FARMASI – UHAMKA
2013
Priyo Wahyudi
Kuliah 14
UJI POTENSI ANTIMIKROBA
• Metode Difusi Agar
• Metode Dilusi
Mengapa Antimikroba perlu
ditentukan Potensinya ?
• Penggunaan antimikroba yg meningkat kadarnya, menyebabkan meningkat pula resistensi berbagai mikroba patogen terhadapnya
• Efektivitas antimikroba sangat tergantung pada kadar dan kekuatan zat aktifnya
• Kadar jumlah per satuan berat/volume
• Potensi ukuran kekuatan atau daya bunuh zat aktif terhadap mikroba
• Respons mikroba thd antimikroba berbeda-beda, umumnya bersifat SPESIFIK dan SENSITIF
Prinsip Uji Potensi Antimikroba
(berdasar FI IV 1995)
• Estimasi potensi antibiotik melalui perbandingan langsung antara sampel (antibiotik uji) dengan antibiotik standar yang telah disahkan
penggunaannya, terkalibrasi dengan baik dan umum digunakan sebagai rujukan
• Tujuan: sebagai standar utk mengatasi keraguan tentang kemungkinan hilangnya aktivitas (potensi) antibiotik terhadap mikroba
Potensi Antimikroba
• Potensi Antimikroba adalah kekuatan suatu
antibiotika dalam menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroba. Satuannya dalam IU/mg (iu=international unit) atau µg/mg
• Penetapan potensi antibiotika secara mikrobiologi merupakan metode penetapan pada sistem hayati (mikroorganisme)
• Dilakukan pada :
– HILIR : Pemantauan Potensi Antibiotik terhadap mikroba Uji / Terjadinya Resistensi antibiotik pada mikroba
Potensi Antimikroba
• Prinsip : membandingkan respon mikroba uji yang peka terhadap percobaan dalam kondisi yang sama terhadap zat baku pembanding (standar) atau zat uji • Baku standar : zat/senyawa yg sudah diketahui
kemurnian dan kekuatan / potensinya
• Mikroba yang digunakan adalah mikroorganisme yang diketahui kemurnian dan susceptibilitasnya
Potensi Antimikroba
• Cara analisis :
– Metode difusi agar (lempeng) – Metode dilusi (Turbidimetri)
• Respon yang diamati :
– Efek hambatan terhadap pertumbuhan mikroba uji yang ditentukan oleh daerah bening (inhibition zone) di
sekeliling zat uji (cara difusi)
– Kekeruhan (turbiditas) yg ditimbulkan oleh pertumbuhan mikroba dalam medium cair (cara turbidimetri)
METODE DIFUSI AGAR &
TURBIDIMETRI
1. DIFUSI AGAR
• Prinsip : zat antimikroba yang akan diuji berdifusi dari reservoir ke dalam medium agar yg telah
diinokulasi dengan mikroba uji.
• Inkubasi selama waktu tertentu, kemudian diamati adanya hambatan pertumbuhan mikroba uji dan diukur diameter hambatannya
• Diameter hambatan yang terbentuk dibandingkan dengan diameter baku standar
2. CARA TURBIDIMETRI
• Digunakan media cair, hambatan pertumbuhan
mikroba uji diukur dengan menentukan kekeruhan (turbiditas) larutan dengan spektrofotometer
Bahan untuk Uji Potensi Antimikroba
Bahan-bahan yang diperlukan dalam uji potensi antibiotik:
• Mikroba uji
• Baku pembanding biologis • Media pertumbuhan
Mikroba / Inokula Uji
• Mikroba uji harus berasal dari galur murni, dapat memberikan respon yg bertingkat antara
peningkatan konsentrasi dgn peningkatan daerah hambatannya.
• Mikroba uji utk jenis antibiotik tertera pada Tabel FI IV, dipelihara pada agar miring dan diremajakan
setiap minggu
• Untuk cara difusi, daerah hambatan yg terbentuk harus jelas dan mudah diukur.
• Untuk penetapan cara tabung, perbedaan kekeruhan pada tingkat dosis tertentu harus terlihat jelas
Penyiapan Inokula
• Inokula diperbanyak dalam media cair, inkubasi
dilakukan selama 24 jam hingga transmitan suspensi inokula 25% blanko
• Ukuran inokula juga dapat dinyatakan sesuai dengan prosedur uji potensi antibiotika untuk jenis bakteri tertentu berdasar skala McFarland
• Skala McFarland adalah standard yang digunakan sebagai referensi utk menentukan kekeruhan
suspensi inokula uji, sehingga jumlah inokula sesuai dengan kisaran yang dipersyaratkan
Skala McFarland
• Standard McFarland awalnya dibuat dengan
mencampurkan jumlah tertentu BaCl dengan H2SO4. campuran keduanya akan menyebentuk barium sulfat yang tersuspensi, sehingga menyebabkan kekeruhan • Saat ini standard McFarland dibuat dari suspensi
partikel latex yg lebih awet dan stabil.
• Standard diperbandingkan secara visual dengan suspensi inokula yang ditumbuhkan pada nutrient broth. Jika suspensi inokula terlalu keruh, maka
dilakukan penambahan larutan media. Jika suspensi inokula kurang keruh, maka dapat ditambahkan
Skala McFarland
McFarland Standard No. 0.5 1 2 3 4
1.0% Barium chloride (ml) 0.05 0.1 0.2 0.3 0.4
1.0% Sulfuric acid (ml) 9.95 9.9 9.8 9.7 9.6
Approx. cell density (1X10^8 CFU/mL) 1.5 3.0 6.0 9.0 12.0
% Transmittance* 74.3 55.6 35.6 26.4 21.5
Absorbance* 0.132 0.257 0.451 0.582 0.669
MacFarland 0.5 & Suspensi Inokula
Baku Pembanding (Biological Reference)
• Baku pembanding (biological reference) ;Digunakan antibiotik yg telah diketahui kemurnian dan potensinya secara pasti. Baku pembanding ini
direkomendasikan oleh WHO dan di Indonesia seperti BPOM, SPI, SPN, SBL (S=standar, B=baku, P=pembanding, L=lab,
Media Pertumbuhan
Media yang digunakan harus mendukung pertumbuhan mikroba uji dgn baik, tidak boleh mengandung zat yg bersifat antagonis ataupun yg mempengaruhi aktivitas antimikroba dari antibiotik yg diperiksa
Larutan Dapar
Digunakan untuk melarutkan antibiotik yang akan
diperiksa baik baku pembanding maupun sampel uji. Pemilihan larutan dapar yang digunakan disesuaikan dengan sifat dan stabilitas bahan yabg akan diuji.
Metode difusi agar
• Metode analisis potensi antibiotik secara difusi agar merupakan cara yang sederhana dan hasil yg diperoleh cukup teliti.
• Cara ini mrp cara terpilih dan direkomendasikan oleh International Collabotrative Study di Swedia dan FDA di AS untuk pengujian mutu antibiotik
• Prinsip penetapannya yaitu mengukur luas hambatan pertumbuhan mikroba uji yg disebabkan oleh zat baku standar dan zat yg di uji
• Dlm range konsentrasi tt terdapat hub yg linear antara peningkatan konsentarsi dgn luas daerah hambatan pertumbuhan mikroba uji
Faktor yang mempengaruhi luas daerah
hambatan dengan cara difusi agar
• Ingredien / komposisi medium pertumbuhan • Pemilihan medium pertumbuhan
• Pengaruh pH
• Ukuran inokulum
• Stabilitas mikroba uji • Aktivitas antibiotika • Waktu inkubasi
Ingredien medium pertumbuhan
• Komposisi ingredien yg umum tdp pada komposisi pertumbuhan mo adalh ; pepton, tripton, ekstrak ragi, agar, dan mineral (Ca, Mg, Fe, NaCl, KH)
• NaCl mengurangi aktivitas antibiotik gol
aminoglikosida dan menahan aktivitas ferosidin • KH pada uji difusi dapat mempertinggi aktivitas
Pemilihan medium
• Diperlukan persiapan medium yg cocok bagi pertumbuhan mo demikian pula ketebalan dan konstituen harus merata pada medium agar
• Pengaruh pH terhadap luas daerah hambatan
disebabkan oleh aktivitas antibiotik yg tergantung pada pH medium. Misalnya aktivitas aminoglikosida diperkuat dalam suasana asam sedangkan tetrasiklin dalam suasana basa
• Jika dalam melarutkan media ; pH yg tinggi
diturunkan dgn menambahkan HCl 0,1N, pH yg rendah dinaikkan dgn penambahan NaOH 0,1N
Ukuran inokulum
• Inokulum adalah campuran antara suspensi dan media.
• Luas daerah hambatan akan semakin kecil jika inokulum semakin besar kandungan
mikroorganismenya.
• Suatu inokulum dikatakan ideal apabila kandungan mikroorganismenya homogen, misal 1-10%
• Apabila pertumbuhan yg rapat, dapat menyebabkan terjadinya penumpukan pada tempat tt
Stabilitas mikroba uji
Resistensi mikroba uji terhadap suatu antibiotik dapat terjadi dalam kondisi pertumbuhan tertentu. Oleh
sebab itu regenerasi mikroba perlu dilakukan secara periodik dan sewaktu-waktu diuji kemurnian dan
Aktivitas antibiotik
Untuk mendapatkan daerah hambatan yang baik pada suatu penetapan, terlebih dahulu perlu ditentukan
kadar hambat minimum (KHM) dari antibiotik yang
diuji. Pengaruh predifusi larutan antibiotik yangg terjadi sebelum inkubasi harus dihilangkan atau dikurangi
dengan cara pengisian larutan antibiotik ke dalam medium agar
Waktu Inkubasi
Inkubasi inokulum dilakukan dalam waktu yang optimal, sehingga keseimbangan antara aktivitas antibiotik dengan daya tumbuh mikroba dapat menghasilkan daerah hambatan yang baik untuk
pengukuran zona bening yang muncul sebagai daerah penghambatan pertumbuhan mikroba, biasanya antara 18-24 jam
Reservoir
• Resevoir pada Teknik difusi agar dapat berupa: – Silinder gelas / logam
– Cakram kertas (paper disc)
– Cetak lobang (punched holes)
• Cakram : tempat meletakkan sampel antimikroba yang akan diuji potensinya pada medium agar yang telah memadat
The standard procedure that assesses antimicrobial activity is called the Kirby–Bauer method (Figure 24.8).
• Agar media are inoculated by evenly spreading a
defined density of a suspension of the pure
culture on the agar surface. Filter paper disks
containing a defined quantity of the antimicrobial
agents are then placed on the inoculated agar.
• After a specified period of incubation, the
diameter of the inhibition zone around each disk
is measured. Table 24.4 presents zone sizes for
several antibiotics.
• Antibiograms are periodic reports that
indicate the susceptibility of clinically isolated
organisms to the antibiotics in current local
use.
Select colonies
Prepare inoculum suspension
Mix well
Standardize inoculum suspension
Swab plate
Add disks
Measure Zones
Tube dilution tests
• A series of culture tubes are prepared, each containing a liquid medium and a different concentration of a
chemotherapeutic agent. The tubes are then inoculated with the test organism and incubated for 16-20 hours at 35C.
After incubation, the tubes are examined for turbidity (growth).
• Minimum Inhibitory Concentration (MIC): Is the lowest
concentration of chemotherapeutic agent capable of preventing growth of the test organism.
• Minimum Bactericidal Concentration (MBC): Is the lowest
concentration of the chemotherapeutic agent that results in no growth (turbidity) of the subcultures.
MIC
• Minimal inhibitory concentration
• The lowest concentration of antimicrobial
agent that inhibits the growth of a bacterium
• Interpret:
– Susceptible – Intermediate – Resistant
Penentuan Konsentrasi Hambat
Minimal (KHM) Antimikroba
• Metode Dilusi Cair
• Medium cair ditambahkan zat antimikroba dengan konsentrasi separuhnya (2 fold serially diluted
antibiotic solutions) yang diinokulasi mikroba uji
• Setelah inkubasi, KHM diperoleh dari medium pertama yg menunjukkan terjadinya penghambatan pertumbuhan mikroba uji
• If the bacteria removed from the drug can grow on drug free medium at highest concentrations, the drug is known to have bacteristatic action
• If the bacteria removed from the drug can not grow on drug
free medium at most concentrations, the drug is known to have bactericidal action. One tube difference is allowed in this test
Microdilution MIC tray
Prepare inoculum suspension
Pour inoculum into reservoir and inoculate MIC tray
Inoculate purity plate
Reflected light Transmitted light
Optimal Use of Purity Plates
• Sub final test suspension to non-selective
medium (after inoculating MIC test)
• Streak for isolation (avoid several specimens
per plate - may not reveal contaminants if no
isolated colonies)
• Examine before reading MIC (usually at 16-20
h)
Microbroth Dilution Method
– Microdilution plates:
• “Microdilution/ Microbroth
dilutions”
• 96 wells/ plate: simultaneously performed with many tests
organisms/ specimens, less reagent required
- +
64 32 16 8 4 2 1 >64 0.5 >64Epsilo-meter test
• It’s a new technique for direct detection of MIC, a graduated increasing concentration of the antibiotic is fixed along a rectangular plastic test strip which is applied to the surface of an inoculated agar plate, after over night incubation a tear drop shaped
inhibition zone is seen.
• The zone edge intersect the graded test strip at the MIC of the antimicrobial.
S. pneumoniae
Uji Antifungi Filamentous
• Teknik Gores Silang
Cawan Petri Kertas filter mengandung antibiotik uji Goresan silang Fungi Uji Zona hambat pertumbuhan fungi Koloni Fungi Uji