• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SISWA, KEMAMPUAN AWAL DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SISWA, KEMAMPUAN AWAL DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

8 Hubungan Antara Minat...(Niza Milta)

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SISWA,

KEMAMPUAN AWAL DAN LINGKUNGAN SEKOLAH

DENGAN PRESTASI BELAJAR

Niza Milta1)*

Widodo Budhi2)

1) 2)Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta. * nizamilta@ymail.com

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar siswa, kemampuan awal, lingkungan sekolah dan prestasi belajar fisika siswa kelas XI SMA Negeri se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015, baik secara bersama-sama maupun mandiri. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Korelasional. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI yang terdiri dari 233 siswa. Sampel diambil dengan teknik random sampling sejumlah 64 siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik angket, teknik dokumentasi dan tes. Uji validitas instrumen menggunakan rumus product moment, dimana reliabilitas tes dengan menggunakan rumus KR-20 dan angket dengan alpha cronbach. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara keempat variabel. Nilai koefisien determinasi R2 = 0,547. Sumbangan efektif dari ketiga prediktor sebesar 54,7%, yang terdiri dari minat belajar siswa sebesar 23,772%, kemampuan awal sebesar 17,999% dan lingkungan sekolah sebesar 12,894%.

Kata kunci: Belajar Siswa, Kemampuan Awal dan Lingkungan Sekolah

PENDAHULUAN

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pokok setiap manusia. Bahkan belajar adalah kebutuhan setiap manusia untuk tetap terus melanjutkan kehidupan. Oleh karena itu, dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah harus menyiapkan situasi yang kondusif agar siswa dapat belajar dengan baik dan mencapai prestasi yang baik. Untuk mencapai semua itu diperlukan faktor pendukung. Faktor pendukung bisa dari dalam diri siswa (faktor internal) dan dari luar diri siswa (faktor eksternal).

Dari kedua faktor tersebut untuk faktor internal peneliti memilih minat belajar dan kemampuan awal untuk dijadikan bahan penelitian dikarenakan faktor inilah yang membuat siswa melakukan kegiatan untuk menambah pengetahuan yang bersumber dari dalam hati siswa dan diimbangi dengan siswa sudah mengetahui kemampuan awal yang dimilikinya. Apabila siswa menya-dari pentingnya belajar dan mengetahui manfaatnya maka kemungkinan besar siswa tersebut akan memiliki minat belajar yang tinggi untuk terus belajar sehingga memungkinkan dapat

(2)

mempenga-Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 9 ruhi prestasi belajar fisika siswa.

Sekarang ini mata pelajaran fisika masih dianggap sulit bagi siswa, sehingga minat siswa juga masih begitu kurang serta siswa juga belum begitu memahami kemam-puan awal yang dimilikinya dalam mata pelajaran ini. Faktor ini yang mengakibatkan rendahnya prestasi siswa dalam pelajaran fisika. Tetapi apabila minat belajar siswa itu tinggi maka pasti siswa tersebut dapat belajar dengan lebih baik karena ia belajar tanpa dipaksakan oleh pihak lain dan dengan perasaan senang. Apabila siswa sudah mengetahui kemampuan awal yang dimilikinya maka siswa tersebut akan percaya diri dan mengganggap mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang mudah dan menyenangkan karena ilmu yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk faktor eksternal peneliti memilih lingkungan sekolah untuk dijadikan bahan penelitian karena lingkungan sekolah yang baik dan memadai dapat mendorong siswa agar selalu nyaman dalam belajar. Indikator dari lingkungan sekolah sendiri yaitu kedisiplinan sekolah, relasi guru dengan murid, relasi murid dengan murid dan fasilitas sekolah yang memadai. Lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika, apabila relasi siswa terhadap warga sekolah kurang baik dan kedisiplinan sekolahnya yang belum tertib. Apabila lingkungan sekolah siswa mendukung aktifitas belajar dan lingkungan sekolah yang nyaman maka pasti siswa pun akan senang dalam belajar. Tetapi tidak jarang lingkungan

sekolah masih kurang memadai baik itu fasilitasnya, kedisiplinan sekolahnya sehingga membuat siswa merasa jenuh saat belajar. Untuk itu perlu mengusa-hakan lingkungan sekolah yang baik dan kondusif agar dapat memberi pengaruh yang positif dan membuat siswa jadi bersemangat dalam belajar dan prestasi belajar fisika siswa menjadi baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Secara Deskriptif

a. Sejauhmana kecenderungan minat belajar siswa kelas XI semester genap SMA Negeri se Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015? b. Sejauhmana kecenderungan

kemampuan awal (NUAN) siswa kelas XI semester genap SMA Negeri se Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015? c. Sejauhmana kecenderungan

lingkungan sekolah siswa kelas XI semester genap SMA Negeri se Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015?

d. Sejauhmana kecenderungan prestasi belajar fisika siswa kelas XI SMA Negeri se Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015? 2. Secara korelatif

a. Mayor

Adakah hubungan antara minat belajar, kemampuan awal dan lingkungan sekolah dengan prestasi belajar fisika secara bersama-sama siswa kelas XI Semester genap SMA Negeri se Kecamatan

(3)

10 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON Banguntapan tahun ajaran

2014/2015? b. Minor

1) Adakah hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar fisika secara parsial siswa kelas XI semester genap SMA Negeri se Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015?

2) Adakah hubungan antara kemampuan awal dengan prestasi belajar fisika secara parsial siswa kelas XI semester genap SMA Negeri se Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015?

3) Adakah hubungan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar fisika secara parsial siswa kelas XI semester genap SMA Negeri se Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015?

Pada pembelajaran fisika masih sering ditemukan kesulitan yang ada pada diri siswa. Siswa menganggap bahwa mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang sulit untuk dipahami. Keadaan ini berakibat pada prestasi belajar fisika. Menurut Purwanto (2008: 84) prestasi belajar adalah suatu kemampuan berfikir dalam merubah tingkah laku atau kepribadian sehingga membentuk pola baru yang merupakan pencapaian keberhasilan atau kecerdasan. Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran karena merupakan penentu dari proses pembelajara.

Sehingga perlu adanya pengkajian lebih lanjut hal apa saja yang berpengaruh pada prestasi belajar fisika.

Banyak hal yang

berpengaruh pada prestasi belajar, menurut Suryabrata (2005: 25) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal salah satunya adalah minat belajar siswa. Menurut Sardiman (2007:76) “Minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri”. Pendapat lain di ungkapkan oleh Djaali (2008: 121) “Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat itu sendiri pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Indikator dari minat itu sendiri yaitu keinginan seseorang untuk belajar fisika, usaha yang dilakukan untuk mempelajari fisika, perhatian terhadap pelajaran fisika dan rasa tertarik terhadap pelajaran fisika, sehingga perlu adanya kesadaran dan pemahaman pada diri siswa bahwa terdapat hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar fisika.

Selain minat belajar siswa, faktor lain yang terdapat dalam diri siswa adalah kemampuan awal yang dimilki siswa. Menurut

(4)

Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 11 Sugono (2008: 869) “Kemampuan

berasal dari kata dasar mampu yang berarti kesanggupan, kecakapan atau kekuatan melaku-kan sesuatu”.

Kemampuan awal dalam penelitian ini adalah kemampuan awal yang diambil dari nilai ujian nasional mata pelajaran fisika siswa. Dengan nilai UN inilah seorang siswa akan dapat dilihat seberapa besar kemampuan yang telah dimilikinya, mengingat soal-soal UN merupakan bentuk soal-soal yang sudah memenuhi standar serta dibuat se obyektif mungkin. Begitu juga dengan sistem penilaiannya juga dibuat se obyektif mungkin sehingga siswa pada waktu ujian akan memperoleh nilai apa adanya sesuai dengan kemampuan dalam menjawab dan memecahkan soal.

Menurut Onny (2006:1) “Kemampuan awal adalah daya untuk melakukan sesuatu tindakan sehingga hasil dari pembawaan menunjukan bahwa suatu tindakan dapat dilakukan sekarang dan masa yang akan datang”. Dengan demikian dapat dikatakan suatu program pengajaran siswatidaklah berangkat dari nol, akan tetapi telah dibekali pengetahuan dan informasi yang diperoleh pada tingkat sebelumnya. Hal inilah yang dipandang sebagai kemampuan awal. Kemampuan awal dapat dijadikan sebagai modal dasar siswa untuk mengembangkan diri pada fase-fase pengajaran selanjutnya dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Faktor dari luar yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain adalah lingkungan sekolah. Hamalik

(2006:195) berpendapat lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan/atau berpengaaruh tertentu kepada individu. Sependapat dengan Baharuddin (2007:68) yang mengungkapkan bahwa lingku-ngan pendidikan adalah semua faktor yang terdapat di luar dari anak dan yang

mempunyai arti bagi

pengembangannya serta senan-tiasa memberi pengaruh terhadap dirinya. Banyak siswa yang merasa tidak nyaman ketika berada di lingkungan sekolah ketika sekolah mereka tidak memiliki lingkungan sekolah yang belum kondusif. Dan lingkungan sekolah memiliki pengaruh pada perkembangan diri siswa. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan formal karena di sekolah terlaksananya serangkaian kegia-tan terencana dan terorganisasi, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di kelas (Winkel, 2009: 28). Sekolah yang merupakan tempat belajar siswa sangat berperan serta terhadap peningkatan prestasi siswa.

Faktor-faktor dalam lingkungan sekolah menurut Slameto (2010: 64) mencakup relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, fasilitas sekolah dan kegiatan siswa di sekolah. Apabila faktor tersebut berjalan dengan baik akan menunjang proses pembelajaran fisika. Hubungan yang baik antar warga sekolah menciptakan keharmonisan sehingga siswa satu dan lainnya mampu saling membantu dan guru dapat menjadi fasilitator jika siswa

(5)

12 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON merasa terdapat kesulitan dalam

belajar. Suasana sekolah yang tenang mampu menciptakan iklim belajar yang baik sehingga mampu membantu siswa dalam berkonsentrasi. Jika kelima faktor tersebut terpenuhi maka siswa akan terbantu dalam belajar sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian korelasional dan bersifat expost facto dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini berangkat dari masalah yang berkembang dalam lingkungan sekolah kemudian direfleksikan dan dianalisis berdasarkan teori yang menunjang. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri se-Kecamatan Banguntapan kelas XI IPA semester genap tahun ajaran 2014/205. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada ruang lingkup yang lebih luas sehingga mampu menunjang peningkatan prestasi belajar siswa.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, dokumentasi dan tes prestasi belajar fisika. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa dan lingkungan sekolah, teknik dokumentasi untuk mengetahui kemampuan awal siswa yang di lihat dari nllai UN sedangkan teknik tes digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar fisika.

Uji coba instrumen menggunakan dua uji yaitu uji

validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpa cronbach untuk instrumen angket dan rumus KR-20 untuk instrumen tes. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan kurva normal, uji prasyarat analisis yang terdiri dari dua uji yaitu uji normalitas sebaran dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat dan uji linieritas hubungan dengan menggunakan rumus Fhitung. Uji hipotesis dibedakan menjadi dua yaitu uji hipotesis mayor dengan menggunakan regresi ganda tiga prediktor, dan uji hipotesis minor dengan menggunakan korelasi parsial.

Hasil uji coba instrumen menggunakan uji validitas diperoleh angket minat belajar siswa dari 30 butir gugur 3 yaitu item nomor 16, 18 dan 20, angket lingkungan sekolah dari 30 butir gugur 3 yaitu item nomor 6, 10 dan 20, dan hasil uji validitas tes prestasi belajar fisika dari 30 soal gugur 4 yaitu item nomor 2, 12, 15 dan 24.

Hasil uji coba instrumen dengan uji reliabilitas, Untuk menguji reliabilitas tes menggunakan rumus KR-20, jika rhitung yang diperoleh dengan p 0,05 maka instrumen tersebut reliabel diperoleh hasil uji reliabilitas tes prestasi belajar fisika diperoleh rtt = 0,758 dengan nilai p = 0,000 sehingga tes prestasi belajar fisika reliabel, dan Untuk uji reliabilitas angket menggunakan rumus Alpha Cronbach, jika rhitung yang diperoleh dengan p < 0,05 maka instrumen

(6)

Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 13 tersebut reliabel diperoleh Uji

reliabilitas angket minat belajar siswa diperoleh rtt = 0,843 dengan nilai p = 0,000 sehingga minat belajar siswa reliabel dan Uji reliabilitas angket lingkungan sekolah rtt = 0,814 dengan nilia p = 0,000 sehingga lingkungan sekolah reliabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskriptif Data Penelitian a. Minat Belajar Siswa (X1)

Untuk angket minat belajar siswa yang terdiri dari 30 butir soal. Dari hasil pengujian validitas diperoleh 27 butir soal valid dan 3 soal gugur dengan skala penilaian tertinggi 5 dan terendah 1, diperoleh skor maksimal ideal 27 x 5 = 135 dan skor minimal ideal 27 x 1 = 27. Dari skor maksimal ideal dan skor minimal ideal tersebut diperoleh rerata ideal Mideal = ½ (135+27) = 81 dan standar deviasi SDideal = 1/6 (135-27) = 18,036.

Berdasarkan rerata ideal dan standar deviasi ideal, maka kriteria umum kurva normal adalah sebagai berikut.

Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 135 dan skor terendah 80, simpangan baku 12,52 dan rerata sebesar 115,16. Karena rerata observasi berada pada interval 108,054

< X ≤ 135,00, ini berarti kecenderungan minat belajar siswa kelas XI semester genap SMA Negeri se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015 termasuk kategori sangat tinggi.

b. Kemampuan Awal (X2)

Kemampuan awal diukur dengan Nilai Ujian Nasional pada mata pelajaran Fisika. Dengan rentang penilaian maka di dapat skala penilaian tertinggi 10 dan terendah 0 diperoleh skor maksimal ideal 10 dan skor minimal ideal 0.

Dari skor maksimal ideal dan skor minimal ideal tersebut diperoleh rerata ideaL Mideal = ½ (10+0) = 5 dan standar deviasi SDideal = 1/6 (10-0) = 1,67.

Berdasarkan rerata ideal dan standar deviasi ideal, maka kriteria umum kurva normal adalah sebagai berikut.

Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 7,90, skor terendah 5,90, simpangan baku 0,46 dan rerata sebesar 6,83. Karena rerata observasi berada pada interval 5,84 < X ≤ 7,505, ini berarti kecenderungan kemampuan awal siswa kelas XI semester genap SMA Negeri se-Kecamatan

(7)

14 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON Banguntapan tahun ajaran

2014/2015 termasuk kategori tinggi.

c. Lingkungan Sekolah (X3)

Untuk angket

lingkungan sekolah yang terdiri dari 30 butir soal. Dari hasil pengujian validitas diperoleh 27 butir soal valid dan 3 soal gugur dengan skala penilaian tertinggi 5 dan terendah 1 diperoleh skor maksimal ideal 27 x 5 = 135 dan skor minimal ideal 27 x 1 = 27 Dari skor maksimal ideal dan skor minimal ideal tersebut diperoleh rerata ideal Mideal =½ (135+27) = 81dan standar deviasi SDideal= 1/6 (135-27) = 18,036.

Berdasarkan rerata ideal dan standar deviasi ideal, maka kriteria umum kurva normal adalah sebagai berikut.

Dari hasil

penelitian diperoleh skor tertinggi 123, skor terendah 80, simpangan baku 9,39 dan rerata sebesar 99,48. Karena rerata observasi berada pada interval 90,018 < X ≤ 108,054, ini berarti lingkungan sekolah kelas XI IPA semester genap SMA Negeri se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015 termasuk kategori tinggi.

d. Prestasi Belajar Fisika (Y) Untuk tes prestasi belajar fisika terdapat 26 soal valid dan 4 soal gugur dengan penilaian jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0 diperoleh skor maksimal ideal 26 x 1 = 26 dan skor minimal ideal = 26 x 0 = 0. Dari skor maksimal ideal dan skor minimal ideal tersebut diperoleh rerata idea Mideal= ½ (26 + 0) = 13 dan standar deviasi SDideal = 1/6 (26- 0) = 4,342.

Berdasarkan rerata ideal dan standar deviasi ideal, maka kriteria umum kurva normalnya adalah sebagai berikut.

Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 26, skor terendah 10, simpangan baku 4,26 dan rerata sebesar 18,30. Karena rerata observasi berada di interval 15,171 < X ≤ 19,513 yang berarti kecanderungan prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA semester genap di SMA Negeri se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015 termasuk kategori tinggi. 2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Hasil perhitungan statsistik uji normalitas sebaran selengkapnya dapat di lihat pada lampiran dan

(8)

Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 15 rangkuman hasil uji

normalitas sebaran dari variabel X dan variabel Y di atas disajikan dalam tabel berikut.

Keterangan:

X1 = Minat belajar siswa X2 = Kemampuan awal X3 = Lingkungan sekolah Y = Prestasi belajar fisika Dari data di atas, dapat diketahui bahwa nilai dengan p > 0,05 maka ke empat variabel penelitian tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas Hubungan Uji linieritas hubu-ngan antara prediktor dengan kriterium seleng-kapnya dapat di lihat pada lampiran dan rangkuman hasil uji linieritas hubungan disajikan dalam tabel berikut.

Dari data di atas, dapat diketahui variabel Fhitung memiliki nilai p ≥ 0,05 berarti ketiga variabel penelitian tersebut mempunyai hubu-ngan yang linier.

3. Hasil Uji Hipotesis a. Hipotesis Mayor

Hasil pengujian hipotesis mayor diperoleh garis regresi dengan persamaan: regresi ganda rangkuman analisis regresi disajikan dalam tabel berikut. Hasil perhitungan statistik analisis Tabel 3. Rangkuman Analisis Regresi

Berdasarkan analisis tersebut hipotesis yang dinyatakan ada hubungan antara minat belajar siswa, kemampuan awal dan lingkungan sekolah dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI SMA Negeri Se- Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015 dapat diterima dan hubungan positif sangat signifikan.

b. Hipotesis Minor

Hasil statistik analisis

korelasi parsial

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dan rangkuman analisis korelasi parsial disajikan dalam tabel berikut.

(9)

16 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON 4. Pembahasan

a. Hubungan Minat Belajar Siswa, Kemampuan Awal Siswa dan Lingkungan Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara minat belajar siswa, kemampuan awal siswa dan lingkungan sekolah dengan prestasi belajar fisika. Siswa perlu memahami bahwa minat belajar yang tinggi mampu meningkatkan prestasi belajarnya sehingga siswa tersebut harus memiliki minat belajar yang baik dengan cara menyukai guru dan pelajaran fisika tersebut. Siswa juga harus memiliki kemampuan awal yang baik sehingga membantu memudahkan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan. Jika kemampuan awal yang dimiliki siswa tinggi maka prestasi yang akan dicapai juga akan tinggi. Hal ini dapat membantu meningkat-kan prestasi belajar fisika siswa. Selain itu penunjang prestasi belajar yang berasal dari luar yaitu lingkungan sekolah. Sekolah haruslah memberi fasilitas yang memadai demi peningkatan prestasi belajar. Lingkungan sosial yangada disekolah seperti teman dan guru dapat membantu siswa dengan memberikan dorongan kepada siswa agar lebih giat untuk belajar.

Dengan kelengkapan fasilitas sekolah serta hubungan guru dan siswa yang baik maka siswa akan memiliki antusias yang lebih pada mata pelajaran fisika. Sehingga siswa akan mudah belajar dan mudah pula dalam meningkatkan prestasi belajar fisika.

b. Hubungan antara Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Fisika

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar fisika. Dengan hasil analisis menunjukkan bahwa minat belajar siswa akan menentukan prestasi belajar fisika. Minat belajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan prestasi belajar siswa. minat belajar fisika yang tinggi maka siswa juga memiliki rasa senang, rasa ketertarikan dan rasa ingin tahu terhadap mata pelajaran fisika juga tinggi. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi maka akan cenderung lebih aktif dalam kegiatan belajar serta aktif mencari informasi- informasi yang berkaitan dengan fisika baik di dalam kelas maupun di luar sekolah, sehingga prestasi belajar fisika yang diraih siswa tinggi.

(10)

Kemam-Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 17 puan Awal dengan Prestasi

Belajar Fisika.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang posistif dan sangat signifikan antara kemampuan awal siswa dengan prestasi belajar fisika. Dari hasil analisis menunjukkan ke-mampuan awal yang dimiliki seorang siswa yaitu kemampuan berpikir yang dituangkan dalam prestasi belajar yang dicapai seorang siswa salah satunya dipengaruhi oleh kemam-puan awal siswa di lihat dari nilai UN masuk SMA yang dimilki siswa. kemampuan awal yang dimiliki siswa tersebut sangat berhubungan dan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh besarnya kemampuan awal yang dimiliki siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan karena fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berisi konsep- konsep, hukum dan prinsip yang saling berhubu-ngan dan selalu berkembang. Oleh karena itu, kemampuan awal yang dimiliki siswa akan sangat mempengaruhi prestasi belajar fisika.

d. Hubungan antara Lingkungan Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan

antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar fisika. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa lingku-ngan sekolah di SMA Negeri Se-Kecamatan Banguntapan cukup memiliki disiplin sekolah yang bagus, serta hubungan antara siswa dengan siswa dan guru dengan siswa terjalin dengan baik. Adanya komunikasi yang baik antara semua anggota sekolah akan memunculkan sikap saling mendukung dan mendorong siswa untuk selalu meningkatkan prestasi bela-jarnya. Lingkungan sekolah yang tenang memudahkan siswa berkonsentrasi dalam belajar. Keadaan sekolah yang ramai dapat meng-ganggu konsentrasi siswa, sehingga materi yang seharusnya dengan mudah dapat dipahami oleh siswa akan terasa sulit. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan konsep- konsep fisika yang memerlukan kejelian dan pemahaman serta sifatnya yang selalu berkembang, tidak hanya menghafal rumus tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempermudah siswa belajar fisika diperlukan fasilitas yang menunjang pemahaman siswa, media yang mempermudah siswa dalam belajar. Oleh karena itu dapat disimpulkan,

(11)

18 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON lingku-ngan sekolah yang

tenang dan hubungan yang baik antar warga sekolah dapat membuat prestasi belajar fisika yang diperoleh siswa akan tinggi.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. kesimpulan

a. Secara Deskriptif

1) Kecenderungan minat belajar siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri Se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori sangat tinggi. 2) Kecenderungan

kemampuan awal siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri Se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori tinggi. 3) Kecenderungan

lingkungan sekolah siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri Se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori tinggi. 4) Kecenderungan prestasi

belajar fisika siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri Se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori tinggi.

b. Secara Korelatif

1) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara minat belajar siswa, kemampuan awal dan lingkungan sekolah dengan prestasi belajar fisika secara

bersama-sama siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri Se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015.

2) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar fisika secara parsial siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri Se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015. 3) Ada hubungan positif yang

sangat signifikan antara kemampuan awal siswa dengan prestasi belajar fisika secara parsial siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri Se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015. 4) Ada hubungan positif yang

sangat signifikan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar fisika secara parsial siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri Se-Kecamatan Banguntapan tahun ajaran 2014/2015. 2. Saran

a. Bagi Siswa

1) Siswa diharapkan lebih memahami pentingnya mengikuti kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran fisika dengan tekun dan rajin.

2) Siswa diharapkan dapat mengembangkan

kemampuan awalnya karean kemampuan awal yang dimilki mempunyai

(12)

Volume 3, Nomor 2 Desember 2016 19 meningkatkan prestasi

belajar fisika.

3) Siswa diharapkan mampu meningkatkan minat belajar terhadap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah khususnya mata pelajaran fisika. b. Bagi Guru Fisika

1) Hendaknya lebih memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih semangat dalam mengikuti pelajaran terutama fisika.

2) Hendaknya lebih membe-rikan dukungan dan bimbingan kepada siswa baik siswa yang kemampuan awalnya rendah maupun yang kemampuan awalnya tinggi.

3) Hendaknya selalu beru-saha dan berupaya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, dengan memperhatikan fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar.

c. Bagi Sekolah

1) Lebih meningkatkan fasilitas dan disiplin sekolah demi menunjang prestasi belajar siswa 2) Selalu memperhatikan

lingkungan sekolah, baik keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan kesehatan

3) Menumbuhkan hubungan yang positif, baik hubungan siswa dengan sesama siswa maupun hubungan guru dengan siswa.

d. Bagi Peneliti Lain

Dalam penelitian ini terbukti bahwa prediktor minat belajar siswa, kemampuan awal dan lingkungan sekolah memberikan Sumbangan Efektif terhadap prestasi belajar fisika sebesar 54,665% dan sisanya 45,335% dipengaruhi oleh faktor lain.

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin. 2007. Pskologi Pendidikan. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar dan Mengajar. Bandung:Tarsito.

Onny. 2006. Memupuk bakat dan Kreatifitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta : Gramedia Purwanto, Ngalim. 2008. Psikologi

Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Slameto, 2010. Belajar dan

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugono, Dendy. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa edisi ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

(13)

20 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON Suryabrata, Sumadi. 2005.

Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Winkel, W. S.. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Referensi

Dokumen terkait

Ketika radio dan televisi mulai mengudara pada 1900-an dan 196Gan, orang telah membayangkan media cetak tidak bertahan. * Bersambung hal 5 kol

kerja yang biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam

Hasil analisis uji toksisitas isolat Bacillus thuringiensis yang diambil di wilayah Palembang, Sumatera Selatan terhadap kematian larva nyamuk Culex menunjukkan bahwa seri

Movement adalah gerakan yang bersifat perla- wanan yang telah dipersiapkan dengan matang, resistensi adalah gerakan perlawanan yang bersaifat spontan, sedangkan revolusi yaitu

[r]

[r]

Terlaksananya jasa administrasi perkantoran 1.500.000 276.042.000 76.400.000 2 3 4 5 6 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem

HK.03.05/3.4/001/2012 tanggal 6 Januari 2012 tentang Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2012, telah