• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

- 1 -

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

NOMOR 12 TAHUN 2013

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat agar tercapai derajat kesehatan masyarakat secara optimal, perlu adanya pelayanan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat;

b. bahwa agar pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat sebagaimana dimaksud huruf a berjalan tertib dan lancar serta mencapai hasil optimal, diperlukan Petunjuk Pelaksanaan Program, Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kotawaringin Barat tentang Program Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Mengingat : 1. Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437). Sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(2)

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

5. Undang-Undang Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat; 10. Permendagri No 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008

tentang Urusan Pemerintah Daerah yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten

13. Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 18, Tambahan Lembaran daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 3);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 21 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012 Nomor 22);

15. Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 10 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat;

16. Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penjabaran Peraturan daerah kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 21 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013 (Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2012 Nomor 38).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat;

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah;

3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat;

4. Jaminan Kesehatan Daerah yang selanjutnya disebut Jamkesda adalah jaminan layanan kesehatan untuk masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat;

5. Peserta adalah masyarakat yang berdasarkan kriteria Pemerintah ditetapkan sebagai kategori tidak mampu secara ekonomi;

6. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat;

7. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya RSUD adalah RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun;

8. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah seluruh Puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat;

9. Jaringan Puskesmas adalah Puskesmas Pembantu dan Poskesdes dan Polindes;

10. Pemberi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah Penyedia Pelayanan Kesehatan dalam hal ini adalah Rumah Sakit, Puskesmas dan Jaringannya yang ditunjuk oleh pengelola dana (resources management);

11. Premi adalah sejumlah dana yang dibayar oleh Pemerintah Daerah kepada Badan Penyelenggara Jamkesda (PT. Askes) Persero berdasar kesepakatan dalam kontrak sebagai jaminan pembayaran pelayanan kesehatan bagi peserta dengan memperhitungkan jumlah peserta sesuai dengan Surat Keputusan Bupati;

12. Kapitasi adalah sistem pembayaran yang bersifat pra upaya (prospektif yang dilakukan PT. Askes kepada Puskesmas berdasar data jumlah peserta yang terdaftar;

13. Klaim adalah penagihan pembayaran atas benefit atau manfaat yang diterima peserta asuransi;

14. Pelayanan Menyeluruh adalah pelayanan kesehatan meliputi upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative); 15. Jasa Pelayanan Kesehatan adalah jasa yang diberikan kepada tenaga

kesehatan dalam rangka observasi, diagnosa, pengobatan dan atau pelayanan kesehatan lainnya;

16. Portabilitas adalah prinsip dalam Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat yang memberikan jaminan berkelanjutan meskipun peserta berpindah tempat tinggal ataupun peserta sedang melakukan perjalanan ke tempat bukan domisilinya, khusus pada kasus darurat (emergency);

(4)

17. Managed Care adalah sistem yang menyeimbangkan antara peningkatan mutu dan pengendalian biaya pelayanan kesehatan;

18. Visite Rate adalah jumlah kunjungan baru dan kunjungan lama peserta per bulan di bagi jumlah peserta yang ada di wilayah tersebut dikalikan 100% (seratus persen);

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Maksud Peraturan Bupati ini adalah untuk memberikan arah dan acuan dalam pelaksanaan Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat.

Tujuan Peraturan Bupati ini adalah :

a. Memberikan kepastian hukum tentang ketentuan pelaksanaan Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat;

b. Memberikan pedoman pelaksanaan bagi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Puskesmas dan Jaringannya dalam penyelenggaraan Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat.

BAB III

PRINSIP PENYELENGGARAAN

Pasal 3

Penyelenggaraan Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat dilakukan dengan prinsip portabilitas, managed care dan dilakukan untuk pelayanan kesehatan menyeluruh.

Pasal 4

Penyelenggaraan Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat dilakukan berdasarkan kendali mutu dan kendali biaya.

Pasal 5

Peserta Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat tidak boleh dikenakan iur biaya dengan alasan apapun termasuk tidak boleh menebus resep obat, bahan medis habis pakai di Rumah Sakit, Puskesmas dan Jaringannya.

BAB IV KEPESERTAAN

Pasal 6

Peserta Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat adalah masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat yang nama-nama dan alamatnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(5)

Pasal 7

Setiap peserta diberikan Kartu Kobar Sehat sebagi identitas Peserta Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat yang dikeluarkan oleh PT. Askes (Persero)

Pasal 8

a. Untuk menjaga ketepatan sasaran dan menghindari penyalahgunaan identitas peserta Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat, dilakukan verifikasi kepesertaan;

b. Bila ditemukan peserta yang tidak tepat sasaran dan atau penyalahgunaan identitas peserta Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat, Dinas Kesehatan berhak untuk mencabut dan menarik kartu Kobar sehat dan yang bersangkutan dinyatakan gugur dari kepesertaan.

