• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAMINAN KESEHATAN ACEH (JKA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JAMINAN KESEHATAN ACEH (JKA)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

JAMINAN KESEHATAN ACEH (JKA)

Mengakselerasi Pencapaian MDGs

Dr. M. Yani, Mkes, PKK

Kepala Dinas Kesehatan Aceh

(2)

Terwujudnya Perubahan yang

Fundamental

di

Aceh dalam segala sektor kehidupan

masyarakat Aceh dan pemerintahan, yang

menjunjung tinggi asas

transparansi dan

akuntabilitas

bagi terbentuknya suatu

pemerintahan Aceh yang

bebas dari praktik

korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan

,

sehingga pada tahun 2012 Aceh akan tumbuh

menjadi negeri makmur yang berkeadilan dan

adil dalam kemakmuran

VISI PEMERINTAH ACEH

2007-2012

(3)

MISI PEMERINTAH ACEH

Bidang Kesehatan

Pemerintah Aceh akan

meningkatkan mutu

Pelayanan Kepada Masyarakat

Pemerintah Aceh

berkomitmen untuk

memberantas penyakit DBD,

Malaria, Lepra, TBC

Pemerintah Aceh akan

memberikan pelayanan

kesehatan gratis bagi ibu

hamil dan anak-anak

Meningkatkan kualitas hidup

perempuan dan anak dalam

berbagai bidang khususnya

pendidikan, kesehatan,

ekonomi, hukum, politik, adat

istiadat dan agama

(4)

TUJUAN - TUJUAN

PEMBANGUNAN MILENIUM (MDG’s)

1. Memberantas

kemiskinan dan

kelaparan yang parah

2. Pendidikan dasar yang

merata bagi semua

orang

3. Mempromosikan

kesetaraan gender dan

Pemberdayaan

Perempuan

4. Mengurangi Jumlah

Kematian Bayi

5. Meningkatkan

Kesehatan Ibu

6. Memerangi

HIV/AIDS,

Malaria

, da

n penyakit lainnya

7. Menjamin

Kelangsungan

Lingkungan hidup

8. Mengembangkan

kemitraan global

untuk pembangunan

(5)

I. Pendahuluan

• Jaminan kesehatan dianggap kuratif saja

sehingga tidak ada preventif dan promotif

• Jaminan kesehatan sepertinya tidak ada

hubungan dengan pencapaian MDGs

• Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

dipandang secara terpisah-pisah

• JKA mencoba menunjukkan bahwa anggapan

itu kurang tepat

(6)

Indikator Pencapaian 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1 IMR (per 1.000 LH) 30,8 45 29,4 42 28,1 40 34 (SDKI) 25 26 25 25 2 MMR (per 100.000 LH) 27O 373 262 354 255 237 228 (SDKI ) 237 226 189 179

(7)

CAKUPAN IMUNISASI

PROVINSI ACEH

(8)

2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jmlh Kasus 1875 2483 1854 1242 1594 615 0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Jumlah Kasus Campak

Provinsi Aceh , 2004 -2009

(9)

PROGRAM P2 MALARIA

NO INDIKATOR UNIT TARGET

PENCAPAIAN 2006 2007 2008 2009 1 Annual Malaria Incidence (AMI) Per 1.000 < 1 6,8 6,8 5,2 6.3 2 Annual Parasite Incidence (API) Per 1,000 < 1 1,1 0,8 0,3 3 Prosentase Penderita Malaria yang diobati % 100 100 83,2 98,8 100 4 Angka Kematian Malaria % 0.45 0,01 0 0 0,01

(10)

SITUASI HIV-AIDS MENURUT FAKTOR RISIKO DAN UMUR

2004 - 2009

N

O. THN

JUMLAH

KASUS FAKTOR RESIKO KELOMPOK UMUR

HIV AIDS JML HTS HMS IDU Perin

atal <15 15-20 20-29 30-39 40-49 1 2004 1 1 1 1 2 2005 2 2 2 1 1 3 2006 3 4 7 6 1 3 3 1 4 2007 1 8 9 7 2 4 5 5 2008 1 10 11 5 5 1 1 3 6 1 6 2009 2 14 16 9 7 7 6 3 T O T A L 7 39 46 30 0 15 1 1 0 19 21 5

(11)
(12)

2.1. Paket program dan Intervensi

kesehatan Anak

Paket Program Diskripsi Intervensi/pelayanan Pelayanan neonatus

Immunisasi MTBS

Persalinan yang bersih, resusitasi bayi baru lahir, pencegahan dari hipotermia, perawatan Kangguru (kontak kulit ibu dan bayi segera baru lahir terutama pada kelahiran prematur), antibiotik untuk infeksi, pemberian air susu ibu eksklusif, pendidikan hygiene, dan intervensi neonatal.

