• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU CERITA BERGAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN IPS SISWA SMP KELAS VIII JURNAL SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU CERITA BERGAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN IPS SISWA SMP KELAS VIII JURNAL SKRIPSI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SISWA SMP KELAS VIII

JURNAL SKRIPSI

Oleh:

Rahimah Rabita Nor Prihatina 11416241043

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

(2)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU CERITA

BERGAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN IPS SISWA SMP KELAS VIII

DEVELOPING A PICTURED STORY BOOK AS SOCIAL STUDIES LEARNING MEDIA FOR GRADE VIII STUDENTS OF JHS

Oleh: Rahimah Rabita Nor Prihatina, Universitas Negeri Yogyakarta, rahimahrabita@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) cara mengembangkan media pembelajaran buku cerita bergambar untuk pembelajaran IPS siswa SMP kelas VIII; dan (2) tingkat kelayakan media pembelajaran buku cerita bergambar untuk pembelajaran IPS siswa SMP kelas VIII. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau R&D (Research and Development). Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar penilaian validator dan lembar uji penggunaan. Data penelitian diperoleh dari hasil validasi media oleh satu orang ahli materi dan satu orang ahli media, serta hasil uji penggunaan oleh satu orang guru IPS dan 30 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tempel. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) cara mengembangkan media pembelajaran buku cerita bergambar untuk pembelajaran IPS siswa SMP kelas VIII, yaitu; a) penelitian dan pengumpulan informasi yang terdiri dari melakukan studi literatur, tinjauan standar isi dan menentukan materi, b) perencanaan yang terdiri dari pembuatan kisi-kisi instrumen penelitian dan pembuatan instrumen penelitian, c) pengembangan bentuk awal produk yang terdiri dari pembuatan skenario cerita dan gambar secara manual menggunakan kertas A4, pensil penghapus, penggaris, dan ditebalkan menggunakan tinta hitam, kemudian scan, diedit menggunakan corel draw, dan dicetak dengan ukuran A5 menggunakan kertas art paper dan dijilid dengan kertas ivory, kemudian melakukan validasi media oleh ahli materi dan ahli media; d) uji penggunaan oleh guru dan siswa, e) melakukan penyempurnaan produk, dan f) produksi terbatas; dan 2) penelitian ini menunjukkan bahwa media yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari hasil validasi media oleh ahli materi dengan rerata skor akhir sebesar 4, hasil validasi media oleh ahli media dengan rerata skor akhir sebesar 4,367, uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba terbatas dengan rerata skor akhir sebesar 4,45 dan uji coba pemakaian dengan rerata skor akhir sebesar 4,65, serta uji penggunaan media oleh siswa dalam uji coba terbatas dengan rerata skor akhir sebesar 4,45 dan uji coba pemakaian dengan rerata skor akhir sebesar 4,3467. Dari hasil tersebut, terlihat bahwa media pembelajaran IPS buku cerita bergambar layak digunakan untuk pembelajaran IPS dengan kualitas yang baik.

Kata kunci: media pembelajaran, buku cerita bergambar

Abstract

This research aims to investigate: (1) the procedure to develop a pictured story book as Social Studies learning media for Grade VIII students of the junior high school (JHS), and (2) the appropriateness of the pictured story book as Social Studies learning media for Grade VIII students of

(3)

JHS. This was a research and development (R & D). The data collecting instruments were a validation assessment sheet and a field testing sheet. The research data were collected from the results of the media validation by a materials expert and a media expert and the results of the field testing by a Social Studies teacher and 30 Grade VIII students of SMP Negeri 1 Tempel. The data were analyzed by means of the descriptive technique. The results of the research were as follows: (1) the procedure to develop a pictured story book as Social Studies learning media for Grade VIII students of JHS included; a) research and information collection by conducting a literature review, reviewing standards of contents, and selecting materials, b) planning by making research instument grids and making research instruments, c) developing a preliminary product, consisting of making story scenarios, drawing pictures manually on A4 paper using a pencil, an eraser, a ruler, and black ink to make them bold, scanning them, editing them using Corel Draw, printing them on A5 art paper, binding them with ivory paper, and validating the media by involving the materials expert and the media expert, d) conducting the field testing involving the teacher and students, e) revising the product, and f) the limited production; and 2) the reseach showed that the developed media were appropriate to be used in Social Studies learning. This was indicated by the results of the media validation by the materials expert with the final mean score of 4, the results of the media validation by the media expert with the final mean score of 4.367, the results of the media application by the teacher in the small-scale tryout with the final mean score of 4.45, the results of the field testing with the final mean score of 4.65, the results of the media application by the students in the small-scale tryout with the final mean score of 4.65, and the results of the field testing with the final mean score of 4.3467. Based on the results, it could be concluded that the pictured story book as Social Studies learning media was appropriate to be used in Social Studies learning with good quality.

Keywords: learning media, pictured strory book, Social Studies learning

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan upaya pemerintah untuk mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Realisasi dari pelaksanaan pembangunan di bidang pendidikan salah satunya dengan pendidikan formal di sekolah. Pendidikan di sekolah mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan pengetahuan dan wawasan siswa dalam menciptakan generasi yang berkualitas.

Proses pembelajaran yang dilakukan secara formal di sekolah bertujuan untuk

mengarahkan perubahan tingkah laku siswa secara sistematis, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikapnya. Salah satu keberhasilan proses pembelajaran di sekolah bergantung pada peran guru dalam mengajar. Peran guru sangat penting dalam pendidikan karena guru terlibat langsung dengan siswa di dalam proses pembelajaran. Upaya yang dapat dilakukan guru dalam menunjang proses pembelajaran salah satunya yaitu menggunakan media pembelajaran.

(4)

Proses pembelajaran dengan menggunakan media yang bervariasi lebih diminati oleh siswa, sehingga siswa fokus pada pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2010: 170-173) penggunaan media pembelajaran dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Hal ini berbeda dengan guru yang kurang memiliki variasi media dalam pembelajaran. Artinya, pembelajaran yang dilakukan cenderung berpusat pada guru dan mengandalkan kemampuan berbicara guru dalam menerangkan, tanpa disertai media pembelajaran, sehingga dapat menimbulkan rasa malas dan bosan pada siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa guru dapat melakukan variasi dalam pembelajaran dengan cara menggunakan media pembelajaran, terutama untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang memiliki cakupan materi luas.

Materi dalam mata pelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki cakupan yang luas, yaitu terdiri dari berbagai disiplin ilmu sosial, diantaranya Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi. Hal ini menyebabkan banyak anggapan siswa bahwa materi IPS banyak, sulit, dan cenderung hafalan sehingga terkesan

membosankan dan membuat siswa malas untuk belajar. Seperti yang dikemukakan Sudrajat (2015) bahwa kebanyakan siswa menganggap IPS sebagai mata pelajaran hafalan tentang nama orang, tanggal, nama kota dan fakta lain yang tidak memiliki makna dalam kehidupan mereka (http://staff.uny.ac.id). Hal tersebut tentu menyebabkan ketertarikan siswa untuk belajar IPS rendah. Selain itu siswa harus rajin membaca sehingga materi yang telah disampaikan dapat benar-benar dipahami siswa. Namun kebanyakan siswa merasa bosan jika membaca terlalu lama. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi diharapkan dapat menghilangkan anggapan siswa tentang mata pelajaran IPS tersebut, sehingga siswa dapat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS.

Pada kenyataannya penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPS kurang bervariasi. Berdasarkan observasi, Bapak Iswanto, ketua MGMP IPS Kabupaten Sleman mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan oleh guru mata pelajaran IPS masih terbatas seperti globe, peta, ppt, gambar sederhana,

dan kartu jodoh. Guru yang

mengembangkan media pembelajaran sendiri hanya berkisar 15% dan 85% masih menggunakan media yang sudah tersedia

(5)

dari jumlah 245 guru IPS di Kabupaten Sleman. Hal ini menunjukkan bahwa guru belum mampu mengembangkan media pembelajaran sendiri. Selain itu, Bapak Iswanto juga mengungkapkan bahwa guru yang mampu menguasai teknologi komputer seperti internet dan web hanya berkisar 40%, hal ini dikarenakan terdapat beberapa sekolah yang memiliki fasilitas komputer masih sedikit dan hampir sebagian guru IPS di SMP sudah berusia lanjut sehingga terkendala dalam pengoperasian komputer.

