Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
MATRIK SYLABUS
PELATIHAN SETRAWAN
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
i
Kata Pengantar
BismillahirrahmanirrahiimPuji dan syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT dengan rahmatnya bahwa Modul Pelatihan Setrawan Program Pendampingan Desa dalam rangka fasilitasi implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah hadir dihadapan pembaca. Secara umum modul pelatihan ini dimaksudkan untuk menyiapkan setrawan dalam melaksanakan tugas fasilitasi implementasi Undang Undang Desa di lokasi pilot project Program Pendampingan Desa di 5 Provinsi yaitu : Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), tugas yang wajib diemban adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara (Pasal 2).
Harapan dari kehadiran modul pelatihan ini dapat memenuhi kebutuhan semua pihak dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas setrawan sebagai Pegawai Negeri Sipil yang mampu melakukan fasilitasi pendampingan desa sesuai dengan kebutuhan, kondisi sosial masyarakat dan peraturan yang berlaku. Selain itu harapannya Modul Pelatihan ini bisa menjadi bahan referensi bagi pelaku pemerintahan baik di nasional, provinsi, kabupaten, desa, masyarakat dan pemangku kepentingan lain dalam upaya memfasilitasi implementasi Undang-Undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa.
DIREKTUR JENDERAL
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi i ii A. LATAR BELAKANG1. Tujuan Intruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
B. RUANG LINGKUP C. TUJUAN PELATIHAN D. STRUKTUR PELATIHAN
E. SUSUNAN MATERI PELATIHAN
F. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Pokok Bahasan 1 : UU Desa Sebagai Jalan Transformasi Sosial Desa Pokok Bahasan 2 : Konsep Inklusi dan Optimasi Peran Kelompok Marginal Pokok Bahasan 3 : Desa Adat Dalam Bingkai Kebhinekaan Indonesia
Pokok Bahasan 4 : Optimasii hak Asal-Usul & Kewenangan Lokal Skala Desa Pokok Bahasan 5 : Demokratisasi Tata Kelola Kelembagaan Desa
Pokok Bahasan 6 : Orientasi dan Tujuan Pembangunan Desa Pokok Bahasan 7 : Pengembangan Aset dan Ekonomi Desa Pokok Bahasan 8 : Citra Diri Setrawan
1 2 3 4 5 7
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
1
MATRIKS KURIKULUM
PELATIHAN SETRAWAN DALAM PROGRAM PENDAMPINGAN DESA
A. LATAR BELAKANG
Dalam pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan peraturan pelaksanaannya membutuhkan kesiapan pemangku kepentingan baik Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, masyarakat dan pendamping agar berjalan secara efektif. Peningkatan kapasitas setrawan ( PNS) sebagai akseletator pembangunan dan pendampingan desa menjadi salah satu aspek penting yang dapat membantu pencapai tujuan dan target pelaksanaan UU Desa secara optimal. Kapasitas setrawan selaku pendampingan desa yang dimaksud mencakup: (1) pengetahuan tentang kebijakan UU Desa; (2) keterampilan memfasilitasi pemerintah desa dalam mendorong tatakelola pemerintah desa yang baik; (3) keterampilan tugas-tugas teknis pemberdayaan masyarakat; dan (4) sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi pendampingan dan tuntutan UU Desa. Dalam meningkatkan kinerja pendampingan tercermin dari komitmen, tanggung jawab dan keterampilan untuk mewujudkan tatakelola desa yang mampu mendorong kemandirian pemerintah desa dan masyarakat melalui pendekatan partisipatif.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pasal 128 huruf dijelaskan bahwa pendampingan masyarakat desa secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten / kota dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga. Terkait pendampingan tersebut dapat dijelasakan sebagai berikut :
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat Desa dengan pendampingan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan.
(2) Pendampingan masyarakat Desa dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga.
(3) Camat atau sebutan lain melakukan koordinasi pendampingan masyarakat Desa di wilayahnya.
Selanjutnya dalam pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Pasal 10 huruf (d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar,
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan sarana prasarana desa serta pemberdayaan masyarakat.
Salah satu sarana untuk meningkatkan kompetensi pemangku kepentingan dalam memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat ditentukan oleh berbagai faktor yang terkait langsung dengan pengelolaan proses pelatihan atau pembelajaran (latar belakang peserta, materi, metode, media dan penilaian pembelajaran) maupun pengelolaan kegiatan (manajemen) dalam penyelenggaraan pelatihan. Hal ini tercermin dalam kurikulum (Garis-Garis Besar Program Pelatihan) yang dirancang sesuai dengan kebutuhan peningkatan kapasitas Setrawan pendamping desa. Persoalan kualitas pelatih dan penyelenggraan termasuk manajemen pelatihan seringkali menjadi penting dalam mendukung pencapian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, keseluruhan unsur dalam pembelajaran harus diperhatikan secara seksama dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pelatihan khususnya oleh penyelenggara pelatihan.
Atas dasar hal tersebut, dalam rangka mendukung pelaksanaan UU Desa dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang menginisiasi penyelenggaraan pelatihan setrawan dalam rangka pendampingan desa untuk mendorong mendukung implementasi UU Desa.
Diharapkan dalam pelatihan ini dapat menghasilkan setrawan pendampingan desa yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai untuk membantu pemerintah daerah dan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa secara profesional, efektif dan efisien, akuntabel, terbuka dan bertanggungjawab.
B. RUANG LINGKUP
Kurikulum Pelatihan Setrawan disusun dengan maksud memberikan kerangka acuan dalam penyelenggaraan pelatihan Setrawan sebagai Pendampingan Desa agar siap mengawal pendampingan implementasi UU Desa.
Selanjutnya, dalam rangka mempersiapkan dan melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Setrawan Pendamping Desa maka disusun paket pelatihan yang terdiri dari:
(1) Petunjuk Penyelenggaraan Pelatihan Setrawan; (2) Matrik Kurikulum Pelatihan Setrawan;
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
3 (3) Panduan Pelatih dalam memfasilitasi proses pembelajaran bagi Setrawan.
C. TUJUAN PELATIHAN
Tujuan Pelatihan Setrawan dalam Implementasi Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, yaitu:
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta memiliki kompetensi Sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam memfasilitasi implementasi Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Memahami perspektif dan semangat Implementasi Undang-Undang Desa;
(2) Memahami peran fungsi setrawan selaku PNS dalam Pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat; (3) Terampil dalam memfasilitasi pemerintahan kabupaten dalam implementasi Undang-Undang Desa; (4) Terampil dalam memfasilitasi pemerintahan desa dan masyarakat mengelola pembangunan desa; (5) Terampil dalam memfasilitasi pemerintahan desa dan masyarakat dalam Pengelolaan Keuangan Desa; (6) Terampil dalam memfasilitasi Pemerintah Desa dan BPD dalam menyusun RPJMDesa dan RKPDesa; (7) Terampil dalam memfasilitasi Pemerintah Desa dan BPD dalam menyusun Peraturan Desa;
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
D. STRUKTUR PELATIHAN
PB.1.
UU Desa sebagai jalan Transformasi Sosial Desa
PB.7.
Pengembangan Ekonomi Desa
PB.8.
Citra Diri Setrawan
PB.4.
Optimalisasi Hak Asal-Usul & Kewenangan Lokal Skala Desa
PB.3.
Desa Adat dalam Bingkai Kebhinekaan Indonesia
PB.5.
Demokratisasi dan Tata Kelola Kelembagaan Desa Bagian I Persfektif Undang Undang Desa Bagian II Implementasi Undang Undang Desa Bagian III Pendampingan Desa PEMBULATAN & RKTL PB.2.
Promosi Inklusi Sosial dan Optimas Peran Kelompok
Termarjinalkan PB.6.
Orientasi dan Tujuan Pembangunan Desa
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
5
E. SUSUNAN MATERI PELATIHAN
No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN KOMPETENSI JAMPEL
(menit)
Pengetahuan Keterampilan Sikap
1 2 3 4 5
Dinamika Kelompok dan Pengorganisasian Peserta
Kegiatan Pre-Test Tdk dihitung
sebagai materi Perkenalan
Tujuan Pelatihan dan Ungkapan Harapan Diri Peserta
1. UU Desa Sebagai Jalan Menuju Transformasi Sosial Desa
1.1 UU Desa: Syarat Transformasi Desa 90
1.2 Perkembangan paradigma tentang desa
90
1.3 Ruang-ruang strategis untuk mengoptimalisasi UU Desa
45
2. UU Desa dalam Promosi Inklusi Sosial
2.1. Konsep Inklusi sosial dalam konteks implementasi UU Desa.
90
2.2. Analisa sosial untuk Optimasi Ruang Inklusi Kelompok Marginal
90
3. Desa Adat Dalam Bingkai
Kebhinekaan
Nomenklatur pengakuan desa adat 135’
4 Optimasii hak Asal-Usul &
4.1. Pemetaan hak bawaan sesuai asal-usul dan urusan lokal berskala desa
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN KOMPETENSI JAMPEL
(menit)
Pengetahuan Keterampilan Sikap
1 2 3 4 5
Kewenangan Lokal Skala Desa
4.2. Kewenangan tugas dari supra desa 45
4.3. Pelembagaan Kewenangan desa. 45
5 Demokratisasi Tata Kelola Kelembagaan Desa
5.1. Demokratisasi Tata Kelola Kelembagaan Desa
90
5.2. Tata Kelola dan Kelengkapan Peraturan Desa 45 6 Orientasi dan Tujuan Pembangunan Desa 6.1. Fasilitasi Perencanaan Pembangunan Desa 90
6.2. Peran Pendampingan Dalam Pengelolaan Anggaran Desa
90
6.3. Mengawal Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa
45
7 Pengembangan Ekonomi Desa
7.1. Potensi dan aset ekonomi desa 90
7.2. BUMDesa sebagai pendorong pengembangan ekonomi desa
90
8 Citra Diri setrawan 8.1. Identifikasi Citra Diri Setrrawan 45
8.2. Teknik mengembangkan citra diri sebagai coomunity organizer sesui dengan kebutuhan visoning desa yang mengacu pada mandat UU Desa.
45
Wrap Up dan Post Test
Peyimpulan pokok pokok materi sebelum Post test
Tdk dihitung sebagai
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
7
No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN KOMPETENSI JAMPEL
(menit)
Pengetahuan Keterampilan Sikap
1 2 3 4 5
materi
JUMLAH JAM PELAJARAN (Menit) 1350
F. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN (SILABUS)
Alur pelatihan Setrawan Pendampingan Desa dimulai dengan meletakkan Perspektif kepada para calon setrawan pendamping desa tentang UU Desa sebagai sebagai jalan masuk dan prasarat terwujudnya keselamatan hidup rakyat di perdesaan. Untuk melakukan hal tersebut, paling tidak ada 5 syarat perubahan yang harus dilakukan oleh calon setrawan pendamping desa untuk mendorong terjadinya transformasi di desa.
Langkah berikutnya calon setrawan pendamping desa diberikan pemahaman tentang tantangan dan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam mengimplementasikan UU Desa, serta perannya sebagai fasilitator dan pengorganisir masyarakat yang secara bertahap ditumbuhkan melalui materi Citra Diri seorang pendamping desa.
Tumbuhnya kesadaran dan komitmen Setrawan Pendamping Desa akan tugasnya mendorong dan mewujudkan desa sebagai self governing community melalui proses village driven development harus dibarengi dengan Pengetahuan ,ketrampilan dan sikap yang memadai dalam memfasilitasi implementasi UU Desa, mulai dari perencanaan hingga pengawasan. Oleh karenanya calon Setrawan Pendamping desa diberikan materi yang bersifat teknis terkait implementasi UU Desa, seperti keuangan, RPJMDesa, RKP Desa, Bumdes, Peraturan di Desa dll.
Secara keseluruhan dalam kurikulum Pelatihan Setrawan Pendampingan Desa seluruh materi yang diberikan dibingkai dengan perspektif POD, Pengorganisasian masyarakat (CO), deliberatif, dan Advokasi dalam pembahasan dan analisa materinya.
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. UU Desa sebagai jalan
Transformasi Sosial Desa
Mampu memahami struktur UU Desa, asas prinsip dasar UU desa. Mampu memahami dan merumuskan strategi kebijakan UU Desa dan perubahan-perubahan kebijakan yang ada.
1. Mampu menjelaskan latar belakang dan visi terbitnya UU Desa No.6 Tahun 2014 2. Mampu menjelaskan
pengertian azas rekognisi dan subsidiaritas dan implementasinya dalam kehidupan berdesa 3. Mampu menganalisa
perubahan kebijakan dan merumuskan strategi kebijakan terkait implementasi UU desa.
1.1. UUDesa : Syarat penting terjadinya transformasi desa Curah Pendapat & pemantulan Pemaparan Tanya-jawab Wrap up hand out Bahan Bacaan 90’
Mampu mengenali dan memahami paradigma desa baru sebagai self governing community dan local self government .
1 Mampu menjelaskan paradigma desa baru sesuai dengan UU Desa 2 Mampu enemukenaIi
praktek-praktek terbaik perkembangan desa berdasarkan paradigma
1.2. UUDesa, Paradigma Baru tentang Desa
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
9
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
desa baru sesuai Undang-undang Desa
Mampu menemu kenali ruang-ruang strategis dan rumusan strategi untuk mengoptimalisasi UU Desa
1 Mampu menemu kenali dan menjelaskan ruang-ruang strategis untuk mengoptimalisasi UU Desa 2 Mampu menjelaskan
langkah transformasi sosial di tingkat desa yang bisa dilakukan.
3 Merumuskan rencana tindak lanjut dalam kerangka strategi mewujudkan transformasi desa. 1.3. Ruang-ruang strategis Implementasi UU Desa 45’
2 Inklusi Sosial dan Optimasi
Peran Kelompok Rentan Desa
Mampu menjelasakan persepktif dan konsep inklusi sosial yang terkait dengan UU Desa
1. Menjelaskan konsep dasar, prinsip dan indikator inklusi sosial
2. Menjelaskan pasal-pasal dalam UU Desa yang terkait dengan Inklusi sosial
2.1. Inklusi Sosial dalam Implementasi UUDesa Ceramah, Curah pendapat Permainan Media tayang Lembar infromasi 90’ 1. Mampu identifikasi ketimpangan sosial, ekonomi, budaya yang ada
3. Analisa Sosial untuk Optimasi Ruang Inklusi untuk Kelompok Marjinal
Curah pendapat Diskusi
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
di desa dan faktor-faktor penyebabnya.
2. Mampu identifikasi keterlibatan (partisipasi) warga desa perempuan, anak, kelompok adat dan kelompok rentan dalam perencanaan desa. 3. Mampu merancang
strategi optimasi ruang-ruang keterlibatan permempuan, anak, kelompok adat dan kelompok rentan (termajinalkan) dalam proses perencanaan, pengawasan pembangunan desa. kelompok Pemaparan
3 Desa Adat Dalam Bingkai
Kebhinekaan
Mampu menjelasakan landasan filosofis, sosiologis-historis, dan yuridis nomenklatur desa adat
1. Mampu menjelaskan dasar pemikiran dan arti
strategis munculnya nomenklatur desa adat bagi kelangsungan hidup masyarakat hukum adat di Indonesia Curah pendapat Diskusi kelompok pemaparan 90’
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
11
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Mampu menjelaskan persamaan dan perbedaan nomenklatur desa dan desa adat dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan
3. Mampu menjelaskan
faktor faktor penyebab belum optimalnya implementasi nomenklatur desa adat 4. Mampu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengoptimalkan nomenklatur desa adat 4 Optimalisasi hak asal-usul &
kewenangan lokal skala desa
Mampu memahami esensi dan ruang lingkup kewenangan desa (hak asal-usul dan kewenangan lokal berskala desa) sebagai perangkat membangun desa yang
1. Dapat mengidentifikasi dan merumuskan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala desa
4.1 Pemetaan hak bawaan sesuai asal-usul dan urusan lokal berskala desa
Pemaparan Disko Pleno Meta Plan Kertas Plano Cerita kasus 45’
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
kuat, maju, mandiri dan
demokratis 1. Mampu identifikasi dan
merumuskan kewenangan supra desa berdasarkan UU Desa dan di regulasi lainnya.
2. Mampu menemukan praktek kewenangan supra desa berdasarkan UU Desa dan peluang menata kembali pola relasi desa-supra desa yang akan dijalanakan
3. Mampu merumuskan strategi pola relasi desa-supra desa yang akan dijalanakan
4.2 Kewenangan tugas dari supra desa Pemaparan Disko Pleno Meta Plan Kertas Plano Cerita kasus 45’ 1. Dapat menjelaskan pentingnya pelembagaan kewenangan desa (regulasi desa) dalam perspektif azas UU Desa 2. Dapat menjelaskan tahapan pelembagaan kewenangan desa 4.3 Pelembagaan Kewenangan Desa. Pemaparan Disko Pleno Power Point Meta Plan Kertas Plano Cerita kasus 45’
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
13
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
5. Demokratisasi dan Tata
Kelola Kelembagaan Desa
Mampu memahami Kelembagaan Desa sebagai Tata Kelola yang Demokratis.
1. Mampu menjelaskan tentang hakekat kelembagaan desa yang demokratis dan sistem kepemimpinan desa; 2. Mampu mengidentifikasi
bentuk/sosok demokrasi desa yang tepat dengan konteks kekinian dan konteks local.
3. Mampu mengenal relasi yang demokratis dalam hubungan antara kepala desa, BPD, dan masyarat 4. Mampu mengenali expresi
dan wahana ruang publik sebagai meanifestasi dari demokrasi deliberatif
5.1. Demokratisasi tata kelola
kelembagaan desa Pemaparan, Tanya
Jawab, Curah pendapat Meta Plan Kertas Plano Cerita kasus 90’ 1. Mampu menjelaskan pengertian, jenis dan kedudukan Peraturan di Desa;
2. Mampu menjelaskan kewenangan, fungsi dan cakupan materi Peraturan
5.2. Tata Kelola dan
Kelengkapan Peraturan Desa Pemaparan Tanya Jawab, Disko
Curah
pendapat
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
Desa;
3. Mampu menjelaskan landasan, tahap dan tata cara penyusunan Peratun Desa
6 Orientasi dan Tujuan
Pembangunan Desa
Memahami hubungan antara Azas (Rekognisi dan Subsidiaritas),
Kewenangan Desa, Tujuan Pembangunan Desa dengan Perencanaan Pembangunan Desa
1. Mampu menjelaskan pokok penting Pedoman Pembangunan Desa terkait dengan Perencanaan Pembangunan Desa sebagai tahapan proses Pembagunan Desa yang partisipatif. 2. Mampu menjelaskan bentuk-bentuk partisipasi dan keswadayaan masyararakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa sebagai wujud nyata pengakuan hak-hak rakyat atas pembanguan Desa 3. Mampu menjelaskan
hal-hal strategis pendampingan dan 6.1. Fasilitasi Perencanaan Pembangunan Desa Pemaparan Disko Pleno 90’
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
15
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
fasilitasi Perencanaan Pembangunan Desa yang harus dilakukan Setrawan 1. Mampu mengemukakan
pokok-pokok penting terkati ketentuan pengelolaan keuangan Desa sesuai peraturan dan regulasi yang ada
2. Mampu menjelaskan APB Desa sebagai hulu kebijakan pembangunan Desa
3. Menjelaskan aspirasi dan kepentingan rakyat sebagai basis legitimasi APB Desa
4. Mampu menemukenali potensi konflik terkait anggaran dan keuangan Desa
5. Mampu menjelaskan
langkah taktis Setrategis dalam fasilitasi proses Penganggaran dan pengelolaan keuangan Desa 6.2. Peran Pendampingan dalam Pengelolaan Anggaran Desa Pemaparan Disko Pleno 90’
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Dapat menjelaskan tahap-tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa sebagai mekanisme untuk mewujudkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik
2. Bisa menjelaskan peran Setrawan dalam ikut mengawal Pelaksanaan Pembangunan Desa 3. Mampu mengetahui cara
dan tindakan yang tepat dalam melaksanakan misi strategis pengawalan Pelaksanaan
Pembangunan Desa
6.3. Mengawal Pelaksanaan
Pembangunan Desa Brainstroming
Pleno Curah Pendapat Pemaparan Disko 45’ 7 Pembangunan Ekonomi Desa Memahami Perencanaan Pembangunan Desa sebagai sarana keberpihakan terhadap rakyat. Memahami Kaitan Perencanaan 1. Menjelaskan keterkaitan partisipasi warga pada perencanaan
pembangunan desa merupakan peluang warga untuk menentukan tujuan
7.1. Potensi dan Aset Ekonomi
Desa Simulasi Disko
Curah ide Pemaparan pleno
Kertas plano dan alat tulis
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
17
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pembangunan Desa dengan partisipasi dan keswadayaan warga aktif
pengembangan aset dan potensi ekonomi desa. 2. Mengidentifakasi asset
potensial desa dan memetakan potensi ekonomi desa 3. Menganalisis peluang
pengembangan kegiatan ekonomi desa
1. Mampu menjelaskan azas, peran dan fungsi
BUMDesa dalam kerangka visi UU Desa
2. Bisa merumuskan peran dan langkah strategis dalam mendorong masyarakat dan para pihak untuk pengembangan ekonomi desa 7.2. BUMDesa sebagai pendorong pengembangan ekonomi desa. Brainstromin g Pleno Curah Pendapat Pemaparan Disko 90’
8 Citra Diri Setrawan Memahami tugas pokok
akselerasi perubahan mental di lingkungan pemerintahan maupun perubahan masyarakat
1. Mampu mengenali dan menjelaskan fungsi dan peran Setrawan dalam rangka implementasi UU
8.1. Identifikasi Citra Diri
Setrawan Pleno Curah
Pendapat Pemaparan Meta plan Plano Alat tulis 90’
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan)
Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok
Bahasan
Metode Media Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
dalam mewujudkan visi UUDesa.
Memahami makna citra diri Setrawan dalam kaitannya dengan tugas khusus untuk mendorong partisipasi dan inisiatif masyarakat dalam rangka menuju transformasi desa
Desa.
2. Mampu merumuskan media atau alat ukur untuk mengidentifikasi citra diri Setrawan yang sesuai dengan visi dan semangat perubahan desa
sebagaimana diamanatkan UU Desa.
Disko
1. Mengenal dan memahami arti dan peran Community Organizer dalam kerangka visi perubahan desa sebagaimana diamanatkan UUDesa
2. Mengenal dan memahami tugas dan tanggungjawab Setrawan dalam perspektif Community Organizer 3. Menemukan
langkah-langkah pengembangan citra diri Setrawan dalam perspektif Community Organizer sejalan dengan visi dan mandat UU Desa
8.2. Citra Setrawan Sebagai Community Organizer
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi