• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES ACEH POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES ACEH POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN TAHUN 2021"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES ACEH

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

(2)

KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN

(3)
(4)

Tim Penyusun Pedoman Komisi Etik Penelitian Kesehatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Penasehat : Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh Penanggungjawab : Wakil Direktur I

Ketua : Nurlaili Ramli, S.SiT. MPH Sekretaris : Nurleli, S.Kep, MNS

Anggota : 1. Dr. Sumihardi, SKM.M.Kes 2. Irnawati, S.SiT. M.Kes

3. Dr. Ns. Wirda Hayati, S.Kep, M.Kep, Sp. Kom 4. Alfridsyah, SKM. M.Kes

5. Ratna Wilis, SKM. M.Kes 6. Dwi Sudiarto, S.ST. M.Kes 7. Rasidah, MSC, S.Farm. Apt 8. Dr. drh. Sugito, M.Si

9. Teuku Tahlil, S.Kp. Ms. Ph.D 10. Dr. Nizam Ismail, S.Sos, MPH

11. Fachmi Ichwansyah, S.Kp.MPH.Ph.D iii

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridha-Nya Pedoman Komisi Etik Penelitian Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Tahun 2021 dapat disusun. Pedoman Komisi Etik Penelitian Kesehatan ini disusun sebagai acuan bagi peneliti yang ingin mengajukan etik penelitian dibidang kesehatan.

Pedoman ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi peneliti agar selalu menghormati dan melindungi kehidupan, kesehatan, keleluasaan pribadi serta martabat manusia (dignity) yang berpartisipasi sebagai subjek penelitian serta menjamin kesejahteraan dan penanganan manusiawi (human care) pada hewan coba maupun di luar hewan coba. Pedoman ini telah mengacu pada Pedoman yang dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional (KEPPKN).

Pedoman Komisi Etik Penelitian Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh ini masih membutuhkan masukan serta saran, agar menjadi pedoman yang lebih baik di masa yang akan datang. Kami berharap semoga buku Pedoman ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian kesehatan yang berkualitas.

Banda Aceh, Mai 2021 Ketua

Nurlaili Ramli, S.SiT. MPH

(6)

DAFTAR ISI

Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh Nomor HK. 02.03/5093202…. ii Daftar Nama Tim Penyusun Buku Pedoman Komisi Etik Penelitian Kesehatan

Poltekkes Kemenkes Aceh………... iv

Kata Pengantar………..v Daftar Isi……….. vi Bab I Pendahuluan………...1 A. Latar Belakang……….1 B. Landasan Hukum……….2 C. Kedudukan KEPK………3

D. Peran dan fungsi KEPK………4

E. Persyaratan mengurus Ethical Clearence……….5

Bab II Proses Penilaian Protokol Penelitian……….6

Bab III Tata Pamong Komisi Etik Penelitian………...7

A. Struktur Organisasi……….………..7

B. Tugas Komisi Etik……….………...7

C. Tugas Sekretariat Komisi Etik……….………8

D. Tugas Reviewer Etik Penelitian Kesehatan……….8

Bab IV Objek Penelitian………..9

BAB V Penutup………...10

DAFTAR PUSTAKA………..11 LAMPIRAN

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian kesehatan sangat dibutuhkan untuk berkembangnya ilmu di bidang kesehatan. Penelitian dengan mengikutsertakan manusia sebagai subjek penelitian, memerlukan sebuah kajian etik agar hasil penelitian dapat aman dan efektif untuk kesehatan manusia. Manusia yang bersedia menjadi subjek penelitian mungkin akan mengalami ketidaknyamanan dan rasa nyeri serta terpapar terhadap berbagai macam risiko. Antisipasi dugaan atas risiko termasuk fisik, sosial, ekonomi dan psikologis terkait dengan partisipasi dalam penelitian harus dicermati dengan sistematis.

Peningkatan jumlah dan mutu kegiatan penelitian kesehatan di Indonesia sudah mengalami peningkatan. Suatu penelitian yang mempunyai nilai di tingkat internasional merupakan penelitian yang memiliki etika ilmiah, yaitu yang memenuhi kaidah-kaidah dan nilai praktis moral. Hal tersebut perlu diperhatikan sebagai perwujudan dari etika penelitian yang akan mengatur perilaku civitas akademika dalam melakukan penelitian.

Pelaksanaan penelitian kesehatan mempunyai kaitan yang sangat erat dengan keterlibatan manusia bahkan hewan sebagai subjek penelitian. Adanya keterlibatan manusia dan hewan sebagai subjek penelitian telah membawa implikasi etik, hukum dan sosial dan menimbulkan berbagai macam reaksi dari masyarakat. Menghadapi keadaan tersebut, perlu adanya suatu mekanisme yang dapat menjamin bahwa penelitian kesehatan selalu akan menghormati dan melindungi kehidupan, kesehatan, keleluasaan pribadi dan martabat (dignity) manusia yang berpartisipasi sebagai subjek penelitian serta juga menjamin kesejahteraan dan penanganan manusiawi (human care) pada hewan coba dan di luar hewan coba. Oleh karena itu suatu penelitian harus memperhatikan tiga prinsip etik antara lain: menghormati harkat martabat manusia (respect for persons), berbuat baik (beneficence), dan tidak merugikan (non maleficence) yang harus dipatuhi dalam melaksanakan

(8)

sebuah penelitian.

Masalah etik penelitian merupakan tanggung jawab pribadi setiap peneliti. Akan tetapi, dengan makin banyaknya penelitian yang dilakukan tidak hanya secara individu saja, tetapi secara berkelompok atau bersama oleh beberapa lembaga penelitian, maka tanggung jawab etik penelitian menjadi terlalu luas dan berat untuk dibebankan kepada perorangan/ peneliti saja. Tanggung jawab etik penelitian ini menjadi permasalahan yang mendorong munculnya kebijakan baru dalam bidang penelitian dengan menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1334/Menkes/SK/X/2002 tentang Pembentukan Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK). KEPK bekerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian kesehatan dalam jaringan komunikasi nasional yang bertujuan secara kolektif melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan mutu etik penelitian kesehatan di Indonesia sesuai dengan standar.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh sebagai institusi pendidikan yang berpedoman pada Tridharma Perguruan Tinggi, ikut memperhatikan aspek etik dalam penelitian. Terkait dengan hal tersebut, maka Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh membentuk Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) dengan SK Nomor Hk. 02.03/1616/2017 tentang Pembentukan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Poltekkes Kemenkes Aceh yang ditetapkan pada tanggal 4 April 2017.

KEPK ini terdiri atas berbagai disiplin ilmu yang meliputi: kedokteran, keperawatan, kesehatan gigi, kebidanan, gizi, farmasi, teknologi medik dan kesehatan lingkungan. Pedoman Komisi Etik Penelitian Kesehatan ini disusun sebagai acuan bagi Komisi Etik Penelitian Kesehatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh dalam menjalankan tugasnya, maka dibutuhkan sebuah acuan dalam bentuk pedoman.

B. Landasan Hukum

(9)

Ethical Principles for Medical research Involving Human Subjects 2. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Riset,

Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan teknologi; 3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

4. Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/X/2002 tentang Persetujuan Penelitian Kesehatan terhadap manusia

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1031/MENKES/SK/VII/2009 tentang Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang perizinan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang berisiko Tinggi dan Berbahaya

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, sebagaimana telah diubah beberapa kali, dan terakhir dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/I.2/06284/2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. HK. 03.05/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

10. Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh Nomor HK. 02.03/1616/2017, tanggal 4 April 2017 tentang Komisi Etik Penelitian Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh.

C. Kedudukan KEPK

Kedudukan KEPK Poltekkes Kemenkes Aceh adalah sebagai berikut : 1. KEPK sebagai bagian dari organisasi lembaga yang disahkan dengan Surat

Keputusan dan secara administratif bertanggung jawab kepada Direktur 3

(10)

Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

2. KEPK bekerja berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip- prinsip masyarakat yang dilayaninya.

D. Peran dan Fungsi KEPK

Peran KEPK Poltekkes Kemenkes Aceh, yaitu:

1. Melindungi dan mendukung otonomi manusia baik sebagai calon dan subjek penelitian;

2. Melindungi kesejahteraan calon dan subjek penelitian; dan

3. Menyeimbangkan sejumlah pertimbangan moral yang relevan ketika mempertimbangkan proposal/protokol penelitian, termasuk menghormati otonomi, perlindungan dan peningkatan kesejahteraannya.

Fungsi KEPK Poltekkes Kemenkes Aceh, yaitu :

1. KEPK melaksanakan fungsinya dengan memberi persetujuan etik (ethical approval) sesudah melakukan penilaian protokol penelitian yang diketahui pimpinan lembaga.

2. KEPK berhak mengusulkan pemberian sanksi kepada pimpinan lembaga. 3. KEPK berhak menarik kembali/membatalkan persetujuan etik yang telah

diberikan kalau kemudian hari ditemukan pelanggaran selama pelaksanaan penelitian. Pada prinsipnya KEPK menganggap bahwa pemberian sanksi kurang pantas dan lebih mengutamakan mengembangkan suasana keterbukaan dan saling percaya (mutual trust) untuk melakukan pembinaan.

4. KEPK memiliki tanggungjawab terlaksananya penelitian kesehatan yang bermutu melalui penilaian dan pengambilan keputusan tentang kelayakan etis suatu penelitian

5. Ruang lingkup penilaian etik penelitian yang dilakukan oleh Komisi Etik Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh untuk penelitian di bidang kesehatan baik yang akan dilaksanakan oleh dosen, profesi kesehatan, peneliti,

(11)

maupun mahasiswa,

E. Keanggotaan KEPK

Keanggotaan KEPK Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh diatur dalam ketentuan sebagai berikut :

1. KEPK harus memiliki anggota yang berasal dari dalam dan juga dari luar institusi dan terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang terkait dalam bidang Kesehatan dengan berbagai profesi, tokoh masyarakat, tokoh agama, hukum, lingkungan dan layman (orang awam).

2. Keberadaan KEPK ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) direktur untuk masa kerja selama 4 tahun

3. Anggota KEPK harus yang telah mengikuti pelatihan etik penelitian dan memiliki sertifikat pelatihan etik

4. Untuk protokol penelitian yang membutuhkan reviewer di luar tim KEPK yang telah tercantum dalam Surat Keputusan, maka akan ditunjuk reviewer lain sesuai kebutuhan oleh Ketua KEPK Poltekkes Kemenkes Aceh, dengan Surat Keputusan Direktur.

F. Persyaratan mengurus Ethical Clearance

Calon peneliti yang membutuhkan Ethical Clerance harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Mengajukan protokol dengan mengisi form protokol, PSP dan informed consent yang telah disiapkan oleh sekretariat KEPK.

2. Menuhi syarat administrasi uji layak etik.

3. Pengusulan Uji etik harus dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian.

(12)

BAB II

PROSES PENILAIAN PROTOKOL PENELITIAN

Penilaian protokol penelitian yang dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Aceh mengikuti alur baku permohonan Ethical Clearance sebagai berikut: 1. Pemohon mengajukan protokol kaji etik (etchical clearance) dengan

melengkapi berkas:

a. Surat permohonan yang ditandatangan oleh yang bersangkutan atau pembimbing dan diketahui oleh pembimbing atau pimpinan di unit kerja. b. Protokol penelitian beserta

2. Sekretariat mengecek kelengkapan berkas.

a. Jika berkas lengkap maka akan ditindaklanjuti ke reviewer untuk telaah protokol. Proses ini membutuhkan waktu maksimal 7 hari setelah pengajuan.

b. Jika tidak lengkap, protokol dikembalikan kepada peneliti agar dapat dilengkapi kembali.

c. Reviewer menyerahkan hasil telaah protokol maksimal 7 hari setelah mendapatkan tugas melakukan telaah protokol

d. Penerbitan rekomendasi etik dikeluarkan setelah 14-30 hari setelah selesai revisi protokol oleh peneliti

3. Makna hasil telaah oleh reviewer :

a. Persetujuan Etik; sesuai usulan yang diserahkan, disetujui dan tanpa perubahan/modifikasi yang diperlukan.

b. Persetujuan dengan perbaikan ; membutuhkan perubahan dan /atau klarifikasi, persetujuan usulan bergantung pada penjelasan yang memadai oleh peneliti; bila belum dapat meyakinkan maka perlu dilakukan perubahan/amandemen dan selanjutnya diajukan/diserahkan ke sekretariat. c. Tidak Setuju : dilakukan revisi untuk pengajuan etik.

d. Penolakan, protokol : secara etis tidak dapat diterima dan tidak dapat disetujui oleh KEPK, atau didukung oleh standar nasional, WHO 2011,

(13)

atau pedoman WHO-CIOMS 2016. Peneliti dapat mengajukan proposal baru yang mempertimbangkan isu-isu etis yang diangkat oleh Komite.

Sekretariat akan menerbitkan persetujuan etik (ethical approval) jika protokol telah memenuhi 7 standar laik etik.

4. Seluruh protokol penelitian didokumentasikan.

Berikut ini adalah alur baku permohonan Ethical Clearance di Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh :

(14)

BAB III

TATA PAMONG KOMISI ETIK PENELITIAN

A. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Susunan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Poltekkes Kemenkes Aceh terdiri dari:

1. Penasihat 2. Ketua 3. Sekretaris 4. Anggota 5. Sekretariat

Untuk kegiatan kesekretariatan dibantu oleh staf yang disahkan dengan surat keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh yang ditinjau/diperbaharui setiap tahunnya

B. Tugas Komisi Etik

Komisi Etik Riset memiliki tugas:

1. Melakukan kaji etik atas protokol penelitian (dalam bentuk proposal yang belum/tidak dikaji oleh komisi etik) yang telah Lulus kaji ilmiah dan diajukan untuk memperoleh rekomendasi etik baik yang mengikutsertakan manusia maupun hewan sebagai subyek atau partisipan riset.

2. Menelaah formulir persetujuan keikut-sertaan dalam suatu riset (informed consent) yang disiapkan oleh peneliti.

3. Mengeluarkan rekomendasi etika bagi protokol yang telah lulus kaji etik. 4. Sosialisasi dan pembinaan (baik dalam bentuk asistensi, konsultasi maupun

pelatihan) tentang etika penelitian bagi para peneliti.

5. Membuat laporan kegiatan komisi etika (per semester dan tahunan) kepada pimpinan.

(15)

C. Tugas Sekretariat Komisi Etik Sekretariat Komisi Etik bertugas:

1. Menerima berkas usulan/pengajuan Ethical Clearance dan memeriksa kelengkapan berkas usulan tersebut, lalu mencatat hasilnya pada form check list.

2. Bertanggung jawab dalam kegiatan surat menyurat yang berhubungan dengan kegiatan Etika Penelitian.

3. Bertanggung-jawab dalam pengarsipan usulan penelitian yang mengajukan rekomendasi etik mulai dari masuknya ke Komisi Etik serta selama proses di Komisi Etik hingga dikeluarkannya rekomendasi etika, serta pengkajian ulang jika riset itu berjalan lebih dari setahun.

4. Mengatur penyelenggaraan rapat dan pertemuan Komisi Etik. 5. Sebagai fasilitator antara peneliti dan anggota Komisi Etik.

6. Membuat laporan tentang kegiatan Komisi Etik, termasuk laporan tertulis dari setiap rapat/pertemuan Komisi Etik (Notulen)

D. Tugas Reviewer Etik Penelitian Kesehatan

Reviewer etik penelitian kesehatan tidak boleh mempunyai konflik kepentingan terhadap protokol yang diajukan dan tidak dibenarkan menyebarluaskan informasi/mengambil ide dari pengajuan protokol tersebut. Adapun tugas reviewer etik penelitian kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan review terhadap protokol yang ditugaskan selama maksimal 4 hari setelah menerima berkas pengajuan etik penelitian kesehatan dari secretariat KEPK

2. Reviewer menelaah protokol penelitian mengacu pada 7 standar kelaikan etik penelitian.

3. Memberikan masukan terhadap protokol kesehatan dan rekomendasi terhadap protokol yang ditugaskan dengan hasil layak, layak dengan perbaikan, tidak layak dan ditolak.

(16)

BAB IV

OBJEK PENELITIAN

Penelitian dapat melibatkan berbagai pihak atau objek, baik itu manusia, bahan biologik tersimpan, hewan percobaan, bahan berbahaya maupun sel. Mengingat setiap objek penelitian tersebut mempunyai kekhususan masing -masing, maka penegakan prinsip etikanya pun perlu lebih spesifik. Pengaturan terhadap objek penelitian ini dapat merujuk pada Pedoman Nasional Etik Riset Kesehatan yang sudah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Etik Penelitian Kesehatan di Poltekkes Kemenkes Aceh dapat diajukan dengan dua cara :

1. Manual

Pengajuan manual dilakukan dengan menyiapkan protokol kesehatan. 2. Online

Pengajuan dilakukan dengan mengunjungi laman SIM-EPK

(17)

BAB V PENUTUP

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, tidak saja dapat bermanfaat bagi kemaslahatan umat, tetapi dapat juga berdampak negatif apabila para ilmuwan tidak memperhatikan prinsip-prinsip etika penelitian selama proses pengembangan ilmu dan teknologi tersebut. Dalam upaya menerapkan prinsip etika penelitian tersebut, maka perlu disusun Kode Etik penelitian.

(18)
(19)

Etik Penelitian Kesehatan

Yang Mengikutsertakan Manusia Sebagai Subyek

JUDUL PENELITIAN

Lokasi Penelitian : ………...

Waktu Penelitian direncanakan : ………...

Peneliti Utama : ………

Institusi : ………

Pembimbing/Anggota Peneliti : ……….... ………....

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH JURUSAN………..

PRODI……… TAHUN 2021

(20)

Judul : ……… Peneliti Utama : ……… Peneliti Pendamping : 1. ……….. 2……… Unit Kerja/Prodi : ……… Alamat Kantor/Prodi : ……… No Telp/ Email : ……… Lokasi Penelitian : ……… Biaya Penelitian : Rp. ………

Mengetahui Banda Aceh, 2021

Ketua Jurusan/ Ketua Prodi………. Ketua Peneliti Poltekkes Kemenkes Aceh

Nama Nama

Nip Nip

Tanda * Khusus Prodi Diluar Kampus Terpadu

(21)

LEMBAR PENGESAHAN ... 2

DAFTAR ISI ... 3

Ringkasan Usulan penelitian ... .... 4

A. Isu Etik yang mungkin dihadapi ... . 4

B. Isu Etik yang mungkin dihadapi...4

C. Ringkasan Tinjauan Pustaka ...4

D. Kondisi Lapangan ...4

E. Disain Penelitian ...5

F. Sampling ...5

G. Intervensi ...5

H. Monitor Hasil ... 5

I. Penghentian Penelitian dan Alasannya ... 6

J. Adverse Event dan Komplikasi (Kegiatan yang tidak diharapkan) ...6

K. Penanganan Komplikasi tidak relevan... 6

L. Manfaat ...7

M. Jaminan Keberlanjutan Manfaat ...7

N. Informed Consent ...7 O. Wali ... 7 P. Bujukan ... 8 Q. Penjagaan Kerahasiaan ... 8 R. Rencana Analisis ... 8 S. Monitor Keamanan ... 9 T. Konflik Kepentingan ... 9 U. Manfaat Sosial ...9

V. Hak Atas Data ... 9

W. Publikasi ... 10 X. Pendanaan ... 10 Y. Komitmen Etik ... 11 DAFTAR PUSTAKA ... ... 12 LAMPIRAN ... ... 13 3

(22)

___________________________________________________________________________ 2. Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaatnya untuk penduduk di

wilayah penelitian yang dilakukan (Negara, wilayah,lokal). Justifikasi penelitian (p3 Standar 2/A/Adil)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

B. Isu Etik yang mungkin dihadapi

1. Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini dan

bagaimana cara menanganinya. (p4) – sesuaikan dengan 7 butir standar kelaikan etik (S) dan G ?

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ C. Ringkasan Tinjauan Pustaka

Ringkasan hasil-hasil studi sebelumnya yang sesuai topik penelitian, baik yang sudah maupun yang sudah dipublikasikan, termasuk jika ada kajian-kajian pada hewan. Maksimum 1 halaman. (p 5-G4)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ D. Kondisi Lapangan

1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian (p 8) lihat G 2

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 2. Informasi ketersediaan fasilitas yang dilapangan yang menunjang penelitian.

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 3. Informasi demografis/epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian

___________________________________________________________________________

(23)

1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variable penelitian (p11)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 2. Deskripsi detil tentang desain penelitian (p12)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 3. Bila uji klinis, deskripsikan tentang apakah kelompok treatment ditentukan secara

random (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. ( Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis : tidak relevan) (p 12)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ F. Sampling

1. Jumlah subjek yang dibutuhkan dan bagaimana penentuannya secara statistik (p 13) ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 2. Kriteria partisipan atau subjek dan justifikasi exclude/includenya (Guideline 3, p 12)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 3. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (tulis “tidak relevan” bila penelitian tidak mengikutsertakan kelompok rentan)(Guidelines 15, 16 and 17) (p15)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ G. Intervensi (pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis tidak relevan, lanjut ke manfaat)

1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (tulis “Tidak relevan” bila bukan penelitian intervensi) (investigasi dan komparator (p17)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

(24)

3. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi, selama penelitian (p 6) (p19)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

H. Monitor Hasil

1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subjek yang menerima treatmen (lihat lampiran) (p17)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

I. Penghentian Penelitian dan Alasannya

Aturan atau kriteria kapan subjek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktipkan, dan kapan penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan) (p22)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

J. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian Yang Tidak Diharapkan)

1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi, dan syarat penanganan komplikasi (Guideline 4 dan 23, p23)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 2. Risiko risiko yang diketahui dari adverse events, termasuk risiko yang terkait dengan

masing masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosudur yang akan diuji cobakan (Guideline 4) (p24)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

(25)

1. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil, 2. Adanya asuransi,

3. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan

4. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

L. Manfaat

1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subjek dan bagi yang lainnya (Guideline 4) (p25)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

2. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan dihasilkan oleh penelitian (Guidelines 1 and 4) (p26)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

M. Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28)

1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang signifikan,

2. Modalitas yang tersedia,

3. Pihak pihak yang akan mendapatkan keberlansungan pengobatan, organisasi yang akan membayar,

4. Berapa lama (Guideline 6)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

N. Informed Consent

1. Cara untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi penelitian(Penjelasan Sebelum Persetujuan/PSP) kepada calon subyek, termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9, p30)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan

kesehatan anak jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19, p29)

___________________________________________________________________________

(26)

2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum cukup umur(Guidelines 16 and 17)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

P. Bujukan

1. Deskripsi bujukan atau insentif (bahan kontak) bagi calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 2. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan

bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa mempengaruhi keberlansungan keterlibatan subjek dalam penelitian (Guideline 9) (p33)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

Q. Penjagaan Kerahasiaan

1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk kehati-hatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35) ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

(27)

simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12) (p36)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material

biologis/BBT(p37)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

R. Rencana Analisis

Deskripsi tentang rencana tencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim bila diperlukan, dan kriteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian prematur keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2);

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

S. Monitor Keamanan

Rencana untuk memonitor keberlansungan keamanan obat atau intervensi lain yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

T. Konflik Kepentingan

Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga tentang adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25) (p42)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

U. Manfaat Sosial

1. Untuk penelitian yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset-riset kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)

___________________________________________________________________________ 9

(28)

harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

V. Hak atas Data

Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak publiksi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para PI draft laporan hasil riset (Guideline 24) (B dan H, S1,S7);

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

W. Publikasi

1. Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu(seperti epidemiology, generik, sosiologi) yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan meminimalisir resiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan martabat dan kemulyaan mereka (Guideline 4) (p47)

Hasil penelitian ini direncanakan akan dipublikasi di Jurnal ……….

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 2. Bagaimana publikasi bila hasil riset negatip.(Guideline 24) (p46)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

X. Pendanaan

Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding/sponsor, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25) (B, S2); p41)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

(29)

1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan dipatuhi (lampirkan scan Surat Pernyataan) (p6)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi

dengan judul da tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik) (lampirkan Daftar Riwayat Usulan Kaji Etiknya) (p7)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai

peraturan /ketentuan yang berlaku(p48)

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

Banda Aceh, ...2021 Nama & Tanda tangan Peneliti Utama

( ………. )

(30)

1. Informed Consent

2. Penjelasan Sebelum Persetujuan (PSP) 3. Kuisioner

4. CV Peneliti Utama dan Anggota Peneliti 5. Lembaga Sponsor (Bila Ada)

Keterangan :

P : Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;

S : Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017); C : Check List / Daftar Tilik; G : Guideline CIOMS 2016;

IC : CIOMS 2016 – Lampiran 2.

(31)

KOP SURAT INSTITUSI

Banda Aceh,...

Nomor :

Perihal : Permohonan Kaji Etik Penelitian Kesehatan Kepada Yth.

Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Di –

Tempat

Sehubungan dengan rencana pelaksanaan penelitian, maka bersama ini kami mohon untuk dilakukan kaji etik penelitian untuk penelitian berikut .

Judul Penelitian : ... Peneliti Utama : ... Pendidikan/Pekerjaan : ... Telepon/HP : ... Email : ... Institusi : ... Sumber Dana : ...

Demikian Surat Permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Mengetahui, Pemohon, Ketua Jurusan/Ketua Prodi*

(...) (...)

Tanda * Khusus Prodi Diluar Kampus Terpadu 13

(32)

Nama :

NIP :

Institusi : Judul penelitian :

Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Penelitian ini belum dilakukan

2. Saya tidak mengajukan permohonan persetujuan etik untuk penelitian (pengambilan data) yang sudah/sedang berjalan atau telah selesai

3. Prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman etik ini akan Saya patuhi dengan sebaik-baiknya,

4. Apabila terdapat bukti adanya pemalsuan data, maka Saya siap diproses sesuai ketentuan untuk mengambil langkah yang diperlukan

5. Saya memahami bahwa dibutuhkan minimal 15 (lima belas) hari kerja untuk bisa mendapatkan persetujuan etik penelitian.

Demikian Saya sampaikan, atas perhatiannya Saya ucapkan terima kasih.

..., ... Yang Membuat Penyataan

(...)

(33)

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I POLITEKNIK KESEHATAN ACEH

JURUSAN ………..

PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN

Saya (Nama)………… bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “……… ……….”.

Sebelum Bapak/Ibu/Saudara menyetujui untuk ikut serta pada penelitian ini, mohon untuk membaca dan memahami semua informasi yang ada dalam lembaran berikut ini.Bila ada sesuatu yang tidak dipahami atau bila Bapak/Ibu/Saudara memerlukan informasi tambahan baik sebelum dan sesudah penelitian berlangsung, dapat segera meminta penjelasan lebih lanjut kepada peneliti.

Latar belakang penelitian

________________________________________________________________________________

Tujuan Penelitian

________________________________________________________________________________

Cara dan lama penelitian :

________________________________________________________________________________

Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini

________________________________________________________________________________

Risiko dan Ketidaknyaman

________________________________________________________________________________

HANYA UNTUK PENELITIAN

(34)

Kompensasi yang diterima

_________________________________________________________________________________

Kerahasiaan

________________________________________________________________________________

Siapa yang harus dihubungi selama penelitian?

Nama : ……….

Kantor : ……….

Rumah : ………..

No HP : ……….

(35)

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I POLITEKNIK KESEHATAN ACEH

JURUSAN KEBIDANAN

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

Saya yangbertandatangan dibawah ini:

No Responden : ……….

Umur : ……….

No HP :………..

Alamat : ……….

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan PERSETUJUAN

Untuk ikut penelitian ini dan dilakukan wawancara pada penelitian yang berjudul “………..….” Yang tujuan, sifat dan perlunya tindakan tersebut diatas, serta risiko yang dapat ditimbulkan telah cukup dijelaskan oleh peneliti dan telah saya mengerti sepenuhnya. Saya mengerti bahwa partisipasi saya dilakukan secara sukarela dan dapat menolak atau mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran serta tanpa tekanan dari pihak manapun.

Peneliti ( ) Aceh Besar,……….20.. Responden (______________________) Saksi, (____________________) RAHASIA

HANYA UNTUK PENELITIAN

(36)

KOMISI ETIK PENELITIANKESEHATAN POLTEKKES KEMENKES ACEH

(37)

Pengambilan Keputusan Persetujuan Usulan Protokol :

Laik Etik

1. Daftar Tilik ini merupakan Catatan Telaah Protokol Penelitian yang diusulkan oleh Peneliti untuk memperoleh Persetujuan Etik. Terdiri dari 7 butir Standar Universal.

2. Tim penelaah (KEPK) harus memberikan keputusan dengan memberikan tanda ‘Setuju’ atau ‘tidak setuju’, apakah protokol yang diajukan peneliti laik etik untuk dilaksanakan.

3. Dalam setiap standar terdapat indikator-indikator, jika suatu standar dalam protokol penelitian memenuhi indikator tersebut, maka protokol dinyatakan memenuhi standar. Indikator tersebut merupakan referensi sebagai justifikasi standar dimaksud, yang berasal dari pedoman CIOMS 2016.

4. Suatu protokol dinyatakan laik etik, dan dapat diberikan Persetujuan Etik, jika protokol tersebut memenuhi semua (7-tujuh) Standar.

5. Standar Etik tidak formulatif atau matematis, dan tidak setiap kondisi/ aspek yang disajikan dalam protokol selalu mengindikasikan tingkat etik dan tidak etik yang sama. Untuk itu diperlukan kajian mendalam tim KEPK.

6. Terdapat batasan-batasan atas suatu kondisi untuk dinyatakan Laik Etik atau Tidak Laik Etik. Suatu kondisi dinyatakan Laik Etik oleh sebagian penelaah tetapi dapat dinyatakan Tidak Laik Etik oleh anggota lainnya. Keduanya mungkin terjadi dalam pertimbangan Etik; keduanya dilakukan setelah memberikan pertimbangan – pertimbangan bijak atas protokol, setelah memahami pemikiran dan pandangan peneliti.

7. Daftar Tilik ini harus diisi oleh Peneliti sebelum Peneliti mengajukan protokol ke KEPK untuk memperoleh Persetujuan Etik, untuk ditelaah oleh KEPK.

(38)

10 1.1. Terdapat Novelty (kebaruan).

Dalam penelitian ini terdapat nilai kebaruan, yaitu terdapat minimal satu dari 3 faktor berikut :

a. Potensi menghasilkan informasi yang valid atau kualitas informasi yang akan dihasilkan

b. Memiliki relevansi yang bermakna dengan masalah kesehatan

c. Memiliki kontribusi terhadap suatu penciptaan/ kebermanfaatan dalam melakukan evaluasi intervensi kebijakan, atau sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan yang mempromosikan kesehatan individu atau masyarakat

1.2 Sebagai upaya mendesiminasikan hasil

1.3 Menghasilkan pentingnya informasi yang akan dihasilkan oleh penelitian.

1.4 Memberikan kontribusi untuk mempromosikan kesehatan individu atau masyarakat

1.5 Menghasilkan alternatif cara mengatasi masalah, dan atau potensi mengubah keputusan klinis atau pembuat kebijakan atas hasil peneitian.

1.6 Hasil penelitian menyajikan data & informasi yang dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan klinis/sosial

INDIKATOR STANDAR 2 Nilai Ilmiah YA TIDAK N/A*

Penelitian ini memenuhi standar nilai ilmiah, minimal terdapat satu diantara 6 (enam) nilai berikut ini

2.1 Disain penelitian mengikuti kaidah ilmiah, yang menjelaskan antara lain (non-intervensi):

a. Desain penelitian;

Terdapat deskipsi detil tentang desain ujicoba atau penelitian. Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok intervensi ditentukan secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka

(39)

11 eksklusi; teknik sampling

Terdapat uraian tentang jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya secara statistik

d. Variabel penelitian dan definisi operasional; e. Instrument penelitian/alat untuk mengambil data/

bahan penelitian ;

f. Prosedur penelitian dan keterlibatan subjek g. Intervensi/cara pengumpulan data (uraikan secara

detail langkah-langkah yang akan dilakukan) h. Tata cara pencatatan selama penelitian, termasuk

efek samping dan komplikasi bila ada; i. Rencana analisis data

2.2 Mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan informasi yang valid dan handal (bermakna) sesuai dengan tujuan yang dinyatakan dalam protokol penelitian.

2.3 Terdapat uraian tentang penelitian lanjutan yang dapat dilakukan dari hasil penelitian yang sekarang

2.4 Hasil penelitian menyajikan data & informasi yang dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan klinis/sosial 2.5 Relevansinya bermakna dengan masalah kesehatan 2.6 Penelitian intervensi

a. Terdapat ringkasan hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian yang diusulkan, baik yang belum dipublikasi/diketahui peneliti dan sponsor, dan sudah dipublikasi, termasuk kajian-kajian pada hewan

b. Terdapat gambaran singkat tentang lokasi penelitian, informasi demografis dan epedemiologis yang relevan tentang daerah penelitian, termasuk informasi ketersediaan fasilitas yang laik untuk keamanan dan ketepatan penelitian.

c. Terdapat deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode perlakuan), termasuk rute administrasi, dosis, interval dosis, dan masa perlakuan produk yang digunakan (investigasi dan pembanding) d. Terdapat rencana dan alasan untuk meneruskan

atau menghentikan standar terapi selama penelitian e. Terdapat uraian jenis perlakuan/ pengobatan lain

yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi, selama penelitian

(40)

12 mungkin, ukuran yang diusulkan untuk mentukan

tingkat kepatuhan subjek yang menerima perlakuan. h. Terdapat aturan atau kriteria kapan subjek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/ lembaga di non-aktifkan, dan kapan penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan)

i. Terdapat uraian tentang metode pencatatan dan pelaporan Adverse Events atau reaksi, dan syarat penanganan (jika terjadi) komplikasi

j. Terdapat uraian tentang risiko yang diketahui dari

Adverse Events, termasuk risiko yang terkait

dengan masing masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosedur yang akan diujicobakan

k. Terdapat deskripsi tentang rencana analisis statistik, termasuk rencana analisis interim bila diperlukan, dan kreteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian prematur keseluruhan penelitian

l. Terdapat rincian sumber dan jumlah dana riset; lembaga penyandang dana, dan pernyataan komitmen finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, para peneliti, para subjek riset, dan, bila ada, pada komunitas

m. Terdapat dokumen pengaturan (financial disclosure) untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya; peluang adanya konflik kepentingan (conflict of interest); dan langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan

n. Terdapat penjelasan jika hasil riset negatif dan memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan melaporkan ke otoritas pencatatan obat obatan (BPOM)

INDIKATOR STANDAR 3 Pemerataan Beban dan Manfaat

Pemerataan beban dan manfaat mengharuskan peserta/ subjek diambil dari kualifikasi populasi di wilayah geografis di mana hasilnya dapat diterapkan.

Sehingga protokol suatu penelitian hendaknya mencerminkan adanya perhatian atas satu diantara butir-butir di bawah ini:

(41)

13 didistribusikan secara merata

3.2

-Rekrutmen subjek dilakukan berdasarkan pertimbangan ilmiah, dan tidak berdasarkan status sosial ekonomi, atau karena mudahnya subjek dimanipulasi atau dipengaruhi untuk mempermudah proses maupun pencapaian tujuan penelitian. Bila pemilihan berdasarkan pada sosial ekonomi, harus atas dasar pertimbangan etik dan ilmiah

Terdapat rincian kriteria subjek dan alasan penentuan yang tidak masuk kriteria dari kelompok kelompok berdasarkan umur, sex, faktor sosial atau ekonomi, atau alasan alasan lainnya

3.3 Dalam memilih atau tidak memilih subjek tertentu, pertimbangkan kekhususan subjek sehingga perlu perlindungan khusus selama menjadi subjek; hal ini dapat dibenarkan karena peneliti mempertimbangkan kemungkinan memburuknya kesenjangan kesehatan 3.4 Kelompok subjek yang tidak mungkin memperoleh

manfaat dari penelitian ini, dapat dipisahkan dari subjek lain, agar terhindar dari risiko dan beban yang sama 3.5 Kelompok yang kurang terwakili dalam penelitian medis

harus diberikan akses yg tepat untuk berpartisipasi, selain sebagai subjek/ sampel penelitian

3.6 Pembedaan distribusi beban dan manfaat juga dapat dipertimbangkan untuk dilakukan jika berkait dengan lokasi populasi

3.7 Jumlah/ proporsi subjek terpinggirkan dalam penelitian ini terwakili secara seimbang dengan kelompok lain 3.8 Subjek terpilih menerima beban keikutsertaan dalam

penelitian lebih besar (>) dibanding dengan peluang menikmati manfaat pengetahuan dan hasil dari penelitian

3.9 Kelompok rentan tidak dikeluarkan dari partisipasi dalam penelitian, meski bermaksud melindunginya; tetap diikutsertakan agar memperoleh manfaat secara proporsional sebagaimana subjek dari kelompok lainnya 3.10 Penelitian tidak memanfaatkan subjek secara berlebihan

karena kemudahan memperoleh subjek, misalnya tahanan, mahasiswa peneliti, bawahan peneliti; juga karena dekatnya dengan lokasi penelitian, kompensasi utk subjek kecil, dan sejenisnya

(Guidelines 4 and 5) (Guideline 6) (Guideline 19) (Guidelines 15, 16 and 17) (Guideline 9)

a. Terdapat pernyataan yang jelas tentang pentingnya penelitian, pentingnya untuk pembangunan dan untuk memenuhi kebutuhan bangsa, khususnya penduduk/ komunitas di lokasi penelitian

(42)

14 rentan, serta langkah langkah bagaimana

memaksimalkan manfaat penelitian bagi mereka d. Terdapat rencana dan alasan untuk meneruskan

atau menghentikan standar terapi selama penelitian, jika diperlukan termasuk jika tidak memberi manfaat kepada subjek dan populasi e. Terdapat penjelasan tentang perlakuan lain yang

mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi, selama penelitian, sekaligus memberi manfaat bagi subjek karena adanya pengetahuan dan pengalaman itu

f. Terdapat penjelasan tentang rencana pemeriksaan klinis atau pemeriksaan laboratorium lain yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian sekaligus memberikan manfaat karena subjek memperoleh informasi kemajuan penyakit/ kesehatannya

g. Disertakan format laporan kasus yang sudah distandarisasi, metode pencataran respon terapetik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur tindak lanjut, dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subjek yang menerima perlakuan; lengkap dengan manfaat yg diperoleh subjek karena dapat dipantaunya kemajuan kesehatan/ penyakitnya

h. Terdapat uraian tentang potensi manfaat/ keuntungan dengan keikutsertaan dalam penelitian secara pribadi bagi subjek dan bagi yang lainnya i. Terdapat uraian keuntungan yang dapat diharapkan

dari penelitian ini bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang dapat dihasilkan

j. Terdapat uraian kemungkinan dapat diberikan kelanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang signifikan, modalitas yang tersedia, pihak-pihak yang akan mendapatkan keberlangsungan pengobatan, organisasi yang akan membayar, dan untuk berapa lama

k. Ketika penelitian melibatkan ibu hamil, ada penjelasan tentang adanya rencana untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang

(43)

15

Risiko kepada subjek seminimal mungkin dengan

keseimbangan memadai/tepat dalam kaitannya dengan

prospek potensi manfaat terhadap individu, nilai sosial dan ilmiah suatu penelitian.

menyiratkan ketidaknyamanan, atau beban yang

merugikan mulai dari yang amat kecil dan hampir pasti terjadi.

potensi subjek mengalami kerugian fisik, psikis, sosial, material

kerugian/bahaya yang besar dan atau bermakna.

risiko kematian tinggi, belum/tidak adanya perawatan yang efektif

4.1 Terdapat uraian potensi manfaat penelitian yang lebih besar bagi individu/subjek dibanding risiko

4.2 Terdapat uraian risiko sama atau lebih kecil dari minimal, yang didukung bukti intervensi setidaknya menguntungkan;

4.3 Tersedia intervensi efektif (sesuai dengan golden

standard) yang harus diberikan kepada kelompok

intervensi dan kontrol;

4.4 Terdapat uraian tentang kerugian yang dapat dialami oleh subjek, tetapi hanya sedikit di atas ambang risiko minimal

4.5 Terdapat uraian tentang tinggi rendahnya potensi risiko penelitian terhadap peneliti

4.6 Terdapat uraian tentang tinggi rendahnya risiko penelitian terhadap kelompok/ masyarakat

4.7 Terdapat simpulan agregat risiko dan manfaat dari keseluruhan penelitian

4.8 Terdapat uraian tentang risiko/ potensi subjek mengalami kerugian fisik, psikis, dan social yang minimal

4.9 Terdapat penjelasan tentang keuntungan yang diperoleh secara sosial dan ilmiah; yaitu prospek dan potensi dari hasil penelitian yang menghasilkan ilmu pengetahuan baru sebagai media yang diperlukan untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat; dibandingkan dengan potensi kerugian / risiko yang dapat terjadi kepada subjek

4.10 Penelaah telah mempertimbangkan secara cermat, wajar, hati-hati, bahwa risiko penelitian ini tidak cukup untuk menolak atau menyetujui protokol dari aspek potensi risiko dan kemanfaatan

(44)

16 lebih berat dari itu, diuraikan insentif yg lebih detail,

termasuk asuransi, bahkan kompensasi jika terjadi disabilitas, bahkan kematian

5.3 Terdapat uraian yang mengindikasikan adanya eksploitasi dan atau bujukan yang tidak semestinya

(undue-inducement)

5.4 Kompensasi yang diberikan kepada subjek berupa jenis- jumlah-waktu-media-prasyarat yang diterima oleh subjek mengindikasikan “wajar”

INDIKATOR STANDAR 6 Rahasia dan Privacy YA TIDAK N/A*

6.1 Meminta persetujuan baru ketika ada indikasi munculnya masalah kesehatan baru selama penelitian (yg sebelumnya tidak ada)

6.2 Peneliti mengharuskan konsultasi lanjutan ketika menemukan indikasi penyakit serius; dengan tetap menjaga hubungan peneliti-subjek

6.3 Peneliti harus netral terhadap temuan baru, tidak memberikan pendapat tentang temuannya itu dan menyerahkan kepada ahlinya

6.4 Peneliti menjaga kerahasiaan temuan tersebut, jika terpaksa maka peneliti membuka rahasia setelah menjelaskan kepada subjek ttg keharusannya peneliti menjaga rahasia dan seberapa besar peneliti telah melakukan pelanggaran atas prinsip ini dengan membuka rahasia tersebut (Guideline 24) (Guidelines 11 and 12)

(Guidelines 11 and 12) (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (Guidelines 16 and 17) (Guideline 9) (Guideline 3)

a. Terdapat penjelasan bagaimana peneliti menjaga kerahasiaan subjek sejak rekrutmen hingga penelitian selesai, bahkan jika terjadi pembatalan subjek karena subjek tidak memenuhi syarat sbg peserta penelitian

b. Terdapat penjelasan bagaimana peneliti menjaga privacy subjek ketika harus menjelaskan prosedur penelitian dan keikutsertaan subjek, dimana subjek tidak bisa berada dalam kelompok subjek oleh sebab jadual yg tidak sesuai atau materi penjelasan yang spesifik

(45)

17 menjaga kerahasiaan dan privacy subjek meski

subjek diwakili, karena alasan usia, alasan budaya (seperti misalnya sekelompok masyarakat cukup diwakili kepala kelompok masyarakat itu, atau anggota keluarga diwakili oleh kepala keluarga) d. Terdapat penjelasan yang menunjukkan bahwa

peneliti memahami terdapat beberapa data/ informasi dimana kerahasiaan/ privacy merupakan hal yang mutlak dan karenanya harus sangat dijaga; disertai penjelasan detail tentang begaimana menjaganya, misalnya hasil test genetika.

e. Terdapat uraian tentang bagaimana peneliti membuat kode identitas subjek dibuat, alasan pembuatan kode, di mana di simpan dan kapan, serta bagaimana dan oleh siapa kode identitas subjek bisa dibuka bila terjadi emergensi

f. Terdapat penjelasan tentang kemungkinan penggunaan data personal atau material biologis dari subjek untuk penelitian lain/ penelitian lanjutan g. Terdapat penjelasan jika hasil riset negatif dan

memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan melaporkan ke otoritas pencatatan obat obatan (BPOM)

INDIKATOR STANDAR 7 Informed Consent YA TIDAK N/A*

Penelitian ini dilengkapi dengan Persetujuan Setelah

Penjelasan (PSP/ Informed Consent), secara lengkap seperti berikut ini

v

7.1 Terdapat Lembar informed consent (35 butir) dengan penjelasan (PSP) yang akan disampaikan kepada partisipan

7.2 Terdapat penjelasan proses mendapatkan persetujuan, mempergunakan prosedur yang laik (kelaikan cara mendapatkan persetujuan subjek)

7.3 Disertakan rincian isi naskah penjelasan yang akan diberikan kepada calon subjek, meliputi :

a. Bahasa naskah, mudah difahami subjek b. Manfaat penelitian, yang difahami subjek c. Perlakuan yang diterima subjek penelitian, jelas

bagi subjek, tdk ada yg disembunyikan

d. Lama keikutsertaan subjek dalam penelitian; jelas durasinya, dalam minggu, hari per minggu, jam per hari, pagi-sore-malam per hari

e. Karakteristik subjek penelitian; jelas bagi subjek bahwa karakter subjek cocok untuk penelitian ini

(46)

18 kemungkinan subjek memperoleh dampak yg

terkait dengan kesehatan

h. Jaminan kerahasiaan data, subjek memahami bahwa data subjek dijaga kerahasiaannya, tanpa diminta, dan berlaku utk semua subjek

i. Unsur paksaan (coercient) ada atau tidak, bagaimana peneliti menjelaskan bahwa keikutsertaan dalam penelitian ini tidak memaksa, tidak ada pemaksanaan

j. Penjelasan pengobatan medis dan ganti rugi apabila diperlukan, jika diantara risiko penelitian yang dapat terjadi adalah sakit/ gangguan kesehatan, maka dijelaskan jaminan/ wujud ganti rugi yang diberikan kepada subjek, dari siapa berapa besar, kapan, dan bagaimana caranya k. Nama jelas, nomor telepon penanggung jawab

penelitian, termasuk nomor cadangan, dan alamat kantor/ rumah penanggung jawab penelitian

l. Nama jelas, no telepon penanggung jawab medis, termasuk nomor cadangan, dan alamat kantor/ rumah penanggung jawab medis, termasuk KEPK yang memberikan persetujuan layak etik.

m. Hak mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa ada sanksi, subjek mempunyai hak mengundurkan diri setelah memahami dan mempertimbangkan dampaknya kepada penelitian

n. Kesediaan subjek penelitian atau wali yang sah (tanda tangan pada lembar Persetujuan Setelah Penjelasan/PSP), setelah subjek/ wali memahami semua penjelasan dan makna dari tanda tangan pada proses penelitian

o. Tanda tangan saksi

p. Pilihan pengobatan/ perlakuan selain yang disebut dalam penelitian (yang tidak merupakan bagian dari penelitian).

7.4 Penggunaan kalimat memudahkan subjek memperoleh kejelasan

(47)

19 NO KESIMPULAN 7 STANDAR KELAIKAN ETIK

PENELITIAN

YA TIDAK NA* 1 Nilai Sosial / Klinis

2 Nilai Ilmiah

3 Pemerataan Beban dan Manfaat 4 a. Potensi manfaat > risiko

b. Potensi manfaat > risiko c. Potensi manfaat < risiko d. Standar risiko minimal </=

e. Sedikit diatas standar resiko minimal f. Risiko terhadap peneliti

5 Bujukan/ Eksploitasi/ Inducement 6 Rahasia dan Privacy

7 Informed Consent

*N/A = Not applicable – tidak dapat diterapkan

KEPUTUSAN TERHADAP LAIK ETIK PROTOKOL PENELITIAN UNTUK DILAKSANAKAN

(Pilihlah salah satu keputusan dibawah ini) : 1. Setuju

2. Setuju dengan perbaikan 3. Tidak Setuju

NOTE : Bila memberikan rekomendasi Setuju dengan perbaikan : Tuliskan hal- hal

yang harus diperbaiki, ditambahkan atau dilengkapi pada kolom catatan dibawah ini.

……….., ………2021 Reviewer

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti merekomendasikan kepada guru IPA untuk menerapkan pembel- ajaran dengan model SiMaYang tipe II karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta khususnya pada

Dari uraian pendapat tersebut dapat disimpulkan karakteristik anak tunagrahita adalah anak yang memiliki keterbatasan dari segi intelegensi, akademik, sosial, fisik

Akibat negara juga akan memberikan akses bagi pelaku ekonomi yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli barang dan jasa kebutuhan dasar, maka jumlah penawaran terhadap

Nyeri kronis dalam teori muncul karena bahwa pada pasien dengan BPH akan menimbulkan gejala retensi urin yang disertai dengan nyeri saat

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/ Sistem Sosioekonomi Nasional Tujuan Pembangunan Nasional (Kebijakan) Rencana Pembangunan pada Sektor Pariwisata

Pada percobaan ini kita akan menganalisa tentang antena melalui pengukuran gain, level sinyal yang terjadi antara antena pemancar dan penerima yang

Karena objek berawal dari diam maka nilai KA adalah nol pada kasus ini Usaha W AB dilakukan oleh gaya listrik, seperti usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi, dapat

Jenis pusat perbelanjaan ini lebih kecil dari pada pusat perbelanjaan berorientasi keluarga dan hanya menawarkan satu jenis perdagangan utama, yang dilengkapi