• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Persediaan Obat pada Ru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi Persediaan Obat pada Ru"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PROYEK AKHIR

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT

DI RUMAH SAKIT TJANDRA

Disusun Oleh :

Nama : YOCELINE ISLAM WITAYA PUTRA

NIM : A21.2010.0220

Program Studi : Manajemen Informatika-DIII

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

(2)

viii

DAFTAR ISI

Halaman Daftar Isi ... viii

Halaman Daftar Tabel ... xi

Halaman Daftar Gambar ... xii

Halaman Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Proyek Akhir... 3

1.5 Manfaat Proyek Akhir... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Sistem Informasi ... 5

2.2.1. Komponen Sistem Informasi ... 5

2.2 Persediaan ... 6

2.2.1. Pengertian Persediaan ... 6

2.2.2. Fungsi Persediaan ... 8

2.3 Sistem Informasi Persediaan ... 9

2.4 Pengenalan Microsoft Visual Studio 2005 ... 9

2.5 Pengertian SQL Server 2000 ... 11

2.6 Database Management System (DBMS) ... 12

2.7 Perancangan Basis Data ... 13

2.7.1 Normalisasi ... 13

2.7.2 Relasi Tabel ... 14

2.7.3 Entity Relationship Diagram ... 16

(3)

x

2.8.1 Diagram Konteks ... 17

2.8.2 Data Flow Diagram ... 18

2.8.3 Kamus Data ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21

3.1 Obyek Penelitian ... 21

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25

(4)

x

4.4.2 Design Database... 42

4.4.3 Relasi Antar Tabel ... 46

4.4.4 Kamus Data ... 47

4.4.5 Desain Input Dan Output ... 51

4.4.5.1 Desain Input Pendataan Obat ... 51

4.4.5.2 Desain Input Pendataan Supplier ... 52

4.4.5.3 Desain Input Pendataan Pelanggan ... 53

4.4.5.4 Desain Input Pendataan Penjualan ... 54

4.4.5.5 Desain Input Pendataan Pembelian ... 55

4.4.5.6 Desain Input Retur Pembelian ... 56

4.4.5.7 Desain Input Retur Penjualan ... 57

4.4.5.8 Output Laporan Pendataan Obat ... 58

4.4.5.9 Output Laporan Pendataan Supplier ... 58

4.4.5.10 Output Laporan Pendataan Pelanggan ... 59

4.4.5.11 Output Laporan Transaksi Penjualan Obat ... 58

4.4.5.12 Output Laporan Transaksi Pembelian Obat ... 60

4.4.5.13 Output Laporan Retur Penjualan Obat ... 60

4.4.5.14 Output Laporan Retur Pembelian Obat... 61

BAB V PENUTUP ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

(5)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Simbol-simbol Dalam ERD ... 16

Tabel 2.2 Tabel Simbol dalam Bagan Alir ... 18

Tabel 2.3 Tabel Simbol-simbol dalam Data Flow Diagram ... 18

Tabel 2.4 Tabel Simbol-simbol Kamus Data... 20

Tabel 4.1 Tabel Obat ... 43

Tabel 4.2 Tabel Supplier... 43

Tabel 4.3 Tabel Pelanggan ... 43

Tabel 4.4 Tabel Penjualan ... 43

Tabel 4.5 Tabel Penjualan Detail ... 43

Tabel 4.6 Tabel Pembelian ... 44

Tabel 4.7 Tabel Pembelian Detail ... 44

Tabel 4.8 Tabel Retur Penjualan ... 44

Tabel 4.9 Tabel Retur Penjualan Detail ... 44

Tabel 4.10 Tabel Retur Pembelian ... 45

(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Relasi Satu ke Satu ... 15

Gambar 2.2 Relasi Satu ke Banyak ... 15

Gambar 2.3 Relasi Banyak ke Banyak ... 16

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Tjandra ... 27

Gambar 4.2 Flow Of Document ... 34

Gambar 4.11 ERD Sistem Informasi Persediaan Obat ... 42

Gambar 4.12 Relasi Antar Tabel... 46

Gambar 4.13 Desain Input Pendataan Obat ... 51

Gambar 4.14 Desain Input Pendataan Supplier ... 52

Gambar 4.15 Desain Input Pendataan Pelanggan ... 53

Gambar 4.16 Desain Input Pendataan Penjualan ... 54

Gambar 4.17 Desain Input Pendataan Pembelian ... 55

Gambar 4.18 Desain Input Retur Pembelian ... 56

Gambar 4.19 Desain Input Retur Penjualan ... 57

Gambar 4.20 Output Laporan Pendataan Obat ... 58

Gambar 4.21 Output Laporan Pendataan Supplier... 58

Gambar 4.22 Output Laporan Pendataan Pelanggan ... 59

Gambar 4.23 Output Laporan Transaksi Penjualan Obat ... 59

Gambar 4.24 Output Laporan Transaksi Pembelian Obat ... 60

Gambar 4.25 Output Laporan Transaksi Retur Penjualan Obat ... 60

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap negara termasuk Indonesia. Diantara berbagai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memegang peran penting dalam mendukung penyediaan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas dan responsif adalah proses logistik.

Secara umum, proses logistik terkait dengan pengelolaan dan pemenuhan material, pasokan dan manajemen instrumen dan pengadaan berbagai item di Rumah Sakit Tjandra. Persediaan obat pada rumah sakit melibatkan jumlah obat dan nilai obat yang tidak sedikit.

Salah satu rumah sakit yang juga mengalami tantangan dalam mengelola proses logistik adalah Rumah Sakit Tjandra. Selama ini Rumah Sakit Tjandra tidak mempunyai dasar perencanaan kebutuhan obat yang pasti. Pengadaan obat biasanya dilakukan berdasarkan pada data pemakaian rata-rata obat mingguan dan rumah sakit seringkali tidak bisa memenuhi kebutuhan pasien sehingga pasien harus membeli sendiri di luar rumah sakit. Hal ini tentu saja merugikan rumah sakit baik dari segi pelayanan maupun dari segi keuangan.

