• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI FLEKSIBILITAS, KECEPATAN DAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL SMKN 12 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KORELASI FLEKSIBILITAS, KECEPATAN DAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL SMKN 12 BANDUNG."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI FLEKSIBILITAS, KECEPATAN DAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL

SMKN 12 BANDUNG

SKRIPS1

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan kepelatihan Olahraga

Oleh :

ARIF FAJAR PRASETYO 0901742

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

KORELASI FLEKSIBILITAS, KECEPATAN DAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL

SMKN 12 BANDUNG

Oleh

Arif Fajar Prasetyo

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Arif Fajar Prasetyo 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

31 Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

ARIF FAJAR PRASETYO

KORELASI FLEKSIBILITAS, KECEPATAN DAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL

SMKN 12 BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Dr. Mulyana, M.Pd. NIP.197108041998021001

Pembimbing II,

Alen Rismayadi, M.Pd. NIP. 19761228200812002

Departemen Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Ketua

(4)

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN A. ... Latar Belakang Masalah ...1

B. ... Identifikasi Masalah ...5

C. ... Rumusan Masalah ...7

D. ... Tujuan Penelitian ...7

E.... Manfaat Penelitian ...8

F. ... Batasan Penelitian ...8

G. ... Struktur Organisasi Penelitian ...9

BAB II LANDASAN TEORITIS A. ... Hakikat Fleksibilitas ...10

1. ... Definisi Fleksibilitas ...10

2. ... Metode Latihan Fleksibilitas ...12

B. ... Hakikat Kecepatan ...15

1. ... Definisi Kecepatan ...15

2. ... Bentuk Latihan Kecepatan ...17

3. ... Metode Latihan Kecepatan ...19

C. ... Hakikat Indeks Masa Tubuh ...21

(5)

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. ... Definisi Kelincahan ...24

2. ... Bentuk Latihan Kelincahan ...26

E. ... Hakikat Permainan Futsal ...28

1. ... Definisi Permainan Futsal ...28

2. ... Ukuran Lapangan Futsal ...29

3. ... Teknik Dasar Permainan Futsal ...31

F. ... Kerangka Berfikir ...32

G. ... Hipotesis ...33

BAB III METODE PENELITIAN A. ... Metode Penelitian ...34

B. ... Populasi dan Sampel ...34

1. ... Populasi ...34

2. ... Sampel ...35

C. ... Desain Penelitian ...35

1. ... Desain Penelitian ...35

D. ... Instrumen Penelitian ...37

1. ... Definisi Instrumen Penelitian ...37

E. ... Pelaksanaan Penelitian ...42

F. ... Prosedur Penelitian ...43

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. ... Deskripsi Data ...47

B. ... Pengujian Persyaratan Analisis Data ...47

C. ... Pengujian Hipotesis ...48

1. ... Hasil Penghitungan Korelasi dan Uji Signifikansi Koefesien Korelasi ...48

a. ... Pen gujian Hipotesis Pertama...48

(6)

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. ... Pen

gujian Hipotesis Ketiga ...51

d. ... Pen gujian Hipotesis Keempat ...52

D. ... Diskusi Penemuan ...53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. ... Kesimpulan ...56

B. ... Saran ...56

DAFTAR PUSTAKA ...57

(7)

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

(8)

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

KORELASI FLEKSIBILITAS, KECEPATAN DAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL Pembimbing 1 : Dr. Mulyana. M.Pd.

Pembimbing 2 : Alen Rismayadi. M.Pd.

Arif Fajar Prasetyo* 2014

Kondisi fisik adalah komponen yang sangat penting di dalam olahraga prestasi. Karakteristik permainan futsal sangat cepat dan dinamis, sehingga seorang pemain harus memiliki kemampuan kondisi fisik yang bagus, salah satunya adalah kelincahan. Selain itu, faktor pendukung yang lainnya adalah kecepatan, fleksibilitas serta indeks masa tubuh mempengaruhi dari kemampuan kelincahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik korelasional. Adapun teknik dari pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling, dengan jumlah sampel 20 orang anggota ekstrakurikuler futsal SMK Negeri 12 Bandung. Instrumen penelitiannya adalah; 1) Instrumen untuk fleksibilitas menggunakan alat flexometer, 2) Instrumen untuk kecepatan menggunakan tes kecepatan 20 meter, 3) Instrumen untuk Indeks Masa Tubuh menggunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan serta rumus Indeks Masa Tubuh, 4) Instrumen untuk kelincahan menggunakan tes Zig-zag run. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan fleksibilitas dengan kelincahan pada pemain futsal, 2) Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan kecepatan dengan kelincahan pada pemain futsal, 3) Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal, 4) Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh secara bersama-sama dengan kelincahan pada pemain futsal. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Terdapat hubungan yang signifikan fleksibilitas dengan kelincahan pada pemain futsal, 2) Terdapat hubungan yang signifikan kecepatan dengan kelincahan pada pemain futsal, 3) Terdapat hubungan yang signifikan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal, 4) Terdapat hubungan yang signifikan fleksibilitas, kecepatan, dan indeks masa tubuh secara bersama-sama dengan kelincahan pada pemain futsal.

