• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

lingkungan pendidikan sehingga mendukung desain yang akan dikembangkan. Tahap studi pendahuluan telah dilakukan dengan berbagai kegiatan, yaitu :

1.

Observasi lingkungan sekolah

Observasi dilaksanakan

di

SMP

N

2

Salatiga dan SMP

Kristen Satya wacana. Hasil observasi menunjukkan bahwa masing-masing sekolah memiliki karakter yang berbeda-beda jika dilihat dari keadaan lingkungan sekolah dan kelas.

2.

Wawancara terhadap guru

Hasil wawancara terhadap

guru

menunjukkan bahwa dalam pandangan guru, matematika masih menjadi masalah bagi siswa, masih terdapat siswa yang tidak mampu mendapat nilai sesuai dengan standar yang ditetapkan, hal ini disebabkan oleh kurang siapnya siswa dalam menerima materi.

Pengajaran yang dilakukan oleh guru sendiri sudah mulai menggunakan macam-macarn pembelajaran

inovatif,

akan tetapiguru mengaku bahwa lebih nyaman menggunakan model pembelajaran ceramah karena persiapan yang sederhana dan

kurang

pahamnya

guru

terhadap

berbagai macam model pembelajaran

inovatif.

Keterbatasan

waku

dalam mengajar yang kurang seimbang dengan materi yang harus diajarkan dan dikuasai siswa juga menjadi hambatan guru.

3.

Studi literatur

Pelaksanakan observasi dan wawancara berhasil menggali

informasi

tentang

berbagai macam

permasalahan dalam pembelajaran matematika yang diharapkan dapat diselesaikan

dengan

model yang akan

dikembangkan.

Studi

literatur dilakukan untuk mengkaji permasalahan dengan menggunakan berbagai

teori

yang

ada.

Berdasarkan

hasil

studi

literatur didapatkan bahwa ada tiga hukum yang sebaiknya diterapkan kepada siswa agar pembelajaran menjadi lebih mudah baik bagi

siswa

maupun

guru.

Tiga hukum tersebut adalah

hukum kesiapan {low of readness), hukum latihan llow af exercise) dan hukum akibat llow of effeal

(2)

4.

Pengembangan awal desain

Berdasarkan hasil

dari

observasi, wawancara dan studi

literatur maka

diajukanlah

suatu model yang

kemudian dikonsultasikan terhadap pakar pendidikan sehingga muncullah model hipotetik seperti yang tercantum dalam bab lll yang siap untuk diterapkan dalam penelitian lebih lanjut.

Deskripsi Subiek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMP Kristen Satya Wacana yaitu siswa kelas VlllB yang berjumlah 25 siswa dan siswa kelas VlllC yang berjumlah 24 siswa.

Persiapan Penelitian

Proses penelitian pengembangan

model diawali

dengan persiapan

penelitian

untuk

menerapkan

model pada

subjek penelitian. Pada

tahap

persiapan

peneliti

melakukan berbagai kegiatan, yaitu :

1.

Diskusidengan guru pengampu

Diskusi dilaksanakan terhadap pengajar matematika kelas

yang menjadi subjek penelitian yaitu kelas Vlll B sebagai subjek

penelitian

tahap

pertama

dan

kelas

VlllC

sebagai subjek penelitian

tahap

kedua. Berdasarkan hasil diskusi disepakati materi yang akan diajarkan saat penerapan model

yaitu

bab lingkaran. Untuk sistem pengajaran diserahkan kepada peneliti dengan tetap dalam pengawasan guru pengampu.

2.

Membuat instrumen penelitian

a.

Angket sikap

Angket untuk

mengukur

sikap siswa

terdiri

atas 15

item

yang disusun berdasarkan aspek sikap seperti yang telah diuraikan pada bab lll

b.

Soal tes

Soal

tes

dibuat

berdasarkan

materi yang

telah didiskusikan

dengan

guru

pengampu

mata

pelajaran matematika subjek penelitian. Soal tes dalam bentuk uraian

singkaf

setiap soal mewakili

sub

materi yang ditugaskan kepada siswa.

(3)

D. Analisis Validitas dan Reliabilitas lnstrumen

1.

Angket Sikap

Validasi konstrak oleh ahli menyatakan bahwa instrumen dapat digunakan dengan suatu perbaikan. Setelah instrumen diperbaiki dan dinyatakan siap digunakan maka dilakukan uji

coba

lapangan.

Hasil

perhitungan

validitas

angket

sikap terhadap metode sel menunjukkan bahwa

dari

15 item yang dicobakan, semuanya dinyatakan valid.

Item-item pada angket yang

telah

dinyatakan valid kemudian dicari koefisien reliabilitasnya. Perhitungan reliabilitas

angket

menggunakan

rumus alpho

cronboch menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) L7.O for

Windows. Hasil perhitungan reliabilitas angket sikap terhadap metode sel menghasilkan o/pha sebesar 0,935. Menurut standar reliabilitas, angket sikap terhadap metode sel memiliki kategori memuaskan atau sangat reliabel.

Hasil lengkap perhitungan validitas dan reliabilitas angket sikap terhadap metode sel dapat dilihat pada Lampiran 8.

2.

Tes

Setelah soal tes dikonstruksi sesuai dengan materi yang diajarkan

dan

standar

kompetensi kelulusan

materi,

maka selanjutnya dikonsultasikan kepada ahli. Pengujian konstruk dari ahli menyatakan bahwa instrumen sudah sesuai dengan bahan yang diajarkan tetapi belum siap digunakan karena isi dari soal

tes

dinilai

belum bisa

mengukur aspek

yang akan

diukur sehingga diperlukan perbaikan. Perbaikan dilakukan pada bagian angka untuk penghitungan yang dinilai dapat menyulitkan siswa, karena

yang ingin diukur

adalah konsep

dari

materi

yang diajarkan.

Soal tes kemudian dikonsultasikan kepada guru pamong matematika. Berdasarkan penilaian dari guru pamon& soal tes sudah sesuai dengan standar kompetensi kelulusan dan materi yang diajarkan

tetapi

ada bentuk soal yang harus diperbaiki karena bertentangan dengan konsep

lain.

Tes

yang

sudah mengalami perbaikan kemudian dicobakan kepada siswa.

Hasil perhitungan reliabilitas soal

tes

diperoleh o/pho sebesar 0,719 untuk tes 1 dan 0,709 untuk tes 2. Nilai tersebut

termasuk

dalam kategori dapat diterima. Hasil

lengkap perhitungan reliabilitas soal tes dapat dilihat pada Lampiran 8.

(4)

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran kontekstual dengan metode sel pada subjek penelitian. Tahapan metode sel sesuai dengan yang tercantum pada bab lll yaitu ada 4 tahapan yang harus dilewati yaitu tahap pertama yang berfokus pada siswa dimana siswa dipancing untuk

aktif

mencari materi sendiri, tahap kedua berfokus pada kelompok kecil yang terdiri atas beberapa siswa, tahap ketiga yang berfokus pada kelompok besar atau satu kelas dan tahap keempat yang berfokus pada review guru. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan dengan melewati

2

kali

uji

coba sehingga didapatkan model yang sesuai. Pada

penelitian ini peneliti berperan sebagai observer sekaligus pengajar.

Berikut

ini

merupakan deskripsi lengkap

uji

coba

yang telah dilaksanakan :

t.

UjiCoba pertama

Uji

coba

pertama dilaksanakan

dalam

3

pertemuan.

Materi

yang

digunakan adalah lingkaran. Subjek penelitian adalah siswa kelas

VlllB

SMP Kristen Satya Wacana yang berjumlah 25 siswa. Berikut merupakan uraian pelaksanaan dan hasildari ujicoba pertama :

a.

Pertemuan 1

Kegiatan pada hari pertama adalah guru menjelaskan tentang metode belajar yang digunakan, mencari materi, membuat laporan pribadi dan laporan kelompok sementara. Siswa yang telah memahami tahapan metode pembelajaran yang digunakan kemudian dibagi dalam 5 kelompok sehingga setiap kelompok beranggotakan 5 orang siswa, tetapi karena ada

2

siswa yang tidak masuk maka ada

2

kelompok yang beranggotakan 4 orang.

Siswa berkumpul

dalam

kelompok

dan

berdiskusi mengenai pembagian materi untuk membuat laporan pribadi. Kegiatan belajar mengajar dipindahkan

ke lab

komputer dimana siswa bebas mencari

materi

yang menjadi tugas individu melalui jaringan internet setelah ada kesepakatan pembagian tugas. Selama kegiatan mencari materi, siswa cukup antusias

tetapi

dalam pelaksanaannya ada kendala yang dihadapi

yaitu

minimnya komputer yang terkoneksi dengan internet dan koneksi internet yang lambat.

(5)

b.

Siswa menuliskan tugas individu pada laporan pribadi, kemudian siswa berkumpul dalam

1

kelompok lagi untuk berdiskusi mengenai materi yang mereka dapat dan hasil dari

diskusi dituliskan

dalam

laporan kelompok

sementara.

Laporan

pribadi

dan

laporan

kelompok

kemudian dikumpulkan.

Berdasa rka n pengamatan, di keta hui ba hwa pertem ua n

pertama berjalan kurang lancar. Hal

ini

ditunjukkan oleh banyak siswa mengeluh mengenai koneksi

internet

yang lambat dan terbatas sehingga siswa tidak bisa bebas dalam mencari bahan materi yang menjadi tugas mereka padahal siswa sangat antusias

untuk

mencari bahan. Siswa juga mengeluh mengenai terbatasnya waktu untuk mengerjakan laporan pribadi dan diskusi kelompok.

Pertemuan 2

Kegiatan

yang

dilakukan

dalam

pertemuan kedua adalah presentasi dan review

dari

guru. Setiap kelompok mempresentasikan apa yang sudah siswa

dapat baik

itu ketika kerja secara individu ataupun dalam diskusi kelompok. Keterbatasan waktu kembali menjadi kendala dalam kegiatan pertemuan kedua, dari 5 kelompok hanya 4 kelompok yang dapat mempresentasikan hasil temuannya. Review dari guru gagal dilaksanakan karena waktu sudah habis. Keterbatasan

waktu

ini

muncul karena ada pemotongan

jam

pelajaran yang seharusnya 2x45 menit menjadi 2x30 menit oleh pihak sekolah. Keterbatasan waktu yang

terjadi

membuat siswa menjadi kurang bersemangat.

Pada pertemuan kedua, keaktifan siswa terutama

dalam

mempresentasikan

hasil temuan

menurun. Siswa

merasa tidak diperhatikan ketika presentasi karena siswa lain yang melihat presentasi ramai sendiri sehingga menimbulkan

kesan tidak menghargai. Pertemuan 3

Pada

pertemuan

ketiga

dilaksanakan

tes

untuk mengetahui kemampuan siswa dan pengisisn angket untuk mengetahui respon atau sikap siswa terhadap metode yang diterapkan.

(6)

d.

Hasil

Analisis

data hasil

uji

coba

dilaksanakan setelah penerapan

metode

sel

untuk

mengevaluasi efektivitas metode sel

.

Hasil penerapan metode sel dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut merupakan uraian

dari

berbagai

aspek tersebut :

1)

Laporan Pribadi

Penilaian laporan pribadi didasarkan pada kriteria yang

telah

dijelaskan pada bab

lll.

Nilai minimal yang dapat diperoleh siswa adalah 50 dan nilai maksimal yang dapat diperoleh adalah 100. Sehingga dapat diperoleh

Nilai standar deviasi tOl

=W

=

19P

=

8,3

=

I

Berdasarkan nilai yang didapatkan, maka kategori

baik

buruknya

laporan pribadi

dapat

dikelompokkan seperti pada Tabel 4.1di bawah ini :

Tabel4.1

Penilaian Laooran Pribadi

Kategorisasi lnterval nilai Jumlah PeEentase

Saneat buruk 50-57 1 4%

Buruk 58-55 8 35%

Kurans baik 66-73 o OY"

Cukuo baik 74-87 8 35Yo

Baik 82-89 3 L3%

Saneat baik 90-97 3 L3Yo

Total 23 100%

Berdasarkan data

di

atas dapat diketahui bahwa 61% siswa telah mampu membuat laporan yang cukup

memenuhi

kriteria laporan pribadi

yaitu

gabungan berbagai sumber dan mencantumkan contoh soal.

Berdasarkan observasi

juga

diketahui

bahwa

keaktifan

siswa

meningkat.

Hasil

temuan

lain

menunjukkan

seorang siswa

yang

menurut

guru pengampu sangat pasif

dan nilai

matematika selalu di

bawah rata-rata mampu

membuat

laporan

pribadi dengan bagus dan tanpa bantuan teman.

(7)

2)

Laporan kelompok

Penilaian

laporan kelompok

didapatkan

dari penjumlahan

skor yang didapat pada

masing-masing kriteria yang telah diuraikan pada Bab

lll.

Nilai minimal yang dapat diperoleh adalah 50 dan nilai maksimal yang dapat diperoleh adalah 100, sehingga diperoleh :

Nilai standardeviasi

Ol=W= ry

=

8,3

=

8 Dengan demikian, kategori baik buruknya laporan dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel4.2

Kategorisasi lntervalnilai lumlah Persentase

Sansat buruk 50-57 0 OYo

Buruk s8-55 0 OYo

Kurane baik 66-73 0 OYo

Cukup baik 74-87 3 6OYo

Baik 82-89 0 OYo

Sansat baik 90-97 2 N%

Total 5 10070

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa 60%

kelompok mengerjakan laporan kelompok dalam kategori cukup baik dan 40% kelompok dalam kategori sangat baik. Hal

ini

menunjukkan bahwa semua laporan kelompok yang telah dikumpulkan telah cukup memenuhi kriteria

laporan

yang

dikatakan

baik

yaitu

lengkap

dan mencantumkan contoh soal.

Tes

Hasil

tes

yang

telah

dikerjakan

siswa

pada

pertemuan ketiga didapatkan hasil yang sangat tidak memuaskan dari 25 siswa yang menjadi subjek penelitian hanya 1 siswa yang mampu melewati KKM dengan nilai rata-rata kelas

43,5.

Penilaian terhadap

tes

kemudian dilakukan per

item

sesuai dengan materi yang menjadi

tugas

masing-masing

siswa,

maka

didapatkan hasil sebagai berikut :

(8)

Tabel4.3

Kategori penilaian tes berdasarkan soal yang sesuai

Berdasarkan data

di

atas dapat diketahui bahwa 69% siswa telah mampu menjawab soal dengan konsep

yang

benar,

dengan

rincian

3A% menjawab dengan konsep

yang

benar

tanpa

kesalahan, 13% menjawab dengan konsep yang benar

tapi

melakukan kesalahan pada penghitungan akhir,

dan

26% menjawab dengan konsep yang benar

tetapi

melakukan kesalahan pada penghitungan dari awal.

4)

Sikap

Uji

validitas

menunjukkan

bahwa semua

item dalam angket valid sehingga semua

item

dalam angket dapat digunakan untuk analisis. Setiap item terdiri atas 4 jawaban dengan skor berjenjang dari 1 sampai 4. Jumlah

item

yang

digunakan adalah

15

item

sehingga skor minimal yang dapat diperoleh adalah 1x15 =15 dan skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 4x15=50.

Nilai standar deviasi

$l=Y

=

99#

=

7,5

=

I

Kategori

tinggi

rendahnya sikap siswa terhadap metode sel dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini :

dengan individu

Kategorlsasi Skor lumlah Persentase

Tidak diiawah 0 7 AYo

Meniawab denean konsep vang salah

t

I

4Yo

Menjawab dengan konsep yang

tertukar densan materi yang seienis 2 5 22Yo Menjawab dengan kesalahan pada

oenshitunsan dari awal 3 6 26Yo Menjawab dengan kesalahan Pada

oenshitunsan akhir 4 3 t3%

Menjawab tanpa kesalahan 5 7 3OYo

(9)

Tabel4.4

Kategori tinggi rendahnya sikap siswa terhadap metode sel(1)

Kategorisasi lnterval nilai Jumlah Persentase

Sansat Rendah L5-22 2 9Yo

Rendah 23-30 2 9%

Sedang 31-38 6 27Yo

Tinggi 39-46 9 41Yo

Sangat tinggi 47-54 3 74%

Total 22 100%

Berdasarkan

data

di

atas

tampak

bahwa kecenderungan

sikap

siswa terhadap

metode

yang diterapkan adalah tinggi yaitu

4t%.

Hal ini menunjukkan

bahwa siswa

merespon

positif

metode

sel

untuk diterapkan.

5)

Evaluasi

Pelaksanaan ujicoba selama 3 pertemuan dan data hasil

uji

coba kemudian

di

evaluasi. Berdasarkan hasil

evaluasi

maka

didapatkan berbagai kekurangan yang perlu dievaluasi, yaitu :

a) Pada setiap

tahap

pembelajaran

siswa

merasa mengalami kekurangan

waktu

sehingga

perlu

ada

perbaikan dalam konsep pengaturan waktu

b)

Pemahaman siswa

terhadap materi yang

menjadi tugas individu sudah baik tetapi untuk konsep secara

menyeluruh terutama yang menjadi bagian kelompok lain masih sangat kurang. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya tahap yang

tidak

sempat dilaksanakan yaitu

review

dari

Euru. Pada

uji

coba kedua

harus diupayakan kelengkapan proses pernbelajaran dengan metode sel.

c)

Pada tahap presentasi terlihat bahwa keaktifan anak

menurun

yang

disebakan

oleh

perasaan

tidak diperhatikan oleh teman sehingga peran guru dalam mengatur kondisi kelas perlu ditingkatkan.

Uji Coba kedua

Subjek penelitian pada uji coba kedua adalah siswa kelas

VlllC SMP Kristen Satya Wacana dengan jumlah 24 orang siswa. Penelitian dilakukan dalam

5

pertemuan.

Uji

coba kedua ini

(10)

menerapkan metode sel pada pembelajaran dengan perbaikan pada pengaturan waktu. Berikut merupakan uraian pelaksanaan dan hasil pada uji coba kedua :

a.

Pertemuan 1

Pertemuan pertama diawali dengan perkenalan dan penjelasan

tentang metode

pembelajaran

yang

akan diterapkan. Siswa kemudian dibagi menjadi

6

kelompok, 1

kelompok

terdiri

atas

4

orang siswa setelah semua siswa mengerti tentang metode yang akan digunakan. Pembagian kelompok

telah

dilakukan sebelumnya dengan bimbingan

dari guru

pengampu kelas subjek penelitian. Terdapat 1

siswa yang

tidak

masuk sehingga

ada

1

kelompok yang bekerja dengan

3

orang siswa. Kemudian siswa melakukan diskusi kelompok

untuk

pembagian tugas kelompok dan perencanaan presentasi.

Siswa kemudian mencari materi yang menjadi tugas individu

di

perpustakaan sekolah. Bahan yang didapatkan masing-masing

individu

disusun menjadi laporan pribadi kemudian dikumpulkan.

b.

Pertemuan 2

Kegiatan

pada

pertemuan

kedua

adalah

diskusi

kelompok.

Masing-masing

siswa

melaporkan

kepada kelompok tentang materi yang telah didapatkan kemudian materi didiskusikan dalam kelompok, terjadi

interaki tutor

sebaya dan tanya-jawab.

Diskusi kemudian dilanjutkan dengan pembahasan perencanaan presentasi sekaligus pembuatan media untuk presentasi. Semua hasil diskusi dituliskan dalam laporan kelompok kemudian dikumpulkan.

c.

Pertemuan 3

Pada

pertemuan

ketiga

dilaksanakan

kegiatan presentasi masing-masing kelompok. Media yang digunakan oleh kelompok berbeda-beda yaitu media power point dan gambar pada kertas karton. Siswa cukup antusias untuk

melakanakan presentasi. Dengan bimbingan

guru, presentasi berjalan dengan lancar. Presentasi

tidak

dapat dilaksanakan sampai kelompok terakhir, hal

ini

diakibatkan oleh pemotongan jam pelaiaran yang seharusnya 2x45 menit

(11)

d.

menjadi 2x35 menit, sehingga presentasi kelompok terakhir

ha rus dila nj utkan pada pertem ua n selanjutnya. Pertemuan 4

Kegiatan pada pertemuan keempat yang seharusnya hanya review dari guru harus ditunda karena ada kelompok yang belum presentasi. Guru mereview semua materi yang telah dicari dan disampaikan oleh siswa Setelah kelompok 6

mempresentasikan hasil temuannya. Karena keterbatasan waktu yang terpotong oleh presentasi kelompok 6 maka dari 6 materi yang harus direview hanya 2 yang berhasil direview oleh guru.

Pertemuan 5

Pada pertemuan 5 dilaksanakan tes untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi

dan

pengisian angket

untuk

mengetahui

sikap siswa terhadap metode

yang

diterapkan. Pada pertemuan

kelima

ini

siswa

banyak mengeluh kepada

guru

belum

sepenuhnya memahami materi karena review dari guru yang belum lengkap.

Hasil

Analisis

data

hasil

uji

coba

dilakukan

untuk mengetahui

efektifitas metode

sel

setelah

mengalami perbaikan dalam segi waktu

dan

partisipasi guru. Berikut merupakan uraian dari berbagai aspek yang telah dianalisis :

1)

Laporan Pribadi

Penilaian laporan pribadi didasarkan pada kriteria yang telah dijelaskan pada bagian uji coba 1. Kategori baik buruknya laporan dapat dilihat pada Tabel 4.5

di

bawah ini :

Tabel4.5 laporan

Kategorisasi lntervalnilai .lumlah Percentase

Sangat buruk 50-57 0 o%

Buruk 58-65 3 13Yo

Kurans baik 56-73 0 OYo

Cukun baik 74-8L 7 3OYo

Baik 82-89 2 9Yo

Saneat baik 90-97 11 48%

Total 23 lOO/o

e.

(12)

Data di atas menunjukkan bahwa 48Yo dari jumlah siswa

telah

mampu membuat laporan pribadi dengan sangat baik. Hal

ini

menunjukkan bahwa laporan yang

dibuat

materinya merupakan gabungan

dari

berbagai sumber dan telah dicantumkan contoh soal. Berdasarkan data tersebut juga dapat diketahui bahwa 87% siswa telah membuat laporan pribadi yang cukup memenuhi kriteria laporan pribadi.

2)

Laporan kelompok

Penilaian laporan kelompok juga berdasarkan pada

kriteria yang

telah

dijelaskan pada

uji

coba pertama.

Berikut

merupakan

kategori

baik

buruknya

laporan kelompok:

Tabel4.6

t3l

Katecorisasi lnterval nilai Jumlah Percentase

Sansat buruk 50-57 3 SOYo

Buruk s8-55 0 o%

Kurans baik 66-73 0 o%

Cukup baik 74-81 0 OYo

Baik 82-89 2 33Yo

Saneat baik 9o-97 1 tTYo

Total 5 L0OYo

Berdasarkan data

di

atas terlihat bahwa sebanyak 50% laporan berada pada kategori sangat buruk. Hal ini

disebabkan

karena

3

kelompok

tersebut

tidak mengumpulkan laporan kelomPok.

Tes

Berdasarkan tes yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan kelima didapatkan peningkatan hasil tetapi masih dalam kategori sangat tidak memuaskan dari 24 siswa yang menjadi subjek penelitian hanya 3 siswa yang mampu melewati KKM dengan nilai rata-rata kelas 57,2. Penilaian yang dilakukan terhadap

item

sesuai dengan

materi yang

menjadi

tugas

masing-masing siswa memberikan hasilyang berbeda dan hasilnya dapat dilihat

pada Tabel 4.7.

(13)

Tabel4.7

(ategori penilaian tes berdasarkan soal yang sesuai

Dari data di atas dapat diketahui bahwa 71% siswa

telah mampu menjawab soal dengan konsep yang benar, dengan rincian 65% menjawab dengan konsep yang benar tanpa kesalahan dan 6% menjawab dengan konsep yang benar

tetapi

melakukan kesalahan pada penghitungan dariawal.

a)

Sikap

Kategori

tinggi

rendahnya sikap siswa terhadap metode sel dapat dilihat pada Tabel4.8 di bawah ini :

Tabel4.8

Kategori tinggi rendahnya sikap siswa terhadap metode sel

Kategorisasi lntervalnilai Jumlah Persentase

Saneat Rendah L5-22 2 t7% Rendah 23-30 4 2L% Sedang 31-38 LL 58Yo finggi 39-45 1 5% Saneat tinssi 47-54 1 5% Total 19 100%

Data

di

atas menunjukkan bahwa kecenderungan sikap siswa ketika melakukan kegiatan belajar mengajar dengan metode sel adalah sedang dengan persentase 58%. Hal

ini

menunjukkan bahwa metode sel direspon cukup positif oleh siswa.

(2) individu

Kategorisasi Skor Jumlah Persentase

Tidak diiawah 0 2 71%

Meniawab densan konseo vans salah 1 0 OYo

Menjawab dengan konsep yang

tertukar densan materi vang seienis 2 3 18%

Menjawab dengan kesalahan pada

oenshitunsan dari awal 3 L 6Yo

Menjawab dengan kesalahan pada

oenehitunsan akhir 4 0 Wo

Meniawab tanoa kesalahan 5 11 65Yo

(14)

F.

Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan

dari

penelitian

ini

adalah

untuk

mengembangkan

model

pembelajaran

kontekstual dengan

metode

sel

pada

pembelajaran matematika sehingga

dapat

meningkatkan

pemahaman

siswa

terhadap

materi

matematika

dan membangkitkan sikap positif siswa dalam belajar matematika. Hasil

uji

coba desain sangat dipengaruhi

oleh

pelaksanaan

uji

coba sehingga diperlukan suatu analisis pelaksanaan untuk menjelaskan

secara

detail

tingkat

keberhasilan

uji

coba. Hasil

analisis pelaksanaan

uji

coba

pengembangan

model

pembelajaran kontekstual dengan metode sel berdasarkan uraian kegiatan uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini :

Tabel4.9

Analisis Pelaksanaan Uii Coba

uji

coba

t

Pertemuan Tahao Pelaksanaan Keterangan

1 1 Tidak

maksimal

Media

komputer

dan

internet yang

digunakan

menEalami sanEEUan 2 fidak maksimal Waktu kurang 2 3 Tidak maksimal

Ada kelompok yang tidak

dapat

presentasi karena

waktu kurane 4 Tdak

dilaksanakan

Waktu habis

3 Tes Maksimal Berjalan lancar dan sesuai rencana

uji

coba 2

1 1 Maksimal Berjalan lancar dan sesuai rencana

2 2 Maksimal Berjalan lancar dan sesuai rencana

3 3 Maksimal Berjalan lancar dan sesuai rencana

4 3 Maksimal Berjalan lancar dan sesuai rencana

4 Tidak

Maksimal

Ada

materi yang

tidak

direview karena waktu habis 5 Tes Makimal Berjalan lancar dan sesuai

(15)

Keterangan :

Tahap 1 : Fokus pembelajaran pada siswa.

Kegiatan

siswa

:

Mencari

materi yang

menjadi tugas individu dan membuat laporan pribadi Kegiatan

guru

:

Mendampingi dan mengarahkan siswa Tahap 2 : Fokus pembelajaran pada kelompok kecil

Kegiatan

siswa

:

Mendiskusikan

materi yang

telah diperoleh dalam kelompok kecil dan membuat laporan kelompok

Kegiatan

guru

:

Mendampingidan mengarahkan siswa Tahap 3 : Fokus pembelajaran pada kelompok besar (satu kelas)

Kegiatan

siswa

: Kelompok

kecil

mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok kecil yang lain menanggapi

Kegiatan

guru

:

Mendampingi dan mengarahkan siswa Tahap 4 : Fokus pembelajaran pada bimbingan guru

Kegiatan

siswa

:

Membuat resume pribadi

Kegiatan

guru

:

mereview semua

materi

yang telah disampaikan

siswa

dan

menambahi materi yang masih kurang

Hasil analisis

uji

coba menunjukkan bahwa pelaksanaan uji coba secara keseluruhan masih belum maksimal karena kurang baiknya pengaturan waktu dan antisipasi terhadap keadaan khusus yang mendadak seperti pemotongan waktu belajar. Hasil tersebut

juga

menunjukkan

bahwa

semua

tahap

dalam

pembelajaran matematika menggunakan model kontekstual dengan metode sel

telah terlaksana dengan baik tetapi belum maksimal.

Hasil

analisis

data yang

bersumber

dari

tes

individu menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual dengan metode sel

mampu meningkatkan pemahaman siswa

tetapi

masih sebatas

materi yang

menjadi

tugas

individu.

Hal

ini

ditunjukkan oleh rendahnya nilai siswa dimana siswa yang mampu melewati KKM

pada

tes akhir

pertemuan sangat

sedikit

yaitu

1

anak

pada

percobaan pertama dengan nilai rata-rata kelas 43,5 dan

3

anak dengan nilai rata-rata kelas 57,2pada percobaan kedua. Sementara jika dilihat dari kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal yang sesuai dengan materiyang menjaditugas individu didapatkan hasil yang cukup baik. Pada percobaan pertama 69% siswa telah mampu

(16)

menjawab soal dengan konsep yang benar. Pada percobaan kedua

71% siswa telah mampu menjawab soaldengan konsep yang benar. Selama

proses

pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kontekstual dengan metode

sel,

sebagian besar siswa sangat antusias untuk mengikuti setiap tahap pembelajaran akan tetapi terdapat kendala dalam hal pengaturan waktu yang membuat siswa menjadi kurang bersemangat. Hal ini ditunjukkan oleh adanya siswa yang menurut guru pengampu matematika kelas

subjek penelitian sangat pasif mampu mengerjakan laporan pribadi dengan sangat baik tanpa bantuan teman. Keaktifan siswa juga ditunjukkan oleh hasil laporan pribadi dan kelompok yang siswa kumpulkan. Pada

uji

coba pertama 6tYo siswa mampu membuat laporan dengan hasilcukup memenuhi kriteria laporan pribadiyang baik, sedangkan untuk laporan kelompok semua kelompok telah

mampu

membuat laporan kelompok

yang

memenuhi kriteria laporan kelompok yang baik. Pada uji coba kedua 87% siswa telah membuat laporan pribadi yang cukup memenuhi kriteria laporan pribadidan hanya 50% kelompok yang membuat laporan kelompok yang memenuhi

kriteria

laporan kelompok,

hal ini

disebabkan karena 3 kelompok tidak mengumpulkan laporan kelompok.

Hasil analisis angket sikap siswa terhadap pembelajaran kontekstual dengan metode

sel

diperoleh bahwa pembelajaran ontekstual dengan metode sel mampu membangkitkan sikap positif siswa dalam belajar matematika, hal ini ditunjukkan oleh data yang didapatkan yaitu pada uji coba pertama

4t%

pada kategori tinggi dan t4% pada kategori sangat tinggi sehingga 55% siswa merespon positif metode sel. Pada uji coba kedua 58% pada kategori sedang,

5% pada kategori tinggi dan SYopada kategori sangattinggi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada uji coba 2 siswa merespon metode sel cukup positif.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pencapaian hasil panen pada peternakan ikan lele biasanya mencapai tiga hingga empat bulan dengan pengecekan kondisi suhu tidak diperhatikan dan pH dicek

Pada saat sekarang ini banyak sekali perusahaan yang memproduksi surat kabar, akan tetapi satu hal yang belum diperhatikan oleh seluruh perusahaan surat kabar ialah

I-2 : Citra CP Prima yang sedang menurun memang membutuhkan proses atau waktu yang tidak singkat untuk mengembalikannya seperti sebelumnya tetapi saya sangat yakin bahwa

Sehingga dalam penelitian ini dikemukan permasalahan bagaimana membuat suatu desain dari hasil pengembangan wireless sensor network yang dapat digunakan untuk

sekunder dalam penelitian ini adalah sumber yang dapat memberikan informasi terkait dengan data sekunder yang meliputi dokumen yang berhubungan dengan Persatuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keja- dian putting susu lecet pada ibu nifas yang termasuk kelompok perlakuan di Puskesmas Gandusari Keca- matan Gandusari Kabupaten

Mata kuliah Teori Politik Klasik dan Kontemporer ini diberikan kepada mahasiswa dengan tujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman mengenai teoriteori yang penting dan

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax