• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KETERLIBATAN AYAH DALAM PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PADA KELUARGA DI TAHAP FAMILY WITH PRESCHOOL CHILDREN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KETERLIBATAN AYAH DALAM PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PADA KELUARGA DI TAHAP FAMILY WITH PRESCHOOL CHILDREN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KETERLIBATAN AYAH DALAM

PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PADA KELUARGA DI TAHAP FAMILY WITH PRESCHOOL CHILDREN

GHEA RESTHA SIMASARI

ABSTRAK

Penelitian mengenai keterlibatan ayah dalam pemenuhan tugas perkembangan anak pada keluarga di tahap family with preschool children ini bertujuan untuk memperkaya literatur yang bersifat indigenous Indonesia serta memperoleh gambaran mengenai keterlibatan ayah dalam pemenuhan tugas perkembangan anak pada keluarga di tahap prasekolah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, menggunakan metode survey menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan data menggunakan accidental sampling. Penelitian ini dilakukan terhadap 54 pasang orangtua (suami – isti) yang memiliki anak pertama usia empat sampai enam tahun. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang disusun berdasarkan teori tugas perkembangan pada

preschool children menurut Duvall (1985). Hasil reliabilitas alat ukur adalah 0,978 yang

artinya alat ukur dapat diandalkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayah dan ibu bersama-sama terlibat secara langsung dalam seluruh tugas perkembangan anak pada usia prasekolah. Terdapat hubungan antara jam kerja ibu dan jenis pekerjaan ayah dengan keterlibatan ayah dengan anak. Sementara usia ayah, suku bangsa ayah, pendidikan terakhir ayah, sosial ekonomi ayah, jam kerja ayah, jenis pekerjaan ibu, jenis kelamin anak, adanya anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah, adanya anggota keluarga yang membantu orangtua mengurus anak, serta adanya asistem rumah tangga tidak berhubungan dengan keterlibatan ayah dengan anak. Terdapat perbedaan keterlibatan ayah dengan anak pada tingkat pendidikan terakhir ayah, jam kerja ibu, serta jenis pekerjaan ibu. Sementara keterlibatan ayah dengan anak pada usia ayah, suku bangsa ayah, sosial ekonomi ayah, jam kerja ayah, jenis pekerjaan ayah, jenis kelamin anak, adanya anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah, adanya anggota keluarga yang membantu orangtua mengurus anak, serta adanya asistem rumah tangga tidak terdapat perbedaan.

(2)

PENDAHULUAN

Keluarga merupakan primary reference group, dimana keluarga berperan aktif dalam membentuk dan mengembangkan tingkah laku anak. Keterlibatan orang tua dalam kehidupan anaknya akan memiliki dampak panjang terhadap kesejahteraan anak (Hango, 2005). Bagaimana orang tua terlibat dengan anaknya akan mempengaruhi bagaimana perilaku anak di masa yang akan datang. Sosok ibu dipandang sebagai sosok yang lebih berpengaruh pada perkembangan anak. Padahal dalam suatu keluarga tidak hanya ibu yang berperan dan berpengaruh dalam perkembangan anak, ayah juga turut andil didalamnya. Anak yang tidak mendapatkan asuhan dan perhatian dari ayah menyebabkan perkembangannya menjadi „pincang‟, dimana anak cenderung menurun kemampuan akademisnya, terhambat aktivitas sosialnya, dan terbatas interaksi sosialnya (Dagun, 1990).

Lamb (2010) menyebutkan sosok ayah seringkali dinilai sebagai pengasuh kedua setelah ibu. Salah satu hal yang menjadi faktor penilaian tersebut yaitu, karena ayah berfungsi sebagai pencari nafkah dan pendidik yang tegas bagi anak-anaknya (Feldman; McKee, dalam Lamb, 1997). Frekuensi interaksi antara ibu dengan anak biasanya lebih besar dibandingkan interaksi anak dengan ayah. Hal ini karena ibu merupakan pengasuh utama anak dan ayah lebih sering di luar rumah untuk bekerja. Namun, peran seorang ayah pada anak tidak kalah pentingnya dengan seorang ibu. Ayah bekerja sama untuk mengatur dan mengontrol pengeluaran keluarga.

