• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Demensia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Demensia"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN DEMENSIA LAPORAN PENDAHULUAN DEMENSIA

Oleh Thatiana Dwi Arifah, 1206244346 Oleh Thatiana Dwi Arifah, 1206244346

1.

1. DEFINISIDEFINISI

Demensia merupakan kerusakan fungsi kognitif global yang bersifat progresif  Demensia merupakan kerusakan fungsi kognitif global yang bersifat progresif  an mempengaruhi akti!itas sosial, peker"aan, an akti!itas sehari#hari $%tanley, 2006 an mempengaruhi akti!itas sosial, peker"aan, an akti!itas sehari#hari $%tanley, 2006 &en

&enuruurut t &il&iller ler $20$2012' 12' terterapat apat empempat at tiptipe e ememensensia, ia, yayakni kni penypenyakiakit t AlAl(hei(heimermer,, emensia !askular, emensia

emensia !askular, emensia Lewy-body, Lewy-body, an emensia frontotemporal)an emensia frontotemporal)

a)

a) *e*enynyakakit Ait Al(l(heheimimerer

*eny

*enyakit Al(heimakit Al(heimer er merupamerupakan kan tipe emensia tipe emensia yang paling yang paling banybanyak ak ter"ai paater"ai paa lansia) +e"aian penyakit Al(heimer itemukan paa lebih ari 60 ari keseluruhan lansia) +e"aian penyakit Al(heimer itemukan paa lebih ari 60 ari keseluruhan ke"ai

ke"aian an emenemensia sia paa lansia) paa lansia) *aa penyakit Al(*aa penyakit Al(heimer ter"ai heimer ter"ai atrofi otak atrofi otak sehinsehinggagga ot

otak ak titiaak k mamampmpu u memen"n"alaalanknkan an fufungngsisinynya a ununtutuk k memempmproroseses s ininfoformrmasi asi yayangng i

(2)

aalah penurunan fungsi kognitif seara progresif paa fungsi sosial an peker"aan aalah penurunan fungsi kognitif seara progresif paa fungsi sosial an peker"aan sese

seseoraorang, ng, parparkinkinson son spospontantan, n, kehkehilanilangan gan keskesaaaaranran, , mumuah ah "atu"atuh, h, epepresiresi, , anan gangguan tiur $*assmore, 2010'

gangguan tiur $*assmore, 2010'

)

)

Demensia 5rontotemporalDemensia 5rontotemporal

Dem

Demensensia ia frofrontontotentenmpomporal ral mermerupaupakan kan tiptipe e ememensiensia a yanyang g "ar"arang ang ter"ter"aiai)) Demensia frontemporal apat isebabkan oleh genetik an apat pula isebabkan oleh Demensia frontemporal apat isebabkan oleh genetik an apat pula isebabkan oleh abn

abnormormalitalitas as strstruktuktur ur i i otaotak) k) AbAbnornormalmalitaitas s strustruktuktur r i i otaotak k itu itu melimeliputputi i aaaanyanya akumu

akumulasi lasi proteiprotein n $tau' an $tau' an proteprotein in TD*#TD*#43 alam 43 alam otak) Demensia frontotemotak) Demensia frontotemporalporal kaang tiak tereteksi paa lansia karena karakteristik yang tiak terlalu menon"ol) kaang tiak tereteksi paa lansia karena karakteristik yang tiak terlalu menon"ol) +a

+arakrakterterisistik tik eememensnsia ia frfronontototemtempoporal ral aaalalah ah peperirilaklaku u hihilalang ng kokontntrorol, l, serseriningg memasukkan ob"ek ke alam mulut $hiperoralitas', apati, gangguan obsesi, gangguan memasukkan ob"ek ke alam mulut $hiperoralitas', apati, gangguan obsesi, gangguan al

alam am menmengartgartikaikan n katkata, a, penpenuruurunan nan kemkemampampuan uan !er!erbalbal, , an an penpenuruurunan nan gergerakaakann motor

motorik ik $*assmo$*assmore, re, 20102010') ') %elain itu, %elain itu, lansia engan emensia lansia engan emensia frontfrontotempotemporal oral "uga"uga mun

mungkigkin n menmenunun"uk"ukkan kan perperilailaku ku yanyang g reprepetitetitif if an an enenererung ung komkompulpulsif sif karkarenaena em

(3)

*aa asarnya, emensia apat ter"ai karena beberapa faktor seperti faktor  genetik, gaya hiup, status kesehatan, kurangnya latihan fisik, konisi psikologis buruk,

serta kekurangan omega#3 fatty ais $&iller, 2012') %elain itu, emensia "uga apat ter"ai akibat kekurangan (at nutrisi tertentu seperti !itamin D)itamin D sangat  bermanfaat untuk mengurangi amyloid-induced cytotoxicity an apoptosis paa neuron

kortikal primer i otak $-ittle"ohns et al, 2014'

Tabel 3. Perbedaan antara delirium dan Demensia

Delirium Demensia

(4)

.

PERU!AHAN FISIOLO"IS PADA FUN"SI #O"NITIF LANSIA

*erubahan#perubahan paa fungsi kognitif lansia aa yang bersifat fisiologis an aa pula yang bersifat patologis) *erubahan fisiologis yang ter"ai paa fungsi kognitif  lansia menurut &iller $2012' iantaranya aalah<

Tabel 1. *erubahan 5isiologis paa +ognitif -ansia

#$m%$nen &an' Men'alami Peruba(an

Hal &an' ter)adi #$nse*uensi

%istem saraf pusat .ilangnya white matter yang penting untuk menghubungkan  pusat#pusat informasi

$biasanya banyak  ter"ai paa lansia yang memiliki

+etiakmampuan otak  untuk menghubungkan informasi ari stimulus yang iterima

(5)

#$m%$nen &an' Men'alami Peruba(an

Hal &an' ter)adi #$nse*uensi

>ote <

Fluid Intelligence aalah keerasan yang bergantung paa fungsi sistem syaraf   pusat an kemampuan

yang melekat paa iri manusia) erhubungan engan hal seperti< kemampuan mengintegrasikan sesuatu inductive  Intelligence terus  berkembang i usia

tua) :ealnya,  fluid  intelligence an cristallized  intelligence  sama# sama berkembang seiring bertambahnya usia

sulit berpikir abstrak  an enerung bela"ar  an menanggapi hal# hal yang bersifat nyata an faktual) amun menurut -i, alassi, 7honson, / eber  $2013' apat mengkompensasi konisi kemunuran  fluid intelligence, khususnya paa komponen keerasan

(6)

#$m%$nen &an' Men'alami Peruba(an

Hal &an' ter)adi #$nse*uensi

%rimer  an mem$ri se*under

>atatan<

Mem$ri %rimer aalah memori "angka  penek engan

kapasitas  penyimpanan

informasi yang seikit) &emori ini memungkinkan

seseorang mengingat

untuk mengingat suatu ke"aian yang baru sa"a ter"ai an yang ter"ai  paa waktu lampau)

 amun menurut penelitian yang ilakukan oleh ansino $200?', lansia enerung lebih banyak  mengingat ke"aian yang ter"ai i waktu lampau ibaningkan yang baru sa"a ter"ai) -ansia enerung mengingat

(7)

#$m%$nen &an' Men'alami Peruba(an

Hal &an' ter)adi #$nse*uensi

•Metamem$ri yang buruk)

Metamem$ri  merupakan memori yang teripta ari  persepsi iri seniri mengenai kemampuan mengingat, kemampuan kognitif, an perkembangan memori

3. FA#TOR +AN" MEMPEN"ARUHI FUN"SI #O"NITIF LANSIA

(8)

Fa*t$r &an'

Mem%en'aru(i #$m%$nen Im%li*asi

yang membuat seseorang stres $Agrigoroaei / -ahman, 2011') -ansia yang memiliki peker"aan an memiliki hubungan sosial yang baik   enerung memiliki fungsi kognitif yang lebih baik karena  pengaruh

(9)

Fa*t$r &an'

Mem%en'aru(i #$m%$nen Im%li*asi

membuktikan

 bahwa lansia yang melakukan akti!itas fisik memiliki risiko yang lebih keil terhaap penurunan kemampuan

kognitif)

Orang#orang yang melakukan aktifitas fisik seara rutin akan memiliki  performa kognitif 

(10)

Fa*t$r &an'

Mem%en'aru(i #$m%$nen Im%li*asi

5aktor +esehatan 5isik  an &ental +onisi kronis seperti penyakit iabetes mellitus, gagal "antung,an  penyakit tiroi &enurut penelitian yang ilakukan oleh ;ggermont, e oer, &uller, 7ashke, amp, / %herer  $2012', lansia yang memiliki penyakit kario!askuler  memiliki risiko yang lebih tinggi terhaap penurunan fungsi kognitif  karena kurangnya asupan arah ke

(11)

Fa*t$r &an'

Mem%en'aru(i #$m%$nen Im%li*asi

an 12 yang renah menapatkan skor yang renah saat tes kognitif) .al ini ter"ai karena !itamin 6 an !itamin 12 apat menyebabkan hiperhomosisteinem ia yang berpotensi mengganggu metabolisme monokarbon alam otak sehingga

(12)

Fa*t$r &an'

Mem%en'aru(i #$m%$nen Im%li*asi

mengakibatkan ele!asi hormon kortisol yang  berkelan"utan) *rouksi hormon kortisol yang menumpuk  $hiperkortisolemia' apat mengakibatkan kerusakan hipokampal sehingga otak   kehilangan

(13)

Fa*t$r &an'

Mem%en'aru(i #$m%$nen Im%li*asi

 berisiko tiga kali lebih tinggi terhaap gangguan kognitif, risiko "atuh, an  berisiko

menyebabkan kematian ibaningkan

engan lansia yang tiak banyak   mengonsumsi

antikolinergik 5aktor -ingkungan *a"anan terhaap

asap rokok an

&erokok apat men"ai faktor  

(14)

 4.PEN"#A,IAN FUN"SI #O"NITIF LANSIA

5ungsi kognitif lansia apat ika"i engan beberapa ara, iantaranya aalah engan &&%; an D=)

C. Mini Mental Status Exam (MMSE)

 ini ental !tatus "xam # &&%;' merupakan suatu metoe pengka"ian yang ilakukan engan memberikan beberapa pertanyaan kepaa klien sebagai tes awal untuk mengetahui konisi kognitif klien $oofor / eorge, 200@') *aa  pemeriksaan &&%;, klien ihaapkan engan beberapa pertanyaan yang berfokus  paa masalah ketiakseimbangan kognitif, fokus an orientasi spesifik, kemampuan  berbahasa, perhatian, an konsentrasi $&iller, 2012') &&%; teriri ari ua bagian,) agian pertama hanya membutuhkan respon !erbal an mengka"i orientasi, memori, an atensi) agian keua mengka"i kemampuan menulis kalimat, menamakan obyek, mengikuti perintah tertulis an !erbal, serta menyalin gambar poligon komplek $Dewi, 2014')

(15)

ketiga nama bena tai) ilai 1 untuk setiap nama  bena yang benar) Flangi sampai pasien apat menyebutkan engan benar an atat "umlah  pengulangan)

III. ATENSI DAN #AL#ULASI

4 +lien iminta menghitung munur< mengurangi 100 engan @) .entikan setelah klien memberikan   "awaban) ilai 1 untuk setiap "awaban yang benar)

7ika klien tiak apat melakukannya, minta klien menge"a terbalik kata GDF:AG) ilai iberi paa huruf yang benar sebelum kesalahan,misalnya aiun H 2 nilai)

0

I. MEN"IN"AT #EM!ALI RE2ALL/

 +lien iminta menyebut kembali 3 nama bena yang telah isebutkan paa poin registrasi) %atu  poin untuk setiap "awaban benar)

3

. !AHASA

(16)

11 +lien iminta meniru gambar) %atu poin untuk salinan gambar yang sesuai)

1

%etelah format terisi, maka selan"utnya ilakukan penilaian) *enilaian &&%; aalah sebagai berikut $Dewi, 2014'<

Tabel . Penilaian MMSE

S*$r #eteran'an

 ilai 24#30 Tida* ada 'an''uan *$'niti45 n$rmal

-ansia enerung pelupa, enerung untuk melakukan  peker"aan i rumah, apat melakukan peker"aan yang muah an aman, apat mengenali nama9 alamat seniri, pembiaraan terbatas namun masih apat imengerti, an apat menger"akan tugas khusus

(17)

2)

-akukan penilaian an tentukan nilai terhaap masing#masing omain) &enurut website http<99www)nbi)nlm)nih)go!, masing#masing omain inilai paa  skala  poin, yaitu<

a'

0 < tiak aa gangguan

 b'

0, < penurunan ipertanyakan

'

1 < gangguan ringan

'

2 < gangguan seang

e'

3 < gangguan berat

>$keuali omain perawatan iri inilai paa 4 skala poin tanpa skala poin 0,' +riteria penilaian masing#masing skala poin paa masing#masing omain apat ilihat paa tabel yang terlampir)

3)

Tentukan skor keseluruhan engan ihitung menggunakan sebuah algoritma) Fntuk  menghitung skor keseluruhan, perawat apat menggunakan algoritma seara online i website http<99www)biostat)wustl)eu9Iar9rpgm9ineC)html)

4)

Tentukan tingkat emensia pasien berasarkan hasil skor keseluruhan yang iapat) erikut ini merupakan interpretasi ari hasil skor keseluruhan yang iapat $;llis, 2013' <

a' !tage $< D=#0 atau tiak aa gangguan

(18)

akti!itasnya i luar rumah) Tugas#tugas rumah pasien pun akan mulai iabaikan an pasien membutuhkan seseorang untuk mengingatkan pasien untuk melakukan  perawatan personal hygiene)

' !tage '< D=#2 atau gangguan seang

*asien paa tahap ini membutuhkan bantuan alam hal hygiene) &eskipun  pasien paa tahap ini ukup baik alam melakukan akti!itas sosial atau melakukan tugas#tugasnya, namun pasien membutuhkan penampingan) *aa tahap ini pula, pasien mengalami isorientasi waktu an tempat) *asien muah tersesat an berusaha keras untuk memahami hubungan antarwaktu) &emori  "angka penek klien mengalami gangguan yang serius an sulit mengingat sesuatu

yang baru, termask orang#orang yang baru sa"a itemui) e' !tage (< D=#3 atau gangguan berat

Tahap ini merupakan tahap yang paling parah ari emensia) *aa tahap ini, pasien tiak apat berfungsi paa semua akti!itas tanpa bantuan) *asien "uga mengalami hilang memori yang ekstrim serta isorientasi waktu atau tempat) .al ini menyebabkan pasien tiak mungkin lagi terlibat alam akti!itas sosial) %erta akti!itas pasien i rumah akan sangat memerlukan bantuan orang lain untuk 

(19)

7. REN2ANA #EPERA6ATAN Dia'n$sis 18 #$n4usi #r$ni* 

Data Diagnosis Outome $O'

D%<

+lien menyatakan<

• +esulitan mengikuti perintah

 petugas panti

• Tiak mengenali orang yang

atang

• -upa nama teman sesama

 penghuni panti DO<

• +akek . sering ber"alan monar

manir tanpa tu"uan

• -upa tempat menaruh bena

#$n4usi #r$ni* 991:/

D$main 08*ersepsi9+ognisi #elas 8+ognisi

#$de8 00128

Le;el 1< D$main II8+esehatan 5isiologis

Le;el < #elas ,8 eurokognitif  Le;el 3< Hasil8 Orientasi #$'niti4 9=91/ Pemr$sesan In4$rmasi 9=9>/ • 0?0@0?< &emahami sebuah kalimat • 0?0@10< &emahami sebuah  paragraf 

• 0?0@11< &emahami sebuah erita • 0?0@03< &engungkapkan pesan yang koheren Inter;ensi • -e!el 1, Domain 4< +eamanan • -e!el 2, +elas < &ana"emen =isiko • -e!el 3, :nter!ensi< A*ti;itas

• erbiara engan "elas, pelan, hangat, an naa suara yang respek  • unakan interaksi engan kontak mata an sentuhan

• :entifikasi AD- +lien

• &engka"i riwayat fisik, sosial, an fisiologi klien, an rutinitas • &engka"i "enis an tingkat penurunan kognitif,

(20)

Mana)emen Demensia 779/

• &emonitor fungsi kognitif 

• %eiakan penahayaan yang ukup an tiak silau

• :entifikasi an hilangkan bahaya yang potensial ari lingkungan klien • %eiakan caregiver  yang familiar engan klien $hinari rotasi staff berkala' • -e!el 1, Domain 3<

*erilaku

• -e!el 2, +elas *< Terapi +ognitif 

• -e!el 3, :nter!ensi< Orientasi Realita :9/

A*ti;itas

• *anggil klien engan nama

• -akukan penekatan seara perlahan an santai • erbiara engan "elas

• Tanyakan satu p ertanyaan alam satu waktu

• .inari membuat klien frustasi engan permintaan yang melebihi kapasitas • :nformasikan terkait orang, tempat, an waktu kepaa klien

• unakan gerak tubuh an alat bantu untuk menukung komunikasi !erbal selama pembiaraan • .inari situasi yang tiak familiar engan klien

• unakan rambu paa lingkunan $seperti< rambu, gambar, "am, kalenar' • -e!el 1, Domain 3<

*erilaku

• -e!el 2, +elas *< Terapi +ognitif 

• -e!el 3, :nter!ensi< Stimulasi #$'niti4  >9/

Akti!itas

• Orientasi kepaa waktu, tempat, an orang • erbinang#binang engan klien

• -akukan stimulasi sensori • unakan "eah waktu

• -akukan pengulangan alam memberikan materi baru

• unakan bantuan peralatan untuk mengingat, seperti< heklist, "awal, an atatan pengingat • *enekanan atau pengulangan

Dia'n$sis 8 #erusa*an Mem$ri

(21)

D%<

+lien menyatakan<

• Tiak mengenali orang yang

atang

• -upa nama teman sesama

 penghuni panti DO<

• %ering lupa "alan pulang • -upa tempat menaruh bena • %holat wa"ib lebih ari  waktu • &ani lebih ari waktu yang

itentukan

#erusa*an Mem$ri Domain < *ersepsi9 +ognisi +elas 4< +ognisi

+oe< 00131

Le;el 1< D$main < +esehatan 5isiologis Le;el < #elas ,< eurokognitif 

Le;el 3 #$de 9=99/8 #$'nisi :nikator<

• +lien mampu melaksanakan

 proses mental yang kompleC

:nter!ensi

• Le;el 1< D$main 38 *erilaku

• Le;el < #elas P8Terapi kognitif

• Le;el 3 #$de >79/8 &emory Training

Akti!itas<

• &eniskusikan engan klien an keluarga tentang aanya gangguan memori • %timulasi klien engan mengulang apa yang ia pikirkan engan tepat • &embantu klien mengingat gambar engan tepat

• &enorong klien untuk berpartisipasi alam grup memory training "ika memungkinkan • :entifikasi aanya orientasi eror paa klien

• &onitor perubahan memori setelah training

• erikan kesempatan untuk berkonsentrasi seperti bermain game • &embantu klien mengingat kenangan masa lalu

(22)

• &onitor perilaku klien selama terapi

Dia'n$sis 38 #elu&uran

Data Dia'n$sis Ot?$me NO2/

D%<

-ansia i sekitar mengatakan kakek . JgilaG, setiap hari kakek . ber"alan bolak#  balik tanpa tu"uan

DO<

• +akek . suah ua kali hilang an

ikembalikan satpol ** karena kabur ari panti an kebingungan  "alan

• +akek . sering lupa "alan pulang

+eluyuran

Domain 4< Akti!itas9:stirahat +elas 3< +eseimbangan ;nergi +oe< 00014

-e!el 1, Domain 4< )ealth *nowledge +  ehavior 

-e!el 2, +elas T< is* control + !afety -e!el 3 +oe $1?0?'< *erilaku  penegahan "atuh

:nikator<

• 1?0?10 < *enggunaan alas kaki

anti selip

-e!el 1, Domain 3< +esehatan *sikososial -e!el 2, +elas &< +ese"ahteraan *sikologis

-e!el 3 +oe $1211'< Tingkat Ansietas :nikator <

• 121102 +lien tiak monar#

manir tanpa tu"uan

(23)

kegelisahan

• 12112? +lien tiak mengalami

gangguan tiur  Inter;ensi • -e!el 1 Domain 4< +eamanan • -e!el 2 +elas < &ana"emen =isiko • -e!el 3 :nter!ensi< &ana"emen -ingkungan $6480' Akti!itas

• erikan lingkungan yang aman untuk klien

• :entifikasi kebutuhan keamanan klien berasarkan tingkatan kesehatan fisik an kognitif  • 7auhkan ob"ek berbahaya ari lingkungan sekitar klien

• Dampingi klien ketika i luar lingkungan panti

• antu klien untuk menggunakan pakaian yang khas paa klien seperti piyama pribai, "ubah  pribai, atau se"enisnya

• -e!el 1 Domain 4< +eamanan • -e!el 2 +elas < &ana"emen =isiko • -e!el 3 :nter!ensi< &ana"emen -ingkungan $6480' A*ti;itas

• :entifikasi kebiasaan klien, seperti pola tiur, pola makan, pola pemenuhan kebersihan iri, an  pola eliminasi

• &onitor fungsi kognitif engan alat pengukuran stanar

• &oifikasi lingkungan yang nyaman bagi klien $tenang, seerhana, an pola ekorasi ruangan yang familiar engan klien'

• %eiakan penerangan yang terang namun tiak silau • erikan gelang ientitas paa klien

Diagnosis 4< Defisit *erawatan Diri

(24)

D%<

+akek . menyatakan<

• sering ak i sembarang tempat

an

• Tiak mengetahui letak kamar 

mani DO<

• +akek . sering A+ isembarang

tempat

Eliminasi

Domain 4< Akti!itas9 :stirahat +elas < *erawatan Diri +oe< 00110

5ungsional

Le;el < #elas D< *erawatan iri

Le;el 3< Hasil8 Pera@atan Diri8 Toileting  9319/

Indi*at$r8

• 031001< &erespon sensasi penuh

 paa kanung kemih tepat waktu

• 03100< &emposisikan iri i

toilet

• 031014< &enapai toilet iantara

sensasi ingin berkemih an  pengeluaran urine

:nter!ensi

• -e!el 2, +elas < &ana"emen ;liminasi • -e!el 3, :nter!ensi<

antuan *erawatan Diri< .oileting $1804'

A*ti;itas

• *ertimbangkan buaya pasien ketika membantu akti!itas perawatan iri • *ertimbangkan usia pasien ketika membantu akti!itas perawatan iri • antu pasien untuk menu"u toilet

• 5asilitasi toilet hygiene setelah eliminasi • %iram toilet

• uat "awal toileting 

• :nstruksikan pasien alam rutinitas toileting  • *antau integritas kulit klien

(25)

Re4erensi8

ulehek, )&), uther, .)+), Dohterman, 7)&), / agner, ) &) $2013') /ursing Intervention Classification #/IC0) 6th ;) Fnite +ingom< ;lse!ier :n

.erman, T) .) / +amitsuru, %) $2014') /anda International, Inc1 /ursing 2iagnoses3 2efinitions + Classification %4$(-%4$5, tenth edition1 OCfor < iley#lakwell

&oorhea, %), 7ohson, &), &aas, &) -), / %wanson, ;) $2013') /ursing 6utcomes Classification #/6C01 th ;) Fnite +ingom< ;lse!ier :n

ilkinson, 7uith / any A) Ahern) $200?') u*u !a*u 2iagnosis 7eperawatan, edisi 81 7akarta< ;)

.usban, A), orsley, A) $2006') Different types of ementia) 9harmaceutical :ournal , 2@@$', @?#82

&iller, ) A) $2012') /ursing of ;ellness in 6lder <dults3 .heory and 9ractice #= th "d0) *hilaelphia< -ippinott illiams / ilkin

*assmore, *) $2010') eha!ioural an psyhologial s ymptomps in Al(heimerKs isease) >ournal of quality research in dementia Dewi, %ofia =hosma) $2014') u*u <:ar 7eperawatan ?eronti* ) Logyakarta< Deepublish)

Agarwal, =) $2011') itamin 12 efiieny an ogniti!e impairment in elerly population) Indian >ournal of edical esearch, 134$4', 410# 412

Agrigoroaei, %), / -ahman, &);) $2011') ogniti!e funtioning in milife an ol age< ombine effets of psyhosoial an beha!ioral fators) .he >ournals of ?erontology, !eries 3 9sychological !ciences and !ocial !ciences, ==#!$0, i130Mi140, oi<10)10?39geronb9gbr01@

;ggermont, -) .) *), e oer, +), &uller, &), 7ashke, A) ),+amp, O), %herer, ;) 7A) $2012') aria isease an ogniti!e impairment) 7ournal of health perspeti!es, ?8$18', 1334#1340

anguli, &) $200?') Depression, ogniti!e impairment, an ementia< why shoul liniians are about web of ausationE)  Indian >1 9sychiatry, 1, 2?#34

(26)

&orris, 7) ) Clinical dementia rating #C20) Dipublikasikan alam website http99www)ementia#assessment)om)au N global) *opulation =esearh ureau) $200@') ogniti!e aging< imaging, emotion, an memory) .oday@s esearch on <ging1 :ssue ) 7uly 200@

%abia, %), et al) $2013') :mpat of smoking on ogniti!e eline in early ol age< the whitehall :: ohort stuy) <rch gen psychiatry, 6?$6', 62@# 63

Gambar

Tabel 3. Perbedaan antara delirium dan Demensia

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini anggota penyandang tunadaksa di Komunitas Bandung Independent Living Center (BILiC) memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan sesuatu yang mengarahkan

Bangkit Karya merasa perlu untuk melakukan perbaikan terhadap sistem pembelian sampai pembayaran spare-part (procure to pay value chain spare-part) karena terdapat beberapa

1) Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka. Rasional : mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepat. 2)

Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa dimana seseorang yang mengalami kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan