316
Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM)
STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DI KOTA
MAGELANG (STUDI PADA DINAS KEPEMUDAAN OLAHRAGA DAN
PARIWISATA KOTA MAGELANG)
TOURISM POTENTIAL DEVELOPMENT STRATEGY IN THE CITY OF MAGELANG (STUDY AT DINAS KEPEMUDAAN OLAHRAGA DAN PARIWISATA KOTA MAGELANG)
Nur Sofi Widya Astuti
1 1Fakultas Ekonomi Universitas Tidar [email protected]Abstrak
___________________________________________________________________
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan potensi pariwisata yang ada di Kota Magelang, strategi yang digunakan Pemerintah Kota Magelang dengan promosi pariwisata serta kendala yang ada dalam proses pengembangan sektor pariwisata. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Situs penelitian ini adalah Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Magelang dengan menggunakan data sekunder. Potensi pariwisata yang ada di Kota Magelang cukuplah banyak dan dapat menjadi wisata unggulan di masa yang akan datang. Strategi yang digunakan pemerintah Kota Magelang dalam pengembangan pariwisata yaitu dengan program city branding. Program city branding tahun 2015 telah berhasil meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Magelang. Dengan keberhasilan tersebut, Pemerintah Kota Magelang menghidupkan kembali program city branding yaitu “Moncer Serius 2020”, yang diharapkan akan berhasil seperti pada tahun 2015 lalu. Namun dalam proses pengembangan sektor pariwisata tidak lepas dari kendala-kendala yang ada, baik berasal dari faktor sumber daya alam, faktor pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dan faktor sarana prasarana.
Kata kunci: Strategi Pengembangan, Pariwisata, Program City Branding
Abstract
________________________________________________________________
This research aims to describe the potential of tourism in the City of Magelang, the strategies used by the Government of the City of Magelang with tourism promotion and the constraints that exist in the process of developing the tourism sector. This research method uses descriptive research with a qualitative approach. The research site is the Department of Youth Sport and Tourism of the City of Magelang by using secondary data. The tourism potential in the city of Magelang is quite a lot and can be a leading tourism in the future. The strategy used by the city government of Magelang in the development of tourism is the city branding program. The city branding program in 2015 has succeeded in increasing the number of tourists visiting the City of Magelang. With this success, the City Government of Magelang has revived the city branding program, "Moncer Serius 2020", which is expected to be as successful as in 2015. But in the process of developing the tourism sector, it cannot be separated from the existing constraints, both originating from natural resource factors, information technology development and communication factors and infrastructure factors.
317
PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan sektor strategis yang berperan dalam pengembangan daerah dan pemberdayaan masyarakat. Pengembangan pariwisata melalui pengembangan potensi daerah perlu ditangani secara kreatif, inovatif, dan terus-menerus. Pengembangan pariwisata tidak lepas dari peran pemerintah daerah yang mempunyai tujuan untuk terus berusaha meningkatkan potensi sumber daya yang dimiliki tiap daerah dan masyarakat juga ikut serta di dalamnya. Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial dan budaya. Namun, jika pengembangannya tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik, justru akan menimbulkan berbagai permasalahan yang menyulitkan atau bahkan merugikan masyarakat (Badarab et al., 2017). Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Magelang menunjukkan bahwa Kota Magelang memiliki berbagai potensi pariwisata dan budaya yang sangat istimewa sehingga menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat.
Kota Magelang merupakan salah satu daerah kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Magelang, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Secang, sebelah timur dengan Kecamatan Tegalrejo, sebelah selatan dengan Kecamatan Mertoyudan dan sebelah barat dengan Kecamatan Bandongan. Kondisi dan wilayah geografi Kota Magelang yang sangat strategis mempunyai banyak potensi wisata
yang dapat dikembangkan untuk
meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat Kota Magelang. Pengembangan potensi pariwisata nantinya
diharapkan mampu mendukung
perkembangan pembangunan daerah dengan
cara usaha ekonomi daerah multi sektor, serta pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat, bahwa sektor ini mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
memperluas lapangan pekerjaan dan
memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan daerah (Nurhadi et al., 2014). Tabel 1. Jumlah Wisatawan Nusantara dan
Mancanegara Tahun 2014-2019
Sumber : Buku Statistik dan Potensi Pariwisata Kota Magelang 2019
Perkembangan pariwisata dapat dilihat dari jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Kota Magelang. Dapat dilihat pada tabel 1 bahwa
jumlah wisatawan yang berkunjung
mengalami perkembangan yang fluktuatif
baik wisatawan nusantara maupun
mancanegara. Penurunan dan kenaikan jumlah wisatawan dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pada tahun 2015 jumlah
wisatawan nusantara dan mancanegara
mengalami kenaikan daripada tahun
sebelumnya karena pada tahun tersebut pemerintah Kota Magelang mempunyai program yang bertujuan untuk menarik wisatawan yaitu program “Ayo Ke Magelang”. Program tersebut telah berhasil menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Magelang dan dibuktikan dengan kenaikan jumlah wisatawan. Tahun Jumlah Wisatawan Nusantara (orang) Jumlah Wisatawan Mancanegara (orang) 2014 988622 5565 2015 1133373 6079 2016 971748 5826 2017 1104513 4985 2018 1104133 4357 2019 1271287 10442
318
Berbicara tentang pariwisata tidak lepas dari jenis pariwisata dan macam objek wisata. Adapun jenis-jenis pariwisata yang ada di Kota Magelang antara lain wisata alam, wisata buatan, wisata religius, wisata kuliner, wisata sejarah, wisata belanja, dan wisata lainnya. Semua jenis pariwisata tersebut mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat khususnya daerah Kota Magelang.Mengingat pentingnya peran
Pemerintah Kota Magelang dalam
pengembangan potensi sektor pariwisata yang ada, maka dibutuhkan strategi yang akan digunakan dalam pengembangan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan potensi pariwisata, strategi yang digunakan Pemerintah Kota Magelang serta kendala yang ada dalam pengembangan pariwisata di Kota Magelang.
LANDASAN TEORI
Strategi Pengembangan Pariwisata
Langkah pokok dalam strategi
pengembangan kepariwisataan (Suwantoro, 1997) :
a. Dalam jangka pendek dititikberatkan
pada optimasi, terutama untuk :
mempertajam dan memantapkan citra
kepariwisataan, meningkatkan mutu
tenaga kerja, meningkatkan mutu
pengelolaan, memanfaatkan produk yang ada, memperbesar saham dari pasar pariwisata yang telah ada.
b. Dalam jangka menengah dititikberatkan pada konsolidasi, terutama dalam :
memantapkan cara kepariwisataan
Indonesia, mengkonsolidasikan
kemampuan pengelolaan,
mengembangkan dan diversifikasi
produk, mengembangkan jumlah dan mutu tenaga kerja.
c. Dalam jangka panjang dititik-beratkan pada pengembangan dan penyebaran
dalam: pengembangan kemampuan
pengelolaan, pengembangan dan
penyebaran produk dan pelayanan, pengembangan pasar pariwisata baru, pengembangan mutu dan jumlah tenaga kerja.
Pariwisata
Sesuai dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan, bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata termasuk
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sektor pariwisata merupakan kegiatan yang terdiri dari berbagai sektor kegiatan dan sumbangannya terhadap Pendapatan Asli Daerah, mencakup semua kegiatan ekonomi terutama sektor hotel, restoran, sektor jasa, maupun sektor industri.
Menurut (Pendit, 1990), pariwisata merupakan sektor yang kompleks, yang juga melibatkan industri-industri klasik, seperti kerajinan tangan dan cinderamata, serta usaha-usaha penginapan, restoran dan transportasi.
Program City Branding
Menurut (Murfianti, 2010), city
branding banyak digunakan oleh kota-kota dunia dalam upaya meningkatkan atau merubah citra suatu tempat/wilayah/kota, dengan menonjolkan kelebihan dan keunikan daerah tersebut. Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika suatu daerah melakukan city branding, yaitu :
a. Daerah tersebut akan dikenal luas (high awareness), disertai dengan persepsi yang baik.
319
b. Daerah tersebut akan dianggap sesuaiuntuk tujuan-tujuan khusus (specific purposes).
c. Daerah tersebut akan dianggap tepat untuk tempat investasi, tujuan wisata, tujuan tempat tinggal, dan penyelenggaraan kegiatan/events.
d. Daerah tersebut akan dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan keamanan yang tinggi.
Penetapan city branding menjadi penting untuk memberikan arah kebijakan pengembangan kota oleh pemerintah kota. City branding menjadi diskusi yang menarik yang dapat
melibatkan akademisi, swasta, tokoh
masyarakat serta pemerintah kota, untuk menetapkan strategi pengembangan dalam meningkatkan image kota. Sebagai kota
bersaing secara global untuk menarik
pariwisata, investasi, serta untuk menetapkan konsep strategis commercial branding kota yang tetap berbasis pada keunikan lokal (Sayoko & Wikantiyoso, 2019).
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah deskriptif, yaitu
yang memberikan penggambaran secara
sistematis mengenai fakta, sifat, hubungan, serta peristiwa yang diselidiki. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan tertentu secara apa adanya sesuai dengan yang terjadi pada saat penelitian dilakukan.
Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi tempat penelitian adalah pada Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kota Magelang. Adapun waktu
penelitian ini mulai dilakukan 1 bulan mulai dari 13 Januari - 14 Februari 2020 yang yang
beralamat Jalan Diponegoro No. 33 Magelang
.
Target/Subjek Penelitian
Fokus penelitian ini adalah : (1) Kondisi pariwisata di Kota Magelang, (2) Strategi yang dilakukan Pemerintah Daerah Kota Magelang untuk mengembangkan sektor pariwisata yang terdiri dari kondisi pariwisata dan promosi pariwisata dengan program city branding dan (3) Kendala yang ada dalam pengembangan sektor pariwisata di Kota Magelang.
Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder, berupa buku Statistik dan Potensi Pariwisata Kota Magelang 2020, Draft Hasil Perumusan Event Pariwisata Kota Magelang 2020, dan literatur lainnya. Dalam memperoleh data yang berhubungan dangan penelitian ini, penulis menggunakan pengumpulan data dengan teknik secara langsung atau observasi.
Teknik Analisis Data
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana metode yang digunakan menekankan pada proses penelusuran data atau informasi hingga dirasakan telah cukup digunakan untuk membuat suatu interpretasi. Menurut Strauss dan Corbin (Cresswell, 1998), penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
320
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Kondisi Pariwisata di Kota Magelang
Saat ini Kota Magelang memiliki banyak ragam pariwisata yang setiap hari bahkan setiap musim liburan tiba selalu ramai dengan pengunjung / wisatawan dari luar daerah maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan wilayah Kota Magelang yang strategis berada di jalan utama dan penghubung antara dua kota besar yaitu Yogyakarta dan Semarang. Jenis dan ragam pariwisata yang ada di Kota Magelang meliputi wisata alam, wisata sejarah, wisata religi, wisata buatan, wisata belanja, wisata kuliner, wisata minat khusus, dan wisata lainnya. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis wisata:a. Wisata Alam
Kota Magelang memiliki potensi alam salah satunya adalah Bukit Tidar dengan ketinggian ± 500 meter di atas permukaan air laut dan temperatur antara 25-27 celcius yang membuat udara sejuk dan bersih. Oleh karena itu, Bukit Tidar berfungsi sebagai paru-paru kota dengan banyak pohon rindang yang mengelilingi bukit Tidar. Hal itulah yang membuat bukit Tidar banyak menyimpan air dan dijadikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Magelang. Selain itu, ada sungai Elo di sebelah timur dan sungai progo di sebelah barat yang merupakan sebagai penampung drainase kota dan potensi alam yang berupa arung jeram dan outbond tourism.
b. Wisata Sejarah
Kota Magelang merupakan kota tertua kedua di Indonesia yang berarti bahwa kota ini memiliki banyak sejarah pada masa lampau atau penjajahan. Hal ini menjadikan Kota Magelang memiliki banyak peninggalan berupa bangunan bersejarah yang sampai sekarang masih dijaga keasliannya. Bangunan bersejarah yang dijadikan museum adalah Museum Jenderal Sudirman dan Museum
Bumi Putera 1912. Selain itu ada bangunan Architectural Heritage yang dibangun tanpa merusak bangunan-bangunan lama yang menjadi saksi sejarah kota Magelang. Bangunan tersebut kini menjadi cagar budaya yaitu Menara Air Kota Magelang atau yang lebih dikenal sebagai Land Mark Kota Magelang, Klenteng Tri Bhakti Liong Hok Bio, Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB), Gereja St. Ignatius dan Plengkung. Selain itu ada galeri yang merupakan kepemilikan pribadi yang dibuka untuk umum seperti OHD Galeri dan Museum, Syang Art Space, dan Galeri Langgeng.
c. Wisata Religi dan Spiritual
Merupakan tempat untuk
merefleksikan diri dan rasa syukur sekaligus harapan bagi sebagian kelompok masyarakat yang secara spiritual mempercayainya. Wisata religi yang ada di Kota Magelang antara lain Masjid Agung Kota Magelang yang terletak tepat di depan Alun-Alun Kota Magelang. Masjid ini digunakan sebagai tempat ibadah warga Kota Magelang dan sekitarnya bagi yang beragama Islam. Selain itu ada Klenteng Tri Bakti Magelang yang menjadi tempat untuk ibadah bagi umat Konghucu. Gereja Santo Ignatius Magelang menjadi tempat untuk beribadah bagi umat Kristen Katholik dan GPIB menjadi tempat ibadah bagi umat Kristen Protestan.
Wisata spiritual yang ada di Kota Magelang antara lain Watu Lumpang di Meteseh Jayengan Kelurahan Magelang ini merupakan petilasan zaman Mataram Hindu, Sendang Drajat berlokasi di Kampung Tulung Magelang yang digunakan sebagai tempat yang banyak dikunjungi peziarah luar kota untuk ngalab berkah (mohon berkah) Tuhan lewat meditasi di tempat ini agar ditinggikan derajat atau pangkat dan dibebaskan dari segala nestapa dan wisata spiritual yang terakhir adalah Makam Eyang Sembotho di Botton Magelang yang dipercayai sebagai cikal bakal Botton.
321
d. Wisata Buatan
Salah satu objek wisata di Magelang yang merupakan tempat untuk refreshing dan bermain adalah Taman Kyai Langgeng yang berlokasi di Jalan Cempaka No. 6, Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah. Objek wisata ini cukup terkenal di Magelang dan luar kota Magelang, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung terutama saat musim liburan. Taman Kyai Langgeng mempunyai berbagai arena bermain seperti jet koster, bianglala, kereta mini, becak air, kuda mini, aquarium, o tuk-tuk, flying fox, komedi putar, komedi layang, dokar bermesin, taman lalu lintas, anjungan dirgantara, reptil dan rest area untuk relaksasi. Di dalam area Taman Kyai Langgeng terdapat kawasan Desa Buku yang merupakan satu-satunya di Indonesia dam dilengkapi dengan perpustakaan dan rumah baca. Selain Taman Kyai Langgeng juga ada sebuah taman kecil yang digunakan sebagai tempat bermain anak-anak yaitu Taman Badaan.
e. Wisata Belanja
Kota Magelang juga memiliki wisata belanja yang merupakan tempat yang menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari dan untuk wisatawan luar kota Magelang yang berkunjung juga dapat membeli oleh-oleh khas Magelang. Wisata belanja di Kota Magelang terdiri dari pasar
tradisional dan pasar modern. Pasar
tradisional antara lain pasar Rejowinangun sebagai pasar induk, pasar Gotong Royong, pasar Kebonpolo, pasar Cacaban, pasar buah yang berlokasi di sepanjang Jalan Ikhlas, dan pasar tradisional lainnya. Sedangkan pasar modern antara lain Giant Store, Matahari Dept Store, Super Indo, Trio Plaza, Gardena Store, dan Armada Swalayan. Wisatawan luar kota Magelang dapat membeli cinderamata atau oleh-oleh di toko pusat oleh-oleh Magelang yang tersebar di seluruh daerah Kota Magelang.
f. Wisata Kuliner
Tidak kalah dengan kota-kota lainnya, Kota Magelang memiliki berbagai macam kuliner yang unik dan khas. Disebut wisata kuliner karena menyajikan berbagai macam makanan dengan rasa yang unik, khas, dan perlu untuk dicoba. Kota Magelang memiliki beberapa tempat yang menyediakan berbagai macam makanan yang dapat dikunjungi seperti Kuliner Tuin Van Java, Kuliner Badaan, Kuliner Lembah Tidar, Kuliner Jenggala, Kuliner Jendralan, Kuliner Kartika Sari, Kuliner Jalan Daha, dan Kuliner Sigaluh. Selain itu juga ada banyak rumah makan, warung, dan kafe yang juga menyediakan berbagai macam makanan dan semua itu tersebar di seluruh sudut Kota Magelang.
g. Wisata Minat Khusus
Wisata minat khusus merupakan wisata yang disediakan untuk mereka yang menginginkan petualangan alam yang tidak akan terlupakan. Wisata minat khusus ini antara lain seperti arung jeram Progo Asri di Sungai Progo sepanjang 9 km yaitu dari Hotel Puri Asri dan finish di Jembatan Tempuran dan ada pemandu profesional yang akan
menjadi pemandu selama perjalanan,
permainan air soft gun yang merupakan
permainan perang-perangan berlatang
belakang Sungai Progo dengan replika senjata militer, ATV riding merupakan permainan yang menggunakan kendaraan khusus yaitu motor ATV (All Terrain Vehicle), high ropes merupakan jenis permainan ketangkasan yang menggunakan media tali yang dirajut dan ditempatkan di tempat tinggi menyerupai jembatan gantung, dan yang terakhir ada permainan golf yang terletak di kaki Bukit Tidar, bertaraf internasional dan tidak saja hanya untuk member tetapi juga untuk wisatawan lokal dan mancanegara.
Strategi yang dilakukan Pemerintah
Daerah
Kota
Magelang
dalam
322
a. Pengembangan Sektor Pariwisata
Berdasarkan kondisi pariwisata Kota Magelang yang telah dijelaskan sebelumnya, kondisi pariwisata pada saat ini sangatlah berbeda dengan kondisi pariwisata beberapa tahun yang lalu yang dapat dilihat dengan berbagai macam wisata yang ada di Kota Magelang. Kondisi pariwisata saat ini lebih tertata dan terkoordinir dengan baik, seperti penataan pedagang kaki lima dengan dibangunkannya suatu tempat yang khusus menampung banyak pedagang, perbaikan dan pengembangan infrastruktur kota yang diharapkan menjadikan Kota Magelang sebagai kota jasa yang modern agar banyak wisatawan mancanegara datang ke Kota Magelang.
Upaya pemerintah Kota Magelang dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yaitu terlihat dari pembangunan area parkir di wisata religius Bukit Tidar. Selain itu pengembangan konsep Kampung Pelangi di kaki Bukit Tidar dan pengembangan Kebon Bibit Senopati sebagai wisata edukasi. Hal ini
menunjukkan bahwa pemerintah Kota
Magelang dari tahun ke tahun memiliki program kerja untuk terus mengembangkan destinasi yang ada di Kota Magelang agar menjadi wisata unggulan.
b. Promosi Pariwisata dengan Program
City Branding
Dalam rangka mewujudkan visi Kota Magelang yang sudah ditetapkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Magelang terpilih tahun 2016-2021 dan dituangkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) yaitu “Magelang Sebagai Kota Jasa yang Modern dan Cerdas dilandasi Masyarakat yang Sejahtera dan Religius”, maka Pemerintah Daerah Kota Magelang menghidupkan kembali program branding Ayo Ke Magelang yang sebelumnya
telah berhasil dilaksanakan dengan
mendatangkan banyak wisatawan dari luar
kota datang ke Magelang pada tahun 2015. Program branding pada tahun 2020 tersebut adalah program “Moncer Serius 2020”.
Program branding Kota Magelang “Moncer Serius 2020” adalah program yang dicanangkan Pemerintah Kota Magelang yang bermaksud untuk mempromosikan Kota Magelang dan memperkuat fungsi Magelang sebagai kota jasa. Moncer Serius kependekan dari Modern, Cerdas, Sejahtera, dan Religius. Kali ini dengan berbagai pembenahan dan pengembangan fasilitas pendukung kota maka event pariwisata 2020 akan diharapkan bisa menambah jumlah kunjungan serta waktu tinggal wisatawan. (Moncer Serius, 2020). Program ini mempunyai tujuan yaitu sebagai berikut :
1) Meningkatkan jumlah kunjungan
wisata dengan mendatangkan
sebanyak-banyaknya wisatawan skala nasional dan internasional ke Kota Magelang
2) Meningkatkan length of stay wisatawan di Kota Magelang menjadi 2-3 hari
3) Mempromosikan produk-produk
unggulan Kota Magelang
4) Menjadikan Kota Magelang sebagai
Kota Mice (Meeting, Incentive,
Conference, Exhibition)
Selain itu, strategi yang digunakan agar program “Moncer Serius 2020” dapat berhasil adalah sebagai berikut :
1) Event yang sudah ada dan
terselenggarakan secara berskala,
dikemas dan diproses agar lebih
menarik dan memenuhi nilai
kepantasan
2) Ciptakan event-event baru
3) Ciptakan branding rangkaian event, yaitu berupa kata, atau kalimat, atau frasa yang mudah diingat dan menjadi brand rangkaian event 2020
4) Ciptakan logo event 2020 yang didesain sejalan atau senafas dengan brand kegiatan
323
5) Promosi dan publikasi secara gencardengan memanfaatkan berbagai media yang ada
6) Dibentuk kelembagaan berupa
panitia/tim yang bersifat ad-hoc dengan koordinator dari setda dan dibawahnya ada seksi-seksi
7) Ada sekretariat bersama sebagai tempat untuk komunikasi dan koordinasi serta
untuk mengendalikan keseluruhan
rangkaian kegiatan 2020
Adapun konsep event Moncer Serius 2020 adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Konsep Event Moncer Serius 2020
No .
Branding Waktu Keterangan
1. Ayo Moncer Serius Januari-Februari Rangkaian event awal tahun 2. Pesona Moncer Serius Maret-Mei Rangkaian kegiatan hari jadi ke 114 Kota Magelang 3. Moncer Serius Untuk Negeri Juni-Agustus Rangkaian kegiatan HUT ke-75 Republik Indonesia 4. Moncer Serius Sejuta Bunga Septem ber-Novemb er Event sejuta bunga seiring dengan mekarnya Tabe Puya 5. Serius Moncer Terus Moncer Serius Desemb er Event Pamungkas dan menuju tahap pembanguna n tahun2021 Sumber : Draft Hasil Perumusan Event Pariwisata Kota Magelang 2020
Pemerintah Kota Magelang menyadari bahwa Kota Magelang minim akan sumber daya alam, sehingga Kota Magelang harus benar-benar memanfaatkan sektor lain seperti sektor jasa. Dalam program branding “Moncer Serius 2020”, Pemerintah Kota Magelang ingin menggenjot sektor jasa dengan acara-acara yang lebih menarik, yang nantinya akan mendatangkan banyak wisatawan. Kegiatan ini bermacam-macam, mulai dari bidang pariwisata, religi, olahraga, seni, budaya, kuliner, dan banyak lainnya yang digelar sepanjang tahun 2020. Adanya program
branding “Moncer Serius 2020” ini,
pemerintah Kota Magelang mengharapkan program ini dapat memberikan dampak besar terhadap prekonomian daerah.
Kendala
yang
dihadapi
dalam
Pengembangan Sektor Pariwisata di
Kota Magelang
Dalam proses pengembangan sektor pariwisata tidak mungkin akan berjalan mulus dan pasti akan menemui kendala. Kendala ini merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari tetapi dapat diminimalisir dengan berbagai cara yang ada. Pengembangan pariwisata di Kota Magelang sendiri menemui beberapa kendala seperti dari faktor sumber daya alam, faktor sumber daya manusia, faktor sarana dan prasarana, dan faktor
kondisi geografis. Berikut ini adalah
penjelasan dari kendala yang dijumpai dalam pengembangan pariwisata di Kota Magelang.
a. Minimnya Sumber Daya Alam
Pemerintah Kota Magelang menyadari akan minimnya sumber daya alam yang dimiliki Kota Magelang. Hal ini dikarenakan karena Kota Magelang merupakan kota kecil
yang hanya memiliki luas 18,12 km2 dan
letaknya yang berada di dataran rendah.
Minimnya sumber daya alam akan
menghambat pengembangan sektor
pariwisata khususnya wisata alam yang
324
Kabupaten Magelang. Akan tetapi pemerintah Kota Magelang tetap berupaya untuk mengembangkan sektor pariwisata dengan cara lain yang dapat mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Magelang yaitu dengan meningkatkan sektor jasa dengan membuat berbagai acara/event di sepanjang tahun 2020 seperti di bidang pariwisata, religi, kuliner, olahraga, seni budaya dan lain-lain. Cara ini merupakan program branding Kota Magelang “Moncer Serius 2020” yang diharapkan akan mengikutikeberhasilan program branding Kota
Magelang tahun 2015 lalu.
b. Kurangnya Pengembangan dan Penggunaan Teknologi, Informasi dan Komunikasi
Dalam era saat ini, penggunaan
teknologi, informasi dan komunikasi
sangatlah penting dan dibutuhkan untuk
memberikan segala informasi kepada
masyarakat luas. Akan tetapi penggunaan TIK untuk menunjang pengembangan sektor pariwisata masih dirasa kurang. Hal ini karena kurangnya sumber daya manusia pada bidang pariwisata.
DISPORAPAR telah bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Magelang (DISKOMINSTA) untuk membuat dan mendesain website yang ditautkan pada website Kota Magelang yaitu
www.disporapar.magelangkota.go.id.
Tampilan dari website tersebut terlihat lengkap kontennya, namun sayang apabila dibuka hampir 70 persen menunya yang tidak update. Alangkah lebih menarik bila item-item yang terdapat di situs tersebut dilengkapi dengan keterangan dan gambar-gambar yang terbaru, khususnya pada segmen “Potret Kota Magelang”. Pada segmen tersebut ditampilkan ikon “Warisan Sejarah”, “Taman Kota”, dan “Stadion Moch Subroto”. Namun ketika dibuka tidak ada gambar atau keterangan lebih lanjut berkaitan dengan ikon tersebut (Puspawati & Ristanto, 2018).
c. Sarana dan Prasarana
Saat ini pemerintah Kota Magelang dari tahun ke tahun terus berupaya mengembangkan dan membangun sarana dan prasarana khususnya pada obyek-obyek wisata yang ada di Kota Magelang. Namun masih terdapat kendala yaitu kurangnya akses jalan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke tempat tujuan obyek wisata, misalnya kurangnya sarana transportasi yang akan menuju Taman Kyai Langgeng. Selain itu, akses jalan yang menuju Taman Kyai Langgeng dirasa cukup sempit untuk transportasi yang berukuran besar seperti bus pariwisata. Terutama pada musim liburan dapat dilihat sepanjang jalan yang akan menuju Taman Kyai Langgeng cukup ramai bahkan sampai terjadi kemacetan karena banyak bus pariwisata yang membawa wisatawan dari luar kota.
Wisatawan juga membutuhkan
informasi ketika mereka berada di suatu daerah. Keberadaan Pusat Informasi Wisata atau Tourist Information Center (TIC) diperlukan bagi wisatawan baik nusantara
maupun mancanegara. Manfaat TIC
diantaranya untuk pusat layanan infomasi pariwisata, memberikan saran perjalanan wisata sampai dengan mengedukasi wisata. Saat ini TIC sudah ada di kantor yang baru Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa peran promosi pariwisata sangatlah penting dan dibutuhkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Kota Magelang. Saat ini Kota Magelang mempunyai banyak potensi wisata yang dapat unggul di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan semakin banyak
wisatawan yang berkunjung ke Kota
Magelang. Keberhasilan program branding “Ayo Ke Magelang” pada tahun 2015
325
menunjukkan bahwa promosi wisata
sangatlah dibutuhkan untuk pengembangan sektor pariwisata yang nantinya akan
memberikan dampak besar terhadap
perekonomian daerah. Oleh karena itu pemerintah Kota Magelang menghidupkan kembali program branding pada tahun 2020 ini dengan nama “Moncer Serius 2020”. Program branding tersebut diharapkan akan berhasil seperti pada tahun 2015 lalu dan dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Magelang.
Namun dalam proses pengembangan sektor pariwisata masih terdapat beberapa kendala yang ditemukan seperti dari faktor sumber daya alam, kurangnya pengembangan dan penggunaan teknologi, informasi dan komunikasi, dan faktor sarana prasarana. Akan tetapi pemerintah Kota Magelang tetap berupaya dari tahun ke tahun untuk terus mengembangkan sektor pariwisata yang selanjutnya akan berdampak besar terhadap perekonomian daerah di Kota Magelang.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti memberikan beberapa rekomendasi saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya lebih dikembangkan lagi dalam penggunaan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pariwisata yang ada di Kota Magelang atau dengan kata lain berita/informasi yang dipublikasikan di website maupun social media lebih up to date.
2. Walaupun Tourist Information Center (TIC) sudah ada di kantor Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, namun sebaiknya ada penambahan TIC di pusat kota supaya wisatawan luar kota dapat menerima informasi mengenai
obyek-obyek wisata yang akan
dikunjungi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Statistik dan Potensi Pariwisata Kota Magelang 2019
Draft Hasil Perumusan Event Pariwisata Kota Magelang 2020
Undang-Undang No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan
Badarab, F., Trihayuningtyas, E., & Suryadana, M. L. (2017). Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata di Kepulauan Togean Provinsi Sulawesi Tengah. THE
Journal : Tourism and Hospitality
Essentials Journal, 7(2), 97.
https://doi.org/10.17509/thej.v7i2.9016 Cresswell, J. (1998). Research Design:
Qualitative & Quantitative Approaches. Sage Publications.
Moncer Serius. (2020).
http://moncerserius.id/
Murfianti, F. (2010). Membangun City Branding Melalui Solo Batik Carnival. Jurnal Penelitian Seni Dan Budaya, 2, 14– 20.
Nurhadi, F. D. C., Mardiyono, & Rengu, S. P.
(2014). Strategi Pengembangan
Pariwisata Oleh Pemerintah Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi Pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 2(2), 325–331.
Pendit, N. . (1990). Ilmu Pariwisata, Sebuah
Pengantar Perdana. PT Pandnya
Paramita.
Puspawati, D. P. H., & Ristanto. (2018).
Strategi Promosi Digital untuk
Pengembangan Pariwisata Kota
Magelang. Jurnal Jendela Inovasi Daerah, I(2), 1–20.
326
Citra Kota Dalam Branding City Beautiful Malang. Mintakat: Jurnal Arsitektur,20(1), 19–31.
https://doi.org/10.26905/mj.v20i1.3796 Suwantoro, G. (1997). Dasar Dasar Pariwisata.