1
Panduan Praktik Profesi
MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes CENDEKIA UTAMA KUDUS
Wahyu Yusianto, S.Kp., Ns., M.Kep
Ana Fadhilah, S.Kep., Ns., M.Kep
Editor :
2
KATA PENGANTAR
Buku ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa dan pembimbing dalam menjalankan proses pembelajaran praktik tahap profesi Ners. Buku ini merupakan buku panduan bagi mahasiswa untuk mencapai kemampuan klinik di area Managemen Keperawatan , mahasiswa harus memakai buku rujukan lain sebagai sumber pembelajaran.
Buku ini merupakan sintesis dan revisi dari buku pedoman praktik profesi yang pernah ada sebelumnya di susun oleh beberapa kolega kami yang pernah menjadi koordinator mata ajar dan praktik klinik Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cendekia Utama Kudus. Oleh karena itu tak lupa kami sampaikan penghargaan kami pada teman-teman koordinator mata kuliah dan praktik klinik Program Studi profesi ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cendekia Utama kudus, staf STIKES Cendeia Utama Kudus, oraganisasi profesi perawat PPNI, dan seluruh pembimbing klinik yang telah menyumbangkan ide-ide yang sangat bermanfaat dalam pengembangan buku ini.
Akhirnya saran dan kritik untuk perbaikan buku ini sangat kami harapkan Terima kasih
Kudus, 1 September 2018
3 DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
TIM PENYUSUN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
A. Diskripsi Mata Ajar 1
B. Tujuan 2
C. Kompetensi klinik 3
D. Metode pembelajaran klinik 4
E. Tempat praktek 5
F. Strategi pembelajaran 5
6
Visi dan Misi STIKES Cendekia Utama Kudus
Visi :
“Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan yang Unggul di Tingkat Nasional pada Tahun 2030”
Misi :
1. Melaksanakan kegiatan pendidikan berdasarkan standar keilmuan terkini.
2. Mengembangkan kegiatan PPM (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) dan mengimplementasikan hasil-hasil PPM dalam proses pembelajaran dan perkembangan IPTEK.
3. Mengembangkan jejaring kerjasama yang luas di tingkat nasional maupun internasional untuk pelaksanaan Tri Dharma.
4. Melaksanakan manajemen pendidikan, sumber daya manusia, keuangan, dan penjaminan mutu berbasis perencanaan dan teknologi informasi.
7
Visi dan Misi Program Pendidikan Profesi Ners
STIKES Cendekia Utama Kudus
Visi :
“ Menjadi Program Studi Profesi Ners yang Unggul dalam Perawatan Paliatif ditingkat Nasional pada tahun 2030”
Misi :
1. Melaksanakan kegiatan pendidikan keperawatan dengan keunggulan perawatan paliatif.
2. Melaksanakan kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dengan kekhususan perawatan paliatif.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan dengan kekhususan perawatan paliatif.
4. Mengembangkan jejaring kerjasama dengan pihak terkait untuk mendukung pencapaian visi.
5. Melaksanakan tata kelola Program Studi Ners yang baik dalam pendidikan Ners untuk menunjang pencapaian visi.
Tujuan
1. Menghasilkan kegiatan pendidikan keperawatan dengan keunggulan perawatan paliatif. 2. Menghasilkan kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dengan kekhususan
perawatan paliatif.
3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan dengan kekhususan perawatan paliatif.
4. Memperluas dan meningkatkan jaringan kerja sama yang saling menguntungkan jejaring kerjasama dengan pihak terkait untuk mendukung pencapaian visi.
5. Menghasilkan tata kelola Program Studi Ners yang baik dalam pendidikan Ners untuk menunjang pencapaian visi.
8
MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Deskripsi Mata Ajar
Mata ajar manajemen keperawatan adalah penerapan konsep konsep manajemen keperawatan dalam tatanan pelayanan kesehatan / keperawatan nyata dengan mensintesis konsep dari mata ajar pokok ilmu keperawatan. Penekanan ada pada penggunaan ketrampilan manajemen dan kepemimpinan dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien secara menyeluruh dan memprakarsai perubahan yang efektif dalam system asuhan keperawatan yang berkualitas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah proses pembelajaran mahasiswa di harapkan mampu untuk melakukan pengelolaan unit pelayanan keperawatan tertentu sesuai dengan konsep dan langkah manajemen dengan pendekatan proses penyelesaian masalah.
2. Tujuan Khusus
Setelah pembelajaran mahasiswa mampu :
a Melakukan kajian situasi unit pelayanan keperawatan sebagai dasar menyusun rencana strategis dan operasional di unit pelayanan keperawatan.
b Menyusun rencana strategis dan operasional unit pelayanan keperawatan tertentu berdasar hasil kajian bersama dengan penanggung jawab unit.
c Mengiplementasikan model pengorganisasian pelayanan keperawatan tertentu sesuai dengan kondisi unit setempat bersama-sama dengan penanggung jawab unit. d Melakukan pengelolaan staf di bawah supervisi penanggung jawab unit.
e Memberikan pengarahan organisasi pada kelompok kerja yang di pimpin dengan supervisi dari penanggung jawab unit.
f Melakukan fungsi kontrol dengan evaluasi program.
C. Kompetensi klinik
1. Manajemen keperawatan operasional
9
b Planing ; visi dan misi, prosedur/birokrasi, kebijakan, standar, budget dll. c Organisatoris : struktur organisatoris, job discription, job evaluation, kerja TIM. d Actuating : Pengklasifikasian pasien, ketenagaan, jadual, pengembangan staff,
pendokumentasian, pergantian pegawai, kekuasaan, problem solving, pembuat keputusan, perubahan, komunikasi, motivasi, delegasi, manajemen konflik, supervisi.
e Controling : Evaluasi, control kualitas, system informasi hubungan dengan sejawat, audit klien.
2. Manajemen Kepemimpinan a Kepemimpinan
(1) Fungsi pemimpin.
(2) Cara membuat hubungan keputusan motivasi untuk kelancaran pekerjaan. (3) Tipe kepemimpinan.
• Peran dan fungsi manager keperawatan • Perencanaan dan pelayanan keperawatan • Struktur organisasi
• Perubahan organisasi
• Sistem ketenagaan dan cara motivasi tenaga • Sistem penugasan dan penjadualan
• Penggerakan dan pengarahan
• Sistem informasi dan dan ketegasan sikap manajer keperawatan • Pengendalian dan pengontrolan pelaksanaan tugas
• Supervisi dan pelaksanaan tugas • Supervisi dan sarana pengawasan • Quality assurance dan metode evaluasi (4) Gaya kepemimpinan
• Demokratik • Otokratik
• Pseudo demokratik (5) Peran managerial
10 • Informational
• Interpersonal • Decisional b Kepala Ruang
(1) Peran Kepala ruang (2) Fungsi :
• Menentukan standar pelaksanaan kerja • Memberi pengarahan ketua TIM • Supervisi dan evaluasi tugas staf (3) Uraian tugas
• Perencanaan
- Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruang masing masing - Memimpin serah terima klien dari shift sebelumnya
- Mengidentifikasikan tingkat ketergantungan klien dan pembagian klien bersama ketua TIM.
- Mengidentifikasikan jumlah perawat yang di butuhkan bersama ketua TIM
- Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan - Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan.
- Membantu mengembangkan staff, pendidikan dan pelatihan - Membantu bimbingan terhadap peserta didik keperawatan • Pengorganisasian
- Merumuskan sistem penugasan yang di gunakan - Merumuskan tujuan metode
- Membuat rincian tugas ketua TIM dan anggota TIM secara Jelas
- Membuat rentang kendali : kepala ruang membawai 2 ketua TIM dan ketua TIM membawai 2-3 orang perawat
- Mengatur tenaga keperawatan - Mengatur tugas logistik - Mendelegasikan tugas
11
- Identifikasi masalah dan cara penanganan • Pengarahan
- Melaksanakan pengarahan
- Memberikan pengarahan pujian kepada anggota yang melaksanakan tugas dengan baik
- Memberi motivasi
- Menginformasikan hal yang di anggap penting - Melibatkan bawahan dari awal sampai akhir kegiatan - Membimbing bawahan
- Meningkatkan kolaborasi dengan anggota TIM kesehatan • Pengawasan
- Melakukan komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung kepada ketua TIM melalui supervisi dan evalauasi
- Melaksanakan peran Supervisi Ruangan - Melaksanakan evaluasi dan rapat ruangan
c. Ketua TIM
a. Peran Ketua TIM b. Fungsi
- Mengikuti visite TIM kesehatan lain untuk mengetahui kondisi, pathofisiologi, tindakan medis, dengan dokter tentang tindakan yang akan di lakukan terhadap klien
- Melaksanakan timbang terima antar TIM
- Membuat perencanaan (berdasarkan tugas dan kewenangan yang di delegasikan oleh kepala ruangan
- Melaksanakan supervisi dan evaluasi terhadap anggota TIM - Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien - Mengembangkan kemampuan anggota
- Menyelenggarakan konferensi
12 D. Metode Pembelajaran klinik
Untuk mencapai tujuan pengalaman belajar klinik pada program pendidikan profesi Ners, maka metode yg di tetapkan adalah :
1. Metode pengalaman a Penugasan klinik
b Membuat laporan tertulis 2. Metode pemecahan masalah
a Situasi pemecahan masalah b Situasi pengambilan keputusan c Proses kejadian
3. Metode konferensi a Pre dan post konferen b Peer review
c Issue
d Konferensi multi disiplin 4. Metode Observasi
a Di lahan praktek b Kunjungan
c Ronde keperawatan d Demonstrasi
5. Metode pegarahan individu a Kontrak belajar
b Belajar mandiri c Modul
6. Metode bimbingan individu ( Perceptorship) E. Tempat praktek.
Praktek di lakukan pada ruang rawat inap di rumah sakit sebagai tatanan nyata pelayanan keperawatan
F. Strategi pembelajaran klinik 1. Individu
13
a Satu kelompok di berikan satu ruang (5-8 pasien) yang akan di kelola 1 kepala ruang, 3 Ka TIM, dan pelaksana
b Praktikan berperan sebagai: (1) Kepala ruang
(2) Ketua TIM (3) Pelaksana
c Yang berperan sebagai kepala ruang membuat laporan lengkap pada hari tersebut. (1) Fungsi pokok manajemen (POAC)
(2) Laporan Ketua TIM ( manajemen pasien care dan pengorganesasian pekerjaan) (3) Hambatan dan alternatif pemecahan masalah
(4) Laporan di serahkan ke pembimbing klinik pada hari berikutnya (5) Laporan di tulis pada LOG BOOK
d Yang berperan sebagai ketua TIM membuat laporan : (1) Management Patient care
(2) Pengorganisasian pekerjaan anggota
(3) Laporan di serahkan ke pembimbing klinik pada hari berikutnya (4) Laporan di tulis pada LOG BOOK
e Membuat laporan harian sesuai kompetensi umum selama praktek. (1) Negosiasi (2) Dinamika kelompok (3) Melakukan perubahan (4) Problem solving (5) Mengatasi konflik (6) Kepemimpinan
(7) Laporan di serahkan ke pembimbing klinik pada hari berikutnya (8) Laporan di tulis pada LOG BOOK
2. Kelompok
a Membuat laporan kelompok analisa ruangan, alternatif pemecahan masalah sesuai dengan konsep manajemen (sistematika penulisan terlampir).
14
c Hasil seminar di serahkan ke ruangan, akademik dan pembimbing klinik d Melaksanakan supervisi ruangan
e Melaksanakan Ronde Keperawatan f Melaksanakan Rapat ruangan g Melaksanakan Timbang terima 3. Pembimbing akademik
a Ns.Wahyu Yusianto, Skep., M.Kep b Ns. Maswan Yulianto Skep., M.Kes c Ana Fadilah, S. Kep.,Ns., M.Kep 4. Jadual pembimbing (terlampir) 5. Jadual kegiatan (terlampir) 6. Evaluasi hasil belajar
Sesuai dengan format penilaian yang sudah di siapkan ( dilampiran ) 7. Aspek yang dinilai
NO ASPEK YG DI NILAI BOBOT NILAI KET
1 INDIVIDU :
a. Laporan harian sesuai kompetensi yg akan di capai
b. Laporan sebagai kepala ruang dan ketua TIM c. Responsi d. Ujian individu 15 % 15 % 10 % 15 % 2 KELOMPOK : a. Presentasi awal b. Pelaksanaan
c. Presentasi akhir hasil praktek d. Evaluasi diri / dinamika kelompok
10 % 20 % 10 % 5 % Total 100 % G. Tata Tertib
Berikut ini merupakan tata tertib praktik klinik yang harus dipatuhi baik oleh mahasiswa maupun pembimbing.
15
PERATURAN UMUM 1. Kehadiran Mahasiswa dan Penggantian Praktik
a. Kehadiran 100%
b. Mahasiswa datang dan pulang PBK / PBL tepat waktu dan atau menyesuaikan ruangan tempat praktik
c. Mahasiswa mengisi daftar hadir pada buku evaluasi setiap hari dengan pengesahan pembimbing klinik / yang berwenang.
d. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan tempat PBK / PBL tanpa seijin pembimbing klinik / kepala ruang / kepala jaga
e. Mahasiswa yang tidak hadir diwajibkan melapor ke tempat PBK / PBL dan koordinator mata ajar.
f. Mahasiswa yang datang terlambat datang ke tempat praktik diwajibkan menganti dua kali lipat dari keterlambatannya
g. Segala bentuk ketidak hadiran harus dapat dipertanggung jawabkan yaitu menyertakan surat keterangan dokter / orang tua wali, yang di ketahui oleh pihak institusi (STIKES).
h. Penggantian hari praktik dengan keterangan (sakit atau ijin yang dapat dipertanggung jawabkan) wajib mengganti sesuai hari yang ditinggalkan. i. Penggantian hari praktik tanpa keterangan (ijin yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan), wajib mengganti 2x hari yang ditinggalkan dan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tempat praktik
2. Ketertiban Mahasiswa
a. Mahasiswa wajib berpenampilan rapi, bersih, seragam profesi lengkap dengan atribut sebagai berikut:
Klinik : Putih/Putih (Kap untuk mahasiswa putri ) Lapangan : Putih/Gelap/Jas Almamater
b. Mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan yang berlebihan/ mewah, kecuali arloji.
c. Mahasiswa diperkenankan memakai make-up tapi tidak mencolok. d. Mahasiswa putri yang tidak memakai jilbab wajib memakai harnet.
16
e. Mahasiswa wajib memotong kuku tangan dalam keadaan pendek dan tidak diperkenankan memakai cat kuku.
f. Mahasiswa wajib mematuhi aturan ditempat praktik
PERATURAN KHUSUS
1. Daftar hadir mahasiswa dalam PBK/PBL adalah 100% di setiap mata ajar.
2. Mahasiswa yang belum memenuhi standar kehadiran (ketidak hadiran maksimal 25%) harus menganti untuk memenuhi standar 100% dan diatur tersendiri oleh koordinator mata ajar setelah akhir program PBL/PBK.
3. Mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan atau tanpa alasan lebih dari 25% dinyatakan gagal pada stase mata ajar berjalan.
4. Mahasiswa yang gagal PBK/PBL di setiap stase mata ajar yang sudah dijalankan akan mengulang pada program pendidikan profesi Ners berikutnya.
5. Mahasiswa yang belum memenuhi kehadiran minimal 75% tidak diperbolehkan mengikuti ujian pada stase mata ajar berjalan.
6. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian di setiap mata ajar minimal nilai 2,75. 7. Mahasiswa yang belum lulus ujian diberikan kesempatan untuk mengulang satu
kali pada stase mata ajar berjalan yang diatur oleh koordinator mata ajar.
8. Mahasiswa yang dinyatakan lulus program PBK/PBL di setiap mata ajar dengan nilai akhir 3,00 (B).
9. Mahasiswa yang IP 2,75 – 2,99 diberi kesempatan ujian ulang sekali pada stase berjalan yang diatur oleh koordinator mata ajar, apabila belum lulus dengan IP minimal 3,00 dapat diulang ujiannya sampai lulus, dan dilaksanakan setelah keseluruhan program selesai.
10. Mahasiswa wajib menyerahkan laporan akhir di setiap mata ajar kepada koordinator masing – masing mata ajar sebagai syarat nilai. Laporan dikumpulkan paling lambat 2 mingggu setelah stase berakhir.
11. Laporan tidak akan diterima apabila pengumpulan lebih dari ketentuan tersebut diatas, dan akan dikenakan pengurangan nilai 5% dari nilai total setiap 1 hari keterlambatan.
17
12. Mahasiswa dengan penugasan “TIDAK LENGKAP” pada nilai yudisium akan tertulis “TL” sampai yang bersangkutan melengkapi tugas tersebut.
13. Keterlambatan seminar kelompok akan dikenakan beban penambahan 1 kasus kelolaan (keterlambatan di hitung per minggu)
TATA TERTIB PEMBIMBING
1. Mengisi berita acara sesuai bimbingan dan absensi mahasiswa (pembimbing akademik)
2. Menyerahkan berita acara dan absensi bimbingan mahasiswa ke koordinator (pembimbing akademik)
3. Berpakaian rapi (seragam bimbingan lahan) untuk pembimbing akademik
4. Menyelenggarakaan semua kegiatan praktik klinik (termasuk konferece di klinik) 5. Mengikuti semua proses / alur kegiatan pembelajaran klinik seperti yang tercantum
pada buku pedoman profesi ners.
6. Memberikan penilaian klinik pada setiap mahaasiswa.
7. Mengumpulkan hasil penilaian pada koordinator pada minggu terakhir praktik. 8. Saling menghargai dan bekerja sama secara baik dengan pembimbing lain. 9. Memberi contoh peran perawat profesional bagi mahasiswa.
10. Bersedia menerima masukan dari tim pembimbing lain jika terdapat hal yang tidak sesuai dengan aspek etik dan legal.