BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan pada areal tanaman menghasilkan Blok AW dan Blok AX di Afdeling IX Kebun Bah Jambi Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Penelitian ini dimulai dari Tanggal 29 Jun - 13 Juli 2020 Ketinggian tempat penelitian 461 – 549 m dpl terletak pada longitude: 2°55'18.8"U – 99°05'25.0"T dan latitude: 2°55'22.5"U - 99°05'22.1"T. Dengan jarak tanam 9 m x 7,78 m sehingga diperoleh 143 pokok/ha dengan luas areal 27,28 ha.
3.2 Desain Penelitian
A. Susunan Pengamatan Tahun Tanam 2015 Tanaman kelapa sawit pemuliaan Dura (DxD)
S1 : Tanaman 1 S14 : Tanaman 14 S2 : Tanaman 2 S15 : Tanaman 15 S3 : Tanaman 3 S16 : Tanaman 16 S4 : Tanaman 4 S17 : Tanaman 17 S5 : Tanaman 5 S18 : Tanaman 18 S6 : Tanaman 6 S19 : Tanaman 19 S7 : Tanaman 7 S20 : Tanaman 20 S8 : Tanaman 8 S21 : Tanaman 21 S9 : Tanaman 9 ` S22 : Tanaman 22 S10 : Tanaman 10 S23 : Tanaman 23 S11 : Tanaman 11 S24 : Tanaman 24 S12 : Tanaman 12 S25 : Tanaman 25 S13 : Tanaman 13
Tajuk Sudut Pelepah P1 : 330° P5 : 90° P9 : 210° P2 : 0° P6 : 120°
P3 : 30° P7 : 150° P4 : 60° P8 : 180°
Bagian Pelepah T1 : Titik Pengamatan 1 T2 : Titik Pengamatan 2 Waktu Pengamatan W1 : Pukul 07.00 WIB
W2 : Pukul 09.00 WIB W3 : Pukul 11.00 WIB W4 : Pukul 13.00 WIB W5 : Pukul 15.00 WIB W6 : Pukul 17.00 WIB B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian menggunakan metode analisa deskriptif dan uji T hitung yaitu dengan megumpulkan data intensitas cahaya, suhu dan kelembaban udara pada blok yang berbeda.
3.3 Bahan dan Peralatan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Tanaman kelapa sawit TM 1 Varietas D X D
2. Label nomor pohon sampel
3. Lembar catatan data dan label posisi pelepah 4. Peta Blok
5. Data curah hujan 5 tahun terakhir
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lux meter, higrothermometer,global positioning system (GPS), busur derajat, tongkat busur, tangga, kompas dan alat tulis.
3.4 Tahapan Penelitian
3.4.1 Persiapan Areal
1. Menentukan pohon sampel sebanyak 25 pohon pada Blok AW dan Blok AX. Dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam satu hamparan tidak ada pohon yang mati atau terkena penyakit.
b. Genetik pohon dalam satu hamparan tersebut homogeny Varietas D X D
c. Jumlah pelepah hampir sama.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Ilustrasi Pohon Sampel
2. Ditentukan koordinat pada areal tersebut dengan menggunakan global positioning system (GPS).
3. Pemberian penanda setiap pohon sampel menggunakan kertas label yang telah dilaminating agar tidak basah saat terkena hujan.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
6*
16*
*
*
*
5*
15*
25*
*
*
*
*
7*
17*
*
*
*
*
4*
14*
24*
*
*
*
*
8*
18*
*
*
*
*
3*
13*
23*
*
*
*
*
9*
19*
*
*
*
*
2*
12*
22*
*
*
*
*
10*
20*
*
*
*
*
1*
11*
21*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
3.4.2 Titik Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada 9 pelepah dengan jarak sudut yaitu 330˚, 0˚, 30˚,60˚, 90˚, 120˚, 150˚, 180˚, 210˚ dimulai titik 0˚ dari sumbu horizontal timur ke barat.Khusus sudut 330˚ dan 210˚ diukur berdasarkan keadaan pelepahpada pohon.
Pengukuran sudut antar pelepah pengamatan menggunakan tongkat busur yang terbuat dari kayu/bambu dan telah diukur secara manualmenggunakan busur derajat. Sudut-sudut pengukuran dan tongkat busur dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2Sudut Pelepah dan Tongkat Busur Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pengukuran intensitas cahaya matahari, suhu dan kelembaban udara dilakukan pada titik pengamatan 1 (T1) atau 1/3panjang pelepah dari pangkal pohon pada Blok AW dan Blok AX. Titik Pengamatan 1 (T1) dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Titik Pengamatan
Gambar 3.3 Titik Pengamatan (T1), Posisinya 1/3 dari Pangkal Pelepah di ukur dari pangkal batang
Sumber : http://fapet.ipb.ac.id/index.php/direktori/2016-06-08-01-43-33/berita/843-pakar-ipb-teliti-pakan-daun-pelepah-sawit-untuk-sapi-perah
[16 Desember 2019]
Bila posisi pelepah tidak tepat berada di garis Timur-Barat, pengukuran dilakukan di pelepah yang berada dekat dengan garis Timur-Barat secara horizontal ke Utara maksimal 30° dan ke Selatan maksimal 30°. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 spiral pelepah kelapa sawit
Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images [ 9 Januari 2020 ] Utara Barat Timur 30° Selatan
T1
3/3
3
1/3
2/3
Titik Pengamatan T13.4.3 Waktu Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada pukul 07.00, 09.00, 11.00, 13.00, 15.00, 17.00 WIB selama 5 hari pengukuran dengan keadaan cuaca tidak hujan. Oleh karena proses pengukuran membutuhkan waktu, mulai pengukuran ditentukan 30 menit lebih awal, yaitu bila pukul 7, mulai pengukuran pukul 6.30 sampai dengan pukul 7.30.
3.4.4 Pengamatan Penelitian
Pada penelitian ini data yang diamati meliputi: A. Intensitas Cahaya Matahari
Pengukuran intensitass cahaya menggunakan Lux meter dengan range pengukuran 50.000 yaitu setiap angka pada layar panel Lux meter dikalikan 100. Lux meter yang digunakan adalah merk Krisbow seri KW 06002288.Gambar Lux meter dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Lux meter
Sumber : Dokumentasi Lapangan Afdeling IX blok AW kebun PPKS MARIHAT
Prosedur penggunaan lux meter sebagai berikut: 1. Di geser tombol “off/on” ke arah On.
2. Di pilih kisaran range yang akan diukur (200 lux, 2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux) pada tombol range.
SENSOR
LAYAR PANEL
KONTROL RANGE HOLD
3. Di arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya.
4. Di lihat hasil pengukuran pada layar panel.
B. Suhu dan Kelembaban Udara
Pengukuran suhu dan kelembaban udara dengan menggunakan higrothermometer. Higrothermometer dual yang digunakan adalah merk Krisbow seri 10207853. Alat Thermohygrometer dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Higrothermometer
Sumber : Dokumentasi lapangan Afdeling IX blok AW kebun PPKS MARIHAT
C. Kompas
Kompas berguna untuk menunjukkan arah mata angin Timur dan Barat pada pohon sampel. Sehingga pengamatan dilakukan pada arah yang tepat dan data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan penulis, merek kompas fourtable type outdoor. Alat Kompas dapat dilihat pada Gambar 3.7.
HASIL KELEMBABAN SENSOR
Gambar 3.7 Penunjuk Mata Angin / Kompas
Sumber : Dokumentasi Pribadi [16 Desember 2019] D. GPS (Global Positioning System)
GPS adalah alat koordinasi lokasi berbasis satelit yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan cepat dan tepat. GPS berguna untuk mendapatkan titik koordinat lokasi penelitian penulis. Penulis menggunakan software GPS dari smartphone pribadi merek iphone seri 6s .
Alat Gps dapat dilihat pada Gambar 3.8.
.
Gambar 3.8 GPS (Global Positioning System) Sumber : Smartphone pribadi
E. Alat Bantu Mengamati Pelepah pada Pohon Sampel (Tangga)
Tangga berfungsi membantu pengamat menggapai pelepah sampel yang telah ditentukan lalu mengaplikasikan Lux Meter, RH Meter agar mendapatkan angka hasil pada masing-masing alat tersebut. Tangga yang digunakan terbuat dari bahan kayu, maksimal beban tangga hingga 100 kg dan tinggi tangga 2 meter. Gambar 3.9 Tangga
Gambar 3.9 TANGGA Sumber : Smartphone pribadi
3.5 Bagan Alur Penelitian
Persiapan Plot / Titik Pohon Sampel
Penentuan Titik Pengamatan Menggunakan Alat Bantu Galah Sudut dan Tangga Untuk Memastikan Garis Timur dan Barat pada
Tajuk
Persiapan Lux Meter dan Higrotermometer
Pengamatan Intensitas Cahaya, Suhu, Kelembaban Udara dan Pencatatan
Pengolahan Data
Laporan Penelitian
Selesai
Mencari Data Sekunder di Kantor Kebun dan Kantor Afdeling
3.6 Jadwal Penelitian No JENIS KEGIATAN BULAN 2019 2020 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pengajuan Judul L 2 Pembuatan Proposal dan Revisi Konsultasi 0 3 Seminar Proposal C 4 Perbaikan Proposal Final K 5 Pengajuan izin penelitian di PPKS MARIHAT D 6 Persiapan Plot / Pohon Sampel O 7 Penentuan Objek Pengamatan W 8 Persiapan Lux Meter, Termometer N 9 Pengamatan Intensitas Cahaya, Suhu dan Kelembaban C 10
Pengolahan Data dan
Uji Statistik 0 11 Penyusunan Laporan Penelitian V 12 Seminar I 13 Pembuatan Laporan Penelitian Final D 14 Penyerahan copy laporan final, disk
CD, Jurnal
1
9
3.7 Pengolahan Data
Pengolahan data intensitas cahaya, suhu dan kelembaban udara dengan cara melakukan rata-rata pada semua jam pengamatan dalam semua pengulangan dan menghasilkan rata-rata pada sudut pelepah pada setiap jam pengamatan dalam semua pengulangan. Selanjutnya data intensitas cahaya, suhu dan kelembaban udara dibandingkan antara 2 blok dan dilakukan analisa uji T hitung 𝛼 5 % dan 𝛼 10 % dan T tabel 5 % dan 10 % lalu didapat hubungan jumlah intensitas cahaya, suhu dan kelembaban udara pada tiap jam pengamatan dalam sudut tertentu.