Peran yang dijalankan oleh ayah membuatnya lebih terlibat dalam keluarga, salah satunya keterlibatan dengan anak. Keterlibatan ayah menurut Lamb (1985) merupakan kontak langsung antara ayah dengan anak melalui cara ayah mengurus atau merawat anak dan berbagi kegiatan bersama antara ayah dengan anak. Keterlibatan ayah dapat memberikan pengaruh positif langsung bagi perkembangan anak.

Peneliti mewawancarai tujuh keluarga untuk mendapatkan gambaran awal mengenai keterlibatan ayah pada anak usia 4 hingga 6 tahun. Peneliti mewawancara tiga orang ayah dan empat orang ibu yang masing-masing memiliki anak pertama di usia prasekolah. Wawancara ini dilakukan pada tanggal 17 Mei 2014 dan 18 Mei 2014 melalui via telepon. Pada wawancara ini peneliti menanyakan bagaimana pembagian tugas orang tua dalam mengurus anak, serta bagaimana keterlibatan ayah dengan anak.

(3)

Tabel 1.1 Hasil Wawancara Data Awal 0 1 2 3 4 B e r s a m a - s a m a d e n g a n I b u T e r d a p a t p e m b a g i a n p e r a n H a n y a I b u y a n g m e n g u r u s a n a k Ayah

Dari hasil wawancara tersebut, terdapat empat ayah yang terlibat dengan pengasuhan anaknya karena ayah dan ibu melakukan semua kegiatan untuk mengurus anak secara bersama-sama. Terdapat dua keluarga yang membagi peran antara ayah dan ibu dalam mengurus anak. Terdapat satu keluarga yang ayahnya hanya mencari nafkah saja, sedangkan semua urusan anak dipenuhi oleh ibu serta dibantu oleh nenek dan kakeknya..

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keterlibatan ayah pada anak seperti pengetahuan yang ayah miliki, faktor ekonomi, dukungan yang diberikan istri, jenis kelamin anak, umur anak, sikap anak kepada ayah dan lain sebagainya (Doherty, William J.; Edward F. Kouneski, and Martha Farrell Erickson, 1996). Keterlibatan ayah secara langsung dapat ayah salurkan dengan membantu anak menyelesaikan tugas perkembangannya pada tiap tahap.

Pada keluarga yang berada pada tahap families with preschool children, anak masih membutuhkan orang tua untuk menyelesaikan tugas perkembangannya. Tugas Perkembangan pada Preschool Children menurut Duvall (1985), adalah (1) penyesuaian diri dengan rutinitas hidup sehat; (2) Pembiasaan makan makanan yang baik; (3) Pembiasaan toilet training; (4) Pengembangan kemampuan fisik-motorik; (5) Menjadi bagian dari anggota keluarga; (6) Pembiasaan apa yang diinginkan atau dirasakan; (7) Pengekspresian emosi; (8) Belajar untuk berkomunikasi efektif; (9) Pengembangan kemampuan untuk mengendalikan situasi berbahaya; (10) Belajar untuk mandiri; serta (11) Meletakan fondasi untuk memahami makna kehidupan. Pada tugas perkembangan preschool children ini anak masih harus dibantu oleh orang tua yaitu ayah dan ibu, sehingga penting adanya keterlibatan antara ayah dengan anak maupun ibu dengan anak.

(4)

Mackey (dalam Lamb, 2010) menemukan bahwa pada masa prasekolah merupakan masa memuncaknya keterlibatan ayah dengan anak, dibandingkan ketika usia anak masih bayi atau sekolah dasar. Perubahan dari masa bayi ke masa prasekolah memiliki efek yang signifikan dan membawa perubahan peran orangtua pada sifat dan kualitas hubungan antara orangtua dan anak (Maccoby, 1984; dalam Lamb, 2010). Perubahan yang terjadi seperti fisik dan pertumbuhan motorik, bahasa, kontrol diri, pemahaman mengenai sosial, pengetahuan, serta keinginan untuk mandiri.

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian mengenai keterlibatan ayah pada anak di tahap prasekolah ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berfokus dalam menggambarkan atau menjelaskan suatu fenomena, kegiatan, atau suatu situasi yang terjadi (Christensen, 2007). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasarkan pada pengukuran variabel untuk memperoleh nilai numerik, yang disampaikan melalui analisis statistik untuk membuat simpulan dan interpretasi (Gravetter & Forzano,2012). Melalui penelitian ini maka akan diketahui gambaran keterlibatan ayah pada anak di tahap prasekolah.

Partisipan

Subjek penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak pertama beusia empat hingga enam tahun dengan tidak mengalami gangguan perkembangan, serta orangtua masih bersama. Dengan menggunakan teknik accidental sampling diperoleh sampel sebanyak 54 pasang orangtua.

Pengukuran

Pengukuran variabel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang dosusun berdasarkan teori tugas perkembangan pada preschool children menurut Duvall (1985). Alat ukut ini berbentuk kuesioner dengan menggunakan skala likert dan terdiri dari 113 butir item.

(5)

HASIL

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis pembahasan mengenai keterlibatan ayah pada anak di tahap prasekolah, diperoleh simpulan sebagai berikut:

1) Secara keseluruhan, berdasarkan hasil penelitian mengenai peran ayah dalam pemenuhan tugas perkembangan anak pada keluarga di tahap family with

preschool children, diperoleh gambaran bahwa secara umum responden ayah

(90,74%) memiliki keterlibatan yang tinggi dengan anak. Dapat diartikan bahwa ayah sering dan selalu terlibat secara langsung dalam membantu anak memenuhi tugas perkembangan di tahap family with preschool children. 2) Selain ayah, ibu juga memiliki keterlibatan secara langsung dalam pemenuhan

tugas perkembangan anak pada keluarga di tahap family with preschool

children. Secara umum responden ibu (98,15%) memiliki keterlibatan yang

tinggi dengan anak. Dapat diartikan bahwa ibu sering dan selalu terlibat secara langsung dalam membantu anak memenuhi tugas perkembangan di tahap

family with preschool children. Maka, terlihat bahwa ayah dan ibu secara

bersama-sama membantu anak menyelesaikan tugas perkembangannya. 3) Berdasarkan hasil penelitian 11 dimensi pada tahap family with preschool

children, ayah memiliki keterlibatan tinggi dalam seluruh aspek tugas

perkembangan anak yang berarti ayah sering dan selalu terlibat dalam tugas perkembangan anak pada tahap family with preschool children.

4) Dari 11 tugas perkembangan anak di tahap prasekolah ayah lebih terlibat membantu anak belajar menjadi bagian dari keluarga, sedangkan ibu lebih terlibat dalam membantu anak dalam memahami dasar-dasar toilet training. 5) Berdasarkan hasil korelasi antara data penunjang dengan keterlibatan ayah,

maka dapat disimpulkan pada jam kerja ibu dan jenis pekerjaan ayah terdapat hubungan pada keterlibatan ayah pada pemenuhan tugas perkembangan anak di tahap prasekolah.

6) Berdasarkan hasil uji beda antara keterlibatan ayah pada tiap data penunjang, maka dapat disimpulkan pada tingkat pendidikan ayah, jenis pekerjaan ibu,

(6)

dan jam kerja ibu terdapat perbedaan pada keterlibatan ayah pada pemenuhan tugas perkembangan anak di tahap prasekolah.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Berk, Laura E. 2005. Infant, Children, and Adolescents. International Edition. United State of Amerika: Pearson

Christensen, Larry B. 2007. Experimental Methodology Teenth Edition. United States of America : Pearson Education, Inc.

Dagun, Save M. 2002. Psikologi Keluarga. Jakarta: Rineksa Cipta

Duvall, Evelyn Millis. 1985. Marriage and Family Development 6th Edition. USA: Harper &

Row Publisher, Inc

Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing : Design, Analysis, and Use. Boston : Allyn and Bacon

Gravetter, Frederick. J & Forzano, Lori-Ann B. 2012. Research Methods For The Behavioral

Sciences 4th Edition International Edition. Canada:Wadsworth

Hagon, Darcy. 2005. Pariental Investment in Childhood and Later Adult Well-Being. London: Center for Anaysis of Social Exclussion.

Hasan, Mustafa. 2003. Metode Penelitian. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Niaga

Husein, Umar. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kapplan, R.M. & Saccuzo. 2005. Psychological Testing : Principal, Application, and Issues

Sixth Edition. Belmont : Wadsworth.

Lamb, Michael E. 2010. The Role Of The Father In Child Development 5th Edition. New

Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Narayan, D. 1996. Toward Participatory Research. World Bank Technical Paper Number 307. World Bank, Washington, D.C., USA.

Santrock, John W. 2009. Child Development 12th Edition. New York: McGraw-Hill.

Schunk, D. H., Pintrich, P. R., & Meece, J. L. (2008). Motivation in education: theory,

research, and applications 3rd Edition. New Jersey: Pearson Education Inc.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika Edisi Keenam. Bandung: PT. Tarsito Bandung Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

(8)

Sumber Jurnal :

Allen, Sarah., Kerry Daly. 2007. The Effects of Father Involvement: An Updated Research

Summary of the Evidence Inventory.

Doherty, Willian J., Edward F. Kouneski, and Martha Farrell Erickson. 1996. Responsible

Fathering: An Overview and Conceptual Framework.

Susanto, Moh Dedy. 2013. Vol I (2). Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan, Kemampuan

Coping, dan Resiliensi Remaja. Sumber Skripsi :

Djaelani, Ashri Aliefah M. 2012. “Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dengan Kapasitas

Intimacy Terhadap Lawan Jenis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Usia 20 -22 Tahun”. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran- Skripsi

sarjana yang tidak dipublikasikan

Ruwaidah, Leila. 2001. “Hubungan Antara Parental Treatment Dengan Self-Esteem

Remaja”. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran- Skripsi sarjana yang tidak

dipublikasikan

Wahidayati, Agrina Ika. 2002. “Hubungan Antara Persepsi Remaja Putri Mengenai

Relasinya Dengan Ayah dan Interaksi Interpersonal Remaja Putri Dengan Remaja Putra”. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran- Skripsi sarjana yang tidak

dipublikasikan

Sumber Web :

http://fathers.com (diakses pada tanggal 24 April 2014)

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Wawancara Data Awal  01234 B e r s a m a - s a m a  d e n g a n   I b u T e r d a p a t  p e m b a g i a n  p e r a n H a n y a  I b u   y a n g  m e n g u r u s  a n a k Ayah

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi para pegawai di instansi pemerintahan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi

Rangkasbitung dan Kota Serang akan di selesaikan terlebih dahulu. Kecamatan Rangkasbitung merupakan ibu kota yang dimiliki kabupaten Lebak, merupakan pusat

Selanjunya dari awal SAYA selalu dan tidak akan pernah bosan mengingatkan bahwa, Kajian Hakikat Zat Pada Sifat Allah ini adalah sebuah kajian yang bersifat pendalaman dari ilmu tauhid

Mengingat fokus penelitian, merupakan artikulasi logis sikap mahasiswa dari logika berpikir, intepretasi, dan komitmen diskursif mahasiswa terhadap narasi jati diri bangsa,

Mikel Madariaga Asla 20 gora behera behar den tentsio maila izan arren, korronte alternoa da, oraindik ezin daiteke erabili, korronte zuzenera eraldatu behar da..

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pada tabel 2 didapatkan 7 responden dengan tingkat pendidikan SMA/sederajat (35%)

Kendala yang dihadapi oleh seorang Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang dalam Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Kurangnya profesionalisme

Memiliki kemampuan menyusun dan mengevaluasi rancangan pengumpulan data dan menerapkannya dalam bentuk survei kompleks maupun percobaan tak-standar (faktorial pecahan,