26 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. (Wikipedia, 2012 dalam Slameto 2015:148).
3.2. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Kemiriombo pada semester II Tahun Pelajaran 2017. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan januari sampai selesai. Dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pokok bahasan energi dan cara penggunaannya pada kelas IV. Penelitian ini dilakukan atas pertimbangan bahwa lokasinya mudah dijangkau oleh peneliti, sehingga lebih memudahan mendapatkan data.
3.3. Subjek Penelitian
Penelitian ini guru kelas dan peneliti bertindak sebagai subjek yang memberi tindakan. Sedangkan obyek yang diteliti atau yang beri tindakan yaitu siswa kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung yang terdiri dari 11 siswa yaitu siswa perempuan 3 dan siswa laki-laki 8.
3.4. Variabel Penelitian
Variabel bebas atau Independent Variabel adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat atau Dependent. Variabel bebas ini sering dilambangkan dengan X. Variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini yaitu model Discovery Learning.
Variabel terikat atau Dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat dari Treatment (perlakuan) yang diberikan. Variabel terikat atau Dependent ini dilambangkan dengan Y. Variabel terikat atau yang memperngaruhi yaitu hasil
27 belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung.
3.5. Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan model penelitian tindakan menurut Kemmis & Mc Taggart (Ishak, 2011:160) membagi tiga tahap dalam satu siklus yaitu Perencanaan, (Planning), Tindakan dan Pengamatan (Acting & Observing), Refleksi (Reflecting).
Gambar 3.1
Desain Penelitian Tindakan Kemmis & Mc Taggart (Ishak,2010:165)
Perencanaan (Planning), dalam perencanaan penelitian hal-hal yang dilakukan adalah menyediakan atau menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam mendukung proses pembelajaran IPA kelas IV. Tindakan (Acting) dan pengamatan Oobserving) yaitu tahap peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan berupa tindakan di dalam kelas, peneliti dan pengamat mengamati pengaruh tindakana terkait proses yang dilaksanakan. Selanjutnya refleksi (Reflecting), merupakan tahap mengingat dan merenungkan kembali apa yang telah dilakukan, peneliti dan pengamat berdiskusi tentang tindakan yang telah dilakukan dan merencanakan tindakan selanjutnya. Pada tahap refleksi ini peneliti
28 juga dapat melihat dirinya sendiri untuk menemukan hal-hal yang dirasa masih kurang dan belum sesuai dengan rencana tindakan.Dalam penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Berikut tahap-tahap siklus I dan siklus II akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Peneliti terlebih dahulu mempersiapkan rencana tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi energi dan cara penggunaannya dengan menggunakan model Discovery Learning, adapun langkah- langkah perencanaannya adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi masalah pembelajaran yang dilakukan guru
sebelumnya.
2. Menganalisis dan menentukan masalah.
3. Merancang suatu proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Llearning berbantuan benda konkret sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
4. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi, alat/bahan belajar dan alat evaluasi). 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum :
a. Standar Kompetensi (SK) 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kompetensi Dasar (KD) 8.1. Mendeskripsikan energi panas dan energi bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
6. Konsultasi dengan guru kelas tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi, alat/bahan belajar dan alat evaluasi).
b. Tindakan (Acting) dan Pengamatan (Observing)
Tahap tindakan ini melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP (terlampir halaman 80) yang telah disusun dan direncanakan
29 sebelumnya. Tindakan dalam pembelajaran ini menggunakan model Discovery Learning yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran(2 x 45 menit).
Pengamatan atau Observing dilakukan pada proses pembelajaran berlangsung dalam mata pelajaran IPA dengan model pembelajaran Discovery Learning. Observasi dilakukan oleh guru kelas yaitu guru kelas IV saat peneliti melaksanakan proses pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya dan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan perbaikan pada tahap selanjutnya.
Observasi dilakukan pada proses pembelajaran berlangsung dalam mata pelajaran IPA dengan model pembelajaran Discovery Learning. Observasi dilakukan oleh guru kelas yaitu guru kelas IV saat peneliti melaksanakan proses pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya dan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan perbaikan pada tahap selanjutnya.
c. Refleski (Reflecting)
Pada tahap terakhir ini yaitu refleksi, setelah melakukan tindakan dan observasi kegiatan selanjutnya refleksi. Refleksi merupakan proses berfikir untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari apa yang telah dilakukan serta melihat kembali aktifitas yang sudah dilakukan berdasarkan hasil observasi dan hasil temuan dikelas pada saat pembelajaran berlangsung menggunakan model Discovery Learning, hasil pekerjaan peserta didik berupa lembar kerja dan hasil jawaban evaluasi. Membuat rencana baru untuk tindakan selanjutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan (Planning)
Peneliti terlebih dahulu mempersiapkan rencana tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi energi dan cara
30 penggunaannya dengan menggunakan model Discovery Learning, adapun langkah- langkah perencanaannya adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi masalah pembelajaran yang dilakukan guru
sebelumnya.
2. Menganalisis dan menentukan masalah.
3. Merancang suatu proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning berbantuan benda konkretsesuai dengan materi yang akan diajarkan.
4. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi, alat/bahan belajar dan alat evaluasi).
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum :
a. Standar Kompetensi (SK) 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kompetensi Dasar (KD) 8.2. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya.
6. Konsultasi dengan guru kelas tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi, alat/bahan belajar dan alat evaluasi).
b. Tindakan (Acting) dan Pengamatan (Observing)
Tahap tindakan ini melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP (terlampir halaman 114) yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya. Tindakan dalam pembelajaran ini menggunakan model Discovery Learning yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 45 menit).
Pengamatan atau Observing dilakukan pada proses pembelajaran berlangsung dalam mata pelajaran IPA dengan model pembelajaran Discovery Learning. Observasi dilakukan oleh guru kelas yaitu guru kelas IV saat peneliti melaksanakan proses
31 pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya rencana pembelajaran yang telah dibuat.
c. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap terakhir ini yaitu refleksi, setelah melakukan tindakan dan observasi kegiatan selanjutnya refleksi. Refleksi merupakan proses berfikir untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari apa yang telah dilakukan serta melihat kembali aktifitas yang sudah dilakukan berdasarkan hasil observasi dan hasil temuan dikelas pada saat pembelajaran berlangsung menggunakan model Discovery Learning, hasil pekerjaan peserta didik berupa lembar kerja dan hasil jawaban evaluasi. Pada siklus II diharapkan proses belajar ini berhasil dengan meningkatnya jumlah siswa mencapai KKM.
3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini yang berkaitan dengan hasil belajar IPA. Peneliti menggunakan :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru kelas untuk memperoleh informasi mengenai karakter siswa dan hasil belajar siswa sebelum melakukan penelitian tindakan kelas. 2. Tes
Tes ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini. Tes ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan siswa IV dalam mengerjakan dan menyelesaikan soal-soal yang diujikan pada mereka dengan mata pelajaran IPA setelah diberikan tindakan dengan model Discovery Learning pada siklus I maupun siklus II.
3. Observasi
Pengumpulan data juga menggunakan teknik observasi. Ini sangat diperlukan untuk mengamati perilaku dan aktifitas proses dalam proses pembelajaran dikelas yang sedang berlangsung. Dalam pengamatan ini
32 peneliti juga mencatat atau merekam aktifitas guru dan siswa secara langsung pada tempat penelitian.
3.6.2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan hasil belajar IPA yaitu:
1. Instrumen lembar observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran IPA yang berlangsung menggunakan model Discovery Learning. Lembar observasi ini disesuaikan dengan sintaks atau langkah-langkah dari model Discovery Learning yang disesuaikan dengan RPP yang terdiri dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa (terlampir halaman 141).
2. Tes Hasil Belajar
Pengumpulan data dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan instrumen tes. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada setiap siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tes ini berbentuk pilihan ganda dan esai.
Penyusuan kisi-kisi didasarkan pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetesi Dasar (KD) yang ditetapkan. Dalam siklus I peneliti mengambil Standar Kompetensi (SK) 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar (KD) 8.1. Mendeskripsikan energi panas dan energi bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
33 Tabel 3.2
KISI-KISI INSTRUMEN TES MATA PELAJARAN IPA KELAS IV
MATERI “ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI” Nama Sekolah : SD Negeri 3 Kemiriombo
Kelas : IV
Mata Pelajaran : IPA Jumlah Soal : 50
Bentuk Soal/Tes : Pilhan Ganda dan Esai
Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar : 8.1. Mendeskripsikan energi panas dan energi bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
Indikator Proses Berpikir
C1 C2 C3 C4 C5 C6 1. Menjelaskan pemahaman sumber energi panas. PG: 1,2,22,23 Esai : 1,2,7 PG: 4,5,25 Esai : 16,18 PG: 29 2. Mengelompokkan jenis-jenis benda penghantar panas. PG: 9 Esai : 11,13 PG: 3,10,11,26 3. Menjelaskan cara perpindahan panas PG: 7,8 Esai : 4,10 PG: 24,27 Esai : 19 PG: 6 4. Menjelaskan pemahaman sumber bunyi. PG: 14,16,17,18,28 Esai : 5,8,12 Esai : 17
34 5. Mendeskripsikan terdengarnya sumber bunyi. PG: 12,13 Esai : 3,15,20 PG: 15,30 6. Menjelaskan cara perambatan bunyi. Esai : 6,14 PG: 19,20 Esai : 9 PG: 21 Jumlah Soal 50
Siklus II peneliti mengambil Standar Kompetensi (SK) 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar (KD) 8.2. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya.
35 Tabel 3.3
KISI-KISI INSTRUMEN TES MATA PELAJARAN IPA KELAS IV
MATERI “ENERGI ALTERNATIF” Nama Sekolah : SD Negeri 3 Kemiriombo
Kelas : IV
Mata Pelajaran : IPA Jumlah Soal : 50
Bentuk Soal/Tes : Pilhan Ganda dan Esai
Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar : 8.2. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya.
Indikator Proses Berpikir
C1 C2 C3 C4 C5 C6 1. Menjelaskan pemahaman berbagai sumber energi alternatif. PG: 1,5,12,13,16 Esai: 4,11,20 PG: 10,23,24,29 Esai : 18 PG: 11,18,20 ,22 2. Menyebutkan benda-benda yang menggunakan sumber alternatif. Esai : 8,12 PG: 2,3,6,14 Esai: 1,3,5,6,7, 14,19 PG: 7, 8, 9,27 PG: 17,19, 21,25,26 Esai: 13,15 3. Menyebutkan keuntungan dan kerugian sumber energi alternatif. PG: 4,30,28 Esai: 2,9,10,17 PG: 15 Esai : 16 Jumlah Soal 50
36 3.7. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yaitu hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo Kecamatan Gemawang Kabupaten Temangguung. Dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila, kiteria keberhasilan penelitian dapat meningkatkan hasil belajar diatas KKM.
Siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai rata-rata siswa keseluruhan dalam pembelajaran IPA mengalami peningkatan sebanyak 80% siswa mendapat nilai ≥ 70 dengan KKM 70. Pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dalam mata pelajaran IPA, dikatakan berhasil apabila dengan menggunakan model tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo yang diukur dengan meningkatnya hasil belajar siswa. 3.8. Teknik Analisis Data
Untuk menjamin bahwa instrumen soal yang telah dibuat berupa soal pilihan ganda dan isian dalam penelitian ini dalam pokok bahasan Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka dilakukan Uji Validitas, Uji Reliabilitas. Instrumen soal yang baik harus memenuhi syarat. Syarat tersebut ada dua yaitu valid dan reliabel.
3.8.1. Uji Validitas
Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal yang nantinya akan digunakan sebagai tes untuk mengukur proses pembelajaran berlangsung dan dilakukan pada akhir pertemuan siklus. Validitas adalah patokan sampai sejauh mana suatu pengujian menghasilkan pengukuran yang dikehendaki kesahihan atau sifat benar menurut bahan bukti yang ada. (Slameto 2015: 440-441). Uji validitas ini dibantu dengan SPSS (Statistical Package for Social Sience) for windows versi 16. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada corrected item total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dan skor total item nilai. Langkah-langkah uji validitas instrumen menurut Wardani (2012:361) adalah dengan memasukan data pada
37 SPSS – klik analys – scale – reliability analysis – statistic – scale if item deleted serta menganalisis output. Menurut Wardani Naniek, dkk (2012:344) suatu butir soal dikatakan valid jika memiliki koefisien validitas positif dan mendekati angka 1,00, namun pada kenyataaanya koefisien validitas tidak pernah mencapai angka 1,00. Uji validitas dalam penelitian ini memakai uji validitas yang ditentukan bahwa butir soal dikatakan vajid jika memiliki koefisien 0.361.
Uji validitas dilakukan di SD Negeri 3 Kemiriombo Kecamtan Gemawang Kabupaten Temanggung pada siswa kelas VI karena kelas tersebut sudah memperoleh materi yang sesuai dengan KD dengan soal yang akan di uji validitas. hasil pengujian dianalisis digunakan menggunakan aplikasi SPSS sehingga diperoleh soal yang valid. Yang kemudian akan diberikan ketika siswa siklus I dan siklus II. Hasil uji validitas instrumen siklus dapat dilihat di tabel berikut ini :
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus I
No Indikator Nomor Item Hasil Uji Validitas
Valid Tidak valid 1. Menjelaskan pemahaman sumber
energi panas.
1,2,4,5,22,23 ,25,29
1,2,5,23,25,29 4,22 2. Mengelompokkan jenis-jenis benda
penghantar panas.
3,9,10,11,26 9,11 3,10,26
3. Menjelaskan cara perpindahan panas.
6,7,8,24,27 6, 27 7,8,24
4. Menjelaskan pemahaman sumber bunyi.
14,16,17,18,28 14,16,17,18,28 5. Mendeskripsikan terdengarnya
bunyi.
12,13,15,30 13,30 12,15
6. Menjelaskan cara perambatan bunyi.
19,20,21 19,21 20
38 Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas soal Esai Siklus I No Indikator
Nomor Item
Hasil Uji Validitas Valid Tidak valid 1. Menjelaskan pemahaman sumber
energi panas.
1,2,7,16,18 1,7,18 2,16
2. Mengelompokkan jenis-jenis benda penghantar panas.
11,13 11 13
3. Menjelaskan cara perpindahan panas.
4,10,19 4,19 10
4. Menjelaskan pemahaman sumber bunyi.
5,8,12,17 8 5,12,17
5. Mendeskripsikan terdengarnya bunyi.
3,15,20 15,20 3
6. Menjelaskan cara perambatan bunyi.
6,9,14 6,14 9
Jumlah 20 11 9
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus II
No Indikator Nomor Item Hasil Uji Validitas
Valid Tidak Valid 1. Menjelaskan pemahaman berbagai
sumber energi alternatif.
1,5,10,11,12,13,16, 18,20,22,23,24,29 1,5,12,13,16 ,20,23,29 10,11,18, 22,24 2. Menyebutkan benda-benda yang
menggunakan sumber alternatif.
2,3,6,7,8,9,14,17, 19,21,25,26,27
2,3,7,8,14, 17,25,26,27
6,9,19,21 3. Menyebutkan keuntungan dan
kerugian sumber energi alternatif.
4,15,28,30 15,30 4,28
Jumlah 30 19 11
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Soal Esay Siklus II
No Indikator Nomor Item Hasil Uji Validitas
Valid Tidak Valid 1. Menjelaskan pemahaman berbagai
sumber energi alternatif.
4,11,18,20 4,18 11,20
2. Menyebutkan benda-benda yang menggunakan sumber alternatif.
1,3,5,6,7,8,12, 13,14,15,19
1,3,6,8,12, 13,14,15,19
5,7, 3. Menyebutkan keuntungan dan
kerugian sumber energi alternatif.
2,9,10,16,17 10 2,9,16,17
39 3.8.2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas selanjutnya uji reliabilitas pada instrumen soal. Menurut Slameto (2015:432) Reliabilitas merupakan keadaan dimana suatu pengujian menghasilkan pengukuran yang sama dengan hal yang diukur. Menurut Wardani, dkk (2012:344) Reliablitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat untuk memberikan hasil pengukuran tang konstan atau ajeg. Tujuan utama untuk mengetahui tingkat ketepatan dan keajegan skor tes. Koefisien reliabilitas selalu berada dalam rentangan 0 sampai dengan 1 yang menunjuk pada persesntase varian error dengan sumber variasi yang berbeda. Semakin tinggi koefisien relialibitas suatu tes (mendekati 1), makin tinggi pula keajengan/ketepatan. Koefisien reliablitas diinterprestasikan sebagai berikut:
Tabel 3.8
Rentang Indeks Reliabilitas No. Indeks Intrepretasi
1. 0,80 – 1,00 Sangat Reliabel 2. <0,80 – 0,60 Reliabel 3. <0,60 – 0,40 Cukup Reliabel 4. <0,40 – 0,20 Agak Reliabel 5. <0,20 Kurang Reliabel
Hasil uji reliabilitas instrumen soal siklus I dan soal siklus II diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.9
Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
40 Tabel 3.10
Uji Reliabilits Soal Esay Siklus I Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.856 20
Dari uji reliabilitas siklus I diperoleh hasil dari pengelohan data menggunakan SPSS dengan angka Cronbach’s Alpha 0,879 dari soal pilihan ganda dan 0,856 soal esay. Termasuk dalam kategori reliabilitas (Sangat Reliabel). Hal ini berarti instrumen soal siklus I memiliki tingkat reliabilitas yang sangat reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian siklus I.
Tabel 3.11
Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus II Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.882 30
Tabel 3.12
Uji Reliabilitas Soal Esay Siklus II Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
41 Dari uji reliabilitas siklus II diperoleh hasil dari pengelohan data menggunakan SPSS dengan angka Cronbach’s Alpha 0,882 dari soal pilihan ganda dan 0,801 soal esay. Termasuk dalam kategori reliabilitas (Sangat Reliabel). Hal ini berarti instrumen soal siklus II memiliki tingkat reliabilitas yang sangat reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian siklus I.