• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI PADA YAYASAN BINA NUSANTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI PADA YAYASAN BINA NUSANTARA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROYEK

TEKNOLOGI INFORMASI PADA YAYASAN

BINA NUSANTARA

Lenny, Marcelina

Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 - Kebon Jeruk Jakarta Barat/Kebon Jeruk, 021 5345830, 5350660, [email protected], [email protected]

ABSTRACT

The research is to know if there is a significant influence from project manager, project management, top management, project environment to the sucessful information technology project. Research methods applied was descriptive method. Data collection techniques applied is Questionnaire and Study Documentation. Analysis was done by Percentage Analysis, Descriptive Statistical Analysis, Normality Analysis, Correlation Analysis, and Regretion Analysis with using SPSS IBM Aplication version 19. The result of the research is the factors that can improve the success of information technology project. Conclusion from that research were project manager can influence significantly 65,60% to success of information technology project, project management can influence significantly 58,20% to success of information technology project, top management can influence significantly 34% to success of information technology project and project environment can influece significatntly 55,80% to success of information technology project, besides that Project manager, project management, top management, and project environment can together influence signicificantly 74,50% to success of information technology project. With improve this four factors so the the success of information technology project can improve too.

Keywords: Success, Information Technology Project, Project Management, Project

Environment, Top Management, Project Manager

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan manajer proyek, manajemen proyek, manajamen puncak, lingkungan proyek terhadap kesuksesan proyek teknologi informasi. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan teknik kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis persentase, analisis statistik deskriptif, uji normalitas, uji korelasi dan analisis regresi dengan menggunakan program SPSS IBM versi 19. Hasil yang ingin dicapai ialah faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesuksesan proyek teknologi informasi. Simpulan yang diperoleh adalah manajer proyek berpengaruh secara signifikan dan sebesar 65,60% terhadap kesuksesan proyek teknologi informasi, manajemen proyek berpengaruh secara signifikan dan sebesar 58,20% terhadap kesuksesan proyek teknologi informasi, manajemen puncak berpengaruh secara signifikan dan sebesar 55,80% terhadap kesuksesan proyek teknologi informasi, lingkungan proyek berpengaruh secara signifikan dan sebesar 34,00%

(2)

terhadap kesuksesan proyek teknologi informasi. Selain itu Manajer proyek, manajemen proyek, manajemen puncak dan lingkungan proyek secara simultan memiliki pengaruh yang signifkan dan sebesar 74,50% terhadap kesuksesan proyek teknologi informasi. Dengan meningkatkan ke empat faktor tersebut maka akan meningkatkan kesuksesan proyek teknologi informasi.

Kata Kunci : Sukses, Proyek teknologi informasi, Manajemen proyek, Lingkungan proyek,

Manajemen puncak, Manajer proyek

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Proyek teknologi informasi merupakan sesuatu yang kompleksitas dan beresiko sehingga kegagalan proyek teknologi informasi secara global masih sangat tinggi sampai mencapai 70 persen pada tahun 2011. Banyak sekali proyek teknologi informasi yang dikerjakan oleh University Information System Development dan proyek teknologi informasi yang gagal pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 5,08% dari tahun 2011. Proyek teknologi informasi yang gagal tentu saja dapat menyebabkan kerugian bagi Yayasan Bina Nusantara, sehingga kesuksesan proyek teknologi informasi harus ditingkatkan. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan proyek teknologi informasi maka tentu saja faktor-faktor tersebut dapat diperhatikan sehingga dapat meningkatkan kesuksesan proyek teknologi informasi.

