri
Tua;
sedartgkan yangmendiami
Bettempola digelar Petta Betteng.Tiga raja tersebut masing-masing mengangkat passulle (waktl, misalnyajuga
Sulewatang, artinyawakil
pribadi)
dengan gelar sesuai dengan panji-panjimerek4
yaotupilla,
warna merah;patola
warna coklat kehijau-hijauan; dancakhtridi,
warna kuning.Dengan tambahan
tiga
orang pejabattersebut
maka merekamenjadi
enamsemumya.
Merekapun
berkata satu dengan yanglainnya
,
"
kita
berenam sudahlama dewasa dan besar, dan apabila
terjadi
perselisihandi
antarakita
siapa lagiyang akan
menasehatikita.
Mereka
lalu
bersepakat mengangkat panasehat yangdigelar arung Matowa (raja yang
dituakan,
suatu jabatan ketua pemerintahan Wajo,Sehinga mereka sudatr merupakan
tujuh
besar raja. Adapun tempat terdapat rumah besartadi
(rumahTuan
Puteri,di
bawatr pohonwajoe.
Itulah yang
disebut Tana Wajo atau Tosora.INTI
CERITA
Inti
cerita Pau-Pau Rikadong adalah riwayat seoftmg puteri raja, anak trrnggalRaja
Luwu
yang terkena penyakitkulit
yangtak
bisadisembuhkan
dengan putera18
h:riar
\':-rng [rp'j'i/.]r-ri1iijir]inva rjanrnrnhr,letn\'a rr;ngsa.r. Setelah
srfihuh
dari
nen'rakitnvadia
bertemu dengan prrteraR.aia
Bone.
Putera P.aja te,:pikat hatinya. Raja Bone, mengutus Qadi danArung
Pitumelakukan
peiamaran.
Setelah diterima
lamaran
tersebut
ialu
dilangsungkan pernikahan. Ra.jaLuwq
Puteri Raja Luwu, Raja Bone, Putera Raja Bone memerintah dengan selalu mengutamakan kehendak orang banyak. Semua keputusan yang akandiambil
terlebih dahulumelalui
musyawarah orang banyak. Keturunan Putera RajaBone
dengan
Puteri Raja
Luvm merupakan
cikal
bakal
terbentuknya
suatu perkampungan yang disebut Tana Wajo.B.Tema Dan
Amanat
Tema
Raja yang
bijaksana
menjalankan pemerintahan dengan mengutamakan kehendak oftmg banyak daripada kehendakdiri
sendiri atau keluarga. Tampak jelasdalam cerita
ini
unsuryang menonjol yaitu raja
lebih
memperhatikan apa yangdiinginkan oleh rakyat yang diperintahnya.
Amanat
Amanat dalam cerita
ini
adalah raja yang bijaksana hendaklah menutamakankepentingan orang banyak. Janganlah raja bersikap otoriter yang lebih mementingkan kepentingan
pribadi. Berikut
ini
penulis
kutibkan
beberapapernyataan
yang menunjang tema dan amanat itu."Kubenarkan kata
kalian
orangdi
Luwq'
jawab Raja."Lebih
kutrargaioratg
yang banyak
daipadaorang yang
satu. Bukankahjanjiku
dahulu,janji
yang
kita
sepakati bersama yang disaksikanoleh
Yang Maha Memelihara bahwa meskipunanakku,
istriku,
sekiranyakalian
mencelany4 akupun
tak
menyukainya.(P&hlm.
208).
... Empat puluh
hari
empat puluh malam merekahanlut
tak tentu tujuannyakeluar muara sungai mengarungi lautan. Hanyalah nasib yang menentukan tujuannya
meskipun mata tak bisa
terpejam
karena memikirkan suratantakdir
dari Yang MahaMemelihara
yang mesti diterimadi
duniaini.
DanAllah
memperlihatkankekuasaan-Nya;
saahya telah tiba. Pada suatu ketika terdamparlahrakit itu
dalam sungai yang agaksempit.
(P&
hlm.210)
... Selesai mandi dia pun
naik
ke
sambil memikirkan nasibtakdir
dariI
i
: . :,,, i: :ll:,,:, I,:,']:;,: !-1tr.:..r.rli:]. . ,-.,,1 . .. itll. t,tjl
l
demikian pula
perubahanvang
ada paela trrhrhnrza-Dia
nerr:i',',,.,''ii
i:tu-Lr;ingkarr
.,
iltl
,
_r,:-ritrliJtrr..
lrct;idr
t.:q13*
.ir
dirinya" penyakitnya telah berubah. (pR., him. 212)
.__ _,,,
i .. -..-.,!-i-!-,-.
Le
teRlrat
1!dun--r.apr.in menyaksikan
Begitu
dia
sampai
di
tanah
dia
pun
menengadahke
langit
sarnbil membisikkan hatinya,"
YaAllah
telah tertambathatiku.
Jika benar aku seorang anak yang tidak bolehdidurhakai
danjika
membawa kebaikan bagidiriku
serta kebaikan bag;i orang banyak,tolong
bentengi akuYa! Allah
supaya dapataku mempersuntingputeri dari
Luwu
ini.
Tetapijika
sekiranya akan menjadi kebinasaan bagi Airiku aanbagi orang banyak,
tolong
akuYa! Allah,
hindarkanhati
yang terpukauini.
Tiadakemauan yang
jadi,
iradat-Mu jualah yang berlaku. Setelahitu
clia pun melompat naikke kudanya menuju Bone. (PR, hlm. 217).
C.
Nilai
BudayaKoendaraningrat
(1984: 8-25
dalam
Djamaris, 1994:
l7-lg)
mengatakanbah'*a
nilai
budayaitu
adalah tingkatpertama
kebudayaan ideal atauadat. Nilai
budaya adalah lapisan paling abstrak dan luas ruang
lingkupnya.
Tingkatini
adalahide-ide
yang
mengonsepsikanhal-hal
yang
paling
bemilai
dalam
kehidupanmasyarakat.
W.R.
Bascom
(1954)
mengatakan
bahwa
tradisi
lisan/folkloremencerminkan suatu aspek kebudayaan,
baik
yang
langsung maupunyang
tidaklangsung.
Upaya mereduksi
nilai
dengankondisi
psikologis
terjadi
apabila nilai
dihubungkan dengan
hal-hal
sebagaiberikut
sesuatuyang
menyenangkan ataukenikmatan,
identik
denganyang diinginkan, dan
merupakan sasaran perhatian(Stiadi,
Kamq
danRidwan,2008:
123)Selanjutnya dikemukakan
oleh
Koentjraningrat,
sistemnilai
budayaterdiri
atas
konsepsi-konsepsiyang hidup
dalam
alam
pikiran
sebagianbesar
wargamasyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat
bernilai
dalam hidup.Oleh
karenaitu,
suatu
sistemnilai
budaya biasanyaberfungsi
sebagai pedomantertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem tata kelakuan manusia
lain
yang tingkatnyalebih konkret seperti afuran-aturan khusus, hukum, dan norma-norrn4 semuanya
juga
berpedomanpada
sistemnilai
budayaitu.
Nilai
budaya yang biasanya mendorong pembangunandi
antaranyanilai
budayayang
memuji
sifat tahan penderitaan.Kita
I
I20
Niial
budaya
dalam
cenia PaLt-pLtuRikutltng
akan diungkapkarl
secaraterperinci seperti berikut ini. (1)
Musyawarah
Mufakat
Apabila ada suatu masalah dibicarakan secara bersama maka akan diperoleh
suatu
penyelesaian masaalahyang baik.
Nilai
musyawalah
dapat
menghindariperpecahan antara manusia.
Hal
ini
dapat diketahui
dari
kerisauan, kebingunanseluruh
isi
Kampungdi
Luwu memikirkan penyakit Tuan Puteri. Penduduk kampungberkumpul
membicarakanhal
itu.
Bagaimana cara menanggUlanginya sehinggamereka tidak tertular penyakit tersebut.
Hal
ini
dapat diketahui dalam kutipan berikutini.
Terjadilah pada suatu waktu, oftmg
Luwu
berhimpun, sampaidi
Palopo sana,berbatas
di
gaibunta sana, terdengarjuga
yang merekadi Bulupolo.
Adapun yangdisetujui bersama adalah sepakat untuk membawa
diri
mereka
naik ke Mapajunggein":ri
buat menghadapkan persetu3uan yang telah disepakatioleh
mereka
yaituy*! -*u
kiranya
yangdiharga
otetr Ueiiau,telur
sebutir atautelur
yang banyak'(PR, hlm. 207).
Serentak berucaplah
adat
Luwu, syukur Alhamdulillah
sebab Mapaiunggeternyata
mengikuti
kesepakatan orang banyak. Kalarl demikiantitah
baginda makaka#
pikir, T;an
puteri- sebaiknya OiUuang. Sebab hendakdialirkan darahnya
ha1 tersebuttidak
diadatkan di Taiae di
Luwu.
Baginda pun menjawab: "Kuteguhkanapa yang kalian telah setujui".(PR"hlm. 209)'
irlusyawarah mufakat dapat pula
dilihat
pada saat utusan pelamaran raja Bone kepada puteri raja Luwu. Lamaran tersebut tidak tangsung diteima melainkan terlebihdahulu bicarakan bersama. Hal
ini
dapatdilihat pada kutipan berikutini.
Lalu
berkatal ah Innaryrumporeng dan orang-orangyang
dipandanq rybagaioftu1g tua kerajaan Luwu,
'Biarlah
kami
merembuk-rembukkannya terlebih dahulu'Add*
yang ielah kami sepakati bersamq itulah yang akan kami bawa kepada Tuan Puteri naja[ami.
Arung Pitu bersama qadinya Bone. (PR, hh]1. 223).(2)
Mengutamakan
orangbanyak daripada
diri
sendiri
ataukeluarga
Nilai
budaya
lain
yang
terdapat
dalam cerita
ini
yaitu
mengutamakan kepentingan atau kehendak orang banyak daripadadiri
sendiri atau keluarga. Dalam#
i, . .- ,,, ,j;i,-:l' ,1ii ,.r.'11,,i r1ri.r,.', .r ; i-ij',;.'ri r^i'1l'r r]]erilill.lent: lil:lll rlienlll-iai:r'lt'ti':an
r--:.::i ..:"'-j l<:rena
lr,-penval-it
l:rrlit
'.'ert
ttrlzk hisa
disembuhkanderni
kepentingan Oril1gbanyak
agartidak
tertuiar pen,\akit
tersebut.Anak raja
satu-satunya-' anaktunggal. Pengutamaan kepentingan orang banyak
itu
dapat diketahui daiam kutipanberikut.
....ketika mereka
berada
di
hadapan
baginda, bertitalah beliau
kepadaputerinya.
"
Kumpulkan
semuahai
anakku,
barangmuyang telah
kuserahkanmenjadi
milikmu. Ambil
juga
semua
sahayamuyang engkau
senangi
untukme.ryertaimu. Pergitah ke rakiimembawa
nasibmu.
Betapa besar cintakuingin
kita
hidup bersama-sama tetapi negeri dan rakyat Luwu tidak mengizinkannya disebabkan
penyakitmu. (PR"hlm.209)
(3)
Kepatuhan
KePada OrangTua
Kepatuhan pada orang
tua
tercermin padaperilaku Tuan Puteri
yangtidak
membantah perintah orang tuanya. Patuh terhadap kedua orang tua merupakan sikap anak
yang
baik. Kepatuhan tersebut dapat diketahui pada kutipan berikutini.
....sang Puteri
pun
mengumpulkan Innanyumparenna(ibu
penyusunya),pattaranan'ni 1y*g memeliharatar
menjaganya, semua sahayanya; dikumpulkan pula seinua barangfang
telahdimilikinya
yang diberikan kepadanya'Segala-$*yu
i.iuh
,iup, lalu
dla pr.ri
serombongan-berangkat
ke rakit.
Diantar
oleh
ayah bunda,i1^yu.
Adat; anak-anakraj4
putera-putera mahkota dan orang banyak'Tali
tambatrakiipun
ditetas dan semuanya sudah beradadi
atasrakit.
Sama meranghrhrakit ke tempat yang dalam, dihanyutkan oleh arus sungai.
(P&
hlm. 209).(4) Gotong RoYong
Nilai
budayalain
yang terdapat dalam ceritaini
adalah gotongroyong'
Nilai
gotong royong dapat diketahui dari berhimpunnya adatLuwu
bersama orang banyak membuatkanrakit
bes6r bagi puterirajanya.
Selainitu
orang-orang yang menyertaiTuan Puteri dalam pembuangan bergotong royong membutkan
rumah
tuan
Puteri'Hal
ini
dapat diketahui pada kutipan b€rikutini.
Kembali
lagi
berhimpun adat
Luwu
bersama
oftmg
banyak. - Mereka membuatkanrakit
b-esar bagiputeri
raiatya. Setelah rampung mereka pun bersama-sama naik memberitahukan baginda. (PR,hlm'
209)'22
\
I
:t ..-:.I
r''. ,..,i..;',.',.'-:-'
': l,
,l"i'..'trlnilll:''icreit;-ll1ul]naikk-r)
darat. Petemnrtan
naik
membenah. sedangkaniakr-laki
sama-samapergr rlelrcari
tanah ten-rpd-l- Il,i-f
lilliii.:r
', r.ilii';lr A 5dpakaii.'t'"'i"
"'':
'l;b;:ilgtir
fUn'ialt
I'eilir- pai"Llt hUatputeri
rajanya.t}iit-
hi:ri- 210)'(5) Suka Menolong
Puteri Raja
Luwu
yang dibuang dari orang tuanya dan rakyatLuwu
ternyatahatinya psnuh kearifan.
Dia
suka
menolong
sesamanyameskipun
dia
dalamkekurangan.
Tuan
puteri
menolong
PuteraRaja Bone
beserta pengawalnyayurg
sedang berburu.
f)ia
memberikan,mengirimkannya
makanan karena mereka telahkelaparan, kehabisan perbekalan. Pertolongan yang
lain
yang dilakukan Tuan Puteribersama
lnannyumparenna(ibu
penyusunya)kepada
Putera
Raja
Bone
yaitumembantu menyembuhkan
atau
menyadarkan PuteraRaja Bone
agar
sadar daripingsangya. Hal
ini
dapat diketahui pada kutipan berikutini'
Berkatalah yang empunya rumah kepada pattudang
(protokol)
supaya pergimemasakkan
putsra
arompone.pattudang
bangkiUberasdiambilnya.
Uga
ayamdisuruh potong.
Gadis-gadis
bangsawan-datang
semumya'
Bersama
pattudang merekalalu
mereku*"riuuk
makana yang akandiantar-,
dibekalkan pada pesuruhputera
arumpone. "Terimalah
makanariini,-
kata
Tuan Puteri
kepada
Suro(pesuruh). "Bawakan
f"i"t"
*;qY.d*
sampaikan kgnada beliaubahwa
tiada yangIain
yang
dzpatkubekalkan kecuali hanya*i."d=
ini
iaja'
Nasi dan lauk pauk sertabeberpa buah telur.
i"L"u
r.-i
pun
di
ti"i
uaA*,
orang
yang terdampTdT
Luwu'
Hanyalah teman+eman saya yang bercocoktanam
sehinggaadayangdimakan'
(P&
hlm.213).
CepatpalalnnanyumparengmelompatmenerimakepalaputeraArumpone.
Secepat
itu
pula Tuan PuteriRaja
minta airdi
manglcukputih'
Cepat iuga pattudang membawakannya.Tuan Puteri
membungkahsanggUlnya
danrambut
lepas terurai sudah. Dia lalu mencelupkan ujung rambutnya ke dalam airdi
manglcukputilL
lantasditempiaskannya ke
wajah
PuteraArumpone
sampaidia
sadarkandiri' (P&
hlm'
216).
(6) Kesetiaan
Kesetian merupakan salah satu nilai budaya yang ada dalam cerita mkyat
l
a;,I
l'r', ll i ! iil
1 i,. ,-'l l'.,-,, ' i;e rhitnt
hayatnya. Hal
ini
dapat diketahui pada kutipan berikutini'
Konon kabarnya
pada suatu*'aktu
puteraArumpone
(Raja Bone)
hendakpergi
berburu
mzrkadikumpulkanlah
semua
anreguru pakaknnnyarangge (gtlp.nLgg*g
kuda)
bersama merekayang
gagah perkasa. Keberangkatannya telahiiriupl*
J"ng*
pengiringnya
parapenunggang kudanya. (PR, hlm.212)Sembah tuan
Jawab
yang
disuruh,
kami dari
Bone,
disuruh oleh
puteraArumpone
pergi
mencari makanansebab
dalam perjalananberburu
bekal
telah habis, sehingga kamilah yang disuruh mencari makanan. Tiga suro tersebul memohonizin
sambil-pulang memikul
barang bawaan makananuntuk
disampaikan kepada putera rajanya. (PR,hlm.2 1 4).(7)
Menyerah
KepadaTakdir Allah
Nilai
budaya menyerah padatakdir Allah
dapat diketahui pada ketabahanTuan puteri dalam menjalani milsa-masa pembwmgannya. Dia tidak pernah mengeluh pada penyakit yang dideritanya. Sama pula halnya Putera Raja Bone yang penentmrl
jodohnya kepada Tuan Puteri diserahkannnya kepada Allah. Hal
ini
dapat dilihat padakutipan berikut
ini.
Demikian
itu
kerjanya setiap hari. Jikalau pagi telah datang, dia pun turun ketanah menjemur
padinyq
d*r
ru"g
Kerbau datangpula
menjilatsekujur
tubuhnya sampait
tit
frr*
Puieri
pulih
kembali
keadaannya seperti semula yang dijadikan olehAllah.
(P&
h1m.212).Empi
puluh
hari
empatpuluh
malam mereka hanyuttak
tentu
tujuannyakeluar
-uara
sungai mengarungi lautan. Hanyalah nasib yaog menentuk3l-tujuannya meskipun mata tak bisa terpejam karena memikirkan suratantakdir
dari Yang MahaMemelihara
yang mesti diierimadi
duniai"i.
(pR
hlm. 210)....
glgitu
dia
sampai
di
tanah
dia pun
menengadah ke_langit
sambilmembisikkan
iatinya,
"
YaAllah
telah tertambathatiku.
Jika benar aku seorang anakyang
tidak
bolehdidurhakai
danjika
membawa kebaikan bagidiriku
serta kebaikanLugIo*"g
banyak, tolong bentengi akuYa! Altah
supaya dapat aku mempgryuntingpuieri
a^I
fr*o
ini.
Tetapijika
sekiranya akan menjadi.kebinasaan bagidiriku
dantugi
o.*g
banyalq tolong-akuYa! Allah,
hindarkanhati
yang terpukauini.
Tiadakemauan
yangjadi,
iradat-Mu jualah yang berlaku(P&
hlm'
217)'(8)
MenghormatiTamu
Nilai
budaya menghonnati tarnu dapat diketatrui pada penerimaan tamu Tuan Puteri terhadapsuruhan
anak Raja Bone mencari bahan makanan, kunjungang anak24
Plirl
ili-.nt
i.ele.,ir i:lr.r-rli''iuan
llrrir:lr.dal
lrlLi::rln t)l',lllr)rilran Raiarlon*
keparja TuanPuteri semlranva
diterima
dar
diperlakulran denqanhaik,
F{alini
dapatdilihat
padakutipan
di
barvah ini."Terimalah
makanan
id," kata
'fuan
Puteri
kepada
Suro
(pesuruh)'"Bawakan Putera Rajamu dan sampaikan kepada beliau
bahwa
tiada yanglain
yangdapat kubekalkan kecuali hanya sekedar
ini
saja.
Nasi dan lauk pauk serta beberapabuah
telur.
Sebabkami
pun
di
sini
adalahorang
yang
terdampardari
Luwu.Hanyalah teman-teman saya yang bercocok
tanam
sehingga adayang dimakan.(P&
hlm.213)Adapun Suro amat
tertarik
pada sikap yangmanis
lagi
menyenangkan itu,ditingkah pula keindahan hltur kata yang tak terlukiskan (PR, him.213).
Tidak
lama kemudianhadirlah seluruh
joa'na
yang
laki-laki
dan
mereka yang dia jadikan orangtua.
Lalu
dijemputpulalah
rombongan orang yang dari Bonenaik di watangtolae (rumah induk, tetamu yang diterima
di
rumah induk adalah tamuyang
amat
dihormati.
Sesudahitu
lalu
disambut
pula
anak Arumpone
olehpatudangnge,
dibasuh
kakinya
dari
cerek
emas,
diantar oleh
Inannyumporeng,didudukkan
di
atastikar
permadani.Sambil duduk
mereka semua terheran-heranmenyaksikan saniasa (keteraturan
yang
berpatutan), kelengkapan
bagi
kaum perempurn dan kelengkapan bagi kaumlaki-laki.
(P&
hlm.
215).Pattudong sama menanti,
juga
taurialena (orang dekatnya) Tuan Puteri Raja.Mereka menanti
di
tangga dengan cerekdi
tangan. Ketika
tamu
tiba
di
tangga,dibasuhlah
kaki
mereka
oleh pattudangnge
dari
cerek
salaka, langsung naik
menghantarkat ommerakeng (tempat
sirih).
SesudahArung
Pitu
danQadi
makansirih" bertanyalah
mereka,
o'O kino,di
manakah Tuankit4
Puterirujayatg
empunyarumah?"
"Beliau adadi
bilik."
Jawab Innanyumpareng bersama pala orang tua(P&
fim.222).
9. Menepati
Janji
Ntlal
budaya ke,cembilaa.raog ada
dalaa
dongeng?azVa4t
t?t*dafg
@;zr%'.Gr6lzz7zgzzr'dz-vda//brszrralrcillfuErtd'
&iilnrnrna dilanggar dapat menimbulkan perpecahan atau
perang.
pada saat.qmrg Pitu sebagai utusan Raja Bone melamar anak raja Luwu, Tuan
puteri
ryr-e lang
ditetapkan dan disepakati bersamayaitu
keberatan bagi mereka*w'trse
(disia-siakan) dan riappangngaddiang(dirnadu). Hal
ini
dapatmrgrn jelas dalam kutipan berikut
ini.
orrum
tctapi
yangmenjadi
keberatanbagiku
bila
hendak riareftJrare(disia-'
riqpnggadiang
(dimadu). Para orang tua pun yang dariLuwu
samaitlrlt-l\:lr:rrut itahura iruiair iuga Vanu a!:an menjacii keberatan \/ang akan disampaikan
rcpaoa
mereKa yeurgciisuruh
oieh
Bone. Jikaiau
hal
itu
ieiah
disyiu'atkan,lalu
,.:iseLu.i..,iir1l, pu1a.
kenudinn
,-iii:urggir-.ny,,ijuga.
maka
itulail
yang
rnenl'ebabkannctala
pue
bulo,
terbelahnya bambu. maksudnya
menjadi
gara-gara
yangBAts
V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Nilai
budaya yang terdapat dalam cerita rakyat Pau-paufukadong, Putri
WeTaddampalie,
yaitu:
Musyawarah Mufakat; Mengutamakan orang banyak daripadadiri sendiri atau
keluarga;Kepatuhan
kepada
orang
tua;suka menolong;kesetiaan;gotongroyong;
menyerah kepadatakdir
Allah;
menghormati tamu; dan menepati janj i.B.Saran
Penelitian
karya sastr4
cerita rakyat
Pau-Pau
Rikadong,
Putri
We Taddampalie perlu diintensifkan dengan menggunakan pendekatanlain
dalam karyasastra.
Oleh
karena
itu,
disarankan
mengadakanpenelitian lanjutan
denganmengaplikasikan berbagai pendekatan
yang
adadalam karya
sastra.Selain
itu,
disarankan diadakan
penelitian
cerita rakyat yanglain
dengan pendekatan strukturaluntuk mengkaji
nilai
pendidikan dannilai
scisial budaya sehingga karya sastralokal
dapat dikenal luas, nasional dan intemasional.
AmericanFolklore.
Bernadib,
Imam.
1996.
Dasar-dasar
Kependidikon,
Memahami
I'Iakna
danPerspehif Beberapa Teori Pendidikan. Jakarta: Ghalia lndonesia'
Brain, Asian. "Pengertian Pendidikan", , diakses 25
APril
2010.
Bredekamp, Sue. 1987. Developmentally Appropriate Practice in Early
chilhood,
Programs
Serving
Cildren FromBirth
Through Age 8. Washington:NationalAssociationfortheEducationalofChildren.
Cullet, Jonathan. 2000.
Literory
Theorya
Very ShortIn*oduction'
NewYotk:
Oxford UniversitY Press.
Djamaris,
Edwar.
1994. SastraDaerah
di
sumaffa,
Analisis,
Tema,Amanat'
danNilai
Budaya. Jakarta: PT Balai Pustaka'Frye, Norto p. Anatomy
of
criticism, Four
Essays. New Jersey: Princetonuniversity
Press.
Leitch,
Vincen B. 2001.
TheNorton Anthologt
of
Theoryand Criticrsrz'
London:WV.Norton
And ComPanY'Mitchell",
Diana.
2003.Children's Literature,
An Invitation
to
the World'
Boston:Michigan State UniversitY.
Pollard, Nani. 2008.'?engajaran Bahasa lndonesia untuk Pembelajar
Asing
Melalui
Cerita
Tradisi
ii}"."
htp:www.ialf,edu.kipbipa/abstracs,
Diakses
18desember 2008,
Pwwanto.
2005."
Tujuan
Pendidian danHasil
Belajar:
Domain
danTalxonomi'
Jurnal Teknodik.
No.
16Juni
2005. Departemen Pendidkan nasional PusatTeknologi Informasi dan Informasi Pendikan
Rahim, Rahman. 1t [}2.
Nitai-nilai
[Jtama Kebudoyaon Bugis' Makassar: HasanuddinUniversitY Press.
Sadulloh,
Uyoh.
2007. Pengantar FilsafatPendiditan
BandungCV
Alfabeta'28
!-l:l:ir.l.
Birhrrrtrrjili;:
2002.
l.::tt,{ruttitr" I},;ia.qor:il:.Dasr-Dtttar [!mu
ltlendidik'
Jakarta:
PT
RinekaCiPta-Setiadi,
Elly M.,
Kama A.Hakam, Riwan Efendi.
2008'
Ilmtt
Sosial dan
BudayaDasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group'
Silver,
H.
1985."Histografi of
EducatiorL"dalam
The Internationai Encyclopediaof
Education.Sudjiman Panuti. 1987. Memahami Cerita Refutan. Bandung: Remaja Rosdakarya'
S udraj
at,
Amir
"Pendidikan Nasional yang B ermoral," http : /re-searchengines'com',diaksesses 26
APril
2010.Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidil<an Nasinal
Kita.
lakarla: Penerbit Buku Kompas.Stanton, Robert. 1964. An Introduction to
Fiction
NewYork:
Holt Rinehart andWinston Inc.
Tirtaralrardj4
umar
dan
s.L. La
Sulo.
2005.
Pengantar
Pendidikan'
Jakarta ArdimahasatYa.Tutik,
titik
Triwularu
danTriato.
