• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI 2 BINTAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh

SITI SULASTINA NIM 090388201310

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

(2)
(3)
(4)

Kemampuan Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan Menulis Cerita Pendek Melalui Penggunaan Media Gambar Tahun Pelajaran 2012/2013.

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing 1: Drs, Suhardi, M.Pd, Dosen Pembimbing 2: Erwin Pohan, S.Pd., M.Pd.

siti.sulastina@gmail.com.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan menulis cerita pendek melalui penggunaan media gambar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis yaitu tes menulis cerita pendek melalui penggunaan media gambar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan siswa kelas X Sekolah Menegah Atas Negeri 2 Bintan menulis cerita pendek melalui penggunaan media gambar masuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 63,78.

Kata Kunci: Kemampuan Menulis Cerita Pendek, Media Gambar

Abstrac

This study aimed to determine the students ability of grade X high school state 2 Bintan in writing short stories through the use of media image. Methods used in this research is descriptive quantitative. Quantitative descriptive method is a method of research which illustrates the fact or facts in accordance with the data obtained. Taking data was written which test short story writing through the use of media image. Based on survey results revealed that the students ability of grade X high school state 2 Bintan in writing short stories through the use of media images were in the category simply by average value of 63,78.

Keyword : Ability to write short stories, Media image

1. Pendahuluan

Menulis pada dasarnya merupakan kegiatan merekam buah pikiran ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan sistem dan peralatan menulis. Usaha merekam bahasa lisan ke dalam bentuk tulis itu menghendaki aturan atau sistem tertentu yang harus diikuti dan dipatuhi. Hal ini menyebabkan kepandaian menulis itu menjadi sebuah keterampilan. Sebuah keterampilan tentu tidak akan diperoleh apabila tidak melalui proses pelatihan. Pelatihan itu sendiri tentu melalui tahapan tertentu yang terus menerus harus dilakukan (Semi, 2007:3).

(5)

Pada surat kabar atau majalah sastra, jarang ditemui karya sastra cerita pendek yang dihasilkan oleh siswa. Hal ini bisa disebabkan kurangnya minat siswa untuk menulis cerita pendek atau siswa belum percaya diri untuk memuat karyanya ke media cetak, karena takut cerita pendek yang di buat dianggap belum memenuhi selera pembaca. Dalam pembelajaran sastra di kelas, tidak sedikit siswa mengalami hambatan dalam mengembangkan keterampilannya menulis cerita pendek. Hambatan-hambatan tersebut yaitu, kesulitan menentukan tema, daya imajinasi siswa masih kurang, diksi yang digunakan dalam menulis cerita pendek kurang bervariasi, dan kurang dapat mengembangkan ide dan gaya bahasa.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan Menulis Cerita Pendek Melalui Penggunaan Media Gambar.

2. Metode Penelitian

Tempat penelitian ini berlokasi di Sekolah Menegah Atas Negeri 2 Bintan yang terletak di Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, yang dilaksankan mulai bulan Mei 2013 sampai dengan bulan Juni 2013. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan di jam-jam sekolah.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan Tahun Pengajaran 2012/2013 yang berjumlah 140 siswa. Sampel penelitian ini ditentukan sebanyak 30 % dari jumlah populasi 140 siswa yaitu 41 responden. Sampel diambil secara acak proposional pada setiap kelas yang telah ditentukan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh.

Teknik penggumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tes tertulis yaitu tes menulis cerita pendek melalui penggunaan media gambar. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan ( Arikunto, 2012:67 ).

Teknik analisis data adalah penggolahan hasil penelitian di analisis untuk mendapatkan umpan balik tentang berbagai kompetensi dalam proses pembelajaran dan untuk menentukan kegiatan tindak lanjut yang tepat. Penilain dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran menurut Sugiyono (2011: 141), yang berupa Rating scale yaitu data mentah yang berupa angka kemudian ditafsirkan dengan pengertian kualitatif. Cara menghitung nilai tes siswa digunakan rumus menurut Debdikbud (Akbar, 2011:36) yaitu: KB = T X 100%.

Tt

Tingkat penguasaan siswa dalam menulis cerita pendek oleh peneliti menggunakan pedoman menurut Arikunto (2012:281) sebagai berikut: Nilai 80-100 dengan kriteria sangat baik, nilai 66-79 dengan kriteria baik, nilai 56-65 dengan kriteria cukup, nilai 40-55 dengan kriteria kurang, dan nilai 30-39 dengan kriteria gagal. Mencari nilai rata-rata kemampuan menulis cerita pendek dengan menggunakan rumus statistik nilai rata-rata menurut Arikunto ( 2012:299 ) yaitu : ∑ X = ∑X/N dimana X = nilai rata-rata, ∑X = jumlah semua skor, dan N = jumlah siswa peserta tes.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian diperoleh dari tes tertulis berbentuk uraian, yaitu tes menulis cerita pendek. Penilaian menggunakan rublik penilaian yaitu meliputi aspek (1) tema, (2) alur, (3) tokoh, (4) penokohan, (5) latar, (6) gaya bahasa, (7) sudut pandang, (8) amanat dari hasil tes yang telah dikerjakan oleh 41 peserta tes.

(6)

Tabel 1

Rekapitulasi Kemampuan Siswa Menulis Cerita Pendek Melalui Penggunaan Media Gambar

No Nama Kelas Skor Nilai Kriteria

1 Angga Afero X1 21 65 Cukup 2 Dedek Nova P X1 21 65 Cukup 3 Eki Saputra X1 21 65 Cukup 4 Heru Tri A X1 20 62 Cukup 5 Ilham Bagus N X1 21 65 Cukup 6 Maulana Ihsan X1 16 50 Kurang 7 Nasrullah X1 19 53 Kurang 8 Yusfik X1 19 59 Cukup 9 Fitri Astutie R X2 25 78 Baik 10 Kartini X2 24 75 Baik 11 Muhammad G X2 16 50 Kurang 12 Nur Sahfitri X2 26 81 Baik sekali 13 Okta Candra G X2 17 53 Kurang 14 Siska Wulandari X2 26 81 Baik sekali 15 Vivi Susanti X2 24 75 Baik 16 Widya Anindita X2 26 81 Baik sekali 17 Ahmad Hamdani X3 21 65 Baik 18 Laraspa N X3 24 75 Baik 19 Martina X3 19 59 Kurang 20 Mumtaris S X3 19 53 Kurang 21 Partini Nur X3 26 81 Baik sekali 22 Septi Wulandari X3 20 62 Cukup 23 Sidik Permadi X3 20 62 Cukup 24 Tina Sinta W X3 20 62 Cukup 25 Yuli Dianawati X3 24 75 Baik 26 Endang Sulistya X4 20 62 Cukup 27 Esti Khosyatis X4 20 62 Cukup 28 Juniati X4 19 59 Cukup 29 Lisa A X4 19 59 Cukup 30 Losni X4 19 59 Cukup 31 Mega Puspitasari X4 19 59 Cukup 32 Nursyidah X4 16 50 Kurang 33 Wa ode N X4 20 62 Cukup 34 Desi Anggereni X5 19 59 Cukup 35 Eti Lestari X5 24 78 Baik 36 Ika Nurshinta X5 19 59 Cukup 37 Mulia Ulfa X5 21 65 Cukup 38 Novi Ariyati X5 17 53 Kurang 39 Rahma Sartika X5 21 65 Cukup 40 Raningsih X5 17 53 Kurang 41 Sanisa Oktiyati X5 19 59 Cukup

(7)

Berdasarkan hasil tersebut, sebanyak 33 orang siswa mendapat ketuntasan dalam kegiatan pembelajaran menulis cerpen dengan nilai ≥60%, sedangkan sebanyak 8 orang siswa tidak mendapatkan ketuntasan dalam kegiatan pembelajaran menulis cerpen dengan nilai ≤60%.

Tabel 2

Rekapitulasi Tingkat Penguasaan Siswa

Menulis Cerita Pendek Melalui Penggunaan Media Gambar Tingkat

Penguasaan Siswa

Kriteria Banyak Siswa Nilai Rata-rata 80-100 66 - 79 56 - 65 40 - 55 30 – 39 Baik sekali Baik Cukup Kurang Gagal 4 siswa 6 siswa 23 siswa 8 siswa 63,78 41 siswa

Berdasarkan tingkat penguasaan siswa tersebut, sebanyak 4 orang siswa masuk ke dalam kriteria baik sekali, sebanyak 6 orang siswa masuk ke dalam kriteria baik, sebanyak 23 orang masuk ke dalam kriteria cukup, dan sebanyak 8 orang siswa masuk ke dalam kriteria kurang. Nilai rata-rata kemampuan siswa adalah 63,78 dan masuk dalam kriteria cukup.

4. Simpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah diuraikan pada bab IV dan bab V sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Kemampuan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan menulis cerpen melalui penggunaan media gambar masuk kedalam kategori cukup atau sedang. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan yaitu 63,78 yang berada pada kategori cukup ( 56-65 ). Dilihat dari tingkat penguasaan siswa, 4 orang siswa masuk dalam kriteria sangat baik, 6 orang siswa masuk dalam kriteria baik, 23 orang siswa masuk dalam kriteria cukup, dan sisanya 8 orang siswa masuk dalam kriteria kurang. Hal tersebut membuktikan media gambar yang disediakan peneliti dapat membantu siswa dalam menulis cerita pendek.

Rekomendasi bagi penulis dapat mengetahui kemampuan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan menulis cerpen mendapat nilai pada kriteria cukup ketika menggunakan media gambar. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar disetiap pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang tepat. Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing.

(8)

Daftar Pustaka

Akbar, A. 2011. Efektifitas Media Gambar Dalam Pembelajaran Mengarang Deskripsi Siswa Kelas V Thalhah Sdit Al Madinah Tanjungpinang Timur. Skripsi. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, Arief S. (dkk). 2010. Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Semi, M. Atar. 2007. Dasar – dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Sudjana, Nana. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suharianto, S. 1982. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Thahar, Harris Effendi. 2009 . Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa Wiyanto, Asul. 2005. Kesusastraan Sekolah Penunjang Pembelajaran

Bahasa Indonesia SMP dan SMA. Jakarta: Grasindo

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan Sarana Air Bersih ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih setiap saat sehingga dapat meningkatnya kesejahteraan masyarakat

Kom adonan merupakan wadah yang digunakan untuk tempat mencampur adonan. Biasanya berbahan dasar plastik, stainlees steel, kaca maupun porselen. Kom adonan yang

takut yang dapat menguatkan ikatan kita satu dengan yang lain dalam situasi seperti itu dan saya mengingatkan dia janji Kristus; "Aku tidak akan meninggalkan atau

Dengan demikian penelitian ini berusaha untuk mencari jawaban permasalahan yang diajukan secara sistematik, berdasarkan fakta-fakta dalam populasi yaitu Bimbingan Keagamaan

Pola serapan total Cr dalam hubungannya dengan RGR Bobot Kering antar berbagai persentase kepadatan pada hari ke 6 disajikan pada Gambar 2... Fluktuasi Pola Serapan Total

Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif

Yoghurt adalah produk susu fermentasi berbentuk semi solid yang dihasilkan melalui proses fermentasi susu dengan menggunakan bakteri asam laktat.. Melalui