• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH BRAND NAME, PRODUCT FEATURES, ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE OPPO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH BRAND NAME, PRODUCT FEATURES, ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE OPPO"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

“ANALISIS PENGARUH BRAND NAME, PRODUCT FEATURES, ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN CELEBRITY ENDORSER

TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE OPPO”

Oleh :

M. Iqbal Putra Herwanto NIM : 11140810000093

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA 1439 H/2018 M

(2)

i

ANALISIS PENGARUH BRAND NAME, PRODUCT FEATURE, ELECTRONIC WORD OF MOUTH, DAN CELEBRITY ENDORSER

TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE OPPO

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Muhammad Iqbal Putra Herwanto NIM: 11140810000093

Di bawah Bimbingan:

Ir. Ela Patriana, M.M NIP. 196905282008012010

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BSINIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis 11 April 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Muhammad Iqbal Putra Herwanto

2. NIM : 11140810000093

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Brand Name, Product Feature, Electronic Word of Mouth, dan Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Smartphone OPPO

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 April 2018

1. Moch. Jassin, Ph.D ( _____)

NIP. 195806141985031013 Penguji I

2. Sopyan, MM ( )

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Rabu 24 Oktober 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Muhammad Iqbal Putra Herwanto

2. NIM : 11140810000093

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Brand Name, Product Feature, Electronic Word of Mouth, dan Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Smartphone OPPO

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan “LULUS” dan skripsi ini diterima sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Oktober 2018

1. Dr. Titi Dewi Warninda, SE. M.Si (______________________) NIP. 197312212005012002 Ketua

2. Ela Patriana, Ir., MM (______________________)

NIP. 196905282008012010 Sekretaris

3. Ela Patriana, Ir., MM (______________________)

NIP. 196905282008012010 Dosen Pembimbing I

4. Dr. Muniaty Aisyah, Ir., MM (______________________)

(5)

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Iqbal Putra Herwanto

NIM : 11140810000093

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Manajemen (Pemasaran)

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap karya karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya ini, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap untuk dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya

Jakarta 20 September 2018

(6)

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Muhammad Iqbal Putra Herwanto

2. TTL : Banyumas, 5 Agustus 1996

3. Alamat : Perum. BTR blok T2 no. 15, Setu,

Kab. Bekasi

4. Telepon : 0852-1781-1813

5. Email : iqbal.putra2611@gmail.com

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Cimuning 03 : 2002 – 2008

2. SMPN 26 Kota Bekasi : 2008 - 2011

3. SMAN 9 Kota Bekasi : 2011 - 2014

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014 - 2018

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. 2014 – 2015 : HMJ Manajemen UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. 2014 – 2018

: Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis JAYA

3. 2015 – 2018 : DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(7)

vi ABSTRACT

The purpose of this research is to know the influence of brand name, product feature, electronin word of mouth, and celebrity endorser partially and simultaneously to the purchase intention smartphone oppo. The analysis method used in this research is multiple linear regression analysis. The sample size is 100 people from student of Pamulang University.

The results showed that partially brand name variables have a significant positive effect on purchase intention with a significant value of 0,000 < 0,05. Product feature variables have a significant positive effect on purchase intention with a significant value of 0,000 < 0,05. Electronic word of mouth variables have a significant positive effect on purchase intention with a significant value of 0,000 < 0,05 and celebrity endorser variables have a significant positive effect on purchase intention with a significant value of 0,041 < 0,05. Results of simultaneous research or jointly variables of brand name, product feature, electronin word of mouth, and celebrity endorser there is a significant effect to the purchase intention with a significant value of 0,000 < 0,05.

For academics, it is hoped further research can use this studying as a reference by research , as well as for the company order to utilize this studying as consideration in making new product or implementing marketing strategies to increase sales better.

Keywords : Brand Name, Product Feature, Electronic Word of Mouth, Celebrity Endorser and Purchase Intention

(8)

vii ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brand name, product feature, electronin word of mouth, dan celebrity endorser secara parsial dan simultan terhadap minat beli smartphone oppo. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Jumlah sampel adalah 100 orang dari mahasiswa Universitas Pamulang.

Hasil penelitian menunjukan secara parsial variabel brand name memiliki pengaruh signifikan positif terhadap minat beli dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Product feature memiliki pengaruh signifikan positif terhadap minat beli dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Electronic word of mouth memiliki pengaruh signifikan positif terhadap minat beli dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dan celebrity endorser memiliki pengaruh signifikan positif terhadap minat beli dengan nilai signifikan sebesar 0,041 < 0,05. Hasil penelitian secara simultan atau bersama-sama variabel brand name, product feature, electronic word of mouth, dan celebrity endorser terdapat pengaruh yang signifikan terhadap minat beli dengan signifikan sebesar 0,000 < 0,05.

Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitiannya. Serta bagi perusahaan agar dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai pertimbangan dalam membuat produk baru atau dalam menerapkan strategi pemasaran agar penjualan dapat meningkat lebih baik lagi.

Kata kunci : Brand Name, Product Feature, Electronic Word of Mouth, Celebrity Endorser dan Minat Beli

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH BRAND NAME, PRODUCT FEATURES, ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE OPPO” dengan baik. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelsaikan program Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini tentu dengan dukungan, bantuan, bimbingan, semangat, dan doa dari orang-orang terbaik yang ada di sekeliling penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Maka dari itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Sang Maha Kuasa, Allah SWT Yang Maha Baik atas berkat rahmat dan karunianya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

2. Orang-orang tersayang dan terdekat penulis yaitu, sosok wanita yang sangat kuat yang telah melahirkan penulis ke dunia ini, yang selalu merasa cemas dan gelisah disaat penulis tidak ada kabar, yang selalu berdiri paling depan ketika penulis ada masalah, dia adalah Ibu adalah sosok yang begitu sangat aku sayangi walau terkadang aku sering membantah ibu, percayalah wahai ibu ku, hari ini ketika penulis menyelesaikan tugas akhir ini ada campur tangan dari doa-doa indah mu yang selalu engkau panjatkan kepada Allah SWT. Terimakasih adik (Dafffa) telah menjadi adik yang sangat baik mampu jadi penyemangat ku dalam penyelesaian tugas ini, aku sangat bersyukur karena adik lah saudara laki-laki kandungku yang begitu sangat menyayangiku.

(10)

ix

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga bapak diberikan kesehatan serta kemudahan dalam membangun Fakultas Ekonomi dan Bisnis lebih baik lagi.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terimakasih banyak ibu atas waktu dan saran yang telah diberikan semoga ibu selalu diberikan kesehatan.

5. Ibu Ela Patriana, Ir., MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga selaku dosen pembimbing 1 skripsi yang telah banyak sekali meluangkan waktu dan memberikan pikirannya dalam membantu penulis menyelesaikan penelitian ini. Semoga ibu senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT.

6. Bapak dan Ibu Dosen Manajemen khususnya dan umumnya kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan, wawasan, dan mengajarkan etika kepada saya selama saya menuntut ilmu sebagai Mahasiswa di FEB UIN Jakarta. Tidak lupa pula kepada seluruh civitas akademika yang telah banyak membantu saya ketika beraktifitas dan menuntut ilmu sebagai Mahasiswa. 7. Teman kontrakan Abyan, Angga, Munzir, dan Raka yang sudah menemani

penulis hidup dan tinggal selama 4 tahun di Ciputat. Semoga mereka senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan rezeki oleh Allah SWT. 8. Ibu, Ayah, dan Daffa serta keluarga yang telah menjaga dan menyayangi

penulis ketika kecil hingga remaja, terimakasih karena berkat dukungan dan doa kalian penulis bisa menyelesaikan penelitian ini. Semoga ibu, ayah, dan Daffa selalu diberikan kesehatan dan umur panjang agar bisa melihat kesuksesan aku nanti, dan untuk papa semoga amal ibadah papa diterima dan ditempatkan ditempat yang paling mulia disisi Allah SWT.

9. Azmi, Afdal, Fadly, Fajar, Bazzuri, Ari, Adam, Bagol, Renov, Miftah, Vicky, Dimas bapak, Dimas bokep, Kautsar, Robi, Oji, Ajis, Limbong, Yth Tama dan bos Ichsan yang tergabung dalam KOMFAKUY yang telah mensuport

(11)

x

penulis dalam segi materil maupun non materil sehingga skripsi ini dapat selesai lebih cepat dari perkiraan penulis.

10. Terimakasih kepada teman-teman Manajemen angkatan 2014 khususnya untuk teman-teman Manajemen Pemasaran yang telah menjadi saksi dalam setiap perjalanan semasa kuliah, kepada orang yang dulunya pernah singgah dalam hati ini terimakasih karena kamu juga telah mengisi setiap cerita perjalanan masa-masa indah perkuliahan, kepada teman-teman kelompok KKN GEMBIRA yang telah menjadi sahabat yang baik saat KKN berlangsung.

11. Senior-senior di kampus terutama abang Gus Muhammad Hasan (jambul) yang sudah baik membantu penulis dalam penyelesaian penelitian ini dan selalu sedia apabila di saya butuh pertolongan dan meminta saran apabila dibutuhkan. semoga selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT.

12. Teman-teman BPH KOMFEIS 2017-2018 yang telah menemani 1 tahun suka duka mengurus PMII KOMFEIS semoga sukses selalu.

13. Junior-junior yang pernah tergabung dalam kepengurusan baik itu di HMJ Manajemen, DEMA FEB maupun di PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), Yolla, Utari, Dinda, terimakasih karena telah mendoakan dan mengisi hari-hari penulis dikampus. Dan terimakasih kepada semua teman-teman yang tidak dapat di sebutkan satu persatu semoga kalian semua selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT.

14. Teruntuk manusia terngeselin tapi terngangenin di dunia, Robiatul Adawiyah alias Debby, yang telah membantu penulis secara moril dan material selama 4 tahun di bangku kuliah dan mendampingi penulis dalam suka maupun duka. Semoga tetap sehat, sukses, mantap selalu, dan langgeng sama pacarnya sampai kakek nenek.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan dalam mencapai kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan.

(12)

xi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iiiv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iii

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah ... 20

C. Tujuan Penelitian ... 20

D. Manfaat Penelitian ... 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 22

A. Landasan Teori ... 22

1. Minat Beli ... 22

2. Brand Name ... 25

3. Product Features ... 27

(13)

xii

5. Celebrity Endorser ... 32

B. Penelitian Terdahulu ... 35

C. Kerangka Pemikiran ... 40

D. Hipotesis ... 41

E. Keterkaitan Antara Variabel ... 42

1. Brand Name dengan Minat Beli ... 42

2. Product Features dengan Minat Beli ... 42

3. Electronic Word of Mouth dengan Minat Beli ... 43

4. Celebrity Endorser terhadap Minat Beli ... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 45

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 45

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ... 45

1. Populasi ... 45

2. Sampel ... 46

C. Teknik Pengumpulan Data ... 47

1. Kuesioner ... 47

D. Metode Analisis Data ... 48

1. Analisis Deskriptif ... 48

2. Uji Kualitas Data ... 49

3. Uji Asumsi Klasik ... 50

4. Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

5. Uji Hipotesis ... 54

6. Koefisien Determinasi ( R Square) ... 56

7. Operasional Variabel ... 57

(14)

xiii

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian... 62

1. Sejarah Umum PT. Indonesia OPPO Electronics ... 62

2. Visi dan Misi PT. Indonesia OPPO Electronics ... 63

3. Karakteristik Profil Responden ... 65

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 76

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 76

2. Hasil Uji Kualitas Data ... 78

a. Hasil Uji Validitas ... 78

b. Hasil Uji Reliabilitas ... 82

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 83

a. Hasil Uji Normalitas ... 83

b. Hasil Uji Multikolonieritas ... 85

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 86

a. Hasil Uji Statistik F ... 89

b. Hasil Uji Statistik t ... 90

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 97

A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 102

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Ranking Penjualan OPPO Sepanjang 2014 - 2016 ... 4

Tabel 1.2. Ranking market share smartphone di Dunia Q1 2017 & Q4 2016 ... 5

Tabel 1.3. TOP BRAND AWARD Kategori Telekomunikasi/IT Smarphone ... 14

Tabel 1.4. TOP BRAND AWARD Kategori Telekomunikasi/IT Smarphone ... 14

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 36

Tabel 3.1 Skala Likert ... 48

Tabel 3.2 Operasional Variabel... 57

Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian ... 65

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ... 66

Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Fakultas ... 66

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Brand Name (BN) ... 67

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Product Feature (PF) ... 69

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Electronic Word of Mouth (E-WOM) ... 70

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Celebrity Endorser (CE) ... 72

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Minat Beli (MB) ... 74

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 76

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Brand Name ... 78

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Product Feature ... 79

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Electronic Word of Mouth ... 80

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Celebrity Endorser ... 80

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Minat Beli ... 81

Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas ... 83

(16)

xv

Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolonieritas ... 85

Tabel. 4.20 Hasil Uji Statistik F ... 89

Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik t ... 91

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Jumlah Pengguna Smartphone di Dunia ... 2

Gambar 1.2. Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia... 3

Gambar 1.3. Ranking Merek Smartphone di Indonesia Berdasarkan Market Share Tahun 2014 - 2015 ... 7

Gambar 1.4. Ranking Merek Smartphone Berdasarkan Market Share di Indonesia Q2 2016 ... 8

Gambar 1.5. Ranking Merek Smartphone Berdasarkan Market Share di Indonesia Tahun 2016 & 2017 ... 9

Gambar 1.6. Ranking Merek Smartphone Berdasarkan Market Share di Indonesia Q2 2018 ... 10

Gambar 1.7. Smartphone Paling Dikenal di Indonesia Berdasarkan Usia ... 12

Gambar 1.8. Smartphone Paling Direkomendasi Penggunannya ... 16

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ... 40

Gambar 4.18 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 87

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner ... 107

Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Pre Test Kuesioner Variabel Brand Name (X1) 111 Lampiran 3 : Tabulasi Jawaban Pre Test Kuesioner Variabel Product Feature (X2) ... 112

Lampiran 4 : Tabulasi Jawaban Pre Test Kuesioner Variabel Electronic Word Of Mouth (X3) ... 113

Lampiran 5 : Tabulasi Jawaban Pre Test Kuesioner Variabel Celebrity Endorser (X4) ... 114

Lampiran 6 : Tabulasi Jawaban Pre Test Kuesioner Variabel Minat Beli (Y) ... 115

Lampiran 7 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Brand Name (X1) ... 115

Lampiran 8 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Product Feature (X2) ... 118

Lampiran 9 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Electronic Word Of Mouth (X3) ... 120

Lampiran 10 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Celebrity Endorser (X4) 123 Lampiran 11 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Minat Beli (Y) ... 125

Lampiran 12 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Brand Name (X1) ... 129

Lampiran 13 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Product Feature (X2) ... 130

Lampiran 14 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Electronic Word Of Mouth (X3) ... 131

Lampiran 15 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Celebrity Endorser (X4) ... 132

Lampiran 16 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Minat Beli (Y) ... 135

Lampiran 17 : Output SPSS Uji Reliabilitas ... 137

Lampiran 18 : Uji Multikolonieritas ... 138

(19)

xviii

Lampiran 20 : Uji Koefisien Determinan (R²) R Square ... 139 Lampiran 21 : Uji Statistik F ... 139 Lampiran 22 : Uji Statistik t……….140

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi diera globalisasi semakin berkembang pesat, ini dibuktikan dengan munculnya alat komunikasi yang semakin canggih. Beberapa tahun terakhir ini smartphone atau sering disebut telepon pintar kini menjadi trend alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat khususnya pada kalangan remaja. Dengan adanya smartphone memudahkan manusia dalam berkomunikasi dan mencari informasi. Di tambah lagi tingginya gaya hidup manusia yang terus saja mencari smartphone yang lebih baik di setiap harinya.

Dalam mengkonsumsi suatu produk biasanya konsumen mempertimbangkan segi produk dan harga yang ditawarkan oleh perusahaan. Konsumen mempertimbangkan produk dilihat dari segi bentuk, desain, keistimewaan dari produk, dan daya tahan yang dimiliki oleh produk. Dalam kenyataan yang ada, konsumen dalam membeli suatu produk mempertimbangkan harga produk tersebut yang disesuaikan dengan kualitas dan keandalan dari produk tersebut.

Peluang ini dimanfaatkan oleh perusahaan yang bergerak dibidang elektronik untuk menciptakan smartphone yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Melihat respon masyarakat yang sangat tinggi terhadap perangkat mobile, kini smartphone muncul dengan berbagai merek

(21)

2 dan model. Sehingga banyak perusahaan yang berlomba-lomba dalam menginovasikan produk smartphone mereka guna bersaing dengan perusahaan lain. Ini merupakan salah satu peluang yang dimanfaatkan oleh perusahaan smartphone untuk dapat bertahan di pasar adalah dengan tingginya kebutuhan konsumen akan smartphone dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 1.1.

Jumlah Pengguna Smartphone di Dunia

(22)

3 Gambar 1.2.

Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia

Sumber: Techinasia.com

Dari data diatas dapat dilihat bahwa pengguna smartphone dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2015 pengguna smartphone di Dunia mencapai 1,91 miliar, begitupun pengguna smartphone di Indonesia pada tahun yang sama mencapai 52,2 juta dan hal tersebut diprediksi akan terus mengalami peningkatan pada tahun-tahun yang akan datang. Emarketer menyatakan bahwa akan terdapat 2,5 miliar lebih pengguna smartphone aktif di seluruh dunia dan 100 juta lebih pengguna smartphone aktif di Indonesia pada tahun 2018. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar

(23)

4 keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika. Dengan tingginya tingkat permintaan terhadap smartphone dipasaran, hal tersebut membuat para produsen smartphone sangat gencar untuk meluncurkan produk-produk smartphone mereka secara berkala yangtentunya selalu menghadirkan inovasi-inovasi terbaru supaya dapat memenuhi kebutuhan konsumen agar dapat menarik minat beli mereka. Berikut ini merupakan gambaran tabel peringkat lima besar market share smartphone di Dunia dan di Indonesia:

Tabel 1.1.

Ranking Penjualan OPPO Sepanjang 2014 - 2016

Ranking 2014 2015 2016 Company Market Share Company Market Share Company Market Share

1 Samsung 27,8% Samsung 24,8% Samsung 22,2%

2 Apple 16,4% Apple 17,5% Apple 16,8%

3 Lenovo+

Motorola

7,9% Huawei 8,4% Huawei 9,3%

4 Huawei 6,2% Xiaomi 5,6% Lenovo 6,1%

5 LG 5,4% Lenovo 5,4% Xiaomi 5,8%

6 Xiaomi 5,2% LG 5,3% LG 5,0%

7 Coolpad 4,2% TCL 4,0% TCL 4,0%

(24)

5 Sumber : TrendForce, Jan. 2016

Dari data di atas menunjukan bahwa, Samsung menjadi merek terlaris sepanjang tahun 2014 sampai dengan awal tahun 2016, lalu di ikuti oleh Apple di peringkat kedua, dan terdapat beberapa merek smartphone yang berasal dari Cina yang terus membuntuti di peringkat 3 sampai dengan 10 seperti Huawei, Lenovo, Xiaomi, Oppo dan Vivo.

Tabel 1.2.

Ranking market share smartphone di Dunia Q1 2017 & Q4 2016

Sumber : TrendForce, Apr. 2017

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa, terjadi kenaikan

9 TCL 3,3% BBK/VIV

O

3,3% BBK/VIV

O

3,4%

10 ZTE 3,1% ZTE 3,1% ZTE 3,1%

Others 16,6% Others 18,8% Others 20,3%

Shipment Total (Unit: M)

(25)

6 jumlah penjualan smartphone Oppo di Dunia dari awal tahun 2016 di peringkat 8 dengan market share 3,9 % menjadi peringkat 4 pada kuartal ke empat tahun 2016 dengan market share 8,8 % dan terjadi penurunan pada kuartal kesatu tahun 2017 dengan market share 8,1 % tetapi masih di peringkat keempat dunia. Dilihat dari kenaikan tersebut, Oppo smartphone sudah melakukan kegiatan pemasaran yang baik sehingga market share meningkat.

(26)

7 Gambar 1.3.

Ranking Merek Smartphone di Indonesia Berdasarkan Market Share Tahun 2014 - 2015

Sumber: www.counterpointresearch.com yang diupload oleh www.selular.id Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa, terjadi penurunan jumlah penjualan Oppo smartphone di Indonesia pada kuartal pertama ditahun 2015. Pada kuartal keempat tahun 2014, Oppo smartphone

(27)

8 mendapatkan 8,8% market share di Indonesia. Namun, memasuki kuartal pertama ditahun 2015 Oppo smartphone mengalami penurunan yang cukup besar yaitu sebesar 2,7% menjadi 6,1%. Bahkan pada kuartal kedua ditahun 2015 hingga kuartal ketiga di tahun yang sama, Oppo smartphone tidak lagi memasuki peringkat lima besar market share smartphone di Indonesia karena tergantikan oleh smartphone besutan Asus.

Gambar 1.4.

Ranking Merek Smartphone Berdasarkan Market Share di Indonesia Q2 2016

Sumber: www.counterpointresearch.com

Tetapi bedasarkan data pada kuartal kedua di tahun 2016 Oppo smarphone telah menjadi peringkat kedua smartphone dengan market share sebanyak 17,3% dan hal ini membuktikan bahwa Oppo smartphone telah bersungguh-sungguh memperbaiki pemasaran dan penjualan mereka di Indonesia.

(28)

9 Gambar 1.5.

Ranking Merek Smartphone Berdasarkan Market Share di Indonesia Tahun 2016 & 2017

Sumber : Indonesia Data Corporation

Berdasarkan perbandingan market share di Indonesia pada tahun 2016 dengan tahun 2017, Samsung masih menempati urutan pertama dengan kenaikan sebesar 3% dari tahun sebelumnya. OPPO masih diperingkat kedua dengan kenaikan sebesar 6,3% dari tahun sebelumnya. Sedangkan urutan ketiga yang di tahun 2016 diisi oleh ASUS, di tahun 2017 digantikan oleh Advan yang memiliki kenaikan sebesar 0,9% sedangkan ASUS mengalami penurunan market share sebesar 4%. Kemudian untuk urutan kelima pada tahun 2017 diisi oleh Vivo yang menggusur Lenovo.

(29)

10 Gambar 1.6.

Ranking Merek Smartphone Berdasarkan Market Share di Indonesia Q2 2018

Sumber : Indonesia Data Corporation

Untuk data market share smartphone di Indonesia pada kuartal 2 tahun 2018, Samsung tetap menempati urutan pertama dengan market share sebesar 27%. OPPO yang di tahun sebelumnya menempati urutan kedua sekarang harus puas berada di urutan ketiga dengan market share sebesar 18%, sedangkan Xiaomi naik ke urutan kedua dengan market share sebesar 25%. Untuk urutan keempat dan kelima diisi oleh Vivo dan Advan dengan market share sebesar 9% dan 6%.

(30)

11 Perusahaan Oppo didirikan pada tahun 2004 di Dongguan, Guangdong, Republik Rakyat Cina oleh Tony Chen. Perusahaan tersebut merupakan penyedia layanan elektronik, serta teknologi global dengan menyajikan perangkat elektronik seluler terbaru dan tercanggih dilebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, Cina, Australia dan negara-negara lain di Eropa, Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika. Di samping itu, perusahaan Oppo selalu berusaha memberikan pengalaman dengan menggunakan ponsel terbaik, melalui desain yang cermat serta teknologi yangcerdas terhadap penggunanya di seluruh dunia. Setelah berhasil memasukipasar ponsel di tahun 2008, perusahaan tersebut mulai membentangkan sayapnya untuk memasuki pasar internasional di tahun 2010, serta membuka bisnis global untuk pertama kalinya pada bulan April 2010 di Thailand. (www.oppo.com).

(31)

12 Gambar 1.7.

Smartphone Paling Dikenal di Indonesia Berdasarkan Usia

Sumber: di - onlinesurvey.com 2016

Oppo juga merupakan merek smartphone yang banyak dikenal oleh semua kalangan masyarakat Indonesia. bisa dilihat di gambar 1.7 secara total Xiaomi menjadi smartphone terbanyak ketiga yang paling dikenal masyarakat Indonesia berdasarkan usia dengan 86% hanya kalah 5% dari peringkat pertama yaitu Samsung, 4% dari peringkat kedua yaitu Xiaomi dan disusul dengan smartphone merek lainnya.

Menurut Kohli dan Thakor (1997), nama merek adalah penciptaan citra atau pengembangan identitas merek dan merupakan mahal serta memakan waktu proses. Pengembangan nama merek merupakan bagian

(32)

13 penting dari proses karena nama adalah dasar dari citra merek. Nama merek adalah penting bagi perusahaan untuk menarik pelanggan untuk membeli produk dan memengaruhi perilaku pembelian ulang. Konsumen cenderung untuk melihat produk-produk dari perspektif keseluruhan, mengasosiasikan dengan nama merek semua atribut, serta kepuasan yang dialami oleh pembelian dan penggunaan produk.

Perusahaan menyadari bahwa salah satu aset paling berharga adalah nama merek (brand name) yang berhubungan dengan produk atau jasa (Cornelis, 2010). Nama merek adalah aset berharga yang membantu menyesuaikan kualitas dan menyarankan struktur pengetahuan yang tepat yang berhubungan dengan brand (Srinivasan dan Till, 2002). Nama merek adalah eksklusif dan menunjukkan produk itu sendiri ke pasar (Chow et al., 2012). Menurut Khasawneh dan Hasouneh (2010), nama merek produk akan memengaruhi evaluasi konsumen dan keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan Malviya et al. (2013) dan Lay- yee et al. (2013) menunjukkan, nama merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone.

Namun dengan banyaknya smartphone yang tersedia untuk konsumen, hal ini membuat konsumen lebih aktif dalam menentukan pilihannya akan smartphone. Inovasi terbaru perusahaan tentu memicu para pemasar smartphone OPPO untuk tetap bertahan di pasar sasaran. Namun langkah perusahaan yang cukup melelahkan di tahun 2013 dan 2014 tidak putus

(33)

14 sampai disitu saja. Meskipun iklan yang dibuat cukup menarik perhatian konsumen, namun brand atau merek OPPO dapat dikalahkan oleh smartphone unggulan seperti Samsung, Blacbarry, iPhone dan lainnya. Hal ini dapat kita lihat dari Tabel 1.1 dibawah ini mengenai branded smartphone berdasarkan Top Brand Award.

Tabel 1.3.

TOP BRAND AWARD Kategori Telekomunikasi/IT Smarphone

MEREK TBI TOP

1 Samsung 43.4% TOP 2 Nokia 10.9% 3 Blackberry 9.8% 4 iPhone 5.8% 5 Smartfren 5.4% 6 Lenovo 4.0% 7 Oppo 3.4% 8 Asus 3.2%

Sumber: TOP BRAND AWARD , Top Brand Index 2016 Fase 1 Tabel 1.4.

TOP BRAND AWARD Kategori Telekomunikasi/IT Smarphone

MEREK TBI TOP

1 Samsung 46.4% TOP

2 Nokia 8.8%

(34)

15 4 iPhone 5.1% 5 Smartfren 5.1% 6 Lenovo 4.4% 7 Oppo 4.1% 8 Asus 3.8%

Sumber: TOP BRAND AWARD , Top Brand Index 2017 Fase 1

Pada tabel diatas, terlihat rendahnya branded atau merek OPPO di Indonesia. Positioning merek yang dibuat oleh perusahaan tidak mampu menarik konsumen dalam meningkatkan nama OPPO di benak konsumen. Hasil Top brand award yang rendah menjadi masalah yang cukup serius bagi perusahaan dalam mempertahankan citra perusahaan. Meskipun presentase Top Brand Index meningkat 0,7% dari tahun 2016 ke 2017, tetapi merek OPPO tetap di peringkat 7. Dan tahun 2016 dan 2017 merupakan tahun dimana brand Oppo sudah dikalahkan oleh produk-produk unggulan samrtphone lainnya seperti Samsung, Blackberry, Iphone, Smartfren, Cross dan seterusnya. Hal ini mungkin saja akan mempengaruhi minat beli konsumen terhadap smartphone OPPO.

Di era teknologi modern sekarang, konsumen telah menyadari bahwa perbedaan fitur akan membawa tingkat kepuasan terhadap beragam smartphone (Chow et al., 2012). Oulasvirta, Wahlstrom, Ericsson (2011) menyatakan bahwa ponsel sekarang dilengkapi dengan fitur konektivitas

(35)

16 wireless, web browser, instalasi aplikasi, sistem manajemen file, presentasi multimedia dan capture, tampilan resolusi tinggi, penyimpanan gigabyte yang besar, serta sensor gerakan dan lokasi. Selain itu, sebagian besar pengguna fokus pada fitur sistem operasi dan kamera (Chow et al., 2012). Pengguna terutama menghargai fitur smartphone misalnya tampilan full-screen untuk gambar dan melihat video, teks yang lebih besar, dan tombol dengan desain yang stylish sesuai dengan preferensi mereka (Suki, 2013). Penelitian Malviya et al. (2013) dan Lay-yee et al. (2013) menganalisis bahwa fitur produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone.

Gambar 1.8.

Smartphone Paling Direkomendasi Penggunannya

(36)

17 Dari gambar diatas menunjukan bahwa Xiaomi merupakan smartphone yang paling direkomendasikan penggunanya yakni sebesar 88%. Urutan kedua dan ketiga ditempati oleh ASUS dan Samsung dengan persentase 39% dan 33%. Sedangkan urutan keempat dan kelima ditempati oleh Lenovo dan OPPO dengan persentase sebesar 32% dan 27%.

Dan pengguna-pengguna smartphone merekomendasikan produk yang mereka pakai kepada konsumen-konsumen yang akhirnya terjalin komunikasi antara orang-orang dan membahas mengenai suatu produk biasa disebut Word of mouth. Menurut Silverman, George (2001) dalam Sutriono (2008), Word of mouth adalah komunikasi tentang produk dan jasa antara orang-orang yang dianggap independen dari perusahaan yang menyediakan produk atau jasa. Komunikasi ini bisa saja berupa percakapan, atau hanya satu arah testimonial. Misalnya berbicara langsung, melalui telepon, e-mail, listgroup, media sosial, website atau sarana komunikasi lainnya. Tradisional word of mouth (offline) memegang peranan penting dalam keputusan pembelian konsumen. Namun seiring dengan perkembangan Internet, saat ini word of mouth telah berkembang menjadi electronic word of mouth.

Komunikasi melalui website, media sosial, atau alat komunikasi lainnya yang menggunakan internet dalam smartphone sebagai medianya, hal ini lah yang biasa disebut dengan electronic word of mouth (e-WOM). Menurut Jalivand dan Samiei (2012) menyatakan bahwa electronic word of mouth (e-WOM) didefinisikan sebagai pernyataan positif atau negatif yang

(37)

18 dibuat oleh mantan pelanggan, pelanggan aktual, atau pelanggan potensial tentang sebuah produk yang dibuat terbuka untuk banyak orang melalui internet. Untuk contoh e-WOM nya adalah review online yang berada di website-website (ex: kaskus.co.id atau tabloidpulsa.co.id) atau media sosial (ex: facebook.com) tentang smartphone Apple iPhone. Penerapan electronic word of mouth dinilai jauh lebih efektif karena dapat dijamah oleh masyarakat luas. Dengan menerapkan electronic word of mouth (eWOM), para pelaku bisnis dapat diuntungkan dengan low cost and high impact dari proses tersebut. Electronic word of mouth juga dapat membantu pelaku bisnis untuk menampung keluhan pelanggan dan ketidakpuasan pelanggan secara langsung

Pada jaman sekarang di mana era persaingan antar developer smartphone semakin sengit dalam melakukan promosi, konsumen akan jauh lebih kritis dan banyak mencari informasi mengenai kelebihan dan kekurangan smartphone sebelum membuat keputusan untuk melakukan pembelian. Konsumen akan melakukan pemrosesan informasi (Consumer Information Processing) dengan cara melihat-lihat review online melalui website-website maupun media sosial yang ada. Selanjutnya konsumen akan mengevaluasi produk atau merek tersebut. Menurut Hubspot (2012) dalam Priyandana (2015), sebanyak 70% konsumen lebih besar probabilitasnya melakukan pembelian berbasis referensi media sosial.

(38)

19 produk terbarunya yakni Oppo F3 dengan menggunakan Raisa Andriana dan Isyana Sarasvati sebagai Celebrity Endorser.

Raisa Andriana atau yang sering disapa Raisa merupakan penyanyi muda pelantun tembang “Serba Salah” yang menjadi idola pecinta musik

Indonesia. Raisa lahir di Jakarta 6 Juni 1990 juga dulunya merupakan penyanyi cilik. Raisa merupakan ikon penyanyi muda cantik idola semua penikmat musik dan digandrungi kalangan muda.

Sama halnya dengan Isyana. Ia mempunyai nama lengkap Isyana Sarasvati yang lahir di Bandung 2 Mei 1993 juga merupakan solois pendatang baru. Bermodalkan kepiawaiannya menggunakan alat musik serta suara yang merdu membuat ia menjadi idola baru masyarakat. Raisa dan Isyana yang merupakan ikon anak muda saat ini yang cantik dan terkenal diharapkan mampu menciptakan brand image yang baik dimata konsumen. Celebrity endorser berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk, yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menunjukkan pada produk yang didukungnya (Kotler & Keller, 2009, p.216).

Dari pernyataan diatas penulis mencoba mengetahui apakah Brand Name, Product Features, Electronic word of mouth dan Celebrity Endorser berpengaruh terhadap minat beli merek smartphone Oppo. Dengan melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul: “ANALISIS PENGARUH BRAND NAME, PRODUCT FEATURES, ELECTRONIC

(39)

20 WORD OF MOUTH, DAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE OPPO.”

B. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh brand name, product features, electronic word of mouth dan celebrity endorser terhadap minat beli smartphone merek Oppo. Adapun perumusan permasalahannya sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial variable brand name, product features, electronic word of mouth dan celebrity endorser terhadap minat beli merek smartphone Oppo?

2. Apakah terdapat pengaruh secara simultan variabel brand name, product features, electronic word of mouth dan celebrity endorser terhadap minat beli merek smartphone Oppo?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:

1. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh secara parsial variabel brand name, product features, electronic word of mouth dan celebrity endorser terhadap minat beli merek smartphone Oppo.

(40)

21 2. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh secara simultan variabel brand name, product features, electronic word of mouth dan celebrity endorser terhadap minat beli merek smartphone Oppo.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan penulis di bidang pemasaran dan perilaku konsumen, sebagai penerapan teori-teori yang telah diperoleh di perkuliahan dan juga sebagai prasayarat untuk menempuh gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta. 2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan strategi yang akan ditempuh perusahaan untuk mempertahankan pelanggan agar tidak berpindah ke merek lain dan juga untuk bahan pertimbangan strategi perusahaan baru agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi penelitian selanjutnya yang lebih lengkap dari ini dan dapat menambah wawasan khususnya bagi yang berminat dalam jurusan Manajemen Pemasaran.

(41)

22 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Minat Beli

a. Pengertian Minat Beli

Menurut Mowen dalam Oliver (2006), minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekamdalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yangpada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Menurut Mowen dalam Oliver (2006) efek hierarki minat beli digunakan untuk menggambarkan urutan proses munculnya keyakinan.

Sikap dan perilaku pengetahuan kognitif yang dimiliki konsumen dengan mengaitkan atribut, manfaat, dan objek (dengan mengevaluasi informasi), sementara itu sikap mengacu pada perasaan atau responefektifnya. Bahkan masing‐masing unsur bisa berbentuk secara parsial, namun dalam penelitian ini hanya terdapat etiga komponen penggerak dalam formasi standar, yakni kognisi, sikap, dan perilaku. Munculnya ketiga komponen tersebut tidak lepas dari informasi yang diterima konsumen. Stigler dalam Cobb‐

(42)

23 Walgren (1995) menyatakan bahwa suatu merek yang dikenal oleh pembeli akan menimbulkan minatnya untuk mengambil keputusan pembelian. Dampak dari simbol suatu produk memberikan arti didalam pengambilan keputusan konsumen sebab simbol dan image merupakan hal penting dalam periklanan dan mempunyai pengaruh dalam minat untuk membeli.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu pemusatan perhatian individu terhadap suatu barang yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang tersebut, sehingga minat tersebut menimbulkan keinginan dan kemudian timbul perasaan yang meyakinkan individu bahwa barang tersebut memiliki manfaat dan individu tersebut ingin memiliki barang tersebut dengan cara membelinya. Minat beli itu sendiri juga masih merupakan sebuah sikap pada suatu tahapan yang nantinya konsumen belum tentu mengambilsuatu tindakan keputusan pembelian.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli

Swastha dan Irawan (2001) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi,bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasamaka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat. Lidyawatie (2008)

(43)

24 menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu :

1) Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.

2) Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.

3) Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.

4) Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.

5) Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.

c. Indikator Minat Beli

Menurut Ferdinand (2002), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

(44)

25 2) Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain.

3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Menurut Ajay dan Goodstein yang dikutip Yoestini dan Eva (2007) jika ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah mempelajari apa yang dipikirkannya, dengan demikian yang akan didapatkan tidak hanya sekedar informasi tentang orang itu tentu lebih bagaimana proses infromasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan “The Buying Process” (proses pembelian).

2. Brand Name

Definisi merek menurut “American Marketing Association”

(dalam Kotler, 2003) adalah sebagai berikut: merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang

(45)

26 dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.

Merek memegang peranan yang penting, diantaranya yaitu menjembatani harapan konsumen pada saat perusahaan menjanjikan pada konsumen. Merek sebenarnya adalah cerminan dari janji yang diucapkan oleh produsen terhadap konsumen atas kualitas produk yang akan mereka hasilkan. Bahkan lebih jauh lagi, dapat dikatakan bahwa merek adalah gudang penyimpan kepercayaan yang semakin penting peranannya seiring dengan meningkatnya jumlah pilihan yang dihadapi masyarakat. Konsumen bersedia membayar lebih suatu produk karena merek melekat padanya, yang merupakan jaminan konsistensi kualitas nilai tertentu yang diyakini terkandung di dalamnya (Kotler, 2003). Dengan adanya merek, dapat membuat konsumen merasa aman karena adanya jaminan kualitas pada produknya. Perusahaan juga diuntungkan dengan memberi harga premium bagi merek yang terkenal dan dapat memperluas pangsa pasar perusahaan.

Merek merupakan sebuah indikator value yang ditawarkan kepada pelanggan. Merek merupakan intangible asset yang menciptakan value bagi pelanggan dengan memperkuat loyalitas dan kepuasannya. Merek menjadi „alat ukur‟ bagi kualitas value yang anda tawarkan (Kertajaya, 2004).

Brand names biasanya digunakan sebagai indikator eksternal untuk menarik kesimpulan dan atau mempertahankan persepsi kualitas

(46)

27 dan dapat menggambarkan pengumpulan informasi tentang produk (Richardson, Dick, and Jain, 1994). Kekuatan brand names membantu untuk mengontrol dan menyeimbangkan persepsi kualitas sebuah merek barang bahkan ketika harganya didiskon (Della Bitta, Monroe, and McGinnis, 1981). Brand names juga dapat mempengaruhi konsumen pada referensi internal tentang harga menembus persepsi mereka tentang barang yang dijual atau kualitas merek.

Merek dari suatu produk akan mempengaruhi konsumen dalam menilai dan kemudian, akan berefek pada minat beli (Khasanawneh dan Hasouneh dalam Chow dan Chen 2012). Pada penemuan sebelumnya oleh Khasawneh dan Hasouneh (2010), sebagian pengguna cenderung memilih smartphone yang diakui secara internasional, bermerek, dan dapat dipercaya. Selain itu, mereka akan hanya membeli merek smartphone favorit mereka.

Indikator dari Brand Name yang digunakan dalam penelitian ini (Khasawneh dan Hasouneh 2010) yaitu:

a. Merek produk diakui secara internasional (Recognized) b. Merek produk dapat dipercaya (Trustworthy)

c. Merek produk tersebut merupakan merek favorit pengguna (Favourite)

(47)

28 Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing (Kotler dan Armstrong, 2008). Konsep lain fitur adalah alat pesaing untuk mendiferensiasikan (membedakan) produk perusahaan dari produk pesaing (Ginting, 2012).

Sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur. Model dasar, model tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing (Kotler dan Amstrong, 2008).

Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan memvariasikan fitur yang melengkapi fungsi dasar mereka. Perusahaan dapat mengidentifikasi dan memilih fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli terbaru dan kemudian menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya perusahaan untuk setiap fitur potensial. Perusahaan juga harus mempertimbangkan berapa banyak orang yang menginginkan setiap fitur, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperkenalkannya, dan apakah pesaing dapat dengan mudah menirunya. Untuk menghindari kelelahan fitur, perusahaan juga harus cermat dalam memprioritaskan fitur-fitur yang tercakup dan menemukan cara yang jelas untuk memberikan informasi tentang bagaimana konsumen dapat menggunakan dan memanfaatkan fitur tersebut.

(48)

29 Perusahaan juga harus berpikir berdasarkan kumpulan atau kemasan fitur (Kotler dan Keller, 2009).

Suatu produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur. Suatu model yang disebut ”stripped-down”, dengan sesuatu tanpa kelebihan

(ekstra) sebagai titik awal. Perusahaan dapat menciptakan model tingkat lebih tinggi dengan menambahkan fitur. Sebagai produsen pertama memperkenalkan suatu fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara bersaing yang paling efisien.

Beberapa perusahaan sangat inovatif dalam menambahkan fitur baru (Ginting, 2012). Menurut Lay-Yee et al (2013), perangkat keras adalah permukaan perangkat yang dapat disentuh secara fisik seperti body dari smartphone, ukuran, berat, warna serta desain. Sementara itu, perangkat lunak termasuk program komputer, prosedur dan dokumentasi. Sebagai tambahan operasi platform, Penyimpanan atau aplikasi juga dapat dikategorikan sebagai perangkat lunak. Ada beberapa jenis operasi perangkat lunak seperti iOS, Android, Windows, RIM Blackberry, Symbian, Bada dan maemo. Hardware dan software dapat dikategorikan sebagai fitur produk. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Russell (2012), konsumen di Malaysia kebanyakan lebih suka Android terdiri dari 41%, diikuti oleh IOS dengan 18%, RIM Blackberry dan Windows mempunyai presentase yang sama 6%. Pengguna di negara-negara lain seperti Singapura, Australia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam sebagian besar menggunakan sistem operasi Android.

