• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHAP-TAHAP KONSELING MENURUT SUE CULLEY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TAHAP-TAHAP KONSELING MENURUT SUE CULLEY"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TAHAP-TAHAP KONSELING MENURUT SUE CULLEY

Tahap Konseling mnrt Sue Culley (1992): beginning stage, middle stage &ending stage

BEGINNING STAGE Tujuan

1. Memantabkan hubungan kerja

Ini adalah hal yang penting dan pokok/dasar (fundamental). Proses konseling akan sangat tergantung pada hal ini. Konselor perlu mengembangkan hubungan seperti ini agar klien terdorong untuk mau bekerja. Klien harus percaya dan menerima konselor agar klien mau bersekutu/bekerjasama sehingga memungkinkan konselor untuk lebih mengetahui klien secara mendalam.

Menurut Tyler dan Gilmore bahwa hubungan konseling yang efektif dikarakteristikan dengan 2 kondisi inti yaitu adanya penerimaan (acceptance) dan pemahaman (undersatnding) . Kondisi yang diperlukan adalah:

a. Penerimaan (acceptance)

- Roger menyebutnya sebagai “unconditional positive regard” dan Egan menyebutnya sebagai “respect”

- Konselor agar bisa bekerja secara efektif perlu melakukan penilaian dan asesment tetapi pada waktu yang sama konselor juga harus menjaga hubungan yang bebas dari penilaian tentang klien sebagai individu yang berharga atau tidak berharga.

- Memanusiakan orang

- Membedakan antara klien sebagai manusia yang berharga & perilakunya

- Tidak ada penilaian

b. Pemahaman/pengertian (understanding)

Melihat dunia klien berdasarkan perspektifnya sehingga dapat melihat/terbuka terhadap pengalamannya

(2)

Dimensi lain yang juga diperlukan adalah: a. Dukungan & tantangan (support/challenge)

- Support: sumber kekuatan, mendampingi

- Tantangan: mengeksplorasi lebih dalam sehingga memperoleh pemahaman yang lebih dalam – berubah perlu menghadapi aspek perilaku yang menghambat perubahan

b. Kepercayaan (trust/mistrust)

- Klien akan lebih mungkin untuk berbagi dan bekerja/mau terlibat dengan konselor yang ia percaya

- Untuk menciptakan kepercayaan, konselor perlu bertingkah laku secara konsisten dan menunjukkan penerimaan dan pemahaman meskipun klien menyerang atau membenci konselor.

c. Kedekatan emosional & menjaga jarak (emotional closeness/emotional distance)

Konselor berusaha untuk menciptakan kontak emosional dengan klien tetapi tetap menjaga jarak secara emosional untuk menghindari menjadi terlibat secara personal.

2. Mengklarifikasi dan mendefinisikan masalah

Perlu mengetahui masalah & perhatian yang ingin dibahas Melihat: bagaimana melihat diri dan permasalahan

Misal apa yang mereka yakini, rasakan sebagaimana ia alami dan terlibat Klien perlu mengklarifikasi & mendefinisikan permasalahan

Mengarah ke pemahaman yang cukup baik tentang apa yang menjadi masalah dan perhatian klien

Konselor mendapatkan banyak informasi tentang bagaimana klien melihat dirinya dan permasalahannya

Jika klien memdapatkan insight & informasi berarti proses konseling mendapat kemajuan

Pada tahap ini berarti konselor dan klien bekerja menuju pemahaman yang lebih baik ttg masalah klien

(3)

Pd tahap ini, konselor juga diharapkan mendapatkan informasi cukup ttg bgmn klien melihat dirinya dan permasalahannya untuk me garahkan pd asesmen dan utk memfasilitasi kontrak

3. Melakukan asesmen

 Penggunaan kerangka teoritis untuk:

- Menemukan & mengorganisasikan informasi (baik verbal atau non verbal)

- Merumuskan apa yang terjadi dan yang mungkin akan terjadi

- Membuat perencanaan sementara untuk memfasilitasi jalannya konseling

 Beberapa hal yang perlu diketahui konselor:

- bagaimana klien menggunakan waktu & energinya (work), dukungan/tantangan yang diberikan atau diperoleh dari orang lain (relationship), bagaimana klien melihat dirinya (identity)

- apakah klien berbicara ttg apa yang ingin dibicarakan?

- Masalah/hal-hal yang diabaikan atau terlalu menjadi perhatian? - Adakah ada tema/pola tertentu?

- Apa yang dipikirkan, dirasakan oleh klien dan bagaimana klien bertingkah laku dan apakah ada yang tidak/belum diketahui oleh konselor

- Apakah ada yang tidak konsisten?

- Apa yang klien yakini tentang dirinya, orang lain dan kehidupan? - Keterbatasan apa yang dimiliki klien? Dan sumber-sumber apa yang

dimilikinya 4. Menegosiasikan kontrak

* Persetujuan secara eksplisit antara konselor dan klien * Klien tahu bagaimana ia akan terlibat

* Apa yang akan terjadi dalam proses konseling

(4)

Strategi 1. exploration

* membantu klien mengemukakan permasalahan/perhatiannya

* menemukan apa yang penting bagi klien, melihat/menguji perilakunya dan menemukan arti terhadap perasaanya

* membantu klien untuk melewati proses yang menyakitkan dalam menceriterakan pengalaman, harapan and perasaannya

* membantu untuk membicarakan tentang diri klien dan permasalahannya dalam cara yang spesifik dan focus sehingga mereka mengakui kekuatan dan kelemahan, prestasinya, nilai-nilainya dan minatnya, melihat sumber-sumber hubungan & kekurangan-kekurangan, dukungan dari komunitas, factor budaya & ekonomi

2. prioritizing and focusing

* memutuskan bersama klien apa yang lebih diutamakan/dipilih agar memberikan focus bagi kerja konseling

* hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan - permasalahan yang paling penting

- permasalahan yang paling menyebabkan tekanan

- apabila permasalahan tersebut diambil akan memberikan hasil yang paling positif

- permasalahan yang paling mudah dipecahkan dan dapat dikontrol dan berhasil ditangani

- permasalahan yang pas/tepat ditangani melalui konseling 3. communicating core value (nilai inti: acceptance & understanding)

* Tujuan memfasilitasi hubungan teraupetik yang mendorong keterlibatan pasien

* Perlu ditunjukkan dan dikomunikasikan secara verbal maupun non verbal

Sesi pertama (The first session) 1. Making contact

(5)

- menyadarinya akan memberikan kesempatan untuk mengemukakan dan mengeksplorasi dan menggunakannya

- memisahkan mana yang milik klien dan mana milik konselor * dapat melakukan kontak sebelum pertemuan pertama, telepon * beberapa hal dapat diketahui sebelum pertemuan pertama

- siapa yang merujuk dan apa alasannya? - Apa masalah yang ingin diselesaikan? - Apakah klien dalam kondisi kritis?

- Siapa saja yang pernah diminta bantuannya dan dapat minta ijin untuk mendapatkan informasi

- dll

2. Introduction

* Mengenali siapa klien

* Menyatakan kontak atau informasi sebelumnya

* Menetapkan pola kerja : klien yang akan banyak bicara dan konselor banyak mendengarkan

* Memberitahu adanya keterbatasan waktu

* Memberitahukan informasi proses/cara kerja : mencatat, melakukan rekaman/video

* Menjawab pertanyaan klien sejujur mungkin dan sejelas mungkin * Mulai mengklarifikasi harapan klien

* Memberitahukan adanya tanggung jawab bersama antara klien dan konselor

3. Exploration

* Mengeksplorasi konteks yang lebih luas berarti memfokuskan aspek yang relevan dengan kehidupannya

* Hal-hal yang dapat membantu untuk eksplorasi - permasalahan apa yang ingin difokuskan klien? - Hal-hal penting yang boleh dan tidak boleh dieksplor? - Apa implikasi dari permasalahan?

(6)

- Siapa yang terlibat?

- Kapan permasalahan muncul? - Apa saja usaha yang pernah dicoba? - dll

4. Assesment

* Mulai membentuk/membangun asesmen terhadap klien dan permasalahannya

* Misal:

1) apakah konseling akan dapat membantu

2) mencocokan dengan kemampuan konselor (perlu supervisi/perlu dirujuk)

5. Contract

1) jumlah sesi- perlu direview

2) frequency of session (berapa kali dalam seminggu)

3) timing – when (waktu pertemuan : jam berapa dan kapan pertemuan dilakukan : hari apa)

4) length – 50 mins to 1 hour (lama pertemuan : 50 menit-1 jam)

5) payment- when, how much (pembayaran : bagaimana pembayaran dan kapan akan dilakukan pembayaran)

6) confidentiality (kerahasiaan)

7) goal of counseling (tujuan konseling) 6. Closure

Bagaimana menutup

* Mengingatkan waktu akan habis * Memberikan klien pengalaman positif

* Mengkonfirmasikan komitmen terhadap klien : mengulang point kontrak * Mengakhiri dengan suatu catatan yang positif : menghargai

keberanian/kemauan berbicara

* Meringkas point-point pokok selama pertemuan untuk mengecek pemahaman kita

(7)