2008.Dimensi
Transendentoldan
TronsformasiSosial Budaya. Jakarta: Lintas Pustaka'
Warsrta, Bambang. "Peranan
Teknologi
lnformasi
-dan
Komunikasi
dalam
ienyelenggi.u*
Pendidikan Jaran-Jauh.Jurnal
Teknodik,No. 20XVApril
I
LAMPIRAN
,rl
i
_ds-[rl
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
LEMBAGA PENELITIAN
>o
Kaapus IrIfU JL A. Paageraag pettemal, ta&aeaar
-
901222Telepon (O4tU 884SgA
-
868682 Fax. 884S&t* Puslit Kenendudukan dan Lingkungan
Hidup
r Pusii.t [Makanan Tradisional,'Gizi dan Kesehatan -'r, :l;' ".---!.c.rr.:' t.:- ?c.n^.- .-' * puslii penOtn:lanoae ltnnu pendidikan
S i r Ii.AT P g
i{.fA]qJlAN
PELAKSANA{N
PENELITIAN
PNBP FBS UhIIV{Pada hari
ini
Rabu tanggalbertanda tangan di bawah ini:
I
Prof"l-l.M.Asfah Rahrnan.NOMOR :
Afi
fH36.9 tPL/}0'l,lDua
puluh dua
bulanJuni
tahundua
ribu
sebelas, kami yangM.Ed.. Ph.D
:
Ketua
Lembaga
Penelitian
UniversitasNegeri Makassar dalam
hal
ini
bertindakatas nama
PerguruanTinggi
UniversitasNegeri
Makassar,
selanjutnya
disebut PTHAK PERTAMA,Dekan FBS Universitas
Negeri
Makassardalam
hal
ini
bertindak
sebagai Ketua Proyek Pelaksanaan Penelitian PNBP FBS.Universitas Negeri Makassar, selanjutnya
disebut
PIHAK
KEDUA.:
DosenFBS
UniversitasNegeri
Makassardalam
hal
ini
bertindak
sebagai KetuaPelaksana
Penelitian
PNBP
FBS.Universitas
Negeri
Makassar, selanjutnyadisebut
PIHAKKETIGA
2
Dr.Kisman Salija, M.Pd3
Idawati Garim, S.Pd., M.PdKetiga pihak
secara bersama-sama bersepakat mengikatkandiri
dalam suatu
perjanjianpelaksanaan penelitian dengan ketentuan
dan
syarat-syarat yangdiatur
dalam pasal-pasalberikut:
Pasal 1
PIHAK PERTAMA
memberi tugas kepadaPIHAK
KEDUA,
danPIHAK
KEDUA
menerimatugas tersebut
untuk
mengkoordinir pelaksanaan tugas penelitiandan
PIIIAK
KETIGA
melaksanakan Penelitian dengan judul:
Nilai
pendidikan dan budaya dalam sastracerita
Ralryat Pau-Pau RikadongPasal2
PIHAK
KEDUA
memberikan dana penelitian kepada pihak ketiga sebagaimana dimaksud padapasal
I
sebesar Rp.3.500.000,- (Tigajwa
lima ratus ribu rupioh) sesuai Surat Keputusan RektorUniversitas
Negeri
MakassarNomor: 159lAlN
36tPL/2011 tanggal2l
Juni
2011
yangdibebankan kepada
DIPA
UniversitasNegeri
MakassarNomor:
0762/023-04.2.01/23/2011 tanggal20 Desember Tahun 2010.i. r'c'irir.ld;,irldll lJrd)& Fivlr!rrliart .ltuiir urvdJirilsrr :)ivalid u;,imitlp frL rlrliirrrtB i r.-i,-r.i. ir.i rL,-..r.
i. ,.,.:
a.
Pencairan d;lrr.r i.ril.lr) pL'fiiirnii /'ii'o s,.jr:,r.iiii Na" ]."i:$fi.()t)0 ( Euajuta
empat
rutus limapuluh rihu
rupiah)
setelahsurat
perjanjian pelaksanaan pekerjaan penelitian iniditandatangani oleh kedua beiah pihak, seminar penelitian.