• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PENJAMIN DALAM KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS (PT) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PENJAMIN DALAM KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS (PT) SKRIPSI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PENJAMIN DALAM KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS (PT)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

OLEH:

EVA KRISNAWATI 060200115

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS (PT)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dalam Memenuhi Syarat-Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

EVA KRISNAWATI 060200115

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

Disetujui oleh:

Ketua Departemen Hukum Ekonomi

Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH NIP.195603291986011001

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum NIP. 195302151989032002 NIP. 197302202002121001

FAKULTAS HUKUM

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan penyertaan-Nya sehingga penulis diberi kekuatan dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sebuah sukacita besar dan kesempatan yang luar biasa manakala penulis dapat merampungkan pembuatan skripsi ini. Seperti yang kita ketahui bahwa skripsi merupakan salah satu persyaratan bagi Mahasiswa pada umumnya dan khususnya bagi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana. Adapun judul penulisan skripsi ini adalah “Tanggung Jawab dan Wewenang

Penjamin Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas (PT).”

Tak ada gading yang tak retak, kira-kira pepatah tersebut sangat cocok untuk mendeskripsikan keadaan skripsi ini yang masih sangat jauh dari kata sempurna. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Namun atas dasar sifat manusiawi yang tidak luput dari kesalahan, dengan segala hormat penulis meminta maaf. Oleh karenanya saran, kritik dan ide-ide yang membangun dalam penulisan skripsi ini sangat penulis harapkan dan karenanya akan diterima dengan senang hati serta dengan bijaksana. Diatas semuanya, perkenankanlah dengan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:

(4)

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH, M.H, DFM selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Muhammad Husni, SH, M.Hum selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution SH, M.Hum selaku Ketua Departemen Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang berkenan membantu dan memperhatikan Mahasiswa Hukum Ekonomi.

6. Ibu Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran menghadapi penulis selama menulis skripsi ini.

7. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang banyak menuntun penulis dari awal sampai akhir pembuatan skripsi yang dengan kesabaran menuntun menghadapi penulis dalam penulisan skripsi. 8. Bapak Muhammad Nuh, SH, M.Hum selaku Dosen Penasehat Akademik

selama perkuliahan.

9. Seluruh staff pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis ketika duduk

(5)

10. Seluruh Pegawai Administrasi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis yaitu ayahanda M.Silaban dan ibunda tercinta M.Manalu yang selalu memberikan cinta kasihnya bagi penulis, dan juga kepada kedua abangku bang Tanzya dan bang Rodgrays yang selalu mensupport penulis. Dan kepada seluruh keluarga besar, khususnya opung Ale yang selalu memberikan nasehat dan kepada seluruh sepupuku lina, yunus, butet, kori, eve, masri, ria, kak iyo, bang patar, bang resman, bang sintong, bang bekman, kak nova, krismen, dona, maruli, modi, kak meta dan yang lainnya yang telah memberikan semangat kepada penulis.

2. Sahabat terdekatku duMaRIa ManaLu yang selalu mendengar keluh kesahku dan yang selalu berbagi suka dan duka dan pengertian kepada penulis yang juga turut membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

3. Sahabatku yang Manis dan Cantik (MaCan): Sonti souLmateku, teRe yg sLalu m’brikan tumpangan rumahnya, wiNda ceZ, Ika dgN teruskanLah, eVi yg hrs sLalu ditemenin, atHa yg dgN banyoLanNa, nomika si caberawit dan kak deWi sang Leader.

4. temaN-teman AAP Law Firm bu Astuti, pa bona, aNdy, eRicK, cHoky, boNi, Rizky, mba emil, pa ruswin, ka Kitin terima kasih semua buat bimbingannya dan buat putusannya kLo ga da putusannya gak mungkin penulisan skripsi akan selesai.

(6)

pauLina, Lusi tmN ekonomiku, HeLen, agnes guLo, marta, yuLi apiriku, andri cina, kariNa, witra twinsku dan semua senior khususnya kak eveLyn yg sLalu menjadi inspiratorku dan kepada semua junior FH USU yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

6. Teman koZ girls 7A, ani-cHe, nety Nene, eva keciL, ka diaNa, aNez, ima, tiKa, yosi, ayu, indaH yang sLalu menemaNi daLam keseharian penulis. 7. Dan kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga penulisan skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan membuka sebuah cakrawala berpikir yang baru bagi kita semua yang membacanya.

Medan, Maret 2010

(7)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... iv ABSTRAKSI ... vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 10

D. Keaslian Penulisan...11

E. Tinjauan Kepustakaan ... 12

G. Metode Penulisan...15

F. Sistematika Penulisan ...18

BAB II PENGATURAN HUKUM KEPAILITAN TERHADAP PENJAMIN A. Sejarah, Pengertian dan Asas-Asas Hukum Kepailitan ...20

B. Tentang Penjamin ...37

C. Ketentuan Hukum yang Mengatur Tentang Kepailitan dan Penjamin dalam Perseroan Terbatas (PT) ...52

D. Kaitan Antara Kepailitan dengan Penjamin dalam Perseroan Terbatas (PT) ...57

BAB III SYARAT DAN MEKANISME PELAKSANAAN KEPAILITAN PENJAMIN A. Pihak – Pihak yang Terkait Dalam Kepailitan ...62

(8)

C. Mekanisme Kepailitan Penjamin ...84 BAB IV AKIBAT HUKUM KEPAILITAN PENJAMIN

A. Akibat Hukum Hubungan Perjanjian Penjamin (Borgtocht/

Personal Guarantee) ...89

B. Akibat Hukum Kepailitan Penjamin Dalam Perseroan Terbatas (PT)...94 C. Tanggung Jawab dan Wewenang Penjamin dalam Kepailitan Perseroan Terbatas (PT) ... 104 D. Analisis Putusan PailitNo.25/Pailit/PN.Niaga.Jkt.Pst jo

No.07/PKPU 2006/PN.Niaga.Jkt.Pst ... 110 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 124 B. Saran ... 126 DAFTAR PUSTAKA ... vii LAMPIRAN

(9)

ABSTRAKSI

Tanggung Jawab dan Wewenang Penjamin Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas (PT)

Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum* Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum**

Eva Krisnawati***

Perseroan Terbatas dalam menangani masalah kesulitan finansialnya sering melakukan perjanjian penjaminan pribadi/ borgtocht dengan kreditur untuk mendapatkan pinjaman. borgtocht merupakan suatu perjanjian jaminan yang diberikan kepada kreditur berupa pernyataan oleh seorang pihak ketiga (penjamin) bahwa debitur akan melaksanakan perjanjian sebagaimana mestinya, dan apabila debitur lalai maka penjamin dapat dituntut untuk melakukan kewajiban debitur. Akan tetapi perseroan tidak terlepas dari kemungkinan ketidakmampuan mambayar utang-utangnya yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih oleh krediturnya, maka dengan adanya keadaan seperti ini perseroan dapat diajukan pailit. Dan konsekuensi dari perjanjian penjaminan ini yaitu bahwa penjamin dapat diajukan pailit.

Bertolak di masalah tersebut maka penulis mengangkat judul “Tanggung Jawab dan Wewenang Penjamin dalam Kepailitan Perseroan Terbatas (PT). Penulisan skripsi ini dilakukan dengan metode penelitian yuridis normatif melalui penelititan kepustakaan.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penjamin dapat dipailitkan apabila debitur tidak dapat melakukan kewajibannya. karena berdasarkan Pasal 1831-1850 KUH Perdata menunjukkan bahwa penjamin adalah debitur. Sehingga penjamin dapat dipailitkan apabila telah memenuhi syarat pailit berdasarkan Pasal 2 UU Kepailitan yaitu debitur memiliki lebih dari dua kreditur dan harus ada utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Dalam pengajuan permohonan pailit penjamin, syarat dan mekanisme kepailitan penjamin sama dengan persyaratan dan mekanisme pengajuan permohonan pailit debitur. Akibat hukum kepailitan penjamin, yaitu bahwa penjamin tidak berwenang lagi untuk melakukan pengurusan terhadap harta kekayaannya yang menjadi boedel pailit karena kewenangannya beralih kepada kurator Dan dalam Perseron Terbatas, penjamin yang dinyatakan pailit tidak dapat menjadi anggota direksi berdasarkan Pasal 93 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan juga tidak bisa menjadi anggota komisaris berdasarkan Pasal 110 ayat (1) UUPT.

Keyword: Penjamin, Kepailitan, Perseroan Terbatas

*

Dosen Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum USU **

Dosen Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum USU ***

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal kepailitan sebagaimana dimaksud pada ayat terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi dan harta pailit tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan dalam

Berdasarkan hasil penelitian hukum normatif tersebut diketahui bahwa tanggung jawab direksi yang bertindak sebagai personal garansi dalam kepailitan Perseroan Terbatas (PT)

Pengecualiannya adalah sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) bahwa :“Anggota Direksi tidak bertanggungjawab atas kepailitan Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat

Kedudukan hak istimewa Personal guarantor (penjamin pribadi) dalam perkara kepailitan Perseroran Terbatas adalah penjamin juga sama dengan debitor utama apabila

Akibat hukum kepailitan mengakibatkan harta kekayaan debitor sejak putusan tersebut dikeluarkan, masuk menjadi harta pailit (faillieten boedel), debitor pailit demi

Akibat hukum sebagai Persoraan Terbatas ( PT ) yang belum berstatus badan hukum : 1) Tidak ada pemisahan antara harta perseroan dengan harta pemilik saham. 2) Tanggung

komisaris berwenang untuk memasuki kantor perseroan, mendapatkan laporan direksi, memeriksa dokumen perseroan, menyetujui atau tidak menyetujui suatu tindakan

Memperhatikan ketentuan Pasal 31 UUKPKPU maka diketahui bahwa dengan adanya putusan pernyataan pailit mengakibatkan segala penetapan pelaksanaan pengadilan terhadap setiap