• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli pp: 8-17 ISSN : - (Media Online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ABDIMAS TGD Vol.1, No.1 Juli pp: 8-17 ISSN : - (Media Online)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pemanfaatan Web and Mobile Based Test Untuk Optimalisasi Ujian Online dan Metode

Multi RNG Sebagai Pola pengacakan Soal Di SMAIP Adzkia Dalam Menghadapi

Masa Pandemi Covid-19

Dicky Nofriansyah1 ,Jaka Prayudha2

1,2Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Email : 1dickynofriansyah@ymail.com, 2 jakaprayudha3@gmail.com

Abstrak

Pandemi Covid-19 mengakibatkan sekolah-sekolah melaksanakan pembelajaran daring. Seluruh elemen pembelajaran dilaksanakan secara daring baik penyampaian materi ajar, tugas, maupun ujian. Sekolah-sekolah saat ini banyak mempersiapkan Learning Management System (LMS) salah satunya adalah ujian online. Ujian online ini dibutuhkan agar pelaksanaannya dapat di lakukan secara daring di rumah siswa. Ujian online ini dapat menyelesaikan permasalahan orang tua dan siswa di dalam upaya menerapkan protokol kesehatan yaitu menghindari kerumunan. Ujian online yang dilakukan juga mengadopsi Metode Multi Random Number Generator yang diharapkan dapat melakukan pengacakan soal sehingga siswa yang ujian pada waktu bersamaan tidak dapat bekerjasama dikarena soal yang muncul berbeda satu dengan yang lain pada waktu yang sama. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah sebuah manajemen sistem pembelajaran yang mampu mengatasi masalah sekolah, orang tua, dan siswa dalam proses ujian harian, ujian mingguan, ujian tengah semester dan ujian semester. Diharapkan manajemen sistem pembelajaran yang dibangun menjadi solusi bagi sekolah-sekolah yang menerapkan pembelajaran secara daring.

Kata kunci: Covid-19, Sekolah Daring, Web Based Test, Ujian Online, LMS Abstract

The Covid-19 pandemic has forced schools to carry out online learning. All elements of learning are carried out online, both delivery of teaching materials, assignments, and exams. Many schools are currently preparing a Learning Management System (LMS), one of which is online exams. This online exam is needed so that its implementation can be done online at the student's home. This online exam can solve the problems of parents and students in an effort to implement health protocols, namely avoiding crowds. The online exams carried out also adopt the Multi Random Number Generator Method which is expected to be able to randomize questions so that students taking exams at the same time cannot work together because the questions that appear are different from one another at the same time.The result of this community service is a learning system management that is able to overcome the problems of schools, parents, and students in the process of daily exams, weekly exams, midterm exams and semester exams. It is hoped that the management of the learning system that is built will be a solution for schools that implement online learning.

Keywords: Covid-19, Online School, Web Based Test, Online Exam, LMS

1. PENDAHULUAN

Di tengah gelombang pandemi global, ada peningkatan e-learning yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada 1 April, hampir 1.5 miliar anak di 173 negara yang mengalami kendala pembelajaran akibat Coronavirus (Covid-19) selain itu terdapat banyak penutupan sekolah. Penutupan sekolah karena COVID-19 telah membawa gangguan signifikan pada pendidikan di seluruh Eropa. Bukti yang muncul dari beberapa negara berpenghasilan tertinggi di kawasan ini menunjukkan bahwa pandemi menimbulkan kerugian pembelajaran dan peningkatan ketidaksetaraan. Untuk mengurangi dan membalikkan efek negatif jangka panjang, negara-negara berpenghasilan menengah-bawah yang kurang makmur lainnya, yang kemungkinan akan terkena dampak lebih parah, perlu menerapkan program pemulihan pembelajaran, melindungi anggaran pendidikan, dan bersiap menghadapi guncangan di masa depan dengan “membangun kembali lebih baik(Rahmah, 2015).

Pada puncak pandemi, 45 negara di kawasan Eropa dan Asia Tengah menutup sekolahnya, berdampak pada 185 juta siswa. Mengingat situasi yang tiba-tiba, guru dan administrasi tidak siap

(2)

untuk transisi ini dan dipaksa untuk segera membangun sistem pembelajaran jarak jauh darurat. Salah satu keterbatasan pembelajaran jarak jauh darurat adalah kurangnya interaksi pribadi antara guru dan siswa. Dengan siaran, ini sama sekali tidak mungkin. Namun, beberapa negara menunjukkan inisiatif dengan menggunakan metode lain untuk meningkatkan pengalaman pendidikan jarak jauh, termasuk media sosial, email, telepon, dan bahkan kantor pos.

Kegiatan yang melibatkan kelompok masyarakat, seperti pergi ke sekolah, bekerja dan beribadah, kini mulai dibatasi. Pemerintah telah menghimbau dan mengeluarkan aturan kerja, belajar dan sholat di rumah untuk mengurangi jumlah pasien terpapar COVID-19 dan menurunkan prevalensi di Indonesia. Menteri Nadym Anwar Makalim mengumumkan Surat Edaran Nomor tentang Satuan Pendidikan Tahun 2020 dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Pendidikan di Masa Darurat Wabah. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara online untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (Covid19). Dampak pandemi Covid 19 di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan peraturan baru yang secara resmi menghapuskan ujian nasional (UN) pada tahun 2020(Zulkarnain et al., 2020). Dari tingkat dasar (SD) hingga studi sekolah menengah (SMA) dibebaskan dari ujian. Pemerintah menghapuskan ujian nasional (UN) sebagai langkah awal untuk menekan penyebaran virus Covid-19 dan mempermudah siswa sehingga ada upaya literasi digital(Rahmah, 2015),(Chan & Chiu, 2017).

Upaya literasi digital untuk kondisi saat ini sangatlah penting dikarenakan pendidikan membutuhkan media untuk menyampaiakan materi secara kompleks kepada pelajar(Supratman & Wahyudin, 2017). Banyak penelitian-penelitian yang telah dan sedang dilakukan terkait literasi digital pada bidang pendidikan. Mengenai pengembangan keterampilan literasi digital dari masing-masing peserta, tabel 3 merangkum tingkat literasi digital sebelum dan sesudah penyelesaian penceritaan digital oleh tiga peserta. Secara umum, kompetensi digital (Tingkat I) meningkat dari yang muncul dari dasar atau kompeten, dan dari dasar ke advanced; penggunaan digital (Tingkat II) meningkat dari yang baru ke tingkat dasar atau kompeten, dan transformasi digital (Tingkat III) meningkat dari yang baru ke tingkat dasar atau kompeten(Hodges et al., 2020).

Di Indonesia, literasi digital dan pendidikan literasi TIK dilakukan dalam kurikulum TI di sekolah untuk teknis keterampilan dan blog atau portal informal untuk pengetahuan umum dalam TIK. Karena pembelajar perlu menjadi pembelajar mandiri dalam lingkungan yang dibentuk oleh TIK, tidak dapat dihindari bahwa mereka akan didorong untuk beradaptasi dengan semakin kompleksnya lanskap TIK. Namun, implementasinya dibatasi oleh masalah ekonomi Indonesia, rumit oleh kuantitas dan kualitas infrastruktur TIK yang terbatas, dan rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang TIK(Dhawan, 2020).

Indonesia menghadapi era digital dengan lebih dari 43 juta akun Facebook pada Januari 2012 dan 19 juta akun di Twitter, lonjakan hampir 400% hanya dalam satu tahun (Matt,Abud: 2012) . Terkait dengan fakta ini, ada proyeksi yang menyatakan bahwa jumlah penetrasi gadget di Indonesia akan melampaui jumlah orang Indonesia. Sejalan dengan tren peningkatan utilitas gadget, akses Internet menjadi dinamis dan praktis. Survei oleh PEW Research Center (2013) menyatakan bahwa data kepemilikan smartphone di Indonesia pada rentang usia 18-29 tahun mencapai 18%, dan 9% dalam rentang usia 30-49 tahun. Statistik ini menunjukkan bahwa warga negara Indonesia telah mengadopsi teknologi digital dengan media digital berbasis internet yang diakses melalui gadget, khususnya ponsel. Literasi digital dalam konteks utilitas perangkat digital dapat disimpulkan sebagai moderat cenderung tinggi. Seiring dengan kemampuan ini, pengguna gadget harus disertai dengan pemahaman bagaimana menggunakan teknologi digital dengan bijaksana(Orabona, 2019).

Dalam pelaksanaan pembelajaran, selain pemilihan model pembelajaran yang tepat tetapi juga sebagai pengajar tentunya harus dapat memilih media pembelajaran juga yang tepat. Untuk kondisi saat ini, media pembelajaran memiliki peranan yang amat penting dalam penyajian informasi dan pengetahuan terkait pembelajaran. Media ini bisa media dalam bentuk cetak atau aplikasi daring. Melihat dari perkembangan yang ada media yang banyak di adopsi saat ini adalah media online yang secara realtime dapat di akses. Pemanfaatan media pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam pembelajaran pada tingkatan perguruan tinggi, tetapi seiring perkembangan zaman sudah melingkupi seluruh aspek dan jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak sampai pendidikan tinggi.

Kebijakan yang dicanangkan pemerintah Indonesia untuk merespon pandemi adalah dengan menerapkan prinsip social distancing di seluruh lapisan masyarakat. PSBB (Pembatasan Sosial Utama)

(3)

juga berlaku di beberapa kota besar di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus ini. Kebijakan ini berdampak besar pada proses pembelajaran dunia pendidikan Indonesia, khususnya siswa SMA. Penerapan social distancing di sekolah dasar dan menengah, sekolah menengah atas dan konferensi akan berlanjut hingga kondisi yang menguntungkan dan aman dinyatakan. Sekolah diliburkan selama pandemi, namun proses pendidikan dan pembelajaran harus tetap berjalan agar siswa tidak terlambat dalam menimba ilmu dari pendidik. Untuk institusi yang telah melakukan transisi untuk menggunakan 100% sumber daya online, siswa dapat berharap untuk belajar menggunakan kombinasi sumber daya teknologi mutakhir tanpa perlu bepergian untuk menghadiri kuliah, ujian, atau sesi diskusi langsung(Rasmitadila et al., 2020).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Kemendikbud) telah menyusun kebijakan terkait ujian kenaikan pangkat yang dilaksanakan pada saat wabah Covid-19. Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), mencontohkan sekolah boleh saja memiliki ujian akhir semester (UAS), tetapi tidak ada bentuk ujian yang mewajibkan penerimaan siswa. Prosedur UAS dikecualikan berdasarkan kapasitas sekolah. Pemberitahuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan bahwa kenaikan pangkat dapat berupa rapor sekolah dan daftar prestasi sebelumnya. Selain itu, sekolah dapat menyerahkan pekerjaan rumah secara online dan mengikuti ujian secara online. Bentuk penilaian lain juga diperbolehkan selama dilakukan secara langsung(Adnan & Anwar, 2020).

Ujian akhir semester dan akhir semester dirancang untuk mendorong kegiatan belajar yang bermakna. Pembelajaran online mungkin merupakan pengalaman yang benar-benar baru bagi siswa-siswa di sekeolah. Tetapi kondisi pandemi saat ini mengharuskan setiap sekolah untuk mengikuti pelaksanaan pembelajaran secara daring salah satu adalah ujian secara daring dan hal ini juga diterapkan di SMA Islam Plus Adzkia. SMA Islam Plus Adzkia yang merupakan satu-satunya sekolah menengah atas yang fokus untuk meluluskan siswanya di Sekolah Kedinasan, Tahfidz Qur’an, Kewirausahaan dan Kuliah Keluar Negeri. Salah satu yang menjadi masalah di sekolah ini adalah teknik pelaksanaan ujian yang efektif dari sebelumnya yang menggunakan google classroom menjadi konsep web based test.

Mekanisme Web Based Test (WBT) sangat mudah, dengan hanya mengklik opsi yang tepat untuk soal tertentu. Format pertanyaan seperti pertanyaan pilihan berganda pada umumnya. Misalnya meng-Klik pilihan A jika jawabannya A atau klik D jika jawabannya D. Metode evaluasi terdiri dari pemberian nilai negatif pada jawaban yang salah, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Ada dua cara untuk mengakhiri tes: 1. Tunggu sampai waktu habis, yang berarti pertanyaan akan otomatis ditutup ketika waktu habis, jadi tidak perlu melakukan apapun. Biasanya layar akan memperingatkan ketika waktunya kurang dari 3 menit, tetapi periksa dulu apakah jawabannya pasti, lalu periksa apakah telah melakukan kesalahan dan 2. Akhiri tes dengan mengklik selesai(Roever, 2006).

Tes Berbasis Web dapat di artikan sebagai sebuah aplikasi yang digunakan untuk melakukan evaluasi. Karakteristik dari WBT ini hampir sama dengan tes pada umumnya. Yang membedakan antara konsep WBT dan yang lain adalah pada perspektif penyampaiannya. Kalau konsep konvensional menggunakan konsep paperless tetapi kalau WBT sudah mneggunakan aplikasi yang terintegrasi seperti konsep skoring atau koreksi direct langsung dilakukan oleh komputer(Roever, 2001).

Terdapat ada beberapa jenis model WBT yaitu : (1) Open Mode Test. Model ini merupakan model dimana setiap orang dapat mengakses dan mengikutinya tanpa perlu adanya verifikasi atau registrasi terlebih dahulu. (2) Controlled Mode Test Model ini hampir sama dengan Model Terbuka, tapi dalam model ini peserta tes hanya diperuntukkan bagi end user atau pengguna yang sudah terverifikasi ditandai dengan mampu mengakses username dan passwordnya secara benar. (3) Supervision Mode Test. Konsep dari model ini terdapat Supervisor yang dapat mengidentifikasi peserta tes untuk diautentikasi Dan (4) Managed Mode Model. Pada model ini biasanya tes dilakukan secara tersentralisasi dimana biasanya pada model ini di atur oleh organisasis. Dalam model ini biasanya membutuhkan staff atau operator untuk mengaktualisasikan dan mengoperasikan model tes ini. Dalam aplikasi ujian online ini mengadopsi metode Multi Random Number Generator (MRNG).

Multiplicative RNG merupakan pembangkit bilangan acak yang banyak digunakan dalam program

komputer. Bilangan acak yang dibangkitkan oleh komputer (bersifat acak semu), dibangkitkan menggunkan rumus matematika yang dikerjakan berulang-ulang sesuai kebutuhan(Lambić et al., 2018).

(4)

2. METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan Web Based Test ini di awali dengan kerjasama kemudian tim membangun aplikasi ujian onlinenya. Adapun model pengembangan dari perangkat lunak ini adalah model air terjun seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Waterfall Algorithm.

Adapun mekanisme dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat, yaitu sebagai berikut: 1. Admin Akademik

Adapun mekanisme pelaksanaa pengabdian masyarakat adalah pertama admin akademik memberikan setingan jadwal ujian di dashboard admin seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Interface be smart school.

Kemudian pada dashboar admin akan terlihat, bahwasanya jenis ujian akhir semester (UAS 2021) telah di tambahkan seperti terlihat pada gambar di 3 di bawah ini:

(5)

Gambar 3. Tampilan data jenis ujian

Kemudian dari admin akademik menginputkan jenis soal dari ujian akhir semester tersebut seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Tampilan halaman kategori

Data soal dari masing-masing paket ujian semester akan diinputkan soalnya, kemudian dikumpulkan untuk dilaksanakan ujian daring seperti gambar di bawah ini.

Gambar 5. Tampilan data soal

Selanjutnya pihak admin akademik menginputk data siswa yang dapat diizinkakn mengikut ujian berbasis web based test seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

(6)

Gambar 6.Tampilan jadwal 2. Siswa

Untuk siswa yang melaksanakan ujian secara daring harus mengakses https://smaipadzkia.sch.id/ kemudian melakukan login atau mahasiswa mendownload SMAIP Adzkia di playstore.

Gambar 7. Tampilan login akun

Kemudian siswa mengakses Ujian atau Kuis yang ditampil dihalaman siswa tersebut seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

(7)

Untuk selanjutnya siswa melaksanakan ujian atau kuis dan terlihat seperti gambar di bawah ini:

Gambar 9. Tampilan halaman ujian harian

Dan setelah melakukan ujian hasil ujian dari setiap siswa akan terlihat baik kelulusan dan kegagalan siswa saat mengerjakan soal tersebut seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 10. Tampilan halaman pembahasan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukannya pengabdian kepada masyarakat dan dilaksanakan ujian daring, terdapat banyak hal positif yang didapatkan diantaranya adalah siswa terlihat bisa konsentrasi dan banyak waktu untuk mengerjakan soal seperti terlihat pada dokumentasi pelaksanaan ujian di bawah ini:

(8)

Gambar 11.Dokumentasi

Dari pengabdian masyarakat ini juga terlihat juga tingkat analisis pre-test dan post-test siswa di kelas eksperimen (pengabdan masyarakat) seperti terlihat pada tabel dan gambar di bawah ini:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pre-Test Dari Data Kelas Kontrol No Kelas Interval Frekuensi Absolut Persentase Frekuensi

Absolut (%) 1 45 - 50 10 31.25 2 51 - 56 5 15.625 3 57 - 63 5 15.625 4 64 - 69 0 0 5 70 - 75 12 37.5

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Post-Test Dari Data Kelas Eksperimen No Kelas Interval Frekuensi Absolut Persentase Frekuensi

Absolut (%) 1 65 - 71 8 25.00 2 72 - 78 7 21.88 3 79 - 85 10 31.25 4 86 - 92 5 15.63 5 93 -100 2 6.25

(9)

Dan berikut ini adalah histogram dari masing-masing kelas Eksperimen baik pre-test

dan post-test.

Gambar 12. Hasil Pre post

4. KESIMPULAN

Berdasarkan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Metode MRNG sangat tepat dalam melakukan pengacakan soal pada waktu yang bersamaan 2. Ujian Daring dapat mempermudah sekolah dan guru untuk memantau hasil ujian secara realtime 3. Ujian Daring merupakan solusi sekolah dalam tata kelola pembelajaran menghadapi masa

pandemi Covid-19.

5. SARAN

Adapun saran yang diberikan dalam pengembangan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu: 1. Sekolah-sekolah lain dapat mengadopsi model ujian ini dalam membantu proses pembelajaran 2. Peneliti berikutnya dapat mengembangkan LMS yang ada

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada STMIK Triguna Dharma dan SMAIP Adzkia yang telah memberi dukungan financial dan moril terhadap publikasi dan pengabdian masyarakat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M., & Anwar, K. (2020). Ed606496. 2(1), 2–8.

Chan, B. S. K., & Chiu, T. K. F. (2017). Digital Literacy Learning In Higher Education Through Digital Storytelling Approach. Journal of International Education Research, 13(1), 1–16. http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1144564.pdf

Dhawan, S. (2020). Online Learning: A Panacea in the Time of COVID-19 Crisis. Journal of

Educational Technology Systems, 49(1), 5–22. https://doi.org/10.1177/0047239520934018

Hodges, C., Moore, S., Lockee, B., Trust, T., & Bond, A. (2020). Remote Teaching and Online Learning. Educause Review, 1–15. https://er.educause.edu/articles/2020/3/the-difference-

between-emergency-remote-teaching-and-online- learning%0Ahttps://er.educause.edu/articles/2020/3/the-difference-between-emergency-remote-teaching-and-

Lambić, D., Janković, A., & Ahmad, M. (2018). Security Analysis of the Efficient Chaos Pseudo-random Number Generator Applied to Video Encryption. Journal of Electronic Testing, 34(6), 709–715. https://doi.org/10.1007/s10836-018-5767-0

(10)

Orabona, F. (2019). A Modern Introduction to Online Learning. http://arxiv.org/abs/1912.13213 Rahmah, A. (2015). Digital Literacy Learning System for Indonesian Citizen. Procedia Computer

Science, 72, 94–101. https://doi.org/10.1016/j.procs.2015.12.109

Rasmitadila, Aliyyah, R. R., Rachmadtullah, R., Samsudin, A., Syaodih, E., Nurtanto, M., & Tambunan, A. R. S. (2020). The perceptions of primary school teachers of online learning during the covid-19 pandemic period: A case study in Indonesia. Journal of Ethnic and Cultural Studies,

7(2), 90–109. https://doi.org/10.29333/ejecs/388

Roever, C. (2001). Concerns with Computerized Adaptive Oral Proficiency Assessment. Language

Learning & Technology, 5(2), 84–94. http://llt.msu.edu/vol5num2/roever/default.html

Roever, C. (2006). Validation of a web-based test of ESL pragmalinguistics. Language Testing, 23(2), 229–256. https://doi.org/10.1191/0265532206lt329oa

Supratman, L. P., & Wahyudin, A. (2017). Digital Media Literacy to Higher Students in Indonesia.

International Journal of English Literature and Social Sciences, 2(5), 51–58. https://doi.org/10.24001/ijels.2.5.7

Zulkarnain, Z., Heleni, S., & Thahir, M. (2020). Digital literacy skills of math students through e-learning in COVID-19 era: A case study in Universitas Riau. Journal of Physics: Conference

Gambar

Gambar 1. Waterfall Algorithm.
Gambar 3. Tampilan data jenis ujian
Gambar 7. Tampilan login akun
Gambar 9. Tampilan halaman ujian harian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Rekapan jawaban form soal kuis yang ditunjukkan pada Gambar 4 menunjukkan bahwa rata – rata mahasiswa mengikuti dan menjawab dengan benar dari pelatihan pertama

struktur kristal senyawa ion mengandung ion-ion positif dan negatif yang terikat oleh gaya elekstrostatis yang sangat le- mah. Padahal struktur kristal senyawa ion

Dari hasil survey angket yang kami berikan kepada pelaku UMKM di Binjai yang tergabung dalam organisasi IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) 79% belum memahami peran

Parameter kualitas air pada proses budidaya ikan berperan dalam menciptakan suasana lingkungan hidup ikan, agar perairan kolam mampu memberikan suasana yang nyaman

Tujuan pelatihan ini adalah sebagai bentuk aplikasi Tri Darma Perguruan tinggi, silaturahim kepada masyarakat khususnya pada ibu rumah tangga yang melakukan usaha

Tahapan ketiga atau terakhir ini terdiri dari 2 proses yaitu 1). Guru memahami desain model pembelajaran yang akan digunakan untuk pembelajaran inspiratif lalu mengaplikasikan

Metode kegiatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah: sosialisasi menggunakan booklet dengan materi sosialisasi yang berisi tentang konsep dasar

Beranjak dari kebutuhan pihak sekolah untuk membantu menyebarkan informasi terkait upaya penggalangan dana dari masyarakat untuk pembangunan dan pengembangan sarana serta