Rumah Sakit Tjandra juga harus mengambil beberapa keputusan penting terkait manajemen persediaan seperti misalnya kapan harus memesan kepada pemasok, kapan harus mengirim ke unit-unit lain dalam rumah sakit, dan sebagainya. Keputusan lain terkait dengan tingkat stok minimal yang seharusnya selalu ada di tempat penyimpanan sehingga ketika persediaan sudah mencapai tingkat stok minimal pihak rumah sakit dapat segera melakukan pemesanan kepada pemasok.

(8)

2 satu kelebihan dari sistem komputerisasiialah menghasilkan informasi secara relevan, tepat waktu dan akurat. Informasi yang dihasilkan tidak terlepas dari manajemen informasi yang baik dan mampu menjaga kelancaran kebutuhan informasi dalam sirkulasi data suatu sistem.

Manajemen sistem informasi juga menyangkut adanya suatu database yang mampu mengorganisasikan data yang ada di dalamnya secara akurat dan mampu mengatur relasi antar data sehingga informasi yang dihasilkan berdaya guna dan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan pihak manajemen perusahaan. Membangun suatu sistem informasi memerlukan pemahaman yang baik dan jelas mengenai sistem yang akan digunakan baik dalam prosedur sistem, input, output maupun hal-hal yang mempengaruhi kinerja sistem baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Tempat penulis melakukan penelitian yaitu Rumah Sakit Tjandra, sistem pengolahan data untuk menangani transaksi pembelian dan penjualan, mengontrol persediaan obat di gudang, melakukan pembukuan data-data secara rinci dan menampilkan laporan-laporan penjualan maupun pembelian.

Berdasarkan uraian di atas bahwa sistem informasi sangat di perlukan dalam suatu perusahaan sehingga penulis melakukan penelitian dan menuangkannya dalam bentuk tugas akhir dengan judul “Sistem Informasi Persediaan Obat Di Rumah Sakit Tjandra”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam membangun suatu sistem informasi perlu diperhatikan terlebih dahulu akar permasalahan yang timbul dalam sistem yang telah ada ataupun dari data-data yang akan dikumpulkan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap sistem manual di rumah sakit tersebut, maka identifikasi permasalahan pokok terdapat pada :

1. Pencatatan penggunaan obat sering terjadi kekeliruan.

(9)

3 1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi masalah hanya pada kegiatan persediaan obat, pembelian dan penjualan obat serta pengolahan data pelanggan pada Rumah Sakit Tjandra. Hal tersebut dilakukan agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuannya serta keterbatasan waktu dan kemampuan penulis.

Dari permasalahan tersebut, penulis berusaha mengatasinya dengan membuat suatu sitem informasi untuk mengontrol persediaan obat di Rumah Sakit Tjandra dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio .Net. dan laporan-laporan yang dihasilkan dalam suatu sistem informasi persediaan obat :

a. Laporan Pendataan Obat b. Laporan Pendataan Supplier c. Laporan PendataanPelanggan d. Laporan Pembelian Obat e. Laporan Penjualan Obat

f. Laporan Perincian Pembelian Obat g. Laporan Perincian Penjualan Obat

1.4 Tujuan Proyek Akhir

Dengan dibuatnya program sistem informasi persediaan obat pada Rumah Sakit Tjandra, maka :

1. Pencatatan dalam penggunaan obat dapat teratasi sehingga tidak terjadi kekeliruan.

(10)

4 1.5 Manfaat Proyek Akhir

Manfaat dari proyek akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui alur logistik dalam sistem logistik di Rumah Sakit Tjandra dengan mengembangkan model simulasi.

2. Mendapatkan model simulasi sistem logistik pada Rumah Sakit Tjandra untuk membantu manajemen rumah sakit dalam membuat keputusan yang tepat dan efisien untuk kebijakan logsitik.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Laporan proyek akhir ini dilakukan secara sistematika dalam beberapa bab, gambaran isi bab-bab tersebut sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Proyek Akhir, Manfaat Proyek Akhir, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang mendukung dalam pembahasan Proyek Akhir ini yang terdiri dari pengertian sistem informasi dan mengenai permasalahan yang berhubungan dengan pembahasan yang dilakukan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah berdirinya Rumah Sakit Tjandra, stuktur organisasi, sistem yang sedang beroperasi pada Rumah Sakit Tjandra.

BAB IV : ANALISIS DAN PERANCANGAN

Dalam bab ini membahas analisis sistem dan perancangan sistem, desain sistem, serta implementasi sistem.

BAB V : PENUTUP

(11)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk pengendali informasi.[4]

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu alat yang membantu dalam menyediakan informasi bagi penerimanya dan untuk membantu dalam pengambilan keputusan bagi manajemen didalam operasi perusahaan sehari-hari dan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.

2.1.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai komponen – komponen sebagai berikut:

1. Masukan atau Input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dokumen dasar.

2. Model

(12)

6

3. Keluaran atau Output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Basis data atau Database

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Pengendalian atau Control

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2Persediaan

2.2.1 Pengertian Persediaan

(13)

7

pesanan dalam pembelian dan akibatnya dapat merugikan perusahaan.[8]

Sifat atau batasan barang yang dapat diklasifikasikan sebagai persediaan adalah bervariasi sesuai dengan aktivitas perusahaan. Untuk mengetahui apakah pengertian persediaan itu, penulis akan menjelaskan batasan-batasannya.

Persediaan obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan.

Jika secara tegas dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan persediaan obat adalah semua bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan jasmani ataupun rohani pada manusia atau hewan.

Alasan-alasan untuk menyimpan persediaan :

a. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau perencanaan dan biaya penyimpanan. Tindakan memaksimalkan keuntungan mensyaratkan bahwa biaya-biaya yang terkait dengan persediaan di minimalkan. Namun demikian, meminimalkan biaya penyimpanan berarti menimbulkan biaya pemesanan membesar, sementara meminimalkan biaya pemesanan akan menimbulkan pesanan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara kedua biaya ini agar biaya persediaan dapat diminimalkan.

(14)

8

terlalu besar, perusahaan tetap akan menyimpan persediaan karena adanya biaya-biaya kekurangan persediaan.

c. Untuk menghindari fasilitas manufaktur yang tidak bisa bekerja lagi karena adanya kegagalan mesin, suku cadang yang rusak, suku cadang yang tidak tersedia ataupun karena pengiriman suku cadang yang terlambat.

d. Proses produksi yang tidak dapat diandalkan dapat juga menciptakan permintaan untuk memproduksi persediaan ekstra. Misalnya, suatu rumah sakit memutuskan untuk memproduksi berlebih dari yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan karena proses produksi seringkali menghasilkan obat yang tidak seragam dalam jumlah yang cukup besar.

2.2.2 Fungsi Persediaan

Disamping persediaan sebagai fungsi cadangan, persediaan juga memiliki :

a. Fungsi (decoupling)

(15)

9

b. Fungsi (Economic Lot Sizing)

Melalui penyimpanan persediaan, pihak rumah sakit dapat memproduksi dan membeli sumber daya – sumber daya dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya per unit. Persediaan “Lot Size” ini perlu mempertimbangkan penghematan dalam hal pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya – biaya yang timbul karena besarnya persediaan ( biaya sewa tempat, biaya sewa tanah dan sebagainya ).

2.3Sistem Informasi Persediaan

Sistem Informasi Persediaan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai persediaan.[3]

2.4Pengenalan Microsoft Visual Studio 2005

Microsoft Visual Studio 2005 atau biasa yang disebut Visual Basic.Net adalah bahasa pemrogaman yang relatif mudah terutama dalam hal pembuatan antarmuka pengguna. Meski demikian Visual Basic.Net ditinjau dari sudut pandang pengembang aplikasi basis data sudah sejak lama terkenal sebagai bahasa pemrogaman yang sangat berdaya guna terutama untuk digunakan sebagai sarana pengembangan aplikasi basis data.[2]

(16)

10

Denali. Kemudian pada bulan November 1996, Microsoft merilis versi Beta-nya dan akhirBeta-nya ASP versi 1.0 resmi dipasarkan pada tanggal 12 Desember 1996. ASP memudahkan para pengembang software untuk mengeksekusi baris kode ke dalam sebuah halaman web. Meskipun masih terbilang baru namun dalam jangka waktu yang relatif singkat teknologi ASP berkembang menjadi salah satu produk terpenting dalam pembutan web dinamis. Sejak tahun 1996 Microsoft telah merilis beberapa versi ASP yang disertakan dalam Software Web Server, Internet Information Service (IIS). ASP versi 1.0 : dirilis bersamaan dengan Microsoft IIS 3.0 pada bulan Desember 1996.

(17)

11

ASP dalam membangun dan pengembangan sebuah web yang dinamis akan menjadi lebih mudah. Yang diperlukan hanyalah mengenal HTML dan VBScript. Dan tentu saja penggunaan ASP menjadi alternatif utama selain PHP yang dikenal dengan open source-nya.

2.5Pengertian SQL Server 2000

SQL Server (Structure Query Language) adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client, server, dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal yang spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resource) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adaah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya.[5]

(18)

12

Microsoft SQL Server memiliki 3 interface utama, masing–masing sebagai berikut:

1. Service Manager

Service Manager salah satu group program yang berfungsi untuk mengatur service–service yang terdapat pada SQL Server.

2. Enterprise Manager

Enterprise Manager merupakan program utama dari Microsoft SQL Server. Enterprise Manager memiliki beberapa Tools dan fungsi–fungsi pokok dalam mengolah database Server.

3. Query Analizer

Query Analizer merupakan layar editor untuk menulis perintah – perintah yang berhubungan dengan Query Analyzer.

2.6Database Management System (DBMS)

DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data atau informasi dengan praktis dan efisien.[6]

Dibandingkan denga sistemyang berbasis kertas, DBMS memiliki empat keunggulan, yaitu :

1. Kepraktisan, system yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan media penyimpan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.

2. Kecepatan, mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat daripada manusia.

3. Mengurangi kejemuan, orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan (misalnya harus mengganti suatu informasi).

(19)

13

2.7Perancangan Basis Data

Basis dan data yang terdiri dari dua suku kata. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gedung tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah sekumpulan fakta berita nyata yang mewakili suatu objek, suatu manusia.[6]

2.7.1 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut.

Tujuan normalisasi:

1. Untuk menghilangkan kerangkapan data. 2. Untuk mengurangi komplektisitas.

3. Untuk mempermudah pemodifikasian data.

Ada beberapa urutan dalam melakukan normalisasi diantaranya adalahsebagaiberikut:

1. Bentuktidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

2. Bentuk normal kesatu (1Nf)

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom.

3. Bentuknormalkedua (2Nf)

(20)

14

primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

4. Bentuk normal ketiga (3Nf)

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

2.7.2 Relasi Tabel

Relasi tabel adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata. Bisa disimpulkan bahwa relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata dan berfungsi untuk mengatur operasi suatu database.

Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakup 3 macam hubungan, yaitu :

1. Satu ke satu (One To One)

(21)

15

Mempunyai pengertian "Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua. Contohnya : relasi perwalian antara tabel dosen (A) dan tabel mahasiswa (B). Satu baris dosen atau satu dosen bisa berhubungan dengan satu baris atau lebih mahasiswa.

Gambar 2.2 : Relasi satu ke banyak

3. Banyak ke banyak (Many To Many)

(22)

16

berhubungan dengan banyak baris mata kuliah begitu juga sebaliknya.

Gambar 2.2 : Relasi banyak ke banyak

2.7.3 Entity Relationship Diagram

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERDuntuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.[1]

Tabel 2.1 : Simbol-simbol dalam ERD

Nama Simbol Gambar Kegunaan

Entitas Digunakan untuk menggambarkan

objek yang diidentifikasi ke dalam lingkungan. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang

Hubungan Digunakan untuk menghubungkan

(23)

17

Atribut Digunakan sebagai penjelas suatu entitas atau untuk menggambarkan sifat-sifat dari entitas.Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

Garis Digunakan untuk penghubung

antara entitas dengan hubungan dan entitas dengan atribut.

2.8 Metode Analisis dan PerancanganTerstruktur

• Analisis

Analisis adalah mempelajari masalah-masalah yang timbul dan kemudian memperbaiki berbagai fungsi yang ada didalam system yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien.

• Perancangan

Perancangan adalah menentukan bentuk dari sistem yang akan dibuat yang sesuai dengan kebutuhan pemakai yang telah dianalisis terlebih dahulu, termasuk didalamnya input dan output sistem. 2.8.1 Diagram Konteks

(24)

18

Tabel 2.2 : Simbol dalam Bagan Alir

Nama Simbol Gambar Kegunaan

external entity

(kesatuan luar)

Entity luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke system. Entity luar dapat digambarkan secara fisik dengan sekelompok orang atau mungkin sebuah system.

Process

(Proses)

Menggambarkan entitas atau proses dimana data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar.

Data flow

(arus data)

Menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses lainnya..

2.8.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atas sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.[1]

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah:

Tabel 2.3 : Simbol-simbol dalam Data Flow Diagram

Nama Simbol Gambar Kegunaan

external entity

(kesatuan luar)

(25)

19

sekelompok orang atau mungkin sebuah system.

Data flow

(aliran data)

Menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses lainnya..

process

(proses)

Digunakan untuk menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi satu keluaran ataupun sebaliknya.

Data store Digunakan untuk meyimpan data

atau file.

2.8.3 Kamus Data

Kamus data merupakan penjelasan tertulis, tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.[7]

Sebuah kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Kamus data bisa digunakan untuk : 1. Menvalidasi diagram aliran data dalam hal keakuratan

2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan laporan 3. Menentukan muatan data yang disimpan di file-file

(26)

20

Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam kamus data adalah :

Tabel 2.4 : Simbol-simbol Kamus Data

Simbol Keterangan

= Terbentuk dari, terdiri dari, atau sama dengan.

+ Dan.

[ ] Memilih salah satu dari sejumlah alternatif atau seleksi.

| Pemisah diantara simbol [ ] . ( ) Opsional (boleh ada atau tidak)

(27)

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan merupakan usaha untuk memperoleh fakta dengan mengembangkan, mencatat dan menganalisis data dengan tujuan mendapatkan hasil dari penelitian tersebut. Pada penulisan Proyek Akhir ini, obyek penelitian yang di ambil adalah Sistem Persediaan Obat Rumah Sakit Tjandra di Jln Budi Utomo No. 9, Timika - Papua. Rumah sakit ini bergerak di seluruh pelayanan medis.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Ada beberapa sumber data yang akan diperoleh dalam proyek penelitian pada Rumah Sakit Tjandra adalah:

1. Data Kualitatif

Data Kualitatif merupakan data yang tidak dapat dinyatakan dalam angka, seperti mengenai gambaran umum perusahaan. 2. Data Kuantitatif

Data yang dapat dinyatakan dalam angka, seperti jumlah pembelian obat, jumlah penjualan obat.

3.2.2 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data yang dijadikan bahan penulisan dalam tugas akhir ini adalah:

a. Data Primer

(28)

22

b. Data Sekunder

Merupakan data yang di peroleh tidak secara langsung dari lingkungan sistem Perusahaan, seperti :

1. Sejarah Rumah Sakit Tjandra.

2. Buku analisa dan desain perancangan sistem serta buku data-data Rumah Sakit Tjandra.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Untuk mencapai tujuan penelitian dan mengingat terbatasnya waktu maka penulis menggunakan metode pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut:

a. Survey

Dilakukan pengambilan data di obyek penelitian dengan cara mengumpulkan data-data yang di peroleh secara langsung, untuk mengetahui prosespenjualan di rumah sakit.

b. Studi Pustaka

Dengan cara membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

3.4 Metode Pengembangan Sistem

(29)

23

3.4.1 Tahap Perencanaan Sistem

Rencana pengembangan sistem dapat diartikan menyusun suatu sistem yang lama dengan secara keseluruhan dan memperbaiki sistem yang akan dikembangkan tentunya tidak terlepas dari kebutuhan yang ada pada Rumah Sakit Tjandra. Ada beberapa alasan untuk perlu adanya pengembangan sistem informasi persediaan obat:

1. Mempermudah kerja kerja karyawan rumah sakit dalam mendata obat.

2. Adanya keinginan untuk memberikan pelayan yang sebaik-baiknya.

3.4.2 Analisa Sistem

Tahap dalam melaksanakan suatu analisis sistem meliputi : a. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang terjadi pada Rumah Sakit Tjandra adalah pencatatan persediaan obat yang sering terjadi kekeliruan, hal ini meyebabkan beberapa masalah yaitu sulitnya pencarian data-data penjualan yang sedang atau telah dilakukan. Maka dari itu penulis mengusulkan sistem berbasis komputer untuk membantu menangani masalah penjualan obat, sehingga memudahkan dalam pencatatan penjualan obat. b. Identifikasi Sumber Masalah

Sumber dari beberapa masalah terdapat di bagian gudang yang menangani pengelolaan obat masuk dan obat keluar.

3.4.3 Desain Sistem

(30)

24

3.4.4 Implementasi Sistem

Rencana kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain sistem pemrograman hasil rancangan agar digunakan sesuai kebutuhan:

a. Program and Testing

Di tahap ini di perlukan penulisan suatu kode program yang tidak mengunakan paket perangkat lunak aplikasi. Kegiatan implementasi merupakan sistem dasar kegiatan yang direncanakan.

b. Training

Training sangat penting dalam memenuhi kebutuhan bagi perusahaan atas pengembangan sistem yang dilakukan, dimana training meliputi analisis sistem, programmer, operator komputer, dan teknisi komputer.

c. Perawatan

(31)

25

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Tinjauan Umum Rumah Sakit

4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Tjandra

Rumah Sakit Tjandra dimulai dari sebuah klinik praktek dokter spesialis kandungan yang bernama Dr. Tjandra. Seiring dengan waktu yang terus berjalan pasien yang datang ke klinik Dr. Tjandra semakin banyak sehingga kapasitas ruang klinik tidak mencukupi. Dengan melihat kondisi seperti itu maka Dr. Tjandra kemudian membeli ruko disamping kliniknya yang kemudian di rubah menjadi rumah sakit yang diberi sesuai namanya yaitu “Rumah Sakit Tjandra” yang terletak di Jalan Budi Utomo No 9 Timika, Papua.

Sejak berdirinya rumah sakit ini maka pelayanan tidak lagi terfokus pada pelayanan Ibu hamil namun mencakup seluruh pelayanan medis. Adapun jenis pelayanan yang saat ini dilakukan di Rumah Sakit Tjandra diantaranya adalah Poliklinik umum ( poli umum ) yang meliputi penyakit infeksi, check up, dll.

Keberadaan Rumah Sakit Tjandra ini juga ditunjang oleh pelayanan laboratorium. Keberadaan laboratorium ini berfungsi membantu menegakkan diagnosa dokter. Jenis pelayanan laboratorium meliputi :

1. Hematologi

2. Urinalisa 3. Parasitologi

4. Virologi

(32)

26

4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Tjandra

a. Visi

Visi Rumah Sakit Tjandra adalah menjadi rumah sakit pilihan utama di Timika, Papua yang memberikan pelayanan prima dengan berorientasi pada kebutuhan pelanggan di bidang kebutuhan obat. b. Misi

 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu,

professional dengan mengutamakan keselamatan pasien.

 Menjadikan rumah sakit yang ramah lingkungan dan

menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pasien.

 Meningkatkan sarana, prasarana dan peralatan untuk

mendukung mutu pelayanan.

 Mengelola administrasi keuangan secara cepat dan akurat sesuai standar akuntansi keuangan rumah sakit.

4.1.3 Struktur Organisasi

(33)

27

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Tjandra Sumber : Data Yang Diolah

4.1.4 Job Description

Adapun uraian dan tanggung jawabnya di uraikan sebagai berikut :

1. Direktur Utama

a. Merencanakan, mengorganisasikan dan melaksanakan

serta mengarahkan karyawan dalam melaksanakan tugas.

b. Menetapkan anggaran belanja dan pendapatan operasional

tahunan.

c. Melaksanakan program kerja dan kegiatan pelayanan serta

anggaran operasional.

d. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program kerja, kegiatan pelayanan dan anggaran rumah sakit.

e. Menetapkan uraian tugas seluruh karyawan. f. Melaksanakan penilaian kinerja karyawan.

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR SUMBER

DAYA MANUSIA PEMASARAN DIREKTUR DIREKTUR

BAGIAN HUMAS PELAYANAN LABORATORIUM PERSEDIAAN ALAT

(34)

28

g. Menetapkan, melaksanakan, mengendalikan dan

mengawasi pelaksanaan penerapan standar pelayanan

rumah sakit, standar pelayanan medis

dan penerapan etika di rumah sakit.

h. Membuat standar penilaian kinerja karyawan.

i. Mengambil keputusan atau kebijakan sehubungan dengan

pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.

j. Menyelenggarakan kordinasi dan kerjasama fungsional

dengan dinas kesehatan pemerintah.

k. Mengikuti rapat dinas, seminar, ceramah dan kegiatan lainnya.

l. Melaksanakan dan mengamankan

peraturan/perundang-undangan.

2. Direktur Keuangan

a. Bertanggung jawab langsung terhadap direktur utama.

b. Memiliki kewenangan untuk mengatur dan

mendelegasikan system pada koordinator-koordinator yang ada di bawahnya.

c. Bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan pada

skala sedang yang berkaitan pada wilayah kerjanya masing-masing.

d. Bertanggung jawab terhadap kinerja bawahannya

masing-masing serta bertanggung jawab terhadap total quality control pada hasil kinerja bawahannya.

e. Mampu memerintah, memiliki jiwa pemimpin, berani

menegur dan mengarahkan bawahannya.

f. Bertanggung jawab membuat SOP dan peraturan-peraturan

(35)

29

g. Membuat program-program baru setiap periode dan

diajukan dalam rapat direksi.

h. Membuat laporan-laporan rutin tentang perkembangan

operasional Rumah Sakit sesuai dengan yang diminta oleh Direktur.

i. Membuat laporan pertanggungjawaban kerja pada direktur

setiap periode, yang periodenya ditetapkan oleh direktur.

3. Direktur Sumber Daya Manusia

Melaksanakan pengelolaan perencanaan dan pengembangan, monitoring dan evaluasi kebutuhan bagian sumber daya manusia meliputi perencanaan dan pengembangan, mutasi dan kesejahteraan karyawan di lingkungan rumah sakit. Bagian ini membawahi dua sub bagian yaitu sub bagian perencanaan dan pengembangan serta sub bagian mutasi dan kesejahteraan. Kedua sub bagian ini memiliki tugas sebagai berikut:

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan

Melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia serta pelaksanaan kegiatan di ingkunan sub-bagian perencanaan dan pengembangan SDM rumah sakit.

b. Sub Bagian Mutasi dan Kesejahteraan

(36)

30

4. Direktur Pemasaran

a. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan

pengarahan kerja kepada setiap karyawan di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses pemasaran.

b. Memonitor pelaksanaan rencana pemasaran agar dapat

dicapai hasil pemasaran sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.

c. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan mesin dan peralatan.

d. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan tenaga ahli yang didatangkan oleh rumah sakit.

e. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di

bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku. 5. Bagian Persediaan Obat

a. Melakukan pengontrolan persediaan di gudang

b. Membuat data stok dengan baik meliputi jumlah, jenis, dan lokasi penyimpanan

c. Mencatat secara manual perpindahan obat

d. Membuat laporan secara akurat mengenai hasil produksi dan persediaan obat di gudang

e. Bertanggung jawab atas persediaan di gudang, baik secara administrasi maupun operasional

6. Pengembangan Sumber Daya Manusia

(37)

31

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan

Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan

pengembangan sumber daya manusia serta pelaksanaan kegiatan di lingkungan rumah sakit.

b. Sub Bagian Mutasi dan Kesejahteraan

Melakukan penyiapan bahan penyusunan mutasi dan kesejahteraan pegawai serta pelaksanaan kegiatan di lingkunan rumah sakit.

7. Pelayanan Bagian Keperawatan

a. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan pengembangan

fasilitas pelayanan medik dan keperawatan

b. Melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan fasilitas

pelayanan medik dan keperawatan

8. Persediaan Alat Dan Barang

a. Membuat jadwal pemesanan alat dan barang dan

disosialisasikan kepada semua bagian.

b. Memberikan informasi secepatnya kepada direktur

keuangan bila ada alat yang kosong dan mencari alternatif sesuai persetujuan pihak rumah sakit.

9. Bagian Humas

a. Membuat rencana pengadaan bentuk, cara, jenis informasi

yang akan disampaikan.

b. Membuat perencanaan program kerja yang akan

dilaksanakan.

c. Menjalankan tanggung jawab dari direktur sumber daya manusia sesuai dengan standar etika dan hukum.

d. Mengambil keputusan pada situasi tertentu yang dianggap

perlu, yang diputuskan dalam sebuah pertemuan.

e. Membuat kuisener tentang kepuasan pelanggan.

(38)

32

g. Melayani setiap pelanggan yang ingin mendapatkan

informasi yang akurat.

h. Melakukan koordinasi dengan semua unit pelayanan untuk

mendapatkan informasi yang pasti dan lengkap

i. Memberikan saran tentang cara menyelesaikan setiap

masalah keluhan pelanggan.

j. Menyampaikan informasi tentang rumah sakit kepada

calon pelanggan, baik yang bersifat perorangan maupun group.

10.Pelayanan Laboratorium

a. Memimpin dan mengkordinasikan kegiatan pelayanan di laboratorium.

b. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan

mengendalikan kegiatan pelayanan laboratorium rumah sakit, pelayanan pendidikan dan penelitian di laboratorium.

c. Mengkordinasikan dan memelihara administrasi,

pelayanan, keuangan, rekam medik, informasi, promosi dan pemasaran sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

d. Mengevaluasi dan membuat laporan tahunan dan laporan berkala.

e. Memberikan pembinaan administrasi, pelatihan dan

manajemen kepada seluruh staf laboratorium.

f. Mengusulkan tambahan prasarana dan sarana sesuai

dengan kebutuhan laboratorium.

4.1.5 Analisis Prosedur yang berjalan

Untuk menjualobat di Rumah Sakit Tjandra tidak dapat

(39)

33

Langkah - langkah kerja atau prosedur yang di lakukan yaitu sebagai berikut:

a. Untuk pembelian obat di rumah sakit, setiap pelanggan wajib menulis Purchase Requisting (PR), karena tanpa itu pihak rumah sakit tidak akan menyediakan obat tersebut.

b. Setelah mengisi Purchase Requisting, Bagian Persediaan Obat akan mengecek ketersediaan obat di gudang.

c. Jika stok obat yang di cari pelanggan masih tersedia, maka transaksi pembelian akan di data terlebih dahulu sebelum pembuatan bukti transaksi berupa nota pembelianakan diberikan kepada pelanggan dan kepada bagian gudang.

d. Pihak gudang di berikan bukti pembelian untuk keperluan update

(40)

34

PELANGGAN BAGIAN PERSEDIAAN OBAT GUDANG

Pembelian Pembelian

Data Pembelian

Rekam Pembelian

Transaksi Pembelian

Cetak Nota Pembelian

Nota Pembelian

2 Nota Pembelian

Kartu Stok

Data Obat

Rekam Data Obat

Obat

Pembelian

Kode Obat / Jumlah

Update Stok 1 1

2

(41)

35

4.2 Analisis Sistem

Tahap analisis sistem meliputi :

4.2.1 Identifikasi masalah dan sumber masalah

a.Identifikasi Masalah

Permasalahan yang terjadi pada Rumah Sakit Tjandra adalah pengambilan barang yang masih menggunakansistem data secara manual, hal ini meyebabkan beberapa masalah yaitu pencatatan penggunaan obat sering terjadi kekeliruan. Maka dari itu penulis mengusulkan sistem berbasis komputer untuk membantu menangani masalah persediaanobat yang terperinci, sehingga memudahkan pihak rumah sakit untuk mengatasi ketersediaan obat di gudang.

b. Identifikasi Sumber Masalah

Sumber masalah terdapat di bagian gudang yang menangani pengelolaan dalam pendataan obat masuk dan obat keluar.

4.2.2 Identifikasi Kebutuhan Informasi

a. Identifikasi Data dan Informasi 1. Identifikasi Data

a. Data Penjualan Obat b. Data Pembelian Obat c. Data Obat

d. Data Supplier e. Data Pelanggan 2. Identifikasi Informasi

a. Laporan Penjualan Obat

b. Laporan Pembelian Obat

c. Laporan Obat

d. Laporan Supplier

(42)

36

b. Identifikasi Sumber Data dan Tujuan Informasi 1. Identifikasi Sumber Data

a. Bag. Persediaan Obat = Data Penjualan Obat, Data

Pembelian Obat, Data Obat, Data Supplier, Data Pelanggan. 2. Identifikasi Tujuan Informasi

a. Direktur Keuangan = Laporan Penjualan Obat, Laporan Pembelian Obat, Laporan Retur Penjualan, Laporan Retur Pembelian, Laporan Obat, Laporan Supplier, Laporan Pelanggan.

4.3 Desain Sistem

Tahapan desain sistem yang sesuai dalam pengembangan sistem yang terstruktur meliputi :

4.3.1 Perancangan Sistem

4.3.1.1 Diagram Konteks

(43)

37

Gambar 4.3 Diagram Konteks

4.3.1.2 Dekomposisi

(44)

38

4.3.1.3 DFD Levelled

a. DFD Level 0 Sistem persediaan obat

1

(45)

39

b. DFD Level 1 Proses pendataan

Supplier

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Pendataan

c. DFD Level 1 Proses obat datang dan keluar

(46)

40

d. DFD Level 1 Proses Retur Pembelian Obat

Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses retur pembelian obat

e. DFD Level 1 Proses Retur Penjualan Obat

Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses retur penjualan obat Obat

Retur Penjualan

Obat Retur_penjualan_obat Pelanggan

Retur_penjualan_obat Retur_penjualan_obat

Pelanggan

Retur Pembelian

Obat Retur_pembelian

Supplier

Retur_pembelian_obat Retur_pembelian_obat

Supplier

(47)

41

Pembelian_Obat Laporan Retur 3.7 Penjualan_Obat Lap. Retur Pembelian Obat

Lap. Retur Penjualan Obat

(48)

42

4.4 Perancangan Sistem Basis Data

4.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

OBAT

Gambar 4.11 ERD Sistem Informasi Persediaan Obat

4.4.2 Desain Database

Dari rancangan ERD di atas maka akan terbentuk tabel_Obat,

tabel_Supplier, tabel_Pelanggan, tabel_Penjualan,

tabel_Penjualan_Detail , tabel_Pembelian, tabel_Pembelian_Detail,

tabel_Retur_Pembelian, tabel_Retur_Pembelian_Detail,

(49)

43

a. Tabel Obat

Kode_obat Nama_obat Jenis_obat Kategori Harga_Beli Harga_Jual Selisih_Harga Stok

Tabel 4.1 Tabel Obat

b. Tabel Supplier

Kode_supp Nama Alamat Kota Telp Email

Tabel 4.2 Tabel Supplier

c. Tabel Pelanggan

Kode_plg Nama Alamat Kota Kategori Telp Fax Email Kontak

Tabel 4.3 Tabel Pelanggan

d. Tabel Penjualan

No_jual Kode_plg Tgl_jual Jml_bayar Ppn Total_bayar Dibayar Sisa_Bayar

Tabel 4.4 Tabel Penjualan

e. Tabel Penjualan Detail

No_jual Kode_obat Harga_jual Jml Total_harga

(50)

44

f. Tabel Pembelian

No_beli Kode_supp Tgl_beli Jml_bayar Ppn Total_bayar

Tabel 4.6 Tabel Pembelian

g. Tabel Pembelian Detail

Tabel 4.7 Tabel Pembelian Detail

h. Tabel Retur Penjualan

Tabel 4.8 Tabel Retur Penjualan

i. Tabel Retur Penjualan Detail

Tabel 4.9 Tabel Retur Penjualan Detail

No_beli Kode_obat Harga_beli Jml Total_harga

No_retur_jual Tgl_retur No_jual Tgl_jual Kode_plg Kondisi

(51)

45

j. Tabel Retur Pembelian

Tabel 4.10 Tabel Retur Pembelian

k. Tabel Retur Pembelian Detail

Tabel 4.11 Tabel Retur Pembelian Detail

No_retur_beli Tgl_retur_beli No_beli Tgl_beli Kode_supp Kondisi

(52)

46

4.4.3 Relasi Antar Tabel

Tabel Supplier

(53)

47

4.4.4 Kamus Data a. Tabel Obat

Obat = kode_obat + nama + jenisobat + kategori + harga_beli + harga_jual + selisih + stok

(54)

48

c. Tabel Pelanggan

Pelanggan = kode_plg + nama + alamat + kota + kategori + telp +

Penjualan = no_jual + kode_plg + tgl_jual + jml_bayar + ppn + total_bayar + dibayar + sisa_bayar

(55)

49

e. Tabel Pembelian

Pembelian = no_beli + kode_supp + tgl_beli + jml_bayar + ppn + total_bayar

No_beli = {varchar} 20 Kode_supp = {varchar} 10 Tgl_beli = {date} 8

Tgl + Bln + Thn

Tgl = [1-31]

Bln = [1-12]

Thn = [1990-2900]

Jml_bayar = {float} 8 Ppn = {float} 8 Total_bayar = {float} 8

f. Tabel Retur Penjualan

Retur Penjualan = no_retur_jual + tgl_retur_jual + no_jual + tgl_jual + kode_plg + kondisi

No_retur_jual = {varchar} 50 Tgl_retur_jual = {date} 8

Tgl + Bln + Thn

Tgl = [1-31]

Bln = [1-12]

Thn = [1990-2900]

(56)

50

f. Tabel Retur Pembelian

Retur Pembelian = no_retur_beli + tgl_retur_beli + no_beli + tgl_beli + kode_supp + kondisi

No_retur_beli = {varchar} 20 Tgl_retur_beli = {date} 8

Tgl + Bln + Thn

Tgl = [1-31]

Bln = [1-12]

Thn = [1990-2900]

(57)

51

4.4.5 Desain Input Dan Output

4.4.5.1 Desain Input Pendataan Obat

KODE OBAT :

NAMA / MERK :

JENIS OBAT :

KATEGORI :

HARGA BELI :

HARGA JUAL :

SELISIH HARGA :

STOK OBAT :

Gambar 4.13 Desain Input Pendataan Obat Sumber : Data yang diolah

XXXXXXX XXXXXXX XXXX999

XXXXXXX

99999

99999

99999

GRID VIEW

999

SIMPAN BATAL

(58)

52

4.4.5.2 Desain Input Pendataan Supplier

KODE SUPPLIER :

NAMA :

ALAMAT :

KOTA:

TELPON:

EMAIL :

Gambar 4.14 Desain Input Pendataan Supplier Sumber : Data yang diolah

XXXXXXX XXXXXXX XXXX999

XXXXXXX

99999

99999

GRID VIEW

SIMPAN BATAL

(59)

53

4.4.5.3 Desain Input Pendataan Pelanggan

KODE PELANGGAN :

NAMA :

ALAMAT :

KOTA:

KATEGORI:

TELPON :

FAX :

EMAIL :

KONTAK:

Gambar 4.15 Desain Input Pendataan Pelanggan Sumber : Data yang diolah

XXXXXXX XXXXXXX XXXX999

XXXXXXX

XXXXXXX

9999999

GRID VIEW

SIMPAN BATAL

INPUT BROWSE

9999999

XXXX999

(60)

54

4.4.5.4 Desain Input Pendataan Penjualan

NO PENJUALAN TGL PENJUALAN

KODE PELANGGAN NAMA PELANGGAN ALAMAT

KODE OBAT NAMA OBAT HARGA JUAL JUMLAH TOTAL HARGA

KOTA :

JUMLAH BAYAR: Bayar :

PPN : Sisa Bayar :

TOTAL BAYAR :

Gambar 4.16 Desain Input Pendataan Penjualan Sumber : Data yang diolah

XXX999 99/99/9999

XXX999 XXXXX 999999

LIST VIEW

999

99999

999999

XXX999 XXXXX XXXXX999

99999

99999

99999

99999

(61)

55

4.4.5.5 Desain Input Pendataan Pembelian

NO PEMBELIAN TGL PEMBELIAN

KODE OBAT NAMA OBAT HARGA BELI JUMLAH TOTAL HARGA

KOTA :

JUMLAH BAYAR:

PPN :

TOTAL BAYAR :

Gambar 4.17 Desain Input Pendataan Pembelian Sumber : Data yang diolah

XXX999

XXX999 99/99/9999

XXXXX

XXX999 XXXXX 999999

LIST VIEW

999

99999 999999

XXXXX999

99999

99999

SIMPAN BATAL

NAMA SUPPLIER ALAMAT

(62)

56

4.4.5.6 Desain Input Retur Pembelian

NO RETUR TGL RETUR BELI NO BELI TGL PEMBELIAN

KODE SUPPLIER NAMA SUPPLIER ALAMAT

KODE OBAT NAMA OBAT HARGA BELI JUMLAH TOTAL HARGA

Gambar 4.18 Desain Input Retur Pembelian Sumber : Data yang diolah

XXX999

XXX999 99/99/9999

XXXXX

XXX999 XXXXX 999999 999 999999

XXXXX999

RETUR

(63)

57

4.4.5.7 Desain Input Retur Penjualan

NO RETUR TGL RETUR JUAL NO JUAL TGL PENJUALAN

KODE PELANGGAN

KODE OBAT NAMA OBAT HARGA JUAL JUMLAH TOTAL HARGA

Gambar 4.19 Desain Input Retur Penjualan Sumber : Data yang diolah

XXX999

XXX999 99/99/9999

XXXXX

XXX999 XXXXX 999999 999 999999

XXXXX999

RETUR

XXX999 99/99/9999

(64)

58

4.4.5.8 Output Laporan Pendataan Obat

Gambar 4.20 Output Laporan Pendataan Obat Sumber : Data yang diolah

4.4.5.9 Output Laporan Pendataan Supplier

(65)

59

4.4.5.10 Output Laporan Pendataan Pelanggan

Gambar 4.22 Output Laporan Pendataan Pelanggan Sumber : Data yang diolah

4.4.5.11 Output Laporan Transaksi Penjualan Obat

(66)

60

4.4.5.12 Output Laporan Transaksi Pembelian Obat

Gambar 4.24 Output Laporan Transaksi Pembelian Obat Sumber : Data yang diolah

4.4.5.13 Output Laporan Retur Penjualan Obat

(67)

61

4.4.5.14 Output Laporan Retur Pembelian Obat

(68)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Perancangan Sistem Informasi persediaan obat di Rumah Sakit Tjandra merupakan perancangan dari sistem yang sedang berjalan. Berbagai permasalahan yang muncul telah diupayakan untuk dapat ditangani dengan sistem yang baru ini, adapun kesimpulan yang dapat diambil antara lain :

1. Sistem yang dirancang ini adalah sistem informasi persediaan

barang di bagian logistik. Sistem ini dapat memberikan beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu efisien dan efektif dalam pengolahan informasi dan pengelolaan data persediaan obat.

2. Dengan adanya Sistem Informasi Persediaan Obat di Rumah Sakit

Tjandra ini dapat membantu mempermudah pelanggan dalam proses mendapatkan informasi dan pengelolaan data persediaan obat.

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa pada sistem informasi persediaan barang ini masih memiliki beberapa kekurangan, untuk itu apabila penelitian ini ingin dilanjutkan, penulis akan memberikan beberapa saran mengenai bagian-bagian yang sebaiknya ditingkatkan, yaitu :

1. Dalam tahap pengembangan selanjutnya, disarankan bagi siapa saja

(69)

63

2. Perlu adanya pengembangan dan pemeliharaan yang lebih baik lagi

terhadap sistem yang telah dibuat, sehingga sistem dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.

(70)

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi : Untuk

Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta :

Andi Offset.

Arief, M Rudyanto (2005). Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL

dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi Offset.

Bodnar, G.H. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Ladjamudin B, Al-Bahra (2008). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Marcus, Teddy (2004). Delphi Developer dan SQL Server 2000. Bandung :

Informatika.

Simarmata, Janner dan Peryudi, Iman (2006). Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset.

Sutabri, Tata (2005). Sistem Informasi Manajement. Yogyakarta : Andi Offset.

Syamsuddin, Lukman (2001). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT. Raja

(71)

Lampiran

Tabel Obat

(72)

Tabel Supplier

Tabel Penjualan

(73)

Tabel Pembelian

Tabel Pembelian Detail

Tabel Retur Penjualan

(74)

Tabel Retur Pembelian

Gambar

Gambar 2.1 :  Relasi satu ke satu
Gambar Kegunaan
Gambar atribut
Tabel 2.2 :  Simbol dalam Bagan Alir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Game yang bertemakan edukasi khususnya matematika atau perhitungan masih sangat kurang diminati oleh anak karena matematika atau perhitungan adalah game yang

Judul : IMPLEMENTASI PROGRAM KKG (Kelompok Kerja Guru) BERMUTU DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SD (Studi Kasus KKG Bermutu Ki Ageng Selo Kecamatan

[r]

2.1 Menggunakan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka.  Disiplin  Kerja keras  Kreatif  Rasa ingin tahu  Cinta Tanah air

Penyelenggaraan ICCC ke-2 yang diselenggarakan atas kerjasama Badan Ekonomi Kreatif (BEKraf), Jaringan Kabupaten Kota Kreatif se- Indonesia (JK3I), Pemerintah Kota Malang

Sasaran program Direktorat Alat dan Mesin Pertanian yaitu meningkatnya jumlah kepemilikan alsintan di tingkat Poktan/Gapoktan/UPJA untuk mengolah lahan pertanian

Pada Tugas Akhir ini, dengan menggunakan simulator elektromagnetik, dirancang dan disimulasikan antena mikrostrip array inset fed rektangular dengan U-Slot untuk

Penggunaan media pembelajaran memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran. Media digunakan dengan harapan mampu untuk membantu mempermudah penyampaian materi agar