• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Decompensasi Cordis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Decompensasi Cordis"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN DECOMPENSASI CORDIS LAPORAN PENDAHULUAN DECOMPENSASI CORDIS Published :

Published : 22.5422.54 Author : Author : nali akpernali akper

LAPORAN PENDAHULUAN DECOMPENSASI CORDIS LAPORAN PENDAHULUAN DECOMPENSASI CORDIS

1.

1. PengertianPengertian

Dekompensasi kordis adalah suatu keadaan dimana terjadi

Dekompensasi kordis adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunanpenurunan

kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat pada penurunan fungsi pompa kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat pada penurunan fungsi pompa  jantung.

 jantung.

Gagal jantung adalah keadaan patosiologik yang mana jantung sebagai

Gagal jantung adalah keadaan patosiologik yang mana jantung sebagai pompapompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.

tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. 2.

2. KlasifkasiKlasifkasi

!erdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan pemompaan"gagal !erdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan pemompaan"gagal  jantung terbagi atas :

 jantung terbagi atas : a.

a. Gagal jantung kiriGagal jantung kiri

Gagal jantung kanan"dan gagal

Gagal jantung kanan"dan gagal jantung kongestifjantung kongestif. Pada gagal . Pada gagal jantung kiri terjadijantung kiri terjadi dyspneu d#e$ort" fatigue" ortopnea" dispnea

dyspneu d#e$ort" fatigue" ortopnea" dispnea

no%turnal paroksismal"batuk" pembesaran jantung" irama derap"

no%turnal paroksismal"batuk" pembesaran jantung" irama derap" &entri%ular&entri%ular hea&ing" bunyi derap '( dan '4"

hea&ing" bunyi derap '( dan '4" pernapasan %heyne stokes" takikardi" pulsusupernapasan %heyne stokes" takikardi" pulsusu alternans" ronkhi dan kongesti &ena pulmonalis.

alternans" ronkhi dan kongesti &ena pulmonalis. b.

b. Gagal jantung kananGagal jantung kanan

 )imbul edema"li&er engorgement" anor

 )imbul edema"li&er engorgement" anoreksia" dan kembung.Peksia" dan kembung.Pada pemeriksaanada pemeriksaan sik didapatkan hipertro jantung kanan" hea&ing &entrikel kanan" irama derap sik didapatkan hipertro jantung kanan" hea&ing &entrikel kanan" irama derap atrium kanan" murmur"tanda tanda penyakit paru kronik"

atrium kanan" murmur"tanda tanda penyakit paru kronik" tekanan &ena jugularistekanan &ena jugularis meningkat" bunyi P2 mengeras" asites" hidrothoraks" peningkatan tekanan

meningkat" bunyi P2 mengeras" asites" hidrothoraks" peningkatan tekanan &ena"hepatomegali" dan pitting edema.

&ena"hepatomegali" dan pitting edema. %.

%. gagal jantung kongesti gagal jantung kongesti   )

 )erjadi manifestasi gabungan gagal jantung kiri dan kerjadi manifestasi gabungan gagal jantung kiri dan kanan. *e+ ,anan. *e+ ,ork -eartork -eart Asso%iation *,-A/ membuat klasikasi fungsional dalam 4 kelas :

Asso%iation *,-A/ membuat klasikasi fungsional dalam 4 kelas : 1.

1. 00elas 1  !ila paselas 1  !ila pasien dapat mien dapat melakelakukan aktukan akti&itas i&itas berat tanberat tanpa kelpa keluhan.uhan. 2.

2. 00elas 2  !ila paselas 2  !ila pasien tidak dien tidak dapat melaapat melakukkukan akti&an akti&itas lebitas lebih berat daih berat dariri akti&itas sehari hari tanpa keluhan.

akti&itas sehari hari tanpa keluhan. (.

(. 00elas (  !ila paselas (  !ila pasien tidak dien tidak dapat melaapat melakukkukan akti&an akti&itas sehitas sehari hari taari hari tanpanpa keluhan.

keluhan. 4.

4. 00elas 4  !ila pasien saelas 4  !ila pasien sama sekali tidma sekali tidak dapat melaak dapat melakukkukan akti&an akti&its apapuits apapunn dan harus tirah baring.

(2)

!"Etiologi

ekanisme siologis yang menyebabkan timbulnya dekompensasi kordis adalah keadaan3keadaan yang meningkatkan beban a+al" beban akhir atau yang

menurunkan kontraktilitas miokardium. 0eadaan yang meningkatkan beban a+al seperti regurgitasi aorta" dan %a%at septum &entrikel. !eban akhir meningkat pada keadaan dimana terjadi stenosis aorta atau hipertensi sistemik.

0ontraktilitas miokardium dapat menurun pada infark miokard atau

kardiomiyopati.aktor lain yang dapat menyebabkan jantung gagal sebagai pompa adalah gangguan pengisisan &entrikel stenosis katup atrio&entrikuler/" gangguan pada pengisian dan ejeksi &entrikel perikarditis konstriktif dan

temponade jantung/.

#"Patofsiologi

0elainan intrinsik pada kontraktilitas myokard yang khas pada gagal jantung akibat penyakit jantung iskemik" mengganggu kemampuan pengosongan &entrikel yang efektif. 0ontraktilitas &entrikel kiri yang menurun mengurangi %urah sekun%up"dan meningkatkan &olume residu &entrikel. 'ebagai respon terhadap gagal jantung"ada tiga mekanisme primer yang dapat di lihat :

 eningkatnya akti&itas adrenergi% simpatik"

 eningkatnya beban a+al akibat akti&asi system rennin angiotensin aldosteron" dan

 -ipertro &entrikel.

0etiga respon kompensatorik ini men%erminkan usaha untuk mempertahankan %urah jantung.

0elainan pada kerja &entrikel dan menurunnya %urah jantung biasanya tampak pada keadaan berakti&itas. Dengan berlanjutnya gagal jantung maka

kompensasi akan menjadi semakin kurang efektif. eurunnya %urah sekun%up pada gagal jantung akan membangkitkan respon simpatik kompensatorik. eningkatnya akti&itas adrenergi% simpatik merangang pengeluaran

katekolamin dari saraf saraf adrenergi% jantung dan medulla adrenal.Denyut  jantuing dan kekuatan kontraksi akan meningkat untuk menambah %urah  jantung.uga terjadi &asokonstriksi arteria perifer untuk menstabilkan tekanan

arteria dan redistribusi &olume darah dengan mengurangi aliran darah ke organ organ yang rendah metabolismenya seperti kulit dan ginjal" agar perfusi ke  jantung dan otak dapat dipertahankan.

Penurunan %urah jantung pada gagal jantung akan memulai serangkaian peristi+a :

(3)

1. Penurunan aliran darah ginjal dan akhirnya laju ltrasi glomerulus" 2. Pelepasan rennin dari apparatus juksta glomerulus"

(. 6teraksi rennin dengan angiotensinogen dalam darah untuk menghasilkan angiotensin 6"

4. 0on&ersi angiotensin 6 menjadi angiotensin 66"

5. Perangsangan sekresi aldosteron dari kelenjar adrenal" dan

7. 8etansi natrium dan air pada tubulus distal dan duktus pengumpul.

8espon kompensatorik terakhir pada gagal jantung adalah hipertro miokardium atau bertambahnya tebal dinding.-ipertro meningkatkan jumlah sarkomer

dalam sel3sel miokardium  tergantung dari jenis beban hemodinamik yang mengakibatkan gagal jantung" sarkomer dapat bertambah se%ara parallel atau serial. 8espon miokardium terhadap beban &olume" seperti pada regurgitasi aorta" ditandai dengan dilatasi dan bertambahnya tebal dinding.

$"Maniestasi Klinis

Dampak dari %ardiak output dan kongesti yang terjadi sisitem &ena atau sisitem pulmonal antara lain :

 9elah  Angina  emas

 ;liguri. Penurunan aktitas G6  0ulit dingin dan pu%at

 )anda dan gejala yang disebakan oleh kongesti balikdari &entrikel kiri" antara lain :

 Dyppnea  !atuk  ;rthopea  8eles paru

 -asil <3ray memperlihatkan kongesti paru.

 )anda3tanda dan gejala kongesti balik &entrikel kanan :  =dema perifer

(4)

 Distensi &ena leher  -ari membesar

 Peningkatan %entral &enous pressure P>/ %"Ko&'likasi

0omplikasi dari de%ompensasi %ordis adalah: 1. 'yok kardiogenik

2. =pisode tromboemboli

(. =fusi dan tamporiade peri%ardium ?. Pen(ega)an

Pen%egahan gagal jantung" harus selalu menjadi hal yang diutamakan" terutama pada kelompok dengan risiko tinggi.

A. 1.;bati penyebab potensial dari kerusakan miokard.

!. Pengobatan infark jantung segera di triase" serta pen%egahan infark ulangan.

. Pengobatan hipertensi yang agresif.

D. 0oreksi kelainan kongenital serta penyakit katup jantung. =. emerlukan pembahasan khusus.

. !ila sudah ada disfungsi miokard" upayakan eliminasi penyebab yang mendasari.

@. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan dari dekompensasi kordis pada dasarnya diberikan hanya untuk menunggu saat terbaik untuk melakukan tindakan bedah pada

penderita yang potentially %urable. Dasar pengobatan dekompensasi kordis dapat dibagi menjadi :

1. *on medikamentosa.

Dalam pengobatan non medikamentosa yang ditekankan adalah istirahat"

dimana kerja jantung dalam keadaan dekompensasi harus dikurangi benarbenar dengan tirah baring bed rest/ mengingat konsumsi oksigen yang relatif

meningkat.

'ering tampak gejalagejala jantung jauh berkurang hanya dengan istirahat saja. Diet umumnya berupa makanan lunak dengan rendah garam. umlah kalori

sesuai dengan kebutuhan. Penderita dengan giBi kurang diberi makanan tinggi kalori dan tinggi protein. airan diberikan sebanyak @C1CC mlkgbbhari dengan maksimal 15CC mlhari.

(5)

Pengobatan dengan %ara medikamentosa masih digunakan diuretik oral maupun parenteral yang masih merupakan ujung tombak pengobatan gagal jantung. 'ampai edema atau asites hilang ter%apai eu&olemik/. A=3inhibitor atau

Angiotensin 8e%eptor !lo%ker A8!/ dosis ke%il dapat dimulai setelah eu&olemik sampai dosis optimal. Penyekat beta dosis ke%il sampai optimal dapat dimulai setelah diuretik dan A=3inhibitor tersebut diberikan.

Digitalis diberikan bila ada aritmia supra3&entrikular brilasi atrium atau '>) lainnya/ dimana digitalis memiliki mamfaat utama dalam menambah kekuatan dan ke%epatan kontraksi otot. ika ketiga obat diatas belum memberikan hasil yang memuaskan. Aldosteron antagonis dipakai untuk memperkuat efek diuretik atau pada pasien dengan hipokalemia" dan ada beberapa studi yang

menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian jenis obat ini.

Pemakaian obat dengan efek diuretik3&asodilatasi seperti !rain * atriureti% Peptide *esiritide/ masih dalam penelitian. Pemakaian alat !antu seperti ardia% 8esy%hroniBation )heraphy 8)/ maupun pembedahan" pemasangan 6D 6ntra3ardia% Debrillator/ sebagai alat pen%egah mati mendadak pada gagal jantung akibat iskemia maupun non3iskemia dapat memperbaiki status fungsional dan kualitas hidup" namun mahal. )ransplantasi sel dan stimulasi

regenerasi miokard" masih terkendala dengan masih minimalnya jumlah miokard yang dapat ditumbuhkan untuk mengganti miokard yang rusak dan masih

memerlukan penelitian lanjut. (. ;peratif 

Pemakaian Alat dan )indakan !edah antara lain : 1. 8e&askularisasi perkutan" bedah/.

2. ;perasi katup mitral. (. Aneurismektomi. 4. 0ardiomioplasti.

5. =<ternal %ardia% support.

7. Pa%u jantung" kon&ensional" resinkronisasi pa%u jantung bi&entri%ular. ?. 6mplantable %ardio&erter debrillators 6D/.

@. -eart transplantation" &entri%ular assist de&i%es" arti%ial heart. *" Eltraltrasi" hemodialisis.

F. Pe&eriksaan Penunjang 1. oto polos dada

a. Proyeksi A3P tonus pulmonalis menonjol" pinggang jantung hilang" efalisasi arteria pulmonalis.

(6)

b. Proyeksi 8A; tampak adanya tanda3tanda pembesaran &entrikel de<tra. 2. =0G

6rama sinus atau atrium brilasi" gelombang mitral yaitu gelombang P yang melebar serta berpun%ak dua serta tanda 8>-" 9>- jika lanjut usia %enderung tampak gambar atrium brasi.

(.0ateterisasi jantung dan sine angiogra

Didapatkan gradien tekanan antara atrium kiri dan &entrikel kiri pada saat distol. 'elain itu dapat dideteksi derajat beratnya hipertensi pulmonal. Dengan

mengetahui frekuensi denyut jantung" besar %urah jantung serta gradien antara atrium kiri dan &entrikel kiri maka dapat dihitung luas katup mitral.

Konse' Asu)an Ke'era+atan

A"Pengkajian

1. Akti&itas dan 6stirahat

o Gejala : engeluh lemah" %epat lelah" pusing" rasa berdenyut dan berdebar. engeluh sulit tidur keringat malam hari/.

o )anda: )akikardia" perubahan tekanan darah" pingsan karena kerja" takpineu" dispneu.

2. 'irkulasi

o Gejala: enyatakan memiliki ri+ayat demam reumatik hipertensi" kongenital: kerusakan arteial septal" trauma dada" ri+ayat murmur jantung dan palpitasi" serak" hemoptisisi" batuk dengantanpa sputum" ri+ayat anemia" ri+ayat sho%k hipo&olema.

o )anda: Getaran sistolik pada apek" bunyi jantung '1 keras" pembukaan yang keras" takikardia. 6rama tidak teratur brilasi arterial.

(. 6ntegritas =go

o )anda: enunjukan ke%emasan gelisah" pu%at" berkeringat" gemetar. )akut akan kematian" keinginan mengakhiri hidup" merasa tidak berguna" kepribadian neurotik.

4. akanan  airan

o Gejala: engeluh terjadi perubahan berat badan" sering penggunaan diuretik. o )anda: =dema umum" hepatomegali dan asistes" pernafasan payah dan bising terdengar krakela dan mengi.

(7)

5. *eurosensoris

o Gejala: engeluh kesemutan" pusing o )anda: 0elemahan

7. Pernafasan

o Gejala: engeluh sesak" batuk menetap atau nokturnal.

o )anda: )akipneu" bunyi nafas krekels" mengi" sputum ber+arna ber%ak darah" gelisah.

?. 0eamanan

o Gejala: Proses infeksisepsis" ri+ayat operasi o )anda: 0elemahan tubuh

@. Penyuluhan  pembelajaran

o Gejala: enanyakan tentang keadaan penyakitnya. o )anda: enunjukan kurang informasi.

," Diagnosa Ke'era+atan

1. Penurunan %urah jantung berhubungan dengan kontraktilitas miokardial  perubahan inotropik" perubahan frekuensi" irama dan konduksi listrik.

2. 0erusakan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti paru sekunder perubahan membran kapiler al&eoli dan retensi %airan intersensil.

(. 6ntoleransi akti&itas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai oksigen" kelemahan umum" tirah baring lamamobilisasi.

C" Intrer-ensi Ke'era+atan

1. Penurunan %urah jantung berhubungan dengan  Perubahan kontraktilitas miokardialperubahan inotropik" Perubahan frekuensi" irama dan konduksi listrik" Perubahan stru%tural

 )ujuan: 'etelah dilakukan tindakan kepera+atan selama ( < 24 jam diharapkan pasien dapat menunjukkan tanda &ital dalam batas yang dapat diterima

disritmia terkontrol atau hilang/ dan bebas gejala gagal jantung " melaporkan penurunan epiode dispnea" angina" ikut serta dalam akti&itas yang mengurangi beban kerja jantung.

(8)

 Auskultasi nadi api%al  kaji frekuensi" iram jantung

8asional : !iasnya terjadi takikardi meskipun pada saat istirahat/ untuk mengkompensasi penurunan kontraktilitas &entrikel.

 atat bunyi jantung

8asional : '1 dan '2 mungkin lemah karena menurunnya kerja pompa. 6rama Gallop umum '( dan '4/ dihasilkan sebagai aliran darah kesermbi yang disteni. urmur dapat menunjukkan 6nkompetensistenosis katup.

 Palpasi nadi perifer

8asional : Penurunan %urah jantung dapat menunjukkan menurunnya nadi radial" popliteal" dorsalis" pedis dan posttibial. *adi mungkin %epat hilang atau tidak teratur untuk dipalpasi dan pulse alternan.

 Pantau )D

8asional : Pada G0 dini" sedng atu kronis tekanan drah dapat meningkat. Pada - lanjut tubuh tidak mampu lagi mengkompensasi danhipotensi tidak dapat norml lagi.

 0aji kulit terhadp pu%at dan sianosis

8asional : Pu%at menunjukkan menurunnya perfusi perifer ekunder terhadap tidak dekutnya %urh jantung &asokontriksi dan anemia. 'ianosis dapt terjadi sebagai refrakstori G0. Area yang sakit sering ber+arna biru atu belang karena peningkatan kongesti &ena.

 !erikan oksigen tambahan dengan kanula nasalmasker dan obat sesuai indikasi kolaborasi/

8asional : eningkatkn sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk mela+an efek hipoksiaiskemia. !anyak obat dapat digunakan untuk

meningkatkan &olume sekun%up" memperbaiki kontraktilitas dan menurunkan kongesti.

2. 0erusakan pertukaran gas b.d kongesti paru sekunder perubahan membran kapiler al&eoli dan retensi %airan interstisiil

 )ujuan: setelah dilakukan tindakan kepera+atan selama 1<24 jam diharapkan pasien dapat mempertahankan &entilasi dan oksigenasi se%ara adekuat dengan kriteria hasil ph darah normal" pasien tidak menggunakan alat bantu.

6nter&ensi:

H Pantau bunyi nafas

(9)

H Ajarkan p< batuk efektif" nafas dalam

8asional: membersihkan jalan nafas dan memudahkan aliran oksigen

H embantu men%egah atelektasis dan pneumonia. !erikan obat oksigen sesuai indikasi.

8asional: membantu dalam proses penyembuhan pasien

(. 6ntoleransi akti&itas berhubungan dengan : 0etidak seimbangan antar suplai okigen. 0elemahan umum" )irah baring lamaimmobilisasi. Ditandai dengan : 0elemahan" kelelahan" Perubahan tanda &ital" adanya disrirmia" Dispnea" pu%at" berkeringat.

 )ujuan:'etelah dilakukan tindakan kepera+atan selama ( < 24 jam diharapkan klin dapat berpartisipasi padaakti&itas yang diinginkan" memenuhi pera+atan diri sendiri" men%apai peningkatan toleransi akti&itas yang dapat diukur" dibuktikan oleh menurunnya kelemahan dan kelelahan.

6nter&ensi:

 Periksa tanda &ital sebelum dan segera setelah akti&itas" khususnya bila klien menggunakan &asodilator"diureti% dan penyekat beta.

8asional : -ipotensi ortostatik dapat terjadi dengan akti&itas karena efek obat &asodilasi/" perpindahan %airan diureti%/ atau pengaruh fungsi jantung.

 atat respons kardiopulmonal terhadap akti&itas" %atat takikardi" diritmia" dispnea berkeringat dan pu%at.

8asional : Penurunanketidakmampuan miokardium untuk meningkatkan &olume sekun%up selama akti&itas dpat menyebabkan peningkatan segera frekuensi  jantung dan kebutuhan oksigen juga peningkatan kelelahan dan kelemahan.

 =&aluasi peningkatan intoleran akti&itas.

8asional : Dapat menunjukkan peningkatan dekompensasi jantung daripada kelebihan akti&itas.

 6mplementasi program rehabilitasi jantungakti&itas kolaborasi/ 8asional : Peningkatan bertahap pada akti&itas menghindari kerja

 jantungkonsumsi oksigen berlebihan. Penguatan dan perbaikan fungsi jantung diba+ah stress" bila fungsi jantung tidak dapat membaik kembali.

(10)

Datar Pustaka

Doengoes arilyn =" 8en%ana Asuhan 0epera+atan" edisi (" penerbit !uku 0edokteran =G"2CC2" akarta

*ursalam .*urs. anagemen 0epera+atan: aplikasi dalam praktik kepera+atan profesional"2CC2" 0E6" akarta

(11)

LAPORAN PENDAHULUAN DECOMPENCA.IO CORDIS

1. 0onsep edis 1/ Denisi

De%ompensasi %ordis adalah suatu keadan patologis" adanya kelainan fungsi  jantung berakibat jantung gagal memompah darah untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian &entrikel kiri. 'oeparman" 1FF@ : F?5/

2/ =tiologi

1/ 0elainan ekanis

a. Peningkatan beban tekanan

3 'entral 'tenosis aorta dan sebagainya/ 3 Perifer -ipertensi sistemik/

b. Peningkatan beban &olume 8egurgitasi katup" pirau/

%. ;bstruksi terhadap pengisian &entrikel stenosis mitralis atau trikuspidalis/ d. )amponade perikardium

e. 8etriksi endokardium f. Anuerisma &entrikel g. Dis sinergi &entrikel 2/ 0elainan iokardium a. Primer

3 0ardiomiopati 3 iokarditis

(12)

3 0elainan metabolik 3 )oksisitas

b. 0elainan dis dinamik sekunder sekunder terhadap kelainan/ 3 0ekurangan ;2

3 0elainan metabolik 3 6nIamasi

3 Penyakit sistemik

3 Penyakit paru obstruksi menahun

%. !erubahnya irama jantung atau urutan konduksi 3 -enti jantung

3 ibrilas

4/ anifestasi 0linik

0riteria Diagnosis gagal jantung  )anda dan gejala

1. ayor

a. P*D paro<ysmal no%turnal dyspnoe/ b. 0ardiomegali

%. Gallop

d. Peningkatan >P

e. 8eIuk hepatojugular f. 8on%hi akhir inspirasi/ 2. inor

a. =dema pergelangan kaki b. !atuk malam hari

%. Dyspnoe on e$ort d. Pembesaran hati e. =fusi pleura f. )akikardi

(13)

0elas fungsional menurut *,-A *e+ ,ork -eart Asso%iation/

0elas 6 : )idak terbatas akti&itas sik sehari3hari tidak menyebabkan lelah sesak nafas  palpitasi

0elas 66 : 'edikit pembatasan akti&itas sik. Akti&itas sehari3hari menyebabkan lelah" palpitasi. 'esak nafas  angina

0elas 666 : Akti&itas sik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan namun akti&itas kurang dari sehari3hari menimbulkan gejala.

0elas 6> : )idak mampu melakukan akti&itas sik apapun tanpa keluhan. Gejala gagal jantung tibmul bahkan saat istirahat dan bertambah berat bila melakukan akti&itas.

5/ Penatalaksanaan

 ,ang ideal adalah koreksi terhadap penyakit yang mendasari" akan tetapi sering tindakan ini tidak dapat dilaksanakan

.ujuan tera'i gagal jantung / Pri&er /

eningkatkan kualitas hidup eningkatkan harapan hidup Su0si1er /

engurangi keluhan

eningkatkan kapasitas latihan

engurangi akti&asi neuroendokrine emperbaiki hemodinamik

engurangi aritmia

Pen1ekatan Penatalaksanaan 'a1a Pen1erita Gagal 2antung Kongesti / 1. )entukan dan koreksi terhadap penyakit yang mendasari

2. engendalikan faktor3faktor pen%etus atau penyulit (. )entukan derajat gagal jantung

(14)

4. engurangi beban jantung mengurangi akti&itas sik dan berat badan/ 5. emperbaiki kontraktilitas fungsi/ miokard

7. 0oreksi terhadap retensi garam dan air

?. =&aluasi apakah ada kemungkinan dilakukan koreksi bedah @. )erapi medikal :

3 0urangi beban jantung 3 8estriksi konsumsi garam 3 8estriksi air

3 Diuretika

3 >asodilator  inhibitor A=

.era'i gagal jantung ter1iri atas /

1. )erapi spesik terhadap kausa yang mendasari gagal jantung

re&askularisasi pada P0" penggantian katup untuk penyakit katup yang berat/ 2. )erapi non spesik terhadap sindroma klinis gagal jantung

Dasar31asar tera'i Gagal 2antung Kongesti 

Masala) .era'i

Preload meningkat 8estriksi garam" diuretika" &enodilator

urah jantung rendah" tahanan &askuler sistemik meningkat

Arteriolar dilator  inhibitor A=

rekuensi denyut jantung %epat ibrilasi atrial

 )akikardia sinus

 )ingkatkan blok Atrio3>entrikuler Perbaiki kemampuan &entrikel3kiri

9A*DA'A* A'0=P 1. Pengkajian

(15)

i. Anamnesa

1. !iodata : lebih sering pada orang tua 2. 0eluhan utama

'esak nafas (. 8P'

Dispneo pada istirahat atau pada pengerahan tenaga 4. 8PD

Penyakit paru menahun" hipertensi" 6A" angina pe%toris" miokarditis" kelainan metabolik dan lain3lain

5. 8P0 

0eluarga ada yang menderita hipertensi" PP; 7. AD9

a. Pola *utrisi

b. Anoreksia" !! menurun karena intake menurun atau !! meningkat karena odema" asites terjadi pada gagal jantung kanan

%. Pola akti&itas

d. 0etidakmampuan dalam berakti&itas rutin dan kesulitan melakukan akti&itas sehari3hari

e. Pola istirahat tidur

f. 0esulitan tidur karena sesak dan nukturia" menggunakan 2 sd ( bantal g. Pola eliminasi

h. Perubahan pola !A0 karena pengobatan deuretik dan perubahan aliran darah ke ginjal

?. 8i+ayat Psiko 'osial dan 'piritual

emas karena sesak nafas dan penyakit kronis" kekha+atiran yang berlebihan" takut meninggal

ii. Pemeriksaan isik 1. ardio&askuler

 )a%hi%ardi" bunyi jantung '(" gallop" aritmia atrium dan &ertikel" distensi &ena  jugularis" mur3mur" pulse lemah

(16)

'esak napas" batuk non produktif  (. *eurologi

udah tersinggung atau marah" gangguan memori" bingung 4. Gastroentistinal

Distensi abdomen" mual" pembesaran hepar" nyeri di atas li&er 5. 8enal

Penurunan urine out put 7. 6ntegument

;edema" sianosis" %lubing nger ?. uskuloskletal

9emah dan tidak bertenaga" kekuatan otot menurun iii. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium a. 'erum elektrolit

b. GDA

%. Protombin time d. !E*

2. Pemeriksaan foto thorak Pembesaran jantung

(. =G

-ipertropi atrium dan &entrikel 4. =ko 0ardiogram

Ditemukan perubahan fungsi atau struktur katub" penurunan kontrak &entrikel

2. Diagnosa yang ungkin )imbul

1/ Penurunan %urah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokard

(17)

2/ 6ntoleran akti&itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai ;2  kebutuhan

(/ 0elebihan &olume %airan berhubungan dengan menurunnya laju ltrasi gloumerulus

4/ 8esiko tinggi pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler al&eolus

5/ 8esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama

7/ 0urangnya pengetahuan mengenai kondisi program pengobatan berhubungan dengan terulangnya episode G0 yang dapat di%egah (. 8en%ana 0epera+atan

Diagnosa I

Penurunan %urah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial

Kriteria :

1/ enunjukkan tanda3tanda &ital dalam batas normal 2/ elaporkan penurunan episode dispnea

(/ 6kut serta dalam akti&itas yang mengurangi beban kerja jantung Intervensi :

6*)=8>=*'6 8A'6;*A9

atat bunyi jantung '1 dan '2 mungkin lemah karena menurunnya kerja pompa

Palpasi nadi perifer Penurunan %urah jantung dapat

menunjukkan menurunnya nadi radial" poplitea" dorsalis pedis.

Pantau tekanan darah Pada G0 dini" sedang  kronis tensi dapat meningkatkan sampai dengan '>8

Panta haluaran urine Ginjal berespon menurunkan %urah jantung dengan menahan %airan dan natrium

!erikan sediaan ;2 eningkatkan persediaan ;2 untuk

kebutuhan miokard dan mela+an efek hipoksemia

(18)

!erikan obat sesuai indikasi Deuretik

>asodilator aptopril

empengaruhi reabsorbsi natrium dan air eningkatkan %urah jantung

Entuk mengontrol kerja jantung

Diangosa 2

6ntoleran akti&itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai ;2

Kriteria :

!erpatisipasi pada akti&itas yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan pera+atan diri sendiri

Intervensi

6*)=8>=*'6 8A'6;*A9

Periksa tanda &ital sebelum dan setelah akti&itas

-ipotensi ortostatik dapat terjadi karena efek obat

atat respon %ardiopulmonal terhadap akti&itas

Penurunan miokard untuk meningkatkan &olume sekun%up selama akti&itas

=&aluasi peningkatan intoleran akti&itas

enunjukkan peningkatan de%opensasi  jantung dari kelebihan %airan

!erikan bantuan dalam akti&itas pera+atan diri

Pemenuhan kebutuhan pera+atan diri pasien tanpa mempengaruhi stress miokard

(19)

DA4.AR PUS.AKA

Dongoes" = 1FFF/" Rencana Asuhan Keperawatan" =disi ke (" Penerbit !uku 0edokteran" =G" akarta.

8'ED Dr. ';=);; 1FF4/" Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab / UP I!mu Pen"a#it $antung" 'urabaya.

'oeparman 1FFF/" I!mu Pen"a#it Da!am" ilid 66" !alai Pustaka" Penerbit 0E6"  akarta.

'yl&ia Anderson 1FF4/" Pato%sio!ogi Konsep K!inis Proses&proses Pen"a#it " Alih !ahasa" Adi Dharma" =disi 66

Referensi

Dokumen terkait

Nyeri dapat hilang dengan kriteria melaporkan nyeri panggul hilang atau berkurang, foto rontgen tidak ada obstruksi, melaporkan.3. nyeri tulang

Selain untuk menghilangkan gejala angina, nitrat juga dapat digunakan pada pasien Sindroma Koroner Akut dengan gagal jantung dan hipertensi berat (Lilly, 2011). o Antagonis

Nyeri dada yang berlangsung lebih lama dan tidak hilang dengan istirahat atau obat angina bisa merupakan tanda adanya serangan jantung (infark). Gejala seperti mual, fatigue,

ermentasi enzim amilase pada dasarn!a adala&#34; suatu cara pr#duksi enzim amilase menggunakan bantuan akti$itas mikr##eganisme. Enzim amilase merupakan enzim ekstra selulas

1) Penyakit penyerta dapat mempengaruhi pengobatan (regimen terapi) gagal jantung. 2) Terapi untuk penyakit penyerta dapat memperburuk gejala dan kondisi gagal

Gagal jantung adalah sindrom klinik dengan abnormalitas dari struktur atau fungsi jantung sehingga mengakibatkan ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke

Nyeri dada yang berlangsung lebih lama dan tidak hilang dengan istirahat atau obat angina bisa merupakan tanda adanya serangan jantung (infark)d. Gejala seperti mual, fatigue,

*asien paa tahap ini membutuhkan bantuan alam hal hygiene) &amp;eskipun  pasien paa tahap ini ukup baik alam melakukan akti!itas sosial atau melakukan