Ruang Lingkup

Mengingat keterbatasan waktu penelitian maka proyek teknologi informasi yang akan kami analisis yaitu proyek teknologi informasi yang dikerjakan oleh divisi University Information System Development.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian yang akan kami lakukan:

1. Apakah manajer proyek dapat mempengaruhi kesuksesan suatu proyek teknologi informasi? 2. Apakah manajemen proyek dapat mempengaruhi kesuksesan suatu proyek teknologi informasi? 3. Apakah manajemen puncak dapat mempengaruhi kesuksesan suatu proyek teknologi informasi? 4. Apakah lingkungan proyek dapat mempengaruhi kesuksesan suatu proyek teknologi informasi?

Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan manajer proyek terhadap kesuksesan suatu proyek teknologi informasi.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan manajemen proyek terhadap kesuksesan suatu proyek teknologi informasi.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan manajemen puncak terhadap kesuksesan suatu proyek teknologi informasi.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan lingkungan proyek terhadap kesuksesan suatu proyek teknologi informasi.

Manfaat Penelitian

1. Mengurangi resiko kegagalan suatu proyek teknologi informasi. 2. Meningkatkan kesuksesan proyek teknologi informasi.

3. Memberikan pengetahuan mengenai proyek teknologi informasi dan manajemen proyek teknologi informasi kepada masyarakat.

(3)

KAJIAN PUSTAKA

Proyek Teknologi Informasi

Menurut Kathy Schwallbe (2010 : 4), proyek teknologi informasi adalah proyek yang dikerjakan dengan menggunakan perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan untuk menghasilkan sebuah produk, layanan ataupun hasil.

Kesuksesan Proyek Teknologi Informasi

Menurut Kathy Schwalbe (2010 : 14), ada beberapa cara untuk mendefinisi proyek yang sukses. Adapun 3 kriteria dibawah ini biasanya digunakan untuk mengukur suatu proyek yang sukses :

1. Proyek sesuai dengan ruang lingkup, waktu dan biaya. 2. Proyek memuaskan pelanggan dan sponsor.

3. Hasil proyek mencapai tujuan utamanya seperti untuk menghasilkan uang, mengurangi biaya, memberikan pengembalian investasi, atau membuat para sponsor merasa puas.

Manajer Proyek

Menurut Kathy Schwalbe (2010 : 17), manajer proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan sponsor proyek, tim proyek dan orang lain yang terlibat dalam proyek untuk mencapai tujuan proyek.

Menurut Kathy Schwalbe (2010 : 25), seorang manajer proyek teknologi informasi yang efektif dan sukses dapat dievaluasi dari keterampilan yang dimilikinya. Adapun sepuluh keterampilan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh manajer proyek yaitu :

1. Berhubungan dengan orang lain. 2. Kepemimpinan.

3. Mendengarkan.

4. Jujur, berperilaku etis dan konsisten. 5. Membangun kepercayaan yang kuat. 6. Komunikasi verbal.

7. Membangun tim yang kuat. 8. Manajemen konflik.

9. Berpikir kritis dan menyelesaikan masalah. 10. Mengerti dan menyeimbangkan prioritas Manajemen Proyek

Menurut Iwan K.Widjaya (2013 : 4), manajemen proyek adalah suatu pengetahuan tentang aplikasi, keahlian, perangkat dan teknik untuk memimpin suatu aktivitas proyek dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan yang dibutuhkan oleh proyek.

Menurut Kathy Schwalbe (2010 : 12), ada 8 bagian di dalam manajamen proyek yang sangat penting untuk kesuksesan proyek.

1. Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project scope management)

Menurut Kathy Schwalbe (2010 : 13), manajemen ruang lingkup yang efektif dan efisien jika : a. Adanya keterlibatan pengguna aplikasi.

b. Adanya pernyataan yang jelas mengenai kebutuhan . c. Adanya pengendalian terhadap perubahan ruang lingkup 2. Manajemen Waktu Proyek (Project time management)

Menurut Kathy Schwalbe (2010 : P213-P214), ada enam proses utama didalam manajemen waktu proyek:

a. Mendefinisikan aktifitas

Mengidentifikasi aktifitas secara sepesifik yang harus dilakukan oleh anggota tim proyek serta para stakeholder agar proyek mudah diselesaikan.

b. Mengurutkan aktifitas

Meliputi identifikasi serta mendokumentasikan hubungan atar setiap aktifitas proyek. c. Mengestimasi sumberdaya

(4)

Meliputi bagaimana memperkirakan besarnya kebutuhan akan sumber daya manusia, peralatan serta material.

d. Mengestimasi kebutuhan waktu (durasi)

Meliputi pengestimasian berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap aktifitas proyek.

e. Membuat jadwal

Meliputi analisa terhadap urutan aktifitas, perkiraan sumberdaya serta estimasi kebutuhan waktu untuk menghasilkan suatu jadwal proyek.

f. Mengendalikan jadwal

Mencakup pengendalian dan pengaturan terhadap perubahan - perubahan serta tidakan koreksi terhadap jadwal proyek.

3. Manajemen Biaya Proyek (Project cost management)

Menurut Iwan K.Widjaya (2013 : 34), manajemen biaya proyek dibagi menjadi 3 hal penting yaitu : 1. Estimasi biaya yang merupakan estimasi biaya dan sumber daya yang dibutuhkan utnuk

menyelesaikan suatu proyek.

2. Anggaran biaya yang merupakan alokasi seluruh alokasi biaya untuk pekerjaan setiap tim untuk tujuan mengukur kinerja dari biaya.

3. Pengendalian biaya yang merupakan aktivitias pengendalian terhadap perubahan biaya yang terjadi dengan menggunakan acuan dari anggaran proyek yang telah ditetapkan sebelumnya. 4. Manajemen Kualitas Proyek (Project quality management)

Menurut Iwan K.Widjaya (2013 : 43), secara umum manajemen kualitas proyek teknologi informasi dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :

a. Perencanaan ( plan ) meliputi adanya standar kualitas yang diharapkan dari hasil proyek teknologi informasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan target manajemen.

b. Pelaksanaan ( execute ) meliputi langkah evaluasi pelaksanaan proyek teknologi informasi ( perform quality assurcance ) atau menilai kinerja proyek di setiap tahapan proses baik dari sisi software, hardware maupun brainware ( tim yang terlibat samapi pemakai dari sistem).

c. Pengendalian ( control ) meliputi langkah pengendalian atas hasil mutu dari setiap tahapan proyek teknologi informasi diperusahaan ( perform quality control ).

5. Manajemen Proyek Sumber Daya Manusia (Project human resource management)

Menurut Kathy schwalbe (2010 : 343) Manajemen sumber daya manusia mencakup empat proses: a. Perencanaan sumber daya manusia

Meliputi identifikasi serta dokumentasi terhadap peranan, tanggung jawab serta hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek.

b. Mendapatkan tim proyek

Meliputi perekrutan serta penugasan personil yang terlibat dalam suatu proyek. c. Mengembangkan tim proyek

Meliputi membangun kemampuan individu serta kelompok untuk meningkatkan kinerja proyek. d. Mengatur tim proyek

Meliputi penelusuran kinerja dari anggota tim, memotivasi anggota tim, memecahkan masalah serta konflik dan mengkoordinasikan perubahan dalam membantu meningkatkan kinerja proyek. 6. Manajemen Komunikasi Proyek (Project communications management)

Menurut Kathy Schwalbe (2010 : 383 ), Ada empat proses utama didalam komunikasi proyek : a. Identifikasi stakeholder

Meliputi identifikasi semua orang yang terlibat di dalam ataupun dapat mempengaruhi proyek dan menentukan cara terbaik untuk mengatur hubungan di antara semua orang yang terlibat. b. Perencanaan komunikasi

Meliputi penetapan kebutuhan-kebutuhan akan informasi dan komunikasi pada para stakeholder, mencakup informasi apa yang dibutuhkan, kapan mereka membutuhkan serta bagaimana informasi dapat secara tepat disampaikan.

c. Pendistribusian informasi

Meliputi usaha agar informasi yang diperlukan oleh para stakeholder dapat terpenuhi. d. Pengaturan stakeholder

Meliputi bagaimana melakukan komunikasi yang tepat terhadap para stakeholder agar harapannya dapat terpenuhi terhadap keberhasilan suatu proyek.

e. Laporan kinerja

Meliputi pengumpulan dan penyebaran informasi kinerja, termasuk laporan status kinerja serta perkiraan kapan perkerjaan yang bersangkutan akan dapat diselesaikan.

(5)

7. Manajemen Resiko Proyek

Menurut Kathy Schwalbe (2010 : P427), Ada enam proses utama yang termasuk didalam manajemen resiko:

a. Perencanaan manajemen resiko

Meliputi keputusan bagaimana melakukan pendekatan terhadap resiko dan perencanaan nya didalam aktifitas suatu proyek.

b. Identifikasi resiko

Menentukan resiko-resiko mana saja yang mungkin memilki perngaruh terhadap proyek serta mendokumentasikan karakteristik dari setiap resiko yang ada agar mudah diantisipasi jika ada resiko yang serupa dikemudian hari.

c. Analisa resiko

Memprioritaskan resiko berdasarkan kemungkinan terjadi serta dampak yang diakibatkannya. d. Kuantifikasi resiko

Meliputi perkiraan secara kuantitatif atau derajat ketidakpastian terhadap tingkat pengaruh yang ditimbulkan oleh sutu resiko.

e. Perencanaan tanggung jawab resiko

Meliputi langkah-langkah yang dilakukan untuk menghasilkan atau meningkatkan kesempatan dan mengurangi ancaman dari suatu resiko terhadap tujuan suatu proyek.

f. Memantau dan mengendalikan resiko

Melakukan tindakan korektif serta aksi pencegahan dari resiko-resiko baru yang teridentifikasi serta tindakan penanganannya. Kemudian melakukan evaluasi terhadap efektifitas penyelesaian tersebut didalam suatu proyek.

8. Manajemen Pengadaan Proyek (Project procurement management)

Menurut Kathy Schwalbe (2010 : 465), Ada enam proses utama dari manajemen pengadaan proyek: a. Perencanaan pembelian

Meliputi penentuan apa yang harus dibeli, kapan serta bagaimana dilakukan. b. Melakukan pembelian

Meliputi pemilihan dari seluruh penyedia (seller) atau supplier melalui suatu proses evaluasi dan negosiasi kontrak.

c. Administrasi kontrak kerja

Meliputi pengaturan seluruh kesepakatan serta hubungan dengan pihak penyedia yang terpilih. d. Penutupan kontrak

Meliputi penyelesaian dari setiap kontrak yang telah disepakati.

Manajemen Puncak

Menurut Kathy Schwalbe (2010 : 54), Orang yang ada di posisi manajemen puncak adalah stakeholder kunci di dalam proyek.

Alasan mengapa komitmen manajemen puncak sangat penting untuk manajer proyek yaitu : a. Manajer proyek membutuhkan sumber daya yang memadai.

b. Manajer proyek membutuhkan persetujuan cepat dari manajemen

c. Manajer proyek harus bekerja sama dengan orang dari semua bagian yang ada di organisasi. d. Manajer proyek membutuhkan seseorang untuk mengajari dan membimbing mereka mengenai

masalah kepemimpinan. Lingkungan Proyek

Menurut Jack T.Marchewka (2010 : 41), Lingkungan proyek adalah ruang kerja fisik bagi tim untuk bertemu, bekerja dan budaya proyek. Lebih spesifik, lingkungan proyek meliputi :

a. Tempat kerja b. Teknologi c. Peralatan kantor d. Budaya

(6)

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan teknik kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis persentase, analisis statistik deskriptif, uji normalitas, uji korelasi dan analisis regresi dengan menggunakan program SPSS IBM versi 19.

University Information System Development

Divisi ini bertanggung jawab untuk pengembangan aplikasi untuk BINUS UNIVERSITY, BINUS BUSINESS SCHOOL and BINUS Online Learning.

Proyek Teknologi Informasi yang dikerjakan oleh UISD

Gambar 1 Proyek Tahun 2011

Gambar 2 Proyek Tahun 2012 Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel berstrata proposional.

Tabel 1 Perhitungan Besaran Sampel Berdasarkan Pengambilan Sampel Random Berstrata

Kategori Ni Sampel

Information System Development Manager 1 1

Senior System Analyst 4 3

System Analyst 7 6

Senior Programmer 2 2

Junior Programmer 6 5

Associate Member 65 52

(7)

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik kuesioner dan studi dokumentasi. Teknik kuesioner menggunakan instrumen kuesioner, agar instrumen kuesioner yang digunakan valid dan reliabilitas maka akan dilakukan analisis prakuesioner dengan uji validitas dan uji reliabilitas pada 30 responden.

Teknik Analisis Data 1. Analisis Persentase 2. Uji Normalitas

3. Analisis Statistik Deskriptif 4. Uji Korelasi

5. Analisis Regresi :

a. Uji Keberartion Model (Uji F) b. Uji Koefisien Determinasi c. Uji Koefisien Regresi

HASIL DAN BAHASAN

Berikut ini adalah ringkasan dari pengolahan data yang telah dijelaskan sebelumnya:

Tabel 2 Ringkasan Hasil Pengolahan Data

Gambar 3 Bagan Pengaruh X1, X2, X3,X4, terhadap Y

Variabel Korelasi Regresi Persamaan

Regresi

Uji Signifikansi X1 Y 0,810 (Sangat Kuat &

Searah)

65,60% Y = 0,475 + 0,854X1

Signifikan X2 Y 0,763 (Sangat Kuat &

Searah)

58,20% Y = 0,653 + 0,864X2

Signifikan X3 Y 0,583 (Kuat & Searah) 34,00% Y = 1,759 +

0,552X3

Signifikan X4 Y 0,747 (Kuat & Searah) 55,80% Y = 1,118 +

0,711X4

Signifikan X1, X2, X3, &

X4 Y

0,863 (Sangat Kuat & Searah) 74,50% Y = 0,031 + 0,476X1 + 0,431X2 + 0,110X3 + 0,201X4 Signifikan

(8)

Hasil Pengolahan Data

Setelah dilakukan penelitian analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan proyek teknologi informasi pada Bina Nusantara maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Manajer Proyek berpengaruh secara signifikan terhadap kesuksesan proyek Teknologi Informasi sebesar 65,60% dan sisanya sebesar 34,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Hal ini berarti jika keterampilan manajer proyek semakin tinggi dan semakin banyak maka kesuksesan proyek Teknologi Informasi juga akan meningkat. Melalui hasil penelitian yang dilakukan, maka ada tiga keterampilan yang harus ditingkatkan lagi oleh manajer proyek teknologi informasi pada University Information System Development yaitu:

a. Keterampilan berhubungan dengan orang lain, contohnya: memberikan motivasi kepada tim proyek dalam mengerjakan proyek teknologi informasi.

b. Keterampilan kepemimpinan, contohnya: memiliki kedisplinan yang tinggi.

c. Keterampilan mengerti dan menyeimbangkan prioritas, contohnya: mampu mengatur keseimbangan ukuran proyek dengan sumber daya.

2. Manajemen proyek berpengaruh secara signifikan terhadap kesuksesan proyek Teknologi Informasi sebesar 58,20% dan sisanya sebesar 41,80% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Hal ini berarti jika manajemen proyek yang dilaksanakan semakin baik maka kesuksesan proyek Teknologi Informasi juga akan meningkat. Melalui penelitian yang dilakukan, maka ada tiga jenis manajemen proyek yang harus ditingkatkan lagi. Ketiga jenis manajemen proyek tersebut adalah:

a. Manajemen biaya proyek, contohnya: adanya pengendalian jika terjadi perubahan biaya. b. Manajemen kualitas, contohnya: adanya standar kualitas dari proyek yang dikerjakan. c. Manajemen sumber daya manusia, contohnya: adanya perekrutan orang baru yang

dibutuhkan dalam pengerjaan proyek, adanya penilaian terhadap kinerja masing-masing anggota tim.

d. Manajemen resiko, contohnya: adanya tindakan - tindakan untuk mengurangi resiko – resiko dari suatu proyek.

3. Manajemen puncak berpengaruh secara signifikan terhadap kesuksesan proyek Teknologi Informasi sebesar 34,00% dan sisanya sebesar 66,00% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Melalui penelitian yang dilakukan, maka tanggung jawab manajemen puncak yang harus ditingkatkan lagi yaitu tanggung jawab manajemen puncak dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek teknologi informasi.

4. Lingkungan proyek berpengaruh secara signifikan terhadap kesuksesan proyek Teknologi Informasi sebesar 55,80% dan sisanya sebesar 44,20% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Melalui penelitian yang dilakukan, ada dua komponen lingkungan proyek yang harus ditingkatkan yaitu:

a. Tempat kerja dengan luas yang memadai.

b. Peralatan teknologi yang dibutuhkan dalam mengerjakan proyek teknologi informasi. 5. Manajer proyek, manajemen proyek, manajemen puncak dan lingkungan proyek secara simultan

berpengaruh sebesar 74,50% terhadap kesuksesan proyek Teknologi Informasi.

Dengan demikian, Yayasan Bina Nusantara harus selalu memperhatikan keempat faktor tersebut serta melakukan peningkatkan terhadap empat faktor tersebut terutama terhadap manajer proyek dan lingkungan proyek yang merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan proyek Teknologi Informasi. Dengan memperhatikan dan meningkatkan keempat faktor tersebut maka kesuksesan proyek Teknologi Informasi dapat ditingkatkan sehingga investasi Teknologi Informasi yang dilakukan oleh Yayasan Bina Nusantara mencapai tujuan yang diinginkan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Manajer Proyek berpengaruh secara signifikan terhadap kesuksesan proyek teknologi informasi, yaitu sebesar 65,60%.

(9)

b. Manajemen Proyek berpengaruh secara signifikan terhadap kesuksesan proyek teknologi informasi, yaitu sebesar 58,20%.

c. Lingkungan proyek berpengaruh secara signifikan terhadap kesuksesan proyek teknologi informasi, yaitu sebesar 55,80%.

d. Manajemen Puncak berpengaruh secara signifikan terhadap kesuksesan proyek teknologi Informasi, yaitu sebesar 34,00%.

e. Manajer Proyek, Manajemen Proyek, Manajemen Puncak, dan Lingkungan Proyek secara simultan memiliki pengaruh yang signifkan terhadap Kesuksesan Proyek, yaitu sebesar 74,50%.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari hasil pembahasan, maka terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan, yaitu:

a. Yayasan Bina Nusantara harus melakukan seleksi dan penilaian yang ketat terhadap keterampilan manajer proyek dalam memilih manajer proyek teknologi informasi yang baik. Selain itu Yayasan Bina Nusantara harus sering memberikan pelatihan-pelatihan kepada Manajer proyek untuk meningkatkan dan memperbanyak keterampilan yang dimiliki sehingga kesuksesan proyek teknologi informasi juga akan meningkat.

b. Yayasan Bina Nusantara harus memberikan seminar mengenai manajemen proyek teknologi informasi kepada associate member dan staf divisi University Information System Development sehingga dapat menambah pemahaman mereka mengenai manajemen proyek teknologi informasi.

c. Yayasan Bina Nusantara harus terus menerus melakukan evaluasi mengenai lingkungan proyek dan melakukan perubahan untuk meningkatkan lingkungan proyek.

d. Yayasan Bina Nusantara harus melakukan meeting berkala antara manajemen puncak dengan manajer proyek sehingga manajer proyek dapat mengerti kebutuhan dan harapan yang ingin dicapai manajemen puncak dan manajemen puncak dapat mengerti kebutuhan yang diperlukan dalam pengerjaan proyek.

e. Yayasan Bina Nusantara diharapkan dapat tetap atau lebih fokus terhadap empat faktor yang telah teruji memiliki pengaruh signifikan terhadap proyek tersebut.

f. Divisi University Information System Development harus memiliki definisi mengenai kesuksesan proyek teknologi informasi yang jelas dari segi ruang lingkup, waktu, biaya, dan kualitas. g. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih spesifik pengaruh dari

masing-masing bagian manajemen proyek teknologi informasi seperti manajemen ruang lingkup proyek, manajemen waktu proyek, manajemen biaya proyek, manajemen kualitas proyek, manajemen proyek sumber daya manusia, manajemen komunikasi proyek, manajemen resiko proyek, atau manajemen pengadaan proyek terhadap kesuksesan proyek teknologi informasi.

h. Penelitian selanjutnya juga bisa dilakukan terhadap divisi lain pada Information Technology Directorate yang juga berperan dalam pengerjaan proyek teknologi informasi seperti function information system development, school information system development dll.

Keterbatasan Skripsi

Suatu penelitian tidak mungkin memberikan hasil secara sempurna, sebab ada banyak keterbatasan yang mungkin saja sebelumnya tidak dapat diperkirakan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu sehingga populasi yang diteliti hanya divisi University Information System Development saja.

REFERENSI

Schwallbe, K. (2010). Information Technology Project Management (Sixth ed.). Cengage Learning. T.Machewka, J. (2010). Information Technology Project Management (Third ed.). Wiley & Sons, Inc. Widjaya, I. K. (2013). manajemen Proyek Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

RIWAYAT PENULIS

Lenny lahir di kota Bengkalis pada 25 Oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam jurusan Komputerisasi Akuntansi pada 2013.

Marcelina lahir di kota Selatpanjang pada 16 November 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam jurusan Komputerisasi Akuntansi pada 2013.

Gambar

Gambar 1 Proyek Tahun 2011
Tabel 2 Ringkasan Hasil Pengolahan Data

Referensi

Dokumen terkait

Sensor suhu LM 35 mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian

Content standard : 5.4 To form letters and words of places in the school in neat legible print Learning standard : 5.4.1 Able to trace and rewrite words of places in the school.

Hasil kajian menunjukkan tidak terdapat perkaitari yang signifikan di antara penglibatan penjaga d~ sekolah dengan pencapaian akademlk anak cacat penglihatan (r =

Adanya indikasi peningkatan konsentrasi logam Pb, Cd, dan Cu yang berasal dari sumber antropogenik serta terdeteksinya konsentrasi logam Cd dan Zn pada fraksi most

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses peralihan kewenangan bidang pertambangan mineral dan batu bara dari pemerintah kabupaten/kota kepada Pemerintahan Provinsi

dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa In- donesia di SJS terdapat banyak kenda la. Permasalahan paling mendasar di sekolah ini adalah tidak mempunyai bahan ajar yang tersusun

Pengetahuan produk akan menjadi sumber bagi konsumen untuk terciptanya rasa percaya pada produk, dengan adanya pengetahuan tentang produk konsumen akan mengetahui dan percaya

Hal ini menunjukan bahwa item 1, item 2, item 5 dan item 6 penting dimiliki perwira mesin kapal serta pengguna jasa mereka menilai perwira mesin kapal memiliki kinerja