• Tidak ada hasil yang ditemukan

Allah Sedang Berkarya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Allah Sedang Berkarya"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Allah Sedang Berkarya

Tanda-tanda Kebangunan Rohani Sejati

Jonathan Edwards

i

Penerbit Momentum 2004

(2)

ALLAH SEDANG BERKARYA:

Tanda-tanda Kebangunan Rohani Sejati (God At Work: Signs of True Revival)

Oleh: Jonathan Edwards Penerjemah: The Boen Giok Editor: Ellen Hanafi

Pengoreksi: Irwan Tjulianto dan Irenaeus Herwindo Tata Letak: Yulianto dan Djeffry

Desain Sampul: Minerva Utomo Editor Umum: Solomon Yo

Copyright © 1999 by Grace Publications Originally published in English under the title,

God At Work

Grace Publications Trust 175 Tower Bridge Road LONDON SE1 2AH England

All rights reserved

The original work of this simplified version (The Distinguishing Marks of a Work of the Spirit of God) is available from:

The Banner of Truth Trust,

The Grey House, 3 Murrayfield Road, Edinburgh, EH12 6EL, Scotland. All rights reserved

Hak cipta terbitan bahasa Indonesia pada

Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature)

Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia.

Copyright © 2000

Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail: momentum-cl@indo.net.id

Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT)

Edward, Jonathan,

Allah sedang berkarya: tanda-tanda kebangunan rohani sejati/Jonathan Edwards, terj. The Boen Giok – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2004. xx + 133 hlm.; 14 cm.

ISBN 979-8131-59-2

1. Kebangunan Rohani – Kristen 2. Pengalaman Agama – Kristen 3. Teologi (Kekristenan)

2004 230 (dc20) Cetakan pertama: Juli 2004

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau mem-perbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab.

(3)

i

Prakata Penerbit iv

Prakata oleh Gary Benfold v

Pendahuluan xi

Bagian 1: Hal-hal yang Tidak Membuktikan Apa-apa 1 1. Ketika Hal-hal yang Tidak Lazim Terjadi 1 2. Terjadi Berbagai Efek Tidak Lazim pada Tubuh Manusia 3 3. Timbulnya Banyak Pembicaraan mengenai Iman 8 4. Terjadi Berbagai Efek Tidak Lazim pada Imajinasi Banyak Orang 11 5. Banyak Orang Terpengaruh oleh Contoh-contoh dari Orang Lain 14 6. Adanya Tingkah Laku yang Tidak Bijak serta Tidak Teratur 18 7. Terdapat Sejumlah Kesalahan Penilaian (atau bahkan Tipuan Iblis) 23 8. Sebagian Orang Terjatuh ke dalam Ajaran Bidat atau Dosa 24 9. Adanya Berbagai Ajaran mengenai Neraka 27 Bagian 2: Hal-hal yang Menurut Alkitab Membuktikan Bahwa

Allah sedang Bekerja 31

Pendahuluan 31 1. Ketika Penghormatan kepada Yesus yang Sejati Semakin Meningkat 32

2. Ketika Kerajaan Iblis Diserang 35 3. Ketika Orang-orang Semakin Mengasihi Kitab Suci 39 4. Ketika Manusia Dipimpin dari Kesalahan menuju Kebenaran 41 5. Ketika Kasih kepada Allah dan Sesama Manusia Semakin Bertambah 43 Kesimpulan dari Dua Bagian Pertama 49 Tetapi Apakah Tanda-tanda Tersebut Memadai? 50

(4)

ALLAH SEDANG BERKARYA

iv

Bagian 3: Beberapa Kesimpulan Praktis 53 1. Kebangunan Rohani Ini Adalah Sejati 53

• Apakah Kita Tertipu (atau Justru menipu Orang Lain)? 55

• Sebab-sebab Timbulnya Perlawanan terhadap Kebangunan Rohani Ini 57

• Kelompok Pertama: Orang-orang yang Tertekan oleh Dosa Mereka Sendiri 58

• Apakah Ini Suatu Kekacauan Besar 63

• Kelompok Kedua: Orang-orang yang Dikuasai oleh Perasaan tentang Keagungan Allah 64

• Perbandingan dengan Kebangunan Rohani Sebelumnya 66

• Kesalahan-kesalahan yang Terjadi di dalam

Kebangunan Rohani Ini 66

2. Kita Tidak Boleh Menghambat Kebangunan Rohani yang Sejati Ini 70 3. Kiranya Orang-orang yang Mendukung Kebangunan Rohani

Sejati Ini Berhati-hati 80

A. Jangan Terlalu meyakini Kesan-kesan Kuat yang Terdapat

pada Pikiran 83

B. Janganlah Kita Abaikan Pembelajaran dan Kajian Manusia 90 C. Hendaklah Kita Waspada dalam Menghakimi Orang Lain 92 D. Hendaklah Kita Berhati-hati Mengenai Kontroversi 98 Orang Berdosa di tangan Allah yang Murka 101

(5)

Gary Benfold

i

ua abad telah berlalu sejak Jonathan Edwards menyampaikan khotbah yang kemudian men-jadi materi buku ini. Keadaan zaman ketika Edwards menyampaikan khotbah itu saja sudah cukup menarik untuk mendorong publikasi ulang buku ini seca-ra berkelanjutan; tetapi ini bukanlah alasan diterbitkan-nya buku yang sedang Anda baca ini. Edwards mediterbitkan-nyam- menyam-paikan khotbah ini dan kemudian mempublikasikannya karena keprihatinannya terhadap banyak orang Kristen di zamannya yang tidak mengetahui cara untuk mengenali karya Allah. Jika hal tersebut terjadi pada masa hidup Edwards, apalagi pada zaman sekarang.

d

Dari masa ke masa kita mendengar terjadinya hal-hal yang aneh dalam gereja Allah. Sebagian orang menerima hal-hal seperti itu dan bahkan mencari-carinya, sementara sebagian lainnya dengan cepat menyatakan penolakan. Kedua kelompok ini tampaknya sama-sama bersalah ka-rena kurangnya pengertian. Izinkan saya untuk menjelas-kannya.

Situasi pada Zaman Edwards

(6)

Congrega-ALLAH SEDANG BERKARYA

x

tional Church di Northampton, New England. Sekalipun pelayanannya, maupun pelayanan pendahulunya (yang adalah kakeknya sendiri) yang bernama Solomon Stod-dard, sangat diberkati, opini umum yang beredar sampai menjelang tahun 1740-an adalah bahwa keadaan Kekris-tenan sejati di wilayah tersebut sangat rendah. Namun si-tuasi mulai berubah sejak tahun 1740, dan orang-orang segera melihat dengan jelas bahwa Allah sedang melaku-kan suatu karya besar di wilayah tersebut. Menjelang akhir bulan Mei tahun itu, kejadian di wilayah tersebut telah disebut sebagai kebangunan rohani terbesar yang pernah terjadi di Amerika. Kunjungan seorang penginjil besar bernama George Whitefield pada bulan Oktober di tahun yang sama sangat membantu. Tetapi Whitefield hanya tinggal selama sepuluh hari, dan bahkan setelah ia pergi pun hasrat religius masyarakat setempat terus ber-tumbuh. Sejumlah besar orang benar-benar insaf akan do-sa mereka, dan banyak dari antara mereka yang kemudi-an bersukacita di dalam keselamatkemudi-an ykemudi-ang berasal dari Allah. Lalu pada tahun 1742, kebangunan rohani tersebut perlahan-lahan mulai menyebar ke wilayah-wilayah seki-tarnya, dan “Ketika musim semi berganti menjadi musim panas pada tahun 1741, tak ada yang dapat mengingat de-ngan persis berapa jumlah tempat yang sedang meng-alami kebangunan rohani. Gereja-gereja yang tadinya di-ngin dan kering pada awal tahun telah diubahkan se-belum akhir tahun.”1

1

Iain H. Murray, Jonathan Edwards, A New Biography (Banner of Truth, 1987), hlm. 166.

(7)

Pada tanggal 8 Juli 1741, Jonathan Edwards berkhot-bah di kota Enfield yang letaknya tidak jauh dari North-ampton. Selama ini kota Enfield belum pernah tersentuh kebangunan rohani, dan masyarakat di sana tampak se-nang menyambutnya. Edwards menyampaikan khotbah yang sekarang dikenal dengan judul Orang Berdosa di Ta-ngan Allah yang Murka. Dampaknya luar biasa. Pada ak-hir khotbah tersebut, banyak orang, jika bukan semua orang, “berlutut dengan keinsafan akan dosa dan bahaya yang mengancam mereka.” Bahkan sebelum khotbah ber-akhir, telah terdengar ratapan dan jerit tangis dari sejum-lah anggota jemaat yang menyesali dosa mereka, dan se-bagian lainnya bahkan berteriak, “Apa yang harus saya lakukan agar bisa diselamatkan?” Sekalipun ini adalah pemandangan yang luar biasa, namun Murray berkomen-tar bahwa “Banyak … kejadian seperti itu pada tahun 1741.”2

Kebangunan rohani besar ini menyurut menjelang ak-hir tahun 1743, namun dampaknya masih terus berlanjut. Edwards dan rekan-rekannya dapat menyaksikan betapa banyak orang, jumlahnya bahkan sampai ribuan, yang hi-dupnya telah diubahkan dan (mengutip istilah pada za-man itu) “dipertobatkan dengan penuh pengharapan.” Tentu saja, kita mengira bahwa semua orang Kristen se-harusnya bersukacita dengan apa yang telah terjadi.

Namun yang justru terjadi adalah munculnya cukup banyak penolakan. Awalnya penolakan tersebut 2

(8)

ALLAH SEDANG BERKARYA

xii

ung secara diam-diam; para hamba Tuhan tidak mem-berikan komentar secara terbuka mengenai kebangunan rohani tersebut sehingga keberatan mereka tidak menco-lok. Pada tahun 1742, keberatan tersebut menjadi jelas bagi semua pihak, dan terjadilah perdebatan seru. Sebuah surat sepanjang 89 halaman, dengan pengantar yang pan-jang lebar, diterbitkan tanpa menyebutkan nama penulis-nya. Dalam surat tersebut, kebangunan rohani yang terja-di terja-dipandang sebagai fanatisme belaka, dan secara khusus penulis bagian pengantar tersebut menyatakan penolakan keras terhadap dampak-dampak jasmaniah yang begitu luar biasa yang ditimbulkan oleh kebangunan rohani ter-sebut. Bagi penulis tersebut, tak mungkin ada kaitan an-tara hal-hal tersebut dengan karya Roh Kudus. “Dampak-dampak jasmaniah” tersebut telah muncul di sekitar tahun 1741. Jonathan Edwards berkhotbah di sebuah ru-mah pribadi pada bulan Mei tahun tersebut, dan satu atau dua anggota jemaat di sana “sedemikian tersentuh oleh suatu perasaan akan keagungan dan kemuliaan ilahi” yang membuat mereka merasa tidak berdaya dan “meng-alami suatu efek yang sangat nyata pada tubuh mereka.” Selanjutnya fenomena tersebut menjadi semakin lazim se-hingga menjadi dasar, atau mungkin alasan, bagi banyak kritik. Sebagian orang bersikap kritis terhadap kebangun-an rohkebangun-ani tersebut karena telah menjadikkebangun-an Kekristenkebangun-an sebagai bahan omongan sehari-hari. Sebagian yang lain mencoba untuk menjelaskan bahwa emosi tersebut dipicu oleh adanya khotbah yang dengan begitu jelas melukis-kan neraka sehingga orang menjadi ngeri dibuatnya. Jadi, demikian mereka berargumentasi, sebagian orang sekadar

(9)

meniru apa yang dilakukan orang lain, dan sebuah histe-ria massa pun terjadi. Hal-hal demikian menjadi bukti ti-dak adanya karya Roh Kudus. Edwards menjawab dan membahas hal-hal yang menjadi keberatan para pengritik seperti ini dalam bukunya yang berjudul The Distinguish-ing Marks. Pada bagian pertama ia menyebutkan sembilan hal yang menurutnya tidak membuktikan apa-apa. Selanjutnya ia menyebutkan lima hal yang disebut-nya sebagai tanda-tanda yang pasti dan meyakinkan bahwa Roh Kudus sedang berkarya. Akhirnya, ia mem-berikan penerapan yang menyeluruh, semuanya (tampak-nya) dalam satu khotbah! Kita mungkin akan terkejut dengan khotbah seperti ini (atau tepatnya, khotbah-khotbah seperti ini; Orang Berdosa di Tangan Allah yang Murka memiliki struktur yang sama.) Memang zaman di mana Edwards hidup jauh berbeda dengan zaman di ma-na kita hidup sekarang, dan masyarakat pada zaman itu terbiasa dengan khotbah-khotbah dengan alur argumen-tasi yang ketat. Kita tidak boleh melupakan aspek ini. Na-mun pada saat yang bersamaan, para pengkhotbah hen-daknya waspada untuk tidak serta-merta memakai hal ter-sebut sebagai dalih! Lebih banyak pemikiran, logika, struktur, perumpamaan, dan penerapan akan sangat membantu memajukan mimbar-mimbar kita – dan mung-kin dapat dipakai Allah untuk menghadirkan kembali se-buah Kebangunan Rohani Besar.

Situasi pada Zaman Sekarang

Kita sekarang juga hidup pada zaman di mana Kekris-tenan berada dalam keadaan yang menyedihkan. Pada

(10)

ALLAH SEDANG BERKARYA

xiv

umumnya jarang sekali terjadi pertobatan sejati dalam gereja-gereja kita, dan celakanya tak seorang pun yang merasa terusik dengan keadaan seperti ini. Dan kemudi-an, dari waktu ke waktu kita mendengar terjadinya ber-bagai peristiwa aneh.

Seperti pada zaman Edwards, peristiwa-peristiwa aneh tersebut pun mendapat kecaman luas saat ini. Sering kali argumentasi yang dikemukakan serupa dengan yang dikemukakan oleh orang-orang yang menentang Edwards: “Itu hanya sebuah histeria massa; tak ada sang-kut pautnya dengan karya Roh Kudus.”

Meskipun demikian, ada pula pendapat lain, penda-pat yang siap menerima segala hal baru yang tampak pe-nuh kuasa sebagai hal yang berasal dari Allah; tidak ada pengujian yang diterapkan, tidak ada pemilahan yang di-gunakan. Bahkan mempertanyakan apa yang sedang ter-jadi pun telah dianggap sebagai (atau hampir sama de-ngan) penghujatan terhadap Roh Kudus.

Karya Edwards menjawab kedua sudut pandang ter-sebut di atas dengan lebih baik daripada semua sumber lain. Kita benar-benar perlu mempelajari hal-hal yang di-ajarkannya kepada kita. Jika Allah memang sedang ber-karya dengan cara baru dan penuh kuasa, kita perlu me-ngetahuinya. Kita perlu mengesampingkan segala pra-sangka dan bersyukur atas kemurahan Allah di antara kita. Namun, jika Ia tidak sedang berkarya, sekiranya ada penjelasan lain (yang mungkin kurang positif) mengenai apa yang sedang terjadi, maka kita juga perlu mengetahu-inya. Kita hendaknya jangan mudah tertipu. Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Edwards akan memberi tahu

(11)

kita; ia akan mengingatkan kita hal-hal apa saja yang ti-dak boleh dijadikan sebagai dasar bagi penilaian kita; ia akan mengajar kita bagaimana membuat penilaian yang benar. Inilah tujuan diterbitkannya buku yang sedang An-da baca ini. Bahasa Edwards telah disesuaikan sehalus mungkin; namun semua argumentasinya tetap utuh.

Ketika buku ini sedang dalam proses produksi, nama Edwards kembali populer di kalangan gereja. Kontribusi-nya diakui serta dikagumi, dan berbagai perKontribusi-nyataan di-lontarkan sehingga kita kembali diarahkan untuk melaku-kan pengujian-pengujian ini. Tetapi karena tulisan Ed-wards sendiri mungkin termasuk sulit bagi para pembaca modern, maka menurut saya ia sepertinya telah disalah mengerti. Kesimpulan yang diambil adalah seakan-akan mereka mendapat dukungan dari Edwards, padahal sebe-narnya justru bertentangan dengan pandangannya. Khu-susnya, Edwards disebut-sebut telah menganggap pengu-jian tersebut sebagai pembuktian keautentikan dari gejala-gejala yang aneh. Tetapi Edwards tidak pernah membuat kesimpulan seperti ini. Karyanya perlu dibaca ulang dan saya berharap buku ini memungkinkan hal tersebut ter-jadi bagi banyak orang, yang jika bukan dengan buku yang telah disederhanakan ini mungkin tidak akan per-nah membaca karya Edwards.

Dapatkah kita mempercayai Edwards? Tentu saja. Bukan karena ia adalah salah seorang pemikir terbesar yang pernah dihasilkan Amerika, namun karena ia mem-bawa kita kembali kepada Kitab Suci. Hanya Kitab Suci yang dapat menyinarkan terang dalam kegelapan. Kitab Suci akan mengajar kita bagaimana seharusnya kita

(12)

mem-ALLAH SEDANG BERKARYA

xvi

buat penilaian. Kriteria ini absah dalam setiap dan segala situasi; baik sekarang ini (dua abad setelah kematian Ed-wards) maupun dua abad ke depan dari sekarang, ketika kita semua telah mati dan dilupakan orang.

Saya yakin bahwa salah satu kebutuhan terbesar gere-ja Kristen sekarang ini adalah kemampuan untuk memi-lah; dan bahwa kebutuhan tersebut akan terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Kiranya Allah sekali lagi memberkati perkataan hamba-Nya, Jonathan Ed-wards, sementara kita dibawanya kembali pada Kitab Suci; dan bagi Allah sajalah kiranya segala kemuliaan, sekarang sampai selamanya."

(13)

i

ada saat ini tampaknya semua orang membicara-kan tentang Roh Kudus dan berdebat mengenai karya-Nya. Namun hanya segelintir orang yang tampak mengetahui bagaimana mengenali karya Roh Ku-dus ketika itu sedang berlangsung, bagaimana membeda-kan karya yang asli dari yang palsu. Buku ini diterbitmembeda-kan untuk membantu kita.

P

Tidak ada zaman yang pernah melihat kuasa dari kar-ya Roh Kudus melebihi zaman para rasul. Karunia-karu-nia-Nya yang ajaib terlihat dengan begitu berlimpah; Ia juga berkarya menginsafkan manusia akan dosa dan men-jadikan mereka murid-murid Kristus yang kudus.

Pada saat yang bersamaan Iblis juga dengan aktifnya mengerjakan mujizat-mujizat palsu dan memberitakan in-jil-injil palsu. Perjanjian Baru berulang kali menjelaskan bahwa ada orang-orang yang meniru karya Allah di se-mua tempat. Karena itulah kepada gereja Kristus mutlak perlu diberikan aturan-aturan dan tanda-tanda yang jelas dari karya Allah, sehingga orang-orang Kristen mampu membedakan antara karya yang asli dan palsu dan tidak akan disesatkan. Ada satu pasal di dalam Perjanjian Baru yang secara khusus membahas hal ini, yaitu 1 Yohanes 4. Dibandingkan bagian-bagian lain dari Alkitab, pasal ini lebih lengkap dalam memberitahukan cara agar kita bisa

(14)

ALLAH SEDANG BERKARYA

xviii

mengenali ketika Allah benar-benar sedang berkarya. Ra-sul Yohanes memberi tahu kita sejumlah cara untuk me-ngenali karya Roh Kudus yang sejati, untuk memastikan bahwa tak seorang pun akan salah mengenalinya. Rasul Yohanes sedemikian jelas menjabarkannya sehingga kita bisa menerapkan aturan-aturannya dengan tepat dalam gereja kita masing-masing. Maka sangatlah mengejutkan bila pada hari ini banyak orang tidak memberikan lebih banyak perhatian kepada pasal ini; padahal jika itu dila-kukan, banyak kesalahan yang dapat dihindari.

Rasul Yohanes mengawali penjabarannya dengan menyebutkan bahwa kita mengetahui diri kita adalah mi-lik Kristus ketika Roh Kudus berdiam di dalam diri kita. “Barang siapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah ki-ta keki-tahui, bahwa Allah ada di dalam kiki-ta, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita” (3:24). Dari sini ki-ta memahami bahwa Rasul Yohanes bukan hanya mengi-nginkan kita mengetahui cara membedakan nubuat yang asli dari yang palsu, atau memilah mujizat yang berasal dari Allah dan yang bukan dari Allah. Ia juga ingin agar kita mampu mengenali ketika Roh Kudus sedang berkar-ya menyelamatkan serta menjadikan mereka semakin de-wasa dalam Kristus. Hal ini akan menjadi semakin jelas bagi kita ketika kita melihat hal-hal yang disebutkannya.

Namun sebelum Rasul Yohanes memberitahukan ba-gaimana kita bisa mengenali yang asli dari yang palsu, ia terlebih dahulu memperingatkan kita mengenai dua hal.

(15)

Peringatan pertama adalah agar kita tidak begitu saja mempercayai segala sesuatu yang diklaim sebagai karya Roh Kudus. “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah” (4:1). Tidak semua hal yang diklaim sebagai karya Allah itu benar-benar adalah karya Allah; dan sangat penting bagi kita untuk memahami ini.

Peringatan kedua adalah banyaknya kuasa palsu: “Se-bab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (4:1). Mereka ini bukan sekadar berpu-ra-pura menerima wahyu yang luar biasa dari Allah, teta-pi juga tinggal di tengah kaum teta-pilihan Allah dan bahkan tampak lebih kudus daripada yang lain! Ayat ini meme-rintahkan kita untuk menguji kedua klaim tersebut. Me-mang disayangkan bahwa kita tak bisa begitu saja mem-percayai perkataan orang atau menganggap bahwa setiap kuasa yang sedang bekerja itu pasti adalah kuasa Allah.

Maka dengan pasal ini saya bermaksud menunjukkan kepada Anda bukti-bukti yang pasti bahwa Allah sedang berkarya, sehingga kita bisa menilai dengan tepat setiap hal yang terjadi pada diri kita maupun orang lain. Kita harus menyadari bahwa Allah telah mengaruniakan Alki-tab untuk membimbing kita di dalam perkara-perkara ro-hani; Alkitab, yang sama sekali tidak mengandung kesa-lahan, memberitahukan kita segala hal yang perlu kita ke-tahui. Kita tidak perlu takut untuk mempercayai prinsip-prinsip yang telah Allah berikan; Roh Kudus yang meng-ilhamkan Alkitab tentu mampu mengenali karya-Nya sendiri! Ia pun telah memberi bimbingan yang memadai untuk menolong kita mengenali karya-Nya.

(16)

ALLAH SEDANG BERKARYA

xx

Seperti telah saya sampaikan di atas, Roh Kudus memberikan kita prinsip-prinsip yang lebih lengkap pada pasal ini daripada bagian-bagian lain dari Alkitab. Maka dalam buku ini saya tidak akan menelaah bagian-bagian lain untuk melihat prinsip-prinsip apa yang diberikan di sana. Saya akan berfokus pada pasal yang sangat mema-dai ini, dan saya rasa kita akan sangat terbantu olehnya.

Namun karena kebangunan rohani ini telah memicu banyak kritik, saya tak bisa memulai pembahasan dengan mengemukakan hal-hal yang membuktikan bahwa Allah

memang sedang berkarya. Banyak pihak menunjuk

kepada sejumlah peristiwa dan berkata, “Ini mem-buktikan bahwa Allah tidak sedang berkarya; jadi, keba-ngunan rohani itu adalah palsu.” Tuduhan ini sangat serius, dan saya harus membantahnya. Maka, pertama-tama saya akan meneliti sejumlah hal yang disebut-sebut sebagai bukti bahwa kebangunan rohani ini adalah palsu, dan menunjukkan bahwa hal-hal tersebut sebenarnya tidak membuktikan apa pun! Pada kenyataannya saya akan menunjukkan bahwa hal-hal yang mereka sebutkan itu sebenarnya sama sekali tidak membuktikan apa pun yang baik maupun buruk. Hal-hal itu tidak membuktikan

bahwa Allah memang sedang berkarya (meskipun

sebagian dari hal tersebut bisa dengan mudah diklaim sebagai bukti bahwa Allah sedang berkarya). Hal-hal itu juga tidak membuktikan bahwa karya yang sedang terjadi adalah palsu (meskipun sejumlah pihak mengklaim demikian).

(17)

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran kimia materi unsur transisi sebagai sumber belajar mandiri peserta didik kelas XII SMA/MA, diharapkan peserta didik/pembaca dapat.6. 4 memperoleh

Untuk mengurangi tingkat kesulitan dalam penggunaan sistem, e-commerce yang dirancang harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna baik dari aspek interface,

Hasil pemikiran McGregor dituangkan dalam karya tulisnya dengan judul The Human Side of Enterprise. Kesimpulan dalam karya McGregor ialah pendapatnya yang menyatakan bahwa

Sedangkan saran yang dapat diberikan adalah: (1) Diharapkan kedepan Pemerintah Daerah lebih memperhatikan dan memfasilitasi pembangunan di desa long lebusan

(6) Calon yang Berhak Dipilih yang telah ditetapkan dalam Keputusan. Kepala Desa tidak boleh mengundurkan diri

Oleh karena itu, saat ini mahasiswa harus bisa memperbaiki diri masing- masing untuk menjadi pribadi yang lebih bermartabat dan terhormat tidak hanya dari

Kedua, bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang

Merpati Nusantara Airline terletak pada kuadaran II yaitu (- 0,15 : 0,7) ini merupakan situasi Menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi, di lain