• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, dan komunikan yaitu pembaca yang membaca buku tersebut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. sendiri, dan komunikan yaitu pembaca yang membaca buku tersebut."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era modern, media massa menduduki posisi strategis dalam upaya menyebarluaskan informasi maupun pesan. Informasi bagi manusia di era modernisasi seperti saat ini seperti sudah menjadi kebutuhan pokok. Untuk itu kapasitas penggunaan media untuk mendapatkan informasi juga makin besar.

Media massa yang digunakan dalam menyebarkan informasi mulai dari media massa yang berbentuk cetak maupun elektronik. Salah satu bentuk media massa cetak yang digunakan yaitu buku.

Buku sebagai media massa yang secara fungsional merupakan media massa cetak yang di konsumsi dengan penyajian yang mengikuti sistematika yang wajar. Sebagai media massa, buku dinilai cukup mengandung semua komponen-komponen dari sebuah media komunikasi, dimana komunikator dipegang oleh penulis itu sendriri, pesan berupa isi dari buku itu, media nya berupa buku itu sendiri, dan komunikan yaitu pembaca yang membaca buku tersebut.

Buku masih diminati sebagai media komunikasi, hal itu dapat dibuktikan dengan pertumbuhan jumlah penerbit baru setiap tahun. Menurut survei yang telah dilakukan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) pada rentang Juli–September 2015 melalui pengiriman kuesioner secara daring (online) serta melalui sambungan telepon ke penerbit-penerbit yang bukunya terbit dan beredar di Indonesia. Ada

(2)

1.246 penerbit anggota IKAPI yang di survei ditambah dengan 100 penerbit non-anggota yang bukunya beredar di pasar atau dijual di toko-toko buku.1

Penggunaan buku sebagai media massa salah satu nya dalam melakukan kampanye. Kampanye menurut Rogers dan Story (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”.2

Kampanye adalah bentuk tindakan komunikasi yang bertujuan mengubah pola pikir, prilaku termasuk didalamnya adalah membangun kesadaran itu sendiri. Masing-masing organisasi penyelenggara kampanye, baik pemerintah, perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun lembaha lainnya mempunyai tujuan yang berbeda-beda.3

Buku layak dijadikan media kampanye karena dapat berpengaruh atau dapat memberi efek bagi khalayak yang membaca buku tersebut. Hal ini dapat dilihat bagaimana seorang pengarang atau penulis menyusun semua isi pikiranya ke dalam buku yang ia tulis sehingga ide dan gagasan yang ingin disampaikan akan dapat diterima dengan baik oleh pembacanya.

Kampanye yang dapat dilakukan bisa kampanye politik namun juga kampanye sosial maupun lingkungan. Salah satu contoh kampanye lingkungan

1 Industri Penerbitan Buku Indonesia: Dalam Data dan Fakta, 2015, 11-12

(3)

yaitu kampanye kesejahteraan hewan di Indonesia yang dilakukan organisasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN). Jakarta Animal Aid Network (JAAN) merupakan organisasi non-profit non-pemerintah yang didedikasikan untuk meningkatkan kehidupan hewan di Indonesia. Jakarta Animal Aid Network (JAAN) sejak tahun 2009 telah aktif melakukan kampanye terhadap kesejahteraan hewan di Indonesia salah satunya kampanye yang masih berlangsung yaitu stop eksploitasi terhadap lumba-lumba.

Gambar 1 1 Logo Jakarta Animal Aid Network (JAAN)

Berbagai bentuk kekerasan terhadap hewan yang terjadi ternyata menjadi sorotan yang cukup besar di masyarakat luas, bahkan telah menjadi isu internasional. Salah satu contoh tindak kekerasan hewan yaitu eksploitasi terhadap lumba-lumba.

(4)

Dibawah ini merupakan salah satu contoh kekerasan terhadap hewan lumba-lumba.

Gambar 1 2 Lumba-lumba dipelihara di kolam kecil

Beberapa poin kekerasan dan eksploitasi terhadap hewan lumba-lumba di Indonesia sebagai berikut:

1. Memelihara lumba-lumba di tempat yang tidak layak 2. Hewan dijadikan objek komersil untuk lahan bisnis 3. Penangkapan lumba-lumba secara illegal

Menurut data yang diambil dari wesite resmi milik Jakarta Animal Aid Network (JAAN) terdapat hampir 70 ekor lumba-lumba yang ditangkap, mati kemudian diganti dengan lumba-lumba liar yang ditangkap di Indonesia, dibawah otorisasi dari Departemen Kehutanan Jawa Tengah (BKSDA Jateng) dan Departemen Kehutanan Bali (BKSDA Bali). Penangkapan lumba-lumba dari alam termasuk salah satu tindakan eksploitasi.

(5)

Sebelumnya pada tahun 2013 sempat ada pelarangan bagi sirkus lumba-lumba keliling untuk tidak lagi beroperasi. Pelarangan tertuang dalam Surat Dirjen Perlindungan Hutan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan RI No. S 388/IV-KKH/2013. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa, BKSDA Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Dan Daerah Istimewa Yogyakarta tanpa kecuali berkewajiban untuk menertibkan dan menghentikan segala kegiatan sirkus lumba-lumba keliling diwilayah kerja masing-masing, mengambil tindakan untuk menarik kembali satwa tersebut ke lembaga konservasi asalnya serta tidak mengeluarkan SATS-DN (Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Dalam Negeri) bagi peragaan lumba-lumba keliling. Namun setahun kemudian muncul pedoman tentang sirkus keliling tersebut.4

Hal ini merupakan tindakan yang memalukan bagi Indonesia karena Indonesia menjadi negara terakhir yang masih menyelenggarakan sirkus dan atraksi yang menggunakan lumba-lumba sebagai objek utamanya. Padahal beberapa negara di dunia seperti Amerika Serikat (California, New York, South Carolina, Hawai), Bolivia, Chili, Kosta Rika, Kroasia, Siprus, Yunani, Hungaria, India, Nikaragua, Slovenia, Swiss, Brazil, Luksemburg, Norwegia, dan Inggris melarang penggunaan satwa laut untuk acara hiburan berbayar.5

Melihat fenomena diatas penulis ingin membuat perancangan sebuah media informasi, yang diaplikasikan dalam bentuk media cetak berupa buku kampanye

4 www.tangeranghits, diakses pada tanggal 19 Mei 2016 5 www.takeapart.com, diakses pada tanggal 10 Oktober 2015

(6)

pelestarian dan stop eksploitasi hewan lumba-lumba dalam bentuk cerita bergambar (cergam).

Buku cerita bergambar adalah salah satu media yang baik sebagai penyampaian pesan dengan berbagai alasan. Alasan pertama, yaitu karena bentuknya sebagai “buku” yang memudahkan seseorang untuk berinteraksi langsung dengan sumber informasi tersebut. Kedua, yang dimana cerita bergambar sebagai daya tarik pembaca dan juga penjelas maksud dari pesan tersebut. Ketiga, buku cerita bergambar memiliki tingkat efektifitas yang cukup tinggi dalam penyampaian informasi.

Buku juga merupakan media cetak yang dapat berperan mendidik untuk semua kalangan. Melalui buku inilah merupakan salah satu cara yang efektif untuk anak-anak belajar. Jenis buku yang disukai anak adalah buku yang didalamnya memiliki ilustrasi kartun. Disamping itu menurut Stewing (1980:118) buku ilustrasi mempunyai beberapa keunggulan, misalnya untuk mengembangkan bahasa tulis dan lisan secara produktif yang mengikuti gambar.6 Keterampilan pemahaman

buku juga dapat dikembangnkan pada saat anak membaca cerita tentang lumba-lumba ini. Pendekatan dari buku ini lebih bersifat persuasi yaitu mengajak pembaca untuk melakukan hal yang disarankan oleh penulis.

Untuk itu penulis membuat media kampanye yang berupa buku ini dibandingkan media lain adalah ingin menyampaikan informasi yang dapat mengedukasi dan mempersuasi masyarakat sehingga nantinya masyarakat mampu

(7)

dengan mudah mengolah informasi yang kemudian akan dapat merubah perilaku yang salah terhadap hewan, dan diharapkan dengan buku kampanye ini dapat memberhentikan kegiatan eksploitasi hewan lumba-lumba di Indonesia sehingga hewan lumba-lumba bisa tetap lestari.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalahan dapat dirumuskan sebegai berikut:

1. Bagaimana merancang buku bergambar sebagai media kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba oleh Jakarta Animal Aid Network (JAAN)?

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan buku ini adalah sebagai media kampanye dalam pelestarian dan stop eksploitasi hewan lumba-lumba di Indonesia.

1.4 Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan buku kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba adalah:

(8)

1.4.1 Manfaat Akademis

Perancangan buku ini diharapkan dapat menambahkan pengetahuan tentang mendesain sebuah buku bergambar sebagai media kampanye. Perancangan buku ini juga diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya dan diharapkan peneliti berikutnya mampu memperbaiki dan melengkapi kekurangan dalam skripsi aplikatif ini.

1.4.2 Manfaat Praktis

Perancangan buku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) sebagai media kampanye yang menarik dan dapat menyampaikan pesan yang mengedukasi dan mempersuasi, khususnya mempersuasi target pembaca untuk ikut melestarikan dan stop eksploitasi lumba-lumba.

Gambar

Gambar 1 1 Logo Jakarta Animal Aid Network (JAAN)
Gambar 1 2 Lumba-lumba dipelihara di kolam kecil

Referensi

Dokumen terkait

Menunjukan bahwa bayi yang diberikan MP-ASI Dini dan mengalami diare sebanyak 21(48%) sedangkan yang tidak diberikan MP-ASI dini dan mengalami diare sebanyak

Dalam tema belajar “Kebutuhanku”, Ananda TK B Arco dan Kedondong mengunjungi Bakmi GM yang berada dijalan Melawai Jakarta Selatan pada hari Selasa tanggal 7 Oktober 2014 ,

Pengendalian mutu distribusi konsentrat merupakan upaya untuk melakukan pencegahan terhadap kerusakan selama proses distribusi dapatdilakukan dengan mengusahakan

Jadi sistem kepemimpinan PS Sistem Komputer : PS diketuai oleh seorang ketua PS; dibantu oleh seorang sekretaris PS dan staf administrasi Dalam melaksanakan

Tabel 10 Analisis stratifikasi nilai median jumlah sel ekinosit terhadap kelompok kontrol gula darah pada kelompok pasien dengan kadar HDL-C > 35

membiakan bakteri Enterococcus faecalis dalam media Mueller Hinton Agar (MHA) dan disertai dengan pelekatan cakram kertas saring yang diberi minyak atsiri sereh dapur

"asien ini didiagn(sis dengan Infeksi Saluran Kemih karena adanya ge'ala  ge'ala klinis # nyeri saa% berkemih- berkemih sediki%  sediki% dan diser%ai demam- nyeri