• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENLITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENLITIAN

3.1Metode Penyusunan

Dalam penyusunan tugas akhir ini, langkah yang dilakukan adalah mempelajari berbagai literatur dan referensi tentang materi yang terkait dengan bahan dalam tugas akhir ini, termasuk proses Mobile Originating Call (MOC), konfigurasi sistem SCA, flow kerja dan error message-nya. Setelah itu, pada tahap berikutnya dilakukan tracing untuk mendapatkan transaksi LU dan MOC pelanggan yang sedang roaming di network Telkomsel untuk dibandingkan antara transaksi LU dan MOC yang dimasukkan ke dalam sistem SCA dengan transaksi LU dan MOC yang tidak dimasukkan ke dalam sistem SCA. Berikut ini adalah diagram alir sistem SCA saat proses MOC:

(2)

Mulai

Pelanggan melakukan panggilan

Panggilan ditreruskan ke SCA server oleh

MSC SCA server melakukan pengecekan format panggilan Apakah format panggilan sudah benar?

Panggilan akan diteruskan ke GMSC

SCA server akan melakukan call correction

Selesai

Tidak

Ya

(3)

3.2Implementasi SCA Pada International Roaming Network Telkomsel

Pada sistem SCA berhubungan langsung dengan internatioanal roaming

network Telkomsel. Beberapa komponen atau perangkat sistem SCA diantaranya

adalah IP probe servers, SCA servers, application servers, database servers dan

database switch. Berikut ini merupakan gambaran implementasi sistem SCA pada

internatioanal roaming network Telkomsel:

TELKOMSEL NETWORK IP Probe Servers TBS Site Telkomsel International ITP-1 (PC 1992) TBS SIte Telkomsel International ITP-2 (PC 1993) Buaran SIte SCA Servers BUARAN SITE SCA Network Database Storage Application Storage SCABRNDB2 SCABRNDB1 SCABRNDBSWITCH1 SCABRNDBSWITCH2 SCABRNAPP1 SCABRNAPP2 SCATBSIPP1 SCATBSIPP2

(4)

Pada gambar 3.2 dapat dilihat beberapa perangkat yang diimplementasikan pada internatioanal roaming network Telkomsel. IP probe servers terletak diantara ITP (IP Transfer Point) Telkomsel, yang berfungsi sebagai probing atau

port mirroring untuk melihat transaksi yang dilakukan pelanggan inbound roaming yang berupa LU (Location Update), kemudian IP probe servers akan meneruskan informasi tersebut ke SCA servers, SCA servers akan memilih mana pelanggan yang dimasukkan ke dalam sistem SCA dan yang tidak dimasukkan ke dalam sistem SCA. Jika pelanggan tersebut dimasukkan ke dalam sistem SCA, maka SCA servers akan mengirimkan ISD ke VLR dimana pelanggan tersebut melakukan LU. Dimana ISD tersebut akan mengirimkan CAMEL Subcription Infromation (CSI) ke nomor pelanggan. Kemudian jika pelanggan melakukan panggilan, MSC akan meneruskan panggilan tersebut ke server SCA untuk melakukan pengecekan format panggilan, lalu SCA akan melakukan pencarian di

database-nya untuk mengolah format panggilan tersebut apakah perlu dikoreksi atau tidak. Jika format panggilan tersebut salah, SCA akan melakukan call correction supaya panggilan tersebut dapat tersambung, namun jika format panggilan tersebut sudah benar, maka SCA akan mem-by pass-nya. Berikut flow

(5)

Gambar 3.3 Flow Kerja SCA

Perangkat SCA berperan sebagai SCP (Signalling Control Point). SCP adalah parameter/kontrol yang dihasilkan oleh interface untuk database aplication

atau service control logic. Message yang dikirimkan dari SSP ke SCP digunakan untuk mendapatkan routing information dan service information. SCP bukanlah sebuah aplikasi database melainkan menyediakan akses ke database aplication. Contoh, pentranslasian database dari toll-free number (0800-X-XXX-XXX) didukung oleh SCP. Saat ada panggilan toll-free, switch LE (Local Exchange) akan menunda proses pemanggilan dan mengirim message ke SCP untuk mendapatkan jaringan/circuit Carrier Identification Code (CIC) yang tepat agar panggilan dapat di routing-kan ke switch yang tepat. Tanpa SCP, LE tidak akan tahu nomor 0800-X-XXX-XXX tersebut atau kemana dia akan di routing-kan. Beberapa produsen STP telah mulai menyediakan aplikasi database pada STP nya. Sehingga SCP dapat difungsikan juga sebagai STP. Pada SS7 network, aplikasi ini masih terlihat seperti SCP database dan network functions routing.

(6)

SCA sendiri memperlakukan pelanggan postpaid maupun prepaid sebagai CAMEL (Customized Application for Mobile Enhanced Logic) subscriber, dimana salah satu keuntungannya adalah “real-time charging”. Maksud dari real-time charging disini adalah dalam hal pengambilan CDR (Charging Data Record)

pelanggan untuk di-rekonsiliasi-kan dengan Roaming Partner, sehingga tidak perlu menggunakan CDR MSC yang rekonsiliasinya membutuhkan waktu berhari-hari.

3.3Proses MOC Pada Pelanggan International Roaming Inbound

MOC (Mobile Originating Call) adalah proses panggilan dari telepon bergerak (MS) ke telepon tetap (Fixed Line) atau ke MS lainnya. Dalam call setup, hubungan panggilan terjadi sesuai dengan digit yang di-dial. Call setup dari MS ke fixed line adalah sama dengan ke pelanggan jaringan GSM, dengan pengecualian dalam hal ini bahwa MSC yang memulai hubungan tidak melakukan pemeriksaan data penentuan rute pada HLR. Gambar 3.3 memperlihatkan proses panggilan MOC.

(7)

Gambar 3.4 Flow Kerja MOC Berikut penjelasan gambar 3.4:

1. LU (Location Update) dan authentication harus dilakukan pada saat memulai MOC. MS mengirim informansi call setup yang di-dial oleh pelanggan GSM ke MSC.

2. MSC tempat dimana pelanggan saat itu berada akan meminta nomor sementara atau MSRN (Mobile Subscriber Roaming Number) ke VLR sebagai identitas sementara pelanggan A# itu dalam melakukan panggilan.

3. Selanjutnya MSC tempat si A# berada tadi akan meneruskan panggilan dengan mengarahkan nomor tujuan yang dimaksud ke Gateway MSC (GMSC). Diwaktu yang sama MSC juga tetap menjaga hubungan dengan

handset pelanggan.

4. GMSC sebagai gerbang terluar dari jaringan GSM akan melakukan panggilan

(8)

5. Setelah pembangunan panggilan (call established) sukses terbentuk, maka percakapan antara pelanggan A# dengan B# pun berlangsung.

3.4Monitoring Tools

Untuk memonitor atau mengamati aktifitas atau transaksi International

Roaming baik pada proses LU, SMS MO, SMS MT, MOC, MTC maupun

aktifitas lainnya digunakan beberapa tools diantaranya adalah Polystar [7], dan

Traffic News [8]. Tools tersebut melakukan dokumentasi berupa data angka untuk berbagai transaksi International Roaming baik untuk transaksi yang berhasil maupun transaksi yang gagal.

Pada Polystar, semua transaksi yang akan di analisa message-nya terdapat dalam tiga Layering Protokol yaitu MAP, ISUP dan A-Interface. [6]

1. Protokol MAP mencakup untuk transaksi :

SAI (Send Autentication Info), LU, ISD (InsertSubscriberData), SMS MO, SMS MT, transaksi Supplementary Service di Signalling International, dll. Dalam mengambil data di protocol MAP ini, Polystar

menggunakan input parameter yang berupa IMSI, MSISDN, GT Calling, GT Called, OP Code, SMS Center dll.

2. Protokol ISUP untuk melihat transaksi panggilan baik MOC maupun MTC

(Mobile Terminating Call) di Channel/Trunk Voice. Untuk mendapatkan

message-nya digunakan input parameter A Number, B Number, GT

(9)

Date Start Time

End

Time TCAP OP Code

TCAP/MAP IMSI Number TCAP/MAP MSISDN Number SCCP GT Calling SCCP GT Called TCAP Error Code Status Sun 19

Apr 2015 30:26.6 30:27.5 56; SendAuthenticationInfo 502181075853336 628110723101 60181075853336 End Sun 19

Apr 2015 30:26.7 30:27.0 7; InsertSubscriberData 502181100215515 62821090180 6281105074 End Sun 19

Apr 2015 30:26.8 30:27.1 2; UpdateLocation 502181089827292 601127070969 6281107002 60181089827292 End 3. Protokol A-Interface untuk melihat semua transakasi di sisi radio

transamisi. Parameter yang digunakan sebagai input adalah IMSI, MSISDN, dll.

Dalam tugas akhir ini, karena SCA mengambil pesan dari level GSM MAP dan ISUP selama pelanggan sedang roaming, maka pesan yang di ambil oleh Polystar dan di analisa adalah pesan CCS7-nya dari transaksi LU dan MOC pelanggan. Berikut ini untuk paramater dari tools Polystar yang ditunjukkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Paramater trace toolsPolystar

Dari tabel 3.1, merupakan sebagian paramater yang terdapat pada trace tools Polystar, berikut ini adalah untuk masing-masing detail parameternya :

1. Date, Start Time dan End Time, merupakan parameter waktu yang menunjukkan waktu dari proses pengambilan data trace-nya.

2. TCAP OP Code, merupakan paramater dari level MAP yang menunjukkan

jenis operasi proses signalingnya, seperti LU, SAI dan ISD.

3. TCAP/MAP IMSI Number, merupakan paramater dari nomor IMSI

pelanggan.

4. TCAP/MAP MSISDN Number, merupakan paramater dari nomor MSISDN

(10)

5. SCCP GT Calling, merupakan parameter informasi nomor GT (Global Title) dari arah VPLMN.

6. SCCP GT Called, paramater yang berisikan informasi GT dari arah HPLMN.

7. TCAP Error Code, merupakan parameter yang berisi error code atau error

message dari HLR maupun VLR.

8. Status, merupakan status dari setiap transaksi tersebut, jika transaksinya

complete, maka statusnya End. Namun jika transaksinya tidak complete

atau error, maka statusnya Timeout atau Abort.

Selain parameter di atas, terdapat detail message dari setiap transaksi masing-masing operation code-nya, berikut ini tampilan pesan CCS7 transaksi Location

Update salah satu pelanggan inbound roamers yang diambil dengan

menggunakan Polystar.

1. Request location update dari VLR dimana pelanggan berada :

Informasi yang didapat dari bagian ini adalah informasi GT VLR dari suatu jaringan, point code jaringan asal dan jaringan yang sedang digunakan yang ditunjukan oleh VLR number, DPC dan OPC.

--- SCCP ITU  menunjukan pesan di level SCCP pada CCS7

Msg: UDT, Unitdata

00001001 UDT = 9 (UDT Unitdata)

0000---- Connectionless protocol class = 0 (class 0)

----1000 Class Option message handling = 8 (return message on error)

(11)

IE: Called Party Address

00001100 Length Field = 12

0--- Point code indicator = 0 (address does not contain a signalling point code)

-1--- SSN indicator = 1 (address contains a subsystem number)

--0100-- Global title indicator = 4 (Global title includes translation type, numbering plan, encoding scheme and nature of address indicator)

---0- Routing information = 0 (Route on GT)

---0 reserved for national use = 0 (reserved for national use)

00000110 Subsystem number (SSN) = 6 (HLR) 00000000 Translation type (TT) = 0 (unknown)

0010---- Encoding Scheme (ES) = 2 (BCD, even number of digits)

----0111 Numbering Plan (NP) = 7 (ISDN/mobile numbering plan (Recommendation E.214))

0000100- Nature of Address Indicator (NAI) = 4 (international number)

---0 Spare = 0 (Spare field (1 bit))

Address signals = 60181070161200

IE: Calling Party Address 00001011 Length Field = 11

0--- Point code indicator = 0 (address does not contain a signalling point code)

-1--- SSN indicator = 1 (address contains a subsystem number)

--0100-- Global title indicator = 4 (Global title includes translation type, numbering plan, encoding scheme and nature of address indicator)

---0- Routing information = 0 (Route on GT)

---0 reserved for national use = 0 (reserved for national use)

00000111 Subsystem number (SSN) = 7 (VLR) 00000000 Translation type (TT) = 0 (unknown)

0010---- Encoding Scheme (ES) = 2 (BCD, even number of digits)

----0001 Numbering Plan (NP) = 1 (ISDN/telephony numbering plan (Recommendations E.163 and E.164))

0000100- Nature of Address Indicator (NAI) = 4 (international number)

---0 Spare = 0 (Spare field (1 bit)) Address signals = 628110723141

IE: Data (CL)

01011010 Length Field = 90

(12)

---

TCAP/MAP Pesan di level user/ MAP

---

Begin = begin (Begin) begin otid = 2971935029 dialoguePortion type-id = { 0 0 17 773 1 1 1 } 0 = itu-t 0 = recommendation 17 = q 773 = 773 1 = as 1 = dialogue-as 1 = version1 value DialoguePDUs.DialoguePDU = dialogueRequest dialogueRequest protocol-version = {version1} application-context-name = { 0 4 0 0 1 0 1 3 } (networkLocUpContext-v3) 0 = itu-t 4 = identified-organization 0 = etsi 0 = mobileDomain 1 = umts-network 0 = ac-Id 1 = networkLocUp 3 = version3 components components nr 0 = invoke invoke invokeID = 0 parameter = local OP Code = 2 (UpdateLocation) argument MAP-MS-DataTypes.UpdateLocationArg imsi = 502181070161200 msc-Number = 91 26 18 01 27 13 14

0001---- numbering plan indicator = 1 (ISDN/Telephony Numbering Plan (Rec ITU-T E.164))

----001- nature of address indicator = 1 (international number)

---1 Extension Bit = 1 (no

(13)

0001---- numbering plan indicator = 1 (ISDN/Telephony Numbering Plan (Rec ITU-T E.164))

----001- nature of address indicator = 1 (international number)

---1 Extension Bit = 1 (no

extension)

Address signals = 628110723141

2. Location update (mengirimkan juga info tambahan: menginformasikan jika jaringan mendukung CAMEL)

vlr-Capability

supportedCamelPhases = {phase1, phase2, phase3} supportedLCS-CapabilitySets = {}

3. Insert Subscriber Data (mengirimkan profile pelanggan terkait layanan yang dimiliki pelanggan). Untuk pesan CCS7 dari transaksi ini dapat dilihat di lampiran 1, yang diberi tandai warna merah merupakan informasi layanan yang bisa pelanggan lakukan dari nomor pelanggan. Di dalam transaksi ISD ini juga akan terlihat perbedaan mana operator yang masuk ke dalam sistem SCA dan mana yang tidak.

4. End location update

Akhir dari proses location update ini akan memberikan informasi GT HLR dari jaringan asal pelanggan, atau jika pelanggan tidak mendapatkan izin untuk melakukan location update karena pengaruh profile pelanggan, maka pesan error-ya akan diberikan di akhir proses ini.

--- TCAP/MAP

---

End = end (End) end

dtid = 2971935029 components

components nr 0 = returnResultLast returnResultLast

(14)

TNES Event Call Start Time A Direction Number A Imsi A Direction Number Type B Direction Number B Direction Number Type B Address Number B Address Number Type Dx Cause Call Duration TNES2-XBRN3 MSS Call 16.06.2015 13:59:55.970 60182145806 502181070161200 0x5 60182002880 0x5 0182002880 0x4 0x0 00:00:22.840 TNES1-YBRN1 MSS Call 16.06.2015 13:59:57.380 60182145806 0x5 0760182002880 0x6 60182002880 0x5 0x0 00:00:22.870 invokeID = 0 result parameter = local OP Code = 2 (UpdateLocation) resultinfo MAP-MS-DataTypes.UpdateLocationRes = v3UpdateLocationRes v3UpdateLocationRes hlr-Number = 91 06 81 01 00 00 f5 0001---- numbering plan indicator = 1 (ISDN/Telephony Numbering Plan (Rec ITU-T E.164))

----001- nature of address

indicator = 1 (international number)

---1 Extension Bit = 1 (no extension)

Address signals = 60181000005

Dan untuk paramater dari tools Traffic News ditunjukkan pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Paramater trace toolsTraffic News

Dari tabel 3.2 tersebut merupakan sebagian paramater yang terdapat pada trace toolsTraffic News, berikut ini adalah untuk masing-masing detail parameternya :

1. TNES, merupakan parameter yang menunjukkan dimana lokasi MSS tempat transaksi tersebut terjadi.

2. Event, merupakan parameter yang menunjukkan jenis transaksi apa yang

sedang di-trace.

(15)

4. A Direction Number, merupakan parameter yang menunjukkan A Number

atau nomor yang melakukan MOC (nomor yang melakukan panggilan). 5. A Imsi, merupakan paramater dari nomor IMSI A Number.

6. A Direction Number Type, merupakan parameter yang menunjukan jenis A Number tersebut.

7. B Direction Number, merupakan parameter yang menunjukkan B Number

atau nomor yang dituju (nomor yang menerima panggilan).

8. B Direction Number Type, merupakan parameter yang menunjukkan jenis

B Number tersebut.

9. B Address Number, merupakan parameter yang menunjukkan format

panggilan dari B Number yang di-dial oleh A Number.

10.Dx Cause, merupakan parameter yang menunjukkan reason atau penyebab gagal atau berhasilnya transaksi tersebut.

11.Call Duration, merupakan parameter yang menunjukkan durasi dari transaksi tersebut.

3.5SCA Success Rate (SCASR)

SCA Success Rate adalah parameter performansi jaringan yang

menunjukkan tingkat rasio keberhasilan sistem SCA sampai pelanggan berhasil melakukan panggilan atau melakukan MOC.

SCASR diukur atau ditentukan dengan cara membandingkan jumlah panggilan atau MOC yang berhasil dilakukan dengan jumlah total MOC yang terjadi di jaringan tersebut pada tenggang waktu tertentu.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistem SCA Saat Proses MOC
Gambar 3.2 Implementasi SCA Pada International Roaming Network Telkomsel
Gambar 3.3  Flow Kerja SCA
Gambar 3.4  Flow Kerja MOC
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari kegiatan perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi adalah memperoleh kondisi peralatan mekanik yang maksimal dengan pertimbangan masa operasi peralatan yang

Kalau dia melayani anggota lebih baik maka anggota juga akan melayani umat atau orang yang harus dilayani dengan lebih baik pula.. Dalam konteks kongregasi itu berarti

Tahapan kedua adalah mencari objek atau subjek penelitian yang sesuai dengan masalah serta rancangan penelitian yang akan penulis teliti. Untuk karya tugas akhir

Paling tidak terdapat tiga macam bentuk pengendalian konflik, yakni : 1) Konsiliasi, iaitu pengendalian konflik yang dilakukan dengan melalui lembaga-lembaga tertentu

Perencanaan ini juga penulis instruksikan kepada seluruh tim produksi terkait bagaimana seluruh kegiatan produksi akan menyesuaikan pada perencanaan yang sudah

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini adalah keikutsertaan mengikuti Nihon Kurabu bagi mahasiswa. Sedangkan variabel

Nektar dalam kantung madu tercampur dengan saliva lebah yang berasal dari kelenjar hipofaringeal dan kelenjar saliva, sehingga nektar tersebut memiliki kadar gula

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Pemberian Penghargaan dan Pemberian Hukuman Disiplin Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya