• Tidak ada hasil yang ditemukan

FARMAGAZINE ISSN : Vol. 1 No. 1 - Februari 2014 Jurnal Ilmiah Kefarmasian SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FARMAGAZINE ISSN : Vol. 1 No. 1 - Februari 2014 Jurnal Ilmiah Kefarmasian SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Farmagazine Vol. 1 No. 1 Februari 2014 1

ISSN : 2302-4933

Vol. 1 No. 1 - Februari 2014

Jurnal Ilmiah Kefarmasian

FARMAGAZINE

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG

(2)

Farmagazine Vol. 1 No. 1 Februari 2014 ii

ISSN : 2302-4933

Vol. 1 No. 1 - Februari 2014

Jurnal Ilmiah Kefarmasian

FARMAGAZINE

Editor

: Yusransyah, S.Far., M.Sc., Apt.

Fajrin Noviyanto, S.Farm., M.Sc., Apt.

Abdul Aziz Setiawan, S.Si., M.Farm., Apt.

Reviewer

: Prof. Dr. Syed Azhar Syed Sulaiman

Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.

Dr. Diah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., Apt.

Dr. H. Priyanto, M.Biomed., Apt.

Dr. Asmiyenti Djaliasrin Djalil, S.Si., M.Si.

Prof. Dr. Wahono Sumaryono., Apt.

Ditribusi dan Pemasaran : Tim LPPM

Sekretariat

: LPPM Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang

Periode Terbit

: 2 x dalam setahun

Terbit Pertama

: Februari 2014

Harga Berlangganan

: Rp. 150.000 (2 Nomor)

Jurnal Ilmiah Kefarmasian (Farmagazine) adalah jurnal ilmiah tentang hasil-hasil penelitian

ilmu-ilmu farmasi yang meliputi: farmasi maritim, farmasi bahan alam, formulasi, kimia

farmasi, rumah sakit dan komunitas, farmakologi, dan bioteknologi farmasi.

Sistematika dan urutan materi artikel ilmiah hasil penelitian disusun atas; judul; nama (nama

peneliti); abstrak; kata kunci; pendahuluan (termasuk latar belakang, landasan teori, tujuan

penelitian); metode penelitian; analisis data; hasil dan pembahasan; simpulan; kepustakaan.

Artikel ilmiah hasil penelitian tersebut diketik 1 spasi, Arial 11, kertas A4, maksimum jumlah

artikel 10 halaman. Artikel yang dikirim hendaknya disertai dalam bentuk soft copy dengan

program Microsoft Word (MS Word) atau PDF.

Alamat Redaksi:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang

Jl. KH Syekh Nawawi km.4 No.13 Tigaraksa – Kabupaten Tangerang

Telp./Fax. (021) 2986 7307

E-mail: lppmstfm01@gmail.com

Jl. Bhakti Manunggal No. 05 Salahaur Rangkasbitung

Telp./Fax. (0252) 205884

(3)

Farmagazine Vol. 1 No. 1 Februari 2014 iii

ISSN : 2302-4933

Vol. 1 No. 1 - Februari 2014

Jurnal Ilmiah Kefarmasian

FARMAGAZINE

DAFTAR ISI

SUSUNAN REDAKSI Ii

DAFTAR ISI Iii

Prediksi Toksisitas Senyawa Antioksidan Alamai dan Analisis Interaksinya terhadap Reseptor VEGF-1 Menggunakan Metode Moleculer Docking

Oleh: Dina Pratiwi, M. Insanu, dan Sophi Damayanti

1 - 9

Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Faringitis Anak di Instalasi Rawat Jalan RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2013

Oleh: Nur’aini, Ayup Miladi, Ary Dwi Lestari

10 - 17

Efek Penambahan Ekstrak Daun Kembang Sungsang (Gloria Superba L.) Pada Ekstrak Daun Gandarusa (Justicia Gendarussa Burm. F.) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Kalium Oksonat

Oleh: Abdul Aziz Setiawan, Sediarso, Siska

18 - 25

Analisa Tingkat Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Kefarmasian Unit Rawat Jalan di IFRS Serang

Oleh: Sofi Nurmay Stiani, Siti Nurfitriani

26 - 31

Peningkatan Penetrasi Aminofilin dari Sediaan Gel Antiselulit dengan Enhancher Propilenglikol melalui membran Kulit Tikus Jantan

Oleh: Meta Safitri dan Tedjo Yuwono

32 - 39

Analisis Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul Tahun 2006 – 2008 disertai Diskusi Kelompok Kecil

Oleh: Yusransyah, Sugiyanto, Satibi

(4)

Farmagazine Vol. 1 No. 1 Februari 2014 26

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN UNIT RAWAT JALAN DI IFRS SERANG

ANALYSIS OF SOCIAL SECURITY ADMINISTRATOR PATIENT SATISFACTION IN PHARMACEUTICAL CARE OUTPATIENT IN HOSPITAL PHARMACY OF SERANG

Sofi Nurmay Stiani1, Siti Nurfitriani2

1,2Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang

*Corresponding Author E-mail: Sofia_2486@yahoo.com

ABSTRACT

Quality of pharmacy services greatly affect the quality of health care, and even become one of the determinants of health care institution's image in the public eye. As the indicator is a five-dimensional assessment of the level of satisfaction (Parasuraman, et al, 1991): Responsiveness, reliability, assurance, empathy and tangibles. Patient satisfaction can affect the interest to go back to the same hospital. This will be a free promotion from mouth to mouth for prospective patients to expect more positive for businesses in hospital pharmacies (Supranto J. 2001). The Aim this research to find out how much the level of patient satisfaction BPJS the Pharmaceutical Services Outpatient Unit in IFRS RSUD Serang. This study uses survey method, which is a primary data collection methods that require communication between researcher and respondent. Based on research that has been conducted, the results showed that the level of satisfaction of patients in the Outpatient Unit of Hospital Pharmacy Installation Serang reach an average value of 0.77 with the interpretations are quite satisfied. Dimensions tangible (physical evidence), the overall dimensions of the patients were quite satisfied with the value of 0.74. Dimensions reliability, the overall dimensions of the patients were quite satisfied with the value of 0.67. Dimensions Assurance, the overall dimensions of the patients were very satisfied with the value of 0.81. Dimensions Responsiveness the overall dimensions of the patients were quite satisfied with the value of 0.78. Dimensions empathy in this dimension and overall patient was very satisfied with the value of 0.85.

Keywords: Level of satisfaction, Pharmaceutical Care, Patient BPJS, Outpatient

ABSTRAK

Mutu pelayanan kefarmasian sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan di mata masyarakat. Sebagai indikatornya adalah lima dimensi penilaian atas tingkat kepuasan (Parasuraman, et al, 1991): Responsiveness (ketanggapan), reliability (kehandalan), assurance (jaminan), emphaty (empati) dan tangibles (bukti fisik). Kepuasan pasien dapat mempengaruhi minat untuk kembali ke rumah sakit yang sama. Hal ini akan menjadi promosi gratis dari mulut kemulut bagi calon pasien lainnya yang diharapkan sangat positif bagi usaha apotek di rumah sakit (Supranto J. 2001). Tujuan Penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap Pelayanan Kefarmasian Unit Rawat Jalan di IFRS RSUD Serang. Penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu merupakan suatu metode pengumpulan data primer yang memerlukan adanya komunikasi antara peneliti dan responden. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil menunjukan bahwa tingkat kepuasan pasien di Unit Rawat Jalan Instalasi Farmasi RSUD Serang mencapai nilai rata-rata sebesar 0,77 dengan interpretasi cukup puas. Dimensi tangible (bukti fisik), dalam dimensi ini secara keseluruhan pasien merasa cukup puas dengan nilai sebesar 0,74. Dimensi reliability (kehandalan), dalam dimensi ini secara keseluruhan pasien merasa cukup puas dengan nilai sebesar 0,67. Dimensi Assurance (Jaminan), dalam dimensi ini secara keseluruhan pasien merasa sangat puas dengan nilai sebesar 0,81. Dimensi Responsiveness (Daya Tanggap), dalam dimensi ini secara keseluruhan

(5)

Farmagazine Vol. 1 No. 1 Februari 2014 27 pasien merasa cukup puas dengan nilai sebesar 0,78. Dimensi empathy (Empati) dalam dimensi ini secara keseluruhan pasien merasa sangat puas dengan nilai sebesar 0,85.

Kata kunci : Tingkat kepuasan, Pelayanan Kefarmasian, Pasien BPJS, Rawat Jalan PENDAHULUAN

Pelayanan Farmasi Rumah Sakit merupakan salah satu kegiatan dirumah sakit untuk menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Tuntutan pasien akan mutu pelayanan farmasi, mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigm lama (drug oriented), ke paradigm baru (patien oriented).

Mutu pelayanan kefarmasian sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan dimata masyarakat. Sebagai indikatornya adalah lima dimensi penilaian atas tingkat kepuasan (Parasuraman, et al, 1991): Responsiveness (ketanggapan), reliability (kehandalan), assurance (jaminan), emphaty (empati) dan tangibles (bukti fisik).

Masalah utama sebagai sebuah lembaga jasa pelayanan kesehatan yang banyak pesaingnya adalah pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai harapan pasien /pelanggan atau belum. Oleh karena itu, Rumah Sakit Umum Daerah Serang dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan dan kepuasan pasien /pelanggan dengan meningkatkan kualitas pelayanan agar kepuasan pasiennya meningkat. Rumah Sakit Umum Serang perlu secara cermat menentukan kebutuhan pasien/pelanggan sebagai upaya untuk memenuhi harapan/keinginan dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa dari seseorang yang mendapat kesan dari membandingkan hasil pelayanan kinerja dengan harapan-harapannya (Kotler, 2003). Sedangkan Tjiptono (2005) berpendapat bahwa kepuasan atau ketidak puasan merupakan respon pelanggan sebagai hasil dan evaluasi ketidak sesuaian kinerja/tindakan yang dirasakan sebagai akibat dari tidak

terpenuhinya harapan. Pada dasarnya harapan pasien adalah perkiraan atau keyakinan pasien tentang pelayanan yang diterimanya akan memenuhi harapannya.

Dalam katalog terbitan Kemenkes (2013) dijelaskan bahwa Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

Bentuk konkrit untuk mengukur kepuasan pelanggan rumah sakit, dalam seminar survei kepuasan pelanggan di Rumah Sakit (Djunadi, 2006), mengemukakan ada empat aspek yang dapat diukur yaitu: Kenyamanan, Hubungan pelanggan dengan petugas, kompetensi petugas dan biaya. 1. Kenyaman, aspek ini dijabarkan dalam

pertanyaan tentang lokasi rumah sakit, kebersihan, kenyamanan ruangan, makanan dan minuman, peralatan ruangan, tata letak, penerangan, kebersihan WC, pembuangan sampah, kesegaran ruangan dan lain–lain.

2. Hubungan pelanggan dengan petugas Rumah Sakit, dapat dijabarkan dengan pertanyaan yang menyangkut keramahan, informasi yang diberikan, sejauh mana tingkat komunikasi, responsi, support, seberapa tanggap dokter/perawat di ruangan IGD, rawat jalan, rawat inap, farmasi, kemudahan dokter/perawat dihubungi, dan sebagainya.

3. Kompetensi teknis petugas, dapat dijabarkan dalam pertanyaan kecepatan pelayanan pendaftaran, keterampilan dalam penggunaan teknologi, pengalaman petugas medis, gelar medis yang dimiliki, terkenal, keberanian mengambil tindakan.

(6)

Farmagazine Vol. 1 No. 1 Februari 2014 28 4. Biaya, dapat dijabarkan dalam pertanyaan

kewajaran biaya, kejelasan komponen biaya, biaya pelayanan, perbandingan dengan rumah sakit yang sejenis lainnya, tingkat masyarat yang berobat, ada tidaknya keringanan bagi masyarakat miskin.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu merupakan suatu metode pengumpulan data primer yang memerlukan adanya komunikasi antara peneliti dan responden. Adapun salah satu cara pengumpulan data dalam metode survey yaitu tehnik kuesioner (Indriantoro dan Supomo, 2002).

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini, adalah kuesioner.

Bahan

Bahan dalam penelitian ini adalah alat tulis (ball point, buku tulis dll), komputer, kalkulator dan buku, buku referensi sebagai bahan pertimbangan, program SPSS.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis kualitatif merupakan penganalisisan data yang tidak dapat dinominalkan dengan menggunakan angka-angka, melainkan disajikan berupa keterangan, penjelasan dan pembahasan teori. Dari analisis tersebut kemudian dibuat suatu penyajian atau pengujian.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah suatu bentuk analisis yang penyajiannya dalam angka-angka yang dapat diukur dan dihitung . Tingkat ukuran yang dipakai dalam pengukuran variabel adalah dengan skala Likert, dimana seorang responden dihadapkan pada beberapa pertanyaan kemudian diminta memberikan jawabannya (Algifari, 2001).

Tahapan penelitian menjelaskan langkah kerja yaitu : uji validitas, dan reabilitas, dengan membagikannya terhadap 30 responden. Kemudian hasil dari pertanyaan yang valid dan reliable diolah dan dijadikan pertanyaan penelitian untuk sisa pasien yang terdapat dalam sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tanggapan kepuasan responden laki-laki dan perempuan diprediksikan akan menunjukkan perbedaan karena faktor emosional. Berikut tabulasi perbedaan jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin. Usia juga mencerminkan kondisi fisik dari seseorang. Berikut tabulasi perbedaan jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 1. Tabulasi perbedaan jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin

Dalam kaitannya dengan bidang kesehatan, umur dapat mencerminkan mengenai kebutuhan perawatan kesehatan

tertentu pada diri seseorang. Responden dikelompokkan ke dalam 5 kategori, dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Kelompok responden berdasarkan usia

No. Jenis Kelamin Frekuensi % Frekuensi

1 Laki – laki 184 46%

2 Perempuan 216 54%

(7)

Farmagazine Vol. 1 No. 1 Februari 2014 29

Hasil data yang telah diteliti distribusi responden berdasarkan usia menunjukan mayoritas pasien terbanyak yang berkunjung yaitu usia >50 tahun, hal ini disebabkan karena semakin tua usia seseorang maka akan semakin lemah fungsi dari masing-masing organ dalam tubuh. Mutu pelayanan penelitian ini merupakan variabel

bebas yang terdiri dari bukti fisik, kehandalan, jaminan, empati, dan daya tanggap pelayanan kefarmasian kepada pasien. Kepuasan responden terhadap pelayanan bukti fisik secara keseluruhan pasien merasa cukup puas dengn pelayanan yang sudah diterima.

Fig 1. Frekuensi Responden Terhadap Bukti Fisik

Fig 2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Kehandalan Unit Rawat Jalan di IFRS RSUD Serang

Secara keseluruhan dari dimensi kehandalan dapat disimpulkan bahwa pasien merasa

cukup puas dengan nilai sebesar 0,67. Hasil analisa pada dimensi jaminan adalah pasien

No. Usia Frekuensi % Frekuensi

1 < 20 tahun 40 10% 2 20-30 tahun 64 16% 3 31-40 tahun 76 19% 4 41-50 tahun 72 18% 5 > 50 tahun 148 37% Total 400 100%

(8)

Farmagazine Vol. 1 No. 1 Februari 2014 30 merasa puas yang dilihat dari tersedianya

perbekalan farmasi (obat dan alat kesehatan yang lengkap), harga obat murah, pasien

merasa aman dan nyaman ketika melakukan pengobatan di Apotek.

Fig 3. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Jaminan Unit Rawat Jalan Di IFRS RSUD

Serang

Fig 4. Distribusi frekuensi jawaban resonden terhadap daya tanggap

Setelah melihat perbandingan antara harapan dan kenyataan dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa pelayanan terhadap

dimensi daya tanggap ini pasien sudah merasa cukup. 0 20 40 60 80 100 120 SS S KS TS STS ∑ SS S KS TS STS ∑ HARAPAN KENYATAAN % FREKUENSI

1 Tersedianya perbekalan farmasi ( obat dan alat kesehatan yang lengkap )

2 Harga obat murah

3 Pasien merasa aman dan nyaman ketika melakukan pengobatan di apotek 0 20 40 60 80 100 120 SS S KS TS STS ∑ SS S KS TS STS ∑ HARAPAN KENYATAAN % FREKUENSI

1 Pemberian informasi obat yang jelas dan menyeluruh oleh petugas

2 Petugas apotek selalu sigap dalam menangani setiap keluhan pasien

(9)

Farmagazine Vol. 1 No. 1 Februari 2014 31

Fig 5. Distribusi Frekuensi Responden Terhadap Empati

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil menunjukan bahwa tingkat kepuasan pasien di Unit Rawat Jalan Instalasi Farmasi RSUD Serang mencapai nilai rata-rata sebesar 0,77 dengan interpretasi cukup puas. Kepuasan tersebut mencakup lima dimensi sebagai tolak ukur, yaitu : Dimensi

tangible (bukti fisik), dimensi reliability

(kehandalan), dimensi assurance (Jaminan), dimensi Responsiveness (daya tanggap), dan Empathy (Empati).

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2001. Analisis Regresi. Yogayakarta : BPFE.

Djunaidi, Moch. 2006. Analisis

KepuasanPelangan dengan

Pendekatan Fuzzy Service Quality dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan. Jurnal.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, Akuntan, 2002. Metedologi Penelitian Bisnis.Yogyakarta : Edisi Pertama, Penerbit BPFE.

Kotler, p. amstrong, g. 2003. Edisi kesembilan,

dasar – dasar pemasaran jilid

1(terjemaahan Alexander sindoro). Gramedia: Jakarta.

Parasuraman, A Zeithaml, Valerie. A dan L Berry, 1991. Delivering Quality service. The Free Press A Divission of Millan inc: New York.

Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. PT. Rineka Cipta:Jakarta.

Tjiptono,dkk. 2005. Service, quality, and Satisfaction. Andi Offset: Yogyakarta.

0 20 40 60 80 100 120 SS S KS TS S T S ∑ SS S KS TS S T S ∑ HARAPAN KENYATAAN % FREKUENSI

1 Petugas ramah dan sopan ketika melayani pasien 2 Petugas memberikan pelayanan tanpa memandang statuspasien

3 Petugas selalu memberikan perhatianterhadap keluhan pasien

Gambar

Fig 2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Kehandalan Unit Rawat Jalan di IFRS RSUD Serang  Secara  keseluruhan  dari  dimensi  kehandalan
Fig 3. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Jaminan Unit Rawat Jalan Di IFRS RSUD  Serang

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2l dan 3 atas laporan keuangan konsolidasi, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat

Dalam Kompilasi Hukum Islam ditegaskan bahwa pada dasarnya terhadap benda yang telah diwakafkan tidak dapat dilakukan perubahan atau penggunaan lain dari pada yang

Bahwa untuk memberi landasan, arah dan tujuan badan – badan kelengkapan Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada agar memudahkan perjalanan organisasi, maka

Stratifikasi vegetasi yang terbentuk pada tegakan daerah tangkapan air kelas hutan tanaman Taman Wisata Alam Gunung Meja hanya terdiri dari empat strata atau susunan tajuk yaitu B,

Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen adalah signifikan dengan tingkat kesalahan 0%, Indikator dari variabel kepuasan konsumen yang memiliki nilai

ketiadaan garis: bukan berarti agan engga akan punya musuh, tapi ini artinya agan cenderung disukai semua orang, lebih suka berdamai dan kalo harus

Enam sampai tujuh hari kemudian setelah pemaparan setelah, dalam serum mulai dapat di deteksi imunoglobulin G (IgG), sedangkan IgM mulai berkurang sebelum kadar

Telah dilaporkan bahwa bayi yang terlahir dari seorang wanita yang mengoleskan asam retinoat 0,05% sebanyak dua kali sehari untuk wajah berjerawat, sebelum dan