MIDDLE STAGE

Tujuan

1. reassess problem

- memperoleh pemahaman diri yg lebih baik

- dpt melihat masalah dr perspektif yg lebih memberdayakan

- membantu klien untuk melihat dirinya dan permasalahan dalam pandangan yang lebih objektif

- reassesment tidak berarti menyangkal/membantah adanya fakta tetapi membantu klien mendapatkan pemahaman yang lebih memberdayakan 2. memelihara/mempertahankan hubungan kerja (to maintain the working

relationship)

- klien dpt merasakan hubungan dg konselor yaitu konselor dipandang klien memiliki penerimaan, kompeten, dpt dipercaya

- reassesment melibatkan eksplorasi pada tingkat yang lebih dalam daripada pada tahap awal konseling. Untuk beberapa klien, butuh waktu untuk memahami dan menerima pandangan yang berbeda dengan pandangan yang sebelumnya dianggap benar oleh klien. Sehingga klien butuh merasa bebas untuk menanyakan dirinya sendiri dan mengeksplorasi hal-hal yang esensial. Eksplorasi yang dalam biasanya menjadikan hubungan konselor dengan klien menjadi lebih emosional. Namun demikian, untuk membantu klien mengadopsi kerangka berpikir yang berbeda maka konselor harus mempertahankan “jarak yang objektif”

- ketika klien ditantang untuk reassesment posisinya, pada umumnya klien merasa tidak nyaman. Mempertahankan hubungan yang suportif, partnership yang saling memahami diperlukan untuk membantu klien mengekpresikan dan mentolerir ketidaknyaman dan kecemasannya.

3. meneruskan bekerja untuk mencapai kontrak (pursue the work of contract) - konseling adalah hubungan yang kontraktual dan mencoba untuk

membantu klien untuk reassesment problemnya sehingga konselor harus selalu mengingat kontrak (tujuan klien datang ke koselor) yang telah disepakati dengan klien

(8)

- konselor bertanya ke diri sendiri : apa yg saya lakukan untuk membantu klien sdh mengarah ke pencapaian kontrak atau belum?)

Strategi

Strategi yang digunakan dalam tahap ini adalah challenge. Challenge pada dasarnya adalah bertanya, membantah/menantang, menstimulasi dan memunculkan. Challenge akan mendorong klien untuk meninjau ulang dan mempertanyakan kerangka berpikirnya (frame of reference) agar mau mengadopsi pandangan/perspektif yang berbeda yaitu perspektif yang lebih memberdayakan. Adapun cara – cara yang digunakan antara lain :

1. Konfrontasi

- Konfrontasi berarti menantang atau “face to face with”

- membantu klien mengidentifikasi dan menghadapi distorsi, kesenjangan-kesenjangan yang biasanya dipertahankan oleh klien karena keengganan untuk berubah

- Ini merupakan strategi menggunakan keterampilan refleksi dan probing untuk menarik perhatian yang dipersepsikan sebagai inkroguensi, ketidakcocokan untuk tujuan pemahaman dan eksplorasi yang lebih dalam 2. Giving Feedback (memberikan umpan balik)

Menantang (challenge) pemahaman diri klien dengan memberikan informasi tentang bagaimana orang lain, konselor mengalami/berhubungan dengan klien 3. Informasi

- Informasi dapat membantu klien melihat dirinya dan permasalahan secara berbeda

- Kadang klien kurang informasi yang akan membantunya untuk reassesment permasalahannya

4. Pengarahan

Konselor mengarahkan klien untuk melakukan sesuatu 5. Self disclosure

Konselor berbagi beberapa pengalamannya yang dialami dalam kehidupannya kepada klien

(9)

Memfokuskan apa yang klien pikirkan dan rasakan “saat” ini dan juga apa yang terjadi dalam hubungan konseling antara konselor dan klien

ENDING STAGE Tujuan

1. memutuskan perubahan yang tepat :

untuk menghadapi permasalahan lebih efektif perlu melakukan 2 hal : 1. mengidentifikasi perubahan yg akan dibuat

2. perlu mengecek bhw perubahan tsb akan berdampak pd permasalah membantu klien memutuskan perubahanyg tepat berarti membantu menilai

apa kira-kira hasil yg akan diperoleh, sumber-sumber dlm diri yg seperti apa yg dapat diterima begitu jg kerugian-kerugian yg akan didapat.

biasanya melibatkan resiko/kerugian & keuntungan 2. mengimplementasikan perubahan :

berarti klien harus bertindak jika ingin melakukan perubahan berarti menghentikan sesuatu & memulai sesuatu

tugas konselor akan membantu klien untuk menentukan tindakan apa dan membantu klien untuk mengambil tindakan

hal ini melibatkan eksplorasi berbagai opsi, kemudian memilih opsi yg terlihat tepat

3. mentransfer pembelajaran (transfer learning) :

melalui proses eksplorasi dan “challenge”, klien belajar ttg aspek diri & perilakunya

klien memahami sumber-sumber yg tdk digunakan scr penuh maupun keterampilan yg tdk berkembang scr penuh

mentransfer apa yg didapat dari konseling ke situasi di luar konseling, mis belajar mengekspresikan perasaan yg tepat

membantu mentransfer apa yg dipelajari dlm konseling berarti mengidentifikasi hambatan-hambatan utk berubah dan bagaimana meminimalkannya serta mengajari perilaku yg baru

(10)

berarti mengenali akan berakhir/kehilangan hubungan sekaligus penyampaian selamat utk pembelajaran yg baru buat klien

eksplorasi arti akhir hubungan konseling bagi klien & merencanakan mengakhiri hubungan dg “good ending”

Strategi

1. goal setting

tujuan harus yang diinginkan klien

- berarti membantu klien untuk menemukan apa yang ingin dicapai dari semua kemungkinan yang bisa dicapai dan yang sangat diinginkan - kadang klien belum memiliki/menemukan nilai pribadi sehingga

konselor harus membantu memperjelas nilai pribadi klien

tujuan harus dapat diajarkan ke klien (tujuannya spesifik dan realistik) tujuan harus dapat diobservasi dan dinilai

klien akan lebih mungkin menemukan cara memecahkan atau menghadapi masalahnya dengan lebih baik jika mereka memilih beberapa pilihan/option. Ada beberapa taknik untuk membantu klien mulai mengembangkan tujuan yaitu:

a. mengimajinasikan masa depan yang berbeda (“imagining different future)”. Ahli lain mengistilahkan dengan “menciptakan skenario baru (“creating new scenario ”. teknik ini meminta klien untuk mengimajinasikan masa depannya akan menjadi seperti apa jika klien mampu mengontrol permasalahannya secara efektif atau memecahkan permasalahannya.

b. Brainstorming. Teknik ini meminta klien untuk menghentikan penilaian kritisnya dan mengidentifikasikan berbagai kemungkinan berubah yang mungkin ia dapat lakukan.

c. Sentence complection. Teknik ini merupakan salah satu cara sederhana untuk mendorong klien menjadi lebig beorientasi pada perubahan 2. action planning (identifikasi option & identifikasi sistem reward, memelihara

(11)

3. evaluating action & sustaining change (identifikasi lingkungan/situasi yg mendorong kembalinya perilaku lama, observasi+belajar kontrol emosi, menciptakan sisten reward internal)

4. closure

Ending

Terjadi ketika klien telah tercapai apa yang telah ditetapkan atau ketika klien memiliki coping yang cukup terhadap permasalahannya sehingga tidak membutuhkan bantuan lagi

Misal:

“saya merasa bahagia telah mengatakan apa yang saya pikirkan kepada partner saya dan saya sedang mempraktekkan keterampilan yang telah saya peroleh di tempat kerja untuk berkumunikasi dengan rekan kerja, saya juga sudah mulai dapat berkomunikasi dengan boss meskipun komunikasi saya belum begitu bagus tapi saya cukup puas dengan apa yang telah saya capai. Makanya saya bermaksud mengakhiri konseling ini sekarang”

Rencana utk mengakhiri

1. mengingatkan kontrak akan berakhir

2. konseling berakhir ditandai bhw klien telah mdptkn apa yg diinginkan

3. konselor hrs memberikan waktu yg cukup utk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan mengekspresikan ttg perasaan akan berakhirnya sesi konseling dan hilangnya hubungan dg konselor

Review the learning

- akhir konseling memberikan kesempatan bagi klien utk mereview pembelajaran & perkembangannya

- mendorong klien berpartisipasi mereview bukan berarti mengetes klien - cara yg bisa dilakukan :

(12)

1. meminta klien untuk berpikir kembali ke awal –awal konseling dan diminta membandingkan dg apa yg sedang dialami yg telah mengalami banyak perubahan

2. jika ada rekaman dpt diperdengarkan rekaman yg menunjukkan adanya pemikiran baru atau insight baru

3. sharing kan dan diskusikan apa yg mjd hal yg penting dlm konseling 4. arahkan ke depan dan berikan waktu utk mendiskusikan bagaimana akan

menggunakan perilaku baru utk menghadapi masalah-masalah yg akan datang atau masalah yg perlu diantisipasi

(13)
(14)

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,