STUDI ANALISIS FATWA MUI TENTANG
DIHARAMKANNYA DOA BERSAMA MUSLIM DAN
NON MUSLIM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Dalam Ilmu Syari’ah
Oleh: NASTAIN NIM: 2101043
JURUSAN AL-AKHWAL AL-SYAKHSIYAH
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
Drs. Muhyiddin, M. Ag Jl. Kanguru III/15A Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 4 (empat) eks.
Hal : Naskah Skripsi
An. Sdr. Wildana Kurniawan
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara :
Nama : Wildana Kurniawan NIM : 2101077
Judul : Efektifitas Pelaksanaan Pasal 18 Ayat 1 Undang - Undang No. 38 Tahun 1999 tentang Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Tugas Badan Amil Zakat (Studi Kasus di Badan Amil Zakat Kecamatan Semarang Barat).
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segera dimunaqasahkan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. H. Muhyiddin, M. Ag Drs. H. Khoirul Anwar, M. Ag NIP. 150 216 809 NIP. 150 276 114
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO
FAKULTAS SYARI'AH
PENGESAHAN
Nama :
NIM : 2101034
Judul : "STUDI ANALISIS FATWA MUI TENTANG DIHARAMKANNYA DOA BERSAMA MUSLIM DAN NON MUSLIM”
Telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude / baik / cukup, pada tanggal : 27 Juli 2006
Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (SI) tahun akademik 2005/2006.
Semarang, 1 Agustus 2006
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
H. Mohamad Arja Imroni, M. Ag Drs. H. Ahmad Ghozali NIP. 150 282 133 NIP. 150 261 992 Penguji I Penguji II
Ade Yusuf Mujadid, M. Ag Drs. H. Khoirul Anwar, M. Ag NIP. 150 289 443 NIP. 150 276 114
Pembimbing
Drs. H. Ahmad Ghozali NIP. 150 261 992
M O T T O
ﺲﻴﹶﻟ
ﺷ
ﻰِﻓ ِﺀﺎﻋﺪﻟﺍ ﻦِﻣ ﱠﻞﺟﻭﺰﻋ ِﷲﺍ ﻰﹶﻠﻋ ﻡﺮﹾﻛﹶﺍ ﹲﺊ
ِﺀﺎﺧﺮﻟﺍ
“Tidak ada sesuatu yang paling mulia
dalam pandangan Allah selain berdoa
kepada-Nya sedang kita dalam keadaan
PERSEMBAHAN
Dalam perjuangan mengarungi samudra Ilahi tanpa batas, dengan keringat dan air mata kupersembahkan karya tulis skripsi ini teruntuk orang-orang yang selalu hadir dan berharap keindahan-Nya. Kupersembahkan bagi mereka yang tetap setia berada di ruang dan waktu kehidupan ku khususnya buat:
•
Bapak Mukhtarom (Alm.) dan Ibu
Kamsih yang tercinta dan yang selalu
mendoakan dalam perjalanan hidupku.
•
Kakak dan Adik yang tercinta dan
seluruh keluargaku.
•
Teman-temanku yang selalu membantu
dan memberikan dorongan semangat
dalam penyelesaian skripsi ini.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan
tanggung jawab, penulis menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi
yang telah pernah ditulis oleh orang
lain atau diterbitkan. Demikian juga
skripsi ini tidak berisi satupun
pemikiran-pemikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam
referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
ABSTRAK
Dalam skripsi ini ada beberapa permasalahan diantaranya: Sejauh manakah kekuatan dalil istinbath hukum yang dilakukan oleh MUI dalam menetapkan hukum tentang keharaman doa bersama antara Muslim dan non Muslim, dan apakah dalil istinbath hukum yang dipergunakan itu dibenarkan menurut ketentuan yang berlaku.
Adapun metode penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini meliputi: jenis penelitian meliputi penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu menggambarkan keputusan atau fatwa MUI tentang kekuatan dalil yang digunakan oleh MUI dalam menetapkan hukum doa bersama antara Muslim dan non Muslim apakah dalil tersebut sudah dibenarkan menurut ketentuan yang berlaku, sedangkan data primernya yaitu keputusan atau fatwa MUI MUNAS ke-7 tahun 2005, adapun sumber data sekunder adalah beberapa kepustakaan dan wawancara dengan MUI yang relevan dengan skripsi ini. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan kepustakaan dengan analisis data kualitatif.
Keputusan FATWA MUNAS MUI yang ke-7 Tahun 2005: Do’a bersama dalam bentuk “setiap pemuka agama berdo’a secara bergiliran” maka umat Muslim HARAM mengikuti dan mengamini do’a yang dipimpin oleh non-Muslim. Do’a bersama dalam bentuk “Muslim dan non-Muslim berdo’a secara serentak” (misalnya mereka membaca teks do’a bersama-sama) hukumnya HARAM. Do’a bersama dalam bentuk “Seorang non-Muslim memimpin do’a maka umat Muslim HARAM mengikuti dan mengamininya. Do’a bersama dalam bentuk “Seorang tokoh Muslim memimpin do’a “hukumnya MUBAH Do’a atau dalam bentuk “Setiap orang berdo’a menurut agamanya masing- masing” hukumnya MUBAH, Sedangkan Metode istinbath yang digunakan oleh MUI dalam menetapkan hukum doa bersama yaitu: pertama Al-Qur'an adalah:
Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai kholifah di bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingat (Nya)”. QS al-Naml[27]: 62) Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih”. (QS-al Maidah [5]:73.Dan do’a orang-orang kafir adalah sia-sia belaka”. (QS, Ghofir [40]50).
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan penyayang, bahwa atas taufiq dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul: “STUDI ANALISIS FATWA MUI TENTANG
DIHARAMKANNYA DOA BERSAMA MUSLIM DAN NON MUSLIM” ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Yang terhormat Prof. DR. H. Muhibbin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
2. Bapak Drs. Ghozali, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Imron Rosyadi, M.Si. selaku Pimpinan Perpustakaan Institut yang telah memberikan izin dan layanan kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Para Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo, yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri, dan semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya. Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
DEKLARASI ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR... viii
DAFTAR ISI ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pemasalah... 8
C. Tujuan Penulisan ... 8
D. Telaah Pustaka ... 9
E. Metode Penelitian... 11
F. Sistematika Penulisan ... 12
BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG DOA BERSAMA A. Tinjauan Umum tentang Doa Bersama ... . 14
1. Pengertian Doa ... . 14
2. Dasar Hukum Doa... . 16
3. Adab Berdoa.... ... . 19
4. Maksud Dan Tujuan Doa Bersama ... . 21
5. Pendapat Para Fuqoha tentang Hukum Doa bersama... . 22
B. Pengertian Fatwa ... . 27
1. Pengertian Fatwa ... . 27
2. Syarat-syarat Fatwa... ... 28
4. Persamaan dan Perbedaan Antara Putusan Hakim dan
Putusan Mufti ... ... . 31
5. Dasar Umum Penetapan Fatwa ... . 32
6. Metode Penetapan Fatwa ... . 32
7. Prosedur Penetapan Fatwa ... . 33
BAB III : FATWA MUI TENTANG DIHARAMKANNYA DOA BERSAMA ANTARA MUSLIM DAN NON MUSLIM A. Profil MUI... . 35
1. Sekilas Tentang MUI ... . 35
2. Kepengurusan MUI dari Periode Awal Sampai Sekarang ... . 45
3. Asas Sifat dan Susunan Organisasi MUI ... . 46
4. Rapat-rapat dan Kegiatan MUI ... . 47
B. Dasar dan Proses Penetapan Hukum MUI dalam Menetapkan Fatwa Tentang Doa Bersama ... . 49
1. Dasar Penetapan Hukum MUI dalam Menetapkan Fatwa .. . 49
2. Proses Penetapan Fatwa MUI ... . 51
3. Fatwa MUI tentang Diharamkannya Doa Bersama antara Muslim dan Non Muslim ... . 53
BAB IV: ANALISIS TERHADAP FATWA MUI TENTANG DIHARAMKANNYA DOA BERSAMA ANTARA MUSLIM DAN NON MUSLIM A. Analisis Fatwa MUI dalam Penetapan Hukum ... . 59
1. Analisis Fatwa MUI dalam Penetapan Hukum... . 59
2. Analisis Pendapat Para Fuqoha Tentang Doa Bersama... . 63
3. Analisis Putusan Fatwa MUI Tentang Keharaman Doa Bersama... . 64
B. Analisis Dasar Hukum Fatwa MUI tentang Keharaman Doa Bersama... . 66
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... . 75 B. Saran-saran ... . 77 C. Penutup... . 77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN