• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 533/PID.SUS/2016/PT.MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam pengadilan tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara terdakwa :

N a m a : GERRY BRIAN RAHMADI alias GERRY Bin M. KALWINSYAH;

Tempat Lahir : Lubuk Pakam;

Umur / Tanggal Lahir : 23 Tahun / 23 Mei 1992; Jenis Kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat Tinggal : Lingkungan II Jalan Sudirman Gang Pancasila Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Serdang Bedagai;

A g a m a : Islam ;

Pekerjaan : Mocok-mocok;

Pendidikan : SMA;

Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah/ Penetapan Penahanan oleh :

1. Penyidik sejak tanggal 12 April 2016 s/d tanggal 01 Mei 2016;

2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 02 Mei 2016 s/d tanggal 10 Juni 2016;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 07 Juni 2016 s/d 26 Juni 2016;

4. Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam sejak tanggal 17 Juni s/d 16 Juli 2016;

5. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam sejak tanggal 1 Juli 2016 s/d 14 September 2016;

6. Hakim Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 8 September 2016 sampai dengan 07 Oktober 2016.

7. Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 08 Oktober 2016 sampai dengan 06 Desember 2016.

Pengadilan Tinggi tersebut ;

(2)

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 1181/Pid.Sus/2016/PN-Lbp, tanggal 08 September 2016 dalam perkara Terdakwa tersebut diatas;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan Nomor Register Perkara: PDM-93/Euh.2/S.Rph/06/2016 tanggal 7 Juni 2016 sebagai berikut;

KESATU:

Bahwa Terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI alias GERRY Bin M. KALWINSYAH bersama-sama dengan IMAM, EBON dan SURYA (masing-masing belum tertangkap/DPO), pada hari Selasa tanggal 24 Nopember 2015 sekira pukul 03.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember 2015, bertempat di Jalan Mesjid Lingkungan Tempel Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk memeriksa dan mengadilinya, “secara

bersama-sama melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta serta melakukan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan luka berat”,

yang dilakukan dengan cara sebagai berikut;

 Pada awalnya IMAM menggadaikan hand Phone miliknya kepada saksi korban TEDDY HARDIANSYAH HUTAOSIT (17 tahun / 27-12-1997), kemudian pada hari Selasa tanggal 24 Nopember 2015 sekira pukul 02.30 WIB. pada saat saksi korban dengan saksi MUHAMMAD IQBAL sedang duduk-duduk disebuah warung milik warga setempat dekat pinggir sungai di Jalan Mesjid Lingkungan Tempel Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, tiba-tiba IMAM dan Terdakwa melintas lewat dengan mengunakan sepeda motor sehingga saksi korban memanggilnya untuk membicarakan masalah Hand Phone gadaian tersebut;

 Selanjutnya terjadi pertengkaran mulut antara saksi korban dan Terdakwa, dan kemudian Terdakwa berkata ”KITA BAWA DARI SINI SAJA DAN KITA HABISI DI TEMPAT LAIN“, namun saat itu saksi MUHAMMAD IQBAL langsung melarang mereka untuk membawa saksi korban ketempat lain sambil saksi MUHAMMAD IQBAL berkata Kepada Terdakwa dan IMAM “NGAPAIN KALIAN BAWA”, dan kemudian saksi

(3)

MUHAMMAD IQBAL MENGUSIR Terdakwa dan IMAM” lalu Terdakwa dan IMAM langsung pergi dari tempat tsb;

 Tidak lama kemudian sekira pukul 03.00 WIB Terdakwa dan IMAM kembali menemui saksi korban dipinggir sungai, namun IMAM tidak sendirian datang akan tetapi bersama-sama dengan kawan-kawannya yang berjumlah 4 Orang dengan mengendarai 2 sepeda motor secara berboncengan yang mana IMAM dibonceng oleh Terdakwa, sedangkan EMBON besama dengan SURYA, selanjutnya Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA turun dari sepeda motor yang mereka bawa dan kemudian IMAM langsung mengeluarkan Pisau Sangkur dari pinggang sebelah kiri dan langsung membacok ke arah bagian kepala saksi korban sebanyak 1 kali dan saksi korba secara Refleks langsung menangkis dengan tangan kanan Pisau sangkur yang di arahkan ke bagian kepala saksi korban hingga mengakibatkan tangan kanan saksi korban mengalami luka dan mengeluarkan darah kemudian saksi korban langsung menyelematkan diri dengan berlari menuju gang yang ada di kampung tersebut, namun Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA langsung mengejar dan sekira kurang lebih 20 Meter saksi korban berhasil disusul oleh Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA dan saat itu juga saksi MUHAMMAD IQBAL ikut berlari menyusul saksi korban dari belakang, pada saat saksi korban sudah berhasil disusul oleh Terdakwa dna teman-temannya sejauh kurang lebih 20 Meter, kemudian Terdakwa langsung mengeluarkan pisau dari pinggangnya yang tertutup jaket selanjutnya langsung menikam bagian lenggan kanan saksi korban dari arah samping sebanyak 1 kali hingga saksi korban terluka dan mengeluarkan darah lagi dan selanjutnya EBON juga langsung megeluarkan pisau yang ada dipinggangnya yang ditutupi bajunya dan langsung menikam Kepala saksi korban dari arah depan sebanyak 1 kali hingga saksi korban terluka dan mengeluarkan darah dan tidak lama kemudian SURYA memukul saksi korban dengan mengunakan kayu broti yang mengenai pada bagian Kepala dari arah depan sebanyak 1 kali yang mana kayu broti tersebut didapat SURYA dari lokasi tersebut;

 Selanjutnya saksi korban langsung melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kesadisan Terdakwa dan teman-temannya yang hendak menghabisi saksi korban, hingga saksi korban terjatuh ke paret dan karena saksi korban sudah terluka parah, saksi korban tergeletak diparet tersebut dan saat saksi korban tergeletak di dalam paret saksi korban

(4)

merintih kesakitan sambil mengeluarkan suara yang merintih-rintih dan tidak lama kemudian saksi korban ditolong oleh saksi DEFI ROSADI alias DEFI dan selanjutnya saksi DEFI ROSADI alias DEFI menolong saksi korban dan mengantarkan saksi korban kerumah orang tuanya di Jalan Murai Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, dan sesampai dirumah selanjutnya saksi korban langsung dibawa kerumah Sakit Umum Melati Perbaungan oleh orang tua saksi korban yaitu saksi SIHAR HUTASOIT;

 Akibat perbuatan para Terdakwa bersama-sama dengan IMAM, EBON dan SURYA (masing-masing belum tertangkap/DPO), mengakibatkan saksi korban TEDDY HARDIANSYAH HUTAOSIT luka robek dikepala kiri ukuran 4x2x2 cm dan pergelangan bagian kanan dan tangan atas kanan ukuran 10x4x4 cm, sesuai dengan Visum Et Revertum Nomor : 26/XI/RSUM/2015, tanggal 24 Nopember 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. CANDLY, dokter pada Rumah Sakit Umum Melati Perbaungan, dengan kesimpulan luka robek dikepala kiri dan pergelangan kanan dan tangan kanan diduga akibat benturan benda tajam;

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana

dalam pasal 80 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana;

ATAU KEDUA

Bahwa Terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI alias GERRY Bin M. KALWINSYAH bersama-sama dengan IMAM, EBON dan SURYA (masing-masing belum tertangkap/DPO), pada hari Selasa tanggal 24 Nopember 2015 sekira pukul 03.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember 2015, bertempat di Jalan Mesjid Lingkungan Tempel Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk memeriksa dan mengadilinya, “Dimuka umum

bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang, yang menyebabkan suatu luka berat pada tubuh”, yang dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

 Pada awalnya IMAM menggadaikan hand Phone miliknya kepada saksi korban TEDDY HARDIANSYAH HUTAOSIT (17 tahun / 27-12-1997),

(5)

kemudian pada hari Selasa tanggal 24 Nopember 2015 sekira pukul 02.30 Wib pada saat saksi korban dengan saksi MUHAMMAD IQBAL sedang duduk-duduk disebuah warung milik warga setempat dekat pinggir sungai di Jalan Mesjid Lingkungan Tempel Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, tiba-tiba IMAM dan Terdakwa melintas lewat dengan mengunakan sepeda motor sehingga saksi korban memanggilnya untuk membicarakan masalah Hand Phone gadaian tersebut;

 Selanjutnya terjadi pertengkaran mulut antara saksi korban dan Terdakwa, dan kemudian Terdakwa berkata ”KITA BAWA DARI SINI SAJA DAN KITA HABISI DI TEMPAT LAIN“, namun saat itu saksi MUHAMMAD IQBAL langsung melarang mereka untuk membawa saksi korban ketempat lain sambil saksi MUHAMMAD IQBAL berkata Kepada Terdakwa dan IMAM “NGAPAIN KALIAN BAWA”, dan kemudian saksi MUHAMMAD IQBAL MENGUSIR Terdakwa dan IMAM” lalu Terdakwa dan IMAM langsung pergi dari tempat tsb;

 Tidak lama kemudian sekira pukul 03.00 WIB Terdakwa dan IMAM kembali menemui saksi korban dipinggir sungai, namun IMAM tidak sendirian datang akan tetapi bersama-sama dengan kawan-kawannya yang berjumlah 4 Orang dengan mengendarai 2 sepeda motor secara berboncengan yang mana IMAM dibonceng oleh Terdakwa, sedangkan EMBON besama dengan SURYA, selanjutnya Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA turun dari sepeda motor yang mereka bawa dan kemudian IMAM langsung mengeluarkan Pisau Sangkur dari pinggang sebelah kiri dan langsung membacok ke arah bagian kepala saksi korban sebanyak 1 kali dan saksi korba secara Refleks langsung menangkis dengan tangan kanan Pisau sangkur yang di arahkan ke bagian kepala saksi korban hingga mengakibatkan tangan kanan saksi korban mengalami luka dan mengeluarkan darah kemudian saksi korban langsung menyelematkan diri dengan berlari menuju gang yang ada di kampung tersebut, namun Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA langsung mengejar dan sekira kurang lebih 20 Meter saksi korban berhasil disusul oleh Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA dan saat itu juga saksi MUHAMMAD IQBAL ikut berlari menyusul saksi korban dari belakang, pada saat saksi korban sudah berhasil disusul oleh Terdakwa dna teman-temannya sejauh kurang lebih 20 Meter, kemudian Terdakwa langsung mengeluarkan pisau dari pinggangnya yang tertutup jaket selanjutnya langsung

(6)

menikam bagian lenggan kanan saksi korban dari arah samping sebanyak 1 kali hingga saksi korban terluka dan mengeluarkan darah lagi dan selanjutnya EBON juga langsung megeluarkan pisau yang ada dipinggangnya yang ditutupi bajunya dan langsung menikan Kepala saksi korban dari arah depan sebanyak 1 kali hingga saksi korban terluka dan mengeluarkan darah dan tidak lama kemudian SURYA memukul saksi korban dengan mengunakan kayu broti yang mengenai pada bagian Kepala dari arah depan sebanyak 1 kali yang mana kayu broti tersebut didapat SURYA dari lokasi tersebut;

 Selanjutnya saksi korban langsung melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kesadisan twd dan teman-temannya yang hendak menghabisi saksi korban, hingga saksi korban terjatuh ke paret dan karena saksi korban sudah terluka parah, saksi korban tergeletak diparet tersebut dan saat saksi korban tergeletak di dalam paret saksi korban merintih kesakitan sambil mengeluarkan suara yang merintih-rintih dan tidak lama kemudian saksi korban ditolong oleh saksi DEFI ROSADI alias DEFI dan selanjutnya saksi DEFI ROSADI alias DEFI menolong saksi korban dan mengantarkan saksi korban kerumah orang tuanya di Jalan Murai Kecamatna Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, dan sesampai dirumah selanjutnya saksi korban langsung dibawa kerumah Sakit Umum Melati Perbaungan oleh orang tua saksi korban yaitu saksi SIHAR HUTASOIT;

 Akibat perbuatan para Terdakwa bersama-sama dengan IMAM, EBON dan SURYA (masing-masing belum tertangkap/DPO), mengakibatkan saksi korban TEDDY HARDIANSYAH HUTAOSIT luka robek dikepala kiri ukuran 4x2x2 cm dan pergelangan bagian kanan dan tangan atas kanan ukuran 10x4x4 cm, sesuai dengan Visum Et Revertum Nomor : 26/XI/RSUM/2015, tanggal 24 Nopember 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. CANDLY, dokter pada Rumah Sakit Umum Melati Perbaungan, dengan kesimpulan luka robek dikepala kiri dan pergelangan kanan dan tangan kanan diduga akibat benturan benda tajam;

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat (1) ke-2 KUH Pidana.

ATAU KETIGA

(7)

Bahwa Terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI alias GERRY Bin M. KALWINSYAH bersama-sama dengan IMAM, EBON dan SURYA (masing-masing belum tertangkap/DPO), pada hari Selasa tanggal 24 Nopember 2015 sekira pukul 03.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember 2015, bertempat di Jalan Mesjid Lingkungan Tempel Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk memeriksa dan mengadilinya, “Dimuka umum

bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang, yang menyebabkan suatu luka”, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Pada awalnya IMAM menggadaikan hand Phone miliknya kepada saksi korban TEDDY HARDIANSYAH HUTAOSIT (17 tahun / 27-12-1997), kemudian pada hari Selasa tanggal 24 Nopember 2015 sekira pukul 02.30 Wib pada saat saksi korban dengan saksi MUHAMMAD IQBAL sedang duduk-duduk disebuah warung milik warga setempat dekat pinggir sungai di Jalan Mesjid Lingkungan Tempel Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, tiba-tiba IMAM dan Terdakwa melintas lewat dengan mengunakan sepeda motor sehingga saksi korban memanggilnya untuk membicarakan masalah Hand Phone gadaian tersebut;

 Selanjutnya terjadi pertengkaran mulut antara saksi korban dan Terdakwa, dan kemudian Terdakwa berkata ”KITA BAWA DARI SINI SAJA DAN KITA HABISI DI TEMPAT LAIN“, namun saat itu saksi MUHAMMAD IQBAL langsung melarang mereka untuk membawa saksi korban ketempat lain sambil saksi MUHAMMAD IQBAL berkata Kepada Terdakwa dan IMAM “NGAPAIN KALIAN BAWA”, dan kemudian saksi MUHAMMAD IQBAL MENGUSIR Terdakwa dan IMAM” lalu Terdakwa dan IMAM langsung pergi dari tempat tsb;

 Tidak lama kemudian sekira pukul 03.00 WIB Terdakwa dan IMAM kembali menemui saksi korban dipinggir sungai, namun IMAM tidak sendirian datang akan tetapi bersama-sama dengan kawan-kawannya yang berjumlah 4 Orang dengan mengendarai 2 sepeda motor secara berboncengan yang mana IMAM dibonceng oleh Terdakwa, sedangkan EMBON besama dengan SURYA, selanjutnya Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA turun dari sepeda motor yang mereka bawa dan kemudian IMAM langsung mengeluarkan Pisau Sangkur dari pinggang sebelah kiri dan langsung membacok ke arah bagian kepala saksi korban sebanyak 1

(8)

kali dan saksi korba secara Refleks langsung menangkis dengan tangan kanan Pisau sangkur yang di arahkan ke bagian kepala saksi korban hingga mengakibatkan tangan kanan saksi korban mengalami luka dan mengeluarkan darah kemudian saksi korban langsung menyelematkan diri dengan berlari menuju gang yang ada di kampung tersebut, namun Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA langsung mengejar dan sekira kurang lebih 20 Meter saksi korban berhasil disusul oleh Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA dan saat itu juga saksi MUHAMMAD IQBAL ikut berlari menyusul saksi korban dari belakang, pada saat saksi korban sudah berhasil disusul oleh Terdakwa dna teman-temannya sejauh kurang lebih 20 Meter, kemudian Terdakwa langsung mengeluarkan pisau dari pinggangnya yang tertutup jaket selanjutnya langsung menikam bagian lengan kanan saksi korban dari arah samping sebanyak 1 kali hingga saksi korban terluka dan mengeluarkan darah lagi dan selanjutnya EBON juga langsung megeluarkan pisau yang ada dipinggangnya yang ditutupi bajunya dan langsung menikan Kepala saksi korban dari arah depan sebanyak 1 kali hingga saksi korban terluka dan mengeluarkan darah dan tidak lama kemudian SURYA memukul saksi korban dengan mengunakan kayu broti yang mengenai pada bagian Kepala dari arah depan sebanyak 1 kali yang mana kayu broti tersebut didapat SURYA dari lokasi tersebut;

 Selanjutnya saksi korban langsung melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kesadisan Terdakwa dan teman-temannya yang hendak menghabisi saksi korban, hingga saksi korban terjatuh ke paret dan karena saksi korban sudah terluka parah, saksi korban tergeletak diparet tersebut dan saat saksi korban tergeletak di dalam paret saksi korban merintih kesakitan sambil mengeluarkan suara yang merintih-rintih dan tidak lama kemudian saksi korban ditolong oleh saksi DEFI ROSADI alias DEFI dan selanjutnya saksi DEFI ROSADI alias DEFI menolong saksi korban dan mengantarkan saksi korban kerumah orang tuanya di Jalan Murai Kecamatna Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, dan sesampai dirumah selanjutnya saksi korban langsung dibawa kerumah Sakit Umum Melati Perbaungan oleh orang tua saksi korban yaitu saksi SIHAR HUTASOIT;

 Akibat perbuatan para Terdakwa bersama-sama dengan IMAM, EBON dan SURYA (masing-masing belum tertangkap/DPO), mengakibatkan saksi korban TEDDY HARDIANSYAH HUTAOSIT luka robek dikepala kiri

(9)

ukuran 4x2x2 cm dan pergelangan bagian kanan dan tangan atas kanan ukuran 10x4x4 cm, sesuai dengan Visum Et Revertum Nomor : 26/XI/RSUM/2015, tanggal 24 Nopember 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. CANDLY, dokter pada Rumah Sakit Umum Melati Perbaungan, dengan kesimpulan luka robek dikepala kiri dan pergelangan kanan dan tangan kanan diduga akibat benturan benda tajam;

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat (1) ke-2 KUH Pidana;

ATAU EMPAT

Bahwa Terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI alias GERRY Bin M. KALWINSYAH bersama-sama dengan IMAM, EBON dan SURYA (masing-masing belum tertangkap/DPO), pada hari Selasa tanggal 24 Nopember 2015 sekira pukul 03.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember 2015, bertempat di Jalan Mesjid Lingkungan Tempel Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk memeriksa dan mengadilinya, “secara

bersama-sama melakukan penganiayaan yang menyebabkan luka”,

yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Pada awalnya IMAM menggadaikan hand Phone miliknya kepada saksi korban TEDDY HARDIANSYAH HUTAOSIT (17 tahun / 27-12-1997), kemudian pada hari Selasa tanggal 24 Nopember 2015 sekira pukul 02.30 Wib pada saat saksi korban dengan saksi MUHAMMAD IQBAL sedang duduk-duduk disebuah warung milik warga setempat dekat pinggir sungai di Jalan Mesjid Lingkungan Tempel Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, tiba-tiba IMAM dan Terdakwa melintas lewat dengan mengunakan sepeda motor sehingga saksi korban memanggilnya untuk membicarakan masalah Hand Phone gadaian tersebut;

 Selanjutnya terjadi pertengkaran mulut antara saksi korban dan Terdakwa, dan kemudian Terdakwa berkata ”KITA BAWA DARI SINI SAJA DAN KITA HABISI DI TEMPAT LAIN“, namun saat itu saksi MUHAMMAD IQBAL langsung melarang mereka untuk membawa saksi korban ketempat lain sambil saksi MUHAMMAD IQBAL berkata Kepada Terdakwa dan IMAM “NGAPAIN KALIAN BAWA”, dan kemudian saksi

(10)

MUHAMMAD IQBAL MENGUSIR Terdakwa dan IMAM” lalu Terdakwa dan IMAM langsung pergi dari tempat tsb;

 Tidak lama kemudian sekira pukul 03.00 WIB Terdakwa dan IMAM kembali menemui saksi korban dipinggir sungai, namun IMAM tidak sendirian datang akan tetapi bersama-sama dengan kawan-kawannya yang berjumlah 4 Orang dengan mengendarai 2 sepeda motor secara berboncengan yang mana IMAM dibonceng oleh Terdakwa, sedangkan EMBON besama dengan SURYA, selanjutnya Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA turun dari sepeda motor yang mereka bawa dan kemudian IMAM langsung mengeluarkan Pisau Sangkur dari pinggang sebelah kiri dan langsung membacok ke arah bagian kepala saksi korban sebanyak 1 kali dan saksi korba secara Refleks langsung menangkis dengan tangan kanan Pisau sangkur yang di arahkan ke bagian kepala saksi korban hingga mengakibatkan tangan kanan saksi korban mengalami luka dan mengeluarkan darah kemudian saksi korban langsung menyelematkan diri dengan berlari menuju gang yang ada di kampung tersebut, namun Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA langsung mengejar dan sekira kurang lebih 20 Meter saksi korban berhasil disusul oleh Terdakwa, IMAM, EBON dan SURYA dan saat itu juga saksi MUHAMMAD IQBAL ikut berlari menyusul saksi korban dari belakang, pada saat saksi korban sudah berhasil disusul oleh Terdakwa dan teman-temannya sejauh kurang lebih 20 Meter, kemudian Terdakwa langsung mengeluarkan pisau dari pinggangnya yang tertutup jaket selanjutnya langsung menikam bagian lenggan kanan saksi korban dari arah samping sebanyak 1 kali hingga saksi korban terluka dan mengeluarkan darah lagi dan selanjutnya EBON juga langsung megeluarkan pisau yang ada dipinggangnya yang ditutupi bajunya dan langsung menikan Kepala saksi korban dari arah depan sebanyak 1 kali hingga saksi korban terluka dan mengeluarkan darah dan tidak lama kemudian SURYA memukul saksi korban dengan mengunakan kayu broti yang mengenai pada bagian Kepala dari arah depan sebanyak 1 kali yang mana kayu broti tersebut didapat SURYA dari lokasi tersebut;

 Selanjutnya saksi korban langsung melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kesadisan twd dan teman-temannya yang hendak menghabisi saksi korban, hingga saksi korban terjatuh ke paret dan karena saksi korban sudah terluka parah, saksi korban tergeletak diparet tersebut dan saat saksi korban tergeletak di dalam paret saksi korban merintih

(11)

kesakitan sambil mengeluarkan suara yang merintih-rintih dan tidak lama kemudian saksi korban ditolong oleh saksi DEFI ROSADI alias DEFI dan selanjutnya saksi DEFI ROSADI alias DEFI menolong saksi korban dan mengantarkan saksi korban kerumah orang tuanya di Jalan Murai Kecamatna Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, dan sesampai dirumah selanjutnya saksi korban langsung dibawa kerumah Sakit Umum Melati Perbaungan oleh orang tua saksi korban yaitu saksi SIHAR HUTASOIT;

 Akibat perbuatan para Terdakwa bersama-sama dengan IMAM, EBON dan SURYA (masing-masing belum tertangkap/DPO), mengakibatkan saksi korban TEDDY HARDIANSYAH HUTAOSIT luka robek dikepala kiri ukuran 4x2x2 cm dan pergelangan bagian kanan dan tangan atas kanan ukuran 10x4x4 cm, sesuai dengan Visum Et Revertum Nomor : 26/XI/RSUM/2015, tanggal 24 Nopember 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. CANDLY, dokter pada Rumah Sakit Umum Melati Perbaungan, dengan kesimpulan luka robek dikepala kiri dan pergelangan kanan dan tangan kanan diduga akibat benturan benda tajam;

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUH Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana.

Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah menutut Terdakwa dengan tuntutan sebagai berikut:

1. Menyatakan terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI Alias GERRY Bin M. KALWINSYAH terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 80 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan Anak Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH.Pidana dalam dakwaan Kesatu Jaksa Penuntut Umum;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI Alias GERRY Bin M. KALWINSYAH dengan pidana penjara selama 5 (lima) Tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara, dan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah), Subs. 6 (enam) bulan kurungan;

(12)

3. Menetapkan barang bukti berupa : 1 (satu) helai celana merk Yuan jeans warna kuning dan terdapat bekas darah, 1 (satu) helai kaos oblong warna hitam yang bagian lengan sobek akibat ditikam pakai pisau, dikembalikan kepada saksi korban;

4. Menetapkan agar terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan atas tuntutan tersebut, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, telah menjatuhkan putusan tanggal 5 September 2016, nomor:1181/Pid.Sus/2016/PN.Lbp..yang amarnya berbunyi sbb :

1. Menyatakan Terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI alias GERRY Bin M.KALWINSYAH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Secara Bersama-Sama Melakukan Kekerasan terhadap anak” sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu Penuntut Umum ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI alias

GERRY Bin M.KALWINSYAH oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) Tahun dan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan Pidana selama 2 (dua) bulan kurungan;

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya;

Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Terdakwa maupun Penuntut Umum telah menyatakan Banding dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam masing-masing pada tanggal 8 September 2016 sebagaimana ternyata dari akta permintaan Banding Nomor : 73/Akta.Pid/2016/PN.Lbp, dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan dengan cara seksama oleh Bistok Sianipar, Juru Sita Pengganti pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 15 September 2016 dan kepada Terdakwa pada tanggal 19 September 2016;

Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut Penuntut Umum telah mengajukan Memori Banding tanggal 22 September 2016 dan memori banding tersebut telah pula diserahkan dengan cara seksama kepada Terdakwa pada tanggal 29 September 2016 sebagai mana akta penyerahan memori banding Nomor 1181/Pid.Sus/2016/PN-Lbp, yang pada pokoknya mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut:

(13)

1. Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Lubukpakam tidak mengabulkan setengahnya bahkan seluruhnya Tuntutan Jaksa Penuntut Umum,maka diharuskan untuk banding.Berdasarkan Surat Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor SE.001/JA/4/1995 tentang Pedoman tuntutan pidana poin 1 huruf c menyatakan Putusan Hakim setengah dari tuntutan Jaksa Penuntut umum apabila pertimbangan pidana diambil sebahagian atau seluruhnya sebagai pertimbangan Hakim dan putusannya Jaksa Penuntut Umum tidak harus mengajukan banding .

2. Bahwa dipersidangan Terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI Alias GERRY bin M KAWINSYAH menolak untuk melakukan perdamaian dan meminta maaf kepada korban TEDDY HARDIANSYAH HUTASOIT dngan alasan tidak melakukan perbuatan sebagaimana yang dituduhkan oleh korban TEDY HARDIANSYAH HUTASOIT, untuk mmberikan rasa keadilan kepada korban TEDDY HADIANSYAH HUTASOIT karena perbuatan Terdakwa telah menyebabkan korban TEDDY mengalami luka lebam pada mata kirinya akibat dari pemukulan yang dilakukan Terdakwa sehingga korban teddy hadiansyah hutasoit terganggu untuk melakukan aktivitasnya karena mngalami cidera pada bagian kepalanya.

3. Bahwa Karena Terdakwa selama proses persidangan selalu beralasan pada saat kejadian tidak berada ditempat, namun sedang berada dirumah bibinya. Sementara dalam persidangan jelas tergambar fakta yang menyebutkan bahwa Terdakwa berada ditempat kejadian bersama dengan pelakunya (DPO) ;

4. Bahwa berdasarkan pertimbangan Hakim dalam putusan tersebut, kami Jaksa Penuntut Umum merasa keberatan dengan hukuman yang diberikan kepada diri Terdakwa dimana rasa keadilan yang dirasakan oleh korban tidaklah tepat, karena korban pastilah takut dan merasa trauma terhadap perbuatan Terdakwa, dimana korban tidak dapat melakukan kegiatan sehari hari karena merasa trauma korban masih berusia muda. Maka pantaslah diberikan hukuman yang setimpal bagi diri terdakwa yang mana hukuman tersebut akan memiliki keadilan kepada korban .

5. Bahwa Majelis berpendapat dimana bukan tedakwa saja yang melakukan pengadiayaan tersebut maka tidak bisalah diberikan rasa taggung jawab seluruhnya kepada diri terdakwa,kami rasa kurang tepat karena Terdakwa bukan satu satunya, namun Terdakwa pelaku yang melakukan penikaman kepada korban jadi sudah patutlah terdakwa mempertanggung jawabkan perbuatan yang dilakukannya tersebut dan kami bukan hendak

(14)

membebankan tanggung jawab seluruhnya kepada diri Terdakwa, namun kami ingin perbuatan Terdakwa tersebut dipertanggung jawabkan sesuai dengan hukuman yang setimpal pada diri terdakwa. oleh karena itu Penuntut Umum mohon supaya Pengadilan Tinggi Medan menerima permohonan banding Penuntut Umum dan menjatuhkan putusan sesuai dengan Tuntutan Pidana yang kami ajukan tanggal 30 Agustus 2016;

Menimbang, bahwa kepada Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara sesuai dengan Surat

Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara No.

W2.U4/10335/Pid.01.10/IX/2016, tanggal 15 September 2016, terhitung sejak tanggal 26 September 2016 s/d 4 Oktober 2016 sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;

Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Penuntut Umum dan Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding terlebih dahulu akan mengoreksi pencantuman pasal dalam dakwaan Jaksa Penuntut umum dalam dakwaan kedua dan ketiga, dimana dalam dakwaan kedua dan ketiga dicantumkan pasal yang sama yaitu Pasal 170 ayat 1 ke-2 KUH.Pidana;

Menimbang, bahwa dalam dakwaan kedua Jaksa Penuntut Umum menguraikan bahwa Terdakwa “ Dimuka Umum Secara Bersama-sama Melakukan Kekerasan Terhadap Orang, yang menyebabkan luka berat pada tubuh “, seharusnya Pasal yang dicantumkan adalah Pasal 170 ayat 2 ke-2 e KUH.Pidana dan dalam dakwaan ketiga Jaksa Penuntut Umum menguraikan bahwa Terdakwa “ dimuka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang, yang menyebabkan suatu luka seharusnya pasal yang dicantumkan adalah Pasal 170 ayat 2 ke-1 e KUH.Pidana, bukan pasal 170 ayat 1 ke-2 KUH.Pidana , karena Pasal 170 ayat 1 merupakan perbuatan dimuka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang dan barang tanpa menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut seperti luka, luka berat ataupun mati;

Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim tingkat banding, pencantuman Pasal dalam dakwaan kedua dan ketiga sebagaimana dalam

(15)

dakwaan Jaksa Penuntut Umum menurut Majelis Hakim tingkat banding adalah merupakan kekurang teletian Jaksa Penuntut Umum, karena uraian dari dakwaan kedua dan ketiga adalah berbeda. Oleh karena itu Pasal yang tercantum dalam dakwaan kedua harus dibaca menjadi Pasal 170 ayat 2 ke-2 eKUH.Pidana dan dalam dakwaan ketiga, harus dibaca menjadi Pasal 170 ayat 2 ke-1 e KUH. Pidana;

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Sidikalang, No.1181/Pid.Sus/2016/PN.Lbp, tanggal 8 September 2016 serta memori banding dari Jaksa Penuntut Umum. Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat dengan pertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama dalam putusannya bahwa Terdakwa dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kesatu penuntut umum melanggar Pasal 80 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana, dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa salah satu unsur dalam Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang no.35 Tahun 2014, tentang perubahan atas Undang-Undang-Undang-Undang no.2w3 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH.Pidna antara lain dinyatakan kekerasan terhadap yang mengakibatkan luka berat;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan luka berat berdasarkan Pasal 90 KUH.Pidana yaitu: Penyakit atau luka yang tidak dapat diharapkan sembuh lagi dengan sempurna atau yang dapat mendatangkan bahaya maut, terus menerus tidak cakap lagi melakukan jabatan atau pekerjaan , tidak lagi memakai salah satu panca indra, kudung (rompong) lumpuh, berubah pikiran (akal) lebih dari 4 (empat) minggu lamanya , menggugurkan atau membunuh anak dari kandungan ibu;

Menimbang, bahwa dari hasil Visum Et Repertum no.26/XI/RSUM/2015, tanggal 26 Nopember 2015, an. Teddy Hardiansyah Hutasoit, yang ditanda tangani oleh dr. Condly, dokter pada Rumah Sakit Umum Melati Perbaungan , dijumpai luka robek di kepala kiri ukuran 4 x 2 x 2 cm dan pergelangan tangan bagian kanan dan tangan atas kanan ukur 10 x 4 x 4 cm, diduga akibat

(16)

benturan benda tajam, tidak ada menyebutkan kriteria luka berat sebagaimana ditentukan dalam Pasal 90 KUH.Pidana;

Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim tingkat banding meskipun saksi korban Teddy Hardiansyah Hutasoit mengalami luka sedemikian besarnya, jika dapat sembuh kembali dengan sempurna dan tidak mendapatkan bahaya maut, maka hal itu bukan merupakan luka berat, oleh karena itu Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama yang menyatakan saksi korban telah mengalami luka berat akan tetapi hanya mengalami luka-luka;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur luka berat yang terdapat dalam Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang no.35 Tahun 2014, tentang Perubahan Undang-Undang no.23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 55 ayat 1 ke- 1 KUH.Pidana , sebagaimana dalam dakwaan alternatief kesatu, tidak terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa, maka Terdakwa tidak dapat dinyatakan bersalah sebagaimana dalam dakwaan alternatief Pertama tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun secara alternatief, maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas dan dengan mengambil alih pertimbangan-pertimbangan Majelis hakim tingkat pertama tentang telah terpenuhinya unsur bersama-sama melakukan kekerasan maka dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang terbukti menurut Majelis Hakim tingkat banding adalah dakwaan alternatief ketiga melanggar Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUH. Pidana yaitu : “ Dimuka umum bersama –sama melakukan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan luka;

Menimbang, bahwa oleh karena tidak terdapat alasan pemaaf dan pembenar terhadap perbuatan Terdakwa, yang dapat menghapus pidana, maka Terdaka haruslah dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana setimpal dengan kesalahannya;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan Majelis Hakim tingkat pertama, bahwa tentang berat ringannya hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa harus didasarkan kepada azas keadilan, azas kepastian hukum dan azas kemanfaatan, akan tetapi tidak sependapat tentang keadaan yang memberatkan antara lain mengakibatkan saksi korban Teddy Hardiansyah Hutasoit syah luka berat, karena menurut Majelis Hakim

(17)

tingkat banding korban hanya mengalami luka-luka dan keadaan yang meringankan bahwa Terdakwa bukan pelaku tunggal, tetapi ada beberapa nama yang masuk dalam daftar Pencaharian Orang (DPO.) menurut Majelis Hakim tingkat banding karena perbuatan tersebut dilakukan secara bersama-sama justru merupakan keadaan yang memberatkan bukan yang meringankan;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan serta kemanfaatan dan hal memberatkan antara lain perbuatan Terdakwa membuat saksi korban Trauma dan yang meringankan Terdakwa masih muda dan belum pernah dihukum sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama, ditambah dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, menurut Majelis Hakim tingkat banding pidana sebagaimana dalam amar putusan dibawah ini telah sesuai dengan kesalahan Terdakwa dan telah memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat serta diharapkan membri efek jera bagai Terdakwa maupun masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan serupa;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka lamanya Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang djatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa berada dalam tahanan, berdasarkan ketentuan Pasal 21 jo. Pasal 27 ayat (1), (2) dan Pasal 193 (2) b. KUHAP. yaitu tidak terdapat alasan Terdakwa dikeluarkan dari tahanan, karenanya Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan pertimbangan dan Putusan Majelis Hakim tingkat pertama dikembalikan kepada pemiliknya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Penghadilan Negeri Lubuk Pakam, tanggal 8 September 2016 no.1181/Pid.Sus/2016/PN.Lbp. tidak dapat dipertimbangkan lagi dan harus dibatalkan dan Pengadilan Tinggi akan mengadili sendiri sebagaimana tersebut dalam amar Putusan dibawah ini ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dipidana, maka dibebani untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan;

(18)

Mengingat Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUH.Pidana dan Pasal-Pasal lain dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP.) serta peraturan perundang-undangan lain yang berkenaan dengan perkara ini ;

MENGADILI:

- Menerima permohonan banding dari Jaksa Penuntut Umum;

- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor.1181/Pid- Sus/2016/PN. Lbp. Tanggal 8 September 2016, yang dimohonkan banding tersebut ;

MENGADILI SENDIRI :

1. Menyatakan Terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI alias GERRY Bin M.KALWINSYAH terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan luka-luka” sebagaimana dalam dakwaan alternatif ketiga Penuntut Umum ;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa GERRY BRIAN RAHMADI alias GERRY Bin M.KALWINSYAH oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empa) Tahun ;

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;

5. Menyatakan barang bukti berupa: 1 (satu) helai celana merk Yuan jeans warna kuning dan terdapat bekas darah, 1 (satu) helai kaos oblong warna hitam yang bagian lengan sobek akibat ditikam pakai pisau, dikembalikan kepada saksi korban;

6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara dikedua tingkat Pengadilan sebesar Rp. 2.500.- (dua ribu lima ratus rupiah);

Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 1 Nopember 2016, oleh kami: Hj. WAGIAH ASTUTI, SH, sebagai Hakim Ketua Majelis, H. DANIEL, SH, MH, dan H. ADE KOMARUDIN, SH.M.Hum, masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, No. 533/PID-SUS/2016/PT.MDN, tertanggal 7 Oktober 2016 utuk memeriksa dan mengadili perkara ini, putusan tersebut dibacakan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Senin, tanggal 7 Nopember 2016,oleh Hakim Ketua Majelis

(19)

tersebut dengan didampingi Hakim-hakim Anggota, dibantu oleh: FACHRIAL,SH.,M.Hum., Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa.

Hakim Anggota ; Hakim Ketua ;

H. DASNIEL, SH, MH. Hj.WAGIAH ASTUTI,SH.

H. ADE KOMARUDIN, SH,M.Hum.

Panitera Pengganti :

FACHRIAL, SH, M.Hum.

Referensi

Dokumen terkait

Materi dalam penelitian ini adalah Slick yang merupakan kumpulan atau gabungan dari berbagai gamet hasil pemijahan serentak (spawning massal ) karang dari Genus Acropora

 Setelah daerah transisi, pada jarak tertentu dari lubang baut, baru seluruh luas penampang dapat dianggap memikul tegangan tarik secara merata.  Bagian profil siku yang memikul

Oleh karena itu, penelitian ini dikerjakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ajitein dalam pakan ter- hadap produksi dan kualitas susu sapi perah.. Pakan

Kesalahan yang terjadi pada (7) adalah tidak tepatnya pembelajar dalam menggunakan pronomina posesif yang seharusnya merujuk pa- da nomina/pronomina sebelumnya. Pada kalimat

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok. Pertimbangan untuk nasihat lain •

Kesejahteraan sosial atau jaminan sosial adalah suatu bentuk pemberian penghasilan, baik dalam bentuk materi ataupun non materi, yang diberikan oleh perusahaan

Музички путопис је збирка од 8 CD-ова, на којима се налазе музичке нумере неопходне за упознавање особености свих стилова и жанрова

kebutuhan tenaga di nit Rekam (edis. Dar Dari )uar Rum i )uar Rumah Sak ah Sakit Bha- it Bha-an$k an$kara A ara Ant2n S2 nt2n S2e&ja e&jar*27 r*27 (external