(49)

30 Berdasarkan sebelumnya dilakukan oleh Lay-Yee et al (2013), 31% dari pengguna lebih memperhatikan perangkat lunak dibaandingkan hardware hanya 17,6%. Ini menunjukkan konsumen akan terlihat lebih di software daripada hardware dalam pembelian smartphone. Menurut Persaud dan Azhar (2012), fitur dalam smartphone yaitu layar yang lebih besar dan lebih tinggi resolusi, menawarkan konsumen beragam fitur, mobile browsing web, ribuan aplikasi, e-mail, instant messaging, video, game, kamera video.

Indikator yang digunakan dalam mengukur product features yaitu:

a. Desain (Lay-Yee et al 2013)

b. Body Smartphone (Lay-Yee et al 2013) c. Operating Platform (Lay-Yee et al 2013) d. Penyimpanan (Lay-Yee et al 2013) e. Kamera (Persaud dan Azhar, 2012) 4. Electronic Word of Mouth

Schiffman & Kanuk (2010) menyatakan bahwa word of mouth merupakan suatu bentuk komunikasi antar individu mengenai suatu produk atau jasa tertentu. Seseorang yang telah memiliki pengalaman dengan suatu produk atau jasa cenderung secara sadar atau tidak sadar akan mengungkapkan kepada orang lain secara lisan (word of mouth) dalam berbagai waktu dan kesempatan. Namun seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin meningkatnya

(50)

31 penggunaan internet, kini orang-orang dapat berinteraksi dan saling berbagi infromasi secara online. Hal ini menjadikan komunikasi word of mouth (WOM) berkembang menjadi komunikasi electronic word of mouth (eWOM).

Menurut Hennig-Thurau (2004), electronic Word of Mouth communication merujuk pada pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh konsumen aktual, potensial, atau konsumen pendahulu mengenai suatu produk dimana informasi tersebut tersedia bagi orang-orang atau perusahaan melalui Internet. Hennig-Thurau (2004), mengemukakan bahwa menurut perspektif orang yang menyampaikan pesan eWOM (komunikator), mereka mempublikasikan mereka dalam media berbasis opini karena keuntungan sosial, dorongan ekonomis, kepedulian terhadap orang lain, dan pencapaian diri.

Menurut Jeong and Jang (2011) perbedaan antara word of mouth tradisional dengan electronic word of mouth antara lain sebagai berikut: a. Word of mouth dilakukan dengan dengan bertatap muka secara langsung, sedangkan electronic word of mouth secara online. Adanya kemajuan teknologi merubah jenis komunikasi langsung dengan tatap muka menjadi komunikasi pada dunia maya.

b. Word of mouth dilakukan secara terbatas sedangkan electronic word of mouth aksesbilitasnya tinggi. electronic word of mouth dapat menjangkau semua orang yang mengakses internet.

(51)

32 c. Electronic word of mouth memungkinkan pengguna website mengembangkan hubungan virtual dengan konsumen atau kelompok lain.

d. Electronic word of mouth diposting atau diakses anonim secara online atau orang yang tidak dikenal, sedangkan word of mouth tradisional memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi, percakapan langsung dengan orang yang dikenal.

e. Tingkat kepercayaan penerima informasi word of mouth lebih tinggi karena didukung dengan bahasa tubuh dan intonasi suara, sedangkan electronic word of mouth tidak.

Saat ini, media yang paling banyak digunakan sebagai media eWOM di Indonesia yaitu seperti Website, Blog, Youtube, Instagram, Facebook, Twitter dan masih banyak lagi. Orang orang yang bergabung dalam media eWOM tersebut saling berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai berbagai macam hal.

Indikator yang digunakan dalam mengukur electronic Word of Mouth Hennig-Thurau (2004):

b. Informasi yang diperoleh dari internet

c. Pernyataan konsumen yang telah menggunakan produk tersebut yang diperoleh dari internet.

5. Celebrity Endorser

Pemilihan celebrity endorser dalam beriklan telah biasa dilakukan oleh perusahaan untuk menarik minat pasar. Celebrity

(52)

33 endorser adalah memanfaatkan seorang artis, entertainer, atlet, dan publik figur yang dikenal masyarakat karena kemampuannya di suatu bidang yang dapat mendukung produk yang dipromosikannya (Shimp, 2003). Menurut Kotler (1997) pemilihan tokoh dalam menyampaikan pesan merupakan factor yang sangat penting, tokoh tersebut harus dikenal luas, mempunyai pengaruh positif yaitu efek emosi yang positif terhadap audien dan sesuai dengan produk yang dibintanginya.

Menurut Mc. Cracken (1989) dalam amos (2008) Celebrity endorser adalah individu yang mendapat pengakuan publik atas prestasinya dan dipercaya untuk menjadi ikon sebuah iklan. Hal ini juga diperkuat dengan pendapat dari Rossiter dan Percy (1998) bahwa celebrity endoser merupakan model iklan yang berperan besar dalam mempengaruhi audience di dalam iklan suatu produk.

Jadi dapat disimpulkan celebrity endorser adalah pemanfaatan seorang publik figur yang dikenal oleh masyarakat dan mendapat pengakuan publik atas prestasinya dan dipercaya menjadi ikon sebuah iklan sehingga dapat mendukung produk yang dipromosikannya.

Rossiter dan Percy (1998) berpendapat bahwa agar celebrity endorser dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, maka endorser harus memiliki empat karakteristik yang dikenal dengan VisCAP dan ini digunakan sebagai indikator dalam mengukur celebrity endorser yaitu:

(53)

34 dan di kagumi oleh masyarakat luas. Celebrity endorser yang telah di kenal oleh masyarakat luas atau telah memiliki prestasi dalam bidangnya, akan memudahkan untuk mencuri perhatian masyarakat dalam menjelaskan citra produk.

b. Credibility (kredibilitas) : nilai kompetensi atau kemampuan seseorang yang menunjukkan kinerja sangat baik yang mencakup expertise (keahlian) dan trustworthiness (kejujuran) dari celebrity endorser tersebut. Keahlian mengacu pada pengalaman, pengetahuan atau keahlian yang dimiliki celebrity endorser yang berhubungan dengan topic yang dikomunikasikan. Sedangkan trustworthiness mengacu pada kejujuran dan dapat dipercayainya celebrity endorser dalam menyampaikan citra produk. Hal inilah yang membuat konsumen untuk memihak endorser, karena konsumen merasa bahwa pesan yang disampaikan oleh endorser tersebut dapat dipercaya.

c. Attractiveness (Daya tarik) : Respon emosional yang menciptakan ketertarikan kepada celebrity endorser, di mana ketertarikan tersebut tidak hanya secara fisik tetapi juga karakter yang ada didalam diri endorser (gaya hidup, kepribadian, keahlian, dll). Daya tarik itulah yang akan membuat masyarakat berfikir bahwa endorser tersebut menarik, hal ini menjadi lebih efektif bila celebrity endorser tersebut membintangi iklan yang sesuai dengan karakternya.

(54)

35 yang mampu mempengaruhi sikap, pemikiran dan perilaku masyarakat saat membawakan citra produk. Dalam hal ini celebrity endorser harus memiliki kekuatan untuk memerintahkan masyarakat untuk membeli/menggunakan produk tersebut.

Menurut Sciffman dan Kanuk (2004) dari semua karakteristik VisCAP di atas, yang dimiliki oleh seorang celebrity endorser dapat mendukung program kampanye produk serta dapat mempengaruhi minat beli konsumen dan kemudian dapat mendongkrak penjualan produk.

B. Penelitian Terdahulu

Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui hubungan anatara penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan yanga akan dilakukan. Dibawah ini peneliti akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang pernah dilakukan:

(55)

36 Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Journal Research Method Result Differences

1.

Relationship and impactof e-WOM and brand image towards purchase intention of smartphones? (2016),

Journal of Scientific Research and Development ISSN 1115 – 7569 Irwan Shahrinaz, Jati kasuma, Yusman Yacob, Dayang Hummida Abang Abdul

Rahman, Ahmad Faisal Mahdi

Exploratory research, using nonprobability random

sampling method, 380 respondents. Correlations

coefficient test and observation of significant levels are done to check the

strenght and the linear relationship between

the two types of variables. Cronbach’s alpha coefficient

Brand image provide more impact towards purchase intention compared to e-WOM. E-WOM has not direct

effect on

Brand image as independent variable

(56)

37

No Journal Research Method Result Differences

is used to determinant the items’ reliability and internal

consistency

2.

Factors Influencing Purchasing Intention of Smartphone among University Students (2015), FIFTH INTERNATIONAL CONFERENCE ON

MARKETING AND RETAILING (5TH INCOMaR), Procedia Economics and Finance 37 (

2016 ) 245 – 253, published

by Elsevier B.V. This is an open access article under the CC BY-NC-ND license

(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/)

367 sets of questionnaire were distributed to diploma

students who study in UniversitiTeknologi MARA,

Kedah.

Person Correlation Analysis results shows

that there is a significant relationship between

Product Features (PF) Brand Name (BN) Social Influence (SI)

Product Sacrifice

Reliability Analysis Test (Cronbach’s alpha coefficient) for Dependent and Independent Variables.

PF(Product Features), BN(Brand Name) and SI(Social Influence)

towards purchasing

(PS) as independent variable (factors) in

(57)

38

No Journal Research Method Result Differences

AziraRahima, Siti ZaharahSafina, Law KuanKhenga, NurliyanaAbasa, Siti Meriam Alia

Person Correlation Analysis to identify relationship between dependent variable

and independent variables.

intention of smartphone among university students in

UiTM Kedah

3.

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, BRAND IMAGE DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PEMBERSIH WAJAH MEN’S BIORE (2016),

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.7, 2016: 4016-4043 ISSN : 2302-8912 Kadek Ayu Dwi Sudias

Kumala Sukma, I Ketut Nurcahya, Alit Suryani

The research was conducted in Denpasar with data analysis technique of multiple

linear regression by using the program of Statistical Package of Social Science

(SPSS) version 17.0 for Windows. The determination

The result of analysis proved that celebrity endorser, brand image

and trustworthiness partially affected

positively and significantly toward

the decision to

Brand Image dan kepercayaan sebagai variable independent di

jurnal ini dan keputusan pembelian

sebagai variable dependen di jurnal ini

(58)

39

No Journal Research Method Result Differences

of sample number was through non probability

sampling technique particularly purposive sampling, of 135 respondents

purchase the product of Men’s Biore facial

cleanser in Denpasar city.

(59)

40 C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran .

Uji Kualitas Data  Uji Validitas  Uji Reliabilitas

Electronic Word of Mouth (X3) Minat Beli (Y)

Uji Asumsi Klasik  Uji Normalitas  Uji Multikolonieritas  Uji Heterokedasitas Uji Hipotesis  Uji t  Uji F Koefisien Determinasi (R2)

Interpretasi dan Saran Brand Name

(X1)

Product Features (X2)

Uji Regresi Linier Berganda

Celebrity Endorser (X4)

(60)

41 D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian yaitu :

H01: β1 = 0 : Brand name tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli.. Ha1: β1 ≠ 0 : Brand name berpengaruh signifikan terhadap minat beli H02: β2 = 0 : Product features tidak berpengaruh signifikan terhadap minat

beli

Ha2: β2 ≠ 0 : Product features berpengaruh signifikan terhadap minat beli H03: β3 = 0 : Electronic word of mouth tidak berpengaruh signifikan terhadap

minat beli

Ha3: β3 ≠ 0 : Electronic word of mouth berpengaruh signifikan terhadap minat beli

H04: β4 = 0 : Celebrity Endorser tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli

Ha4: β4 ≠ 0 : Celebrity Endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli H05: β1,2,3,4 = 0 : Brand name, product features, electronic word of mouth, dan

Celebrity Endorser tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap minat beli

Ha5: β1,2,3,4 ≠ 0 : Brand name, product features, electronic word of mouth, dan Celebrity Endorser berpengaruh signifikan secara simultan terhadap minat beli.

(61)

42 E. Keterkaitan Antara Variabel

1. Brand Name dengan Minat Beli

Definisi merek menurut “American Marketing Association” adalah sebagai berikut: merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.

Penelitian yang dilakukan oleh Khasawneh dan Hasouneh (2010) dimana faktor-faktor brand name berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Semakin positif brand name produk maka akan semakin baik pula pengaruhnya terhadap Minat Beli konsumen. Dengan adanya brand name, dapat membuat konsumen merasa aman karena adanya jaminan kualitas pada produknya.

2. Product Features dengan Minat Beli

Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing (Kotler dan Armstrong, 2008). Konsep lain fitur adalah alat pesaing untuk mendiferensiasikan (membedakan) produk perusahaan dari produk pesaing (Ginting, 2012).

Peneliian yang dilakukan oleh Khasawneh dan Hasouneh (2010) menyatakan bahwa faktor-faktor product feature berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Semakin baik product feature produk yang ditawarkan maka akan semakin baik pula pengaruhnya terhadap

Gambar

Tabel 3.1  Skala Likert
Tabel 3.2  Operasional Variabel
Tabel    4.1  berikut  ini  menyajikan  jumlah  kuisioner  yang  disebarkan kepada responden
Tabel  4.3  menunjukkan  bahwa  responden  terdiri  dari  6  Fakultas.  Responden  terbanyak  terdapat  pada  mahasiswa  Fakultas  Ekonomi  sebanyak  38  orang  dan  responden  terendah  terdapat  pada  mahasiswa  Fakultas  Matematika  dan  Ilmu  Pengetahu
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dengan adanya Aplikasi Rapat Virtual Berbasis Intranet pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dapat membantu para pegawai yang ada dilingkungan instansi terkait

Murni Julianti dan Zulaikha (2014) Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi untuk Membayar Pajak dengan Kondisi Keuangan dan

Pengaruh Peer Education Terhadap Sikap Manajemen Higiene Menstruasi Pada Santriwati Remaja Awal di Pondok Pesantren Al-Qodiri Kabupaten Jember; Rizka Indana

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengitung estimasi produksi padi di Kabupaten Karanganyar menggunakan metode NDVI ( Normalized Difference Vegetation index) , memetakan lahan sawah

The collected of the data in this research is the comparative between the students’ competence in reading comprehension by using Grammar Translation and Direct

Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga

Analisa menunjukkan sebagian kecil remaja telah menderita penyakit kronis sendi, stroke, asma, jantung atau diabetes, dengan prevalensi berkisar antara 0.4% sampai 6.9%