(9)

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

CORRELATION FLEXIBILITY, SPEED AND AGILITY OF THE BODY WITH THEINDEX ON THE FUTSAL PLAYERS

Supervisor 1: Dr. Mulyana. M. Pd. Supervisor 2: Alen Rismayadi. M. Pd.

Arif Fajar Prasetyo * 2014

The physical condition is a very important component in performance in the sport, including in the game of futsal. The characteristics of the game futsal is very fast and dynamic, so a player must have the ability of good physical condition, one of which is agility. In addition, other supporting factors are speed, flexibility, and index the body affects the ability of agility. This research uses descriptive method with the korelasional technique. As for the technique of sampling by using total sampling, with 20 members of the extracurricular futsal SMK Negeri Bandung 12. His instruments are; 1) using the flexibility instrument to flexometer, 2) instruments for speed using the speed test 20 meter, 3) Index to The Instrument Body using the scales for measuring weight and height as well as The body, Index formula 4) instruments for agility using the Zig-zag run tests. As for the purposes of this study, namely: 1) to find out whether there is a significant correlation flexibility and agility in futsal player 2) to find out if there is a significant correlation the speed and agility in futsal player 3) to find out if there is a significant correlation indices of body with agility in futsal player 4) to find out if there is a significant correlation flexibility, the speed and agility of the body with the index on the futsal players. Based on the results of processing and data analysis, then from the results of the research conclusions to be drawn as follows: 1) there is a significant relationship flexibility and agility in futsal players, 2) there is a significant relationship speed and agility in futsal player 3) there is a significant relationship between the index of the body with the futsal players, agility 4) there is a significant relationship flexibility, speed, and agility of the body with the index on the futsal players.

(10)

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Di dalam olahraga permainan dibutuhkan kondisi fisik yang baik, seperti pada cabang olahraga futsal. Futsal adalah permainan sepakbola beregu (tim) yang dimainkan di dalam ruangan dengan jumlah pemainnya lebih sedikit dari pada sepakbola, futsal hanya lima pemain dengan penjaga gawang. Permainan Futsal bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dengan waktu yang telah ditetapkan, serta meminimalkan kemasukan gol. Karakteristik permainan futsal ini lebih cepat dibandingkan dengan karakteristik permainan sepakbola, sehingga tidak ada ruang untuk pemain tidak bergerak cepat. Karakteristik tersebut tercipta dikarenakan ukuran lapangan futsal yang relatif lebih kecil dari pada ukuran lapangan sepakbola, sehingga para pemain futsal akan lebih dominan bergerak dengan lebih cepat agar mengantisipasi kemasukan gol.

Olahraga futsal beberapa tahun terakhir ini berkembang sangat pesat di tanah air kita. Perkembangan ini patut kita syukuri karena futsal memilki beberapa aspek positif. Menurut Scheunemann (2009, hlm. 9) aspek-aspek positifnya adalah sebagai berikut:

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain

3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

Menurut Scheunemann (2009, hlm. 10) bahwa “ . . . karena permainan futsal berlangsung dengan cepat, sedang disaat yang sama jumlah pemain terbatas maka otomatis masing-masing pemain mendapatkan lebih banyak kesempatan

mengolah bola.” Posisi pemain inti, tidak akan tetap dalam satu posisi karena

(11)

2

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

futsal, pemain tersebut harus mampu menguasai beberapa posisi yang terdapat pada permainan futsal.

Di dalam permainan futsal terdapat momen yang dinamakan rotasi posisi yang di mana rotasi ini yang sudah dijelaskan di atas bahwa pemain bertahan bisa bertukar posisi dengan pemain penyerang, begitu juga sebaliknya, terkait hal ini Sheunemann (2009, hlm. 9) menyampaikan bahwa: “Permainan berjalan dengan cepat serta semua pemain dituntut untuk selalu terlibat baik saat menyerang maupun saat bertahan.”

Dari ke empat aspek positif yang di utarakan oleh Scheunemann sebelumnya, memiliki dampak yang positif terhadap para pemain futsal, jika kualitas fisik seorang pemain futsal sesuai dengan kebutuhannya, seperti di ungkapkan oleh Satriya et all. (2010, hlm. 58) bahwa: “Kondisi fisik yang baik akan mempengaruhi pula terhadap aspek-aspek kejiwaan yang berupa peningkatan motivasi kerja, rasa percaya diri, dan lain sebagainya.” Kondisi fisik ini sangat penting, sesuai dengan yang disebutkan oleh Satriya et all. Terlebih lagi untuk kondisi fisik permainan futsal yang karakteristiknya sangat cepat dan dinamis, walaupun waktu permainan futsal lebih sedikit (2 x 20 menit) dibandingkan dengan sepakbola (2 x 45 menit) akan tetapi dalam jangka waktu tersebut, permainan futsal membutuhkan kondisi fisik yang bagus. Adapun beberapa teknik didalam permainan futsal, diantaranya adalah: passing, shooting,

dribbling, stopping dan chipping dengan baik.

(12)

3

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fisik juga adalah program pokok dalam pembinaan atlet yang berorientasi pada prestasi.

Adapun beberapa komponen fisik yang perlu dilatih agar menjadi dasar atau pondasi yang kuat, Satriya et all (2010, hlm. 61) mengemukakan ada empat

komponen fisik dasar, yaitu: “Kekuatan (Strength), Kelentukan (Flexibility),

Kecepatan (Speed), dan Daya Tahan (Endurance).”

Keempat komponen fisik dasar tersebut sangat diperlukan untuk atlet futsal, sesuai dengan karakteristik permainan futsal. Terutama pada kelincahan, seorang pemain futsal harus memiliki kelincahan, menurut Satriya et all (2010, hlm. 74) “Agilitas (kelincahan) adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya”.

Kelincahan fungsinya penting untuk meningkatkan prestasi olahraga, secara tidak langsung kelincahan digunakan untuk mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda atau simultan, mempermudah penguasaan teknik-teknik tinggi, mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan. Kelincahan merupakan salah satu aspek kondisi fisik yang banyak diperlukan dalam cabang olahraga permainan futsal. Permainan futsal ini membutuhkan kelincahan yang bagus dari setiap pemainnya. Komposisi tubuh seseorang sangat berpengaruh terhadap gerak seseorang.

Kelincahan memainkan peranan yang khusus terhadap mobilitas fisik. Kemudian menurut Ismaryati (di dalam jurnal Rudiyanto, 2013, hlm. 27) menyatakan bahwa: „Kelincahan bukan merupakan komponen fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari komponen koordinasi, kekuatan, kelentukkan, waktu reaksi dan power.‟ Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi dari kelincahan adalah, fleksibilitas atau kelentukan, kecepatan serta indeks masa tubuh.

(13)

4

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain faktor kelentukan yang mempengaruhi kelincahan terdapat juga faktor kecepatan. Menurut Dick (dalam buku Satriya et all 2010, hlm. 73) „kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari sistem pengungkit tubuh atau kecepatan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan dalm waktu yang singkat.‟ Menurut Harsono (1988, hlm.216) “ . . . kecepatan bukan hanya berarti menggerakan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi dapat pula terbatas pada menggerakan anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.”

Menurut Haryono (di dalam jurnal Rudiyanto 2013, hlm. 27) “dalam beberapa cabang olahraga, postur tubuh yang tinggi dengan berat badan ideal dan kondisi fisik yang baik akan menunjang pencapaian prestasi olahraga yang

tinggi.” Potensi anthropometri menyangkut komposisi tubuh yang dimiliki atlet

kurang mendapat perhatian dari para pelatih olahraga. Potensi anthropometri yang baik akan menunjang sesuatu penampilan sikap dan gerakan yang optimal dalam suatu cabang olahraga, sehingga potensi ini harus dikembangkan dalam proses pembinaan olahraga.

(14)

5

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun faktor lain yang mempengaruhi kelincahan menurut Dangsina Moeloek dikutip dalam skripsi Hadinoto (di dalam jurnal Rudiyanto, 2013, hlm. 27) “anthropometri, tipe tubuh, usia, jenis kelamin, dan berat badan.” Dari kelima faktor yang mempengaruhi kelincahan tersebut, terdapat salah satu faktor yang berhubungan dengan rumus indeks masa tubuh, yaitu berat badan. Sebelumnya sudah dibahas terkait faktor yang mempengaruhi kelincahan yaitu tinggi badan, sehingga ketika keduanya terdapat didalam rumus indeks masa tubuh, ada kemungkinan hasil dari indeks masa tubuh seorang pemain juga adalah salah satu faktor dari kelincahan.

Dalam hal ini, Tedjho dalam blognya (2012, hlm. 215) mengemukakan beberapa penjelasan mengenai indeks masa tubuh, adalah sebagai berikut:

Indeks adalah unsur kebahasaan tertentu yang mungkin menjadi ukuran atau ciri tertentu. (Depdiknas, 2002). Massa adalah ukuran sejumlah materi yang dimiliki oleh suatu benda yang didefinisikan baik oleh sifat kelembaman benda itu maupun pengaruh gravitasi bumi pada benda-benda yang lain dalam fisika (Yandianto, 1995). Tubuh adalah keseluruhan jasad manusia yang kelihatan dari ujung kaki sampai ujung rambut (Depdiknas, 2002). jadi yang dimaksud dengan indeks massa tubuh adalah rasio antara berat badan dan tinggi badan yang diukur dari ujung rambut sampai ujung kaki (Depdiknas, 2002).

Sesuai latar belakang diatas, maka penulis akan meneliti yang berjudul Korelasi Fleksibilitas, Kecepatan, dan Indeks Masa Tubuh dengan Kelincahan pada Pemain Futsal.

B.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas yang telah menjelaskan tentang masalah yang akan dibahas, yaitu kelincahan. Kelincahan menurut Satriya et all (2010, hlm. 74): “agilitas (kelincahan) adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya.”.

(15)

6

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2013, hlm. 27): “Kelincahan bukan merupakan komponen fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari komponen koordinasi, kekuatan, kelentukkan, waktu reaksi dan power”.

Selain itu terdapat juga indeks masa tubuh, di mana hasil rasio dari tinggi badan dan berat badan, rumus dari indeks masa tubuh tersebut adalah faktor yang mempengaruhi kelincahan. Tetapi terkadang di dalam kenyataannya banyak pelatih yang masih memahami kelincahan saja tidak memahami faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kelincahan, seperti faktor kelincahan yang sudah dijelaskan di atas.

Seorang pelatih futsal harus memiliki rencana latihan, baik itu melatih fisik maupun teknik sekaligus harus memiliki sebuah gambar dari latihan tersebut supaya mudah difahami pelatih sendiri dan pemain futsal. Ketika di dalam rencana latihan terdapat latihan fisik, khususnya latihan kelincahan, maka seorang pelatih tidak hanya melatih kelincahan (fisik) saja sesuai dengan bentuk latihan yang sudah ada sehingga pemain futsal hanya di drill latihan kelincahan, tanpa melatih faktor-faktor yang lainnya. Salah satu contoh kasus, ketika seorang pelatih akan melatih kelincahan, tetapi pelatih tersebut hanya tahu bentuk latihan kelincahan saja tanpa memahami faktor yang lainnya sehingga yang terjadi pada proses latihan tersebut semua pemain hanya di drill kelincahan saja, apabila dari contoh kasus tersebut terdapat pemain futsal yang badannya gemuk itu akan menjadi masalah, dan kemungkinan pemain tersebut akan mengalami cedera dikarenakan badannya terlalu gemuk sehingga kurang bagus melakukan gerakan yang cepat tanpa kehilangan keseimbangan (latihan kelincahan).

(16)

7

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berat badan seorang pemain, jangan sampai ketika seorang pelatih memiliki pemain yang memiliki berat badan yang melebihi berat ideal, terus di drill tanpa melatih faktor yang menunjang dari kelincahan tersebut.

Seorang pelatih juga bisa melatih fleksibilitas dan kecepatan saja untuk menunjang dari latihan kelincahan, di sisi lain pelatih juga melihat hasil dari indeks masa tubuh seorang pemain futsal untuk mempersiapkan latihan fleksibilitas dan kecepatan yang bertujuan untuk pondasi latihan kelincahan. Dan seorang pelatih juga bisa menerapkan ketiga tersebut untuk menunjang latihan kecepatan dan mencegah terjadinya cedera.

C.Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang serta identifikasi masalah di atas bahwa karakteristik permainan futsal cepat, sehingga membutuhkan kondisi fisik yang bagus untuk setiap pemainnya, terutama pada faktor kelincahan pemain futsal, serta faktor-faktor yang lainnya yang mendukung kelincahan tersebut, yaitu fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh. Terkait hal tersebut maka penulis merumuskan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat korelasi yang signifikan fleksibilitas dengan kelincahan pada pemain futsal?

2. Apakah terdapat korelasi yang signifikan kecepatan dengan kelincahan pada pemain futsal?

3. Apakah terdapat korelasi yang signifikan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal?

4. Apakah terdapat korelasi yang signifikan fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh secara bersama-sama dengan kelincahan pada pemain futsal?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan fleksibilitas

(17)

8

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan kecepatan dengan kelincahan pada pemain futsal

3. Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal

4. Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh secara bersama-sama dengan kelincahan pada pemain futsal.

E.Manfaat Penelitian

Untuk manfaat dari penelitian ini, penulis berharap besar kepada semua yang membaca mampu memberikan pengetahuan yang terbaru terkait dengan masalah penelitian ini, sehingga mampu diterapkan dalam program latihan, adapun beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

Memberikan gambaran dan informasi kepada atlet, pelatih, dan Pembina mengenai hubungan tinggi badan dengan panjang tungkai terhadap kelincahan, yang memang bisa dilakukan pada saat merancang program latihan, sehingga memiliki pemain futsal yang tinggi badan dan mencari panjang tungkai sesuai dengan yang dibutuhkan.

2. Secara praktis

Untuk mengetahui tingkat dari kelincahan setiap pemain berdasarkan hasil penelitian tersebut, setelah mendapatkan atau mengetahui hasil dari penelitian tersebut, maka seorang pelatih bisa meningkatkannya dengan lebih baik.

F. Batasan Penelitian

(18)

9

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk pembaca sekalian. Mengenai pembatasan masalah penelitian, menurut Sukmadinata (2012, hlm. 291)

Perumusan dan pembatasan adalah merumuskan variabel-variabel yang melatar belakangi dan diakibatkan oleh fokus masalah, memilih beberapa variabel dominan yang terkait dengan fokus dan merumuskannya sebagai judul penelitian.

Berdasarkan penjelasan tersebut, batasan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas yaitu fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh 2. Variabel terikat yaitu kelincahan

3. Populasi dan sampel yaitu atlet futsal SMKN 12 Bandung.

G.Struktur Organisasi Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat kerangka struktur penulisan skripsi, yang bertujuan untuk memudahkan penulis menyelesaikan suatu permasalahan. Maka struktur organisasi ini disusun dari bab satu sampai bab lima, adapun susunannya sebagai berikut:

Bab kesatu memuat tentang Pendahuluan yang membahas mengenai Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Tujuan Masalah, Manfaat Masalah, Batasan Penelitian, Struktur Orgaisasi Penulisan.

Bab kedua memuat tentang Landasan Teoritis yang membahas mengenai Hakikat Fleksibilitas, Hakikat Kecepatan, Hakikat Indeks Masa Tubuh, Hakikat Kelincahan, Hakikat Permainan Futsal, Kerangka Berfikir, Hipotesis

Bab ketiga memuat Metode Penelitian yang membahas mengenai Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Desain Penelitian, Instrumen Penelitian, Pelaksanaan Penelitian, dan Prosedur Penelitian.

(19)

10

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(20)

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian

Dalam memecahkan masalah, tidak dapat menyelesaikan begitu saja. Tetapi ada pencarian yang harus dilakukan. pencarian disini adalah langkah-langkah secara sistematis untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Sukmadinata (2012, hlm. 6): “Pencarian ilmiah adalah suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan dengan menggunakan metode-metode yang diorganisasikan secara sistematis,

dalam mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data.”

Dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut pendapat Sukmadinata (2012, hlm. 18) “penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya.” Kemudian Nasution (2011, hlm. 24) menjelaskan, bahwa: “Penelitian deskriptif, mengadakan deskripsi untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial seperti kehidupan mahasiswa di rumah kontrakan, perusahaan swasta, dan

sebagainya.” Jadi kesimpulan menurut penulis definisi dari penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan atau mendeskripsikan suatu kejadian secara alamiah tanpa rekayasa.

Untuk metode deskriptif terdapat beberapa jenis, tetapi metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif jenis studi hubungan. Menurut Sukmadinata (2012, hlm. 79) “studi hubungan disebut juga studi korelasional,

meneliti hubungan antara dua variabel atau lebih.” Mengapa penulis menggunakan metode jenis korelasional, karena variabel bebasnya yang di rumuskan itu lebih dari dua, jadi sesuai dengan metodenya.

(21)

35

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi adalah suatu hal yang sangat penting di dalam melakukan penelitian, karena ketika seseorang peneliti tidak faham tentang populasi, maka berjalannya penelitian tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Arikunto (2010, hlm. 173) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Kemudian menurut Sugiyono (2006, hlm. 89)

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrakurikuler futsal SMK Negeri 12 Bandung sejumlah 20 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan obyek yang menjadi penelitian. Sampel merupakan bagian juga dari populasi tersebut, dan memilki karakteristik yang sama yaitu menjadi obyek penelitian. Menurut Sugiyono (2006, hlm. 90) “sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Kemudian pendapat lain, Arikunto (2010, hlm. 189) menjelaskan bahwa:

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Berdasarkan penjelasan di atas serta metode yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menentukan untuk teknik pengambilan sampel. Ada beberapa teknik pengambilan sampel. Sugiyono (2006, hlm. 94-95) menjelaskan beberapa sampel adalah sebagai berikut: “Sampling Sistematis, Sampling kuota, Sampling Insidental, Sampling Purposive, Sampling Jenuh, Snowball

Sampling.”teknik pengambilan sampel dalam skripsi ini menggunakan teknik

sampling jenuh. Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2006, hlm. 95) “ Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel.”

(22)

36

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r1

r2

r3

r4 C.Desain Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting di dalam sebuah penelitian. Karena tanpa desain penelitian seorang peneliti tidak akan mampu menyelesaikan masalah secara sistematis. Desain penelitian adalah bertujuan untuk mempermudah peneliti untuk melakukan atau memecahkan suatu masalah dengan cara sitematis dan sesuai dengan tujuannya. Sukmadinata (2012, hlm. 287) menjelaskan, bahwa: “desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Di bawah ini adalah desain penelitian, yaitu:

Bagan. 3.1.

Desain Penelitian tiga variabel Independen Keterangan:

X : Variabel Bebas X1 : Fleksibilitas X2 : Kecepatan

X3 :Indeks Masa Tubuh

Y : Varibel Terikat (Kelincahan)

r1 : Korelasi antara fleksibilitas dengan kelincahan X1

X2

X3

(23)

37

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r2 : Korelasi antara kecepatan dengan kelincahan

r3 : Korelasi antara indeks masa tubuh dengan kelincahan

r4 : Korelasi antara fleksibilitas, kecepatan, dan indeks masa tubuh dengan kelincahan

Adapun langkah-langkah penelitiannya yang dideskripsikan dalam bentuk gambar, yaitu :

Bagan 3.2.

Langkah-langkah penelitian D.Instrumen Penelitian

1. Definisi Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang bertujuan untuk mendapatkan data dari setiap komponen tes yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Arikunto (2010, hlm. 203) menyatakan, bahwa: “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.” Maka di dalam suatu penelitian dibutuhkan suatu alat untuk mengumpulkan data, yaitu instrumen. Instrumen disini harus sesuai dengan permasalahan yang akan diselesaikan agar mendapatkan hasil yang baik. Seperti yang dikemukakan

Populasi

Sampel

Tes Fleksibilitas

Tes Kecepatan

Pengolahan Data Analisis Data

Tes IMT

(24)

38

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurhasan (2007, hlm. 5) bahwa: “dalam proses pengukuran membutuhkan suatu

alat ukur.” Maka dengan alat ukur tersebut akan mendapatkan hasil dari pengukuran.

Sesuai dengan masalah penulis yang akan diteliti, maka alat ukur untuk menyimpulkan data dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tes Fleksibilitas

a) Flexometer

b) Tujuan : Untuk mengukur Fleksibilitas c) Fasilitas : Meteran, Alat Tulis

d) Pelaksanaan : Seorang testee duduk di lantai dengan kedua kaki lurus, kemudian luruskan badan dan kedua lengan kedepan semaksimal mungkin: kemudian tandai ujung lengan testee, karena sebagai awal pengukurun fleksbilitas; setelah mendapatkan awal untuk pengukuran fleksibilitas, maka seorang testee buka kedua kaki lebar atau semaksimal mungkin, lakukan hal yang sama seperti sebelumnya, lalu diukur dengan meteran dengan mulai dari tanda yang sebelumnya. Dan lihat hasil nya dimeteran. Testee diberikan kesempatan 2 kali. Dalam 2 kali kesempatan ambil yang terbaik dari hasil testee tersebut.

e) Skor :Semakin jauh angka yang di raih oleh testee

semakin baik fleksibilitasnya. f) Validitas : 0,95 g) Reliabilitas : 0,92

Gambar 3.1. Bentuk tes flexometer

(25)

39

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Speed test (20 meter)

a) Tujuan : Untuk mengukur kecepatan berlari

b) Alat/fasilitas : Lapangan futsal, Meteran, Marker, Alat Tulis, Pluit, Stop watch

c) Pelaksanaan : Seorang testee bersiap pada marker yang sudah disediakan sebelumnya. Kemudian ketika pluit berbunyi, testee berlari sampai marker yang bertanda berada pada jarak 20 meter dari marker

sebelumnya. Kemudian catat waktu yang ditempuh oleh testee tersebut. Lakukan sebanyak 2 kali, dari 2 kali kesempatan ambil waktu yang terbaik. d) Skor : Semakin kecil catatan waktu yang didapat,

maka semakin baik hasil tes lari. e) Validitas : 0,96 f) Reliabilitas : 0,83

Gambar. 3.2.

Bentuk tes kecepatan 20 m

Sumber dari internet http://arriwp97.blogspot.com/

c. Tes indeks masa tubuh 1) Rumus indeks masa tubuh

(26)

40

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(World Health Organization) /UNO (United Nations Organization) pada tahun 1985.

a) Tujuan : Untuk mengetahui masa tubuh atlet

b) Alat/fasilitas : Meteran tinggi badan, Timbangan berat badan, Alat tulis

c) Pelaksanaan : Seorang testee melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan terlebih dahulu, kemudian setelah mendapat hasilnya, maka masing-masing hasil dari tinggi badan dan berat badan dimasukan ke dalam rumus dari indeks masa tubuh, lalu liat hasil nya apakah termasuk ke dalam kurang, kategori normal atau kelebihan berat badan.

d) Skor : Seorang testee yang hasil yang diperoleh dari rumus indeks masa tubuh nya normal itu lebih baik dari pada yang kurang atau lebih berat badannya.

e) Indeks masa tubuh Validitas : 0,92

Reliabilitas : 0,99

Gambar.3.3.

Rumus indeks masa tubuh

Sumber dari internet http://sehathidayat.blogspot.com/

d. Tes berat badan

a) Tujuan : Untuk mengetahui berat badan testee b) Alat/fasilitas : Timbangan berat badan, Alat Tulis

c) Pelaksanaan : Testee bersiap untuk menimbang berat badannya dengan syarat alas kaki dibuka, kemudian testee berdiri di atas timbangan berat badan, kemudian liat jarum penunjuk yang ada di dalam timbangan tersebut, kemudian catat angkanya.

(27)

41

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar.3.4.

Timbangan BeratBadan

e. Tes Pengukur Tinggi Badan

a) Tujuan : Untuk mengetahui tinggi badan b) Alat/fasilitas : Meteran, Alat tulis

c) Pelaksanaan : Testee berdiri tegak di tembok, kemudian diukur dengan meteran tinggi badan. Lalu baca ujung dari kepala berapa. Untuk melakukan tes ini, testee dilarang menggunakan alas kaki serta badan harus tegak

d) Skor : Dilakukan sebanyak dua kali

Gambar. 3.5.

Meteran pengukur tinggi badan

f. Tes kelincahan

1) Zig-zag run

a) Tujuan : Untuk mengukur kelincahan

b) Alat/fasilitas : Stop watch, Alat tulis, Lapangan futsal,

(28)

42

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Me

ter

2 Me

ter

2

Mete r 2 Mete r

2 Me

ter

4 4 Mete r

c) Pelaksanaan : Testee berdiri tepat dibelakang garis start atau penanda (Marker), dengan salah satu kaki diletakkan di depan. Kemudian ketika pluit berbunyi harus segera berlari secepat mungkin melewati beberapa

marker yang berada didepannya sampai ujung, kemudian testee kembali lagi dengan melewati beberapa marker yang disusun berbentuk zig-zag run. Semakin cepat maka semakin bagus catatan waktu yang akan diperoleh.

d) Skor : Dalam dua kali melakukan, diambil waktu terbaiknya. Semakin cepat, semakin bagus catatan waktunya.

e) Validitas : 0,82 f) Realibilitas : 0,93

Gambar.3.6.

(29)

43

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Pelaksanaan Penelitian

Untuk pelaksanaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Tempat : Lintasan lari Stadion UPI Bandung

Alamat : Jalan Dr. Setiadudhi no.229 Bandung 40173 Waktu : Setelah pulang sekolah

Durasi penelitian : Satu kali pertemuan 90 menit.

F. Prosedur Penelitian

Untuk pengolahan data penulis menggunakan prosedur pengolahan data dari buku mata kuliah statistik yang disusun oleh Nurhasan, et all (2008). Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel digunakan rumus:

Keterangan :

Rata-rata yang dicari/mean Jumlah dari X1

X1 = Skor mentah n = Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

S = Simpangan baku X1 = Skor mentah

(30)

44

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Setelah menempuh langkah-langkah tersebut di atas, kemudian mencari

T-skor dengan menggunakan rumus sebagai berikut: T-skor = 50 + 50 (untuk jarak)

T-skor = 50 + 50 (untuk waktu) Keterangan:

T-skor = Skor standar yang dicari X = Skor yang diperoleh seseorang

= Nilai rata-rata = Simpangan baku

Rumus – rumus diatas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya. Yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan.

4. Menguji normalitas dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji

statistik non parametrik yang dikenal dengan “Uji Liliefors”. Untuk menguji

hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2,...Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2...Zn dengan menggunakan rumus : Z =

(X dan Z masing – masing merupakan rata – rata dan simpangan baku)

b. Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku kemudian dihitung peluang F (Z1) = P(Z Z1)

c. Menghitung proporsi Z1, Z2,....Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1 jika proporsi ini dinyatakan dengan rumus :

S(s) =

d. Hitung selisih F(Z1) – S(Z1)

(31)

45

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lo dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji Liliefors dengan taraf nyata 0,05 kriteriannya adalah ditolak hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari Ltabel dalam hal lain hipotesis diterima.

5. Menghitung koefesien korelasi dengan cara mengkorelasikan data variabel X dengan data variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

rxy =

X1 = X - dan Y1 = Y - Keterangan:

rxy = Korelasi yang dicari

∑X1Y1 = Jumlah X1 kali Y1

∑X - = Jumlah X -

∑Y - = Jumlah Y -

6. Menghitung signifikan koefesien korelasi perhitungannya dilakukan untuk menerima atau menolak hipotesis. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

t =

Keterangan:

t = Besarnya signifikansi validitas dan realibilitas r = Koefesien korelasi variabel

n = Jumlah sampel

r2 = Hasil perhitungan korelasi yang dikuadratkan

Pengujian statistik uji-t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefesien korelasi dari masing-masing variabel. Dengan kriteria pengujian hipotesis diterima jika –t(1-1/2α)< t < t(1-1/2α). Pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk = n – 2 dalam hal lain jika t dihitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak.

(32)

46

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Jika harga-harga a, b1, b2, b3 sudah diketahui, maka harga-harga tersebut dapat pula digunakan untuk menghitung korelasi ganda. Artinya kita dapat mengaitkan hasil-hasil perhitungan analisis regresi ganda dengan perhitungan analisis korelasi ganda.

8. Menghitung korelasi ganda 3 prediktor dengan menggunakan rumus: Ry(1,2,3) =

9. Menguji koefesien korelasi ganda dengan menggunakan pendekatan statistik uji-F dengan rumus :

F =

Keterangan:

F = F hitung yang dicari R2 = Koefesien korelasi ganda K = Banyaknya variabel bebas N = Jumlah sampel

Uji F ini dimaksudkan untuk membuktikan koefesien korelasi ganda bersifat tidak nyata dengan ketentuan bila harga F hitung lebih besar dari F tabel pada

taraf nyata α = 0,05 dengan dk = (n-k-1), maka koefesien kontribusi multipel atau ganda bersifat nyata atau sebaliknya.

10. Menghitung koefesien determinasi dengan rumus: D = r2 x 100%

Keterangan:

(33)

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data secara statistik mengenai korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh terhadap kelincahan pada pemain futsal, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan fleksibilitas dengan kelincahan pada pemain futsal.

2. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan kecepatan dengan kelincahan pada pemain futsal.

3. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal.

4. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan fleksibilitas, kecepatan, dan indeks masa tubuh secara bersama-sama dengan kelincahan pada pemain futsal.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih futsal yang ingin meningkatkan kelincahan atletnya, hendaknya memberikan latihan-latihan, khususnya latihan fleksibilitas, kecepatan, serta melihat hasil dari indeks masa tubuh dan latihan kelincahan secara berulang-ulang, serta tak lupa perhatikan psikologis setiap pemain. 2. Bagi para atlet futsal, penulis menyarankan untuk melatih fleksibilitas,

(34)

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta

Giriwijoyo, Santosa (2010). Ilmu Faal Olahraga Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga Edisi 8. Redpoint

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: CV Tambak Kusuma

Harsono. (1988). Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta : CV Tambak Kusuma

Lhaksana, Justinus (2011). Taktik & Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion

Nasution. (2011). METODE RESEARCH (penelitian ilmiah). Jakarta: PT Bumi Aksara

Nurhasan dan Cholil, Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Nurhasan, Cholil dan Hidayah, Nidahul.(2008). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Rudiyanto. (2013) Hubungan berat badan tinggi badan dan panjang tungkai dengan kelincahan. Journal Of Sport Sciences and Fitness, 1 (2), hlm. 26-31.

Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Satriya, dkk (2010). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung . FPOK UPI Scheunemann, Timo. (2009). Futsal For Winners. Malang: Dioma

Sukmadinata, S Nana. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdsa Surakhmand, Winarto (2002), Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode,

Tehnik

Sidik, Dikdik Zafar. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. UPI Bandung

(35)

58

Arif Pajar Prasetyo, 2014

Korelasi fleksibilitas, kecepatan dan indeks masa tubuh dengan kelincahan pada pemain futsal Smkn 12 bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Sumber dari internet

http://anggaway89.wordpress.com/2010/05/24/latihan-kelincahan/ Di akses pada tanggal 3 februari 2014

http://arriwp97.blogspot.com/ Di akses pada tanggal 22 januari 2014 http://cengkodog.blogspot.com/ Di akses pada tanggal 22 januari 2014 http://www.gunungkidul.org/ Di akses pada tanggal 22 januari 2014 http://gscrenang.wordpress.com/ Di akses pada tanggal 22 januari 2014 http://harry4eversport.blogspot.com/ Di akses pada tanggal 23 januari 2014

http://muhammad-dhiauddin.blogspot.com/ Di akses pada tanggal 2 Desember 2013

Gambar

Gambar. 3.2.
Gambar.3.4.

Referensi

Dokumen terkait

間接依頼表現 意味 記述 前 依頼 いう言葉 定義 記. 述 Tプピ具aヤrヤ具 ケaプa具a ジ点d為点ピ具ia( ン ネ 語 類 語

Efektivitas Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write (Ttw) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Teknik ini jika digunakan bersama-sama sigmoidoskopi, merupakan cara yang hemat biaya sebagai alternatif pengganti kolonoskopi untuk pasien yang tidak dapat mentoleransi

Untuk membuat aplikasi ini dilalui tahap analisis masalah, tahap pembuatan struktur database, tahap pembuatan desain menu, tahap pembuatan aplikasi dan tahap kesimpulan dan

Efektivitas Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write (Ttw) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dalam hal ini penulis mencoba untuk merancang suatu sistem untuk administrasi binatu ESSCADA dengan menggunakan DFD, ERD, Normalisasi dan tools-tools yang terdapat pada

Internet adalah salah satu media informasi, berbagai jenis informasi dapat dilihat di internet melalui Web site atau homepage. Sebuah Web site atau homepage dapat

Penelitian ini disusun berdasarkan apa yang telah peneliti lakukan pada saat di lapangan yaitu Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Komunikasi Organisasi (Studi