Alternatif yang dapat mengatasi

permasalahan di atas adalah

mengembangkan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat digunakan secara langsung, mudah dibawa, mudah digunakan, dan tidak bergantung pada fasilitas teknologi adalah media pembelajaran berbasis cetak. Salah satu media pembelajaran berbasis cetak adalah buku cerita bergambar. Media buku cerita bergambar akan mendorong minat siswa dalam hal membaca dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap pokok bahasan yang akan disampaikan. Kombinasi antara gambar dan tulisan yang disesuaikan dengan materi dan disusun secara menarik akan membuat siswa tidak merasa jenuh dalam membaca.

Kompetensi Dasar (KD) yang diajarkan dalam IPS sangat luas, salah satunya KD untuk pembelajaran siswa SMP kelas VIII yaitu KD 1.3. mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan. Guru harus membawakan permasalahan lingkungan hidup yang sangat kompleks ke dalam pembelajaran IPS. Objek-objek tertentu dalam lingkungan hidup yang terlalu besar, terlalu kecil, dan berbahaya dapat dihadirkan ke dalam pembelajaran IPS melalui media pembelajaran.

Berdasarkan berbagai permasalahan di atas, maka perlu dibuat atau dikembangkan media pembelajaran. Belum banyaknya media pembelajaran berupa buku cerita bergambar mendorong penelitian pengembangan ini dilakukan. Buku cerita bergambar yang dikembangkan difokuskan untuk siswa SMP kelas VIII dengan KD 1.3. Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan. Media pembelajaran buku cerita bergambar dengan KD 1.3. ini bertujuan untuk menambah variasi media pembelajaran IPS dan sebagai upaya untuk mengoptimalkan pembelajaran IPS.

(6)

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2012:407) metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Prosedur

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini meliputi beberapa tahap seperti yang dikemukakan oleh Borg and Gall (1983: 775), yaitu: penelitian dan pengumpulan informasi; perencanaan; pengembangan bentuk produk awal; uji lapangan dan revisi produk; revisi produk akhir; dan produksi terbatas.

Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu dalam penelitian ini dimulai sejak bulan Februari sampai Juni tahun 2015. Tempat penelitian yaitu SMP N 1 Tempel.

Subjek Penelitian

Validator dalam penelitian ini adalah ahli materi IPS dan ahli media pembelajaran. Subjek ujicoba dalam

penelitian ini adalah guru dan siswa IPS SMP N 1 Tempel kelas VIII sejumlah 30 siswa atau satu kelas yang dipilih secara acak.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu observasi dan angket. Menurut Hardari & Martini (2006: 120) kuisioner atau angket sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis oleh responden.

Peneliti membagi instrumen menjadi empat instrumen. Pertama, instrumen penilaian ahli materi yang terdiri dari sahih dan valid, tingkat kepentingan, kebermanfaatan, learnability, dan menarik minat. Kedua, instrumen penilaian ahli media yang terdiri dari konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan ruang/spasi kososng. Ketiga, instrumen penilaian guru IPS yang terdiri dari kesesuaian dengan tujuan, kesesuaian dengan materi, kesesuaian dengan karakteristik siswa, kesesuaian dengan teori, kesesuaian dengan gaya belajar siswa, dan kesesuaian dengan kondisi lingkungan dan waktu yang tersedia. Keempat, instrumen penilaian untuk siswa yang terdiri dari desain, materi, bahasa, dan ilustrasi.

(7)

Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan, yaitu mengubah penilaian data dalam bentuk kualitatif menjadi kuantitatif menggunakan skala

Likert, menghitung skor rata-rata, dan

mengubah skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran IPS buku cerita bergambar KD 1.3. Mendeskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan untuk siswa SMP kelas VIII. Pada tahap penelitian dan pengumpulan informasi dilakukan melalui studi literatur, melakukan tinjauan standar isi dan menentukan materi. Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan informasi, maka didapat gambaran tentang media pembelajaran IPS buku cerita bergambar yang akan dikembangkan. Selanjutnya tahap perencanaan, meliputi: pembuatan kisi-kisi instrumen penelitian dan pembuatan instrumen penelitian. Pada tahap pengembangan bentuk awal produk,

dilakukan pembuatan skenario cerita. Tahap berikutnya adalah menggambar secara manual/sketsa gambar menggunakan kertas A4, pensil penghapus dan penggaris. Hasil

dari sketsa gambar kemudian

ditebalkan/ditinta menggunakan tinta hitam. Gambar yang telah ditebalkan/ditinta kemudian scan untuk mengedit, menuliskan teks cerita, dan melakukan proses pewarnaan menggunakan corel draw. Langkah selanjutnya yaitu mencetak dan menjilid media pembelajaran IPS buku cerita bergambar. Setelah produk media media pembelajaran IPS buku cerita bergambar selesai dicetak dan dijilid, produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media.

Pengembangan media pembelajaran IPS buku cerita bergambar KD 1.3. Mendeskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan untuk siswa SMP kelas VIII divalidasi oleh ahli yang dilakukan di kampus Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ahli yang dimaksud terdiri dari ahli materi dan ahli media. Ahli materi yang ditunjuk adalah dosen yang berkompeten dibidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ahli media yang ditunjuk adalah dosen yang berkompeten dibidang media pembelajaran. Kedua ahli yang ditunjuk tersebut

(8)

merupakan dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) FIS UNY. Validasi media oleh ahli materi bertujuan untuk menilai valid tidaknya informasi yang termuat dalam cerita. Validasi media oleh ahli media bertujuan untuk mengetahui kelayakan media sebagai media pembelajaran IPS untuk menjelaskan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan. Produk direvisi berdasarkan masukan dan saran dari ahli untuk perbaikan media pembelajaran IPS buku cerita bergambar KD 1.3. Mendeskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan.

Setelah produk awal jadi, maka selanjutnya yaitu melakukan uji penggunaan media di SMP Negeri 1 Tempel yang beralamat di Ngebong, Margorejo, Tempel, Sleman, Yogyakarta. Pelaksanaan uji penggunaan media dilakukan sebanyak dua kali, yaitu dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian. Uji coba terbatas digunakan untuk satu guru IPS dan 6 siswa kelas VIII B yang dilakukan pada hari Jumat, tanggal 19 Juni 2015. Uji coba terbatas dilakukan untuk mendapatkan tanggapan, komentar, dan untuk meminimalisir apabila terjadi

kesalahan-kesalahan dari guru dan siswa. Selanjutnya dilakukan revisi produk berdasarkan uji coba terbatas untuk penyempurnaan sesuai dengan komentar dan saran dari guru dan siswa. Revisi prosuk dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan media pembelajaran IPS buku cerita bergambar yang lebih baik lagi dan dipersiapkan untuk uji coba satu kelas. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba pemakaian. Uji coba pemakaian dilakukan pada hari Jumat, tanggal 19 Juni 2015 oleh satu orang guru IPS SMP Negeri 1 Tempel dan 30 siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Tempel. Uji coba pemakaian dilakukan sama halnya pembelajaran IPS di kelas. Uji coba pemakaian dilakukan untuk mendapatkan tanggapan, komentar, dan saran dari guru dan siswa untuk membantu penyempurnaan media pembelajaran IPS buku cerita bergambar KD 1.3. Mendeskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. Langkah selanjutnya adalah revisi produk akhir.

Revisi produk akhir diakukan berdasarkan hasil uji coba pemakaian. Revisi tersebut disesuaikan dengan komentar dan saran dari guru dan siswa. Hasil dalam uji coba pemakaian tidak

(9)

terlalu banyak revisi, data yang telah didapat juga menunjukkan hasil yang memuaskan, sehingga dalam tahap ini tidak dilakukan revisi produk. Kegiatan selanjutnya adalah memproduksi media pembelajaran IPS buku cerita bergambar KD 1.3. Mendeskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan secara terbatas. Produksi terbatas hanya dilakukan untuk kepentingan skripsi.

Hasil dari analisis data validasi ahli materi, analisis data validasi ahli media, analisis data penilaian guru IPS serta analisis data uji coba lapangan atau penilaian siswa, dapat dilihat pada diagram kelayakan media buku cerita bergambar sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Kelayakan Media Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa seluruh aspek penilaian baik dari ahli materi, ahli media, guru IPS maupun siswa, semuanya berkisar pada

rerata antara 4 – 4,65 dengan kategori baik – sangat baik. Rata-rata skor dari hasil validasi ahli materi sebesar 4 dengan kategori baik, validasi akhir ahli media sebesar 4,367 dengan kategori sangat baik, rata-rata skor akhir uji penggunaan media oleh guru sebesar 4,65 dengan kategori sangat baik, dan rata-rata skor akhir uji penggunaan media oleh siswa sebesar 4,3467 dengan kriteria sangat baik. Dengan demikian media pembelajaran IPS buku cerita bergambar KD 1.3. Mendeskripsikan Permasalahan

Lingkungan Hidup dan Upaya

Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan untuk siswa SMP kelas VIII yang telah dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Cara mengembangkan media

pembelajaran buku cerita bergambar untuk pembelajaran IPS SMP kelas VIII dalam penelitian ini adalah: a) penelitian dan pengumpulan informasi, yaitu melakukan studi literatur, tinjauan standar isi dan menentukan materi; b) perencanaan, yaitu pembuatan kisi-kisi instrumen penelitian dan pembuatan 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8

(10)

instrumen penelitian; c) pengembangan bentuk awal produk, yang terdiri dari pembuatan skenario cerita dan gambar secara manual menggunakan kertas A4, pensil penghapus, penggaris, dan ditebalkan menggunakan tinta hitam, kemudian scan, diedit menggunakan

corel draw, dan dicetak dengan ukuran

A5 menggunakan kertas art paper dan dijilid dengan kertas ivory, kemudian melakukan validasi media oleh ahli materi dan ahli media; d) uji penggunaan oleh guru dan siswa; e) melakukan penyempurnaan produk; dan f) produksi terbatas.

2. Berdasarkan hasil analisis kelayakan media, dapat dinyatakan bahwa seluruh aspek penilaian baik dari ahli materi, ahli media, guru IPS maupun siswa, semuanya berkisar pada rerata antara 4 – 4,65 dengan kategori baik – sangat baik. Dengan demikian media pembelajaran buku cerita bergambar pada mata pelajaran IPS untuk siswa SMP kelas VIII yang telah dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan.

Saran

Perlu dilakukan pengembangan produk buku cerita bergambar dengan materi lain dan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku sehingga dapat menambah variasi buku cerita bergambar dan menjadi cerita berseri.

DAFTAR PUSTAKA

Borg R. Walter & Gall, D. M. 1983.

Educational Researh: An

Introduction. New York & London:

Logman.

Hardari & Martini. 2006. Instrumen

Penelitian Bidang Sosial.

Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Sudrajat. 2015 Mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Diakses tanggal

25 Maret 2015 dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/file

s/lain-lain/sudrajat-spd-mpd/DEFINING%20SOCIAL%20S TUDIES.pdf.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Wina Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: PT. Kencana.

(11)
(12)

Gambar

Gambar 1. Diagram Kelayakan Media  Buku Cerita Bergambar

Referensi

Dokumen terkait

satu detik! Pada tahun ..7, diperkirakan ada /-,7 juta kasus kronis yang aktif di tingkat global! Pada tahun ./., diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru sebanyak !

Gambar 3.5 Rancangan tampilan layar utama 37 Gambar 3.6 Rancangan tampilan menu Jalankan Program 37 Gambar 3.7 Rancangan tampilan menu Jalankan Program 2 38 Gambar 3.8

Setiap Peserta dengan nilai emas tertinggi dalam Kompetisi Kategori Paduan Suara dan Penyanyi Solo akan memperoleh Trophy Category Winner dari 3 rd BCS -. World

Masker wajah merupakan sediaan kosmetika perawatan kulit wajah yang memiliki banyak manfaat positif untuk kulit sesuai dengan kebutuhan masing-masing kulit

Setelah ayat 11 dikuasai pelafalannya, sebelum mengajarkan pelafalan ayat 12, guru menyuruh siswa untuk melafalkan mulai dari ayat 9 sampai 11 dengan lancar dan benar tanpa

Tipe tanah areal penanaman teh di Indonesia, khususnya diareal kebun teh milik PTPN didomisili oleh jenis tanah Andosol dan Latosol dan Regosol, tekstur tanah untuk tanaman teh

Dengan perkembangan industri saat ini, tercermin bahwa perkembangan industri roti yang ada di kabupaten Maros dan kota Makassar penting dan cukup menarik untuk diteliti

)RNXV NDMLDQ GDODP WXOLVDQ LQL WHQWDQJ NHVLDSDQ ,$,1 .HQGDUL GDODP SURVHV WUDQVIRUPDVL NHOHPEDJDDQ 7HPD LQL GLDQJNDW GDODP UDQJND PHPEHULNDQ OXNLVDQ WHQWDQJ NHUDQJND LGHDO