• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 Teknik Bimbingan Konseling Menurut Pakar Ahli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "6 Teknik Bimbingan Konseling Menurut Pakar Ahli"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KONSEP DASAR

Manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan.

Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari

bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan

(3)

Manusia aktif terdorong kearah

keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya

Setiap individu memiliki kemampuan

untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk

mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya

(4)

Hakikat manusia menurut Gestalt :

Hanya dapat dipahami dalam keseluruhan konteksnya

Merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam

kaitannya dengan lingkungannya itu

(5)

Berpotensi untuk menyadari

sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan pemikirannya

Dapat memilih secara sadar dan bertanggung jawab

(6)

Dalam hubungannya dengan perjalanan

kehidupan manusia :

tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”.

Masa lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang

(7)

Kecemasan :

“kesenjangan antara

saat sekarang dan

yang akan datang”

(8)

Unfinished business

(urusan yang tak selesai)

perasaan-perasaan yang tidak tersalurkan/terungkapkan

seperti : dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati,

kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan

(9)

Karena tidak terungkapkan di dalam

kesadaran, perasaan-perasaan di ba-wa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubung-an yang efektif dengan dirinya sendi-ri dan orang lain

(10)

ASUMSI TINGKAH LAKU

BERMASALAH

Individu bermasalah karena terjadi

pertentangan antara kekuatan “top dog” dan keberadaan “under dog”

o Top dog adalah kekuatan yang

mengharuskan, menuntut, mengancam

o Under dog adalah keadaan defensif,

(11)

Perkembangan yang terganggu

karena terjadi ketidakseimbangan

antara apa-apa yang harus (self-image) dan apa-apa yang diinginkan (self)

Terjadi pertentangan antara keberadaan sosial dan biologis

Ketidakmampuan individu

(12)

Mengalami gap/kesenjangan

sekarang dan yang akan datang

Melarikan diri dari kenyataan yang

(13)

Spektrum tingkah laku bermasalah

:

Kepribadian kaku (rigid)

Tidak mau bebas-bertanggung jawab,

ingin tetap tergantung

Menolak berhubungan dengan

lingkungan

Memeliharan unfinished bussinessMenolak kebutuhan diri sendiri

Melihat diri sendiri dalam kontinum

(14)

TUJUAN KONSELING

Tujuan utama :

Membantu klien berani

menghadapi tantangan dan

kenyataan yang harus dihadapi

(15)

Individu yang bermasalah pada

umumnya belum memanfaatkan potensinya secara penuh, ia baru memanfaatkan sebagaian dari

potensinya yang dimilikinya

Melalui konseling konselor

membantu klien agar potensi yang baru dimanfaatkan

(16)

Tujuan spesifik

1. Membantu klien agar dapat memper-oleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan atau realitas, serta menda-patkan insight secara penuh

(17)

3. Mengentaskan klien dari kondisinya yang tergantung pada pertimbangan orang lain ke mengatur diri sendiri (to be true to himself)

4. Meningkatkan kesadaran individual agar klien dapat beringkah laku

menurut prinsip-prinsip Gestalt, semua situasi bermasalah (unfisihed

(18)

DESKRIPSI PROSES

KONSELING

Fokus utama konseling : bagaimana keadaan klien

sekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul dalam kesadarannya

Tugas konselor : mendorong klien untuk

dapat melihat kenyataan yang ada pada dirinya dan mau mencoba menghadapinya

Klien bisa diajak untuk memilih dua alternatif,

(19)

Konselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk

melakukan diagnosis, interpretasi maupun memberi nasihat

Konselor sejak awal konseling sudah

mengarahkan tujuan agar klien menjadi matang dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn yang menyebabkan klien tidak dapat berdiri

sendiri

(20)

Pada saat klien mengalami gejala

kesesatan dan klien menyatakan kekalahannya terhadap lingkungan dengan cara mengungkapkan

kelemahannya, dirinya tidak berdaya, bodoh, atau gila

Konselor membantu membuat perasaan klien untuk bangkit dan mau menghadapi ketersesatannya sehingga potensinya

(21)

Deskripsi Fase-fase Proses

Konseling

:

Fase pertama

konselor mengembangkan pertemuan

konseling, agar tercapai situasi yang

memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada klien

Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap

(22)

Fase kedua

Konselor berusaha meyakinkan dan

mengkondisikan klien untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi klien

(23)

1. Membangkitkan motivasi klien :

memberi kesempatan klien untuk menyadari

ketidaksenangannya atau ketidakpuasannya

Makin tinggi kesadaran klien terhadap

ketidakpuasannya semakin besar motivasi untuk mencapai perubahan dirinya, sehingga makin tinggi pula keinginannya untuk bekerja sama dengan konselor.

2. Mebangkitkan otonomi klien :

menekankan kepada klien bahwa klien boleh

(24)

Fase ketiga

Konselor mendorong klien untuk

mengatakan perasaan-perasaannya pada saat ini

Klien diberi kesempatan untuk

(25)

Kadang-kadang klien diperbolahkan

memproyeksikan dirinya kepada konselor

Melalui fase ini, konselor berusaha

menemukan celah-celah kepribadian atau aspek-aspek kepribadian yang hilang,

(26)

Fase keempat

Setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang pikiran,

perasaan, dan tingkah lakunya, konselor mengantarkan klien memasuki fase akhir konseling

(27)

Klien telah memiliki kepercayaan pada potensinya, menyadari keadaan dirinya pada saat sekarang, sadar dan

bertanggung jawab atas sifat otonominya, perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya dan tingkah lakunya.

(28)

TEKNIK KONSELING

Prinsip Kerja Teknik Konseling

Gestal

Penekanan Tanggung Jawab Klien,

(29)

Orientasi Sekarang dan Di Sini

Konselor tidak merekonstruksi masa

lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi memfokuskan keadaan sekarang

Masa lalu hanya dalam kaitannya

dengan keadaan sekarang

Konselor tidak bertanya dengan

(30)

Orientasi Eksperiensial

konselor meningkatkan kesadaran klien

tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya, sehingga klien mampu mengintegrasikan

kembali dirinya:

klien mempergunakan kata ganti personal klien mengubah kalimat pertanyaan

menjadi pernyataan

klien mengambil peran dan tanggung jawab klien menyadari bahwa ada hal-hal positif

(31)

Teknik-teknik Konseling Gestal

Permainan Dialog

Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialogan dua

kecenderungan yang saling bertentangan, yaitu kecenderungan top dog dan

kecenderungan under dog, misalnya :

kecenderungan orang tua lawan

(32)

Kecenderungan “anak baik” lawan kecenderungan “anak bodoh”

Kecenderungan bertanggung jawab lawan kecenderungan masa bodoh

Kecenderungan otonom lawan kecenderungan tergantung

(33)

Melalui dialog yang kontradiktif ini,

menurut pandangan Gestalt pada

akhirnya klien akan mengarahkan

dirinya pada suatu posisi di mana ia

berani mengambil resiko

Penerapan permainan dialog ini

dapat dilaksanakan dengan

(34)

Latihan Saya Bertanggung Jawab

Teknik untuk membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyek-sikan perasaannya itu kepada orang lain.

Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan kemudian

(35)

Misalnya :

“Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas

kejenuhan itu”

“Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang,

dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.

“Saya malas, dan saya bertanggung jawab atas

kemalasan itu”.

Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut

Gestalt akan membantu meningkatkan

(36)

Bermain Proyeksi

Proyeksi :

Memantulkan kepada orang lain

perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak mau melihat atau menerimanya

Mengingkari perasaan-perasaan sendiri

(37)

Sering terjadi, perasaan-perasaan

yang dipantulkan kepada orang lain

merupakan atribut yang dimilikinya

Dalam teknik bermain proyeksi

konselor meminta kepada klien

(38)

Teknik Pembalikan

Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu

sering kali mempresentasikan

pembalikan dari dorongan-dorongan yang mendasarinya

Dalam teknik ini konselor meminta klien

(39)

Misalnya :

Konselor memberi kesempatan

kepada klien untuk memainkan peran

“ekshibisionis” bagi klien pemalu

(40)

Tetap dengan Perasaan

Teknik ini dapat digunakan untuk klien

yang menunjukkan perasaan atau

suasana hati yang tidak menyenangkan dan ia sangat ingin menghindarinya

Konselor mendorong klien untuk tetap

(41)

Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulus yang menakutkan dan

menghindari perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan

Dalam hal ini konselor tetap mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan perasaan yang dialaminya sekarang dan mendorong klien untuk

(42)

Untuk membuka dan membuat jalan me-nuju perkembangan kesadaran perasaan yang lebih baru :

tidak cukup hanya tasi dan menghadapi perasaan yang ingin dihindarinya

(43)

KETERBATASAN

PENDEKATAN

1. Pendekatan gestalt cenderung

kurang memperhatikan faktor

kognitif

2. Pendekatan gestalt menekankan

tanggung jawab atas diri sendiri,

tetapi mengabaikan tanggung

(44)

3. Menjadi tidak produktf bila penggunaan teknik-teknik gestalt dikembangkan

secara mekanis

4. Dapat terjadi klien sering bereaksi negatif terhadap sejumlah teknik gestalt karena merasa dirinya

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai Sebuah kompetensi yang haris dikuasai oleh peserta Latsar CPNS, maka agenda Rancangan Aktualusasi ini akan melatih seorang CPNS untuk menemu kenali berbagai

Berdasarkan hasil analisis, hasil penilaian karakter diketahui rata-rata skor per-pertemuan adalah sebesar 3,47 dengan kriteria sangat layak.  Hal ini dikarenakan telah

Seperti pada fase sensitisasi, hapten akan ditangkap oleh sel Langerhans dan diproses secara kimiawi menjadi antigen, diikat oleh HLA – DR – antigen akan

Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer),

Berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan metode talking stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Parent Conferences (Middle Schools). This PDF book incorporate march break ontario 2015 document. To download free omsd calendar 2014-2015 revised feb 2014 website ontario you need

Batas laut wilayah tersebut dituangkan dalam Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah Kedua Negara di Bagian