• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Inti dari penelitian adalah rancang bangun sistem penjadwalan konsumsi energi listrik dengan penerapan algoritma genetika dan fuzzy logic. Sehingga metode yang digunakan di dalam penelitian adalah studi pustaka yang didukung pengumpulan data pada lapangan yaitu pada kasus PT Rabik Bangun Pertiwi(Blueline). Pengambilan data pada lapangan mencakup dua tahap yaitu : (1) Pra rancang bangun yaitu tahap pengumpulan data untuk tujuan

pendefinisian prosedur dan variabel yang akan digunakan untuk perancangan sistem aplikasi yang akan berupa perangkat lunak berbasis web. Pengumpulan data ini dilakukan dengan wawancara dengan staff yang mengurus kelistrikan pada lapangan. Melalui tahap ini didapat konsep,

algoritma dan struktur database yang sangat diperlukan dalam

pembangunan aplikasi.

(2) Pasca rancang bangun yaitu tahap pengumpulan data untuk menguji

sistem yang telah dibangun dengan menggunakan data yang ada pada lapangan yaitu:

• Data peralatan bertenaga listrik yang digunakan • Jadwal rutin penggunaan perlatan bertenaga listriknya

• Data aktivitas tidak rutin yang terjadi yang melibatkan peralatan bertenaga listrik

• Data gambaran instalasi listrik pada lapangan untuk menentukan pengelompokan instalasi listrik

• Data pegawai dan devisinya yang membagi konsumsi listrik. Data ini digunakan untuk pengujian alert pada SMS gateway.

Dalam tahap ini diuji apakah sistem sudah dirancang sesuai dengan kebutuhan pada lapangan dan mampu memberi manfaat pada lapangan. Jika terjadi kesalahan pada tahap pengujian ini maka akan menjadi revisi bagi perancangan sistem.

(2)

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pengambilan data yang akan digunakan sebagai sampel input pada aplikasi adalah PT Rabik Bangun Pertiwi(Blueline) yang merupakan perusahaan dibidang jasa penyediaan internet, yang beralamat di istana kuta galeria, valet 2 No.7, Kuta Bali. Lokasi ini dipilih karena kemudahan akses data untuk konsumsi listrik dan jenis-jenis ativitas yang terjadi disana.

Lokasi pengembangan aplikasi dilakukan pada rumah penulis yang bertempat pada jalan julau pinang nomor 21, denpasar. Waktu penelitian dilakukan antara tahun januari 2010 hingga juli 2010.

(3)

Adapun jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan 1 2 Bulan Ke-3 4 5 6 Keterangan

1 Studi Literatur dan Survey 2 Desain Aplikasi Database 3 Desain interface

4 Programming

5 Pengujian Sistem Aplikasi 6 Dokumentasi dan Pelaporan 4.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian yang membatasi penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Studi kasus dalam penelitian dan pengembangan sistem ini dibatasi pada lingkungan bidang usaha yang memiliki keterbatasan daya dalam menjalani aktivitasnya dan periode dan kuantitas aktivitasnya cukup bervariasi seperti usaha percetakan, pabrik garmen, peternakan, perkebunan, penyedia jasa internet, software house dan sebagainya.

2) Lokasi pengambilan data yang akan digunakan sebagai sampel input dibatasipada aplikasi adalah PT Rabik Bangun Pertiwi(Blueline) yang merupakan perusahaan dibidang jasa penyediaan internet.

3) Melakukan kajian pustaka mengenai input dan output yang diperlukan dalam perancangan sistem sehingga dapat dihasilkan rangkaian proses yang tepat. 4) Merancang dan membangun sistem penjadwalan konsumsi energi listrik

dengan penerapan algoritama genetika dan fuzzy logic. Sistem ini terdiri dari :

(a) Sistem simulasi input, yaitu melakukan input acak pada basis data dengan range yang telah ditetapkan untuk menguji berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

(b) Sistem informasi yang menjadi jalur input dan output sistem kepada pengguna.

(c) Sistem cerdas berbasis fuzzy logic dan algoritma genetika untuk melakukan pemrosesan data input dan output.

5) Melakukan berbagai simulasi dengan sistem yang telah dibangun demi menguji keakuratan sistem dalam mengolah data.

(4)

6) Membandingkan hasil antara simulasi tanpa dan dengan sistem cerdas yang menerapkan penjadwalan dinamis untuk kemudian dianalisa seberapa efektif sistem ini bila diterapkan.

7) Rancangan sistem tidak mencakup masalah pembiayaan dan tarif yang dikenakan berdasarkan biaya konsumsi tersebut.

4.4 Penentuan Sumber Data

Sesuai yang telah disampaikan pada rancangan penelitian, sumber data untuk pembelajaran prosedur dan variabel untuk rancang bangun sistem dan pengujian sistem adalah PT Rabik Bangun Pertiwi(Blueline). Pengambilan data dilakukan dengan tiga cara yaitu :

(1) Wawancara dengan staff yang membidangi kelistrikan pada perusahaan. (2) Dengan pencatatan langsung spesifikasi peralatan yang mudah ditentukan

seperti PC, router dan sebagainya.

(3) Dengan data litelatur yang ada pada perusahaan seperti gambaran instalasi, data pegawai dan sebagainya.

Sedangkan sumber data untuk perancangan sistem yang berhubungan dengan perancangan teknis diambil sepenuhnya dari studi pustaka yaitu buku-buku yang berhubungan dengan pemrograman dan kecerdasan buatan.

4.5 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini khususnya dalam perangcangan aplikasi maka digunakan beberapa variabel sebagai berikut :

1) Data Pengguna

Yaitu data pengguna dalam sistem yang memiliki 2 jenis yaitu adminitrator dan umum. Administrator memiliki semua fitur pengguna umum namun kedua jenis pengguna ini disimpan dalam tabel yang sama. Data pengguna juga digunakan untuk melakukan pencacatan siapa yang melakukan sebuah aktivitas seperti siapa yang telah melakukan verifikasi terhadap penambahan aktivitas konsumsi listrik dan sebagainya. Sehingga semua aktivitas dapat dimonitor dengan baik guna mencegah kesalahan non teknis yang terjadi. Dalam perancangan sistem ini tidak disertakan data tambahan

(5)

bagi pengguna seperti alamat, nomor telepon dan sebagainya yang tidak berhubungan langsung dengan sistem.

2) Data Devisi

Yaitu data yang digunakan untuk mengelompokkan pengguna dan aktivitas konsumsi listrik. Seperti aktivitas pencetakan voucher hotspot oleh pegawai devisi marketing. Sehingga aktivitas bisa dibedakan berdasarkan devisi dan hal ini memungkinkan adanya analisa persentase konsumsi per devisi.

Tabel 4.1.1 Pengguna

Field Tipe Data Isi Kunci NULL

no Int - Primary

-devisi Int - Foreign(4.1.2)

-nama_pengguna Varchar 20 -

-kata_kunci Varchar 50 -

-nama_lengkap Varchar 255 -

-jenis Enum - (admin,umum)

-Tabel 4.1.2 Devisi

Field Tipe Data Isi Kunci NULL

no Int - Primary

-nama Int -

-3) Data Aktivitas Konsumsi Listrik

Yaitu data aktivitas konsumsi listrik yang terdiri dari 3 variabel penentu yaitu jumlah daya yang digunakan dalam aktivitas, lamanya periode aktivitas berlangsung dan prioritas dari aktivitas tersebut. Ketiga variabel penentu tersebut yang akan diproses ke dalam inferensi fuzzy untuk dikelompokkan terlebih dahulu sehingga penjadwalan dengan algoritma genetika menjadi lebih cepat tanpa memproses aktivitas satu persatu. Ketiga variabel penentu tersebut nilai himpunan fuzzy-nya disimpan dalam tabel pengelompokan area waktu. Prioritas disimpan dalam tabel tersendiri agar memungkinkan untuk ditambahkannya tingkatan prioritas baru.

(6)

Tabel 4.2.1 Aktivitas Konsumsi

Field Tipe Data Isi Kunci NULL

no Int - Primary

-pengaju Int - Foreign(4.1.1)

-jumlah_daya Char 5 -

-waktu TinyInt - -

-sifat_waktu Enum - mingguan,

bulanan, tahunan

-sifat_waktu_data TinyInt - -

-prioritas TinyInt - -

-keterangan Text - -

-status_persetujuan Bool - -

-Tabel 4.2.2 Prioritas Aktivitas Konsumsi

Field Tipe Data Isi Kunci NULL

no Int - Primary

-nama VarChar 20 -

-urutan TinyInt - -

-4) Data Penjadwalan

Yaitu data penjadwalan konsumsi listrik yang menjadi output utama dalam aplikasi ini. Penjadwalan awalnya dibentuk berdasarkan input aktivitas konsumsi yang telah di verifikasi. Namun input manual tersebut belum tentu optimal untuk target yang diharapkan sehingga dilakukan optimasi penjadwalan agar tercapai taget pemerataan konsumsi.

Penjadwalan ini dilakukan menggunakan algoritma genetik dengan mengambil data pengelompokan yang telah dilakukan oleh inferensi fuzzy. Keputusan optimasi penjadwalan ditentukan berdasarkan data konsumsi ideal per waktu yang telah ditentukan yang akan tercatat pada data pengelompokan area waktu yang berisi derajat keanggotaan fuzzy yang menentukan area waktu itu akan dioptimalisasi/dijadwal ulang atau tidak.

History mencatat aktivitas yang dipindahkan atau dihapus. Sehingga memungkinkan untuk membentuk perbandingan.

(7)

Tabel 4.3.1 Pengelompokan Area Waktu

Field Tipe Data Isi Kunci NULL

no Int - Primary

-konsumsi_ideal Int - Foreign(4.3.2)

-waktu_mulai DateTime - -

-waktu_akhir DateTime - -

-jumlah_daya_total Char 5 -

-jumlah_anggota TinyInt - -

-status_optimalisasi Enum - Sudah, Belum

-daya_tinggi TinyInt - - -daya_rendah TinyInt - - -waktu_tinggi TinyInt - - -waktu_rendah TinyInt - - -prioritas_tinggi TinyInt - - -prioritas_rendah TinyInt - - -inferensi TinyInt - -

-Tabel 4.3.2 Konsumsi Ideal per Periode

Field Tipe Data Isi Kunci NULL

no Int - Primary -nama VarChar 20 - -waktu_mulai DateTime - - -waktu_akhir DateTime - - -jumlah_daya_total Char 5 - -Tabel 4.3.3 History

Field Tipe Data Isi Kunci NULL

no Int - Primary

-aktivitas Int - Foreign(4.2.1)

-waktu TinyInt NULL -

-sifat_waktu Enum NULL mingguan,

bulanan, tahunan

-sifat_waktu_data TinyInt NULL -

-status Enum - Pemindahan,

(8)

-Sistem berjalan dengan melakukan pencatatan terhadap segala aktivitas yang terjadi pada perkantoran. Tetapi pada prakteknya sangat tidak memungkinkan semua aktivitas dicatat secara akurat satu-persatu. Tentu saja hal tersebut akan sangat merepotkan dan menghambat kinerja pegawai.

Untuk itu aktivitas dipisah berdasarkan prioritasnya. Aktivitas yang dianggap rutin tetapi belum tentu dimanfaatkan secara penuh sesuai besar beban dan periode konsumsi dimasukkan dalam aktivitas berprioritas rendah. Aktivitas-aktivitas yang dimaksud contohnya adalah sebagai berikut :

a) Laptop pegawai, pada sistem bisa didaftarkan semaksimal mungkin pada

jam operasional kantor (office hour). Walaupun pada kenyataannya jarang semua pegawai operasional berada di kantor dan semuanya menyalakan laptop secara bersamaan dalam jam operasional kantor terus-menerus.

b) Printer, walau sangat tidak mungkin melakukan pengeprinan secara terus

menerus namun beban printer yang dianggap penting seperti printer yang diperlukan untuk kebutuhan marketing didaftarkan secara utuh dalam office

hour.

Aktivitas yang prioritas rendah bisa dihilangkan pada periode tertentu untuk menampung aktivitas lain yang prioritasnya lebih tinggi. Seperti tidak boleh menyalakan laptop lebih dari 5 buah pada periode tertentu karena ada aktivitas pengujian peralatan jaringan konsumen yang priorotasnya lebih tinggi

(9)

Sedangkan beban yang sudah pasti seperti lampu dan AC dimasukkan sebagai prioritas menengah karena lebih pasti digunakan terus menerus dalam periode tertentu. Aktivitas yang berprioritas tinggi adalah server dan peralatan jaringan komputer lainnya yang berdampak sistemik bagi operasional utama perusahaan. Untuk lebih mudahnya bisa dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3.4 Pengelompokan Prioritas Aktivitas

Prioritas Diskripsi Contoh

Rendah • Aktivitas rutin yang didaftarkan secara

maksimum baik dari segi beban maupun periode konsumsinya. Pada prakteknya tidak dijalankan secara penuh.

• Aktivitas tidak rutin yang bisa ditunda dan

boleh dijalankan kapan saja dalam batasan periode tertentu dan bisa dijalankan oleh staff call center.

Laptop pegawai Printer, scanner

Komputer operasional sekunder

Backup data server yang ringan

Menengah • Aktivitas rutin yang sudah pasti beban dan

periode konsumsinya.

• Aktivitas tidak rutin yang bisa ditunda namun harus dilakukan oleh staff ahli.

• Maintenance rutin.

Komputer operasional primer

Backup server khusus Konfigurasi server AC

Lampu

Pengecesan genset Tinggi • Server yang menjadi operasional utama

perusahaan.

• Aktivitas proyek yang menyangkut konsumen.

• Maintnance yang mendesak akibat

gangguan.

Server utama

Peralatan jaringan komputer utama

Proyek yang melibatkan client

(10)

4.6 Instrument Penelitian

Pengambilan data pada PT Rabik Bangun Pertiwi(Blueline) dilakukan dengan wawancara pada staff yang mengurus kelistrikan disana. Namun beberapa perangkat khususnya yang mudah ditentukan seperti komputer, dilakukan dengan mengecek spesifikasi yang tertera pada perangkat.

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian dan perancangan sistem adalah sebagai berikut :

(1) Linux Mint (2) Apache 2 (3) PHP 5 (4) MySQL 5 (5) Gammu SMS Gateway (6) Mozilla Firefox 4.7 Prosedur Penelitian

Adapun alur prosedur tulisan ini adalah sebagai berikut:

1) Studi pustaka yang berhubungan dengan perancangan sistem dan mempelajari gambaran umum kasus pada lokasi penelitian tanpa pendalaman pada pengambilan data karena sudah dianggap bisa menggambarkan variabel penelitian untuk perancangan sistem.

2) Perancangan sistem yang telah didasari studi pustaka dan studi kasus pada lokasi penelitian dengan variabel penelitian yang didapat.

3) Pembangunan antar muka sistem. 4) Pembangunan sistem komputasi cerdas.

5) Melakukan pengambilan data secara akurat untuk menguji sistem secara umum terhadap gambaran umum konsumsi listrik yang terjadi.

6) Pembangunan sistem simulasi berdasarkan data yang diambil terakhir sehingga dianggap aktual dan akurat.

7) Pengujian sistem untuk menguji penggambaran studi kasus yang dapat dicapai oleh sistem.

(11)

Adapun flowchart-nya adalah sebagai berikut :

(12)

4.8 Analisa Data

Sistem penjadwalan konsumsi energi listrik dengan algoritma genetika dan fuzzy logic ini dilakukan dengan alur sebagai berikut :

1) Analisa sistem, yaitu melakukan analisa yang lebih spesifik terhadap sistem penjadwalan konsumsi energi listrik pada dengan algoritma genetika dan

fuzzy logic sesuai dengan tujuan sistem pada lokasi yang digunakan sebagai

studi kasus yaitu PT Rabik Bangun Pertiwi(Blueline).

2) Melakukan studi pustaka dan studi kasus untuk mendapatkan jangkauan dan takaran yang tepat dalam melalukan simulasi sistem. Sehingga diharapkan pengujian sistem menjadi lebih aktual dan akurat.

3) Melakukan pemodelan data dengan menggunakan Metode perangkat pemodelan sistem untuk menggambarkan sistem, data, aliran data, hubungan data, dan batasan data.

4) Mendesain model sistem informasi sesuai studi pustaka dan studi kasus dengan mempresentasikan hasil desain tersebut kedalam pemrograman DBMS dan aplikasi DBMS.

5) Mengaplikasikan sistem tersebut kedalam pemrograman web dengan bahasa pemrograman PHP.

6) Untuk mengetahui tingkat keberhasilannya maka pada tahap akhir dilakukan suatu pengujian terhadap sistem informasi secara keseluruhan.

7) Pengujian melalui data dammies yaitu berupa angka-angka acak untuk menguji berbagai kasus yang terjadi di dalam sistem.

8) Pengambilan kesimpulan kesuksesan sistem dari ketepatan hasil pengujian berdasarkan penggambaran yang dapat dilakukan sistem terhadap kasus yang terjadi pada lapangan.

Gambar

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2.2 Prioritas Aktivitas Konsumsi
Tabel 4.3.1 Pengelompokan Area Waktu
+3

Referensi

Dokumen terkait

Novalina L 27 Karyawan Swasta Pondok Indah Blok E 2 Non06 Taman Baloi Batam Kota.. Konfirmasi

Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Dalam memberikan layanan informasi kepada pemohon informasi, PPID menetapkan waktu pemberian pelayanan informasi Publik di Sekretariat PPID yang berada di Dinas Komunikasi

Alhamdulillah hirobbil’aalamin, segala puji penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmatnya kepada penulis, sehingga dapat

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang merupakan komponen fraud triangle terhadap kecurangan laporan keuangan (financial statement

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing, dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV MIS Luhur

 Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan informasi,

Upaya penyelesaian dalam perjanjian kerjasama jika terjadi sengketa dari penelitian yang telah dilakukan menerangkan bahwa dalam pasal 18 pada perjanjian tersebut telah diatur