• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN BIDANG ILMU BERDASARKAN ARTIKEL JURNAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN : MENGGUNAKAN ANALISIS CO-WORDS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMETAAN BIDANG ILMU BERDASARKAN ARTIKEL JURNAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN : MENGGUNAKAN ANALISIS CO-WORDS"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN BIDANG ILMU BERDASARKAN ARTIKEL

JURNAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN

1999 – 2007:

MENGGUNAKAN ANALISIS CO-WORDS

M.PANDU RISTIYONO G652060034

MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI Untuk PERPUSTAKAAN SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(2)

PENDIDIKAN ONLINE UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 1999 – 2007 MENGGUNAKAN ANALISIS CO-WORDS

Nama : MOHAMAD PANDU RISTIYONO

NIM : G652060035

Disetujui Komisi Pembimbing

Aziz Kustiyo, S.Si., M. Kom. Ketua

Prof. Dr. Sulistyo Basuki, M.A Ir. Janti G. Sujana,

M.A.

Anggota Anggota

Diketahui

Ketua Program Dekan Sekolah

Pascasarjana

S2 MTIP IPB Sekretaris Program

Magister

Aziz Kustiyo, S.Si., M.Kom. Prof.Dr. Ir. Khairil Anwar Notodipuro,M.S.

Tanggal Ujian : 8 Agustus 2008 Tanggal Lulus : ……….

(3)

PEMETAAN BIDANG ILMU BERDASARKAN ARTIKEL

JURNAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN

1999 – 2007:

MENGGUNAKAN ANALISIS CO-WORDS

Tesis

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains Pada

Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

M.PANDU RISTIYONO G652060034

MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI Untuk PERPUSTAKAAN SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(4)

J

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2008 Hak Cipta di lindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan Pendidikan penelitian,

penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan

kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepetingan yang wajar IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh

karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

(5)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Pemetaan Bidang Ilmu Pendidikan Berdasarkan Artikel Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka Tahun 1999-2007 Menggunakan Analisis Co-Words. Adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Tesis ini.

Bogor, 8 Agustus 2008 M. Pandu Ristiyono NIM G652060035

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Jakarta pada tanggal 24 Februari 1973 merupakan anak ke 2 dari 3 saudara dari pasangan Kadarisman dan Dian Sutarti,S.Pd.

Tahun 1998 penulis lulus dari Universitas Padjadjaran Bandung, penulis mendapatkan Beasiswa dari Perpustakaan Nasional tahun 1994-1997 dan pernah bekerja di PT Wijaya Karya dan Tabloid Olahraga dan Pertamina Balongan Indramayu, sebelum menjadi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Terbuka. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari institusi tempat bekerjanya. Semasa kuliah penulis pernah mengikuti beberapa pelatihan diantaranya Pelatihan Jurnalistik dan Kursus Kader Pimpinan (SUSKAPIN) Resimen Mahasiswa Se Indonesia. Penulis juga pernah terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Indonesia dan Akademi Teknologi Grafika

(7)

DAFTAR ISI

Daftar Tabel ……….iii

Daftar Gambar ………..iv

BAB I PENDAHULUAN ………1 1.1. Latar Belakang ………1 1.2. Universitas Terbuka ………3 1.3. Permasalahan Penelitian ………5 1.4 Tujuan ………6 1.5. Manfaat Penelitian ………6

1.6. Ruang Lingkup Penelitian ………7

1.7. Definisi Opeasional ………7

BAB II TINJAUAN LITERATUR ………9

2.1. Dokumen ………9

2.2. Pengetahuan Ilmiah dan Pemetaan ………9

2.2.1.Pengetahuan Ilmiah ………9

2.2.2.Pemetaan ………...11

2.3. Pemetaan Berdasarkan Pasangan Kata (Co-Words) ………...12

2.4. Analisis Data Multivariat (MDA) ………...12

2.5. Analisis Kelompok atau Gugus ………...12

2.6. Teknik Kelompok Gugus ………...13

2.7. Similarity ………...14

2.8. Skala Multidimensi ………...15

(8)

3.1. Prosedur Penelitian ………...18

3.2. Pendekatan Penelitian ………...20

3.3. Populasi Penelitian ………...20

3.4. Prosedur ………...20

3.5. Variabel Penelitian ………...21

3.6. Teknik Pengumpulan Data ………...21

3.7. Pengolahan dan Analisis Data ………...21

3.7.1.Pengolahan Data ………...21

3.7.2.Analisis Data ………...25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………..……….26

4.1. Analisis Subjek ………...26

4.1.1. Hasil Analisis Subjek artikel tahun 1999 – 2003 ………...…27

4.1.2. Hasil Analisis Subjek artikel tahun 2004 – 2007 ………...28

4.2. Analisis Co-Words ………...29 4.2.1. Artikel Tahun 1999-2003 ………...29 4.2.2. Artikel Tahun 2004 – 2007 ………...…….30 4.3. Analisis Gugus ………...…….30 4.3.1. Artikel Tahun 1999-2003 ………...…31 4.3.2. Artikel Tahun 2004 – 2007 ………...………34 4.4. Skala Multidimensi ………...……36 4.5. Pembahasan ………...….38 BAB V KESIMPULAN ………...40 5.1. Kesimpulan ...40 5.2. Saran ...40 DAFTAR PUSTAKA...………...42 LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

1. Pemasangan Dokumen ………24

2. Komposisi Abstrak ………26

3. Perbandingan Kata Kunci ………26

4. Indeks Kata Kunci Artikel tahun 1999-2003 ………....27

5. Indeks Kata Kunci Artikel tahun 2004-2007 ………..……..28

6. Potongan Co-Words Similarity tahun 1999-2003 ………...….29

7. Potongan Co-Words Similarity tahun 2004-2007 ………..…..30

8. Potongan Matrix Koefisien Jaccard tahun 1999-2003 ………31

9. Potongan Matrix Dissimilarity tahun 1999-2003 ………32

10. Potongan Matrix Koefisien Jaccard tahun 2004-2007 ………34

(10)

DAFTAR GAMBAR

1. Alur Tahap Penelitian ………19

2. Proyptype Pengolahan Data ………22

3. Situs Thesaurus Online ………23

4. Proses Pemetaan ………25

5 Dendogram HCA Co-Words tahun 1999-2003 ……… ..33

6 Dendogram HCA Co-Words tahun 2004-2007 ………..……...35

7 Peta MDS artikel tahun 1999-2003 ………..36

(11)

LAMPIRAN

1. Indeks Artikel tahun 1999 – 2003 2. Indeks Artikel tahun 2007 – 2007

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Albert Einstein percaya bahwa ilmu pengetahuan tidaklah lebih dari suatu penyempurnaan dari cara berpikir sehari-hari. Penyempurnaan ini dapat dicapai lewat penemuan dari penyempurnaan metode ilmiah. Maksudnya semua hanya terletak dalam metodenya, bukan dalam materinya, karena itu metode ilmiah berlaku untuk semua sains dan juga semua teknologi yang bisa diterapkan secara luas dalam disiplin lain.

Ilmu pengetahuan berkembang dalam sebuah proses yang berlangsung secara bertahap dan berubah secara perlahan-lahan. Secara konsisten dan sistematis, ilmu disusun di atas dasar-dasar yang telah ada sebelumnya dan membentuk suatu kerangka keilmuan yang bersifat kumulatif. Ilmu baru bergantung dan berkembang berdasarkan ilmu yang telah ada. Ilmu baru berasimilasi dengan ilmu yang lebih dulu, ada yang melalui proses difusi dan pembelajaran di antara para peneliti (Surtikanti, 2005).

(12)

Dalam menciptakan pengetahuan peneliti melakukan penelitian atau kajian ilmiah yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah dengan menggunakan cara dan metode yang bersifat ilmiah. Dengan demikian peneliti dituntut untuk memiliki sejumlah pengetahuan dan alat serta fasilitas lainnya yang cukup untuk melaksanakan tugasnya dengan lancar sehingga dapat mencapai hasil-hasil yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah.

Permasalahan yang penting dalam menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah bagaimana mendefinisikan dan menggambarkan bidang tertentu dari ilmu pengetahuan yaitu subjek, pendekatan dan persepsi. Subjek mengacu kepada bidang akademis dan spesialisasi, pendekatan mengacu kepada teknik, teori dan subjek tersebut. Sedangkan persepsi adalah menyangkut dimensi psikologis.

Domain kajian suatu bidang ilmu pengetahuan dapat dilihat dengan melakukan visualisasi pengetahuan. Visualisasi ilmu pengetahuan dapat diwujudkan dalam bentuk peta1 sehingga muncullah bidang pemetaan pengetahuan atau knowledge mapping.2

Pemetaan pengetahuan ini digunakan untuk berbagai keperluan diantaranya memberikan batasan program penelitian, keputusan menyangkut aktifitas yang berkenaan dengan teknologi, disain struktur basis pengetahuan serta pembuatan program pendidikan dan pelatihan.(Sulistyo-Basuki, 2001:1)

Hubungan istilah kedekatan antar dokumen merupakan salah satu bidang subjek kajian bibliometrika. Istilah Bibliometrika pertama kali diciptakan oleh Pritchard tahun 1969, ketika ia mengkaji proses komunikasi tertulis secara kuantitatif. Pritchard mendefinisikan bibliometrika sebagai aplikasi metode statistika dan matematika. Sementara itu Von Ungeern-Sternberg (1995) mendefinisikan bibliometrika merupakan kajian yang mengaplikasikan metode matematika dan statistika untuk mengukur suatu perubahan baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada sekumpulan buku atau media lainnya.

1 Dalam KBBI. 2001 Visualisasi didefinisikan sebagai pengungkapan suatu gagasan atau perasaan

dengan menggunakan gambar, tulisan, peta, grafik.

2 Peta ilmu pengetahuan adalah alat relasi yang meyediakan informasi antar hubungan entitas yang

(13)

Salah satu subjek kajian bibliometrik adalah hubungan dokumen. Dua dokumen atau lebih dikatakan mempunyai hubungan apabila berada pada penjajaran yang sama pada koleksi perpustakaan, yang pada hakekatnya dimaksudkan untuk memvisualisasikan struktur ilmu pengetahuan.

Salah satu penelitian tentang kajian pemetaan ilmu pengetahuan dengan menggunakan analisis bibliometrik adalah pemetaan terhadap bioteknolgi yang pernah dilakukan oleh Mymoon dan Raghavan (2001). Dijelaskan bahwa pemetaan ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya adalah berdasarkan co-klasifikasi (co-classification) dan co- kata kunci (co-words).

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa pemetaan dalam bidang bibliometrika adalah pembuatan peta hubungan sekelompok dokumen berdasarkan kemunculan bersama (co-occurence) dari variabel yang dimiliki oleh masing-masing dokumen. Kemunculan bersama ini dapat terjadi dalam penyitiran bibliografi atau pasangan bibliografi (bibliogaphic coupling), kemunculan bersama karena kata-kata atau istilah yang dipakai oleh pasangan dokumen (co-words) yang oleh Kopesa (1998) digunakan istilah keyword, kemunculan bersama karena pasangan dokumen (dua majalah) atau dua pengarang atau dua dokumen disitir majalah lain atau pengarang lain atau dokumen lainnya secara simultan sehingga membentuk co-citation, dan kemunculan bersama karena kesamaan klasifikasi (co-classification).

Pemetaan co-words dilakukan melalui analisis kemunculan istilah yang dipakai bersama oleh suatu dokumen dengan melihat kata-kata yang dipakai secara bersama oleh suatu dokumen. Kopesa (1998) dalam penelitiannya menyajikan pemetaan co-words berdasarkan kata kunci (keyword) yang dimiliki oleh artikel yang ditelitinya, dimana keyword dari suatu artikel dipasangkan dengan artikel lain untuk menentukan co-words. Hasil nya adalah co-words yang Kopesa menyebutnya ”technology map”

Analisis co-words didasarkan pada co-occurence kata kunci yang digunakan untuk mengindeks artikel atau dokumen. Metode ini sangat bermanfaat dalam pemetaan isi dokumen dalam bidang ilmu. Hubungan antar istilah pada analisis co words dapat di kaji dengan menggunakan perangkat lunak tertentu,

(14)

seperti CAIR yang digunakan oleh Coutler, Monarrch, Konda; leximamppe digunakan oleh De looze, Emrie; SAS Packge digunakan oleh Hasibuan; SPSS digunakan oleh Spasser, McCain, Morris, dan lain-lainya. Program tersebut dapat mengelompokkan dokumen sesuai dengan kedekatan dokumen tersebut. Untuk memperoleh hasil visual yang terbentuk dari analisis kluster dapat digunakan analisis lanjutan seperti Multidimensional scaling (MDS). MDS berhubungan dengan pembuatan grafik (MAP) yang berguna untuk menggambarkan posisi sebuah objek yang lain berdasarkan kemiripan objek tersebut (Santoso, Tjiptono, 2001, 322)

1.2. Universitas Tebuka

Dorongan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan juga menjadi dasar bagi para dosen Universitas terbuka untuk melakukan penelitian bidang Pendidikan dengan melakukan kegiatan penelitian, pengkajian, percobaan dan penemuan baru secara individual maupun berkelompok dan bekerjasama.

Universitas Terbuka (UT) adalah perguruan tinggi negeri (PTN) yang menyelenggarakan pendidikan melalui sistem terbuka dan jarak jauh. UT merupakan PTN ke-45 yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1984. Tujuan pendirian UT ialah untuk: (1) memberikan kesempatan bagi warga negara Indonesia di manapun tinggalnya untuk memperoleh pendidikan tinggi; 2) menampung lulusan SMA yang tidak tertampung di PTN dan PTS; (3) mengembangkan pelayanan pendidikan tinggi bagi mereka yang karena pekerjaan atau alasan lain tidak dapat melanjutkan belajar di perguruan tinggi tatap muka, serta (4) mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional yang disesuaikan dengan kebutuhan nyata pembangunan. Kehadiran UT ternyata mendapat respon yang baik dari masyarakat. Pada registrasi pertama tahun 1984 telah mendaftar sebanyak 270.000 pelamar. Dari jumlah tersebut 40.000 diterima sebagai mahasiswa UT. Pada tahun 1997 jumlah mahasiswa UT pernah mencapai 700 ribu orang. Saat ini diperkirakan sekitar 413 ribu orang tercatat sebagai mahasiswa UT dengan berbagai latar belakang tingkat pendidikan, sosial ekonomi, usia, pekerjaan dan tersebar luas diseluruh pelosok negeri.

(15)

Daya tampung UT yang besar dimungkinkan karena daya jangkau media yang digunakan sangat luas dan mampu mengatasi kendala jarak dan waktu. Televisi dan radio dapat disiarkan secara nasional dan bahan ajar cetak dapat dikirimkan kepada mahasiswa melalui pos ke seluruh pelosok negeri. Istilahnya, mahasiswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja tidak seperti mahasiswa PTTM yang mengharuskan kuliah tatap muka di dalam kelas.

Dengan jumlah mahasiswa yang besar, dilihat dari sei jumlah jurnal UT termasuk dalam kelompok 11 universitas raksasa di dunia. Sampai tahun 2003 UT telah meluluskan sekitar 534 ribu lulusan yang berkiprah di berbagai institusi. Sebagai lembaga pendidikan, UT telah berjasa dalam memecahkan problem SDM. Sistem Belajar Mengajar UT menerapkan sistem belajar “jarak jauh” dan “terbuka”. Istilah “jarak jauh” berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun noncetak (audio/video, komputer / internet, siaran radio dan televisi). Makna “terbuka” adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, berapa kali mahasiswa mengikuti ujian dan sebagainya. Batasan yang ada hanyalah setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah (SMA atau yang sederajat).

Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri, yaitu cara belajar yang menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa sendiri dalam memahami bahan ajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan keterampilan dan menerapkan pengalaman di lapangan. Selain belajar mandiri, belajar juga dapat dilakukan dalam kelompok, mengikuti tutorial, memanfaatkan perpustakaan, mengikuti siaran radio, televisi dan internet.

Perkembangan dunia informasi dan teknologi yang begitu cepat telah mengubah paradigma pendidikan dari pendidikan kontemporer dosen (lecturer centered education) menjadi pendidikan berbasis pada mahasiswa (student centered education). Saat ini dosen bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi pengetahuan bisa bersumber dari mana saja (multi knowledge provider).Catatan Akhir Sumber daya manusia merupakan merupakan asset penting untuk ditingkatkan kualitasnya yang pada akhirnya diharapkan sebagai faktor determinan peningkatan kualitas taraf hidup. Usaha peningkatan kualitas SDM

(16)

dalam arti sempit dapat diartikan sebagai peningkatan kualitas pendidikan. Untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas yaitu masyarakat yang berbasis pengetahuan (knowledge based society) dan menyediakan kesempatan belajar di pendidikan tinggi untuk semua warga negara, model pendidikan tinggi jarak jauh sebagaimana dilakukan Universitas Terbuka perlu terus dikembangkan. Begitu juga dengan perkembangan jurnal online di UT yang terus memacu para penulis untuk berpacu meraih angka kredit dalam kenaikan pangkatnya. Seorang akademik di UT berbeda dengan akademik di lingkungan perguruan tinggi konvensional, karena tidak melakuan pengajaran langsung, mereka lebih banyak berkiprah dibidang penelitian, dalam hal ini penulisan artikel.

1.3. Permasalahan Penelitian

Perpustakaan merupakan salah satu unit yang menyimpan dokumen, belum sepenuhnya didukung oleh sarana bibliografi yang memadai. Hal ini menyebabkan terjadi redudansi penulisan artikel dan penelitian pada bidang tertentu, atau sebaliknya subjek penelitain atau artikel tidak berhubungan dengan bidang ilmu yang dikaji. Sulistyo-basuki (1995, 23) mengatakan bahwa tidak adanya sarana bibliografi menyebabkan terjadinya redudansi karya ilmiah. Bila selama ini terjadi redudansi laporan penulisan, maka hal itu disebabkan tidak adanya informasi tentang laporan penelitian yang telah dibuat pada bidang yang bersangkutan, atau karena tidak tahu karya ilmiah yang pernah diteliti.

Dari uraian di atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur ilmu pengetahuan yang terbentuk berdasarkan tulisan artikel pada Jurnal Pendidikan di Universitas Terbuka. Dengan mengetahui struktur ilmu pengetahuan tersebut diharapkan dapat memberi gambaran tentang keterkaitan disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya di lingkungan universitas terbuka. 1.4. Tujuan

• Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui peta Ilmu Pendidikan berdasarkan artikel Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka tahun 1999-2007 menggunakan analisis Co-Words..

(17)

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi lembaga pengelola informasi maupun pihak terkait dengan pengambil kebijakan pendidikan khususnya di lingkungan universitas terbuka.

1. Sebagai masukan bagi pimpinan Universitas Terbuka dan staf pengajar mengenai gambaran kecenderungan dan arah penelitian yang pernah dilakukan, dengan demikian dapat dijadikan kebijakan menentukan arah penelitian yang akan datang secara tepat.

2. Sebagai masukan bagi perpustakaan untuk mengevaluasi pengembangan koleksi,khususnya bidang ilmu pendidikan.

3.

Sebagai khasanah bagi bidang Ilmu Pengetahuan, khususnya Ilmu Perpustakaan dan informasi.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memfokuskan pembahasan, maka penelitian ini dibatasi pada ; 1. Penelitian dilaksanakan di Universitas terbuka pada koleksi Jurnal

Ilmu Pendidikan.

2. Jurnal yang diterbitkan oleh universitas terbuka.

3. Jurnal yang menjadi objek adalah yang diterbitkan tahun 1999 - 2007.

1.7. Definisi Operasional

Batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Analisis Co-Word adalah analisis perulangan kata atau kata kunci dari dua atau lebih dokumen yang digunakan untuk dokumen (Todorov, 1990:292).

Analisis Gugus (Cluster) adalah suatutekniksecara otomatis menilai objek ke dalam kelompok yang belum diketahui berdasrkan penghitungan tingka similaritas(similarity) diantara objek (Santoso, Tjipto,2001,334).

(18)

Analisis Subjek adalah menganalisis isi (content) yang terwujud dalam suatu dokumen atau menghadirkan, mengidentifikasi, dan mengekspresikan subjek yang terdapat dalam teks dokumen, pangkalan data, bahasa alami dan terkendali (Lancasater, et.al. dalam Chowdhary, 1999,68). Deskriptor adalah suatu kata atau simbol yang diberikan pada suatu dokumen

untuk menggambarkan dokumen tersebut agar dapat ditemukan kembali bila dibutuhkan (Enclopedia of information and Library Science, 1993,887).

Jurnal adalah Terbitan berkala/Periodik yang diterbitkan oleh suatu lembaga, seperti lembaga/Institusi pendidikan yang berisi ilmiah yang terbit menurt kala terbitnya. Ada yang berfrekuensi mingguan, Bulanan, 3 Bulanan, 4Bulanan.,bahkan juga 6 bulanan

Kata Kunci adalah kata yang terdapat dalam suatu prasa, biasa dalam judul suatu dokumen yang digunakan untuk menggambarkan dokumen tersebut (Encyclopedia of Information and Library Science, 1993,1731).

Distace Learning adalah kegiatan pembelajaran/pelatihan yang disampaikan kepada individu peserta didik yang terpisah secara ruang dan waktu dengan dosen/instruktur/widyaiswara/tutor dengan memanfaatkan TIK. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari PJJ. Keterpisahan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta didik bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Keterpisahan dapat pula karena jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut.

Skala Multidimensi adalah metode pembuatan grafik (map) untuk menggambarkan posisi sebuah objek dengan yang lain, berdasarkan kemiripan objek tersebut (santoso, Tjiptono,2001,322).

(19)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Dokumen

Proses terjadinya atau terciptanya dokumen bermula dari adanya komunikasi manusia dengan manusia lainnya. Komunikasi berlangsung karena ada informasi yang disampaikan tertutup, baik informasi yang telah terjadi atau sedang terjadi, bahkan yang ada dalam pikiran manusia. Komunikasi bukan saja terjadi dalam hubungan pribadi dan dilakukan secara lisan yang jumlahnya terbatas. Komunikasi juga terjadi dengan jumlah yang tak terbatas apabila dilihat dari jumlah informasi yang disampaikan ataupun jumlah penerimanya. Karena itu penyebaran informasi menjadi pembentuk komunikasi, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Komunikasi langsung dapat dilakukan secara lisan antar manusia yang bergantung pada waktu dan ruang. Komunikasi akan awet bilamana komunikasi meninggalkan bekas, yaitu berupa rekaman dalam bentuk buku,cerita, foto atau rekaman suara. Wahana tersebut dikenal dengan nama dokumen (Sulistyo, 1992).

(20)

Komunikasi tidak langsung dapat dilakukan dengan merekam apa yang ada dalam pikiran seseorang dan menyampaikannnya kepada orang lain, baik dalam bentuk tulisan, rekaman suara atau bentuk visual lainnya, yang mcnghasilkan sebuah benda. Benda yang berisi informasi disebut dokumen.

Dokumen merupakan hasil rekaman pikiran manusia yang digunakan baik untuk diri sendiri maupun untuk dikomunikasikan kepada sesama. Komunikasi ilmiah dikenal dalam dunia ilmu pengetahuan. Istilah komunikasi ilmiah diartikan sebagai komunikasi di antara ilmuwan atau penyebaran informasi khusus ilmuwan ke ilmuwan lainnya. Menurut SchWeppe dalam Igif (2001), komunikasi ilmiah adalah penyampaian informasi ilmiah dari satu orang ke orang lain melalui berbagai media. Komunikasi ilmiah secara garis besar terbagi dua, yaitu komunikasi formal dan komunikasi informal. Komunikasi formal dilakukan melalui saluran formal seperti buku, majalah, monograf, sari karangan, prosiding, dan pertukaran informasi di pertemuan profesional. Adapun komunikasi informal tidak dilakukan melalui saluran yang formal, akan tetapi dilakukan secara lisan dan pribadi, termasuk kunjungan pribadi, pertemuan tatap muka, pembicaraan melalui telepon, dan korepondensi atau surat menyurat. Dengan demikian komunikasi ilmiah merupakan suatu proses yang dimulai dari pencetus informasi ke pengguna informasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung kepada pengguna informasi. Saluran komunikasi ilmiah terjadi karena adanya suatu kebutuhan pengguna. Berangkat dari kebutuhan pengguna tersebut, pengguna akan melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan. Pencarian informasi ini dapat dilakukan melalui penelusuran dengan berbagai titik akses seperti tajuk subjek, pengarang, judul dan kata kunci.

2.2 Pengetahuan Ilmiah dan Pemetaan 2.2.1. Pengetahuan Ilmiah

Pengetahuan yang diproses menurut metode ilmiah merupakan pengetahuan yang memenuhi syarat-syarat keilmuan, dengan demikian dapat disebut pengetahuan ilmiah atau ilmu. Ilmu diperoleh melalui suatu proses yang panjang, penelitian demi penelitian dilakukan untu menguji suatu hipotesis. Sebuah hipotesis yang telah teruji secara formal diakui sebagi pernyatan pengetahuan ilmiah yang baru dan memperkaya khasanah ilmu yang telah ada.

(21)

Jika pengetahuan yang baru ini ternyata salah disebabkan kelengahan dalam salah satu langkah dalam proses penemuannya, cepat atau lambat kesalahan ini akan diketahui dan kebenaran dari pengetahuan ini akan terbantahkan dan dibuang dari khasanah keilmuan. Karena metode ilmiah mempunyai mekanisme umpan balik yang bersifat krektif, maka penelitian selanjutnya merupakan penyempurnaan atau verifikasi untuk memperkuat kebenaran dan mengurangi kesalahan.

Batas penelitian menciptakan pengetahuan baru, sistem komunikasi formal, evaluasinya dan penyebarannya melebihi batas wilayah penelitian yang dihasilkan. Secara kontinyu penyusunan dan pengembangan batas penelitian membuat seseorang sulit mengikuti penemuan lapangan penelitian baru melaui artikel yang disebabkan dalam sistem komunikasi formal. Studi dalam bidang ilmu informasi dan komunikasi ilmiah memperlihatkan ketika ilmuwan dalam penelitiannya sulit menemukan informasi melalui saluran komunikasi formal, karena konteks pengetahuan dimana informasi utama tidak familiar dan sering tidak punya alasan. Pengetahuan ilmiah diproses lewat serangkaian langkah-langkah tertentu yang dilakukan dengan penuh kedisiplinan, dan dari karakteristik inilah maka ilmu sering dikonotasikan sebagai disiplin. Disiplin ini memungkinkan ilmu berkembang relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan pengetahuan pengetahuan lainnya. Ilmu dapat diibaratkan sebagai piramida terbalik dengan perkembangan pengetahuannya yang bersifat kumulatif di mana penemuan pengetahuan ilmiah yang satu memungkinkan penemuan pengetahuan-pengetahuan ilmiah lainnya. (Suriasumantri, 1996:141)

2.2.2. Pemetaan

Peta ilmu menggambarkan hubungan ruang antara batas penelitian dalam bidang kegiatan yang signifikan, juga di mana bidang bidang penelitian itu didistribusikan serta dapat memberikan makna dari hubungan tersebut (Chen, 2003:33). Dalam kamus bahasa Indonesia pemetaan atau visualisasi adalah pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan gambar, tulisan, peta, grafik. Sementara itu Spasser (1997) mengatakan bahwa peta adalah alat relasi (relational tools) yang menyediakan informasi antarhubungan entitas yang dipetakan. Peta ilmu pengetahuan tidak hanya merupakan alat yang praktis untuk menyampaikan informasi mengenai aktivitas ilmiah, tetapi juga sebagai dasar untuk mengkaji atau memahami aktivitas ilmiah dengan

(22)

menggambarkannya secara tersusun dan terstruktur. Visualisasi ilmu pengetahuan dapat diwujudkan dalam bentuk peta, sehingga muncullah bidang pemetaan pengetahuan atau (knowledge mapping). Pemetaan ilmu pengetahuan dapat dilakukan berdasarkan beberapa cara yang terkait erat dengan subjek dokumen.

Pemetaan pengetahuan dapat dilakukan dengan bentuk pemetaan kronologis, pemetaan berbasis co-words, pemetaan kognitif dan pemetaan konseptual(Sulistyo-Basuki,2001:1). Untuk melakukan pemetaan tersebut dapat digunakan teknik analisis bibliometrik.

Hal yang sama dikemukakan Hasibuan dan Mustangimah (2002) bahwa pemetaan ilmu pengetahuan yang dikembangkan dalam bidang bibliometrika, antara lain peta jurnal inter sitiran (journal intercitation), journal co-citation, documen co-citation, author co-citation, co-word (deskriptor). dan co classification. Pemetaan berdasarkan co-words dilakukan melalui analisis kemunculan istilah yang dipakai bersama oleh pasangan dokumen, yaitu dengan melihat kata kunci yang dipakai secara bersama oleh suatu dokumen.

2.3 Pemetaan Berdasarkan Pasangan Kata (Co Words)

Pemetaan co words dilakukan melalui analisis kemunculan istilah yang dipakai secara bersama oleh suatu pasangan dokumen dengan melihat kata-kata yang dipakai secara bersama oleh suatu dokumen. Kopesa (1998) dalam penelitiannya menyajikan pemetaan co words berdasarkan kata kunci yang dimiliki oeh artikel yang ditelitinya. Dia menggunakan kata kunci dari suatu artikel yang dipasangkan dengan artikel lainnya untuk menentukan co words. Hasilnya adalah pemetaan co words yang oleh Kopesa dinamakan technology map.

2.4 Analisis Data Multivariat (MDA)

Multivariate Data Analysis (MDA) adalah bentuk analisis statistik yang dirancang khusus untuk menganalisa data inferensial atau deskriptif dari data kuantitatif dalam jumlah banyak. Analisis data multivariate kaya dengan tampilan grafisnya yang memperlihatkan hubungan antar variabel yang sedang diselidiki. Selain itu analisis secara deskritif dapat memfasilitasi dan mengobservasi struktur

(23)

data multidimensional yang komplek tanpa memerlukan pemilihan awal variabel atau nilai variable.

2.5 Analisis Kelompok atau Gugus

Analisis kelompok atau juga disebut gugus merupakan teknik statistik yang digunakan untuk mengidentifikasi kelompok atau gugus dari objek yang mirip dalam ruang multidimensi (Shaw dan Willett, 1993). Dengan kata lain analisis gugus adalah suam teknik yang secara otomatis menilai objek ke dalam kelompok yang belum diketahui berdasarkan penghitungan tingkat similarity diantara objek.

Metode gugus sebagai prosedur statistik multivariat, dimulai dengan suatu kumpulan data yang berisi informasi tentang sampel dari suatu entitas dan kemudian menyusun ulang entitas tersebut ke dalam kelompok yang relatif homogen (Qin He 2001). Kelompok yang dibentuk tersebut seharusnya memiliki tingkat asosiasi yang tinggi diantara anggotanya dari pada anggota kelompok lain. Biasanya analisis gugus digunakan untuk menemukan struktur yang belum diketahui dari suatu kumpulan objek.

Dalam analisis gugus, kelompok tidak perlu diidentifikasi terlebih dahulu pada waktu pengolahan (Hasibuan, 1995). Hal ini dikarenakan maksud dari analisis gugus adalah untuk menemukan struktur yang tersembunyi (hidden structure) darisuatu kumpulan objek. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi dalam penggugusan. pertama, data tidak memiliki gugus. Hal ini terjadi bila pemilihan variabel sangat independen.

Kedua, data hanya berada dalam satu gugus. Hal ini terjadi karena variabel yang dipilih juga sangat independen atau co-linear. Qin He (2001), mengutip pendapat Aldenderfer dan Blanhfield yang mengemukakan bahwa tujuan dilaksanakannya analisis gugus adalah digunakan untuk:

(1) mengembangkan suatu tipologi atau klasifikasi,

(2) menyelidiki skema konseptual untuk mengelompokan entitas, (3)membangun hipotetis melalui eksplorasi data,

(24)

2.6 Teknis Kelompok Gugus

Dalam menganalisis kelompok dokumen diperlukan teknik tertentu Teknik gugus merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengelompokan dokumen. Teknik pengelompokan dapat disusun secara hirarkis atau tak hirarkis. Teknis gugus tak hirarkis hanya membagi suatu kumpulan objek atau dokumen ke dalam beberapa gugus tanpa memperlihatkan hubungan hirarkis antar gugus. Pengelompokan atau teknik gugus hirarkis dilakukan secara bebas tanpa menentukan jumlah kelompok yang dibentuk sendiri berdasarkan data dan informasi yang tersedia. Artinya sistem dapat menentukan sendiri kelompok objek atau dokumen berdasarkan kemiripan. Kemiripan antara dokumen dapat dilihat dari subjek, bentuk, sumber, jenis dan lainnya. Pengelompokan hirarkis diperoleh dari matrik similarity dengan cara membandingkan antara satu dokumen dengan dokumen yang lainnya. Dengan menggunakan rumus tertentu akan dihasilkan suatu dendrogram atau diagram sesuai dengan yang dibutuhkan. Hasibuan (1995) mengatakan bahwa beberapa teknis gugus hirarkis yang telah secara luas digunakan adalah single-link,complete link median, average-link dan word methode. Metode single-link digunakan untuk mengukur similarity dan jarak antar objek. Artinya setiap objek akan dikelompokan menurut jarak antara dokumen yang mirip atau dekat dengan yang sejenis atau mirip yang dimulai dengan jarak yang terdekat. Metode complete-link atau juga disebut furthers neighbour merupakan metode yang berlawanan dengan metode yang sebelumnya atau nearest neighbour, yaitu bahwa jarak antara kelompok diartikan sebagai jarak antara pasangan individu yang terjauh. Metade median merupakan metode yang menjelaskan bahwa apabila ada kelompok kelompok yang memiliki ukuran sama, maka posisi kemunculan yang baru akan selalu berada diantara kedua kelompok yang berukuran sama tersebut. Metode average-link atau group average mengartikan jarak antara kelompok jarak rata-rata antara semua pasangan objek atau dokumen pada setiap individu dalam dua kelompok. Sedangkan Word's methode menjelaskan bahwa kehilangan informasi yang berasal dari pengelompokan individu individu ke dalam gugus dapat diukur berdasarkan jumlah total dari simpangan kwadrat atau squared deviation (Qin He, 2001).

(25)

2.7 Similarity (Kesamaan)

Hubungan kedekatan antara dokumen yang satu dengan dokumen lainnya dalam suatu komunitas dokumen tidaklah sama. Untuk mengetahui tingkat kedekatan atau kejauhan hubungan tersebut dapat dilakukan dengan mengukur similarity antar dokumen. Untuk mengelompokkan dokumen dalam suatu koleksi, diperlukan menghitung tingkat hubungan antardokumen tersebut. Untuk mengukur hubungan tersebut dapat menggunakan distance measure atau mengukur similarity antar dokumen. Pada prinsipnya meminimalkan distance akan memaksimalkan similarity. (Boyce, Meadow, Kraft, 19985). Prinsipnya bila dua teks memiliki subjek yang berhubungan maka akan memiliki klasifikasi yang mirip juga. Perhitungan similarity diukur menurut distribusi kata, misalnya dua dokumen dikatakan mirip (similar) jika menggunakan kata yang sama.

Boyce, Meadow, Kraf (1994, 88) mengatakan bahwa apapun ukuran similarity yang digunakan sangat tergantung dari tujuan penelitian. Dengan kata lain, tidak ada suatu ukuran yang lebih baik dibandingkan ukuran yang lainnya.

Berikut ini akan dipaparkan teknik pengukuran yang digunakan mengukur similarity ; Simple matcing : │X ∩ Y │ Dice’s Coefficient : 2 │X ∩ Y │ --- │X │+ │Y │ Jaccard’s Coefificient : │X ∩ Y │ --- │X Ụ Y │ Cosine Coefficient : │X ∩ Y │ --- │X │ ½ X │ Y │ ½ Overlap Coefficient : │ X ∩ Y │ --- Min (X, Y)

Variabel X dan Y dalam figur tersebut merepresentasikan istilah indeks yang muncul dalam dua dokumen. Dalam penelitian ini digunakan pengukuran similarity simple mathing. Menurut van rijsbergen (1979) dalam Hasibuan

(26)

(1995,67) kelemahan rumus ini adalah ketidaknormalan variabel dalam rumus ini. Koefisien dari hasil rumus ini adalah berdasarkan jumlah kata (istilah indeks) yang dimiliki bersama. Bila dokumen Di memiliki 10 kata kunci, dan dokumen Dj memiliki 1 kata kunci maka similarity antara dokumen Di dan Dj sama dengan 1. 2.8 Skala Multidimensi (MDS)

Skala Multidimentional merupakan suatu tcknik statistik yang menggambarkan struktur serta menempatkannya dalam bentuk gambar grafik kelompok data atau objek yang satu dengan yang lainnya. Pengelompokan ini didasarkan pada kemiripan objek-objek atau data tersebut. Tujuan skala multidimensional adalah untuk memudahkan memahami objek dalam bentuk grafts, serta dapat menginterprestasikan hubungan yang ada pada setiap objek. Dengan menggunakan multidimentional scale suatu objek dapat diberi pendapat dan argumen untuk menetapkan hubungan yang terjadi antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lainnya. sekelompok data atau objek yang satu dengan yang lainnya. Pengelompokan ini didasarkan pada kemiripan objek-objek atau data tersebut. Tujuan skala multidimensional adalah untuk memudahkan memahami objek dalam bentuk grafts, serta dapat menginterprestasikan hubungan yang ada pada setiap objek. Dengan menggunakan skala multidimentional suatu objek dapat diberi pendapat dan argumen untuk menetapkan hubungan yang terjadi antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lainnya.

Jurnal penelitian adalah salah satu dokumen sebagai media penyimpanan informasi dan ilmu. Dengan demikian dokumen tersebut memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan ditandai dengan bertambahnya jumlah dokumen hasil penelitian. Dengan pertambahan dokumen yang semakin meningkat memungkinkan dihasilkannya dokumen yang mirip atau dokumen yang sama. Akibatnya tidak tertutup kemungkinan terjadinya duplikasi hasil penelitian. Karena itu dokumen perlu diorganisasikan dan dipublikasikan serta dilakukan pengkajian yang memungkinkan orang lain atau pengguna informasi dapat melihat perkembangan dari suatu disiplin ilmu tertentu, sehingga dapat dihindari terjadinya duplikasi penelitian. Bibliometrika merupakan ilmu yang dapat digunakan untuk mengkaji

(27)

struktur ilmu pengetahuan dengan menerapkan metode matematika dan statistik. Analisa hubungan antar dokumen didasarkan pada analisa terhadap deskriptor yang mengungkapkan isi suatu dokumen dengan kata. Artinya bahwa dokumen dapat diwakilkan oleh deskriptor dari dokumen tersebut. Untuk keperluan penganalisaan terhadap hubungan kedekatan dokumen dalam penelitian dilakukan dengan dua cara.

Pertama dengan memberikan notasi klasifikasi terhadap subjek sesuai dengan peraturan pengklasifikasian bahan pustaka. Apabila sebuah dokumen memiliki subjek lebih dari satu, maka dari satu dokumen saja yang diambil notasi klasifikasi untuk mewakili dokumen tersebut. Kedua dengan memunculkan deskriptor dokumen. Setiap dokumen dapat dikeluarkan beberapa deskriptor.

Hubungan antara satu dokumen dengan yang lainnya, hanya terjadi apabila pasangan dokumen memiliki subjek atau mirip dan deskriptor yang sama. Kemiripan antara satu dokumen dengan dokumen yang lainnya, terlihat dari jarak pada peta yang dimunculkan oleh kedekatan atau kejauhan notasi klasifikasi dan kesamaan deskriptor dokumen. Untuk menggambarkan hubungan kedekatan antar dokumen, dipergunakan alat bantu multivariate Data Analysis (MDA) atau analisis data multivariat. Analisis data multivariat merupakan alat analisa yang dapat memberi gambar atau grafik. Untuk keperluan pemetaan analisis data multivariat dilakukan dengan metode Hierarchical Cluster Analysis (HCA) dan Multidimentional Scaling (MDS). Hierarchical Cluster Analysis (HCA) adalah teknik statistik untuk mengidentifikasi dokumen dalam kelompok atau gugus berdasarkan kesamaan atau kemiripan dalam ruang multidimensi.

Skala Multidimensional adalah suatu teknik statistik untuk membuat grafik atau peta (map) yang menggambarkan objek atau dokumen yang satu dengan objek atau dokumen lainnya.

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Prosedur Penelitian

Penelitian akan mempelajari bagaimana pola Pemetaan Bidang Ilmu Pendidikan Berdasarkan Artikel Jurnal Pendidikan di Univerersitas Terbuka tahun 1999 – 2007 : dengan Menggunakan Analisis Co-Words. Data akan diolah dengan menggunakan metode bibliometrik dengan masukan berupa data kata kunci dari dokumen artikel jurnal online Pendidikan di universitas terbuka. Hasil akhir yang diperoleh akan di entrikan ke dalam program SPSS yang akan menghasilkan grafik hasil pemetaan penelitian dari artikel Jurnal online Pendidikan dosen di Universitas Terbuka Pada penelitian ini, data akan didapatkan melalui artikel jurnal online pendidikan Universitas Terbuka tahun 1999 – 2007

(29)

1. Tahap persiapan meliputi : Studi Literatur dan pengumpulan data awal 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian meliputi: pengumpulan dokumen artikel,

dan pengumpulan data (jumlah artikel, kata kunci)

Pengumpulan data dilakukan dua tahap yaitu tahap 1 untuk tahun 1999-2003. dimana terdapat 63 artikel, yang terdiri dari 214 kata kunci. Kemudian membuat abstrak yang tidak ada abstraknya. Untuk tahap 2 yaitu tahun 2004-2007, dimana terdapat 76 artikel yang terdiri dari 236 kata kunci.

3. Pembuatan prototipe sederhana, untuk mempermudah pengolahan data dan penentuan similarity.

4. Tahap pengolahan dan analisis data

Meliputi ; analisis subjek, analisis co words, penentuan descriptor. 5. Tahap akhir yaitu penulisan laporan akhir.

Sedang secara gambar, alur kerja seperti gambat dibawah ini

Studi Literatur Persiapan Pengumpulan Data awal Pengumpulan Dokumen artikel Mulai Pengumpulan data ƒ jumlah artikel ƒ kata kunci lalu ƒ analisis subyek

(30)

Gambar 1. Alur tahap penelitian

3.2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif adalah bibliometrik, digunakan untuk menjawab permasalahan tentang kedekatan dan pemetaan ilmu pengetahuan. Pendekatan kualitatif adalah untuk menjelaskan hubungan antar dokumen yang tertera pada peta.

3.3 Populasi Penelitian

Yang menjadi Populasi dalam penelitian ini adalah dokumen artikel Jurnal Pendidikan Universitas Terbuka dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2007. Penentuan ini didasarkan pada tahun pertama terbit jurnal di Universitas Terbuka yaitu tahun 1999 – 2007. 3.4. Prosedur -Analisis Data Interpretasi Hasil analisis Penulisan Laporan Akhir

(31)

Prosedur penelitian merupakan tahapan dalam pelaksanaan penelitian. Tahapan ini meliputi pelaksanaan kegiatan untuk mengelompokan dan memetakan ilmu pengetahuan berdasarkan jurnal ilmiah yang ditulis dosen universitas terbuka.

Dalam penelitian ini, ada 6 kegiatan utama yang dilakukan, yaitu ;

1. Mendapatkan dokumen artikel jurnal online ilmiah dosen Universitas Terbuka, guna memperoleh informasi. Dengan mendapatkan dokumen tersebut pengumpulan data mudah dilakukan.

2. Pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan.

3. Analisis subjek terhadap dokumen . Tujuannya agar mendapatkan kata kunci dokumen. Setiap kata kunci distandarkan dengan tesaurus menjadi descriptor.

4. Analisis hubungan antara dokumen. Kegiatan ini dilakukan dengan dokumen lainnya berdasarkan kata kunci.

5. Melakukan pemetaan ilmu pengetahuan.

6. Melihat descriptor apa saja dalam analisis co-words yang menyebabkan terjadinya pengelompokan dokumen.

3.5. Variabel penelitian

Berdasarkan uraian sebelumnya, yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah notasi kata kunci dari dokumen. Untuk mendapatkan kata kunci dokumen dilakukan analisis subjek. Analisis subjek dokumen sekurangnya 2 unsur dibawah ini, yaitu :

1. Judul dokumen. Judul merupakan representasi dari sebuah dokumen.pada dokumen ilmiah judul merupakan cermin dari suatu dokumen. Dengan demikian sebuah dokumen dapat ditentukan subjeknya dengan menganalisa judul dokumen tersebut.

2. Abstrak dokumen. Sari karangan biasanya mencerminkan isi.berisi 150-200 kata.

(32)

3.6. Teknik Pengumpulan Dokumen

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Setiap dokumen diberi kode dari nomor D01, D0 dan seterusnya. 2. Kemudian memfotokopi judul, artikel dan abstrak.

3. Setelah itu artikel satu persatu dikeluarkan deskriptornya, untuk yang tidak memiliki abstrak dibuatkan abstrak dahulu agar mempermudah pembuatan kata kuncinya.

4. Setelah kata kunci dikeluarkan lalu dibuatkan deskriptor dengan bantuan ERIC.ed.gov untuk di kendalikan.

5. Setelah itu dihitung masing-masing frekwensi kata kunci yang didskriptorkan, lalu untuk mempermudah pengerjaan di entrikan ke prototipe sederhana, tujuannya agar mudah ditemukan titik kemiripan/similarity.

3.7 Pengolahan dan Analisis data 3.7.1 Pengolahan Data

Pengolahan data ini bertujuan untuk mendapatkan kata kunci atau descriptor dokumen. Untuk itu setiap dokumen dianalisis untuk ditetapkan subjek,kata kunci guna mewakili dokumen tersebut. Dalam pengelompokan dan pemetaan ilmu pengetahuan sesuai dengan tujuan penelitian.

(33)

Gambar 2. Prototip pengolahan data 3.7.2 Analisis Data

Analisis yang dilakukan terhadap data analisis secara kuantitatif dan kualitatif,guna memberi gambaran dan penjelasan hubungan antar dokumen jurnal ilmiah dosen universitas terbuka dilihat dari peta baik berdasarkan descriptor.

1) Analisis subjek

Judul suatu dokumen dapat mengukapkan isi dokumen yang bersangkutan selanjutnya apabila dibutuhkan, maka abstrak juga dapat membantu untuk menentukan subjek. Dalam penelitian ini kata dalam judul maupun abstrak dianalisis untuk menentukan subjek dan kata kunci.untuk keperluan tersebut digunakan thesaurus. Untuk pemilihan descriptor atau kata kunci berpedoman pada thesaurus ilmu pendidikan, yang digunakan dalam hal ini dari ERIC (Education Resources Information Centre) dengan alamat www. Eric.ed.gov.

(34)

Gambar 3. Situs Thesaurus online, alamat www.eric.ed.gov. 2) Analisis Co-Words

Analisis co-words dilakukan dengan memasangkan satu dokumen dengan dokumen lainnya berdasarkan kata kunci yang dimiliki bersama oleh kedua dokumen yang dipasangkan. Kemudian membandingkan kemunculan descriptor 3 – 4 kata yang dimiliki berasama kedua dokumen dan selanjutnya menghitung kemunculan kata kunci secara bersama-sama pada setiap pasangan dokumen dengan excel / SPSS.

3) Analisis Data Multivariat

Metode ini dirancang untuk analisis data inferensial atau deskriptif dari data

kuantitatif. Metode analisis data multivarite kaya dengan tampilan grafisnya yang memperihatkan hubungan antar variabel yang sedang diselidiki.Analisis multivariate adalah analisis statistik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan lebih dari satu variable independent dengan satu atau lebih variable dependen dan atau perbedaan lebih dari dua sampel/keompok

4) Hirarchical Cluster Analysis (HCA)

Dokumen jurnal yang telah ditetapkan kata kunci dibuat similarity untuk mencatat nilai hubungan pasangan dokumen. Cara ini dilakukan dengan menyatakan ada dan tidak ada hubungan antara dokumen yang dipasangkan

(35)

dinyatakan dengan angka, yaitu 0(nol) jika tidak adangan hubungan dan angka 1 (satu) jika ada hubungan, dengan menggunakan simple matching.

Dari hubungan tersebut akan diperoleh similarity diantara semua dokumen sample dengan rumus

Similarity (Di, Dj) = │ D1 ∩ D2 │

Bila │ Di ∩ Dj │ = a Maka (Di,Dj) = a

Dengan demikian similarity antar dokumen D1 dan D2 adalah total frekwensi dari kata kunci yang dimiliki bersama dari pemasangan dokumen tersebut.

Pemasangan dokumen D1 dengan D2 untuk memperoleh total frekwensi dapat dilakukan dengan rumus 2 x 2.

Tabel 1. Pemasangan dokumen

D1 Jumlah

1 0

D1 1 a b a + b

0 c d c + d

Jumlah a +c b +d a+b+c+d=n

Kelemahan pengukuran ini terletak pada ketidaknormalan rumus tersebut, maka dibutuhkan menormalisasikannya. Qin He (2001:7) menormalisasikan perhitungan Simple Mathing tersebut menjadi:

a a

Similarity (Di, Dj) = --- --- a+b+c+d = n

Perhitungan tersebut menempatkan huruf d (jumlah kecocokan 0-0) dalam bilangan tapi, bila d tersebut dihilangkan dari rumus tesebut, maka disebut koefisien Jaccard, yaitu

Similarity Di, Dj) = a a --- = ---- a + b = c n Skala Multidimensional (MDS)

Multidimensional scaling adalah teknik analisis data yang menggambarkan suatu struktur jarak kemiripan data ”distance-like data” dalam

(36)

bentuk gambar (young, 2001). MDS menggambarkan posisi sebuah objek dengan yang lain, berdasarkan kemiripan objek tersebut, karena MDS dapat merepresentasikan kemiripan dari suatu objek dalam peta (Boyce, Meadow, Kraft, 1994). Untuk kebutuhan analisis MDS diperlukan informasi matrik Dissimilarity.

Matriks tersebut diperoleh dari mengurangi dengan angka 1 setiap koefisien yang diperoleh dari matriks jaccard. Dari hasil analisis gugus, dibuat pengelompokan sesuai dengan gugusnya. Kumpulan nomor dokumen yang terlihat dipeta, kemudian dilingkari dengan cara manual. Pemberian nama gugus didasarkan pada hasil evaluasi bersama dengan bantuan pakar subjek yang berlatar ilmu pendidikan setingkat sarjana.

Deskriptori tahap proses pemetaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

Gambar.4. Proses Pemetaan Analisis Data

Data dianalisis secara deskriptif. Dalam arti penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskritif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentes hipotesa, atau membuat dugaan (Suryabrata 1994,19).

Co-Occurences Simple

Mathing Gugus Similarity

Gugus dissimilarity Pemetan Analisis Co-Words Analisis Gugus MDS Kata Kunci

(37)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan sebanyak tiga tahap analisis sampai terbentuk peta MDS. Tahapan tersebut adalah analisis subjek, analisis co-words, dan analisis multivariat (HCA dan MDS). Pada bab ini akan diuraikan dan dibahas hasil analisis yang diperoleh.

4.1. Analisis Subjek

Dari 139 artikel jurnal, sebanyak 12 judul (8,6%) di antaranya tidak memiliki abstrak. Abstrak dalam artikel jurnal sangat singkat , yang hanya terdiri dari satu paragraf dan panjangya berkisar antara 50 -60 kata,

Tabel 2 Komposisi abstrak

Abstrak 1999 – 2003 2004 – 2007 Jumlah

50-60 kata 51 76 127

Tidak memiliki 12 0 12

Jumlah 63 76 139

Dari hasil analisis subjek diperoleh 450 kata kunci. Rata-rata kata kunci setiap judulnya adalah 3,23. Berikut ini akan diperlihatkan perbandingan jumlah kata kunci berdasarakan rentang tahunnya.

Tabel 3. Perbandingan Kata Kunci

Perbandingan 1999-2003 2004-2007 Jumlah Jumlah Jurnal 63 76 139 Jumlah Kata Kunci 214 236 450 Rata-rata 3.39 3.10 3.23

Setelah kata kunci diperoleh, kemudian dilakukan standardisasi. Untuk itu digunaakan bahasa indeks yang baku, seperti tesaurus. Tesaurus yang digunakan adalah thesaurus onlan. Tesaurus ini beralamat (www.eric.com), web ini berisi tentang informasi ilmu pendidikan

Penggunaan deskriptor dimaksudkan untuk melihat sebaran subjek dokumen dan menghindari terjadinya penggunaan kata yang sama, tetapi

(38)

diterjemahkan berbeda oleh pengarang. Selain itu, dalam analisis ini juga dibantu oleh seorang pakar subjek Pendidikan. Angka yang dicantumkan diakhir kata merujuk pada dokumen yang diteliti. Angka tersebut digunakan untuk kemudahan dalam mengenal dokumen asal kata kunci. Hasil dan analisis subjek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut sesuai dengan rentang tahunnya.

4.1.1. Hasil Analisis Subjek artikel tahun 1999 – 2003

Jumlah artikel Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka tahun 1999-2003 adalah sebanyak 63 judul. Sebanyak 12 judul (19%) di antaranya tidak memiliki abstrak., sebanyak 51 judul (81%) memiliki abstrak yang panjangnya berkisar antara 50-60 kata, sedangkan jumlah kata kunci yang dapat diekstrak dari 63 judul artikel tersebut adalah sebanyak 214 kata kunci dengan rata-rata setiap artikel adalah 3.39

Tabel 4. Indeks kata kunci artikel tahun 1999-2003 yang lebih dari satu achievement belajar kelompok constructive learning D2 PGSD distance educatian elementary school internet kepuasan pelayanan komunikasi pendidikan

konsep penyajian pengajaran

kualitas pembelajaran kurikululum 1994 matematika mathematics learning Media pembelajaran otonomi pelayanan prima Pendidikan IPS

penelitian tindakan kelas

prestasi belajar siswa strategi belajar

strategi belajar mengajar strategi mengajar tutorial

tutorial online Univeristas Terbuka UPBJJ UT Bandung

(39)

4.1.2. Hasil Analisis Subjek artikel tahun 2004 – 2007

Jumlah artikel pendidikan Universitas Terbuka tahun 2004-2007 adalah sebanyak 76 judul., sedangkan jumlah kata kunci yang dapat diekstrak dari 76 judul artikel tersebut adalah sebanyak 236 kata kunci dengan rata-rata setiap judulnya adalah 3.10

Tabel 4 indeks kata kunci artikel tahun 2004-2007 lebih dari satu frekuensinya

achievement

administrator education biological sciences D2 PGSD 9,

distance education

distance education student educational psycology Elementary School Teacher

especially designed face to face tutorial examination

face to face tutorial higher education home environment independence learning learning strategy linguistic competence independence learning learning strategy linguistic competence natural sciences

open and distance education system quality assurance

reading comprehension skills regional office

teaching quality tutorial

(40)

4.2. Analisis Co-Words

Pada pembahasan berikut ini, hasil analisis co-words dibagi menurut rentang tahunnya.

4.2.1. Artikel Tahun 1999-2003

Jumlah artikel jurnal pendidikan UT tahun 1999-2003 sebanyak 63 Judul. Dengan demikian kombinasi pasangan dokumennya adalah 63(63-1)/2 = 1953 Setelah dilakukan analisis co-words, maka lembaran kerja hasil perhitungan similarity di inputkan ke dalam SPSS editor sesuai lembaran kerja perhitungan similarity

Tabel 6 . Potongan dari Co-words similarity Matrix artikel 1999-2003

D01 D02 D03 D04 D05 D06 D07 D08 D09 D01 0 D02 .000 0 D03 .000 .000 0 D04 .000 .000 .000 0 D05 .000 .000 .000 1.000 0 D06 .000 .000 .000 .000 1.000 0 D07 .000 .000 .000 1.000 1.000 .000 0 D08 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 0 D09 .000 .000 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 0 D10 ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

Matriks pada gambar merupakan matriks simple matching yang disusun segitiga dari atas ke bawah. Hanya sebagian similarity matriks yang dapat

(41)

4.2.2. Artikel Tahun 2004 – 2007

Jumlah artikel jurnal pendidikan UT tahun 2004 -2007 sebanyak 76 Judul. Dengan demikian kombinasi pasangan dokumennya adalah 76(76-1)/2 = 2850

Setelah dilakukan analisis co-words, maka lembaran kerja hasil perhitungan similarity di inputkan ke dalam SPSS editor sesuai lembaran kerja perhitungan similarity

Tabel 7 . Potongan dari Co-words similarity Matrix artikel 2004 - 2007

D01 D02 D03 D04 D05 D06 D07 D08 D09 D01 0 D02 .000 0 D03 .000 1.000 0 D04 .000 .000 .000 0 D05 .000 .000 .000 1.000 0 D06 .000 1.000 1.000 .000 .000 0 D07 .000 .000 .000 1.000 .000 .000 0 D08 .000 1.000 1.000 .000 1.000 .000 .000 0 D09 2.000 .000 .000 .000 .000 1.000 .000 .000 0 D10 ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

Matriks pada gambar merupakan matriks simple matching yang disusun segitiga dari atas ke bawah. Hanya sebagian similarity matriks yang dapat ditampilkan. Kode (D…) pada masing-masing baris menunjukan nomor dokumen.

4.3. Analisis Gugus

Penelitian ini menggunakan matriks dissimilarity untuk analisis gugus dengan metode complete linkage (furthest neighbor). Matriks tersebut diperoleh dari matriks koefisien Jaccard. Metode complete linkage akan menghasilkan dendogram (a tree like graph). Dendogram berfungsi untuk memperlihatkan terjadinya proses gugus secara grafis.

Hasil gugus yang terbentuk tidak membutuhkan uji statistik, selain penilaian secara subjektif Sebagaimana yang diungkapkan oleh Andenberg (1973, 11) bahwa secara umum analisis gugus tidak membutuhkan pengujian hipotesa.

(42)

Tujuan analisis gugus dalam penelitian ini adalah untuk memperlihatkan struktur tersembunyi (inherent structure) dari suatu kumpulan dokumen berdasarkan co-words.

4.3.1. Artikel Tahun 1999-2003

Tabel di bawah ini memperlihatkan sebagian matriks yang dibangun berdasarkan koefisien Jaccard. Matriks ini merupakan penjabaran dari matriks simple matching. Dalam program SPSS terdapat berbagai ukuran (koefisien) yang dapat dipergunakan. Dalam penelitian ini, matriks yang dibangun adalah berdasarkan koefisien Jaccard, maka pada menu Measures dipilih Jaccard.

Tabel 8 . Potongan dari matriks koefisien Jaccard tahun 1999-2003

D01 D02 D03 D04 D05 D06 D07 D.. D63 D01 0 D02 0.125 0 D03 0.125 0.125 0 D04 0.125 0.125 .000 0 D05 .000 .000 .000 .600 0 D06 .0.125 .0.125 .0.125 .0.125 .0.125 0 D07 .000 0.143 .000 .000 .000 .000 0 D08 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 0 D09 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 0 D10 … … …

Koefisien Jaccard digunakan untuk mengukur hubungan dari document pair. Jadi, semakin tinggi nilai koefisiennya, semakin dekat dokumen tersebut dengan dokumen lainnya. Metode complite linkage digunakan untuk memperoleh jarak dalam mengelompokan dokumen. Untuk itu, matriks koefisien Jarcard ditransfomasikan ke dalam matriks dissimilarity

(43)

Tabel 9 . Potongan dari Dissimilarity matrik tahun 1999-2003 D01 D02 D03 D04 D05 D06 D07 D.. D63 D01 0 D02 0.875 0 D03 0.875 0.875 0 D04 0.875 0.875 0.875 0 D05 1.000 1.000 1.000 1.000 0 D06 1.000 0.875 1.000 .875 .909 0 D07 1.000 1.000 1.000 .500 .455 .143 0 D08 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0 D09 1.000 1.000 1.455 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0 D10 … … …

Cara mentraformasikan matriks koefisien jaccard adalah dengan menggunakan rumus 1 – nilai koefisien jaccrard gambar. Merupakan matriks dissimilarity yang berasal dari matriks pada gambar. Nilai 0.000 yang terlihat secara diagonal pada matriks merupakan nilai undefined. Sedangkan nilai maksimum pada matriks dissimilarity adalah 1, yang berarti document pair tidak memiliki kemiripan dengan dokumen yang lainnya. Dengan menggunakan program SPSS kelompok gugus artikel 1999-2003.

(44)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 1999-2003 dari 63 artikel jurnal dapat dikelompokan menjadi 6 kelompok, dengan kriteria bahwa setiap kelompok sekurang-kurangnya 2 artikel. Kelompok pertama sebanyak 26 artikel, kelompok 2 terdiri dari 10 artikel, kelompok 3 terdiri dari 7 artikel, kelompok 4 terdiri dari 9 artikel, kelompok 5 terdiri dari 4 artikel dan kelompok 6 terdiri 4 artikel.

(45)

4.3.2. Artikel Tahun 2004 - 2007

Untuk mendapatkan dendogram dari proses gugus pada artikel jurnal pendidikan tahun 2004-2007 dilakukan proses yang sama seperti pada analisis gugus pada bahasan diatas .

Lihat hasil koefisien jaccard dan matriks dissimilarity. Tabel 10 . potongan dari matriks koefisien Jaccard tahun 2004-2007

D01 D02 D03 D04 D05 D06 D07 D.. D63 D01 0 D02 0 0 D03 0 0 0 D04 0 0.167 .000 0 D05 0 .000 .000 .600 0 D06 0 0 0 0 0.167 0 D07 0 0.143 .000 .000 .000 .000 0 D08 0 .000 .000 .000 .000 .000 .000 0 D.. 0 0.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 0 D10 0 0 0 0 0.167 0 0 0 0

Gambar . potongan dari Dissimilarity matrik tahun 2004-2007

D01 D02 D03 D04 D05 D06 D07 D.. D63 D01 0 D02 1.000 0 D03 1.000 1.000 0 D04 1.000 0.875 1.000 0 D05 1.000 1.000 1.000 1.000 0 D06 1.000 1.000 1.000 .875 .909 0 D07 1.000 1.000 1.000 1.000 0.875 1.000 0 D08 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 D… … … 0 D63 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0

(46)

Gambar 6. Dendogram HCA Co-words 2004-2007

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2004-2007 dari 76 artikel jurnal dapat dikelompokan menjadi 5 kelompok, dengan kriteria bahwa setiap kelompok sekurang-kurangnya 2 artikel. Kelompok pertama sebanyak 36 artikel,

(47)

kelompok 2 terdiri dari 12 artikel, kelompok 3 terdiri dari 9 artikel, kelompok 4 terdiri dari 11 artikel, kelompok 5 terdiri dari 8 artikel

4.4. Skala Multidimensi

Hasil pemetaan yang berasal dari analisis gugus untuk jurnal Pendidikan Universitas Terbuka tahun 1999-2003 memperlihatkan dokumen bergerombol pada beberapa tempat. Untuk melihatnya satu persatu gugus diperlukan pembesaran 500%.

Gambar 7. Peta MDS artikel 1999-2003

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 1999-2003 dari 63 artikel jurnal dapat dikelompokan menjadi 6 kelompok, dengan kriteria bahwa setiap kelompok sekurang-kurangnya 2 artikel. Kelompok pertama sebanyak 26 artikel diberi titel “Distance Learning”, kelompok 2 terdiri dari 10 artikel diberi subjek “Curriculum”, kelompok 3 terdiri dari 7 artikel diberi subjek “Teknologi Pendidikan”, kelompok 4 terdiri dari 9 artikel subjek “Education Management”, kelompok 5 terdiri dari 4 artikel diberi judul “non education” dan kelompok 6 terdiri 4 artikel.di beri judul “Education Psycology”

(48)

Gambar 8. Peta MDS artikel 2004-2007

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2004-2007 dari 76 artikel jurnal dapat dikelompokan menjadi 5 kelompok, dengan kriteria bahwa setiap kelompok sekurang-kurangnya 2 artikel. Kelompok pertama sebanyak 36 artikel yang bersubjek “Distance Learning”, kelompok 2 terdiri dari 12 artikel bertopik “Education Technology”, kelompok 3 terdiri dari 9 artikel mempunyai subjek “Curriculum”, kelompok 4 terdiri dari 11 artikel mempunyai subjek “Education Management”, kelompok 5 terdiri dari 8 artikel diberi subjek “Education Psycology”

Untuk kelompok distance education tampak terlihat bergerombol pada kuadran pertama hal ini bias terjadi dikarenakan pada tahun 2004-2007 penulis artikel distance learning sudah terfokus pada pembelajaran jarak jauh yang berbasis teknologi, hal ini disebabkan pendidikan Jarak Jauh di UT merupakan primadona bagi dosen UT. Apalagi dengan adanya standarisasi pendidikan, dimana guru Sekolah dasar wajib berjenjang Sarjana PGSD, tanpa harus meninggalkan tugas pokoknya, hal ini yang membuat UT menjadi pilihan utama bagi Guru SD.

(49)

4.5. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis subjek, analisis co-words dan analisis multivariat unluk menentukan struktur pengetahuan bidang ilmu pendidikan artikel jurnal Universitas terbuka tahun 1999-2007

Populasi dari artikel penelitian adalah sebanyak 139 judul artikel, diperoleh 450 kata kunci. Rata-rata kata kunci setiap judulnya adalah 3,23. ini dapat dikatakan rendah jika dibandingkan dengan beberapa penelitian sebelumnya yang mencapai rata-rata 7. hal ini bisa disebabkan rendahnya pemahaman terhadap penulisan atau teknik pembuatan abstrak yang baik.

Setelah diperoleh kata kunci dari hasil analisis subjek, kemudian dilakukon analisis co-words, analisis gugus dan skala multidimensi. Dari basil peta artikel jurnal 1999-2003 hampir merata antara teknologi pendidikan dan manajemen pendidikan, hal ini dilihat dari dokumen yang diteliti pada tahun 1999-2003 sebanyak 26 dokumen artikel meminati subjek” distance learning” kelompok 2 terdiri dari 10 artikel diberi subjek “Curriculum”, kelompok 3 terdiri dari 7 artikel diberi subjek “Teknologi Pendidikan”, kelompok 4 terdiri dari 9 artikel subjek “Education Management”, kelompok 5 terdiri dari 4 artikel diberi judul “non education” dan kelompok 6 terdiri 4 artikel.di beri judul “Education Psycology”

Sedangkan untuk artikel tahun 2004-2007, kelompok yang menulis distance learning tetap mendominasi di tulisan jurnal Universitas Terbuka yaitu berjumlah 36 artikel artinya (47.36%) yang menulis”Distance Learning”. Sedangkan “education technology” berjumlah 12 artikel, selanjutnya “education Management” berjumlah 11 artikel, 9 artikel yang menulis tentang “Curriculum” dan 8 artikel bertajuk “education Psycology”.

Tetapi yang menulis dibidang non pendidikan sudah tidak tampak. Interpretasi

Sebelum sampai pada kesimpulan dalam penelitian , penulis menarik beberapa proposisi sebagai interpretasi dari hasil analisis data :

Selain ditulis oleh dosen yang berasal dari Fakultas Ilmu pendidikan dan keguruan (FKIP), artikel jurnal bidang ilmu pendidkan juga ditulis oleh dosen-dosen dari FISIP, FEKON, dan FMIPA serta luar UT seperti peneliti dari Pustekom, ITB dan

(50)

dari open university asia dan eropa. Diantara tulisan artikel yang berasal dari luar FKIP, kebanyakan mereka menulis tentang Distance Learning, mungkin mereka sadar bahwa distance learning merupakan primadona bagi mereka atau kekhususan (karena UT merupakan perguruan Tinggi Khusus). Namun demikian penulis tidak berhak menilai tulisan mana yang baik, dosen FKIP atau luar FKIP.

(51)

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yang berkenan dengan tulisan artikel jurnal pendidikan Universitas terbuka tahun 1999-2007, adalah sebagai berikut :

1. Dari 139 artikel jurnal pendidikan Universitas Terbuka, terdapat 2 artikel atau 1.43% yang berada di luar subjek ilmu pendidikan. Kedua artikel tersebut mempunyai subjek ilmu kesehatan dan Gender (perempuan). 2. Berdasarkan analisis subjek diperoleh 450 kata kunci dari 139 artikel

jurnal pendidikan. Artinya setiap artikel jurnal rata-rata memiliki 3.23 kata kunci.

3. Berdasarkan analisis co-words, hasil pengelompokan artikel jurnal pendidikan Universitas Terbuka tahun 1999-2007, terdiri dari 4 kelompok masing-masing: distance learning, teknologi pendidikan, manajemen pendidikan, dan 2 kelompok non pendidkan

4. Dari hasil pengelompokan dan peta yang diperoleh dalam penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa artikel jurnal pendidkan Univeritas Terbuka sebagian besar berada di subjek, Distance education, kurikulum, ilmu pendidikan dan teknologi pendidikan.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian ini beberapa hal yang disarankan, adalah sebagai berikut ;

1. Pengelompokan dan pemetaan berdasarkan analisis co-words, sangat dipengaruhi oleh kemampuan untuk menganalisis subjek dokumen. Karena itu disarankan dalam penentuan subjek dari objek artikel, perlu dibantu orang yang berlatar belakang ilmu perpustakaan.

2. Bagi instansi (Universitas Terbuka) khususnya dosen agar artikel diarahkan pada bidang ilmu yang sesuai dengan fakultasnya.

(52)

3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar analisis dilakukan dalam beberapa dimensi.

(53)

DAFTAR PUSTAKA

A.L.A. (1983). Glossary of Library and information Science. Chicago: A.L.A. Arwendria (2002). Pemanfaatan Teknik Descriptive multivariate Data analitic

untuk mengungkapkan strukture literatur bidang teknik (tesis). Depok : JIP-FIB UI

Boyce, Bert., Meadow, Charles T. and Kraft Donald H. (1994). Measurement in information science. New York: Academic Press.

Busha, C.H. Harter, S.P. (1980). Research methods in Librarianship: techniques and interpretation. New York: Academic Press.

Coulter, Neal (1998). Software Engineering as seen throught its Research

Literature: A study in Co-Words Analysis. Journal of The American Society for Information science.

Hasibuan, Z.A. (1995). Documen similaity and structure: using

bibliometricmethods and index term as approaches to improving information retrival performance. Ph.D Dissertation in the school of library and information science. Indiana University.

Hasibuan, Z.A. dan Mustangimah (2002). Pemetaan Ilmu pengetahuan. Kumpulan makalah Masyarakat Informetrik.

Kopesa, A. And Scchiebe, E. (1998). Science and technology mapping: a new iteration mode for representing multideminsional relationship. Journal of the American society for information science

Prihantono, Igif. (2001). Kajian Frekeunsi pengulangan kata untuk penentuan indeks artikel. Widya April 2001/187 tahun XVIII.

Qin He (2001). A review of clustering Algoritma in applied in information retrival.http//alexis.lis.ulux.23/05/2007.

Pendit, Putu Laxman. (2003). Penelitian ilmu perpustakaan dan Informasi:sebuah pengantar diskusi epistemology dan metodologi. Jakarta : JIP-FSUI.

Spasser, M.A. (1997). Mapping the Terrain of Pharmacy:co-classification analysis of the international pharmaceutical abstracts database. Scientometric,39: 77-97.

Sulistyo-Basuki. (1992). Teknik dan jasa dokumentasi. Jakarta:Gramedia pustaka Utama.

(54)

Sulistyo-Basuki. (1995). Kajian komunikasi ilmiah di Indonesia dengan menggunakan analisis sitiran. Proyek Hibah Bersaing VII. Depok, Universitas Indonesia

Sulistyo-Basuki. (2001). Visualisasi ilmu pengetahuan.Makalah seminar

informetrika dan scientometrika bagi peneliti dan pustakawan. Jakarta, 17 september 2001.

Surtikanti, Ratih. 2004. Kajian Kolaborasi Interdisipliner Peneliti di Indonesia: Studi kasus pada program riset unggulan terpadu I-VII. [Tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia.

Suriasumantri, Jujun. S. (1996). Filsafat Ilmu sebuah pengantar populer. Jakarta: Pustaka Sinar harapan.

Tim Pengembangan Wahana (2005). Komputer Pengembangan Analisis Multivariate dengan SPSS 12. Jakarta : Salemba empat.

Von Ungern Sternberg, S. (1995). Application in Teaching Bibliometrics. IFLA General Conference- Procesdings. August 0-25.

Gambar

Gambar 1. Alur tahap penelitian
Gambar 2. Prototip pengolahan data
Gambar 3.  Situs Thesaurus online, alamat www.eric.ed.gov.
Tabel 1. Pemasangan dokumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cash ratio , debt to equity ratio , profitabilitas , retun on aset , debt to total aset dan growth terhadap dividend

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD 2

Dalam praktek peradilan pidana keterangan saksi tidak lagi diberikan secara langsung (fisik) harus dipersidangan untuk memberikan kesaksiannya. Selain hal diatas, saat ini

Dengan kuasa resmi untuk mewakili dan bertindak untuk dan atas nama (………….) dan setelah memeriksa serta memahami sepenuhnya seluruh isi pengumuman Pelelangan

Sewa mesin fotokopi dan sewa angkutan darat ini merupakan sewa yang dikenakan pajak penghasilan pasal 23, karena merupakan pajak penghasilan yang dipotong atas penghasilan

Respons yang segera mengemuka adalah terhadap pembatasan jumlah tempat praktik dokter. Pembatasan tersebut telah menimbulkan dampak kepada kemampuan pemilik atau pengelola

yang tidak diajar dengan model kooperatif teknik two stay two stray , maka akan digunakan rumus t-test dengan diawali dengan menghitung skor hasil belajar siswa pada

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk