PRE WORKSHOP KIT
WORKSHOP ADVOKASI
PENCATATAN / AKTA KELAHIRAN
(Atau isu lain)
“Advokasi persuasif dengan pendekatan NLP”
Nama Kota
PENGANTAR
SELAMAT !!!
Anda akan mengikuti suatu pelatihan yang amat berharga, dengan metode-metode yang terbaru di dunia pelatihan : NLP (Neuro Linguistic Programming).
Sebagaimana ratusan peserta pelatihan ini sebelumnya, Anda mungkin bertanya-tanya dan ragu saat mendapat mandat mengikuti pelatihan ini dari instansi Anda. Kenapa pelatihan ini berharga, kenapa pelatihan ini perlu, kenapa pelatihan menjadi penting untuk Anda ?
Peserta pelatihan ini sebelumnya menyatakan bahwa setelah selesai mengikuti pelatihan ini mereka mendapatkan metode dan teknik yang berguna tidak saja untuk advokasi namun bisa diterapkan di dunia kerja, keluarga dan kehidupan sosial lainnya. Salah satu contohnya adalah ilmu persuasi NLP yang masih langka dipelajari di Indonesia.
Sebagai peserta pelatihan ini, dokumen berikut ini akan menjadi pengantar info yang berharga bagi Anda.
• Pre Workshop Kit ini berisi informasi awal mengenai :
1. Informasi-informasi dasar yang penting mengenai: Advokasi, Pencatatan Kelahiran, Skedul dan NLP.
2. Kuisioner yang perlu diisi peserta sebelum mengikuti workshop. 3. Background Fasilitator.
• Pre Training Kit ini perlu dibaca dan tugas di dalamnya dikumpulkan melalui email dua hari sebelum pelatihan sebagai syarat mengikuti pelatihan.
1. Penjelasan singkat mengenai workshop
Workshop akan dilaksanakan 5 hari, dengan fokus pada proses advokasi, pencatatan/akta kelahiran dan metode-metode persuasi untuk melancarkan proses advokasi dengan menggunakan teknik NLP.
Metode workshop secara umum akan dilakukan dengan pendekatan:
Andragogy (pendekatan orang dewasa) dengan teknik antara lain : • Diskusi, role play, penugasan, games dan lain-lain
Partisipatif
Santai, gembira dan bersungguh-sungguh Neuro-Linguistic Programming.
2. Informasi singkat mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan tema
workshop.
a. Advokasi
Ada berbagai pendekatan dan model untuk mendefinisikan advokasi, masing-masing
framework memiliki keunggulan masing-masing. Sebagai contoh dapat digunakan
salah satu framework Mansoer Fakih dkk dalam memahami advokasi :
• Proses Legislasi untuk berupaya membangun payung hukum (melalui legal drafting, counter draft, judicial review, class action, dll) di level legislatif.
• Proses Birokrasi untuk mengusulkan dan memperbaiki tata laksana suatu
peraturan/payung hukum di level eksekutif pemerintah (melalui lobby, mediasi, audiensi, kapasitasi, dll) sehingga terjadi peningkatan pelayanan.
• Proses Sosialisasi dan Mobilisasi untuk membangun suatu budaya (terutama
budaya hukum) di masyarakat sebagai stakeholder utama (melalui pengembangan program komunikasi partisipatif, kampanye, penggalangan dukungan basis masa/networking, tekanan sosial, dll)
b. Program Pencatatan Kelahiran
Kelahiran adalah peristiwa kehidupan pertama yang dialami oleh setiap manusia dan oleh karenanya melekat lah hak pertamanya sebagai manusia yang sah (legal). Pencatatan kelahiran adalah kegiatan yang dilakukan negara untuk memberikan kepastian atas peristiwa kelahiran sebagai suatu peristiwa hukum (sipil) sekaligus sebagai bukti bahwa negara mengakui identitasnya (nama, tanggal lahir, asal usul dan kewarganegaraan) yang diwujudkan melalui sebuah akta kelahiran.
Sistem Pencatatan Kelahiran akan berjalan efektif dan menghasilkan pencatatan yang menyeluruh (universal) jika :
• berlangsung terus menerus (berkelanjutan)
• permanen
Pencatatan yang dilakukan secara terus menerus dan permanen memerlukan
organisasi penyelenggaraan yang memungkinkan masyarakat memperoleh
pelayanan dengan mudah, metode dan proses pencatatan yang sederhana, cepat dan tepat waktu.
Pencatatan kelahiran yang mudah dan tidak dikenai biaya (sampai batas usia tertentu) dapat menjadi salah satu “pull factor” untuk mencapai pencatatan kelahiran yang menyeluruh (universal). Selain itu pencatatan kelahiran yang menyeluruh (universal) dapat menjadi sumber data yang terkini dan akurat tentang ibu dan anak yang sangat bermanfaat bagi Pemerintah untuk merencanakan kesejahteraan ibu dan anak terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
Oleh karena itu UNICEF Indonesia memfokuskan program intervensinya dalam rangka mendukung pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan sistem pencatatan kelahiran yang efektif untuk menjamin keberlanjutan pencatatan melalui pengorganisasian yang permanen untuk mencapai pencatatan kelahiran yang universal (menyeluruh).
c. Persuasi dan Neuro Linguistic Programming (NLP)
Persuasi adalah suatu cara komunikasi yang bertujuan untuk meng-enhance model berpikir seseorang sehingga dapat menjadi lebih fleksibel dan memiliki pilihan yang lebih banyak. Program advokasi dan komunikasi perubahan perilaku memerlukan aspek persuasi ini untuk menghasilkan arah yang jelas dalam penyampaian suatu pesan.
NLP adalah suatu disiplin ilmu yang berkembang pesat di akhir tahun 70-an, ilmu ini mengembangkan sebuah pendekatan untuk memodel keunggulan manusia sehingga dapat ditiru/digunakan oleh orang lain. Salah satu model keunggulan yang dimodel adalah ilmu persuasi yang dimiliki para hypnotherapist dan psychoterapist dalam memfasilitasi perubahan perilaku klien-kliennya.
Keunggulan komunikasi yang dimodel antara lain adalah bagaimana menggunakan cara komunikasi persuasif yang dapat mengoptimalkan peran pikiran bawah sadar
lain adalah dalam hal menghadapi keberatan yang diajukan seseorang yang resisten terhadap suatu perubahan. NLP telah mampu menganalisis keunggulan itu, mengkategorisasi dan menjadikannya mudah dipelajari sebagai suatu language
pattern set. Keunggulan komunikasi yang juga sudah dipolakan adalah penggunaan bahasa nonverbal dalam mempersuasi seseorang dan dalam memprediksi kondisi
pikiran seseorang.
Karena mahalnya mengikuti pelatihan NLP, maka saat ini pendekatan NLP lebih banyak dipergunakan oleh lembaga bisnis dan politisi dalam menyukseskan program-program mereka. Akhir-akhir ini beberapa lembaga non profit mulai menggunakan pendekatan ini. Di dunia internasional, beberapa lembaga yang bergerak di bidang HIV/AIDS sudah menggunakan pendekatan ini. Salah satu tokoh terkenal di bidang politik yang menggunakan NLP adalah Nelson Mandela, Gorbachev dan almarhum Lady Diana, mereka menggunakan kekuatan NLP di bidang komunikasi massa dan interpersonal.
Dalam workshop ini, akan dibahas dan dikupas ketiga aspek keunggulan itu (persuasi, menghadapi keberatan dan bahasa non verbal) untuk digunakan dalam konteks advokasi (misalnya audiensi, hearing, lobby) dan dalam pengembangan program komunikasi.
3. Persiapan bagi peserta workshop
Untuk kesuksesan workshop ini, peserta diminta mempersiapkan beberapa bahan :
a. Menuliskan harapan-harapan utama bagi pelaksanaan workshop ini dalam beberapa paragraf.
b. Mengisi angket pada halaman 9 dengan jawaban singkat padat.
c. Membawa data-data primer dan sekunder yang berhubungan dengan isu yang akan dibahas. Data-data ini merupakan data yang mewakili daerah Anda. Jika memiliki data regional dan atau nasional, akan menjadi keuntungan bagi Anda. Misalnya:
• Jumlah total penduduk di daerah Anda.
• Jumlah total anak di daerah Anda.
• Jumlah kelahiran anak perbulan di daerah Anda.
• Jumlah total anak yang memiliki akta kelahiran.
• Jumlah total anak yang memiliki akta kelahiran sebelum berumur 1 tahun.
• Jumlah total penduduk yang memiliki akta kelahiran.
• Jumlah angka regional dan nasional untuk kategori yang sama di atas. Data-data tersebut bisa diperoleh dengan kerjasama melalui instansi terkait.
Untuk menyingkat proses pelaksanaan workshop, kirimkan tugas (a) dan (b) pada 2 hari sebelum workshop melalui email ke email@domainanda.com.
Jika anda tidak memiliki email, anda bisa menumpang melalui email orang lain, atau diserahkan sebelum pelatihan dimulai.
Pakaian
• Pada prinsipnya pada saat pelatihan pakaian santai, nyaman dan sopan.
• Untuk audiensi dengan DPRD Kota dan Walikota, seyogyanya menggunakan pakaian resmi atau sesuai dengan kebiasaan lembaga masing-masing.
4. Ancangan Skedul
Hari 1, 2, 3, 4 : Senin, Selasa, Rabu, Kamis
09.00 – 10.30 Pembukaan (Senin) atau Sesi / Review 10.30 – 10.45 Coffee breaks 10.45 - 12.00 Sesi 12.00 – 13.00 Istirahat, Ibadah 13.00 – 15.00 Sesi 15.00 – 15.15 Coffee breaks 15.15 – 17.00 Sesi 17.00 -19.00 Istirahat
19.00 – 21.00 Penugasan / Sesi tambahan
Hari 5 : Jum’at
09.00 – 11.00 Sesi
11.00 - 12.00 Kesimpulan dan Penutup
Catatan
Audiensi/hearing dengan DPRD dan Walikota akan dilakukan pada hari ke 4 dan 5 atau pada hari lainnya sesuai dengan jadual yang disepakati dengan Lembaga terkait.
5. Kuisioner
Kuisioner ini wajib diisi dan dikumpulkan melalui email.
Nama : _____________________________ Pekerjaan : _____________________________
1. Pernahkah Anda mengikuti pelatihan Advokasi mengenai Pencatatan/Akta Kelahiran? (atau ganti dengan isu lain)
2. Sepanjang pengetahuan Anda, apakah intisari Advokasi itu?
3. Sepanjang pengetahuan Anda, apakah perbedaan antara pencatatan kelahiran dan akta kelahiran? (Ganti dengan pertanyaan mengenai konsep penting dalam isu)
4. Mengapa pencatatan kelahiran dan akta kelahiran (atau isu lain) perlu di advokasi?
5. Jelaskan secara umum, hal-hal apa saja yang perlu diadvokasi dalam hal pencatatan kelahiran dan akte kelahiran ? (atau isu lain)
6. Tim Fasilitator dan Narasumber
Dalam workshop ini, akan dipandu oleh fasilitator sebagai berikut : FASILITATOR 1. Nama Anda • Berpengalaman di bidang … • NARASUMBER
1. Nama Narasumber 1 (Aktivis / pejabat yang mengisi sesi 4)
• Berpengalaman di bidang … •
Nama Narasumber 2 (Wartawan / Redaktur untuk Sesi Advokasi Media)
• Berpengalaman di bidang … •