• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN, HASIL KEGIATAN DAN KENDALA KEGIATAN KKN RM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN, HASIL KEGIATAN DAN KENDALA KEGIATAN KKN RM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL KEGIATAN DAN KENDALA KEGIATAN KKN RM

1.1 Program Pokok

1.1.1 Program Pokok Tema

Program Pokok Tema dibagi menjadi 3 bidang yaitu bidang Indonesia Bersih, Indonesia Melayani, dan Indonesia Tertib. Dimana dari ketiga bidang tersebut dibagi atas beberapa program pokok yang dilaksanakan di masing-masing bidang tersebut. Total dari seluruh program pokok yang dilaksanakan ada sepuluh program yaitu :

Indonesia Bersih :

- Pengadaan tempat sampah 3 kategori ( Organik, Anorganik, Berbahaya) . - Sosialisasi pola hidup bersih dan sehat di lingkungan SD di Desa Carangsari.

- Pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungan yang dilakukan dengan pengadaan Toga.

- Bersih - bersih dan gotong royong di area beji dan lingkungan Desa Carangsari. Indonesia Melayani :

- Pembuatan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) keterbukaan informasi misalnya KTP, Kartu KK, dll yang dilakukan di Kantor Desa Carangsari.

- Pembuatan database administrasi di Kantor Desa Carangsari.

- Sosialisasi administrasi desa berbasis IT di Kantor Desa Carangsari. Indonesia Tertib :

- Pembuatan stiker ajakan tertib lingkungan (Pemasangan stiker KTR).

- Pembuatan papannama kelian banjar, larangan berburu, larangan memulung, dan papan nama banjar.

- Sosialisasi pencegahan kekerasan seksual yang dilaksanakan di 4 SD yang ada di Desa Carangsari.

(2)

1. Pengadaan Tempat Sampah 3 Kategori ( Organik, Anorganik, Berbahaya) a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan Pengadaan tempat sampah 3 kategori (Organik, Anorganik, dan Berbahaya) di ketiga pura Desa Carangsari diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa kemudian survei ke Pura Desa Adat Carang Sari, Samuan Dan Anggungan.

Survei dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Juli 2016. Untuk waktu penyerahan tong sampah ke pura Desa Carang Sari, Samuan Dan Anggungan dilaksanakan pada hari Kamis, 4agustus 2016 pada pukul 12.00 WITA pada Pura Puseh Desa Adat Anggungan, kemudian pukul 12.15 WITA pada Pura Puseh Desa Adat Carangsari, selanjutnya pukul 12.45 WITA terakhir peletakan di letakan di Pura Puseh Desa Adat Samuan. Selama pengerjaan program tersebut dilakukan Koordinasi dengan Bendesa Adat setempatdan mangku di pura desa adat setempat.

b. Lokasi

Untuk penyerahan tong sampah dengan 3 katagori di letakkan yaitu yang pertama di Pura Puseh Desa Adat Carangsari, Pura Puseh Desa Adat Samuan Dan Pura Puseh Desa Adat Anggungan.

c. Sasaran

Kelompok sasaran yang dituju adalah masyarakat yang melakukan persembahyangan atapun ngayah di pura puseh desa setempat. Guna mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah anorgani, organik dan berbahaya.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penyerahan tong sampah 3 katagori adalah Bendesa Adat dan pemangku pura puseh desa adat setempat.

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penyerahan tong sampah 3 katagori pada ketiga pura puseh desa adat setempat dilakukan oleh seluruh anggota Bidang Indonesia Bersih beserta Kordes. Dalam penyeraahan tong sampah 3 katagori yang diserahkan ke Pura Puseh Desa adat sudah merupakan program kerja wajib yang ditentukan oleh pusat. Selanjutnya program tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-RM XIII Udayana.

(3)

Dalam pelaksanakan program Penyerahan Tong Sampah 3 Katagori pada ketiga pura puseh desa adat setempat tidak ditemukan permasalahan yang menghambat terlaksananya program tersebut.

g. Solusi

Dibutuhkan juga kesadaran oleh masyarakat untuk menjaga kebersihannya dan juga lingkungan.

h. Dampak

Penempatan Tempat Sampah 3 Kategori diharapkan dapat memberikan pengetahuan masyarakat mengenai cara pengolahan sampah yang baik dan masyarakat lebih menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.1 Penyerahan Tong Sampah di Pura Desa Adat Anggungan

Gambar 3.2 Penyerahan Tong Sampah di Pura Desa Adat Samuan

2. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan SD di Desa Carangsari a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan sosialisasi pola hidup sehat dan bersih (PHBS) di lingkungan masyarakat dan sekolah diawali dengan melakukan koordinasi dengan kepala sekolah di masing-masing SD yang dituju kemudian mempersiapkan perlengkapan penunjang dalam proses sosialisasi PHBS.

Kegiatan PHBS yang pertama dilaksanakan pada selasa, 2 agustus 2016 pada pukul 09.30 WITA bertempat di SD N 1 Carangsari dengan peserta kelas 1 dan 2 SD, kedua dilaksanakan pada rabu, 3 agustus 2016 pada pukul 10.00 WITA bertempat di SD N 5 Carangsari dengan peserta kelas 1 dan 2 SD, ketiga dilaksanakan pada kamis, 4 agustus 2016 pada pukul 10.00 WITA bertempat di SD N 2 Carangsari dengan peserta kelas 1

(4)

dan 2 SD, dan kempat dilaksanakan pada jumat, 5 agustus 2016 pada pukul 10.00 WITA bertempat di SD N 3 Carangsari dengan peserta kelas 1 dan 2 SD.

b. Lokasi

Sosialisasi PHBS berlokasi pada 4 SD yang berada di Desa Carangsari. Adapun keempat SD tersebut yaitu SD N 1 Carangsari, SD N 2 Carangsari, SD N 3 Carangsari, dan SD N 4 Carangsari.

c. Sasaran

Sasaran yang dituju pada program tersebut adalah para siswa kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat adalah siswa siswi kelas 1 dan 2 sekolah dasar serta para guru pada sekolah tersebut.

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan sosialisasi Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dilakukan oleh seluruh anggota bidang Indonesia Bersih. Dalam proses sosialisasi, langsung diberikan oleh narasumber dimana narasumber tersebut merupakan salah satu anggota KKN-RM XIII Udayana. Interaksi terjadi antara narasumber dengan siswa siswi serta dilakukannya praktek langsung.

f. Permasalahan

Permasalahan yang ditemukan dilapangan adalah susahnya mengatur kondisi siswa siswi pada saat penyampaian materi dan pada saat mengatur siswa siswi melakukan praktek langsung.

g. Solusi

Solusi yang dapat dilakukan dengan permasalahan tersebut adalah dengan lebih mendekatkan dengan para siswa dan siswi agar materi yang sampaikan dapat diterima dengan baik dan dapat dijalankan dengan baik.

h. Dampak

Para siswa dan siswi lebih mengetahui bagaimana langkah dalam mencuci tangan yang baik dan bersih karena segala penyakit yang masuk disebabkan apabila tangan terdapat bakteri sehingga harus dibersihkan dengan baik.

(5)

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.3 Program PHBS di SD N 5 Carangsari

Gambar 3.4Program PHBS di SD N 1 Carangsari

3. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dengan Pengadaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Dan Keasrian Lingkungan

a. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungan pengadaan Togadi ke empat SD di desa carang sari dilakukan pada hari jumat tanggal 19 agustus 2016, dari pukul 10.00 WITA sampai 11.00 WITA.

b. Lokasi

SD N 1 Carangsari, SD N 5 Carangsari,SD N 2 Carangsari dan SD N 3 Carangsari. c. Sasaran

Sasaran yang terlibat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungana dalah seluruh orang yang beraktifitas dalam SD tersebut.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat adalah warga sekolah dimana Kepala Sekolah langsung menerima Toga yang di berikan.

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungandilakukan oleh seluruh anggota bidang Indonesia

(6)

Bersih. Dalam proses penyerahan Toga langsung diberikan oleh bidang Indonesia Bersih ke Kepala Sekolah atau staff guru di SD di Desa Carangsari tersebut.

f. Permasalahan

Pada pemberian tanaman Toga waktu yang dijadwal tidak sesuai dengan surat yang dikirimkan.

g. Solusi

Agar mahasiswa lebih bisa membagi menjadi beberapa kelompok sehingga penyebaran Toga bisa diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

h. Dampak

Para siswa jadi lebih mengenal tanaman obat keluarga dan fungsi dari tanaman tersebut serta dapat memanfaatkan tanaman tersebut juga dapat memberikan keasrian lingkungan SD.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.5 Pengadaan Toga di SD N 1 Carangsari

Gambar 3.6Pengadaan Toga di SD N 2 Carangsari

4. Bersih-Bersih dan Gotong Royong di Area Beji dan Lingkungan Desa Carangsari a. Waktu Pelaksaan

Pelaksanaan Bersih-Bersih Dan Gotong Royong Di Area Beji Dan Lingkungan Desa Carangsari dilaksanakan pada hari jumat, 19 agustus 2016 pada pukul 16.00 WITA sampai dengan pukul 18.30 WITA.

b. Lokasi

Lokasi pelaksanaan program tersebut adalah bertempat di Pancoran Beji Banjar Senapan yang dimiliki oleh Puri Carangsari.

(7)

c. Sasaran

Sasaran yang dituju pada program tersebut adalah masyarakat dan krama banjar Senapan serta muda mudi Puri Carangsari.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam program tersebut adalah masyarakat dan krama banjar senapan serta muda mudi puri yang bersama-sama melaksanakan gotong royong pembersihan Beji.

e. Pelaksanaan

Pelaksanaan program tersebut diawali dengan melakukan kordinasi dengan Bendesa Adat Carangsari kemudian dilanjutkan dengan kordinasi dengan Kepala Desa dan melakukan kordinasi dengan Kelian Banjar Senapan dan juga pihak STT Banjar Senapan tempat dimana area Beji berada yang dilaksanakan oleh anggota Indonesia Bersih serta anggota lainnya besama-sama melaksanakan kegiatan gotong royong. Kegiatan diawali degan pembersihan di pekarangan Beji dan melakukan penanaman tanaman hias guna memperindah lingkungan Beji.

f. Permasalahan

Pelaksanaan pogram tersebut menemui kendala yaitu dimana susahnya mengumpulkan masyarakat untuk bersama-sama membersihkan areal Beji.

g. Solusi

Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan para Mahasiswa melaksanakan sosialisasi di banjar Senapan agar masyarakat lebih memperhatikan masalah kebersihan yang menjadi tanggung jawab bersama.

h. Dampak

Dampak yang dirasakan setelah program tersebut berjalan adalah terciptanya lingkungan Beji yang bersih dan asri, serta juga menumbuhkan rasa gotong royong diantara masyarakat tersebut.

(8)

Gambar 3.7 Beji sebelum dibersihkan Gambar 3.8 Beji sesudah dibersihkan

Gambar 3.9 Mahasiswa melakukan bersih - bersih beji

Gambar 3.10 Mahasiswa dan pemuda setempat melakukan bersih - bersih beji

5. Pembuatan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Keterbukaan Informasi misalnya KTP, Kartu KK, dllyang dilakukan di Kantor Desa Carangsari

a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa kemudian survey keadaan kantor desa yang didampingi oleh pegawai kantor desa.

Survei dilaksanakan pada hari Senin, 25Juli 2016. Untuk waktu pengerjaan perencanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik tersebut dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat mulai dari hari Senin, 25Juli 2016 – Jumat, 19 Agustus 2016. Selama pengerjaan program tersebut dilakukan koordinasi dengan Bapak Perbekel membahas progres gambar kerja perencanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari sekaligus membantu pembagian beras miskin (Raskin) untu warga. b. Lokasi

(9)

Untuk pelaksanaan penyediaan informasi publik dan pembagian Raskin dilaksanakan di Kantor Desa Carangsari.

c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah warga yang melaksanakan proses administrasi baik dalam hal surat - menyurat maupun sekedar informasi mengenai keperluan administrasi. Sedangkan sasaran untuk Raskin warga yang telah memiliki surat pemberitahuan dari desa dan membayar sebesar Rp. 24.000 untuk pengambilan raskin.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari adalah Perbekel Desa Carangsari, Kaur Kesra, Kaur Pemerintahan dan Mahasiswa KKN-RM XIIIUniversitas Udayana.

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan. Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota bidang Program Indonesia Melayani dengan berdiskusi secara berkala dengan Perbekel Desa Carangsari. Pelaksanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari dimulai dari penyerapan ide dari Perbekel dan masing – masing Kaur terkait serta meninjau kesediaaan administrasi yang telah ada. Selanjutnya ide tersebut mulai dirangkai menjadi sebuah konsep dimana konsep tersebut akan dituangkan oleh Mahasiswa KKN-RM XIII Udayana menjadi sebuah Banner sebagai hasil dari diskusi.

f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari ini antara lain:

- Belum terselesainya proyek renovasi di kantor desa. Sehingga adanya kendala dalam peletakan banner sebagi media informasi.

(10)

- Kurang memahami syarat mengenai kelengkapan administrasi sehingga sulitnya masyarakat dalam proses administrasi seperti KTP, KK, surat keterangan, dll.

g. Solusi

- Meletakkan banner di lokasi yang strategis di kantor desa agar dapat dilihat oleh warga yang membutuhkan informasi mengenai KTP dan KK.

- Syarat – syarat dalam kelengkapan KK dan KTP telah dicantumkan dalam banner sesuai

h. Dampak

Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari berdampak positif bagi masyarakat Desa Carangsari dan warga dapat lebih mudah memproses administrasi tanpa harus bolak - balik.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.11 Mahasiswa membantu dalam kegiatan pembuatan KTP di

Kantor Desa Carangsari

Gambar 3.12 Penyerahan banner alur pembuatan KTP dan KK

6. Pembuatan Database Administrasi Desa a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan pembuatan database administrasi desa diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa dan Kaur Kesra kemudian dilakukan diskusi untuk analisis administrasi desa yang didampingi oleh kaur kesra.

Diskusi dilaksanakan pada hari Jumat, 19Agustus 2016. Untuk waktu koordinasi pengerjaan pembuatan data base dilakukan mulai hari Kamis, 11 agustus hingga pada hari

(11)

Jumat, 19 Agustus 2016. Saat pengerjaan program tersebut dilakukan koordinasi dengan Kaur Kesra membahas data yang disimpan di dalam database administrasi desa di Kantor Desa Carangsari.

b. Lokasi

Untuk pelaksanaan pembuatan database administrasi desa dalam bentuk excel dilaksanakan di kantor Desa Carangsari.

c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah pihak administrasi yang ada di Kantor Desa Carangsari agar dapat meningkatkan kelengkapan database administrasi desa.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembuatan database administrasi desa di Kantor Desa Carangsari adalahKaur Kesra Bapak Made Wijaya, Kaur Pemerintahan Bapak Ketut Partika dan Mahasiswa KKN-RM XIIIUniversitas Udayana.

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembuatan database administrasi desa di Kantor Desa Carangsari berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan. Program ini dilaksanakan oleh anggota bidang program Indonesia Melayani dengan berdiskusi dengan Kaur Kesra dan Kaur Pemerintahan. Pelaksanaan.

f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses pembuatan pembuatan database adminisrasi desa di Kantor Desa Carangsari ini antara lain:

- Belum terselesainya proyek renovasi di kantor desa. Sehingga staf desa lebih berfokus pada proyek renovasi di kantor desa.

- Kurang memahami syarat mengenai administrasi desa di Desa Carangsari.

g. Solusi

Penggunaan database berbasis IT pada administrasi desa lebih di tingkatkan agar mempermudah untuk mencari data – data administrasi.

(12)

Pembuatan database administrasi desa di Kantor Desa Carangsari berdampak positif bagi perangkat pemerintahan Desa Carangsari dalam pengelolaan data administrasi.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.13 Pembuatan database penduduk di Desa Carangsari

Gambar 3.14Database penduduk dalam bentuk Ms. Excel

7. Sosialisasi Administrasi Desa Berbasis IT a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan Sosialisasi Administrasi Desa Berbasis IT dilakasanakan di Kantor Desa Carangsari diawali dengan melakukan koordinasi dengan kepala desa kemudian melakukan sosialisasi administrasi desa berbasis IT dengan kaur kesra.

Sosialisasi dilaksanakan pada hari Jumat, 19Agustus 2016. Selama pengerjaan program tersebut dilakukan koordinasi dengan kaur kesra di Desa Carangsari.

b. Lokasi

Untuk pelaksanaan Sosialisasi Administrasi Berbasis IT dilaksanakan di kantor Desa Carangsari

c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah kaur kesra dan kaur pemerintahan yang sering mengurusi administrasi desa.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan sosialisasi administrasi berbasis IT di Kantor Desa Carangsari adalah Kaur Kesra, Mahasiswa KKN-RM XIII Universitas Udayana. e. Pelaksanaan

(13)

Dalam pelaksanaan sosialisasi administrasi berbasis IT di Kantor Desa Carangsari berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan. Program ini dilaksanakan oleh anggota bidang program Indonesia Melayani dengan berdiskusi dengan Kaur Kesra Desa Carangsari.

f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses sosialisasi administrasi berbasis IT di Kantor Desa Carangsari ini antara lain, Kurangnya pemahaman perangkat desa dalam penggunaan IT dalam administrasi desa.

g. Solusi

Melakukan pengajaran mengenai administrasi desa berbasis IT kepada pegawai kantor desa, guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan aparatur desa mengenai penggunaan IT.

h. Dampak

Sosialisasi administrasi berbasis IT di Kantor Desa Carangsari berdampak positif bagi aparatur Desa Carangsari yaitu aparatur desa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam administrasi desa berbasis IT.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.15 Sosialisasi administrasi desa berbasis IT

Gambar 3.16 Sosialisasi administrasi desa berbasis IT

8. Sosialisasi Dan Pengenalan Pendidikan Seksual Usia Dini Di 4 SD Carangsari a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan pengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini diawali dengan survey ke sekolah-sekolah di desa carangsari guna mendapatkan informasi mengenai pengetahuan siswa terhadap bahayanya kekerasan seksual. Terdapat 4 SD yang ada di

(14)

lingkungan desa carangsari yang telah kami berikan sosialisasi. Pertama pada tanggal 9 Agustus 2016 sosialisasi diberikan di SDN 2 Carangsari, kemudian dilanjutkan pada tanggal 11 Agustus 2016 di SDN 5 Carangsari. Pada tanggal 12 Agustus 2016 sosialisasi dilanjutkan di SDN 1 Carangsari dan yang terakhir pada 15 Agustus 2016 sosialisasi dilaksanakan di SDN 3 Carangsari

b. Lokasi

Lokasi dilakukan di 4 SD yang ada di Desa Carangsari yaitu SD 1,2,3 dan 5 Carangsari.

c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah anak SD kelas 3 dan 4 di Desa Carangsari, menimbang latar belakang pelaksanaan program.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaanpengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini adalah mahasiswa KKN desa carangsari, kepala sekolah, guru dan siswa kelas 3 dan 4 di lingkungan desa Carangsari

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini berjalan dengan lancar dimana antusias siswa sangat baik, terlihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti setiap kegiatan yang telah kami canangkan

f. Permasalahan

Sejauh ini masalah yang kami hadapi dalam kegiatan ini adalah jumlah masing-masing kelas yang berbeda ditiap SD tersebut dan adanya beberapa kegiatan (penilaian Sekolah) yang dilakukan di SD tersebut.

g. Solusi

Solusi dari permasalahan yang kami hadapi adalah dengan menggabungkan beberapa kelas (missal kelas 3 dengan kelas 4) pada sekolah dengan jumlah siswa yang sedikit. Untuk permasalahan selanjutnya, solusi yang kami ambil adalah dengan mengambil hari yang lowong untuk dilakukan kegiatan sehingga tidak mengganggu aktivitas di sekolah tersebut dan menjaga atensi dari siswa yang menjadi peserta.

(15)

Diharapkan dengan dilakukannya sosialisasi pendidikan seksual usia dini tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak SD dalam menjaga tubuhnya dan mengerti pentingnya menjaga perlindungan diri namun juga para orangtua agar lebih mampu membimbing anak-anak mereka untuk tidak tertutup mengajarkan pendidikan seksualitas usia dini.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.17 Sosialisasi dan pengenalan pendidikan seks usia dini kepada siswa

sekolah dasar

Gambar 3.18Penyerahan poster pendidikan seks usia dini kepada guru

SD N 2 Carangsari 9. Pemasangan Stiker Tanda Kawasan Tanpa Rokok ( KTR )

a. Waktu Pelaksanaan

Pemasangan stiker tanda “Kawasan Tanpa Rokok” diawali dengan berkoordinasi dengan Kepala Desa mengenai tempat pemasangan, kemudian memulai pembuatan pada tanggal 12 agustus. Pemasangan dilakukan di kantor desa dan sekolah-sekolah menimbang sesuai perda bahwa tempat-tempat umum seperti kantor, sekolah adalah Kawasan Tanpa Rokok dan pemasangan dilaksanakan pada tanggal 19 agustus. program ini mendapat tanggapan yang porsitife dari pihak kantor desa maupun sekolah.

b. Lokasi

Untuk tempat pelaksaan program ini dilaksanakan di kantor desa dan SD di lingkungan desa Carangsari

c. Sasaran

Sasaran dalam mempertegas kembali Kawasan Tanpa Rokok dibeberapa tempat umum seperti Kantor Desa dan Sekolah yang ada di Desa Carangsari adalah masyarakat dan pelaku instansi yang berada di kawasan tersebut.

(16)

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembuatan dan pemasangan stiker “Kawasan Tanpa Rokok” ini adalah mahasiswa KKN RM Desa Carangsari, Kepala Desa, Guru dan kepala sekolah di SD yang terdapat di lingkungan Deasa Carangsari

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan program pemasangan stiker tanda “Kawasan Tanpa Rokok” mendapat apresiasi yang baik dari pihak Kepala Desa maupun dari pihak Sekolah Dasar yang menjadi sasaran program kami di lingkungan Desa Carangsari. Dimana sticker yang kami berikan berjumlah 10 sticker dengan pembagian pemasangannya 6 buah di Kantor Desa dan 4 buah dimasing-masing Sekolah Dasar. Penyerahan kami lakukan pada hari yang sama tanggal 19 Agustus 2016.

f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses pembuatan Sticker “Kawasan Tanpa Rokok” ini adalah sebagai berikut :

- Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kawasan tanpa rokok

- Belum selesainya proyek renovasi Kantor Desa sehingga pemasangan sticker kawasan tanpa rokok belum maksimal

- Kurangnya dana yang dialokasikan untuk pembuatan sticker kawasan tanpa rokok, sehingga jumlah sticker yang dibuat tidak mencangkup secara maksimal. g. Solusi

Sebaiknya apa yang telah terpasang dan menjadi tanda larangan agar diikuti bagi semua pihak yang melihatnya sehingga kawasan yang sudah tertanda larangan dapat menjadi kawasan yang tertib dan juga nyaman.

h. Dampak

Pembuatan stiker Kawasan Tanpa Rokok memberikan pengaruh positif terhadap sikap dan prilaku masyarakat khususnya bagi masyarakat yang merokok dikawasan tanpa rokok.

(17)

Gambar 3.19 Pemasangan stiker KTR di Kantor Desa Carangsari

Gambar 3.20Pemasangan stiker KTR di SD N 2 Carangsari

10. Pembuatan Papan Nama Kelian Banjar, Larangan Berburu, Larangan Memulung, dan Papan Nama Banjar.

a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan pembuatan papan informasi atau papan di setiap banjar Desa Carangsari diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa dan dilanjutkan koordinasi ke kelian dinas masing-masing banjar untuk memastikan keperluan terhadap papan di masing-masing banjar.

Koordinasi dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Agustus 2016. Setelah data dikumpulkan dilakukan pemesanan papan informasi atau papan diakhir minggu. Penyerahan papan informasi atau papan dilakukan pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016.

b. Lokasi

Untuk penyerahan papan informasi atau papan dibagikan ke setiap kelian dinas masing-masing banjar dan diletakan sesuai dengan keinginan masing-masing banjar. c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah masyarakat secara umum. Baik masyarakat di lingkungan tersebut dan masyarakat yang sekiranya melewati lingkungan Banjar tersebut. d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembuatan papan informasi atau papan ini adalah Kepala Desa Carangsari, Bendesa adat, kelian dinas, kelian adat masing-masing Banjar dan Mahasiswa KKN-RM XIIIUniversitas Udayana.

(18)

Pelaksanaan pembuatan papan informasi atau papan ini terbilang lancar. Hal ini ditunjukkan dengan sikap kooperatif dan antusias yang baik dari masing-masing Banjar. f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses pembuatan papan informasi dan papan adalah perlunya waktu untuk mengumpulkan data dari masing-masing Banjar, mengingat keperluan masing-masing-masing-masing Banjar ini berbeda satu sama lain. Disamping itu masalah yang dihadapi adalah waktu pemesanan papan informasi dan papan yang terbilang cukup lama karena jumlah yang banyak.

g. Solusi

Koordinasi terhadap Kelian Dinas masing-masing Banjar dilakukan lebih intens, Pemesanan dilakukan di tempat yang berbeda.

h. Dampak

Pembuatan papan informasi atau papan di masing-masing Banjar di Desa Carangsari terbilang sangat membantu. Baik itu bagi Kelian Dinas ataupun dari masyarakat umum untuk menegaskan dan mentaati kembali aturan-aturan atau informasi yang termuat dalam papan informasi atau papan tersebut.

(19)

Gambar 3.21 Pembuatan dan penyerahan papan nama Banjar di

Banjar dinas Samuan Kangin

Gambar 3.22 Penyerahan papan dilarang memulung kepada Bendesa Adat

Anggungan 1.1.2 Program Pokok Non Tema

Program pokok non tema hanya terdapat satu program yaitu program KK Dampingan. 1. Program KK Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergiskan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki desa dampingan.Salah satu kegiatan KKN RM yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat adalah program pendampingan keluarga (keluarga dampingan).Kegiatan keluarga dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

Pada KKN RM periode XIII mendapatkan keluarga dampingan yang tersebar di sepuluh yang terdapat di Desa Carangsari. Keluarga-keluarga yang menjadi KK dampingan terdiri dari Rumah Tangga Pra Sejahtera, yang terdiri dari 16 keluarga yang didampingi oleh masing-masing satu mahasiswa terdiri dari:

No Nama Mahasiswa KK Dampingan Banjar/Dusun

1 Luh Fitriana Ida Ayu Ketut Indrimas Pemijian 2 Ari Asta Sugama I Made Jarna Mekar Sari 3 Yulita Sari Dewi I Ketut Kertayasa Senapan 4 Sanistia Putri I Gusti Putu Susila Pemijian

5 Dewi Suciantini I Ketut Subawa Samuan Kangin 6 Surya Hadi Kusuma I Ketut Suardi Senapan

(20)

7 Budha Astawa I Made Marwa Bedauh 8 Putra Wiguna Ida Bagus Putu Tirta Pemijian 9 Suryadinatha Utama I Nyoman Sueta Telutug 10 Diah Pradnyadewi I Ketut Suardika Bedauh

11 Tyasani Taras I Made Brati Samuan Kangin 12 Surya Ananta I Made Jiwa Senapan

13 Amanda Rianika I Wayan Siwi Antara Mekar Sari 14 Indra Sathya I Ketut Mawi Samuan 15 Yoga Suastika I Made Nastra Wibawa Sangut

16 Lowis siwandana I Nyoman Jirna Samuan Kangin

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh dari pendekatan secara mendalam dengan mengunjungi masing-masing KK dampingan secara rutin. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga dampingan sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga tersebut, yaitu:

a. Masalah Perekonomian

Perekonomian dari KK Dampingan dapat dikatakan kurang mencukupi untuk memenuhi kehidupan sehari-hari seluruh anggota keluarga. Jika dilihat dari besarnya pendapatan keluarga dibandingkan dengan pengeluaran kebutuhan sehari-hari, sebagian besar KK dampingan mengalami kesulitan dari segi materi. Selain itu, pengeluaran dari KK dampingan tidak hanya terbatas pada kebutuhan sehari-hari, namun juga kebutuhan pendidikan anak, kesehatan, sosial budaya atau yang disebut dengan menyama beraya. b. Masalah Permodalan Usaha

Dilihat dari usaha yang dilakukan oleh KK Dampinganyaitu bekerja sebagai petani,buruh tani, buruh bangunan, peternak (sistem ngadas), usaha kecil menengah dan buruh serabutan, pendapatan yang diperoleh masyarakat tergolong kurang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk menjalankan usahanya, masyarakat memerlukan modal yang tidak sedikit, misalnya masyarakat yang menjadi petani membutuhkan modal untuk membeli pupuk, pestisida, dan lain sebagainya. Dengan penghasilan harian yang tidak menentu, hal ini tentunya tidak menutupi beban-beban operasional yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha. Oleh karena itu KK Dampingan sangat memerlukan bantuan modal untuk membantu kelancaran usahanya sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga.

(21)

c. Masalah Kesehatan

Pada umumnya, KK Dampingan yang ada di Desa Carangsari memiliki beberapa masalah kesehatan yang dapat mengganggu perkerjaan mereka. Beberapa diantaranya memiliki keluhan sakit kaki, punggung, dan pinggang karena bekerja berat setiap hari seperti angkat angkut barang, menjadi buruh tani, buruh bangunan, dan petani. Masalah kesehatan yang dimiliki oleh KK dampingan ini seringkali tak diobati karena adanya keterbatasan biaya dan pemikiran bahwa sakit tersebut akan hilang dengan sendirinya.

d. Masalah Kebersihan Lingkungan

Masalah kebersihan lingkungan yang seringkali dialami oleh KK dampingan di Desa Carangsari adalah kurangnya kesadaran memisahkan sampah organik dan anorganik, limbah cucian yang masih dibuang ke lingkungan sekitar dan hewan peliharaan yang masih dipelihara tanpa dikandangkan atau diikat sehingga seringkali masuk ke rumah. Untuk itu, peserta KKN RM berusaha memberikan sosialisasi dan edukasi bagi KK dampingan agar dapat menjaga kebersihan lingkungannya.

e. Masalah Pendidikan

Beberapa dari KK dampingan yang didampingi oleh peserta KKN RM periode XIII memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. Hal ini dikarenakan keterbatasan biaya yang dimiliki KK dampingan untuk membayar biaya sekolah. Namun, dengan adanya dana bantuan operasional sekolah (BOS), keterbatasan biaya tersebut dapat sedikit teratasi.

Selain karena faktor biaya, sebagian KK dampingan juga belum mengetahui mengenai pentingnya pendidikan tinggi. Hal ini menyebabkan pemikiran beberapa masyarakat belum terbuka untuk menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Melalui adanya program pendampingan keluarga, diharapkan dapat membantu keluarga dampingan untuk menyelesaikan masalah-masalah keluarganya sehingga taraf hidup keluarga KK dampingan dapat lebih meningkat.

Gambar

Gambar 3.1 Penyerahan Tong Sampah di  Pura Desa Adat Anggungan
Gambar 3.3 Program PHBS di SD N 5  Carangsari
Gambar 3.5 Pengadaan Toga di SD N 1  Carangsari
Gambar 3.7 Beji sebelum dibersihkan  Gambar 3.8 Beji sesudah dibersihkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah desain dan instalasi sistem kendali inverter dan sistem mekanik conveyor dengan kecepatan yang divariasikan untuk memperoleh objek gambar yang

Dengan demikian yang dimaksud dengan administrasi guru disini adalah semua kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh guru dengan memanfaatkan dan mendayagunakan

terutama perempuan. sebab, dengan tubuh langsing, akan menambah daya pikat seseorang yang sering berkaitan dengan karir atau pencapaian prestasi pada berbagai

Tahun 1962, Sub Depot ini ditingkatkan menjadi Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP) yang kemudian berubah menjadi Komando Pelaksanaan Industri Pesawat Terbang

Hal ini menunjukkan bahwa konsenrasi Sn, Cr dan Ni yang diperoleh dari kedua metode tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan sehingga kedua metode tersebut

5 Tahun 2010 menyebutkan bahwa infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dengan mendorong

Selain itu kendala yang menjadi hambatan bagi para kelompok usaha ini adalah status pendidikan yang dimiliki oleh para pelaku kelompok UKM masih tergolong rendah sehingga

PADA HARI ISNIN BERTARIKH 25 OGOS 2014 JAM 9.00 PAGI DALAM KAMAR TIMBALAN PENDAFTAR.. MAHKAMAH TINGGI