• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET Fe DI BPM SRI SUNARYATI SUKOHARJO TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET Fe DI BPM SRI SUNARYATI SUKOHARJO TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh : DYAH AYU SITORESMI

NIM. B09.076

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

ii

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET Fe

DI BPM SRI SUNARYATI SUKOHARJO

TAHUN 2012

Disusun Oleh : DYAH AYU SITORESMI

NIM. B09.076

Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal Juli 2012

Pembimbing

(Arista Apriani, S.ST) NIK. 201188069

(3)

iii

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET Fe

DI BPM SRI SUNARYATI SUKOHARJO

TAHUN 2012

Disusun Oleh : DYAH AYU SITORESMI

NIM. B09.076

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Program Studi Diploma III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada tanggal Juli 2012

Penguji I Penguji II

(Anis Nurhidayati, SST., M.Kes) (Arista Apriani, S.ST)

NIK. 200685025 NIK. 201188069

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Ka.Prodi

(Dheny Rohmatika, S.SiT) NIK. 200582015

(4)

iv

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo”.

Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan

STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Arista Apriani, S.ST., selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Sri Sunaryati, Amd.Keb, selaku Pimpinan BPM Sri Sunaryati Sukoharjo yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh ibu hamil di BPM Sri Sunaryati yang telah bersedia menjadi responden dalam Karya Tulis Ilmiah.

(5)

v

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Bapak, ibu dan adik-adikku yang selama ini menyayangi dan memberi support kepada ku dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan

Karya Tulis Ilmiah

ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2012

(6)

vi Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Dyah Ayu Sitoresmi B09.076

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET Fe DI BPM SRI SUNARYATI SUKOHARJO

TAHUN 2012 xiii + 44 halaman + 12 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Angka kejadian anemia di Jateng mencapai 57,1%. Angka kejadian anemia di Kabupaten Sukoharjo didapatkan anemia pada balita umur 0 – 5 tahun (40,5%), usia sekolah (26,5%), Wanita Usia Subur (WUS) (39,5%), pada ibu hamil (43,5%). Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi menstruasi dengan perdarahan sebanyak 50 – 80 cc setiap bulan dan kehilangan zat besi sebesar 30 – 40 mg

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada kategori baik,cukup,kurang. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif Penelitian ini dilakukan di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo pada bulan Juni 2012. Sampel dalam penelitian sebanyak 34 ibu hamil dan Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup serta data yang diperoleh terdiri dari Data Primer dan Data Sekunder

Hasil Penelitian : Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 9 responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%).

Kesimpulan : Jadi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (55,9%).

Kata Kunci : Pengetahuan, kehamilan, Tablet Fe Kepustakaan : 24 literatur (tahun 2002 – 2011)

(7)

vii

v Sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang? Tapi jika di

dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah

tiap musim merangkum semua musim yang lain,dan biarkanlah hari

ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan

kerinduan.

v Pelajari apapun yang anda bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di

sanalah nanti akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang

menyenangkan

v Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu

v ”Niscaya Allah akan meninggalkan orang-orang yang beriman

diantaramu orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat” (QS. Al-Mujadalah : 11).

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan kepada :

1. Ayah dan ibu tercinta terima kasih atas do’a, dukungan moral dan materialnya.

2. Adik-adikku yang telah memberikan semangat dan dukungannya selama ini.

3. Teruntuknya, terima kasih atas do’a dan semangatnya selama ini.

4. Teman-temanku (Marta, Dewi L, dll yang tak bisa ku sebutkan satu per satu) yang setia menemani, menghibur dan memotivasi serta telah mengajarkan arti persahabatan.

5. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2009. 6. Almamaterku tercinta.

(8)

viii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Dyah Ayu Sitoresmi

Tempat / Tanggal Lahir : Sukoharjo / 29 Agustus 1991 Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Ngiser RT 01 RW 02, Sonorejo, Sukoharjo

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 01 Bulakrejo Sukoharjo Lulus tahun 2003 2. SMP Negeri 07 Sukoharjo Lulus tahun 2006 3. SMA Negeri 01 Mojolaban Sukohajo Lulus tahun 2009

(9)

ix

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 3 D. Manfaat Penelitian ... 5 E. Keaslian Penelitian ... 5 F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 8

1. Pengetahuan ... 8

(10)

x

B. Kerangka Konsep ... 27

C. Kerangka Konsep ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 30

D. Instrumen Penelitian ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Variabel Penelitian ... 35

G. Definisi Operasional ... 35

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 36

I. Etika Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 39 B. Hasil Penelitian ... 39 C. Pembahasan ... 40 D. Keterbatasan ... 43 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 44 B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

xi

(12)

xii

Tabel 2.1. Jadwal Pemeriksaan Ibu Hamil ... 21 Tabel 2.2 Kebutuhan Mineral Untuk Ibu Hamil ... 22 Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 35 Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe

(13)

xiii

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 4. Permohonan ijin Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan dari Lahan Uji Validitas Lampiran 6. Surat Permohonan menjadi Responden Lampiran 7. Lembar Kesediaan Menjadi Responden Lampiran 8. Koesioner Penelitian

Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 10. Data Hasil Penelitian

Lampiran 11. Distribusi Frekuensi

(14)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih jauh dari target yang dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan sasaran pembangunan millenium. Hasil Survei Depkes RI, 2007 AKI di Indonesia masih berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49,5%, kematian waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24% (Dinkes, 2011). Penyebab terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) terbesar di Indonesia adalah pendarahan, infeksi dan eklamsi, selain itu ada juga “4Terlalu “ terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak, terlalu sering hamil, faktor fisiologis yang secara langsung dapat menambah angka tersebut (Saifuddin, 2002).

Angka kejadian anemia di Jateng mencapai 57,1%. Angka kejadian anemia Di Kabupaten Sukoharjo didapatkan anemia pada balita umur 0 – 5 tahun (40,5%), usia sekolah (26,5%), Wanita Usia Subur (WUS) (39,5%), pada ibu hamil (43,5%) (Depkes RI, 2010).

Proses kehamilan merupakan matarantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).

(15)

Seorang wanita baru dapat dipastikan hamil jika pemeriksaan telah melihat tanda pasti hamil yaitu mendengar suara detak jantung janin, dapat melihat dan meraba bentuk janin. Kehamilan normal berlangsung selama 38 – 40 minggu, jika dihitung dengan ukuran hari, kehamilan akan berakhir 266 hari atau 38 minggu pasca ovulasi atau kira-kira 40 minggu dari akhir hari petama haid terakhir atau 9,5 bulan dalam hitungan kalender (Arisman, 2010).

Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta. Perencanaan gizi untuk ibu hamil sebaiknya mengacu pada RDA dibandingkan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan proten meningkat sampai 68%, asam folat 100% dan zat besi 200 – 300%. Salah satu program yang menjadi andalan dalam menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil adalah program distribusi tablet Fe yang mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat dan diberikan bagi ibu hamil sebanyak satu tablet setiap hari selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan.Tetapi banyak kendala yang menyertai program ini karena rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi yang diberikan. Hal ini dibuktikan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil masih tinggi (Arisman, 2010).

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah sebelum waktunya. (Manuaba, 2010).

(16)

Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi menstruasi dengan perdarahan sebanyak 50 – 80 cc setiap bulan dan kehilangan zat besi sebesar 30 – 40 mg, di samping itu kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta, makin sering wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi. Jika persediaan cadangan Fe minimal maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya (Manuaba, 2010).

Berdasarkan studi pendahuluan di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo terdapat sebanyak 76 kunjungan ibu hamil pada bulan Februari 2012, setelah peneliti mengadakan wawancara terhadap 7 ibu hamil yang berkunjung di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo, 4 responden mengetahui pengertian tentang tablet Fe dan dosis minum selama kehamilan sedangkan 3 responden belum mengetahui tentang pengertian tablet Fe. Oleh karena pentingnya tablet Fe yang dibutuhkan dalam kehamilan untuk pertumbuhan janin dan plasenta serta untuk peningkatan masa sel darah merah ibu selama kehamilan, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo”.

(17)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari Latar Belakang di atas perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada tingkat kurang.

(18)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi BPM

Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan dalam memberikan konseling tentang pentingnya mengkonsumsi Tablet Fe dalam kehamilan.

2. Bagi Responden

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menambah wawasan pengetahuan dibidang kesehatan terutama tentang tablet Fe 3. Peneliti Lain

Dapat dijadikan bahan masukan dan wawasan tentang tablet Fe serta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku perkuliaan

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tingkat pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe pernah dilakukan :

1. Anisa Irmayanti (2009), dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia di RB Bina Sehat Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan menggunakan analisis Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan nilai chi kuadrat X2hitung (8,391) > X tabel

(19)

pengetahuan ibu hamil dengan kejadian Anemia di RB Bina Sehat Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta.

2. Suwati (2010) dengan judul “Hubungan tingkat kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di RS Panti Waluyo Surakarta” Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan antara Tingkat Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia. Dari hasil uji statistik Chi square dengan menggunakan SPSS for windows versi 12.0 diperoleh signifikan 0,001 < 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara Tingkat Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia.

Perbedaan antara keaslian dan penelitian ini antara lain berbeda tahun penelitianya,tempat penelitian, judul penelitian, metode penelitian, sampel dan variable penelitiannya.

F. Sistematika Penelitian

Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab yang meliputi : BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi karya tulis secara singkat meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

(20)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, kehamilan, tablet Fe, kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, alat penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan analisis data serta etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran. DAFTAR PUSTAKA

(21)

8 A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoadmodjo, 2010).

Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, keterampilan, informasi, akidah, dan pikiran-pikiran (Isyraq, 2007).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk

(22)

mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan sebagainya

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan,

(23)

mengelompokkan dan lain sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

(24)

a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut

(25)

diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

(26)

diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intutif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.

(27)

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi

(28)

langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Erfandi (2009), menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

(29)

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tersebut.

2) Mass media / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

(30)

pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

(31)

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. 6) Usia.

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

2. Kehamilan a. Pengertian

Masa kehamilan yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002).

(32)

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2005), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 2 yaitu :

1) Tanda tidak pasti kehamilan

a) Amenore (tidak dapat haid), gejala ini penting karena wanita hamil tidak haid lagi dan perlu diketahui tanggal hari pertama haid terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan.

b) Nausea (enek) dan emesis (muntah), sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu.

c) Mengidam terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

d) Mammae menjadi tegang dan membesar. e) Anoreksia (tidak ada nafsu makan).

f) Sering kencing terjadi karena kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar.

g) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun.

h) Pigmentasi kulit terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. 2) Tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar b) Uterus membesar

(33)

d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih merah dan kelam).

e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan). f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.

g) Teraba ballotement. h) Reaksi kehamilan positif. 3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur kehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop Leannec.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka janin dapat dilihat.

c. Asuhan pada ibu hamil

Asuhan pada ibu hamil meliputi 14 T, yaitu ukur tinggi badan/berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet selama kehamilan), test terhadap penyakit menular seksual/VDRL,

(34)

temu wicara/konseling, test/pemeriksaan Hb, Test/pemeriksaan urin protein, test reduksi urin., perawatan payudara (tekan pijat payudara), Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil), terapi yodium kapsul (khusu daerah endemic gondok), terapi obat malaria (Saryono, 2010). Tujuan asuhan antenatal menurut Saifuddin (2002), antara lain :

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin 5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

ASI eksklusif

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

Kecuali jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.

(35)

Tabel 2.1 Jadwal pemeriksaan Ibu Hamil

Usia Kehamilan Waktu Pemeriksaa 0 - 28 minggu : 4 minggu sekali 28 - 36 minggu 2 minggu sekali Di atas 36 minggu 1 minggu sekali Sumber: Saifuddin, 2002

d. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Menurut Saifuddin (2002), pada permulaan kehamilan ibu telah harus makan-makanan yang mempunyai nilai gizi yang bermutu tinggi, maka oleh karena itu harus banyak makan yang mengandung protein, banyak ditemukan defisiensi Fe dan vitamin B12 pada calon

ibu baik diberikan Fe sehingga sulfas ferosus 200 mg 3 kali sehari, kalsium dengan tablet berisi macam-macam vitamin seorang wanita hamil memerlukan 2000 kalori sehari (Wiknjosastro, 2005).

Untuk tetap sehat dilanjutkan makanan yang mengandung zat-zat berikut :

Tabel 2.2Kebutuhan Mineral dan Untuk Ibu Hamil

Mineral dan Vitamin Jumlah/Hari

Protein 65 gr Kalsium 1 g Besi 17 g Vitamin A 4500 mcg Thiamin 1 mg Riboflavin 1,3 mg Niazin 1,5 mg Vitamin C 170 mg Sumber : Wiknjosastro (2005)

(36)

3. Zat Besi (Tablet Fe) a. Pengertian

Zat besi merupakan microelemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini diperlukan dalam pembentukan darah, yaitu dalam sintesa hemoglobin. Jumlah besi yang dibutuhkan untuk kehamilan tunggal yang normal ialah sekitar 1000 mg, 350 mg untuk pertumbuhan janin dan plasenta, 450 mg untuk peningkatan masa sel darah merah ibu, dan 240 mg untuk kehilangan basal (Sediaoetama, 2004).

b. Manfaat Tablet Fe

Fe meruapakan mineral mikro paling banyak terdapat dalam tubuh, yaitu sebanyak 3- 5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Fe sangat dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk menunjang aktivitas kerjanya. Di dalam tubuh berperan sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, sebagai alat angkut elektron pada metabolisme energi, sebagai bagian dari enzim pembentuk kekebalan tubuh dan sebagai pelarut obat-obatan. Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena

makanan sumber zat besi biasanya merupakan Vitamin A (Waryana, 2010).

c. Sumber Fe

Makanan sumber Fe yang baik antara lain daging, ayam, ikan, telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan pisang

(37)

ambon. Fe yang berasal dari dari hewani lebih mudah diserap oleh tubuh daripada Fe yang berasal dari makanan nabati (Waryana, 2010).

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Absorbsi Fe

Menurut Waryana (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi Absorbsi Fe, yaitu :

1) Bentuk Fe

Besi-hem yang merupakan bagian dari hemoglobin dan mioglobin yang terdapat dalam daging hewan dapat diserap dua kali lipat daripada besi non hem yang berasal dari makanan nabati.

2) Asam Organik

Vitamin C dan Asam Sitrat sangat membantu penyerapan besi non hem dengan merubah bentuk feri menjadi fero.

3) Asam fitat, asam oksalat dan tanin

Ketiga jenis zat tersebut dapat mengikat Fe sehingga menghambat penyerapannya. Namun pengaruh negatif ini dapat dikurangi dengan mengkonsumsi vitamin C.

4) Tingkat keasaman lambung

Keasaman lambung dapat meningkatkan daya larut besi. 5) Kebutuhan tubuh

Jika tubuh kekurang Fe atau kebutuhan meningkat, maka penyerapan juga akan meningkat.

(38)

e. Kebutuhan Tablet Fe dalam kehamilan

Menurut Waryana (2010), kebutuhan zat besi menurut triwulan kehamilan adalah sebagai berikut:

1) Triwulan I (umur kehamilan 0 - 12 minggu) zat besi yang dibutuhkan adalah 1 mg/hari yaitu untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan janin dan red cell mass 30 – 40 mg.

2) Triwulan II (umur kehamilan 13-24 minggu) zat besi yang diberlakukan adalah ± 5 mg/hari yaitu untk kebutuhan basal 0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan red cell mass 300 mg dan conceptus 115 mg.

3) Triwulan III (umur kehamilan 25 - 40 minggu), zat besi yang dibutuhkan adalah 5 mg/hari yaitu untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan red cell mass 150 mg dan conceptus 223 mg, maka kebutuhan pada triwulan II dan III jauh lebih besar dari jumlah zat besi yang didapat dari makanan.

Ekstra zat besi diperlukan pada kehamilan. Kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan janin tunggal adalah :

1) 200 - 600 mg untuk memenuhi peningkatan massa sel darah merah 2) 200 - 370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya 3) 150 - 200 mg untuk kehilangan eksternal

4) 30 - 170 mg untuk tali pusat dan plasenta

(39)

Dengan demikian, kebutuhan total zat besi pada kehamilan berkisar antara 540 – 1340 mg, dan 440 – 1050 mg diantaranya akan hilang dalam tubuh ibu pada saat melahirkan (Jordan, 2004).

Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil memerlukan rata-rata 3,5 – 4 mg zat besi per hari. Kebutuhan ini akan meningakat secara signifikan dalam trimester terakhir, yaitu rata-rata 2,5 mg/hari pada awal kehamilan menjadi 6,6 mg /hari (Letsky & Warwick, 1994;Jordan, 2004). Meskipun absorpsi zat besi meningkat cukup besar selama kehamilan namun bila kehamilan yang satu dengan lain memiliki jarak yang cukup dekat atau bila simpanan zat besinya rendah, maka asupan zat besi yang cukup hanya dapat dipenuhi lewat suplementasi.

Jumlah zat besi yang diserap akan bergantung pada sejumlah faktor seperti kandungan makanan, simpanan zat besi di dalam tubuh, kecepatan produksi sel darah merah dan apakah pasien meminum suplemen zat besi atau tidak (Jordan, 2004).

Penambahan asupan besi, baik lewat makanan atau pemberian suplementasi, terbukti mampu mencegah penurunan Hb akibat hemodilusi. Respon positif terhadap pengobatan dapat dilihat dari peningkatan kadar hemoglobin sebesar 0,1 g/ dl sehari mulai dari hari kelima dan seterusnya. Dengan demikian, pemberian sebanyak 30 gram zat besi tiga kali sehari akan meningkatkan kadar hemoglobin paling sedikit sebesar 0,3 g/ dl/ minggu atau selama 10 hari (Arisman, 2004).

(40)

Menurut Saspriyana (2009), kebijakan nasional yang diterapkan di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat adalah pemberian satu tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 ug, minimal masing-masing 90 tablet.

(41)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe Sumber: Notoatmodjo (2010), Waryana (2010) Modifikasi Ibu Hamil Faktor-faktor yang mempengaruhi Absorbsi Fe Tablet Fe Manfaat Tablet Fe Sumber Fe Faktor yang mempengaruhi

Pengetahuan:

1. P

endidikan

2. M

ass media / informasi

3. S

osial budaya dan ekonomi

4. Li

Pengertian Pengetahuan

Kebutuhan tablet Fe dalam kehamilan

(42)

C. Kerangka Konsep

Keterangan:

= variabel yang diteliti = variabel yang tidak diteliti = Kategori

= yang mempengaruhi

Gambar 2.2 Kerangka Konsep 1. Pendidikan

2. Mass media / informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan

5. Pengalaman 6. Usia

Pengetahuan Ibu Hamil tentang tablet Fe

Baik

Cukup

(43)

30 A. Jenis dan Rancangan enelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2007). Penelitian deskritptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan meggambarkan suatu fenomena dengan berbentuk angka-angka (Hidayat, 2007).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 sampai 27 Juni 2012.

(44)

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang diteliti adalah seluruh Ibu hamil yang berkunjung di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo sebanyak 34 responden pada bulan Juni 2012.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan jumlah rata-rata per bulan Januari – April 2012, yaitu sebanyak 70 ibu hamil. Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil 10 – 15% atau 20-25%. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 34 ibu hamil yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Teknik sampling dengan menggunakan accidental sampling yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan

(45)

sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2007).

Dalam pengambilan sampel harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Kriteria inklusi dalam penelitian, yaitu:

1) Ibu hamil yang bisa membaca dan menulis.

2) Ibu hamil yang berkunjung di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo. 3) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain : Ibu hamil yang mengundurkan diri menjadi responden/Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal

(46)

yang di ketahui (Arikunto, 2006). Kuesioner diambil dari sumber teori tentang tablet Fe.

Dalam penelitian kuesioner menggunakan skala Guttman, yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten (Hidayat, 2007). Kusioner penelitian ini menggunakan alternatif jawaban “benar” dan “salah”, kriteria pernyataan positif (Favourable) dan negatif (Unfavourable). Dimana pernyataan dengan kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah. Sedangkan untuk pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan

Variabel Indikator Pernyataan Jumlah

Item Favourable Unfavourable Pengetahuan Ibu hamil tentang tablet Fe. Pengertian 1,2,3 3 Manfaat tablet Fe 5,6,7*,10, 4,9,11, 8 Sumber Fe 12,13,14,15 17,18, 16 7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Absorbsi Fe 19,21,22,23 25 20*,24*,26 10 Kebutuhan Fe dalam kehamilan 27,31,30 28,29,32*,33* 7 Jumlah 21 9 30

Keterangan * pernyataan tidak valid

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji Validitas dan reliabilitas akan dilakukan di BPM Susi Amalia Sukoharjo dengan 30 responden karena kaidah umum penelitian yaitu 30 responden agar

diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati normalitas (Notoatmodjo, 2010).

(47)

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan komputerisassi, rumus product moment, yaitu :

Keterangan :

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

setelah dilakukan uji validitas didapat nomor pernyataan 7, 20, 24, 32,33 tidak valid dikarenakan nilai rhitung < rtabel. Untuk selanjutnya pernyataan

yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian, sehingga dalam penelitian menggunakan 30 Item.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

( )

X }{N Y -

( )

Y } X { Y X. -XY . N 2 2 2 2 - S S S S S S S = N rxy

(48)

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

ú û ù ê ë é -S úû ù êë é -= t b k k r 2 2 11 1 1 s s Keterangan: r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2 = Varians total

Hasil uji validitas menunjukkan nilai alpha cronbach’s 0,867 > 0,60 sehingga instrumen dikatakan reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu hamil di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).

(49)

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner pengetahuan tablet Fe.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari data ibu hamil di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo pada bulan Juni 2012.

F. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan Ibu hamil tentang tablet Fe.

G. Definisi Operasional

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat Ukur Skala

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo meliputi pengertian, manfaat, sumber, faktor-faktor yang mempengaruh absorbsi Fe 1) 76 -100 % : Baik 2) 56-75 % : Cukup 3) < 56 % : Kurang (Nursalam, 2008) Kuesioner Ordinal

(50)

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006), adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

(51)

Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase menurut Riwidikdo (2009) adalah :

Skor yang diperoleh responden

Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100% Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe, maka digunakan perhitungan sebagai berikut :

4) 76 -100 % Jawaban benar : Baik 5) 56-75 % Jawaban benar : Cukup 6) < 56 % Jawaban benar : Kurang (Nursalam, 2008)

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi : 1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

(52)

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

(53)

40 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo. BPM Sri Sunaryati Sukoharjo adalah salah satu Bidan Praktek Mandiri (BPM) yang berada di desa Kayen yang berbatasan sebelah Barat yaitu Desa Jomblang, batas sebelah Utara yaitu desa Sayemrejo, batas sebelah Timur yaitu desa Seyegang dan batas sebelah selatan yaitu desa Dukuh.

BPM Sri Sunaryati Sukoharjo mempunyai 1 ruang VK, 2 ruang nifas dan tenaga kesehatan terdiri dari 2 bidan. Pelayanan yang diberikan di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo meliputi pemeriksaan ibu hamil (ANC) oleh bidan, Pelayanan Ibu bersalin, Imunisasi, Pelayanan Keluarga Berencana, pelayanan kesehatan Ibu dan Anak.

B. Hasil Penelitian

Responden dalam penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo yaitu sebanyak 34 responden. Tingkat pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

(54)

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sunaryati Sukoharjo

No Pengetahuan Jumlah Persentase

(%) 1 2 3 Baik Cukup Kurang 9 19 6 26,5 55,9 17,6 Total 34 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 9 responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%). Jadi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (55,9%).

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 9 responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%).

Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan

(55)

lingkungan dan alam sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, keterampilan, informasi, akidah, dan pikiran-pikiran (Isyraq, 2007).

Hal ini responden hanya bisa menjawab benar dan salah dari pertanyaan dari kuesioner tentang tablet Fe. Tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu tahu dan Memahami. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (55,9%).

Menurut Notoatmodjo (2007), yang diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan sebagainya

Menurut Notoatmodjo (2007), memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

Hasil penelitian menunjukkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan

(56)

cukup yaitu sebanyak 19 responden (55,9%), meliputi pengertian, manfaat, sumber, faktor-faktor yang mempengaruh absorbsi Fe.

Menurut Sediaoetama (2004), zat besi merupakan microelemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini diperlukan dalam pembentukan darah, yaitu dalam sintesa hemoglobin. Jumlah besi yang dibutuhkan untuk kehamilan tunggal yang normal ialah sekitar 1000 mg, 350 mg untuk pertumbuhan janin dan plasenta, 450 mg untuk peningkatan masa sel darah merah ibu, dan 240 mg untuk kehilangan basal.

Waryana (2010), Manfaat Tablet Fe di dalam tubuh berperan sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, sebagai alat angkut elektron pada metabolisme energi, sebagai bagian dari enzim pembentuk kekebalan tubuh dan sebagai pelarut obat-obatan. Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya merupakan Vitamin A.

Menurut Erfandi (2009), beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

(57)

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tersebut.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe saja dan faktor-faktor yang mempengaruhi yang tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti.

2. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

(58)

45 PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 34 responden dengan tingkat pengetahuan sebagai berikut :

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo pengetahuan baik sebanyak 9 responden (26,5%),

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo pengetahuan cukup 19 responden (55,9%)

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%).

B. SARAN 1. Bagi BPM

Dari hasil penelitian BPM Sri sunaryati pengetahuan resonden dalam kategori cukup, di sarankan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanannya terutama dalam memberikan konseling tentang tablet Fe.

2. Bagi Responden

Agar responden bersedia menambah pengetahuanya dengan mencari informasi tentang tablet Fe melalui media masa seperti koran, majalah, televisi, radio sehingga mampu menambah pengetahuanya.

(59)

3. Bagi peneliti lain

Supaya mampu mengembangkan variabel penelitian ini dan mampu meneruskan penelitian dengan variabel yang lain sehingga akan didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

Gambar

Tabel 2.1 Jadwal pemeriksaan Ibu Hamil
Gambar 2.1 Kerangka Teori Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe   Sumber: Notoatmodjo (2010), Waryana (2010) Modifikasi Ibu Hamil Faktor-faktor yang  mempengaruhi Absorbsi Fe Tablet Fe Manfaat Tablet Fe Sumber Fe Faktor yang mempengaruhi
Gambar 2.2 Kerangka Konsep 1.  Pendidikan
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh kompleksitas audit, due professional care ,

WINDOWS XP SP3 Cara Membuat Gambar Menjadi Video Dengan Aplikasi Windows Movie Maker Windows Movie Maker 2.6/8 Free Download &amp; Install Tutorial 2014 dan pertanyaan tentang

Resiko injuri berhungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya

berkontribusi pada daya saing bangsa, (4) menyelenggarakan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pendidikan dan non-kependidikan yang diperlukan dalam

Dalam penelitian ini, memahami isi bacaan dilihat dari bagaimana kemampuan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru sesuai dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan kinerja keuangan perusahaan induk sebelum dan sesudah melakukan akuisisi ditinjau dari rasio likuiditas, rasio leverage

Berdasarkan fungsi pengawasan yang dilakukan melalui pemeriksaan audit, evaluasi, monitoring dan reviu maka capaian fungsi pengawasan Inspektorat Kota Manado dapat

Ternyata masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja perawat tenaga PNS pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Rokan Hulu, sebab kepuasan kerja