BAB V

PROSEDUR PELAYANAN

Pasal 9

a. Setiap peserta Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan dari PPK, baik RJTP, RITP, RJTL, RIIL harus menunjukkan Kartu kobar Sehat;

b. Pelayanan Kesehatan Rujukan

Rujukan dapat dilakukan sesuai indikasi medis dan berjenjang dari Puskesmas dan jaringannya ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun berdasar kompetensi medis serta memperhatikan prinsip wilayah Dan untuk memperoleh pelayanan kesehatan di tingkat lanjut, peserta harus menunjukkan :

1. Kartu Kobar Sehat sebagai bukti bahwa peserta terdaftar sebagai peserta Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat;

2. Surat rujukan dari Puskesmas.

c. Pelayanan gawat darurat tanpa rujukan dari Puskesmas, persyaratannya sama seperti dimaksud huruf b poin 1 dan 2 di atas, dan harus dilengkapi paling lambat dalam waktu 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam.

BAB VI

RUANG LINGKUP PELAYANAN

Pasal 10

Ruang lingkup pelayanan kesehatan Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat meliputi :

a. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dilaksanakan pada Puskesmas dan Jaringannya meliputi pelayanan :

1. Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan 2. Pemeriksaan fisik;

3. Laboratorium sederhana (darah, urine dan feses rutin); 4. Tindakan medis kecil;

(6)

5. Pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk cabut dan tambal; 6. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dengan alat kontrasepsi

standar yang disediakan oleh instansi yang berwenang dan penyembuhan efek samping; dan

7. Pemberian obat-obatan sesuai ketentuan.

b. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) dilaksanakan pada Puskesmas Perawatan meliputi pelayanan

1. Akomodasi rawat inap; 2. Konsultasi medis; 3. Pemeriksaan fisik;

4. Laboratorium sederhana (darah, urine dan feses rutin); 5. Tindakan medis kecil; dan

6. Pemberian obat-obatan sesuai ketentuan.

c. Pelayanan Gawat Darurat (emergency) termasuk pelayanan ambulans atau transport pasien untuk rujukan gawat darurat.

d. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) dilaksanakan pada poliklinik spesialis Rumah Sakit Pemerintah meliputi :

1. Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan dengan dokter spesialis/umum;

2. Pemeriksaan fisik;

3. Pemeriksaan penunjang diagnostik seperti laboratorium klinik, radiologi, elektromedik dan lain-lain;

4. Tindakan medis kecil, sedang dan besar;

5. Pemeriksaan dan pengobatan gigi tingkat lanjutan; 6. Pelayanan rehabilitasi medis;

7. Sirkumsisi (sunat) tanpa indikasi medis dilaksanakan pada kegiatan tertentu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan;

8. Pelayanan kesehatan Haji berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan; 9. Pemberian obat-obatan sesuai ketentuan; dan

e. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) dilaksanakan pada ruang perawatan kelas III Rumah Sakit Pemerintah meliputi

1. Akomodasi rawat inap pada kelas III; 2. Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan; 3. Pemeriksaan fisik;

4. Penunjang diagnostik, seperti laboratorium klinik, radiologi dan elektromedik;

5. Tindakan medis atau Operasi sedang dan besar; 6. Pelayanan rehabilitasi medis;

7. Perawatan intensif pada Intensif Care Unit (ICU) dan Intensif Cardiac Care Unit (ICCU);

8. Pemberian obat-obatan sesuai ketentuan; 9. Pelayanan transfusi darah;

10. Bahan dan alat kesehatan habis pakai; dan 11. Pelayanan gangguan jiwa.

(7)

f. Rujukan (Ambulance) dari PPK ke RSUD sultan Imannudin Pangkalan Bun, RSUD dr. Murjani Sampit, Doris Silvanus Palangka Raya dan Ulin Banjarmasin.

Pasal 11

Pelayanan yang tidak dijamin Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat adalah :

a. Pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur/ketentuan; b. Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetik; c. Pemeriksaan kesehatan rutin (general check up);

d. Protesisi gigi tiruan, alat bantu dengar, alat bantu gerak termasuk kursi roda, tongkat penyangga dan korset;

e. Penunjang diagnostic canggih, kecuali untuk penyelamatan kehidupan (life saving);

f. Pengobatan alternative seperti akupuntur dan pengobatan tradisional; dan

g. Rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan dalam upaya mendapatkan keturunan, termasuk bayi tabung dan pengobatan impotensi.

BAB VII

MEKANISME PEMBAYARAN

Pasal 12

a. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) di Puskesmas dibayar secara kapitasi setiap bulan;

b. Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) di Puskesmas secara Klaim setiap Bulan;

c. Untuk Rawat Jalan dan Rawat Inap di RSUD Sultan Imanuddin dibayarkan secara paket

Pasal 13

(1) Pembayaran Kapitasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Setiap Puskesmas membuka rekening di Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah (BPD Kalteng) Cabang Pangkalan Bun atas nama Instansi (Puskesmas);

b. PT. Askes akan membayar secara pra upaya setiap bulan;

c. PT. Askes akan mentransfer dana kapitasi ke Rekening Puskesmas setiap bulan paling lambat tanggal 5 (lima) bulan berjalan dan dibayar di muka;

d. Puskesmas wajib memberikan laporan penerimaan dana kapitasi melalui Dinas Kesehatan.

(2) Pembayaran Klaim dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Rekening biaya klaim sama dengan rekening dana kapitasi;

b. Biaya pelayanan Rawat Inap di Puskesmas sesuai paket yang berlaku;

(8)

c. Klaim rujukan oleh PT. Askes setiap 5 (lima) bulan berikutnya, dengan dilampiri :

1. Fotocopy identitas peserta Program Jamkesda;

2. Surat bukti pelayanan, seperti Rawat Jalan, Rawat Inap, Pemeriksaan Penunjang dan Obat yang disertai diagnosa dan di tanda tangani pasien atau keluarga pasien;

3. Rekapitulasi seluruh biaya pelayanan dan bukti pelayanan. d. Klaim Puskesmas akan diverifikasi oleh PT. Askes dan akan dibayar

paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berkas persyaratan diterima dan dinyatakan lengkap.

Pasal 14

Puskesmas dengan pelayanan spesialistik dan penunjang diagnostik lanjutan (bukan sederhana) biaya pelayanan kesehatan diajukan (klaim) kepada PT. Askes setempat dengan dilampiri :

a. Surat pengantar pengajuan klaim

b. Formulir pengajuan klaim (FPK) rangkap 3 (tiga) c. Kuitansi asli bermeterai cukup rangkap 3 (tiga) d. Rekapitulasi pelaporan

e. Bukti pemeriksaan dokter dan penunjang diagnostik yang ditandatangani peserta

f. surat rujukan dari Puskesmas

Pasal 15

Biaya pelayanan kesehatan pada Rawat Jalan Tingkat Pertama (RITP), Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL), transportasi ambulans, transportasi mobil jenazah, pelayanan spesialistik dan penunjang diagnostik lanjutan pada Puskesmas dengan kemampuan khusus akan dibayar melalui mekanisme penagihan kembali (reimbursement) secara paket dengan besar biaya yang sudah disepakati antara Dinas Kesehatan dengan PT. Askes.

BAB VIII

LAYANAN TRANSPORTASI

Pasal 16

(1) Kepala Puskesmas atau petugas yang ditunjuk mempunyai wewenang untuk menentukan berlaku atau tidaknya peserta menggunakan fasilitas transportasi dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.

(2) Pelayanan transportasi meliputi

a. Rujukan gawat darurat (emergency) b. Rujukan non emergency

(3) Pelayanan transportasi dimaksud ayat (2) tidak dapat digantikan dengan uang, tapi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan Program Jamkesda.

(9)

(4) Pelayanan transportasi untuk Program Jamkesda dibatasi paling jauh lingkup wilayah Rumah Sakit yang di tunjuk oleh PT .Askes sebagai rujukan terakhir.

BAB IX

PENGELOLAAN DANA KAPITASI

Pasal 17

Dana Kapitasi dipergunakan untuk membiayai kegiatan a. Manajemen dan Operasional Puskesmas;

b. Jasa pelayanan.

Pasal 18

Proporsi penggunaan dana kapitasi ditentukan sebagai berikut :

a. Manajemen dan Operasional Puskesmas sebesar 75 % (tujuh puluh lima per seratus);

b. Jasa pelayanan sebesar 25 % (dua puluh lima per seratus)

Pasal 19

Kegiatan manajemen dan Operasional Puskesmas meliputi : (1) Pelayanan Kesehatan Dasar :

a. Pembelian Bahan Habis Pakai; b. Biaya Perjalanan petugas;

c. Biaya pemeliharaan dan pembelian suku cadang kendaraan dinas; d. Pembelian obat - obatan.

(2) Penguatan manajemen Puskesmas a. Biaya pertemuan Puskesmas

b. Biaya perjalanan konsultasi ke Dinas Kesehatan atau Instansi terkait lainnya;

c. Perbaikan sistem informasi Puskesmas;

d. Biaya pemeliharaan, perbaikan dan pembelian suku cadang alat medis;

e. Biaya perbaikan alat non medis; f. Pembelian Alat Tulis Kantor.

(3) Peningkatan mutu pelayanan Puskesmas :

a. Pelaksanaan survei terhadap pelayanan masyarakat; b. Perbaikan penampilan (ringan) gedung masyarakat;

c. Biaya untuk mengikuti workshop, seminar, pelatihan dan berbagai bentuk kegiatan peningkatan kapasitas petugas/ karyawan;

d. Pemberdayaan masyarakat : 1. Biaya perjalanan pembinaan;

(10)

Pasal 20

Proporsi pembagian jasa pelayanan ditentukan sebagai berikut : a. Dinas Kesehatan sebesar 5 % (lima per seratus);

b. Puskesmas 90 % (Sembilan puluh lima per seratus).

BAB X

PENANGANAN KELUHAN

Pasal 21 Penanganan keluhan melalui mekanisme

(1) Pencatatan keluhan formal, yakni dengan cara mencatat semua keluhan yang berasal dari surat, telepon dan media massa dalam formulir khusus; (2) Penelitian dan pemeriksaan keluhan, yakni dengan cara memeriksa dan

meneliti kebenaran keluhan dan ditangani oleh unit yang sesuai dengan masalahnya dalam waktu 1 (satu) bulan;

(3) Pemeriksaan formal, yakni apabila peserta tidak puas dengan jawaban penanganan dan dilanjutkan dengan hearing dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah jawaban;

(4) Hearing, yakni melalui tahapan :

a. Persetujuan dari PT. Askes atas permohonan hearing lengkap dengan penjelasan dan tanggal;

b. Pelaksanaan hearing sudah harus dilaksanakan dalam waktu 15 (lima belas) hari setelah tanggal persetujuan PT. Askes;

c. Peserta diberikan kesempatan untuk secara langsung mengemukakan keluhan kepada panel yang tidak berpihak, dan keputusan 10 (sepuluh) hari setelah hearing.

(5) Arbitrase, yakni melalui tahapan :

Apabila pada tahap hearing tidak diperoleh peroleh penyelesaian yang memuaskan, maka dilakukan arbitrase oleh lembaga yang berwenang (6) Tuntutan ke lembaga peradilan, apabila upaya-upaya yang dilakukan

tahap sebelumnya gagal dan merupakan jalan terakhir.

BAB XI

PELAPORAN DAN PEMBINAAN

Pasal 22

(1) Puskesmas wajib memberikan laporan pelaksanaan Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat ke Dinas Kesehatan, paling lambat setiap tanggal 5 (lima) bulan berikutnya.

(2) Dinas Kesehatan wajib memberikan pembinaan kepada Puskesmas dalam Pelaksanaan Program Jamkesda Kabupaten Kotawaringin Barat.

(11)

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2013,

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat

Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 4 Februari 2013

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

ttd

UJANG ISKANDAR Diundangkan di Pangkalan Bun

pada tanggal 4 Februari 2013 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

ttd

MASRADIN

Referensi

Dokumen terkait

 jelek, jenis jenis kelam kelamin in laki-laki laki-laki atau atau perempua perempuan, n, tempat tempat tinggal didesa atau dikota dan lain-lain, maka metode tinggal

Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 139, Tambahan

Peubah ini berpengaruh positif dan sangat nyata terhadap daya dukung lahan. Hal ini rnenunjukkan semakin luas ladang yang ada di desa-desa pada kawasan DAS.. Tiworo

Daya paling besar diperoleh dari motor bensin 4 langkah dengan penggunaan koil yang memiliki panjang kabel busi 25 % dari panjang kabel busi mula mula yaitu 8,0 Hp pada 7750

Pengendalian hama kumbang tanduk (O.rhinoceros) yang dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida pada bagian pucuk atau pupus kelapa sawit hingga pelepah sawit hingga

Dalam PP 24/1997 pada Pasal 32 ayat 2 dinyatakan bahwa: Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suhaeni (2016) yang mengemukakan bahwa cara yang digunakan siwa berjenis kelamin laki-laki berkemampuan tinggi dalam

1.1.4 Kebutuhan Akan Sekolah Anime dan Manga di Yogyakarta Pada saat ini banyak beredar manga-manga dari jepang khususnya telah menjamur di Indonesia, sehingga genre