Polio, Dipteri, Pertusis, Tetanus, Campak, dan Hepatitis B.

MTBS bertujuan mengurangi kematian, kesakitan, dan cacat dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak balita. MTBS meliputi preventif dan kuratif yang diimplementasikan oleh keluarga dan masyarakat dengan fasilitasi-fasilitas kesehatan. Pelayanan kesehatan yang menjadi kegiatan MTBS adalah pengobatan penyakit ISPA, diare, malaria, campak, kurang gizi, pelayanan gizi (pemberian ASI, Pemberian mikronutrien, besi, vitamin A, yodium) dan pengobatan cacing.

(13)

2.2. Paket Program & Intervensi Ibu

Paket Program Diskripsi Intervensi/pelayanan Antenatal care (ANC)

Persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dan bersih Penanganan Obstetri Neonatus Emergency Dasar/Komprehensif (PONED/PONEK) Kontrasepsi dan keluarga berencana

Aborsi yang aman Post Partum

Kunjungan tenaga kesehatan terlatih selama ibu hamil untuk mengawasi kesehatan ibu dan janin sehingga tetap baik. Pelayanan yang diberikan dalam ANC adalah pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan HB, pemberian tablet besi, imunisasi tetanus toksoid (TT), perbaikan gizi (bagi ibu yang kurang energi kronis (KEK) dan Kekurangan Energi Protein (KEP). Termasuk juga pengobatan malaria, dan penyakit lainnya (sexually

transmitted diseases/STDs, HIV, dan lainnya).

Tersedianya bidan atau dokter yang terlatih dan mahir. Disamping perlu dilakukan promosi agar masyarakat bersedia melahirkan pada tenaga terlatih.

Manajemen eklamsia, perdarahan, kesulitan persalinan, dan sepsis. Intervensi meliputi pemenuhan peralatan kelengkapan PONEK dan PONED dan training tenaga

Konseling dan penggunaan kontrasepsi (kondom pria/wanita, Depoprovera, intrauterine device/IUD, Norplant, oral kontrasepsi, sterilisasi wanita/pria)

Aborsi karena indikasi medis dilakukan dengan aman

Memberikan konseling (misalnya ASI ekslusif, gizi ibu) dan pemeriksaan resiko perdarahan post partum

(14)

2.3. Paket Program Intervensi HIV-AIDs

Paket Program Diskripsi Intervensi/pelayanan Preventif

Care

Kuratif

Intervensi promosi difokuskan pada remaja

Intervensi difokuskan pada pekerja seks dan langganannya Promosi kondom

Peningkatan Manajemen infeksi yang ditularkan melalui seks Keamanan produk darah

Pencegahan penularan dari ibu ke anak Kampanye oleh media massa

Program harm reduction (akses jarum suntik bagi pecandu narkotika suntik)

Promosi dan intervensi pada hubungan seksual sesama lelaki Palliative care,

Dukungan terhadap anak yatim Bantuan biaya sekolah

Pengobatan dari infeksi Tes diagnostik HIV

Pencegahan (profilaksis) melawan infeksi untuk pasien yang bersifat simtomatis

(15)

Paket Program

Diskripsi Intervensi/pelayanan

Preventif

Kuratif

Memberikan kelambu yang mengandung insektisida (Insecticide

Treated Nets)

Intervensi lingkungan (air dan sanitasi) terutama kontrol vektor

Diagnostik (mikoroskopis dan tes cepat)

Terapi kombinasi artemisin

Terapi malaria komplikasi (rumah sakit) dan tidak komplikasi (di

komunitas)

2.4 Paket Program & Intervensi Malaria

Paket Program

Diskripsi Intervensi/pelayanan

TB DOTS

Komitmen politik

Deteksi 70% kasus baru positif dahak BTA

Pengobatan dan kesembuhan 85% dari kasus positif dahak BTA

Promosi TB DOTS

(16)

III. Manfaat JKA

• Meningkatkan mutu pelayanan mulai pelayanan

primer hingga tertier.

• Percepatan pencapaian standar pelayanan

minimal

• Mengurangi disparitas tenaga kesehatan

• Mendorong penerapan dokter keluarga.

• Menyediakan baseline data peserta.

• Mendorong percepatan penerapan sistem

inforamsi manajemen rumah sakit.

(17)

IV. PERAN JKA

• Mensubtitusi pembiayaan yang ada dalam

Jamkesmas sehingga Intervensi tersebut akan

lebih optimal

• Membagi peran pembiayaan dan pelayanan

antara program UKM dan JKA.

• Mendorong percepatan penerapan dokter

keluarga.

(18)

PAKET PROGRAM

Paket Program JKA UKM dinkes

Pelayanan Neonatus Intervensi neonatal Promosi ASI Individul Tranportasi rujukan

Promosi ASI komunitas Pelatihan tenaga

Manajemen program

(supervisi, monev, laporan) Imunisasi Biaya pelayanan Vaksin

Spuit

Cold chain

Manajemen program MTBS Pelayanan bayi sakit be

rikut obat dan BHP.

Pengobatan gizi buruk di rumah sakit

Posyandu dengan penyuluhan gizinya PMT Pemulihan kolektif

(19)

Paket Program IBU JKA UKM Dinkes ANC Transportasi dan biaya

pelayanan petugas dalam bentuk paket

Pemeriksaan HB

Bidan Kit Timbangan Tablet besi

Vaksin TT dan spuit Manajemen program Persalinan (boleh

melahirkan di rumah sakit atau klinik tanpa rujukan)

Biaya persalinan Promosi agar masyarakat bersedia melahirkan di faskes atau nakes

Emergency obstetry Biaya tranportasi Darah

Obat

Biaya pelayanan

Desa SIAGA ibu hamil Persiapan tranportasi Pengadaan alat

Pelatihan tenaga Poned dan PONEK

PNC Tranportasi dalam paket Promosi ASI dan

Kontrasepsi

Manajemen program Kontrasepsi Biaya pelayanan dan alat Pengadaan alat sebagian

Promosi Abortus incompletus Pelayanan kuretase

(20)

Paket Program HIV JKA UKM Dinkes Preventif Pemeriksaan laboratorium

(Penapisan darah di PMI/UTD) Promosi Harm reduction Manajemen program Pelatihan

Kuratif Pengobatan antiviral Pengobatan infeksi

Paket program Malaria JKA UKM Dinkes

Preventif Promosi individu ketika berobat

Pengadaan kelambu Promosi komunitas Kontrol vektor

Intervensillingkungan Kuratif Pelayanan pengobatan

Pelayanan komplikasi

Obat Tes

Mikroskop

Pelatihan tenaga

Paket program TB JKA UKM Dinkes

TB DOTs Pelayanan pengobatan Insentif kesembuhan

Obat Pelatihan

(21)

V. Peran Pemerintah Kabupaten/Kota

• Menyediakan tenaga

• Menyediakan alat

• Menyediakan gedung

• Menyediakan anggaran untuk pelayanan UKM.

• Pengembangan Rumah Sakit Regional (Prop

(22)

VI. Tantangan

• Keraguan Kab/Kota tentang kelangsungan

program JKA, sehingga dalam perencanaan

belum memisakan secara tegas tentang

pembagian peran.

• Isu duplikasi.

• Pergeseran anggaran kesehatan daerah

kesektor lain.

• Qanun/Perda tentang JKA belum terbentuk

(Insiatif DPRA).

(23)

VI. Tantangan

(24)

VII. Kesimpulan

• Bila dana JKA dan UKM dapat dipertahankan

pembiayaannya maka Aceh dapat mencapai

MDGs pada tahun 2014 terutama untuk

kematian ibu dan anak.

• Mutu layanan meningkat,

(25)
(26)

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kerja sistem secara keseluruhan adalah pengenalan beberapa gambar wajah dengan berbagai ekspresi yang berfungsi sebagai input dengan gambar wajah yang

Aset yang dinilai adalah aset yang terkait layanan akademik (Sistem Informasi Akademik IPDN), Pada Tabel II, menunjukkan risiko terkait problem management lalu risiko yang

Diharapkan materi penyuluhan yang telah diberikan pada pengusaha emping melinjo di Desa Bernung Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran menghasilkan perubahan sikap yang

Metode pembelajaran daring akan menjadi lebih efisien ketika dicampur dengan pembelajaran tradisional (Hameed, Badii, &amp; Cullen, 2008), Permasalahan penelitian

Apakah sistem pengelolaan barang daerah Propinsi Jawa Barat telah dilaksanakan secara efektif sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku2. Faktor-faktor apakah yang

Diharapkan dalam penelitian ini akan diperoleh nilai decimal reduction time (D value) dan Z value untuk parameter tekstur, warna, mutu organoleptik (warna, bau, dan rasa)

disritmia terkontrol atau hilang/ dan bebas gejala gagal jantung &#34; melaporkan penurunan epiode dispnea&#34; angina&#34; ikut serta dalam akti&amp;itas yang mengurangi beban

ƒ Disebabkan karena sinyal pada frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama, sehingga menghasilkan sinyal pada suatu frekuensi yang merupakan penjumlahan atau