Oleh: Yuli Purnama NIM 4113121079
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P 2014/2015”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd, terima kasih juga kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika dan Bapak Sehat Simatupang, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika. Terima kasih kepada Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak dan tak henti memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd ; Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si ; dan Ibu Rita Juliani, S.Si, M.Si sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan motivasi mulai diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung M.Pd dan Bapak Dr. Makmur Sirait M.Si yang telah memberikan saran dan bimbingan didalam penyusunan instrumen penelitian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan fisika yang telah banyak membantu selama penyelesaian studi di UNIMED.
penelitian dan kepada Bapak Ridwan, S.Si selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru staf administrasi SMA Negeri 1 Langsa yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Ucapan terima kasih yang teristimewa dan rasa cinta yang teramat dalam kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta M. Saleh dan Siti Khadijah yang terus memberikan bimbingan, doa serta motivasi yang selama penulis peroleh mulai dari ananda mampu melihat dunia hingga detik ini, baik itu berupa dukungan tenaga, moril maupun material, yang telah bekerja keras demi kesuksesan anak-anaknya, yang tak duduk di sekolah tinggi namun dapat menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Abang, Kakak dan Adik tercinta, Ramadhani, Mayang Sari, S.PdI dan Juwina Syahfitri yang selalu mendukung dan memotivasi penulis didalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Syafrizal, S.Pd yang selalu memberikan motivasi, bimbingan serta doa kepada penulis.
Tak lupa penulis juga sampaikan terima kasih kepada sahabat terdekat yaitu Indah Multazam, Handini Putri Risky, Henny Rukmana Sari Hsb dan Indah Dewi Mentari, kalian sahabat yang selalu hadir dan menopang dalam setiap langkah penulis dalam mencapai kesuksesan, teman dalam merasakan senang sedih, berat ringan dan mudah sulitnya kehidupan. Terima kasih juga kepada Mawarni Saputri, Seri Siregar, Arini Ulfa Mawaddah serta teman-teman seperjuangan Fisika Dik A 2011 yang tak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas dukungan dan motivasi kepada penulis.
Selain itu penulis juga menyampaikan terimakasih kepada anak-anak kost Jln. H.M Yamin Gg. Habir No. 17, Eli Darmika, Intan Kurniati, Riana dan Juni Novita Sari, yang telah mengisi hari-hari penulis dengan kebahagiaan, menghadirkan senyuman disetiap kesedihan dan teman seperjuangan dalam menempuh gelar sarjana demi satu tujuan, yaitu membanggakan orang tua.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juni 2015
Penulis,
Yuli Purnama
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
SUHU DAN KALO R KEL AS X SEME STER II SMA NEGERI 1 LANGSA T.P 2014/2015
Yuli Purnama (NIM 4113121079)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X SMA Negeri 1 Langsa T.P 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 298 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 8 kelas secara acak yaitu kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 37 orang dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 37 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang telah divalidasi dalam bentuk uraian dengan jumlah 7 soal.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 50,16 dengan standar deviasi 8,70 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 51,70 dengan standar deviasi 7,02. Hasil uji t dua pihak dengan dk = 72 dan  = 0,05, diperoleh thitung = 0,838 dan ttabel = 1,996 sehingga thitung < ttabel maka Ho diterima, dengan
demikian diperoleh bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai dilakukan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 81,08 dengan standar deviasi 5,30 dan kelas kontrol 77,13 dengan standar deviasi 4,97. Hasil uji t satu pihak dengan dk = 72 dan  = 0,05, diperoleh thitung = 3,872 dan ttabel = 1,668
sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan
ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P 2014/2015.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Persamaan x
Daftar Gambar xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 5
1.7 Definisi Operasional 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
2.1 Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Prinsip-Prinsip Belajar 7
2.1.3 Hasil Belajar 8
2.1.4 Revisi Taksonomi Bloom 10
2.2 Model Pembelajaran 14
2.2.1 Model Pembelajaran Konvensional 14
2.2.2 Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 15 2.2.3 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17 2.2.4 Tujuan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 2.2.5 Manfaat Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 2.2.6 Kelebihan dan Kekurangan Model PBM 19 2.2.7 Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 19 2.2.8 Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 20 2.2.9 Teori Belajar yang Melandasi Model PBM 22
2.3 Penelitian Relevan 24
2.4 Kerangka Konseptual 25
2.5 Suhu dan Kalor 26
BAB III METODE PENELITIAN 35
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 35
3.3 Variabel Penelitian 35
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 35
3.4.1 Jenis Penelitian 35
3.4.2 Desain Penelitian 36
3.5 Prosedur Penelitian 36
3.6 Teknik Pengumpulan Data 37
3.7 Instrumen Penelitian 38
3.8 Validitas Tes 39
3.8.1 Validitas Isi 39
3.8.2 Validitas Ramalan 39
3.9 Teknik Analisa Data 42
3.9.1 Deskriptif Statistik Tiap Kelompok 42
3.9.2 Uji Normalitas Data 43
3.9.3 Uji Homogenitas Data 43
3.9.4 Pengujian Hipotesis 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47
4.1 Hasil Penelitian 47
4.1.1 Pelaksanaan Pretes 48
4.1.1.1 Uji Normalitas Data Pretes 50
4.1.1.2 Uji Homogenitas Data Pretes 50
4.1.1.3 Uji Hipotesis untuk Pretes 51
4.1.2 Perlakuan 51
4.1.3 Pelaksanaan Postes 52
4.1.3.1 Uji Normalitas Data Postes 54
4.1.3.2 Uji Homogenitas Data Postes 55
4.1.3.3 Uji Hipotesis untuk Postes 55
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59
5.1 Kesimpulan 59
5.2 Saran 59
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori Taksonomi Anderson dan Krathohl 10 Tabel.2.2 Sintaks Model Pembelajarn Berdasarkan Masalah 20
Tabel.2.3 Penelitian Relevan 24
Tabel 2.4 Koefisien muai panjang beberapa zat padat 29 Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 36 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Suhu dan Kalor 38 Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 47
Tabel 4.2 Data Pretes Kelas Eksperimen 48
Tabel 4.3 Data Pretes Kelas Kontrol 49
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Pretes 50 Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 50 Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Data Pretes 51
Tabel 4.7 Data Postes Kelas Eksperimen 52
Tabel 4.8 Data Postes Kelas Kontrol 53
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR PERSAMAAN
Persamaan 2.1 Hubungan Celsius dengan Fahrenheit 27 Persamaan 2.2 Hubungan Kelvin dengan Celsius 28 Persamaan 2.3 Hubungan Celsius dengan Reamur 28 Persamaan 2.4 Perbandingan skala termometer C : R : F : K 28
Persamaan 2.5 Pemuaian panjang 29
Persamaan 2.6 Pemuaian Luas 30
Persamaan 2.7 Pemuaian Volume 30
Persamaan 2.8 Kalor 31
Persamaan 2.9 Kapasitas Kalor 31
Persamaan 2.10 Kalor Jenis 31
Persamaan 2.11 Hubungan antara kapasitas kalor dan kalor jenis 32
Persamaan 2.12 Azas Black 32
Persamaan 2.13 Konduksi 33
Persamaan 2.14 Konveksi 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 62
Lampiran 2. Lembar Kegiatan Siswa I 75
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 78
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa II 89
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 92
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa III 103
Lampiran 7. Jawaban LKS I 106
Lampiran 8. Jawaban LKS II 107
Lampiran 9. Jawaban LKS III 108
Lampiran 10. Tes Hasil Belajar 109
Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 111
Lampiran 12. Validitas Isi Instrumen Oleh Validator 118
Lampiran 13. Validitas Ramalan 119
Lampiran 14. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 140 Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 142 Lampiran 16. Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi 144
Lampiran 17. Perhitungan Normalitas Data 149
Lampiran 18. Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes 156
Lampiran 19. Uji Hipotesis 158
1.1 Latar Belakang
Peradaban manusia akan sangat diwarnai oleh tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan bersumber pada Sains yakni Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fisika sebagai salah satu unsur dalam IPA mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam pengembangan teknologi masa depan. Oleh karena itu dalam memacu ilmu pengetahuan dan teknologi, proses pembelajaran fisika perlu mendapat perhatian yang lebih baik mulai dari tingkat pendidikan SD sampai perguruan tinggi. Terkait dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, berbagai hal telah dilakukan pemerintah, antara lain: penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas pendidikan. Meskipun upaya-upaya yang disebutkan di atas telah dilakukan, namun hasilnya belum seperti yang diharapkan.
Mutu pendidikan sains (khususnya fisika) di berbagai jenjang pendidikan di indonesia masih rendah. Hal ini sejalan dengan Laporan United Nations Development Programme (UNDP) 2014, mengungkapkan bahwa peringkat Indonesia dibidang pendidikan pada tahun 2014 tidak berubah pada posisi 108 dari 187 dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data The Learning Curve Pearson tahun 2014 juga menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi ke-40 dengan indeks rangking dan nilai secara keseluruhan yakni -1,84, sementara pada kategori kemampuan kognitif indeks rangking Indonesia dengan nilai 2,11. Ini menunjukkan tidak adanya perbaikkan signifikan yang dibuat Indonesia dalam perbaikan sumber daya manusianya (tribunnews.com,10 Maret 2015).
diingatnya untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) hasil observasi siswa kelas X tahun ajaran 2013-2014 SMA Negeri 1 Langsa menunjukkan bahwa nilai rata-rata ulangan harian pelajaran Fisika pada materi Suhu dan Kalor yang diperoleh adalah 62. Nilai tersebut masih dikatakan rendah dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 75. Dari angket yang disebar kepada 35 orang siswa menunjukkan bahwa 86% siswa tidak menyukai pelajaran fisika dan menganggap fisika adalah mata pelajaran yaang sulit, hanya 11% siswa mengatakan bahwa proses pembelajaran dikelas berlangsung dengan melakukan eksperimen dan 15% siswa yang mengatakan proses pembelajaran berlangsung dengan melakukan diskusi dan tanya jawab, hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMA Negeri 1 Langsa, Bapak Ridwan, S.Si, menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran jarang dilaksanakan eksperimen dikarenakan tidak semua materi pembelajaran fisika yang dapat dilaksanakan secara eksperimen serta terbatasnya alat. Beliau juga mengatakan bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih rendah dan kurangnya minat siswa akibat tidak terlibat langsung dalam masalah. Bila hal tersebut tidak ditangani dengan serius, masalah tersebut akan terus-menerus menghambat proses pembelajaran dan berimbas kepada hasil belajar yang rendah.
Hal tersebut diperkuat oleh Davis dalam Rusman (2012) mengemukakan bahwa salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan mengajarnya guru. Arends dalam Trianto (2012) juga mengatakan bahwa dalam mengajar guru selalu menuntut siswa untuk belajar tapi jarang memberikan pelajaran tentang bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah.
dan cara mengaitkannya dalam kehidupan nyata serta dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut dan masalah-masalah yang dihadapi siswa SMA Negeri 1 Langsa, maka salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir siswa dalam memecahkan masalah dan keterlibatan siswa dalam pengalaman belajarnya adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).
Arends (2013) mengatakan, “Pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri”. Trianto (2012) juga menambahkan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.
Model pembelajaran berdasarkan masalah mampu mengajak siswa kedalam suatu pembelajaran penyelidikan masalah-masalah dan melibatkannya langsung dalam penyelesaian masalah tersebut, pembelajarannya yang realistik dengan kehidupan siswa, dapat membuat ketahanan ingatan siwa terhadap konsep lebih lama, mengeksplor kemampuan memecahkan masalah serta konsep yang dibelajarkan sesuai dengan kebutuhan dan dekat dengan kehidupan siswa.
Fisika Siswa Di SMK-TR Raksana Medan, dengan hasil penelitian yaitu, Penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) memberikan pengaruh baik terhadap hasil belajar. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Mutaharoh (2011), berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap hasil belajar fisika siswa”, hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran IPA, khususnya fisika.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan sebuah kajian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P 2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Nilai rata-rata hasil ulangan harian pelajaran fisika siswa masih rendah 2. Kurang terlibatnya siswa dalam pengalaman belajarnya
3. Rendahnya minat siswa dalam belajar fisika 4. Keaktifan siswa dalam belajar masih kurang
5. Banyaknya siswa yang beranggapan bahwa fisika adalah mata pelajaran yang sulit
1.3 Batasan Masalah
1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015?
2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015?
3. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan keefektifannya.
4. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti dengan model pembelajaran yang sama.
1.7 Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Trianto (2012), “Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata”. 2. Model Pembelajaran Konvensional
Menurut Sanjaya (2006), “Pembelajaran konvesional itu bersifat teoritis dan abstrak, tindakan atau perilaku guru didasarkan pada faktor luar dirinya, misalnya individu melakukan sesuatu karena takut hukuman atau untuk memperoleh nilai yang bagus dari guru. Guru merupakan penentu jalannya pembelajaran, pembelajaran berlangsung di kelas dan keberhasilan hanya diukur dari tes”.
3. Belajar
Menurut Sagala (2009), “Belajar merupakan proses terbentuknya tingkah laku baru yang disebabkan individu merespon lingkungannya, melalui pengalaman pribadi yang tidak termaksud kematangan, pertumbuhan atau insting”.
4. Hasil belajar
5.1Kesimpulan
Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berdasarkan masalah diperoleh rata-rata sebesar 81,08 dengan 86,48 % siswa tuntas. 2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional
diperoleh rata-rata sebesar 77,13 dengan 71,97 % siswa tuntas.
3. Hasil uji hipotesis memberikan nilai thitung = 3,872, ttabel = 1,668dengan dk
= 72 dan taraf signifikan  = 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor kelas X semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P 2014/2015.
5.2 Saran
1. Kepada peneliti selanjutnya agar memberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai kepada setiap kelompok untuk saling berdiskusi, mengeluarkan pendapat, tukar pikiran serta menyatukan pikiran-pikiran atau ide setiap anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Arikunto, S, (2010), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Aksara, Jakarta.
Depdikbud, (1992), Penyusunan, Penskoran Dan Penggunaan Tes Prestasi Belajar Bentuk Uraian, Depdikbud, Jakarta.
Djamarah. S.B & Zain, A, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Elviarni, (2010), Pengaruh Penggunaan Metode PBL Secara Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Di SMK-TR Raksana Medan, Skripsi Tidak diterbitkan.
Kanginan, M, (2008), Fisika Untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Medriati, R, (2013). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya Kelas VII6 Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Kota Bengkulu, Skripsi tidak diterbitkan.
Mutoharoh, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, Skripsi tidak diterbitkan.
Purwanto, (2004), Fisika SMA Kelas X, Piranti, Jakarta.
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rusnayati, H. dan Cahya Prima, E, (2011), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Elastisitas Pada Siswa SMA. Skripsi tidak diterbitkan.
Sagala, S, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Jakarta.
Sanjaya, W, (2009), Strategi Pembelajaran, Kencana Media Persada, Jakarta.
Santrock. J. W. (2012), Psikologi Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman, (2000), Interaksi dan Motivasi Belajar, Grafindo, Jakarta.
Suhanda dkk, (2014), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Tutor Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VII MTSN Kota Solok. Skripsi tidak diterbitkan.
Trianto, (2012), Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.
http://m.tribunnews.com/nasional/2015/02/11perlu-solusi-baru-meningkatkan-kualitas-pendidikan-dan-sdm (diakses : 10 Maret 2015).