• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KARAKTER) DALAM TRANSAKSI PERBANKAN DENGAN KARTU KREDIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KARAKTER) DALAM TRANSAKSI PERBANKAN DENGAN KARTU KREDIT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KARAKTER) DALAM

TRANSAKSI PERBANKAN DENGAN KARTU KREDIT

Oleh :

KADEK HENDRA ADI GUNA Dr. I N P BUDIARTHA,SH.,MH. NI KOMANG ARINI STYAWATI, SH.,M.Hum.

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF KNOWLEDGE PRINCIPLES OF CUSTOMERS (CHARACTER) IN BANKING TRANSACTIONS WITH CREDIT CARDS

Problems of banking transactions especially in terms of credit. In the present day, transactions are generally not made in cash, but in the form of electronic transactions (cashless). With electronic transactions, the process that occurs is the transfer of books that only count the numbers. The physical form of the transaction does not exist unless the customer makes a withdrawal for the payment. In its development, the chain of withdrawal of money has a more practical alternative, ie credit card. A credit card is a card containing a customer's identity and can be used to make payments electronically. The customer's savings will be debited by the bank automatically once the transaction is made, then the bank which will pay the seller (merchant). Credit cards today are common and are the most practical and safe way of payment in modern society. Based on the above description of the background, then the formulation of the problem as follows: How the implementation of the principle of knowing customers in the provision of credit cards? And What are the legal consequences of credit card customers who default? The type of research used in writing this thesis is Normative Law research type. While the approach of the problem used is the approach of legislation and conceptual. Implementation of the principle of knowing the customer in credit card provision, it is important to remember the perfect character of the customer such as strong character, ability to return money, valuable assurance, strong capital and safe economic conditions And the consequences of credit card customers' default are: Termination and / or cancellation and / or credit card bookkeeping without prior notice, all cardholder's debts become due, and can be billed and must be paid instantly and at the same time paid, Cardholder's assets And the guarantor is confiscated and the Cardholder and / or Guarantor Company is liquidated / liquidated or the business license is revoked by theauthorities.

Keywords: Know Your Customer Principles, Credit Card and Banking ABSTRAK

PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KARAKTER) DALAM TRANSAKSI PERBANKAN DENGAN KARTU KREDIT

Masalah transaksi perbankan terutama dalam hal kredit. Dimasa sekarang ini, transaksi umumnya tidak dilakukan secara tunai, namun berupa transaksi elektronis(cashless). Dengan transaksi elektronis, proses yang terjadi adalah pemindah bukuan yang hanya menghitung angka. Bentuk fisik dari transaksi tersebut tidak ada kecuali

(2)

2

jika nasabah melakukan penarikan uang untuk pembayaran.Dalam perkembangannya, mata rantai berupa penarikan uang tersebut mempunyai alternatif yang lebih praktis, yaitu kartu kredit. Kartu kredit merupakan kartu berisi identitas nasabah dan dapat digunakan untuk melakukan pembayaran secara elektronis. Tabungan nasabah akan didebet oleh pihak bank secara otomatis begitu transaksi dilakukan, lalu pihak bank yang nantinya akan membayar penjual (merchant). Kartu kredit di masa sekarang ini penggunannya sudah umum dan merupakan cara pembayaran yang paling praktis dan aman dalam kehidupan masyarakat modern. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut :Bagaimana pelaksanaan prinsip mengenal nasabah dalam pemberian kartu kredit ? dan Bagaimana akibat hukum nasabah kartu kredit yang wanprestasi ? Tipe penelitian yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah tipe penelitian Hukum Normatif. Sedangkan pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan dan konseptual.Pelaksanaan prinsip mengenal nasabah dalam pemberian kartu kredit, sangat penting mengingat karakter yang sempurna dari nasabah seperti karakter kuat, kemampuan mengembalikan uang, jaminan yang berharga, modal yang kuat dan kondisi perekonomian yang aman dan Akibat hukum nasabah kartu kredit yang wanprestasi antara lain :Pengakhiran dan/atau pembatalan dan/atau pembukuan kartu kredit tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, seluruh hutang pemegang kartu menjadi jatuh tempo, dan dapat ditagih serta harus dibayar seketika dan sekaligus lunas, Harta kekayaan pemegang kartu dan atas penjamin disita dan Perusahaan pemegang kartu dan/atau penjamin dibubarkan /dilikuidasi atau ijin usahanya dicabut oleh pihak berwajib.

Kata Kunci : Prinsip Mengenal Nasabah, Kartu Kredit dan Perbankan 1. PENDAHULUAN

Salah satu yang paling penting dalam prinsip 5 c pemberian kredit ini ialah Character atau pengenalan nasabah dalam transaksi perbankan. dalam hal ini para analist kredit pada umumnya mencoba melihat dari data pemohon kredit yang telah disediakan oleh bank. bila dirakan perlu diadakan berbagai hal upaya untuk mengethui secara rinci karakter sesungguhnya dari salon debitur.

Masalah transaksi perbankan terutama dalam hal kredit. Dimasa sekarang ini, transaksi umumnya tidak dilakukan secara tunai, namun berupa transaksi elektronis(cashless). Dengan transaksi elektronis, proses yang terjadi adalah pemindah bukuan yang hanya menghitung angka. Bentuk fisik dari transaksi tersebut tidak ada kecuali jika nasabah melakukan penarikan uang untuk pembayaran.Dalam perkembangannya, mata rantai berupa penarikan uang tersebut mempunyai alternatif yang lebih praktis, yaitu kartu kredit.

(3)

3

Kartu kredit merupakan kartu berisi identitas nasabah dan dapat digunakan untuk melakukan pembayaran secara elektronis. Tabungan nasabah akan didebet oleh pihak bank secara otomatis begitu transaksi dilakukan, lalu pihak bank yang nantinya akan membayar penjual(merchant). Kartu kredit di masa sekarang ini penggunannya sudah umum dan merupakan cara pembayaran yang paling praktis dan aman dalam kehidupan masyarakat modern.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan prinsip mengenal nasabah dalam pemberian kartu kredit ?

2. Bagaimana akibat hukum nasabah kartu kredit yang wanprestasi ? 3. TUJUAN PENULISAN

a. Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip mengenal nasabah dalam pemberian kartu kredit.

b. Untuk mengetahui akibat hukum terhadap nasabah kartu kredit yang wanprestasi.

4. METODE PENELITIAN

Tipe penelitian yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah tipe penelitian Hukum Normatif. Sedangkan pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan dan konseptual.

5. PEMBAHASAN

Pelaksanaan suatu perjanjian tidak luput dari unsur-unsur kepatutan, kebiasaan dan undang-undang. Pasal 1339 KUHPerdata :"Persetujuan-persetujuan tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan di dalamnya, tetapi juga untuksegala sesuatu yang menurut sifat persetujuan, diharuskan oleh kepatutan , kebiasaan atau undang-undang." Pasal 1339 KUHPerdata menegaskan bahwa isi perjanjian itu tidak hanya mengikat yang secara "tegas diperjanjikan"tetapi juga yang diharuskan oleh "kepatutan, kebiasaan dan

(4)

undang-4

undang. Ketentuan yang dipersyaratkan oleh undang-undang dapat dikelompokkan sebagai ketentuan yang bersifat memaksa (dwingenrecht) dan yang bersifat menambah (aanvullenrecht). Ketentuan yang bersifat memaksa, tidak memperkenankan pihak-pihak untuk menyingkirkan ketentuan tersebut. hal ini biasanya berkaitan dengan kesusilaan, ketertiban umum atau kepentingan umum. Sedangkan terhadap ketentuan hukum yang bersifat menambah, para pihak dapat mengadakan penyimpangan, dan kehendak pihak-pihak itu dihormati oleh hukum. Peran hukum dapat terasa, bila terdapat hal-hal yang tidak diatur dan terjadi sengketa, maka ketentuan dari hukum yang bersifat menambah dapat digunakan.

Apabila ditanda-tanganinya perjanjian penerbitan kartu kredit, memberikan akibat-akibat hukum bagi para pihak. Ketentuan yang Mengatur Akibat-akibat Hukum Suatu Perjanjian Ketentuan yang mengatur akibat-akibat hukum dalam perjanjian pada umumnya, tercantum dalam Pasal 1338 sampai dengan Pasal 1341 KUHPerdata.

Pasal 1338 KUHPerdata Ayat (1) : Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.

6. SIMPULAN DAN SARAN

1. Pelaksanaan prinsip mengenal nasabah dalam pemberian kartu kredit, sangat penting mengingat karakter yang sempurna dari nasabah seperti karakter kuat, kemampuan mengembalikan uang, jaminan yang berharga, modal yang kuat dan kondisi perekonomian yang aman.

2. Akibat hukum nasabah kartu kredit yang wanprestasi antara lain :

a. Pengakhiran dan/atau pembatalan dan/atau pembukuan kartu kredit tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

b. Seluruh hutang pemegang kartu menjadi jatuh tempo, dan dapat ditagih serta harus dibayar seketika dan sekaligus lunas.

(5)

5

d. Perusahaan pemegang kartu dan/atau penjamin dibubarkan /dilikuidasi atau ijin usahanya dicabut oleh pihak berwajib.

Sesuai dengan kesimpulan tersebut diatas disarankan sebagai berikut :

1. Kepada Bank disarankan agar benar-benar mengenal karakter nasabah sehingga dapat menghindar dari wanprestasi oleh nasabah.

2. Kepada nasabah terutama yang telah memakai kartu kredit hendaknya benar-benar memahami isi (klausul) perjanjian sehingga tidak terjadi wanprestasi tatkala perjanjian telah dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Roy Shakti, 2010, “New Credit Card Revolution”, PT Gramedia Pustaka Utama, Bandung.

Abdulkadir Muhammad,Hukum Perikatan, 1982, Alumni, Bandung.

Agus Yudha Harmoko, 2010, “Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Komersial, Kencana Prenada Media, Jakarta.

Budi Untung .H,2005,Kredit Perbankan di Indonesia, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Johannes Ibrahim, 2010, "Kartu Kredit Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan" Refika Aditama, Bandung.

Jacob Hans Niewenhuis, 2008, yang dikutip oleh Yahman dalam bukunya yang berjudul Cara Mudah Memahami Wanprestasi & Penipuan Dalam Hubungan Kontrak Komersial.

Referensi

Dokumen terkait

PERBAIKAN DAN PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI DAN PENANGGULANGAN BANJIR SALURAN SEKUNDER RUAS BS.3 - BS.4 - D.I... Rehabilitasi Saluran Sekunder Ruas BS.3 -

Kerjasama antara Universitas Sebelas Maret Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta – Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam Program Sinergi Pemberdayaan

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Augmented Reality

Okvir za razumevanje pojma ''dober gospodar'' pri vodenju poslov stečajnega dolžnika, mora pri tem doseči najugodnejšo poplačilo terjatev na podlagi doseganju pravega razmerja

Untuk dapat menggunakan centos, memori yang digunakan lebih baik menggunakan 4 GB karena ketika menghadapi beban maksimal (beban request 1.200) menggunakan memori 4

Sebahagian nilai murni dapat diterapkan melalui aktiviti pengajaran dan pembelajaran yang dijalankan Berjaya menerapkan nilai-nilai murni dengan baik dan pada masa yang

Maslaha Ramalan Kemunculan Golongan Ghuluw (Ekstrem) di dalam masyarakat Islam. Tidak keterlaluan jika dikatakan kemunculan golongan ekstrem ini memang telah diramalkan

Oleh karena itu bank syariah sebagai sebuah lembaga keuangan islam harus mengambil peran dalam mengurangi kemiskinan serta memperjuangkan nilai nilai bisnis berkeadilan