lingkungan pendidikan sehingga mendukung desain yang akan dikembangkan. Tahap studi pendahuluan telah dilakukan dengan berbagai kegiatan, yaitu :
1.
Observasi lingkungan sekolahObservasi dilaksanakan
di
SMPN
2
Salatiga dan SMPKristen Satya wacana. Hasil observasi menunjukkan bahwa masing-masing sekolah memiliki karakter yang berbeda-beda jika dilihat dari keadaan lingkungan sekolah dan kelas.
2.
Wawancara terhadap guruHasil wawancara terhadap
guru
menunjukkan bahwa dalam pandangan guru, matematika masih menjadi masalah bagi siswa, masih terdapat siswa yang tidak mampu mendapat nilai sesuai dengan standar yang ditetapkan, hal ini disebabkan oleh kurang siapnya siswa dalam menerima materi.Pengajaran yang dilakukan oleh guru sendiri sudah mulai menggunakan macam-macarn pembelajaran
inovatif,
akan tetapiguru mengaku bahwa lebih nyaman menggunakan model pembelajaran ceramah karena persiapan yang sederhana dankurang
pahamnyaguru
terhadap
berbagai macam model pembelajaraninovatif.
Keterbatasanwaku
dalam mengajar yang kurang seimbang dengan materi yang harus diajarkan dan dikuasai siswa juga menjadi hambatan guru.3.
Studi literaturPelaksanakan observasi dan wawancara berhasil menggali
informasi
tentang
berbagai macam
permasalahan dalam pembelajaran matematika yang diharapkan dapat diselesaikandengan
model yang akan
dikembangkan.Studi
literatur dilakukan untuk mengkaji permasalahan dengan menggunakan berbagaiteori
yang
ada.
Berdasarkanhasil
studi
literatur didapatkan bahwa ada tiga hukum yang sebaiknya diterapkan kepada siswa agar pembelajaran menjadi lebih mudah baik bagisiswa
maupunguru.
Tiga hukum tersebut adalah
hukum kesiapan {low of readness), hukum latihan llow af exercise) dan hukum akibat llow of effeal4.
Pengembangan awal desainBerdasarkan hasil
dari
observasi, wawancara dan studiliteratur maka
diajukanlahsuatu model yang
kemudian dikonsultasikan terhadap pakar pendidikan sehingga muncullah model hipotetik seperti yang tercantum dalam bab lll yang siap untuk diterapkan dalam penelitian lebih lanjut.Deskripsi Subiek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMP Kristen Satya Wacana yaitu siswa kelas VlllB yang berjumlah 25 siswa dan siswa kelas VlllC yang berjumlah 24 siswa.
Persiapan Penelitian
Proses penelitian pengembangan
model diawali
dengan persiapanpenelitian
untuk
menerapkanmodel pada
subjek penelitian. Padatahap
persiapanpeneliti
melakukan berbagai kegiatan, yaitu :1.
Diskusidengan guru pengampuDiskusi dilaksanakan terhadap pengajar matematika kelas
yang menjadi subjek penelitian yaitu kelas Vlll B sebagai subjek
penelitian
tahap
pertama
dan
kelas
VlllC
sebagai subjek penelitiantahap
kedua. Berdasarkan hasil diskusi disepakati materi yang akan diajarkan saat penerapan modelyaitu
bab lingkaran. Untuk sistem pengajaran diserahkan kepada peneliti dengan tetap dalam pengawasan guru pengampu.2.
Membuat instrumen penelitiana.
Angket sikapAngket untuk
mengukur
sikap siswaterdiri
atas 15item
yang disusun berdasarkan aspek sikap seperti yang telah diuraikan pada bab lllb.
Soal tesSoal
tes
dibuat
berdasarkanmateri yang
telah didiskusikandengan
guru
pengampu
mata
pelajaran matematika subjek penelitian. Soal tes dalam bentuk uraiansingkaf
setiap soal mewakilisub
materi yang ditugaskan kepada siswa.D. Analisis Validitas dan Reliabilitas lnstrumen
1.
Angket SikapValidasi konstrak oleh ahli menyatakan bahwa instrumen dapat digunakan dengan suatu perbaikan. Setelah instrumen diperbaiki dan dinyatakan siap digunakan maka dilakukan uji
coba
lapangan.Hasil
perhitunganvaliditas
angket
sikap terhadap metode sel menunjukkan bahwadari
15 item yang dicobakan, semuanya dinyatakan valid.Item-item pada angket yang
telah
dinyatakan valid kemudian dicari koefisien reliabilitasnya. Perhitungan reliabilitasangket
menggunakanrumus alpho
cronboch menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) L7.O forWindows. Hasil perhitungan reliabilitas angket sikap terhadap metode sel menghasilkan o/pha sebesar 0,935. Menurut standar reliabilitas, angket sikap terhadap metode sel memiliki kategori memuaskan atau sangat reliabel.
Hasil lengkap perhitungan validitas dan reliabilitas angket sikap terhadap metode sel dapat dilihat pada Lampiran 8.
2.
TesSetelah soal tes dikonstruksi sesuai dengan materi yang diajarkan
dan
standar
kompetensi kelulusanmateri,
maka selanjutnya dikonsultasikan kepada ahli. Pengujian konstruk dari ahli menyatakan bahwa instrumen sudah sesuai dengan bahan yang diajarkan tetapi belum siap digunakan karena isi dari soaltes
dinilai
belum bisa
mengukur aspekyang akan
diukur sehingga diperlukan perbaikan. Perbaikan dilakukan pada bagian angka untuk penghitungan yang dinilai dapat menyulitkan siswa, karenayang ingin diukur
adalah konsepdari
materi
yang diajarkan.Soal tes kemudian dikonsultasikan kepada guru pamong matematika. Berdasarkan penilaian dari guru pamon& soal tes sudah sesuai dengan standar kompetensi kelulusan dan materi yang diajarkan
tetapi
ada bentuk soal yang harus diperbaiki karena bertentangan dengan konseplain.
Tesyang
sudah mengalami perbaikan kemudian dicobakan kepada siswa.Hasil perhitungan reliabilitas soal
tes
diperoleh o/pho sebesar 0,719 untuk tes 1 dan 0,709 untuk tes 2. Nilai tersebuttermasuk
dalam kategori dapat diterima. Hasil
lengkap perhitungan reliabilitas soal tes dapat dilihat pada Lampiran 8.Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran kontekstual dengan metode sel pada subjek penelitian. Tahapan metode sel sesuai dengan yang tercantum pada bab lll yaitu ada 4 tahapan yang harus dilewati yaitu tahap pertama yang berfokus pada siswa dimana siswa dipancing untuk
aktif
mencari materi sendiri, tahap kedua berfokus pada kelompok kecil yang terdiri atas beberapa siswa, tahap ketiga yang berfokus pada kelompok besar atau satu kelas dan tahap keempat yang berfokus pada review guru. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan dengan melewati2
kali
uji
coba sehingga didapatkan model yang sesuai. Padapenelitian ini peneliti berperan sebagai observer sekaligus pengajar.
Berikut
ini
merupakan deskripsi lengkapuji
coba
yang telah dilaksanakan :t.
UjiCoba pertamaUji
coba
pertama dilaksanakandalam
3
pertemuan.Materi
yang
digunakan adalah lingkaran. Subjek penelitian adalah siswa kelasVlllB
SMP Kristen Satya Wacana yang berjumlah 25 siswa. Berikut merupakan uraian pelaksanaan dan hasildari ujicoba pertama :a.
Pertemuan 1Kegiatan pada hari pertama adalah guru menjelaskan tentang metode belajar yang digunakan, mencari materi, membuat laporan pribadi dan laporan kelompok sementara. Siswa yang telah memahami tahapan metode pembelajaran yang digunakan kemudian dibagi dalam 5 kelompok sehingga setiap kelompok beranggotakan 5 orang siswa, tetapi karena ada
2
siswa yang tidak masuk maka ada2
kelompok yang beranggotakan 4 orang.Siswa berkumpul
dalam
kelompokdan
berdiskusi mengenai pembagian materi untuk membuat laporan pribadi. Kegiatan belajar mengajar dipindahkanke lab
komputer dimana siswa bebas mencarimateri
yang menjadi tugas individu melalui jaringan internet setelah ada kesepakatan pembagian tugas. Selama kegiatan mencari materi, siswa cukup antusiastetapi
dalam pelaksanaannya ada kendala yang dihadapiyaitu
minimnya komputer yang terkoneksi dengan internet dan koneksi internet yang lambat.b.
Siswa menuliskan tugas individu pada laporan pribadi, kemudian siswa berkumpul dalam
1
kelompok lagi untuk berdiskusi mengenai materi yang mereka dapat dan hasil daridiskusi dituliskan
dalam
laporan kelompok
sementara.Laporan
pribadi
dan
laporan
kelompok
kemudian dikumpulkan.Berdasa rka n pengamatan, di keta hui ba hwa pertem ua n
pertama berjalan kurang lancar. Hal
ini
ditunjukkan oleh banyak siswa mengeluh mengenai koneksiinternet
yang lambat dan terbatas sehingga siswa tidak bisa bebas dalam mencari bahan materi yang menjadi tugas mereka padahal siswa sangat antusiasuntuk
mencari bahan. Siswa juga mengeluh mengenai terbatasnya waktu untuk mengerjakan laporan pribadi dan diskusi kelompok.Pertemuan 2
Kegiatan
yang
dilakukandalam
pertemuan kedua adalah presentasi dan reviewdari
guru. Setiap kelompok mempresentasikan apa yang sudah siswadapat baik
itu ketika kerja secara individu ataupun dalam diskusi kelompok. Keterbatasan waktu kembali menjadi kendala dalam kegiatan pertemuan kedua, dari 5 kelompok hanya 4 kelompok yang dapat mempresentasikan hasil temuannya. Review dari guru gagal dilaksanakan karena waktu sudah habis. Keterbatasanwaktu
ini
muncul karena ada pemotonganjam
pelajaran yang seharusnya 2x45 menit menjadi 2x30 menit oleh pihak sekolah. Keterbatasan waktu yangterjadi
membuat siswa menjadi kurang bersemangat.Pada pertemuan kedua, keaktifan siswa terutama
dalam
mempresentasikanhasil temuan
menurun. Siswamerasa tidak diperhatikan ketika presentasi karena siswa lain yang melihat presentasi ramai sendiri sehingga menimbulkan
kesan tidak menghargai. Pertemuan 3
Pada
pertemuan
ketiga
dilaksanakantes
untuk mengetahui kemampuan siswa dan pengisisn angket untuk mengetahui respon atau sikap siswa terhadap metode yang diterapkan.d.
HasilAnalisis
data hasil
uji
coba
dilaksanakan setelah penerapanmetode
sel
untuk
mengevaluasi efektivitas metode sel.
Hasil penerapan metode sel dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut merupakan uraiandari
berbagaiaspek tersebut :
1)
Laporan PribadiPenilaian laporan pribadi didasarkan pada kriteria yang
telah
dijelaskan pada bablll.
Nilai minimal yang dapat diperoleh siswa adalah 50 dan nilai maksimal yang dapat diperoleh adalah 100. Sehingga dapat diperolehNilai standar deviasi tOl
=W
=
19P
=
8,3=
I
Berdasarkan nilai yang didapatkan, maka kategori
baik
buruknyalaporan pribadi
dapat
dikelompokkan seperti pada Tabel 4.1di bawah ini :Tabel4.1
Penilaian Laooran Pribadi
Kategorisasi lnterval nilai Jumlah PeEentase
Saneat buruk 50-57 1 4%
Buruk 58-55 8 35%
Kurans baik 66-73 o OY"
Cukuo baik 74-87 8 35Yo
Baik 82-89 3 L3%
Saneat baik 90-97 3 L3Yo
Total 23 100%
Berdasarkan data
di
atas dapat diketahui bahwa 61% siswa telah mampu membuat laporan yang cukupmemenuhi
kriteria laporan pribadi
yaitu
gabungan berbagai sumber dan mencantumkan contoh soal.Berdasarkan observasi
juga
diketahui
bahwakeaktifan
siswa
meningkat.
Hasil
temuan
lainmenunjukkan
seorang siswa
yang
menurut
guru pengampu sangat pasifdan nilai
matematika selalu dibawah rata-rata mampu
membuat
laporan
pribadi dengan bagus dan tanpa bantuan teman.2)
Laporan kelompokPenilaian
laporan kelompok
didapatkan
dari penjumlahanskor yang didapat pada
masing-masing kriteria yang telah diuraikan pada Bablll.
Nilai minimal yang dapat diperoleh adalah 50 dan nilai maksimal yang dapat diperoleh adalah 100, sehingga diperoleh :Nilai standardeviasi
Ol=W= ry
=
8,3=
8 Dengan demikian, kategori baik buruknya laporan dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini :Tabel4.2
Kategorisasi lntervalnilai lumlah Persentase
Sansat buruk 50-57 0 OYo
Buruk s8-55 0 OYo
Kurane baik 66-73 0 OYo
Cukup baik 74-87 3 6OYo
Baik 82-89 0 OYo
Sansat baik 90-97 2 N%
Total 5 10070
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa 60%
kelompok mengerjakan laporan kelompok dalam kategori cukup baik dan 40% kelompok dalam kategori sangat baik. Hal
ini
menunjukkan bahwa semua laporan kelompok yang telah dikumpulkan telah cukup memenuhi kriterialaporan
yang
dikatakan
baik
yaitu
lengkap
dan mencantumkan contoh soal.Tes
Hasil
tes
yang
telah
dikerjakan
siswa
padapertemuan ketiga didapatkan hasil yang sangat tidak memuaskan dari 25 siswa yang menjadi subjek penelitian hanya 1 siswa yang mampu melewati KKM dengan nilai rata-rata kelas
43,5.
Penilaian terhadaptes
kemudian dilakukan peritem
sesuai dengan materi yang menjaditugas
masing-masingsiswa,
maka
didapatkan hasil sebagai berikut :Tabel4.3
Kategori penilaian tes berdasarkan soal yang sesuai
Berdasarkan data
di
atas dapat diketahui bahwa 69% siswa telah mampu menjawab soal dengan konsepyang
benar,
denganrincian
3A% menjawab dengan konsepyang
benartanpa
kesalahan, 13% menjawab dengan konsep yang benartapi
melakukan kesalahan pada penghitungan akhir,dan
26% menjawab dengan konsep yang benartetapi
melakukan kesalahan pada penghitungan dari awal.4)
SikapUji
validitas
menunjukkanbahwa semua
item dalam angket valid sehingga semuaitem
dalam angket dapat digunakan untuk analisis. Setiap item terdiri atas 4 jawaban dengan skor berjenjang dari 1 sampai 4. Jumlahitem
yang
digunakan adalah15
item
sehingga skor minimal yang dapat diperoleh adalah 1x15 =15 dan skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 4x15=50.Nilai standar deviasi
$l=Y
=
99#
=
7,5=
I
Kategoritinggi
rendahnya sikap siswa terhadap metode sel dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini :dengan individu
Kategorlsasi Skor lumlah Persentase
Tidak diiawah 0 7 AYo
Meniawab denean konsep vang salah
t
I
4YoMenjawab dengan konsep yang
tertukar densan materi yang seienis 2 5 22Yo Menjawab dengan kesalahan pada
oenshitunsan dari awal 3 6 26Yo Menjawab dengan kesalahan Pada
oenshitunsan akhir 4 3 t3%
Menjawab tanpa kesalahan 5 7 3OYo
Tabel4.4
Kategori tinggi rendahnya sikap siswa terhadap metode sel(1)
Kategorisasi lnterval nilai Jumlah Persentase
Sansat Rendah L5-22 2 9Yo
Rendah 23-30 2 9%
Sedang 31-38 6 27Yo
Tinggi 39-46 9 41Yo
Sangat tinggi 47-54 3 74%
Total 22 100%
Berdasarkan
data
di
atas
tampak
bahwa kecenderungansikap
siswa terhadap
metode
yang diterapkan adalah tinggi yaitu4t%.
Hal ini menunjukkanbahwa siswa
merespon
positif
metode
sel
untuk diterapkan.5)
EvaluasiPelaksanaan ujicoba selama 3 pertemuan dan data hasil
uji
coba kemudiandi
evaluasi. Berdasarkan hasilevaluasi
maka
didapatkan berbagai kekurangan yang perlu dievaluasi, yaitu :a) Pada setiap
tahap
pembelajaransiswa
merasa mengalami kekuranganwaktu
sehinggaperlu
adaperbaikan dalam konsep pengaturan waktu
b)
Pemahaman siswaterhadap materi yang
menjadi tugas individu sudah baik tetapi untuk konsep secaramenyeluruh terutama yang menjadi bagian kelompok lain masih sangat kurang. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya tahap yang
tidak
sempat dilaksanakan yaitureview
dari
Euru. Pada
uji
coba kedua
harus diupayakan kelengkapan proses pernbelajaran dengan metode sel.c)
Pada tahap presentasi terlihat bahwa keaktifan anakmenurun
yang
disebakan
oleh
perasaan
tidak diperhatikan oleh teman sehingga peran guru dalam mengatur kondisi kelas perlu ditingkatkan.Uji Coba kedua
Subjek penelitian pada uji coba kedua adalah siswa kelas
VlllC SMP Kristen Satya Wacana dengan jumlah 24 orang siswa. Penelitian dilakukan dalam
5
pertemuan.Uji
coba kedua inimenerapkan metode sel pada pembelajaran dengan perbaikan pada pengaturan waktu. Berikut merupakan uraian pelaksanaan dan hasil pada uji coba kedua :
a.
Pertemuan 1Pertemuan pertama diawali dengan perkenalan dan penjelasan
tentang metode
pembelajaranyang
akan diterapkan. Siswa kemudian dibagi menjadi6
kelompok, 1kelompok
terdiri
atas4
orang siswa setelah semua siswa mengerti tentang metode yang akan digunakan. Pembagian kelompoktelah
dilakukan sebelumnya dengan bimbingandari guru
pengampu kelas subjek penelitian. Terdapat 1siswa yang
tidak
masuk sehinggaada
1
kelompok yang bekerja dengan3
orang siswa. Kemudian siswa melakukan diskusi kelompokuntuk
pembagian tugas kelompok dan perencanaan presentasi.Siswa kemudian mencari materi yang menjadi tugas individu
di
perpustakaan sekolah. Bahan yang didapatkan masing-masingindividu
disusun menjadi laporan pribadi kemudian dikumpulkan.b.
Pertemuan 2Kegiatan
pada
pertemuan
kedua
adalah
diskusikelompok.
Masing-masingsiswa
melaporkan
kepada kelompok tentang materi yang telah didapatkan kemudian materi didiskusikan dalam kelompok, terjadiinteraki tutor
sebaya dan tanya-jawab.
Diskusi kemudian dilanjutkan dengan pembahasan perencanaan presentasi sekaligus pembuatan media untuk presentasi. Semua hasil diskusi dituliskan dalam laporan kelompok kemudian dikumpulkan.
c.
Pertemuan 3Pada
pertemuan
ketiga
dilaksanakan
kegiatan presentasi masing-masing kelompok. Media yang digunakan oleh kelompok berbeda-beda yaitu media power point dan gambar pada kertas karton. Siswa cukup antusias untukmelakanakan presentasi. Dengan bimbingan
guru, presentasi berjalan dengan lancar. Presentasitidak
dapat dilaksanakan sampai kelompok terakhir, halini
diakibatkan oleh pemotongan jam pelaiaran yang seharusnya 2x45 menitd.
menjadi 2x35 menit, sehingga presentasi kelompok terakhir
ha rus dila nj utkan pada pertem ua n selanjutnya. Pertemuan 4
Kegiatan pada pertemuan keempat yang seharusnya hanya review dari guru harus ditunda karena ada kelompok yang belum presentasi. Guru mereview semua materi yang telah dicari dan disampaikan oleh siswa Setelah kelompok 6
mempresentasikan hasil temuannya. Karena keterbatasan waktu yang terpotong oleh presentasi kelompok 6 maka dari 6 materi yang harus direview hanya 2 yang berhasil direview oleh guru.
Pertemuan 5
Pada pertemuan 5 dilaksanakan tes untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi
dan
pengisian angketuntuk
mengetahuisikap siswa terhadap metode
yangditerapkan. Pada pertemuan
kelima
ini
siswa
banyak mengeluh kepadaguru
belum
sepenuhnya memahami materi karena review dari guru yang belum lengkap.Hasil
Analisis
data
hasil
uji
coba
dilakukan
untuk mengetahuiefektifitas metode
sel
setelah
mengalami perbaikan dalam segi waktudan
partisipasi guru. Berikut merupakan uraian dari berbagai aspek yang telah dianalisis :1)
Laporan PribadiPenilaian laporan pribadi didasarkan pada kriteria yang telah dijelaskan pada bagian uji coba 1. Kategori baik buruknya laporan dapat dilihat pada Tabel 4.5
di
bawah ini :Tabel4.5 laporan
Kategorisasi lntervalnilai .lumlah Percentase
Sangat buruk 50-57 0 o%
Buruk 58-65 3 13Yo
Kurans baik 56-73 0 OYo
Cukun baik 74-8L 7 3OYo
Baik 82-89 2 9Yo
Saneat baik 90-97 11 48%
Total 23 lOO/o
e.
Data di atas menunjukkan bahwa 48Yo dari jumlah siswa
telah
mampu membuat laporan pribadi dengan sangat baik. Halini
menunjukkan bahwa laporan yangdibuat
materinya merupakan gabungandari
berbagai sumber dan telah dicantumkan contoh soal. Berdasarkan data tersebut juga dapat diketahui bahwa 87% siswa telah membuat laporan pribadi yang cukup memenuhi kriteria laporan pribadi.2)
Laporan kelompokPenilaian laporan kelompok juga berdasarkan pada
kriteria yang
telah
dijelaskan padauji
coba pertama.Berikut
merupakankategori
baik
buruknya
laporan kelompok:Tabel4.6
t3l
Katecorisasi lnterval nilai Jumlah Percentase
Sansat buruk 50-57 3 SOYo
Buruk s8-55 0 o%
Kurans baik 66-73 0 o%
Cukup baik 74-81 0 OYo
Baik 82-89 2 33Yo
Saneat baik 9o-97 1 tTYo
Total 5 L0OYo
Berdasarkan data
di
atas terlihat bahwa sebanyak 50% laporan berada pada kategori sangat buruk. Hal inidisebabkan
karena
3
kelompok
tersebut
tidak mengumpulkan laporan kelomPok.Tes
Berdasarkan tes yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan kelima didapatkan peningkatan hasil tetapi masih dalam kategori sangat tidak memuaskan dari 24 siswa yang menjadi subjek penelitian hanya 3 siswa yang mampu melewati KKM dengan nilai rata-rata kelas 57,2. Penilaian yang dilakukan terhadap
item
sesuai denganmateri yang
menjadi
tugas
masing-masing siswa memberikan hasilyang berbeda dan hasilnya dapat dilihatpada Tabel 4.7.
Tabel4.7
(ategori penilaian tes berdasarkan soal yang sesuai
Dari data di atas dapat diketahui bahwa 71% siswa
telah mampu menjawab soal dengan konsep yang benar, dengan rincian 65% menjawab dengan konsep yang benar tanpa kesalahan dan 6% menjawab dengan konsep yang benar
tetapi
melakukan kesalahan pada penghitungan dariawal.a)
SikapKategori
tinggi
rendahnya sikap siswa terhadap metode sel dapat dilihat pada Tabel4.8 di bawah ini :Tabel4.8
Kategori tinggi rendahnya sikap siswa terhadap metode sel
Kategorisasi lntervalnilai Jumlah Persentase
Saneat Rendah L5-22 2 t7% Rendah 23-30 4 2L% Sedang 31-38 LL 58Yo finggi 39-45 1 5% Saneat tinssi 47-54 1 5% Total 19 100%
Data
di
atas menunjukkan bahwa kecenderungan sikap siswa ketika melakukan kegiatan belajar mengajar dengan metode sel adalah sedang dengan persentase 58%. Halini
menunjukkan bahwa metode sel direspon cukup positif oleh siswa.(2) individu
Kategorisasi Skor Jumlah Persentase
Tidak diiawah 0 2 71%
Meniawab densan konseo vans salah 1 0 OYo
Menjawab dengan konsep yang
tertukar densan materi vang seienis 2 3 18%
Menjawab dengan kesalahan pada
oenshitunsan dari awal 3 L 6Yo
Menjawab dengan kesalahan pada
oenehitunsan akhir 4 0 Wo
Meniawab tanoa kesalahan 5 11 65Yo
F.
Pembahasan Hasil PenelitianTujuan
dari
penelitianini
adalahuntuk
mengembangkanmodel
pembelajarankontekstual dengan
metode
sel
padapembelajaran matematika sehingga
dapat
meningkatkanpemahaman
siswa
terhadap
materi
matematika
dan membangkitkan sikap positif siswa dalam belajar matematika. Hasiluji
coba desain sangat dipengaruhioleh
pelaksanaanuji
coba sehingga diperlukan suatu analisis pelaksanaan untuk menjelaskansecara
detail
tingkat
keberhasilanuji
coba. Hasil
analisis pelaksanaanuji
coba
pengembanganmodel
pembelajaran kontekstual dengan metode sel berdasarkan uraian kegiatan uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini :Tabel4.9
Analisis Pelaksanaan Uii Coba
uji
coba
t
Pertemuan Tahao Pelaksanaan Keterangan
1 1 Tidak
maksimal
Media
komputer
daninternet yang
digunakanmenEalami sanEEUan 2 fidak maksimal Waktu kurang 2 3 Tidak maksimal
Ada kelompok yang tidak
dapat
presentasi karenawaktu kurane 4 Tdak
dilaksanakan
Waktu habis
3 Tes Maksimal Berjalan lancar dan sesuai rencana
uji
coba 2
1 1 Maksimal Berjalan lancar dan sesuai rencana
2 2 Maksimal Berjalan lancar dan sesuai rencana
3 3 Maksimal Berjalan lancar dan sesuai rencana
4 3 Maksimal Berjalan lancar dan sesuai rencana
4 Tidak
Maksimal
Ada
materi yang
tidakdireview karena waktu habis 5 Tes Makimal Berjalan lancar dan sesuai
Keterangan :
Tahap 1 : Fokus pembelajaran pada siswa.
Kegiatan
siswa
:
Mencarimateri yang
menjadi tugas individu dan membuat laporan pribadi Kegiatanguru
:
Mendampingi dan mengarahkan siswa Tahap 2 : Fokus pembelajaran pada kelompok kecilKegiatan
siswa
:
Mendiskusikanmateri yang
telah diperoleh dalam kelompok kecil dan membuat laporan kelompokKegiatan
guru
:
Mendampingidan mengarahkan siswa Tahap 3 : Fokus pembelajaran pada kelompok besar (satu kelas)Kegiatan
siswa
: Kelompok
kecil
mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok kecil yang lain menanggapiKegiatan
guru
:
Mendampingi dan mengarahkan siswa Tahap 4 : Fokus pembelajaran pada bimbingan guruKegiatan
siswa
:
Membuat resume pribadiKegiatan
guru
:
mereview semuamateri
yang telah disampaikansiswa
dan
menambahi materi yang masih kurangHasil analisis
uji
coba menunjukkan bahwa pelaksanaan uji coba secara keseluruhan masih belum maksimal karena kurang baiknya pengaturan waktu dan antisipasi terhadap keadaan khusus yang mendadak seperti pemotongan waktu belajar. Hasil tersebutjuga
menunjukkanbahwa
semuatahap
dalam
pembelajaran matematika menggunakan model kontekstual dengan metode seltelah terlaksana dengan baik tetapi belum maksimal.
Hasil
analisisdata yang
bersumberdari
tes
individu menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual dengan metode selmampu meningkatkan pemahaman siswa
tetapi
masih sebatasmateri yang
menjaditugas
individu.Hal
ini
ditunjukkan oleh rendahnya nilai siswa dimana siswa yang mampu melewati KKMpada
tes akhir
pertemuan sangatsedikit
yaitu
1
anak
padapercobaan pertama dengan nilai rata-rata kelas 43,5 dan
3
anak dengan nilai rata-rata kelas 57,2pada percobaan kedua. Sementara jika dilihat dari kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal yang sesuai dengan materiyang menjaditugas individu didapatkan hasil yang cukup baik. Pada percobaan pertama 69% siswa telah mampumenjawab soal dengan konsep yang benar. Pada percobaan kedua
71% siswa telah mampu menjawab soaldengan konsep yang benar. Selama
proses
pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kontekstual dengan metodesel,
sebagian besar siswa sangat antusias untuk mengikuti setiap tahap pembelajaran akan tetapi terdapat kendala dalam hal pengaturan waktu yang membuat siswa menjadi kurang bersemangat. Hal ini ditunjukkan oleh adanya siswa yang menurut guru pengampu matematika kelassubjek penelitian sangat pasif mampu mengerjakan laporan pribadi dengan sangat baik tanpa bantuan teman. Keaktifan siswa juga ditunjukkan oleh hasil laporan pribadi dan kelompok yang siswa kumpulkan. Pada
uji
coba pertama 6tYo siswa mampu membuat laporan dengan hasilcukup memenuhi kriteria laporan pribadiyang baik, sedangkan untuk laporan kelompok semua kelompok telahmampu
membuat laporan kelompokyang
memenuhi kriteria laporan kelompok yang baik. Pada uji coba kedua 87% siswa telah membuat laporan pribadi yang cukup memenuhi kriteria laporan pribadidan hanya 50% kelompok yang membuat laporan kelompok yang memenuhikriteria
laporan kelompok,hal ini
disebabkan karena 3 kelompok tidak mengumpulkan laporan kelompok.Hasil analisis angket sikap siswa terhadap pembelajaran kontekstual dengan metode
sel
diperoleh bahwa pembelajaran ontekstual dengan metode sel mampu membangkitkan sikap positif siswa dalam belajar matematika, hal ini ditunjukkan oleh data yang didapatkan yaitu pada uji coba pertama4t%
pada kategori tinggi dan t4% pada kategori sangat tinggi sehingga 55% siswa merespon positif metode sel. Pada uji coba kedua 58% pada kategori sedang,5% pada kategori tinggi dan SYopada kategori sangattinggi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada uji coba 2 siswa merespon metode sel cukup positif.