• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Definisi Sistem

Sistem adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Andri Kristanto, 2008:1)

Fungsi sistem yang utama adalah menerima masukan, mengolah masukan, dan menghasilkan keluaran. Agar dapat menjalankan fungsi utama sistem ini, sistem harus memliki komponen-komponen input, proses, keluaran dan kontrol untuk menjamin bahwa semua fungsi dapat berjalan dengan baik. Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal tersebut sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan.

Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sistem. (Tata Sutabri, 2012:2)

2.2

Definisi Data dan Informasi

Data adalah adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili dunia objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya,yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, bunyi atau kombinasinya.” . (Farthansyah, 2012:3)

(2)

Sedangkan “Informasi data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia”. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon, 2008:11)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sebagai data yang telah diolah, dibentuk, diklasifikasi ataupun diinterpretasi yang digunakan sesuai dengan keperluan.

2.3

Konsep Dasar Sistem Informasi

Manajer yang tidak memiliki kemampuan menggunakan komputer mungkin akan menjadi penghambat bagi organisasi, atau lebih buruk lagi, tak bermanfaaat sebagai pengambil keputusan. Kesimpulan tersebut mencerminkan kenyataan bahwa untuk beberapa decade, fokus pada penggunaan komputer lebih tertuju kepada mesin ketimbang kepada dimensi yang jauh lebih penting, yaitu penerapannya. Meskinpun fakta menunjukan bahwa komputer tidak lebih dari sekedar sebuah alat pengolah data, banyak manajer memandangnya sebagai elemen sentral yang penting dalam suatu sistem informasi. Sikap ini cendrung menyanjung dan merancukan peran komputer yang sesungguhnya, yaitu menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan dan untuk perencanaan serta pengendalian operasi.

Sistem informasi bukan merupakan hal yang baru.Yang baru adalah komputerisasinya sebelum ada komputer, teknik penyaluran informasi yang memungkinkan manajer merencanakan serta mengendalikan operasi telah ada.Komputer menambahkan satu atau dua dimens, seperti kecepatan, ketelitian, dan penyediaan data dengan volume yang lebih besar yang memberikan bahan pertimbangan yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

Suatu organisasi terdiri atas sejumlah unsur, orang-orang yang mempunyai berbagai peran, kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan, tempat kerja, wewenang, serta huubungan sistem komunikasi yang mengikat organisasi tersebut, sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam organisasi untuk

(3)

mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen. Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.Darimana informasi tersebut bisa didapat informasi diperoleh dari sistem informasi.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu. (Tata Sutabri 2012:2).

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. Tata Sutabri (2012:39)

2.4

Definisi Perancangan Sistem

“Perancangan sistem adalah menurut desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.(Tata Sutabri, 2012:5)

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa “perancangan sistem adalah untuk mmenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lain yang terlibat di dalamnya”.

(4)

2.5

BASIS DATA

Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul.Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili dunia objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya,yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, bunyi atau kombinasinya. (Farthansyah,2012:3)

2.5.1 Model Basis data Berorientasi Objek (OODBMS)

Model Basis data berorientasi oobjek (OODBMS) menggunakan konsep-konsep pendekatan berorientasi objek yang tidak hanya menyimpan data tapi juga operasi operasi terhadap data yang membentuk objek apa yang dapat dilakukan pada data yang dikandungnya. Pengembangan Basis data berorientasi objek dipengaruhi peningkatan popularitas bahasa berorientasi objek dan realisasi untuk mengatasi keterbatasan basis data relasional. ODBMS adalah perluasan bahasa pemograman menjadi bahasa versi persitens. Bahasa versi persistens ini memungkinkan pemrogram memanipulasi data secara langsung dari bahasa pemograman tanpa perlu melalui bahasa memanipulasi data seperti SQL. Dengan cara ini maka terdapat integrasi lebih erat pada bahasa pemrograman dengan basis data dibanding melalui embedded SQL. Perluasan ini berkehendak dapat memberi transparasi antara konsep-konsep kelas dan objek dibahasa pemograman tanpa mempedulikan keberadaan di memori atau di disket

Kelemahan OODBMS :

• Kemungkinan korupsi basis data • Kekurangan dan perluasan logik

• OODB lebih sulit dimengerti. Dibutuhkan orang yang benar – benar menguasai OODB.

Keunggulan OODBMS: • Fitur fitur lanjut

• Sistem tipe yang seragam

(5)

• Dapat mengatasi data yang interrelated dan kompleks

• Menghasilkan sistem yang dibangun diatas bentuk-bentuk antara yang stabil dan dengan demikiaan lebih mampu untuk mengikuti perubahan.(Indrajani, Chandra 2008:3)

2.6

Model Waterfall

Waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan wajib di pelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi sampai pasca produksi. Beberapa buku menyebutkan model ini sebagai model linear, tetapi beberapa referensi lain masih tetap menggunakan istilah waterfall model.

Langkah – langkah yang terdapat dalam waterfall model juga berbeda antara satu referensi dengan referensi yang lain. Terdapat referensi yang lain yang mengatakan bahwa dalam waterfallmodel hanya terdiri dari empat langkah, sedangkan Sommervile menyatakan bahwa waterfall model memiliki enam tahapan. Bahkan terdapat referensilain yang menyatakan bahwa waterfall model sesungguhnya memiliki delapan tahapan.

Waterfall sendiri memiliki definisi bahwa sebuah proses hidup perangkat lunak memiliki sebah proses yang linear dan sekunsial .meski demikian dalam perkebangannya tahapan yang telah ada dapat dimodifikasi dari bentuk aslinyya dengan melakukan adapasi pada kebutuhan sistem yang ada. (Soetam Rizky 2011:25).

Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). (M. Shalahudin, 2011:26)

(6)

2.6.1 Fase Model Waterfall

Tahapan dari Waterfall Model merefleksikan pokok-pokok dari aktivitas pengembangan: (Rosa A.S – M. Shalahuddin, 2011:27)

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini menstranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

(7)

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak.Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinansebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user.Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru. (Rosa A.S – M. Shalahudin, 2011:28)

2.7

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Unified Model Language (UML), muncul karena adanya kebutujan pemodelan visual untuk menspesifikasikan , menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan.Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. (Rosa A.S-M. Shalahuddin, 2011:118)

(8)

2.7.1 USE CASE DIAGRAM

Definisi use case diagram “adalah pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat dan mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan informasi yang akan dibuat”. (Rosa Salahudin, 2011:130)

Tabel 2. 1Use Case Diagram (Salahudin 2011:130)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Aktor Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.

Use Case Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem.

Aliran Event Untuk mendokumentasikan aliran-aliran logika dalam setiap Use Case.

Include dan Extends

Include memungkinkan Use Case untuk menggunakan fungsional yang di sediakan oleh Use Case lainnya.

Extends memungkinkan suatu Use Case memiliki kemungkinan memperluas fungsionalitas yang di sediakan oleh Use Case lainnya.

Generalisasi Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau usecase memiliki sesuatu yang bersifat umum.

(9)

Adapun contoh dari Use Case Diagram adalah :

2.7.2 SEQUENCE DIAGRAM

“Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.” (Rosa, Salahudin, 2011:137). Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansi menjadi objek itu.

Tabel 2. 2Sequence Diagram (Rosa, Salahudin 2011:137)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Object LifeLine Partisipan Form

Activation Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan.

Message Pesan yang mengambarkan komunikasi yang terjadi antar objek.

Gambar 2. 2 Contoh Use case diagram,( Jurnal Informatika mulawarman 2011 :3)

(10)

Message (Call)

Menyatakan bahwa suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri.

Message (Call) Menyatakan bahwa suatu objek

memanggiloperasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri.

Message

(return) Pesan yang dikirim untuk diri sendiri.

Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.

Message (return)

Pesan yang dikirim untuk diri sendiri. Lanjutan Table Tabel 2.2

Gambar 2. 3Contoh Sequence Diagram,( Jurnal Informatika mulawarman 2011 :14)

(11)

2.7.3 ACTIVITY DIAGRAM

Definisi diagram aktifitas atau activity diagram “adalah diagram yang menggambarkanworkflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis”. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktifitas menggambarkan aktifitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktifitas yang dapat dilakukan oleh sistem. (Rosa, Salahudin, 2011:134)

Tabel 2. 3Activity Diagram , (Salahudin 2011:134) Simbol Keterangan

Start (titik awal), merupakan tanda awal dari sebuah aktivitas.

End, (titik akhir), merupakan tanda berakhirnya sebuah aktivitas.

Activity (aktifitas),merupakan sebuah gambaran aktivitas yang terjadi.

Branch (cabang), pilihan untuk pengambilan keputusan

Atau

fork (garpu), digunakan untuk menggambarkan sebuah kegiatan yang dilakukan secara bersamaan atau untuk meggabungkan dua kegiatan yang dilakukan bersamaan menjadi satu.

Swimlane, memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktifitas yang terjadi.

Nama swimlane

(12)

\

2.7.4 CLASS DIAGRAM

Diagram kelas atau class diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. (Rosa, Salahudin, 2011:122). Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. 2. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

Gambar 2. 4 Contoh Activity Diagram,( Jurnal Informatika mulawarman 2011 :4)

(13)

Tabel 2. 4 Class Diagram (Rosa Salahudin, 2011:122)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Class Kelas pada struktur sistem.

Package Digunakan untuk mengelompokan kelas-kelas yang mempunyai persamaan.

Boundary class Boundary class, menggambarkan class yang menjadi antar muka actors dengan sistem.

Control Class Control Class, menggambarkan class yang menjadi control atau perantara antar class dengan database.

Aggregation Aggregation menggambarkan suatu class terdiri dari class lain atau suatu class adalah bagian dari class lain.

Generalization

Generalization merupakan sebuah taxonomic relationship antara class yang lebih umum dengan class yang lebih khusus.

1, 1…*, 0…1

Asosiasi Asosiasi yang menghubungkan class dengan class Multiplycity.

(14)

2.8

Testing Perangkat Lunak

Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dari SQA dan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi,desain dan pengkodean. Ujicoba merepresentasikan ketidaknormalan yang terjadi pada pengembangan software. Selama definisi awal dan fase pembangunan, pengembang berusaha untuk membangun software dari konsep yang abstrak sampai dengan implementasi yang memungkin. Para pengembang membuat serangkaian uji kasus yang bertujuan untuk ”membongkar” software yang mereka bangun. Kenyataannya, ujicoba merupakan salah satu tahapan dalam proses pengembangan software yang dapat dilihat (secara psikologi) sebagai destruk tif, dari pada sebagai konstruktif. (Ayuliana, 2009:1)

Gambar 2. 5Contoh Class Diagram Rosa Salahudin, 2011:123)

(15)

2.8.1 Metode Black Box

“Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”(Soetam Rizky, 2011:264).

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain: 1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan

teknis di bidang pemrograman.

2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing. Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain : 1. Equivalence Partitioning

Pada teknik ini, tia inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

2. Boundary Value Analysis

Merupakan teknik yang sangat umun digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data, jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dilakukan. 3. Cause Effect Graph

Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.

4. Random Data Selection

Teknik berusaha melakukan proses inputan data yang menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan.

(16)

5. Feature Test

Pada teknik ini dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan.

2.8.2 Metode White Box

“White Box Testing adalah jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis lebih banyak berkonsentrasi kepada sourcecode dari perangkat lunak yang dibuat” (Soetam Rizky, 2011:264).

2.9

Perangkat Lunak Pendukung

2.9.1 PHP

Menurut kamus computer, PHP adalah bahasa pemograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengelolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server.(Rulianto Kurniawan, 2010:2).

PHP Berjalan pada sisi server sehingga PHP disebut sebagai bahasa server side scripting.Artinya bahwa dalam setiap/untuk menjalankan PHP, wajib adanya server.PHP ini bersifat open source sehingga dapat dipakai secara Cuma-Cuma dan mampu lintas platform, yaitu dapat sistem operasi windows maupun linux. (Agus Saputra, 2011:1)

Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan mediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#?VB.NET Microsoft, CouldFusion Macromedia, JSP/kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain. (Rulianto Kurniawan, 2010:2)

(17)

2.9.2 MYSQL (Structured Query Language)

Jika anda ingin membuat website yang interaktif dan dinamis, perlu adanya media penyimpanan data yang fleksibel dan mudah untuk diakses.Dalam bahasa pemograman sering ada istilah database.Database adalah kumpulan data-data yang saling terkait, tersimpan, dan mudah diakses.

Salah satu program yang dapat digunakan sebagai database adalah MySQL.MySQL merupakan salah satu software untuk database serveryang banyak digunakan .MYSQL bersifat open source dan menggunakan SQL.MySQL bisa dijalankan di berbagai platform misalnya windows, linux, dan lain sebagainya.

(18)

2.10 Manajemen

Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno menagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Manajemen (management) adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata dalam pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi.Manajemen juga menganalisis, menetapkan tujuan serta mendeterminasi tugas-tugas dan kewajiban secara baik, efektif dan efisien.

Suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien. (ir.Abrar Husen,MT,2009:2)

2.11 Aset dan Inventaris

Aset atau aktiva adalah Produk bernilai yang dikuasai atau dimiliki suatu perusahaan, baik berupa harta benda ( properti ) , hak atau suatu tuntutan terhadap aset maupun jasa yang dimiliki. Aset dalam bisnis dan akuntansi merupakan sumber ekonomi yang dimiliki oleh seseorang individu atau sebuah bisnis atau perusahaan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Aset adalah barang, yang dalam pengertian hukum disebut benda, terdisri dari benda tidak bergerak, baik yang berwujud (intangible), yang tercakup dalam aktiva/aset atau harta aset dari suatu instansi, organisasi, badan usaha ataupun individu perorangan.

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan ekonomi perusahaan. Aset

(19)

tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas tanah, peralatan, gedung bangunan, jalan dan sebagainya.

Siklus manajemen aset mempertimbangkan semua pilihan dan strategi manajemen sebagai bagian dari aet masa pakai, dari perencanaan sampai penghapusan aset. (Sudrajat, Irwan, 2008)

Pengertian umun aset adalah bahwa aset merupakan suatu yang memiliki nilai dan umur manfaat. Dua elemen dari definisi tersebut – nilai dan umur manfaat merupakan hal yang fundamental, jika suatu departemen atau organisasi mengidentifikasi dan mencatat seluruh aset.(Dr.Muchtar Hidayat, 2012 :5).

2.11.1 Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akutasi dibebankan ke pendapatan baik langsung ataupun tidak langsung.

Dengan kata lain penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan secara rasional kepada periode-periode dimana aktiva tersebut dinikmati manfaatnya.

Beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan beban penyusutan periodik menurut standar akutansi keuangan antara lain: (Dr.Muchtar Hidayat, 2012 :58).

Metode berdasarkan Faktor Waktu :

1. Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method).

2. Penyusutan Pembebanan Menurun (dipercepat) (Reducing Charge Method). 3. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Decilining Balance Method).

Gambar

Gambar 2.1 Fase Model Waterfall    ( Rosa A.S – M. Shalahuddin, 2011:27) Gambar 2. 1 Fase Model Waterfall    ( Rosa A.S – M
Tabel 2. 1 Use Case Diagram (Salahudin 2011:130)
Tabel 2. 2 Sequence Diagram (Rosa, Salahudin 2011:137)
Gambar 2. 3 Contoh Sequence Diagram,( Jurnal  Informatika   mulawarman 2011 :14)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Asumsi peneliti, dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dapat dilihat tidak ada hubungan yang signifikan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan dengan gangguan

Sedangkan data (10) kalimat di atas dapat dikategorikan sebagai pararelisme sebab gagasan yang ingin disampaikan dibungkus dengan pola yang mirip, yang mana memakai

Beberapa keuntungan yang dimiliki dari metode kromatografi lapis tipis antara lain yaitu membutuhkan penyerap dan cuplikan dalam jumlah yang sedikit dan noda-noda yang

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh air rebusan cacing tanah ( Lumbricus rubellus ) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli..

Distribusi hiposenter awal berdasarkan penentuan waktu tiba gelombang P dan S, dan durasi, baik dari sinyal waktu maupun spektrogram masih belum realistis

Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Dari permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi temperatur cetakan (100 0 C, 120 0 C dan 140 0 C)

[r]