• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : Penelusuran banjir, Penyelesaian Numerik, Metode Volume Hingga, QUICK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci : Penelusuran banjir, Penyelesaian Numerik, Metode Volume Hingga, QUICK."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

20/07/2011

Penelusuran banjir (flood routing) merupakan prosedur matematika untuk menentukan dan memprediksi perubahan debit aliran dan kedalaman air akibat banjir pada satu atau beberapa titik pada suatu ruas aliran sungai. Model penelusuran banjir (flood routing) didasarkan pada persamaan differensial parsial yang memungkinkan untuk menghitung debit aliran dan kedalaman air sebagai fungsi dari ruang dan waktu. Pada tulisan ini, ditunjukkan model matematika penelusuran banjir beserta penyelesaian numeriknya menggunakan metode volume hingga (Finite Volume Method ). Teknik diskretisasi yang digunakan adalah teknik diskritisasi Quadratic Upwind Interpolation for Convective Kinematics (QUICK). Penyelesaian numerik dengan teknik diskritisasi QUICK merupakan penyelesaian yang stabil dan akurat, dengan tingkat akurasinya sampai orde ketiga.

Hasil simulasi model penelusuran banjir dengan program Matlab adalah bahwa semakin besar kecepatan aliran maka semakin besar debit aliran yang dihasilkan. Semakin dalam saluran maka semakin besar debit aliran yang dihasilkan. Semakin besar kecepatan aliran maka semakin tinggi muka air yang dihasilkan.

Kata kunci : Penelusuran banjir, Penyelesaian Numerik, Metode Volume Hingga, QUICK.

(3)

20/07/2011

Peristiwa banjir merupakan peristiwa alam yang tidak bisa dihindari

akan terjadinya yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan akibat

ulah manusia.

Namun upaya untuk memprediksi dan menanggulangi kerugian

akibat banjir sangat penting untuk keselamatan harta dan jiwa umat

manusia.

Peranan penelusuran banjir merupakan bagian yang sangat penting

dalam memprediksi peristiwa banjir, sehingga upaya peringatan dini

(early warning) dan penanggulangan lebih awal dapat dilakukan.

(4)

Bagaimana model matematika penelusuran banjir

(flood routing) pada saluran terbuka/sungai.

Bagaimana pendekatan numerik dari model

penelusuran banjir (flood routing) menggunakan

metode volume hingga (Finite Volume Method).

Bagaimana mensimulasikan model penelusuran

banjir (flood routing) dengan bantuan program

Matlab dari hasil pendekatan metode volume

hingga (Finite Volume Method).

(5)

Penelusuran banjir yang ditinjau adalah aliran

pada saluran terbuka dengan aliran homogen

searah dengan aliran (sumbu x) sedang arah

melintang/melebar dianggap konstan.

Metode yang digunakan adalah Metode Numerik

QUICK Scheme.

Parameter-parameter yang dihitung secara

numerik dengan bantuan program Matlab antara

lain hubungan antara debit (discharge) aliran

dan ketinggian muka air terhadap kecepatan

(6)

Faktor infiltrasi, evapotranpirasi dan aliran lateral

diabaikan.

Aliran dalam keadaan tidak tunak atau unsteady state (laju

aliran berubah terhadap waktu).

Fluida dalam keadaan inkompresibel sehingga kepadatan

(densitas) konstan sepanjang aliran.

Tekanan yang bekerja pada irisan penampang saluran

adalah tekanan hidrostatik.

Gesekan pada permukaan akibat angin diabaikan,

pengaruh gaya putaran bumi (gaya coriolis) diabaikan.

Kemiringan dasar saluran relatif kecil sehingga nilai tangen

dan sinus sudut kemiringan dasar tersebut dianggap sama

dengan nilai kemiringan.

(7)

Menurunkan model matematika penelusuran

banjir saluran terbuka/ sungai dengan

pendekatan difusi.

Menyelesaikan secara numerik dari model

penelusuran banjir menggunakan metode

volume hingga.

Mengetahui perubahan debit dan kedalaman air

terhadap kecepatan rata-rata aliran dari hasil

simulasi model penelusuran banjir dengan

program Matlab.

(8)

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini

adalah sebagai masukan atau tambahan informasi

terhadap :

Bidang teknik hidrologi/perairan dalam

memprediksi banjir sebagai peringatan dini atas

bahaya banjir.

sebagai bahan kajian di bidang teknik sipil

dalam pertimbangan rancangan pembangunan

tanggul, tembok penahan dan jembatan.

dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian

yang sejenis.

(9)

Jenis Aliran pada Saluran Terbuka :

Aliran Steady State

Aliran Unsteady State

Aliran seragam

Aliran tidak seragam

Aliran Subkritis

Aliran Superkritis

Penelusuran banjir (flood routing) bisa ditafsirkan

sebagai suatu prosedur matematika untuk

menentukan/memperkirakan waktu dan besaran

banjir disuatu titik berdasarkan data yang diamati

(10)

20/07/2011

Penelusuran gelombang kinematik (kinematic wave routing) (Agiralioglu, 1981, 1988)

Pendekatan Difusi (diffusion approximation) (Akan and Yen, 1981; Gonwa and Kavvas, 1986). Ponce et al. (1978) dan Sinha et al. (1995).

Persamaan Saint-Venant yang lengkap (Dynamic Wave) (Amein and Fang, 1970; Fread, 1973; Koussis, 1976; Lamberti and Pilati, 1996).

 Gosiorowski, D., et.all (2007) dalam penelitiannya membahas analisis bentuk konservatif persamaan massa dan momentum model penelusuran banjir .

 Chagas, P.F., et.all. (2010) mengkaji tentang model matematika gelombang banjir pada saluran alam dengan menggunakan metode beda hingga, algoritma penyelesaian system persamaan aljabar nonlinearnya dengan iterasi Newton Raphson dan simulasinya dilakukan dengan program QUARIGUA (Riks Quantitative Analysis of Flooding in Urban Rivers)

 Akbari dan Firoozi dalam penelitiannya mencari penyelesaian numerik Persamaan Saint Venant lengkap (persamaan kontinuitas dan momentum) masalah penelusuran banjir dalam saluran berpenampang segiempat yang sangat lebar menggunakan beda hingga dengan skema eksplisit Lax Diffusive dan implicit Four-Point Preessmann

(11)

Mendefinisikan bentuk geometri aliran.

Domain dari aliran diuraikan dalam mesh atau

grid dari volume kontrol yang tidak tumpang

tindih yang dapat membentuk persamaan yang

dapat dibagankan.

Persamaan yang didiskretkan nilainya

merupakan pendekatan dari nilai pada

masing-masing titik.

Persamaan yang didiskretkan diselesaikan secara

(12)

20/07/2011

Sketsa Volume kendali penelusuran banjir tampak samping

PEMODELAN MATEMATIKA PENELUSURAN BANJIR

x y Δx Datum S0 h Q t t+∆t Sf Q Q dx x ∂ + ∂

(13)

20/07/2011

Penyederhanaan persamaan momentum dengan pendekatan difusi (approksimasi difusi) 2 2

Q

Q

Q

D

t

λ

x

x

+

=

Persamaan konservasi massa dan momentum diselesaikan secara simultan maka didapat persamaan konveksi difusi sebagai berikut :

0 f

h

S

S

x

=

2 2

h

h

h

c

S

t

x

x

+

=

3

2

V

λ

=

2 3

2

C bh

D

Q

=

3

2

c

=

V

2

f

AV

S

bS

=

Persamaan konveksi -difusi konservatif Persamaan konveksi -difusi nonkonservatif

(14)

20/07/2011 Dengan, 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

A A B

Q

NQ

MQ

A

B

Q

MQ

OQ

E

C

F

Q

MQ

H

I

G

J

Q

MQ

H

I

G

J

Q

MQ

Q

H

L

K

λ

+

  

  

  

  

=

  

  

  

   

(15)

20/07/2011

Untuk

mengetahui

pengaruh

perubahan

kecepatan

terhadap debit aliran sepanjang ruas saluran/sungai maka

diberikan input parameter yang ditetapkan. simulasi ini

dilakukan dengan membagi saluran dalam beberapa ruas

dengan panjang ruas ∆x = 750 m dan selang waktu ∆t = 60

menit dengan jumlah total diskritisasi sebanyak 20 pias,

dengan memberikan input kecepatan yang berbeda. Dalam

kasus ini setiap kecepatan yang diberikan menghasilkan

nilai debit aliran yang berbeda terhadap titik node,

sepanjang ruas saluran

Simulasi : Pengaruh perubahan kecepatan terhadap Debit

(16)

Simulasi dilakukan dengan input parameter :

Panjang ruas saluran (L) =15000 meter

Lebar saluran (b) = 50 m

Kemiringan Dasar Saluran (S0) = 0.0002;

Kondisi batas hulu (Qa) = 25 m

3

/s

Kondisi batas hilir (Qb) = 2.0 m

3

/s

Kondisi awal (Q0) = 25 m

3

/s

Kedalaman rata-rata (h) = 2 meter

(17)
(18)

20/07/2011

Model matematika penelusuran banjir didasarkan pada persamaan konservasi massa dan persamaan konservasi momentum yang merupakan persamaan pembangun dengan pendekatan difusi terhadap persamaan momentumnya dan selanjutnya diselesaikan secara simultan sehingga diperoleh bentuk persamaan konveksi-difusi.

Penyelesaian numerik model penelusuran banjir adalah sebagai berikut: persamaan konveksi-difusi konservatif dengan debit aliran.

persamaan konveksi-difusi nonkonservatif dengan ketinggian muka air

Hasil simulasi model penelusuran banjir dapat diketahui bahwa:

Semakin besar kecepatan aliran rata-rata pada saluran/sungai maka semakin besar debit aliran yang dihasilkan dan sebaliknya semakin kecil kecepatan aliran rata-rata pada saluran/sungai maka semakin kecil debit aliran yang dihasilkan.

Semakin dangkal suatu aliran sungai maka semakin kecil debit aliran yang dihasilkan dan sebaliknya semakin dalam suatu aliran saluran/sungai maka semakin besar debit aliran yang dihasilkan.

Semakin besar kecepatan aliran rata-rata pada saluran/sungai maka semakin kecil ketinggian muka air yang dihasilkan dan sebaliknya semakin kecil kecepatan aliran rata-rata pada saluran/sungai maka semakin besar ketinggian muka air yang dihasilkan

(19)

20/07/2011

Dapat mengembangkan dengan aplikasi nyata di

lapangan.

Model bisa dikembangkan dengan mempertimbangkan

kecepatan

arah

melintang

(sumbu

y)

serta

memasukkan beberapa faktor yang berpengaruh

seperti aliran lateral, infiltrasi dan evapotranspirasi.

Dapat

mengembangkan

dengan

pendekatan

gelombang

dinamik

(dynamic

wave)

terhadap

persamaan momentumnya (Persamaan St. Venant

yang lengkap) sehingga hasil yang diperoleh lebih

akurat.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

 Akbari, G., Firoozi, B., (2010), “Implisit and Explisit Numerical Solution of Saint Venant Equation for Simulating Flood Wave in Natural Rivers”, 5thNational Congress on Civil Engineering, Ferdowsi University of Mashad.

Apsley, David, (2007), Computational Fluid Dynamic, Lecture Handout, University of Manchester, Manchester.

Cahyono, M. (2002), Pemodelan Hidraulik Aliran dan Angkutan Polutan di Saluran dan Sungai, Catatan Kuliah: Hidraulika Lanjut, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

 Chagas, P.F., et al, (2010), “Application of Mathematical Modeling to Study Flood Wave Behavior in Natural Rivers as Function of Hydraulic and Hydrological Parameters of the Basin”, Hydrology Days.Chow, T.V., Maidment, D.R., Mays, L.M., (1988), Applied Hydrology, McGraw-Hill International

Edition, New York.

Ferziger, J.H., (2002), Computational Methods for Fluid Dynamics, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, New York.

 Gosiorowski, D., Szymkiewicz, R., (2007), “Mass And Momentum Conservation In The Simplified Flood Routing Models”, Journal of Hydrology, vol. 346, hal. 51-58.

Versteeg, H.K. and Malalasekera, M. (1995), An Introduction Computational Fluid Dynamics,

Longman Scientific & Technical, Harlow, England.

Widodo, B., Wen X dan Ingham, D.B (1997), The Free Surface Fluid Flow in an Arbitary

Shaped in a Channel, Journal of Engineering Analysis with Boundary Element, Vol. 19,

PP.299-308.

Widodo, B. (2000), The Application of The Boundary Element Methods on Some Free Surface

Referensi

Dokumen terkait

1) Der Schreibprozeβ in Gruppen erleichtert das Schreiben für jedes einzelne Gruppenmitglied. Maksudnya adalah proses menulis yang dilakukan secara berkelompok

Dari hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa dari 12 variabel yang diteliti (umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengalaman, keyakinan, pengetahuan, sikap, jarak,

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kepala keluarga yang bertempat tinggal di Surabaya yang sudah menikah dan memiliki anak yang sedang sekolah,

Sistem akuntansi persediaan dirancang untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan di gudang. Sistem akuntansi persediaan terdiri atas

Triangulasi sumber yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara membandingkan data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber pengumpulan data, yakni wawancara, telaah

penelitian Adam yang menunjukkan bahwa jika pelayanan kesehatan di puskesmas tidak dapat memberikan jaminan mutu yang sesuai dengan harapan responden makan akan

Terdapat perbedaan yang dapat dilihat dari rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang berarti bahwa ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC