BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Blok 210 Afdeling 1 Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), di areal tanaman kelapa sawit menghasilkan 3 tahun. Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2018 – September 2019.
3.2 Rancangan Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan uji T-hitung. Penelitian ini mengambil data lapangan intensitas cahaya matahari, kelembaban udara, suhu dan data curah hujan 5 tahun. Penelitian ini bersifat demikian karena menggambarkan atau memaparkan suatu keadaan lalu menuangkan hasil temuan di lapangan terkait keadaan tersebut dengan data-data sesuai fakta di lapangan.
3.3 Bahan dan Peralatan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan (TM) 3 sejumlah 25 tanaman sampel.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Lux Meter/Solari Meter, Tangga alumenium, alat tulis, Thermometer, GPS (global positioning system), Tongkat Busur, Steples, Kompas.
Label nomor sampel ukuran 5 x 5 cm untuk pohon kelapa sawit sejumlah 25 buah dan nomor pelepah sejumlah 9 buah.
3.4 Tahapan Penelitian
3.4.1 Penentuan Pohon Sampel
Ditentukan pohon sampel yang akan diamati, dipastikan pohon sampel terdiri dari 25 pokok yang berasal dari satu varietas tanaman (homogen), tidak ada
pohon yang sedang terserang penyakit atau mati dan jumlah pelepah relatif sama. Pohon sampel tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram Pohon Sampel Kelapa Sawit
Sumber : http://arieyoedo.blogspot.com/2011/05/kerapatan-tanam-bmp3.html Diakses : 7 Januari 2019
Keterangan Gambar 3.1 :
: Tanaman pada plot yang diamati. : Tanaman pada plot yang tidak diamati.
Pengamatan pohon sampel dilakukan secara berurutan dari pohon sampel 1 sampai 25 dan kembali lagi ke pohon sampel 1 pada jam pengamatan berikutnya.
3.4.2 Titik Pengamatan
Pelepah yang diamati berjumlah 9 pelepah dimulai dari sudut 3300, 00, 300, 600, 900, 1200, 1500, 1800, 2100 dari arah timur ke arah barat. Khusus sudut 3300 dan 2100 diukur berdasarkan keadaan pelepah pada pohon.
5
Gambar 3.2 Pola pengamatan pada tajuk
Sumber : http://sianakkebun.blogspot.com/2017/08/istilahdi-perkebunan.html
Diakses : 9 Januari 2019
Keterangan gambar 3.2 : Sumbu datar atau rata air
Angka 1 sampai 9 adalah posisi tajuk yang diamati (intensitas cahaya, suhu, kelembapan)
Tangga berfungsi mencapai pelepah yang tidak terjangkau
Pada tanaman kelapa sawit, arah pelepah tidak sepenuhnya lurus ke arah timur dan barat, maka dengan itu pengambilan sampel pelepah dapat dilakukan dengan ketentuan yaitu :
1 2 3 4 6 7 8 9
Pelepah yang diambil dari sisi timur dan barat dapat sudutnya 300 ke lintang utara atau lintang selatan.
Pelepah yang diambil pada bagian sebelah kanan, kiri atau bawah pada sisi timur dan barat.
Gambar 3.3 Sepiral pelepah kelapa sawit
Sumber : https://sudonoahmad.blogspot.com/2016/12/ pruning.html Diakses : 7 Januari 2019
Pada metode penelitian ini, pengukuran derajat pada pohon untuk menentukan sampel pelepah menggunakan alat tongkat busur yang sebelumnya sudah dibuat sesuai dengan ketentuan. Alat tersebut dibuat dari bambu yang setiap cabangnya sudah dirancang sesuai dengan sudut/derajat yang ditentukan.
Pengukuran intensitas cahaya matahari, kelembaban udara, serta suhu menggunakan Lux Meter dan Higrometer dilakukan pada bagian 1/3 dari pangkal pelepah.dan 1/3 dari ujung pelepah.
Gambar 3.5 Titik Pengamatan pada Pelepah
Sumber : https://www.google.com/search?q=gambar+daun+sawit Diakses : 27 Desember 2019 Keterangan Gambar 3.5 : : Titik pengamatan (T1) : Titik pengamatan (T2) 3.4.3 Waktu Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada pukul 07.00, 09.00, 11.00, 13.00, 15.00, 17.00 WIB selama 5 hari pengulangan pengamatan dengan keadaan cuaca cerah, tidak mendung/ hujan lebih dari 2 jam. Oleh karena proses pengukuran memerlukan waktu, start mengukur dilakukan 20 menit lebih awal dan ditambah 20 menit yaitu 6.40 Wib sd. 7.20 Wib. Bila dirasa kurang waktu menjadi 6.30 Wib sd. 7.30 Wib.
3.5 Prosedur Pengamatan
3.5.1 Pengukuran Intensitas Cahaya
Light Meter (Gambar 3.6) adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya matahari atau tingkat pencahayaan. Light meter yang digunakan dengan merk Krisbow seri KW06002288 (batas pengukuran dari 0 – 50.0000 Lux). Pengamatan intensitas cahaya dilakukan pada 25 pokok sampel dan pelepah bagian simbol T1 dan T2 pada Gambar 3.6.
Cara menggunakan Lux Meter sebagai berikut : 1. Lakukan kalibrasi pada lux meter
2. Letakkan sensor lux meter pada titik pengamatan, pastikan sensor lux meter mengarah atas dan rata air.
3. Catat hasil pengukuran yang tertera pada layar panel.
Gambar 3.6 Alat Ukur Intensitas Cahaya Matahari / Lux Meter Sumber : Dokumentasi Pribadi
Difoto : 18 Mei 2019 SENSOR CAHAYA KABEL PENGHUBUNG LAYAR PANEL TOMBOL RANGE TOMBOL HOLD / PENGUNCI HASIL
3.5.2 Pengukuran Suhu Dan Kelembaban Udara
Higrotermometer (Gambar 3.7) adalah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu atau temperatur maupun kelembaban udara (RH). Higrotermometer yang digunakan adalah merk Extech Instruments seri 445815. Pengamatan suhu dan kelembaban udara dilakukan pada 25 pokok sampel dan pelepah bagian simbol T1 dan T2 pada Gambar 3.7
Cara menggunakan higrotermometer sebagai berikut : 1. Nyalakan higrotermometer
2. Letakkan sensor higrotermometer pada titik pengamatan pada pelepah (T1 Dan T2).
3. Catat hasil pengukuran pada layar panel.
Gambar 3.7 Alat Ukur Kelembaban dan Suhu Sumber : Dokumentasi Pribadi
Difoto : 18 Mei 2019
3.5.3 Kompas
Kompas (Gambar 3.8) berguna untuk menunjukkan arah mata angin Timur dan Barat pada pohon sampel. Sehingga pengamatan dilakukan pada arah yang tepat dan data yang diperoleh sesuai dengan yang direncanakan. SENSOR HASIL KELEMBAPAN HASIL SUHU TOMBOL PENGATUR ULANG
Gambar 3.8 Penunjuk Mata Angin / Kompas Sumber : Dokumentasi Pribadi 3.5.4 GPS (Global Positioning System)
GPS adalah alat koordinasi lokasi berbasis satelit yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan cepat dan tepat. GPS berguna untuk mendapatkan titik koordinat lokasi penelitian penulis. Penulis menggunakan software GPS dari smartphone merk iphone seri 5S maka didapatkan titik koordinat 99°4’ s/d. 99°20’ BT dan 3°20’ s/d. 3°26’ LU.
Gambar 3.9. GPS (Global Positioning System) Sumber : Dokumentasi Pribadi
3.5.5 Alat Bantu Pengamatan Pohon Sampel (Tangga)
Tangga adalah alat konstruksi yang berfungsi sebagai penghubung antar bidang yang berbentuk vertikal untuk mecapai bidang horisontal.
Tangga digunakan memanjat untuk mencapai titik pengukuran di tajuk tanaman sesuai dengan rencana.
Gambar 3.10 Tangga
Sumber : Dokumentasi Pribadi Difoto : 18 Mei 2019
3.5.6 Alat Bantu Penentuan Sudut Pengamatan (Galah Sudut) Galah sudut merupakan alat bantu pengukuran sudut untuk menentukan pelepah sampel pada tanaman kelapa sawit. Alat ini terbuat dari kayu yang memiliki tinggi sama dengan tinggi tanaman di lapangan. Galah ini dibuat hanya pada bagian barat terdiri dari 5 bagian sudut yaitu 3300, 00, 300, 600, 900 dan hanya memutar galah sejauh 1800 untuk mengamati tajuk pada bagian timur.
3.6 Bagan Alur Penelitian
Persiapan Plot / Pohon Sampel
Penentuan Titik Pengamatan Menggunakan Alat Bantu Galah Sudut dan Tangga Untuk
Memastikan Garis Timur dan Barat pada Tajuk, Label Pohon dan Label Sudut
Pelepah
Persiapan Lux Meter, Termometer, dan Higrometer
Pengamatan Intensitas Cahaya, Suhu, Kelembaban Udara dan Pencatatan
Pengolahan Data
Laporan Penelitian
Selesai
Mencari Data Sekunder di Kantor Kebun dan Kantor Afdeling
3.7 Jadwal Penelitian N o JENIS KEGIATAN BULAN 2018 2019 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pengajuan Judul
2 Pembuatan Proposal dan Revisi
Konsultasi
3 Seminar Proposal
4 Perbaikan Proposal Final
5 Pengajuan izin penelitian di PTPN
III (Persero)
6 Persiapan Plot / Pohon Sampel
7 Penentuan Objek Pengamatan
8 Persiapan Lux Meter, Termometer
9 Pengamatan Intensitas Cahaya
Matahari, Suhu dan Pelepah
10 Pengolahan Data dan Uji Statistik
11 Penyusunan Laporan Penelitian
12 Seminar
13 Pembuatan Laporan Penelitian Final
14
Penyerahan copy laporan final, disk CD, Jurnal
- Program Studi
- Dosen Pembimbing
- Kebun Rambutan PTPN III (Persero)
3.8 Pengolahan Data
Metode pengolahan data intensitas cahaya matahari, suhu dan kelembaban udara menggunakan uji T hitung dengan cara merata-ratakan pada semua jam pengamatan dalam 5 kali pengulangan dan menghasilkan data rata-rata pada sudut pelepah pada setiap jam pengamatan dalam 5 kali pengulangan. Selanjutnya data intensitas cahaya matahari, suhu dan kelembaban udara di bandingkan antara data titik pengamatan T1 dengan data titik pengamatan T2 dan selanjutnya dilakukan analisa uji T hitung dan T tabel lalu dapat hubungan jumlah intensitas cahaya matahari, suhu dan kelembaban udara pada tiap jam pengamatan dalam sudut tertentu pada titik pengamatan yang berbeda.